Jenis Media: Internasional

  • Kondisi Terkini Paus Fransiskus yang Dirawat di RS Karena Pneumonia

    Kondisi Terkini Paus Fransiskus yang Dirawat di RS Karena Pneumonia

    Jakarta

    Pemimpin umat Katolik, Paus Fransiskus, masih dalam kondisi kritis. Paus Fransiskus disebut dalam kondisi sadar tetapi menderita serangan pernapasan sehingga memerlukan oksigen aliran tinggi dan transfusi darah.

    “Kondisi Bapa Suci masih kritis, oleh karena itu, seperti yang dijelaskan kemarin, Paus belum sepenuhnya pulih,” kata Vatikan dalam pembaruan rutinnya di sore hari, dilansir AFP, Minggu (23/2/2025).

    “Pagi ini Paus Fransiskus mengalami krisis pernapasan asma yang berkepanjangan, yang juga memerlukan pemberian oksigen aliran tinggi,” katanya.

    Paus Fransiskus didiagonsa dengan pneumonia ganda. Hasil tes darah harian menunjukkan trombositpenia.

    “Menunjukkan trombositopenia, yang terkait dengan anemia, yang memerlukan pemberian transfusi darah”, tambahnya.

    “Bapa Suci tetap waspada dan menghabiskan hari di kursi malas meskipun ia lebih menderita daripada kemarin,” sambungnya

    Vatikan sebelumnya mengonfirmasi bahwa Paus asal Argentina itu tidak akan menyampaikan doa Angelus mingguan seperti biasanya pada hari Minggu, dengan mengatakan bahwa teksnya akan dipublikasikan, seperti yang dilakukan pada akhir pekan lalu.

    (yld/gbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Kondisi Terkini Paus Fransiskus yang Dirawat di RS Karena Pneumonia

    Paus Fransiskus Lewatkan Doa Angelus 2 Pekan Berturut Karena Sakit

    Jakarta

    Pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, bakal melewatkan Doa Angelus pada Minggu di pekan kedua. Paus kini masih dirawat di rumah sakit karena pneumonia.

    Dilansir kantor berita AFP, Minggu (23/2/2025), Vatikan mengatakan pria berusia 88 tahun masih dirawat di rumah sakit Gemelli, Roma. Vatikan menyebut Doa Angelus nantinya hanya dipublikasikan.

    “Paus Fransiskus akan melewatkan Doa Angelus pada hari Minggu untuk minggu kedua berturut-turut karena pria berusia 88 tahun itu dirawat di rumah sakit karena pneumonia,” kata kantor Vatikan

    “Teks tersebut hanya akan dipublikasikan, tidak dibacakan, seperti yang terjadi akhir pekan lalu,” imbuhnya.

    Paus Fransiskus dirawat di rumah sakit Gemelli di Roma sejak 14 Februari karena menderita bronkitis. Namun, penyakit tersebut berkembang menjadi pneumonia di kedua paru-parunya, sehingga menimbulkan kekhawatiran luas.

    Para dokter Paus mengatakan pada konferensi pers bahwa tidak ada risiko yang mengancam nyawanya tetapi belum keluar dari bahaya. Laporan terbaru Vatikan pada Sabtu pagi menyatakan dengan singkat bahwa Paus Fransiskus beristirahat dengan baik.

    “Paus Fransiskus beristirahat dengan baik,” ujarnya.

    (whn/gbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Elon Musk Perintahkan Pegawai Federal AS Laporkan Pekerjaannya atau Resign!

    Elon Musk Perintahkan Pegawai Federal AS Laporkan Pekerjaannya atau Resign!

    Jakarta

    Pemerintahan Donald Trump mengirim email kepada pegawai pemerintah federal AS pada Sabtu malam. Email tersebut meminta pegawai federal AS untuk merinci pencapaian pekerjaan mereka dari minggu sebelumnya paling lambat Senin malam atau berisiko kehilangan pekerjaan.

    Email tersebut muncul tak lama setelah Elon Musk, kepala Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) pada pemerintahan Trump, memposting di situs media sosial X bahwa tidak menanggapi email tersebut akan dianggap sebagai pengunduran diri.

    “Semua pegawai federal akan segera menerima email yang meminta untuk memahami apa yang telah mereka lakukan minggu lalu,” ujar Elon Musk dalam postingannya di X, dilansir Reuters, Minggu (23/2/2025).

