Jenis Media: Internasional

  • Legenda Cinta dalam Sejarah yang Terkenal dan tak Dikenal – Halaman all

    Legenda Cinta dalam Sejarah yang Terkenal dan tak Dikenal – Halaman all

    Mereka mungkin hanya “teman tapi mesra”. Apakah Aleksander Agung dan penasihat yang juga pengawalnya, Hephaestion, terlibat asmara masih menjadi perdebatan di kalangan sejarawan hingga kini. Selama masa kepemimpinan Aleksander, yakni pada abad ke-4 sebelum masehi, hubungan sesama jenis bukanlah hal yang aneh. Ada juga bukti sejarah yang menyatakan bahwa Aleksander dan Hephaestion sering bekerja sama dalam pertempuran-pertempuran besar.

    Tulisan-tulisan sejarawan kuno mengklaim bahwa Aleksander sangat berduka atas kematian Hephaestion. Aleksander memberikan gelar manusia setengah dewa padanya, tidak mengizinkan festival dilangsungkan di seluruh kerajaan, membantai seluruh suku karena kesedihannya, hingga memerintahkan untuk menyiksa dan membunuh dokter pribadi Hephaistion. Tapi sulit memverifikasi kisah-kisah sejarah ini.

    Cleopatra dan Caesar: Hubungan cinta dan aliansi politik

    Tahun 48 Sebelum Masehi, perebutan kekuasaan di Mesir Kuno antara Cleopatra dan saudara laki-lakinya yang juga adalah suaminya, Ptolemy, telah meletus menjadi perang saudara yang sengit. Mencari dukungan dari Roma, Cleopatra berusaha memikat jenderal Romawi setempat, Julius Caesar, dengan pesona dan kecantikannya. Caesar menerima bujukan itu: selain terhubung dengan perempuan “tercantik dan terkuat “di zamannya, ia juga bisa mendapatkan kekuatan yang lebih besar, karena aliansi Romawi dengan Mesir akan memungkinkannya mempertahankan kekuasaan di Mediterania timur.

    Dengan pasukannya, Julius Caesar mengakhiri perang saudara di Mesir untuk kepentingan Cleopatra. Ptolemy mengalami kecelakaan mematikan. Caesar kemudian tinggal bersama Cleopatra di Roma, di mana hubungan dekatnya dengan sang ratu ‘asing’ tersebut menimbulkan kegemparan di Roma. Namun, banyak orang Romawi mengakui manfaat politik dari hubungan tersebut – yang berakhir dengan pembunuhan Caesar pada tahun 44 SM. Cleopatra kemudian memulai hubungan cinta lainnya di Roma, yang secara politis tidak kalah hebat.

    Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Heloise dan Abelard: Kisah cnta abad pertengahan yang penuh pesona

    Abad ke-12: Peter Abelard, 40 tahun, dianggap sebagai cendekiawan paling cerdas di seluruh Eropa, sedangkan Heloise, 18 tahun, adalah gadis tercantik di Paris. Abelard ingin memenangkan hati si gadis cantik ini, tetapi harus melewati paman dan pelindungnya, sang pendeta Fulbert. Abelard pun memberikan pengajaran privat kepada Heloise. Abelard tidak hanya mengajarkan Heloise sains, tapi juga seni cinta. Heloise menunjukkan kemampuan yang berkembang pesat, sehingga Abelard turut membanggakan hal itu kepada murid-muridnya yang lain. Tak lama kemudian, seluruh Paris mengetahui hal ini – dan Fulbert adalah orang terakhir yang mengetahuinya.

    Ketika kemarahan Fulbert mereda, dia dan Abelard menegosiasikan sebuah kesepakatan: pernikahan segera Abelard dengan Heloise. Pernikahan itu harus tetap dirahasiakan, karena peran sebagai suami di abad pertengahan akan merusak reputasi Abelard sebagai bintang di antara kaum cendekiawan. Hal yang sama dirasakan Heloise. Ketika Fulbert mengingkari janjinya dan mengumumkan pernikahan Abelard dan Heloise kepada publik, Abelard yang jengkel mengirim Heloise ke sebuah biara. Fulbert kembali marah dan melihat hal ini sebagai upaya Abelard untuk menghindari kewajiban pernikahan dengan Heliose. Dia memerintahkan agar cendekiawan itu dikebiri. Abelard melarikan diri ke sebuah biara dan menjadi seorang biarawan, sedang Heloise tidak punya banyak pilihan selain menjadi biarawati. Meskipun dipisahkan oleh jarak dan sumpah agama, keduanya tetap erat terhubung selama sisa hidup mereka.

    Anne Boleyn dan Henry VIII: Cinta di ujung tanduk

    Tahun 1527: Raja Henry VIII dari Inggris menikah dengan Catherine dari Aragon. Namun, ia belum dapat melahirkan seorang putra bagi Henry. Sang raja pun merasa bahwa dayang-dayangnya, Anne Boleyn jauh lebih menarik dari istrinya. Dia merayu Anne dengan surat-surat cinta yang membara, tetapi Anne menjelaskan kepadanya bahwa dia tidak akan meneruskan hubungan lebih jauh sebelum mereka menikah. Henry sangat terobsesi dengan Anne, ia meninggalkan Gereja Katolik Roma lantas menceraikan Catherine dan menikahi Anne. Namun pernikahan itu juga gagal melahirkan pewaris takhta laki-laki. Pasangan ini pun terasing dan Henry mengetahui kabar perselingkuhan Anne. Dia memenjarakan mantan dayang-dayangnya tersebut di Menara London.

    Anne kemudian dinyatakan bersalah atas pengkhianatan besar dan dieksekusi di pagi hari tanggal 19 Mei 1536. Ribuan orang menyaksikan algojo memenggal kepala Anne Boleyn dengan pedang. Henry tidak termasuk di antara para penonton. Setelahnya, Henry menikah empat kali lagi. Ia juga memenggal kepala istri kelimanya karena selingkuh.

    Shah Jahan dan Mumtaz Mahal: Kisah cinta yang monumental

    Ini adalah kisah cinta pada pandangan pertama yang terjadi di tahun 1607, ketika Pangeran Khurram, 15 tahun, bertemu Arjumand Banu Begum, yang berusia 14 tahun. Lima tahun kemudian, mereka menikah. Sejak saat itu, Arjumand dijuluki “Mumtaz Mahal” – permata istana – dan menjadi istri kesayangan Shah Jahan. Sepanjang hayat, Arjumand menemani suaminya dan melahirkan 14 anak. Setelah kelahiran anak terakhir, ia mengalami pendarahan parah hingga akhirnya meninggal. Di ranjang kematiannya, dia meminta sebuah makam besar dan megah yang belum pernah ada di dunia.

    Pangeran Khurram pun menjadi Raja Dinasti Mughal India. Sepeninggal istrinya, ia menyiapkan sebuah masoleum terindah dalam sejarah yang dinamakan Taj Mahal. Berlokasi di Agra, India, Taj Mahal hingga saat ini masih merefleksikan cahaya marmer putih yang cemerlang.

    Gertrude Stein dan Alice B. Toklas: Pasangan yang berkuasa di Paris

    Para tokoh dan seniman terbaik Paris biasanya bertemu di Salon 27 rue de Fleurus yang dimiliki seorang Yahudi-Amerika, Gertude Stein, yang lahir 3 Februar 1874 dan meninggal 27 Juli 1946 di Paris. Gertrude Stein merupakan seorang penulis dan kolektor seni yang sangat peka terhadap tren. Di dinding salonnya tergantung lukisan-lukisan karya pelukis ternama seperti Gauguin, Picasso dan Delacroix. Para penulis terkenal seperti Ernest Hemingway, T.S. Eliot, menjadi pengunjung tetap salonnya. Di belakang kesuksesan Gertrude Stein ada seorang wanita lain yang merupakan cinta sejatinya: penulis Alice B. Toklas.

    Kedua perempuan telah jatuh cinta pada tahun 1907. Namun Alice bukan hanya kekasih Gertrude, dia juga juru masak, sekretaris, penasihat, editor, dan kritikusnya – dan mereka hidup bersama selama hampir 40 tahun hingga kematian Gertrude pada tahun 1946. Alice hidup 21 tahun lebih lama dari Gertrude. Alice dimakamkan di samping makam Gertrude di Paris, namanya tertera dalam huruf emas di bagian belakang batu nisan Gertrude Stein.

    Diadaptasi dari artikel DW Bahasa Inggris.

  • Pendidikan di Pakistan Dapat Sorotan, Menutup Kesenjangan Infrastruktur dan Sumber Daya – Halaman all

    Pendidikan di Pakistan Dapat Sorotan, Menutup Kesenjangan Infrastruktur dan Sumber Daya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sekolah-sekolah di Pakistan kekurangan infrastruktur dan fasilitas dasar. 

    Hal tersebut berdampak terhadap kualitas pendidikan hingga meningkatkan angka putus sekolah. 

    Dikutip dari Islam Khabar, Sabtu (22/2/2025), sekitar 26 juta anak Pakistan masih belum mendapatkan pendidikan dasar formal pada 2024.

    Bahkan, sekitar 80 persen anak-anak putus sekolah, tidak melanjutkan sekolah karena orang tua mengkhawatirkan rendahnya kualitas pendidikan di sekolah negeri Pakistan. 

    Fakta itu dikutip dari Laporan Indeks Kinerja Pendidikan Distrik terbaru dari Komisi Perencanaan.

    Pakar pendidikan Pakistan Nazeer Ahmed Arijo menyinggung pernyataan politikus di sana, yang menurutnya adalah bualan. Terutama, terkait reformasi revolusioner di sektor pendidikan. Dia mengatakan putranya menolak pergi ke sekolah karena panas terik dan kurangnya listrik. 

    “Seluruh bangunan sistem pendidikan negeri kita berdiri di atas fondasi yang rapuh, infrastruktur yang rusak, buku teks yang sudah ketinggalan zaman, dan kurikulum yang gagal mempersiapkan siswa menghadapi dunia modern,” kata Arijo.

    Sekitar setengah dari sekolah negeri di Pakistan tidak memiliki fasilitas toilet dasar. Termasuk ruang kelas yang layak, ungkap Laporan Statistik Pendidikan Pakistan. 

    Hal ini menunjukkan betapa situasi di daerah-daerah terpencil dan terlantar sangat memprihatinkan. Sekitar 77 persen sekolah dasar di provinsi Balochistan tidak memiliki akses terhadap air minum yang aman.

    Sementara itu, di Kashmir yang dikelola Pakistan, jumlah tersebut mencapai 69 persen. Bahkan toilet hilang di 77 persen dan 58 persen sekolah dasar di Balochistan dan Kashmir yang dikelola Pakistan.

    Menurut Laporan Statistik Pendidikan Pakistan terbaru, angka putus sekolah adalah 38 persen. Kurangnya infrastruktur yang memadai menjadi penyebab utama tingginya angka putus sekolah. Hal tersebut, disebabkan kesalahan tata kelola dan kelalaian birokrasi.

    “Meskipun pentingnya pendidikan tidak dapat disepelekan, bukankah pemerintah melakukan pelanggaran konstitusi jika banyak anak-anak di negara ini putus sekolah?” kata Direktur Regional Institut Diplomasi dan Hak Asasi Manusia AS yang berbasis di Washington DC, Muhammad Asad.

    Gaji Guru Tak Layak

    Guru di Pakistan disebutkan terpaksa melakukan kegiatan non-inti seperti pendaftaran pemilih dan vaksinasi polio.

    Sementara banyak guru terlibat dalam membina hubungan politik.

    Hal ini telah menyebabkan keruntuhan pendidikan, kata analis ekonomi Gulab Umid. 

    “Alih-alih membina generasi muda, banyak guru yang berfokus pada mempertahankan kesetiaan politik untuk mengamankan posisi mereka. Hal ini berkontribusi pada penurunan cepat standar akademik di seluruh negeri,” katanya.

    Indikator utama pendidikan di Pakistan buruk meskipun terdapat banyak inisiatif kebijakan, hal ini disebabkan oleh implementasi kebijakan yang tidak konsisten, ketidakstabilan politik, inefisiensi birokrasi, dan kurangnya akuntabilitas, kata peneliti dan analis kebijakan Amal Kamal. 

    “Sistem pendidikan Pakistan menghadapi banyak sekali tantangan, dengan kelemahan struktural dan kebijakan yang menghambat kemampuannya untuk memberikan pendidikan berkualitas bagi bangsa. Selain itu, pendidikan di negara kita mengalami kekurangan dana yang kronis, sehingga menyebabkan kekurangan sumber daya dan kesulitan memenuhi kebutuhan populasi yang terus bertambah,” katanya.

    Anggaran Pendidikan Tak Mengalir

    Banyak sekolah di Pakistan, khususnya yang berada di daerah pedesaan tidak memiliki peralatan dasar dan bahkan listrik.