    “Kegagalan untuk menanggapi akan dianggap sebagai pengunduran diri,” sambungnya.

    Musk memposting pengumuman tersebut beberapa jam setelah Presiden Donald Trump dalam postingan di jaringan media sosialnya sendiri, Truth Social, bahwa Departemen Efisiensi Pemerintah harus lebih agresif dalam upayanya untuk mengurangi dan membentuk kembali 2,3 juta tenaga kerja federal.

    Hingga Sabtu malam, email telah dikirim ke karyawan di berbagai lembaga federal, termasuk Securities and Exchange Commission, National Oceanic and Atmospheric Administration, Centers for Disease Control and Prevention. Subjek email tersebut bertuliskan “Apa yang Anda lakukan minggu lalu?”.

    Email tersebut, yang dilihat oleh Reuters, meminta karyawan untuk membalas dengan lima poin penting yang merangkum “apa yang Anda capai di tempat kerja minggu lalu,” dan untuk mengirimkan salinan kepada manajer mereka.

    Email tersebut dikirim dari HR dari Office of Personnel Management, dan memberi karyawan waktu hingga pukul 11:59 malam EST pada hari Senin untuk meresponnya.

    Tidak jelas apa dasar hukum yang dimiliki Musk untuk memberhentikan pekerja federal jika mereka gagal menanggapi permintaannya dan apa yang akan terjadi pada karyawan yang tidak dapat merinci pekerjaan rahasia.

    Beberapa karyawan peradilan federal menerima email tersebut pada hari Sabtu dari OPM, meskipun sistem pengadilan tersebut bukan bagian dari cabang eksekutif, menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut. Kantor Administrasi Pengadilan AS, badan administratif peradilan, tidak segera menanggapi permintaan komentar.

    Para pekerja di Biro Perlindungan Keuangan Konsumen juga menerima email tersebut, menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut. Namun, sebagian besar staf lembaga tersebut telah diperintahkan untuk tidak melakukan tugas apa pun sejak awal bulan ini, sehingga menimbulkan teka-teki. Lembaga tersebut juga berada di bawah perintah pengadilan sementara untuk tidak melanjutkan pemecatan massal sambil menunggu hasil proses hukum.

    (yld/gbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Serangan Rusia Tewaskan 1 Orang dan Rusak Rumah di Ukraina

    Serangan Rusia Tewaskan 1 Orang dan Rusak Rumah di Ukraina

    Jakarta

    Rusia meluncurkan beberapa serangan rudal dan pesawat nirawak menargetkan Kyiv dan wilayah lain Ukraina. Serangan tersebut menewaskan satu warga sipil di Kryvyi Rih dan merusak bangunan serta mobil di Kyiv dan tempat lainnya.

    Dilansir Reuters, Minggu (23/2/2025), Gubernur wilayah Dnipropetrovsk, Serhiy Lysak, mengatakan seorang pria meninggal di rumah sakit dan seorang wanita berusia 30 tahun terluka parah dalam serangan rudal di pusat kota Kryvyi Rih. Sebuah bangunan yang menyediakan layanan infrastruktur juga rusak.

    Tiga orang terluka dalam serangan pesawat drone di wilayah Odesa ketika sebuah rumah pribadi terbakar, kata Gubernur wilayah di Laut Hitam Ukraina, Oleh Kiper.

    Seorang wanita berusia 53 tahun juga terluka dan beberapa rumah tinggal rusak dalam serangan di wilayah tenggara Zaporizhzhia.

    Serangan pesawat nirawak di ibu kota Kyiv merusak beberapa rumah dan mobil, tetapi tidak ada laporan langsung korban luka.

    Kedua belah pihak membantah menargetkan warga sipil dalam perang yang akan menandai ulang tahun ketiganya pada hari Senin dan yang dimulai Rusia dengan invasi skala penuh pada bulan Februari 2022 di Ukraina. Ribuan warga sipil tewas dalam konflik tersebut, namun sebagian besar dari mereka adalah warga Ukraina.

    Angkatan udara Ukraina mengatakan Kyiv dan wilayah tengah dan timur negara itu berada di bawah peringatan serangan udara selama sekitar enam jam semalam.