    Provinsi Khyber Pakhtunkhwa tidak mengeluarkan satu sen pun meskipun ada alokasi anggaran. 

    “Kami membutuhkan 30 kipas langit-langit lagi tetapi tidak punya uang untuk membelinya. Sekolah kami terletak di daerah kanton. Jika kondisinya sangat memprihatinkan, Anda bisa membayangkan hal-hal yang terjadi di sekolah-sekolah negeri yang beroperasi di daerah-daerah terpencil di provinsi ini,” kata seorang guru dari Khyber Pakhtunkhwa.

    Rusaknya infrastruktur sekolah negeri menghalangi siswa untuk bersekolah dan kuliah, kata Mushtaq Chhapra, salah satu pendiri The Citizen Foundation (TCF), jaringan sekolah amal terbesar di Pakistan. 

    “Sekolah-sekolah pemerintah ditutup. Mereka berada dalam kondisi terpuruk. Guru tidak pergi ke sekolah. Tidak ada toilet, tidak ada perabotan, dan bahkan tidak ada buku. Tidak ada seorang pun yang bertanggung jawab, itulah inti masalah dalam sistem kami,” katanya.

    Umid mengatakan korupsi yang merajalela dan salah urus yang dilakukan oleh penguasa telah menyebabkan jutaan anak tidak memiliki pendidikan dasar, sehingga membuat mereka tidak siap menghadapi tantangan modern. 

    “Penyebab utama kejatuhan ini adalah pengabaian pemerintah terhadap pendidikan. Kesengsaraan ekonomi, kesenjangan sosial, dan ketidakstabilan politik di Pakistan semuanya terkait dengan rendahnya pendidikan penduduk. Masa depan Pakistan tergantung pada keseimbangan,” katanya.

    SUMBER

  • Pertukaran Sandera Berlanjut Hari Ini, Enam Tawanan Israel Ditukar 602 Tahanan Palestina – Halaman all

    Pertukaran Sandera Berlanjut Hari Ini, Enam Tawanan Israel Ditukar 602 Tahanan Palestina – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kelompok pejuang Palestina Hamas kembali melanjutkan kesepakatan pembebasan sandera dengan menyerahkan enam tawanan Israel hari ini, Sabtu (22/2/2025).

    Pertukaran ini digelar setelah sempat ada masalah seputar pengembalian jenazah yang salah diidentifikasi pekan ini dari Hamas ke Israel.

    Buntut masalah ini, agenda pertukaran sandera sempat terancam gagal, mengancam gencatan senjata yang rapuh di Gaza.

    Namun, setelah kesalahpahaman tersebut rampung, Israel dan Hamas sepakat melanjutkan pertukaran sandera  di Gaza hari ini.

    Enam sandera yang akan dibebaskan di antaranya ada Eliya Cohen (27 tahun), Tal Shoham, (40 tahun), Omer Shem Tov (22 tahun), dan Omer Wenkert, (23 tahun). Mereka ditangkap Hamas selama serangan ke Israel pada 7 Oktober 2023.

    Sementara dua lainnya, Hisham Al-Sayed (36 tahun) dan Avera Mengistu (39 tahun) ditahan Hamas sejak mereka memasuki Gaza secara terpisah dalam keadaan yang tidak dapat dijelaskan sekitar satu dekade lalu.

    Adapun keenam sandera Israel yang dibebaskan Hamas merupakan kelompok terakhir yang masih hidup dari 33 orang yang disepakati akan dibebaskan di gencatan senjata tahap pertama.

    Mengutip BBC International, para sandera diperkirakan akan diserahkan sekitar pukul 08.30 pagi (06.30 GMT).

    Hingga kini Hamas belum menjelaskan secara detail di mana pertukaran sandera akan digelar.

    Meski begitu kemungkinan serah terima akan dilakukan di Khan Younis, Gaza selatan.

    Israel Bebaskan 602 Tahanan Palestina

    Sebagai imbalannya, Israel mengumumkan bahwa pihaknya akan membebaskan 602 tahanan Palestina dalam tahap terakhir pertukaran yang telah berlangsung sejak 19 Januari.

    Di antara mereka yang dibebaskan, 445 adalah warga Palestina dari Gaza yang diculik militer Israel setelah serangan Hamas pada 7 Oktober.

    Sebanyak 60 orang lainnya tengah menjalani masa hukuman penjara yang panjang, 50 napi menjalani hukuman penjara seumur hidup, dan 47 orang yang ditangkap kembali setelah pertukaran tahanan tahun 2011.

    Hal itu diungkap langsung oleh juru bicara kelompok advokasi Klub Tahanan Palestina, Amani Sarahneh sebagaimana dilansir Al Arabiya, Sabtu (22/2/2025).

    Namun sebagai catatan, dalam pembebasan kali ini nantinya 108 tahanan yang akan dideportasi ke luar Israel dan wilayah Palestina.

    Negosiasi Tahap Kedua Gencatan Senjata Dimulai

    Kendati kesepakatan gencatan senjata tahap pertama belum rampung digelar, namun Israel kabarnya telah memulai negosiasi tidak langsung dengan kelompok militan Palestina Hamas mengenai fase kedua perjanjian gencatan senjata di Gaza pekan ini.

    “Itu akan terjadi minggu ini,” kata Gideon Sa’ar Menteri Luar Negeri Israel, Rabu (19/2/2025).

    Perundingan untuk tahap kedua kesepakatan itu seharusnya dimulai pada 2 Februari.

    Namun, Qatar yang bersama Mesir dan Amerika Serikat menjadi penengah antara kedua pihak, mengatakan perundingan tersebut belum dilakukan secara resmi.

    Pada negosiasi tahap dua akan dibahas pengembalian sisa sandera berjumlah 64.

    Dalam perundingan kali ini, Israel dan Hamas kabarnya bakal membahas beberapa isu-isu seperti pemerintahan di Gaza pasca perang.

    Hal tersebut, turut dikonfirmasi seorang pejabat Israel yang mengatakan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menunjuk orang kepercayaannya untuk memimpin negosiasi tahap kedua gencatan senjata dengan Hamas.

    Orang kepercayaan Benjamin Netanyahu itu merupakan Ron Dermer yang lahir di Amerika Serikat (AS).

    Namun, kantor berita Reuters memprediksi bahwa negosiasi tahap kedua akan berlangsung alot.

    Sebab, masalah siapa yang memerintah di Gaza pasca-perang bakal ditentukan dalam perundingan kali ini.

    (Tribunnews.com/Namira)

  • Penampakan Senjata-Senjata Rampasan Al-Qassam dari IDF: Baru 2 dari 6 Sandera Israel Dibebaskan – Halaman all

    Penampakan Senjata-Senjata Rampasan Al-Qassam dari IDF: Baru 2 dari 6 Sandera Israel Dibebaskan – Halaman all

    Baru 2 dari 6 Sandera Israel yang Dibebaskan Hamas: Qassam Pamer Senjata-Senjata Rampasan dari IDF

    TRIBUNNEWS.COM – Gerakan Pembebasan Palestina Hamas dan Pendudukan Israel melaksanakan putaran ketujuh pertukaran sandera-tahanan, Sabtu (22/2/2025).

    Pertukaran ini membebaskan tahanan Palestina dari penjara Israel dan tawanan Israel yang ditahan di Gaza.

    Hamas mengonfirmasi bahwa pihaknya akan membebaskan enam tawanan pada hari Sabtu, yang merupakan individu terakhir yang masih hidup yang dijadwalkan akan diserahkan kepada entitas pendudukan pada tanggal 1 Maret, menandai berakhirnya fase pertama perjanjian gencatan senjata yang mulai berlaku pada tanggal 19 Januari.

    Klub Tahanan Palestina mengumumkan bahwa sebagai imbalannya, 602 tahanan Palestina akan dibebaskan, termasuk 50 orang yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

    Ditambahkannya, 108 tahanan politik yang dibebaskan akan dideportasi ke luar negeri.

    Nama-nama tawanan Israel yang akan dibebaskan adalah sebagai berikut:

    Eliya Cohen
    Omer Sem Tov
    Omer Wenkert
    Tal Shoham
    Avera Mengistu
    Hisham Al-Sayed

    2 Sandera Sudah Dibebaskan

    Dalam laporan perkembangan di lapangan, Hamas telah menyerahkan dua sandera Israel kepada pejabat Palang Merah di Rafah, Gaza Selatan untuk dipindahkan ke Israel sebagai bagian dari putaran ketujuh pertukaran sandera-tahanan, Sabtu.

    Dua sandera Israel yang sudah dibebaskan Hamas sejauh ini adalah Avera Mengistu dan Tal Shoham

    Avera Mengistu, yang disandera pada tahun 2014 setelah dibawa ke Gaza dan telah ditawan Hamas sejak saat itu, membuat penampilan publik pertamanya yang diketahui pada hari Sabtu dengan mengenakan pakaian olahraga abu-abu.

    Tal Shoham dibawa dari Kibbutz Be’eri pada tanggal 7 Oktober 2023, dan tampak mengenakan pakaian olahraga merah, hitam, dan abu-abu saat ia memegang dokumen pembebasannya di atas panggung yang disiapkan oleh Hamas untuk penyerahan.

    Empat sandera Israel lainnya akan dibebaskan di kamp Nuseirat di kemudian hari, sebagai ganti 602 tahanan Palestina, yang namanya belum diungkapkan.

    Israel Belum Berikan Nama-Nama Tahanan Palestina yang Akan Dibebaskan

    Kantor Media Tahanan Palestina mengatakan kepada The National bahwa, beberapa jam sebelum mereka akan dibebaskan, pihaknya belum menerima daftar nama tahanan dari otoritas Israel.

    Mantan kepala rumah sakit Kamal Adwan di Gaza, Dr Hussam Abu Safiya termasuk di antara mereka yang diperkirakan akan dibebaskan pada hari Sabtu, kata keluarganya.

    Hamas diperkirakan akan membebaskan enam sandera Israel pada hari Sabtu dari Gaza, dengan imbalan 50 tahanan Palestina yang dijatuhi hukuman seumur hidup, 60 yang menjalani hukuman panjang, 47 yang ditangkap kembali setelah dibebaskan dalam pertukaran di masa lalu, dan 445 dari Jalur Gaza yang diambil oleh Israel setelah serangan 7 Oktober 2023.

    SENJATA RAMPASAN – Penampakan senjata-senjata rampasan yang direbut Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, dari Pasukan Israel (IDF) dalam Perang Gaza. Pameran senjata rampasan dari IDF ini dilakukan di Rafah, saat putaran ketujuh pertukaran sandera-tahanan, Sabtu (22/2/2025). (Tangkap Layar/Telegram QudsNetwork)

    Al-Qassam Pamer Senjata Rampasan dari IDF

    Prosesi pembebasan sandera Israel pada Sabtu ini kembali digunakan pihak Perlawanan Palestina untuk melancarkan perang psikologis lain terhadap rezim Zionis.

    Hal itu dilancarkan dengan memamerkan senjata-senjata yang dirampas dari pasukan militer Israel (IDF) di tempat upacara pertukaran sandera.

    SENJATA RAMPASAN – Penampakan senjata-senjata rampasan yang direbut Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, dari Pasukan Israel (IDF) dalam Perang Gaza. Pameran senjata rampasan dari IDF ini dilakukan di Rafah, saat putaran ketujuh pertukaran sandera-tahanan, Sabtu (22/2/2025).

    Pasukan Perlawanan Palestina, yang sedang mempersiapkan tempat untuk upacara hari ini guna melaksanakan pertukaran tawanan putaran ketujuh dengan rezim Zionis, militer Zionis,

    Seperti pada putaran sebelumnya, Al Qassam, sayap militer gerakan Hamas, memamerkan senjata-senjata yang dirampas dari IDF.

    SENJATA RAMPASAN – Penampakan senjata-senjata rampasan yang direbut Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, dari Pasukan Israel (IDF) dalam Perang Gaza. Pameran senjata rampasan dari IDF ini dilakukan di Rafah, saat putaran ketujuh pertukaran sandera-tahanan, Sabtu (22/2/2025).

     

     

    (oln/rntv/thentnl/mna/*)

  • Efisiensi Anggaran, Trump Pecat 5400 Karyawan Pentagon dan Pindahkan 1500 Staf FBI dari Washington – Halaman all

    Efisiensi Anggaran, Trump Pecat 5400 Karyawan Pentagon dan Pindahkan 1500 Staf FBI dari Washington – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemangkasan anggaran secara besar-besaran terus dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dan Elon Musk selaku pimpinan Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE).

    Departemen Pertahanan AS yang akrab dinamai Pentagon pun tak luput dari sasaran efisiensi pemerintahan Trump.

    Hal ini terjadi setelah pada Jumat waktu setempat (21/2/2025) di mana Pentagon mengumumkan pemberhentian 5400 karyawan mereka sebagai bagian dari efisiensi anggaran tersebut.