    Serangan Rusia Tewaskan 1 Orang dan Rusak Rumah di Ukraina

    Rusia meluncurkan beberapa serangan rudal dan pesawat nirawak menargetkan Kyiv dan wilayah lain Ukraina. Serangan tersebut menewaskan satu warga sipil di Kryvyi Rih dan merusak bangunan serta mobil di Kyiv dan tempat lainnya.

    Dilansir Reuters, Minggu (23/2/2025), Gubernur wilayah Dnipropetrovsk, Serhiy Lysak, mengatakan seorang pria meninggal di rumah sakit dan seorang wanita berusia 30 tahun terluka parah dalam serangan rudal di pusat kota Kryvyi Rih. Sebuah bangunan yang menyediakan layanan infrastruktur juga rusak.

    Tiga orang terluka dalam serangan pesawat drone di wilayah Odesa ketika sebuah rumah pribadi terbakar, kata Gubernur wilayah di Laut Hitam Ukraina, Oleh Kiper.

    Seorang wanita berusia 53 tahun juga terluka dan beberapa rumah tinggal rusak dalam serangan di wilayah tenggara Zaporizhzhia.

    Serangan pesawat nirawak di ibu kota Kyiv merusak beberapa rumah dan mobil, tetapi tidak ada laporan langsung korban luka.

    Kedua belah pihak membantah menargetkan warga sipil dalam perang yang akan menandai ulang tahun ketiganya pada hari Senin dan yang dimulai Rusia dengan invasi skala penuh pada bulan Februari 2022 di Ukraina. Ribuan warga sipil tewas dalam konflik tersebut, namun sebagian besar dari mereka adalah warga Ukraina.

    Angkatan udara Ukraina mengatakan Kyiv dan wilayah tengah dan timur negara itu berada di bawah peringatan serangan udara selama sekitar enam jam semalam.

    Lihat juga Video: Bom Rusia Hantam Kota Zaporizhzhia Ukraina, 13 Orang Tewas

    (yld/gbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • VIDEO Momen Langka Tentara Israel Peluk Erat dan Cium Kening Pasukan Hamas saat Dibebaskan – Halaman all

    VIDEO Momen Langka Tentara Israel Peluk Erat dan Cium Kening Pasukan Hamas saat Dibebaskan – Halaman all

    Seorang tentara Israel tampak mencium kening pasukan sayap militer Hamas saat pembebasan sandera pada Sabtu (22/2/2025).

    Tayang: Minggu, 23 Februari 2025 12:26 WIB

    TRIBUNNEWS.COM – Brigade Al-Qassam membebaskan tiga pasukan Israel pada Sabtu (22/2/2025).

    Dalam pembebasan sandera itu, ada momen menarik ketika seorang tentara Israel tampak mencium kening pasukan sayap militer Hamas tersebut.

    Pasukan Israel dengan pakaian militernya itu terlihat bahagia dibawa ke hadapan warga Palestina.

    Tampak dirinya merengkuh kepala pasukan Brigade Al-Qassam dan mencium kening mereka.

    (*)

    Berita selengkapnya simak video di atas.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’15’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Israel Tunda Pembebasan Tahanan Palestina Usai Hamas Bebaskan 6 Sandera

    Israel Tunda Pembebasan Tahanan Palestina Usai Hamas Bebaskan 6 Sandera

    Jakarta

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menunda pembebasan tahanan Palestina berdasarkan kesepakatan gencatan senjata Gaza. Penundaan pembebasan tahanan itu akan dilakukan hingga Hamas mengakhiri ‘upacara yang dianggap memalukan’ saat menyerahkan sandera Israel.

    “Mengingat pelanggaran berulang Hamas –termasuk upacara memalukan yang tidak menghormati sandera kami dan penggunaan sandera secara sinis untuk propaganda– telah diputuskan untuk menunda pembebasan warga Palestina yang direncanakan kemarin (Sabtu) hingga pembebasan sandera berikutnya dipastikan, tanpa upacara yang memalukan”, kata kantor Netanyahu dalam sebuah pernyataan, dilansir AFP, Minggu (23/2/2025).

    Diketahui, sejak gencatan senjata berlaku pada 19 Januari, Hamas telah membebaskan 25 sandera Israel. Pembebasan sandera tersebut disiapkan dalam ‘upacara’, terlihat kelompok militan mengarak para tawanan di atas panggung, tawanan juga melambaikan tangan kepada warga Gaza yang berkumpul untuk menyaksikan acara tersebut. Para tawanan juga berbicara melalui mikrofon.