    Pemutusan hubungan kerja yang dijadwalkan berlangsung minggu depan tersebut merupakan bagian dari rencana pemangkasan jumlah pekerja federal di Kementerian Pertahanan yang diprediksi akan terus dilakukan hingga mencapai angka 50.000 orang. 

    Dikutip dari Reuters, hal tersebut dibenarkan oleh salah satu pejabat tinggi Pentagon, Darin Selnick.

    Selnick bahkan menyatakan bahwa Pentagon akan memberlakukan moratorium perekrutan dan bisa mengurangi tenaga kerja sipilnya sebesar 5 persen hingga 8 persen, atau sekitar 950.000 orang.

    Perombakan besar-besaran tak hanya terjadi Pentagon, Biro Investigasi Federal (FBI) juga mengalami dampak efisiensi biaya di pemerintahan Trump.

    Hal ini terjadi karena pada saat yang hampir bersamaan pada Jumat, FBI memerintahkan 1.500 staf untuk dipindahkan dari markas besarnya di Washington ke kantor-kantor mereka di penjuru daerah AS.

    Adapun para pegawai FBI tersebut akan ditempatkan di seluruh penjuru AS, menurut dua sumber dari Reuters.

    Kebijakan ini menuai sorotan mengingat angka tersebut setara dengan satu dari empat pegawai FBI yang saat ini bekerja di Washington, menurut data pemerintah.

    Perombakan ini adalah bagian terbaru dari strategi efisiensi besar-besaran yang dipimpin oleh Trump dan Elon Musk.

    Melalui masukan dari DOGE, Musk bahkan telah memecat lebih dari 20.000 pekerja federal di AS.

    Musk juga dan membongkar program-program di seluruh pemerintah AS, mulai dari Badan Bantuan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) hingga sejumlah lembaga pengawasan keuangan.

    Tantangan hukum terhadap kebijakan ini masih terus mendapatkan respons yang beragam dari pihak legislatif hingga yudikatif sejauh ini.

    Sejumlah hakim federal menolak untuk menghentikan pemutusan hubungan kerja yang dilakukan oleh pemerintahan Trump, namun ada pula yang memberikan lampu hijau.

    Satu respons yang menjadi sorotan adalah langkah Mahkamah Agung AS yang memblokir Trump untuk segera memecat pejabat kepala Kantor Penasihat Khusus yang merupakan sebuah lembaga pengawas independen.

    Dalam beberapa kasus, kebijakan Trump yang dinilai terburu-buru ini juga menuai sorotan karena beberapa blunder administrasi yang kemudian terjadi.

    Hal ini terlihat dalam langkah Trump yang merekrut kembali beberapa pekerja yang telah dipecat, termasuk mereka yang mengawasi keselamatan nuklir dan respons terhadap flu burung.

    Blunder tersebut begitu kentara terlihat di kebijakan Trump menyangkut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).

    Pihak CDC menyatakan bahwa mereka akan memanggil kembali pekerja yang sebelumnya dipecat, yang bertugas mengawasi rencana kesehatan bagi 137.000 orang yang jatuh sakit akibat paparan racun setelah serangan pembajakan pada 11 September 2001.

    CDC juga menyatakan akan memulihkan dua kontrak penelitian yang dibatalkan untuk menyelidiki tingkat kanker di kalangan petugas darurat, setelah mendapat kritik dari anggota Kongres baik Demokrat maupun Republik.

    (Tribunnews.com/Bobby)

  • Biarpun Miskin, Kota ini ‘Ogah’ Tunduk pada Partai Ekstremis Kanan

    Biarpun Miskin, Kota ini ‘Ogah’ Tunduk pada Partai Ekstremis Kanan

    Jakarta

    Gelsenkirchen, di wilayah Ruhr, Jerman bagian barat, adalah kota termiskin di negara ini. Sampah berserakan di jalan-jalan dan taman, dan apartemen kosong dan terbengkalai sering terlihat.

    Di kota ini, satu dari empat orang yang bekerja hidup masih perlu tunjangan kesejahteraan sosial. Pendapatan tahunan rata-rata penduduk di sini adalah yang terendah di seluruh Jerman, bahkan tidak mencapai €18.000 dan tingkat penganggurannya adalah yang tertinggi di seluruh negeri, yakni lebih dari 14%.

    Menjadi wali kota Gelsenkirchen mungkin merupakan pekerjaan tersulit di negara ini. Karin Welge-lah orangnya, dia bilang: “Gelsenkirchen memiliki sejarah yang tidak seperti kota Jerman lainnya. Kota ini menjadi kaya dan makmur dengan sangat cepat. Dan kemudian terjadi keruntuhan struktural yang sangat brutal,” demikian ia berkisah kepada DW.

    “Sebelum tahun 1960, ada sekitar 400.000 orang yang tinggal di sini. Selama perubahan struktural, jumlah ini turun drastis menjadi 258.000 pada saat krisis keuangan. Setengah dari pekerjaan yang membayar iuran asuransi sosial hilang,” lanjutnya.

    Selama era “keajaiban ekonomi” di bekas Jerman Barat dari tahun 1950-an hingga 1970-an, kota ini berkembang pesat. Kota ini menarik “pekerja tamu” dari Polandia, Italia, dan Turki dan bahkan bangkit menjadi kota penghasil batu bara terpenting di Eropa.

    Pada tahun 2008, tambang Westerholt mengakhiri operasinya sebagai tambang terakhir di Gelsenkirchen. Namun, selama setengah abad sebelumnya, kota ini terus mengalami kemunduran.

    Perubahan struktural meski pundi-pundi kosong

    Batu bara adalah bagian dari sejarah; industri jasa dan pendidikan adalah masa depan. Namun, Gelsenkirchen berada dalam situasi yang sama seperti banyak kota Jerman lainnya: Kota itu tidak punya “cuan”.

    Pemerintah negara bagian Nordrhein-Westfalen (NRW) menetapkan berapa banyak pengeluaran yang boleh dilakukan Kota Gelsenkirchen. Dan, menurut Welge, inilah yang mereka dengar: “Anda tidak diizinkan untuk mempekerjakan lebih banyak orang dalam administrasi, dan Anda tidak diizinkan untuk berinvestasi lebih banyak.”

    “Meskipun investasi sangat dibutuhkan di tempat-tempat yang keadaannya rapuh. Kami belum membangun sekolah di sini sejak tahun 1970-an,” ujar Welge.

    Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    AfD meraup untung dari berbagai masalah kota

    Selain itu, perluasan Uni Eropa tahun 2007 menyebabkan banyaknya orang-orang yang tidak berpendidikan dari Bulgaria dan Rumania datang ke kota tersebut, yang sejauh ini sebagian besar gagal untuk terintegrasi dengan baik.

    Dan hal itu memiliki konsekuensi politik. Wilayah Ruhr secara tradisional merupakan basis bagi Partai Sosial Demokrat (SPD) yang berhaluan kiri-tengah, partainya Kanselir Olaf Scholz, yang juga merupakan partai di mana Karin Welge bernaung. Namun, masa ketika SPD biasa memperoleh 60% suara dalam pemilihan umum telah berlalu.

    Sebaliknya, partai populis sayap kanan Alternatif untuk Jerman (AfD) telah memperoleh keuntungan selama bertahun-tahun belakangan. Sejak tahun 2017, ketidakpercayaan dan islamofobia mengalami peningkatan dramatis dalam apa yang dulunya merupakan wadah peleburan budaya Jerman.

    “Reputasi Gelsenkirchen selama bertahun-tahun sebagai wadah peleburan budaya yang sukses, dengan kisah imigrasi yang bagus untuk diceritakan telah dengan cepat berubah menjadi sebaliknya. Dan itu membuka jalan bagi kekuatan radikal,” kata Welge.

    Proyek Nordsternpark: Melawan tren

    Jika ada satu orang yang mewakili dan memahami sejarah Gelsenkirchen dengan segala suka dukanya, maka orang itu adalah Reinhold Adam. Pria berusia 79 tahun itu bekerja keras di tambang saat remaja, mengikuti magang pertambangan, dan kemudian bekerja sebagai teknisi listrik di tambang Nordstern.

    Dan ke lokasi tambang inilah ia melakukan tur berpemandu hari ini. Kisah-kisahnya tentang para penambang dan persahabatan mereka sering membuat pengunjung meneteskan air mata, beberapa di antaranya datang dari tempat yang jauh seperti Kanada, Jepang, dan Australia.

    Setelah tambang ditutup pada tahun 1993, sebuah taman lanskap dibangun di lokasi industri seluas 100 hektare yang dikunjungi setiap tahun oleh 200.000 orang. Di antara fitur-fiturnya adalah area panjat tebing, amfiteater, dan menara berkelok-kelok dengan platform pengamatan setinggi 83 meter. Pengunjung yang menikmati pemandangan panorama selalu kagum dengan betapa hijaunya Gelsenkirchen, papar Adam dengan bangga.

    Namun, terlepas dari berbagai upaya untuk membuat kehidupan di Gelsenkirchen benar-benar menarik, AfD meraup 21,7% suara pada pemilu Parlemen Eropa tahun 2024 dan hanya terpaut 1.600 suara dari peringkat pertama.

    Adam tidak dapat memahami bagaimana ini bisa terjadi. “Solidaritas selalu menjadi kekuatan orang-orang di daerah Ruhr; sebenarnya itu sangat penting di antara para penambang,” katanya. “Namun sayangnya hal itu telah hilang. Dulu orang-orang mencari solusi; kini, hal pertama yang mereka khawatirkan adalah mencari seseorang untuk disalahkan.”

    Namun menurutnya: “Kita tidak dapat selalu meminta bantuan kota dan negara, kita harus mengambil tindakan sendiri.”

    Trendi dan multikultural: Kreativquartier Bochumer Strasse

    Bochumer Strasse di distrik ckendorf adalah satu tempat di mana banyak orang beraksi dalam beberapa tahun terakhir. Di sini, bangunan-bangunan yang bobrok dan hancur di daerah terlarang telah diubah menjadi “Modell und Kreativquartier” (Kawasan Model dan Kreatif) dengan kafe, galeri, dan gereja yang telah diubah menjadi lokasi acara.

    Banyak orang telah melakukan kerja sukarela di sini. Masyarakat Merenovasi Kota (SEG) Gelsenkirchen dan Negara Bagian NRW telah mensubsidi proyek-proyek dan membeli properti, untuk membantu menghidupkan kembali distrik tersebut.

    Salah satu relawannya adalah Kirsten Lipka. Sejak keadaan mencapai titik terendah pada tahun 2016, keadaan telah membaik di distrik tersebut, ujarnya. “Saat ini, bahkan mahasiswa dari Kln pindah ke sini karena mereka tidak mampu untuk tinggal di sana,” kata Lipka. “Bahkan, orang-orang yang kembali dari Berlin berkata, ‘kami tidak begitu suka di sana lagi. ckendorf masih ‘polos’.”

    Frank Eckardt, yang lahir di Gelsenkirchen dan kini mengajar sebagai peneliti perkotaan di Bauhaus-Universitt di Weimar, menganggap ckendorf sebagai anugerah. “Selama beberapa dekade, ada perasaan sangat pasrah di sini,” katanya kepada DW. “Anda merasa tidak ada yang dilakukan, kami bangkrut. Dari sudut pandang psikologis, sangat penting bagi orang-orang untuk sekarang memiliki tempat di sini di mana Anda melihat sesuatu sedang terjadi. Namun, kami belum mencapai titik di mana orang-orang berkata: ‘Mengapa saya harus meninggalkan Gelsenkirchen, ini kota keren.’”

    Artikel ini aslinya ditulis dalam bahasa Jerman.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Presiden Korsel Resmi Ditahan, Dinyatakan Bersalah Karena Halangi Penahanannya – Halaman all

    Presiden Korsel Resmi Ditahan, Dinyatakan Bersalah Karena Halangi Penahanannya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Mantan Presiden Korea Selatan (Korsel) yang telah dimakzulkan Yoon Suk Yeol resmi ditahan Kepolisian Korsel, pada Jumat (21/2/2025).

    Penahanan ini dilakukan usai Yoon dinyatakan bersalah karena menghalangi pelaksanaan surat perintah untuk penahanannya pada bulan lalu.

    Mengutip media lokal Korean Herald, Yoon terbukti menginstruksikan Layanan Keamanan Presiden (PSS) untuk menghalangi upaya penyidik penahannya atas pemberlakuan darurat militer yang singkat.

    Adapun instruksi ini dikirimkan Yoon kepada Wakil Kepala PSS, Kim Seong-hoon, melalui aplikasi pesan berbasis AS, Signal pada 3 Januari, saat penyidik berusaha menangkapnya di kediamannya.

    Selanjutnya di tanggal 7 Januari 2025, Yoon kembali memberi instruksi kepada Kim untuk menghalangi upaya kedua untuk menahannya dalam pesan yang dipertukarkan.