    Dalam upacara tersebut, para sandera juga diberikan sertifikat dalam bahasa Ibrani untuk menandai berakhirnya penahanan mereka sebelum diserahkan kepada petugas Palang Merah, yang selanjutnya diserahkan kepada pasukan Israel.

    Sebelumnya pada hari Kamis, militan telah menyerahkan jenazah tiga sandera dalam peti mati dengan sebuah ‘upacara’. Hal itu menuai kritik luas dari PBB.

    “Pengarakkan jenazah dengan cara yang terlihat pagi ini sangat menjijikkan dan kejam, serta bertentangan dengan hukum internasional,” kata kepala hak asasi manusia PBB Volker Turk.

    Sementara Hamas telah menolak seruan yang dilakukan berulang kali oleh Palang Merah untuk membebaskan para sandera secara tertutup.

    Sebelumnya pada Sabtu (22/2), Hamas juga telah membebaskan enam sandera Israel sebagai bagian dari pertukaran sandera-tahanan ketujuh yang dijadwalkan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata tahap pertama.

    Sebagai imbalannya, Israel akan membebaskan lebih dari 600 tahanan Palestina.

    Akan tetapi, setelah para sandera Israel dibebaskan oleh Hamas, sumber-sumber Israel mengatakan bahwa Netanyahu diperkirakan akan memutuskan pembebasan tahanan Palestina.

    Lalu pada pagi ini, Netanyahu mengumumkan keputusannya untuk menangguhkan pembebasan tahanan Palestina hingga upacara penyerahan sandera dihentikan.

    (yld/gbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Sedikitnya 29 WNI Overstay Digerebek dan Ditangkap Petugas Otoritas Jepang – Halaman all

    Sedikitnya 29 WNI Overstay Digerebek dan Ditangkap Petugas Otoritas Jepang – Halaman all

    Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

    TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Sebuah gedung apartemen di Kota Oarai, Prefektur Ibaraki, yang menghadap ke Samudra Pasifik, digerebek oleh petugas otoritas Jepang, 21 Februari 2025 05.30 pagi, 

    Dikutip dari Gendai Business (GB), banyak warga negara Indonesia (WNI) ilegal ditangkap dalam operasi tersebut.

    Sebanyak 29 WNI ditangkap, dikelilingi pejabat Biro Imigrasi dan penyidik kepolisian dengan rompi merah.

    Jumlah total WNI yang berada di apartemen yang digerebek tersebut melebihi 50 orang.

    Penangkapan bermula satu penyelidik bergegas ke apartemen sekaligus.

    Ketika memasuki lantai yang dipenuhi ruangan tempat mereka bersembunyi, mereka mengetuk pintu satu per satu.

    Polisi mungkin mengawasi melalui teropong ke berbagai pintu dan mempertimbangkannya.

    “Namun, ternyata satu per satu, pemuda Indonesia keluar dari ruangan dengan tertib,” tulisnya.

    Sebanyak 29 orang ditangkap.

    Mereka tetap diam tanpa mengucapkan sepatah kata pun sebelum akhirnya dibawa oleh penyelidik kepolisian.

    “Hari ketika mereka kembali ke apartemen itu tidak akan datang lagi,” tulis GB.

    Tingkat Pekerja Ilegal di Prefektur Ibaraki

    “Jumlah pekerja ilegal di Prefektur Ibaraki adalah yang tertinggi di Jepang,” tambah GB.

    Kota Oarai di Prefektur Ibaraki adalah kota kecil dengan populasi sekitar 15.000 orang di pantai Pasifik wilayah Kanto utara.

    Pertanian, perikanan, dan pengolahan makanan laut berkembang pesat di kota ini.

    Banyak WNI tinggal di Oarai, membentuk sekitar setengah dari penduduk asing, dan mereka menjadi bagian tak terpisahkan dari kota sebagai tenaga kerja di industri lokal.

    Namun, masih ada masalah overstay (tinggal secara ilegal) di Kota Oarai.

    Menurut Badan Layanan Imigrasi, jumlah pekerja ilegal di Prefektur Ibaraki pada tahun 2023 mencapai 2.748 orang, menjadikannya yang tertinggi di Jepang.

    Pada Juli 2024, sebanyak 29 imigran ilegal Indonesia ditangkap di sebuah gedung apartemen di Kota Oarai.