    Imbas upaya ini penyidik sempat kesulitan untuk melakukan penangkapan Yoon, karena penyidik dan polisi dihalangi Dinas Keamanan Presiden (PSS), paspampres resmi Yoon. 

    Memicu kerusuhan, hingga beberapa pihak terlibat adu jotos dan dorong-dorongan, menyebabkan satu orang luka-luka.

    Kendati demikian, setelah melewati proses yang panjang pada 15 Januari kemarin penyidik akhirnya berhasil menangkap Yoon, sejak saat itu Yoon ditahan di pusat penahanan.

    Kronologi Drama Penangkapan Presiden Yoon

    Penyidik Korea Selatan menangkap Presiden yang dimakzulkan Yoon Suk Yeol karena tuduhan pemberontakan buntut deklarasi militer, disertai dengan pengerahan pasukan yang mengepung gedung parlemen.

    Meski darurat militer telah dicabut, namun buntut ketegangan tersebut Presiden Yoon harus menghadapi berbagai penyelidikan termasuk dari Lembaga Tinggi Investigasi Korupsi dan Kejaksaan Korsel.

    Dalam pidatonya presiden Yoon menceritakan upaya oposisi yang mencoba menggulingkan pemerintahannya.

    Sebelum ia mengumumkan darurat militer untuk “menghancurkan kekuatan anti-negara yang telah merusak”.

    Namun belakangan terkuak alasan presiden Yoon memberlakukan status darurat militer lantaran adanya perselisihan antara presiden Yoon dan parlemen yang dikendalikan oposisi mengenai anggaran dan tindakan lainnya.

    Majelis Nasional Korea Selatan  menyebutkan deklarasi Yoon Suk Yeol ilegal dan tidak konstitusional.

    Sementara Pemimpin partai Yoon Suk Yeol, Partai Kekuatan Rakyat yang konservatif, menyebutkan langkah Yoon Suk Yeol adalah “langkah yang salah”.

    Pasca insiden ini mengguncang dunia, enam partai oposisi Korea Selatan secara resmi mengajukan rancangan undang-undang (RUU) pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol.

    Tak lama kemudian lebih dari 3.000 petugas polisi dan penyelidik antikorupsi berhasil meringkus Presiden Yoon usai memecah kerumunan para pendukung Yoon yang memenuhi kediamannya.

    Yoon Presiden Korsel Pertama yang Diadili

    Pengadilan Distrik Pusat Seoul memulai sidang praperadilan pertama dalam kasus pidana terhadap presiden tersebut pada 20 Februari kemarin.

    Sekitar sebulan setelah dia didakwa atas upayanya memberlakukan darurat militer di Korsel pada Desember tahun lalu.

    Hal ini menjadikan Yoon sebagai presiden pertama Korsel yang didakwa saat masih menjabat dan mungkin akan ditahan selama enam bulan ketika kasus pidananya ditinjau ulang. 

    Pengkhianatan dan pemberontakan adalah dua kejahatan yang bisa dikenakan pada Presiden Korsel yang sedang menjabat. 

    Jika terbukti bersalah, Yoon akan menghadapi hukuman maksimal penjara seumur hidup. Ada juga kemungkinan hukuman mati.

    Kasus yang menimpa Yoon, lantas membuat publik terbelah mengenai arah masa depan negara ini.

    Jajak pendapat mingguan Gallup menunjukkan 57 persen responden mendukung pemakzulan Yoon, sementara 38 persen menentangnya. 

    Untuk mengatasi kekosongan kursi kepemimpinan pasca Yoon ditahan kepolisian, jabatan presiden diambil alih Perdana Menteri Han Duck-soo, yang menjadi pejabat presiden sementara. 

    Penunjukan dilakukan bukan tanpa alasan, pasalnya Han, yang telah berusia 75 tahun, telah menjabat di posisi kepemimpinan selama lebih dari tiga dekade di bawah lima presiden yang berbeda, baik yang konservatif maupun liberal.

    Tak hanya itu, Han juga menduduki jabatan-jabatan penting dalam urusan negara semata-mata karena pengakuan atas keterampilan dan keahliannya, tidak terkait dengan faksi politik.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Atap Food Court di Mal Peru Ambruk, 3 Orang Tewas-74 Luka

    Atap Food Court di Mal Peru Ambruk, 3 Orang Tewas-74 Luka

    Jakarta

    Setidaknya tiga orang tewas dan sekitar 74 orang luka-luka setelah atap pusat makanan atau food court di sebuah pusat perbelanjaan di Peru utara, ambruk.

    “Sejauh ini kami telah mencatat tiga korban tewas, dua pria dan seorang wanita,” kata komandan pemadam kebakaran Gelqui Gomez di America TV, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (22/2/2025).

    Jumlah korban luka telah meningkat menjadi 74 orang, kata pejabat kesehatan pemerintah setempat Anibal Morillo. Sebelumnya, Kementerian Kesehatan melaporkan 20 korban luka.

    “Kami telah mengevakuasi 74 korban luka ke rumah sakit dan klinik, 10 di antaranya adalah anak-anak. Ada 11 korban luka serius,” kata Morillo kepada radio RPP.

    Puluhan keluarga tengah berada di pusat makanan mal yang ramai itu saat atapnya runtuh, menurut laporan media setempat.

    Insiden ini terjadi di kompleks perbelanjaan Real Plaza di Trujillo, kota terbesar ketiga di negara itu, yang terletak sekitar 500 kilometer (310 mil) di utara ibu kota Lima.

    Pencarian korban selamat masih berlangsung, dengan lebih dari seratus petugas pemadam kebakaran dan polisi melakukan pencarian korban di antara puing-puing.

    “Ada seorang anak yang terperangkap di bawah struktur logam atap,” kata Morillo kepada media Panamericana.

    Lihat juga Video: Penampakan Gedung Ambruk di Afrika Selatan, 22 Orang Luka-luka

    Menteri Dalam Negeri Juan Jose Santivanez memperkirakan luas atap yang ambruk adalah 700 hingga 800 meter persegi.

    “Kami membutuhkan derek hidrolik untuk mengangkat sebagian atap yang belum disingkirkan karena sangat berat dan untuk melanjutkan operasi penyelamatan bagi mereka yang mungkin terjebak,” kata menteri itu kepada saluran televisi Canal N.

    Menurut Pusat Operasi Darurat Regional, insiden itu terjadi pada Jumat (21/2) pukul 20:41 waktu setempat, tetapi baru dilaporkan sekitar setengah jam kemudian.