    Pada Oktober 2023, mantan presiden perusahaan real estat kondominium tempat penangkapan itu terjadi dikirim ke Kantor Kejaksaan Distrik Tokyo karena dicurigai membantu dan bersekongkol dalam pelanggaran Undang-Undang Kontrol Imigrasi.

    Dalam penyelidikan, ia mengakui tuduhan tersebut dengan alasan ingin mencegah meningkatnya jumlah unit kosong di gedungnya.

    Di sekitar Pelabuhan Perikanan Oarai, terdapat sebuah kondominium berwarna coklat tua di daerah perumahan yang dihiasi ladang.

    Menurut pejabat setempat, harga sewa untuk unit berukuran 3LDK di gedung itu sekitar 70.000 yen.

    Bahkan saat ini, mayoritas penghuninya adalah orang Indonesia.

    Kesaksian Saksi Mata dan Pejabat

    Pada hari kejadian, seorang pria Jepang yang tinggal di gedung apartemen itu mengenang penangkapan tersebut.

    Ia memperkirakan lebih dari 50 orang. Saya bangun sekitar pukul 05.30 pagi untuk minum di balkon ketika melihat sekelompok polisi berompi merah berkerumun di sekitar apartemen saya.

    Ada empat mikrobus yang diparkir di tempat parkir, dan staf Biro Imigrasi datang belakangan.

    Mereka mengetuk tiap ruangan satu per satu dan menggedor pintu.

    “Para overstay dibawa pergi dengan tenang, mungkin karena mereka sudah menyadari hal ini akan terjadi,” katanya.

    Sebanyak enam kamar digeledah, dan penangkapan dilakukan terhadap orang-orang yang ada di dalamnya.

    Mereka tinggal bersama dalam kelompok lima atau enam orang per kamar.

    “Tidak jarang orang Indonesia berbicara keras di lorong pada tengah malam atau merokok di area umum gedung apartemen, yang menyebabkan perkelahian di malam hari. Polisi sering bergegas ke lokasi,” tulis GB.

    Akibat kondisi lingkungan yang buruk dan kepadatan di lantai pertama, beberapa penghuni lain memilih pindah. Hal ini membuat pemilik gedung frustrasi. 

    “Jika apartemen kosong, lebih baik disewakan kepada siapa pun untuk mendapatkan penghasilan,” ungkapnya.

    Keberadaan Broker Imigrasi

    Setelah insiden ini, hampir 50 orang Indonesia melarikan diri dari apartemen tersebut dengan membawa perabotan mereka.

    Sang pemilik juga menyebut tentang seorang broker imigrasi bernama “K” yang diduga menjadi perantara pemindahan imigran ilegal ke apartemen tersebut sejak 2022.

    “K mulai sering masuk dan keluar dari apartemen. Ia tidak terlalu tinggi, memiliki tato di punggung tangan, dan tampak seperti orang yang baik.

    K mengurus pembayaran sewa, tetapi selalu ada masalah.

    Dia berkata, ‘Saya tidak bisa membayar sewa karena tidak mendapat uang dari penghuni.’ Namun, saat saya tanyakan ke penghuni, mereka berkata sudah membayar kepada K. Itu membuat saya sangat kesal,” ungkap pemilik apartemen.

    Setelah kejadian ini, pemilik apartemen memutuskan untuk tidak lagi menerima penyewa asing melalui broker seperti K.

    Wartawan GB mencoba menghubungi broker “K” melalui nomor telepon yang diberikan oleh pejabat kondominium. Namun, meskipun telah ditelepon berkali-kali, tidak ada jawaban.

    Rahasia yang Terungkap: Peran Broker Imigrasi

    Keberadaan broker imigrasi terungkap melalui wawancara dengan seorang pengusaha pengolahan makanan laut di Oarai.

    “Sebelum pandemi COVID-19, orang Indonesia yang tidak saya kenal sering datang ke tempat saya dan bertanya, ‘Apakah Anda ingin menggunakan tenaga kerja asing?’ Saya curiga dan bertanya, ‘Apakah Anda memiliki visa kerja?’ Mereka menjawab, ‘Tidak, saya tidak punya,’ jadi saya menolak,” ungkap pengusaha tersebut.

    Yuyasu Sakamoto (75), perwakilan NPO Asosiasi Ibaraki Indonesia, mengaku terganggu dengan keberadaan para broker ini.