    Lihat juga Video: Penampakan Gedung Ambruk di Afrika Selatan, 22 Orang Luka-luka

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Pentagon Akan Pecat 5.400 Pekerja Sipil Pekan Depan

    Pentagon Akan Pecat 5.400 Pekerja Sipil Pekan Depan

    Jakarta

    Departemen Pertahanan Amerika Serikat atau Pentagon akan memberhentikan ribuan tenaga kerja sipilnya mulai pekan depan. Demikian diumumkan Pentagon pada Jumat (21/2) waktu setempat, seiring Presiden Donald Trump terus memangkas penggajian pemerintah.

    Pemerintahan Trump telah mulai memecat ribuan pekerja federal lainnya yang berada dalam status masa percobaan. Pemangkasan pekerja di Departemen Pertahanan ini – pemberi kerja terbesar di Amerika Serikat – juga akan fokus pada karyawan yang baru-baru ini direkrut.

    “Kami mengantisipasi pengurangan tenaga kerja sipil departemen sebesar 5-8 persen untuk menghasilkan efisiensi dan memfokuskan kembali departemen pada prioritas presiden dan memulihkan kesiapan di pasukan,” kata Darin Selnick, yang bertugas di bawah Wakil Menteri Pertahanan untuk personel dan kesiapan, dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (22/2/2025).

    “Kami perkirakan sekitar 5.400 pekerja masa percobaan akan dilepas mulai minggu depan sebagai bagian dari upaya awal ini, setelah itu kami akan menerapkan pembekuan perekrutan seiring kami melakukan analisis lebih lanjut tentang kebutuhan personel kami,” kata Selnick.

    Departemen Pertahanan AS mempekerjakan lebih dari 900.000 warga sipil, yang berarti pengurangan lima persen akan mempengaruhi total lebih dari 45.000 pekerjaan.

    Sehari sebelum pengumuman, Menteri Pertahanan Pete Hegseth mengatakan dalam pesan video bahwa “sama sekali bukan demi kepentingan publik untuk mempertahankan individu yang kontribusinya tidak penting bagi misi.”

    “Akal sehat akan memberi tahu kita di mana kita harus mulai, benar – kita mulai dengan yang berkinerja buruk di antara karyawan masa percobaan kita,” kata Hegseth.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Hizbullah Gelar Upacara Pemakaman Eks Bos Hassan Nasrallah Minggu Ini di Beirut – Halaman all

    Hizbullah Gelar Upacara Pemakaman Eks Bos Hassan Nasrallah Minggu Ini di Beirut – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Militan sayap kanan Lebanon, Hizbullah bakal menggelar upacara pemakaman mendiang pemimpinnya, Hassan Nasrallah pada hari Minggu (23/2/2025),

    Pemakaman Hassan Nasrallah bakal diselenggarakan secara di Stadion Camille Chamoun Sports City di pinggiran pinggiran selatan yang dikuasai Hizbullah.

    Upacara pemakaman digelar  hampir lima bulan setelah ia tewas dalam serangan udara besar yang dilancarkan oleh militer Israel di Beirut, Lebanon, pada 27 September 2024.

    Adapun pemakaman masal ini akan dibuka untuk publik yang bisa dihadiri semua orang.

    Termasuk diantaranya ada Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi akan hadir.

    Kemudian politisi senior Syiah dan komandan milisi yang juga ikut terbang ke Beirut untuk memberikan penghormatan terakhir kepada mantan pemimpin Hizbullah itu.

    Untuk mengantisipasi lonjakan perjalanan ke Beirut, Iraqi Airways bahkan menambah penerbangan untuk memenuhi permintaan tambahan dari warga Irak yang ingin menghadiri pemakaman.

    “Pemakaman ini merupakan landasan peluncuran untuk fase berikutnya. Upacara pemakaman besar yang dihadiri ratusan ribu orang adalah cara untuk memberi tahu semua orang bahwa Hizbullah masih ada, bahwa mereka masih menjadi aktor utama Syiah di Lebanon,” ungkap Mohanad Hage Ali dari Carnegie Middle East Centre.

    Selain jenazah mendiang Hassan Nasrallah, dalam pemakaman massal ini Hizbullah turut memakamkan Hashem Safieddine, yang memimpin Hizbullah selama satu pekan setelah kematian Nasrallah sebelum dia juga dibunuh Israel. 

    Mengutip dari Middle Eat Monitor setelah pemakaman tersebut digelar, nantinya Nasrallah akan dimakamkan sementara di samping putranya, Hadi, yang tewas saat berperang untuk Hizbullah pada tahun 1997.

    Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, dilaporkan tewas dalam serangan udara besar yang dilancarkan oleh militer Israel di Beirut, Lebanon.

    Serangan udara yang menargetkan Nasrallah terjadi di pinggiran selatan Beirut, tepatnya di kawasan Dahiyeh yang dikenal sebagai basis kekuatan Hizbullah. 

    Menurut pernyataan militer Israel, serangan tersebut awalnya menargetkan markas pusat Hizbullah yang tersembunyi di bawah gedung apartemen di daerah padat penduduk.

    Media Israel melaporkan sekitar 85 bom jenis “penghancur bunker” dikerahkan dalam serangan pada Jumat, 27 September 2024. 

    Sedangkan para ahli senjata dan amunisi menyebut jet tempur Israel menggunakan bom seberat 2 ribu pon (900 kg) buatan Amerika Serikat untuk menyerang markas Hassan Nasrallah. 

    Pasca serang dilakukan,  Hizbullah akhirnya mengonfirmasi kematian Hassan Nasrallah. Hizbullah menyebut serangan Israel sebagai “aksi berbahaya Zionis di pinggiran selatan Beirut.”

    Serangan ini menjadi pukulan telak bagi kelompok Hizbullah, serta memperburuk situasi di wilayah tersebut.

    Ini karena Hassan Nasrallah, merupakan pemimpin kelompok milisi Hizbullah di Lebanon yang  paling terkenal dan berpengaruh.

    Karismanya dan kecerdasannya menjadikan dia salah satu pemimpin yang paling disegani dan ditakuti  di Timur Tengah.

    Ia bahkan dianggap sebagai kunci yang dapat mengubah Hizbullah menjadi kekuatan politik dan militer seperti sekarang ini.

    Di bawah kepemimpinan Nasrallah, Hizbullah menjadi pemegang kekuasaan dalam politik Lebanon, penyedia utama layanan kesehatan, pendidikan dan sosial, serta bagian penting dari dukungan Iran dalam upaya meraih supremasi regional.

    (Tribunnews.com / Namira)