    “Orang Indonesia yang cerdik menelepon semakin banyak kenalan dari negara asal mereka dan menerima biaya rujukan dengan mengatakan, ‘Jika kamu datang ke Oarai, ada pekerjaan.’

    Saya menduga broker ini adalah orang Jepang-Amerika. Ada enam atau tujuh orang yang tidak bekerja, hanya bermain-main di belakang saya, jadi saya tidak benar-benar tahu apa yang mereka lakukan,” ujarnya.

    Diskusi mengenai tenaga kerja Indonesia di Jepang semakin ramai dibicarakan di grup WhatsApp Pecinta Jepang. Bagi yang ingin bergabung secara gratis, dapat mengirimkan email ke: tkyjepang@gmail.com dengan mencantumkan nama, alamat, dan nomor WhatsApp.

     

  • Paus Fransiskus Dalam Kondisi Kritis karena Pneumonia, tapi Masih Sadar

    Paus Fransiskus Dalam Kondisi Kritis karena Pneumonia, tapi Masih Sadar

    Jakarta

    Pemimpin umat Katolik, Paus Fransiskus, dalam kondisi kritis akibat menderita penyakit pneumonia. Pihak Vatikan menyatakan Paus Fransiskus dalam keadaan yang kritis.

    “Kondisi Paus Fransiskus terus kritis setelah menderita krisis pernapasan seperti asma yang berkepanjangan” kata Vatikan dilansir BBC, Minggu (23/2/2025).

    “Paus lebih tidak sehat daripada kemarin dan telah menerima transfusi darah,” lanjut pernyataan itu.

    Meski begitu, Vatikan memastikan pria berusia 88 tahun itu tetap sadar dan duduk di kursinya. Namun, Paus Fransiskus membutuhkan aliran oksigen yang tinggi dan prognosisnya masih belum pasti.

    “Paus sedang dirawat karena pneumonia di kedua paru-parunya di Rumah Sakit Gemelli di Roma. Transfusi darah dianggap perlu karena jumlah trombosit yang rendah, yang terkait dengan anemia,” kata Vatikan.

    “Kondisi Bapa Suci masih kritis. Paus belum keluar dari bahaya. Bapa Suci terus waspada dan menghabiskan hari di kursi meskipun dia menderita lebih dari kemarin,” tambah pernyataan itu.

    Paus telah meminta keterbukaan tentang kesehatannya, jadi Vatikan telah mulai merilis pernyataan harian. Nada dan panjang pengumuman tersebut bervariasi, terkadang membuat para pengamat Paus mencoba membaca yang tersirat.

    Namun, ini adalah penilaian yang paling tajam sejauh ini dan sangat terperinci. Penilaian tersebut menolak memberikan prognosis apa pun. Hal ini terjadi hanya sehari setelah dokter yang merawat Paus mengatakan untuk pertama kalinya bahwa ia merespons pengobatan, meskipun mereka jelas bahwa kondisinya rumit.

    Mereka mengatakan pada hari Jumat bahwa perubahan keadaan sekecil apa pun akan mengganggu apa yang disebut sebagai keseimbangan yang rapuh.

    Sebagai informasi, Paus pertama kali dirawat di rumah sakit pada tanggal 14 Februari setelah mengalami kesulitan bernapas selama beberapa hari. Ia sangat rentan terhadap infeksi paru-paru karena mengalami radang selaput dada, peradangan di sekitar paru-paru, saat dewasa dan menjalani operasi pengangkatan sebagian paru-paru pada usia 21 tahun.

    Selama 12 tahun menjadi pemimpin gereja Katolik Roma, pria Argentina tersebut telah dirawat di rumah sakit beberapa kali termasuk pada bulan Maret 2023 ketika ia menghabiskan tiga malam di rumah sakit karena bronkitis. Berita terbaru ini akan membuat umat Katolik di seluruh dunia khawatir, yang mengikuti berita tentang kondisi Paus dengan saksama.

    (maa/knv)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • TKI Tewas di Korea Diduga karena Keracunan Gas, Korban Meninggal 2 Hari Sebelum Ulang Tahunnya – Halaman all

    TKI Tewas di Korea Diduga karena Keracunan Gas, Korban Meninggal 2 Hari Sebelum Ulang Tahunnya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Warga Negara Indonesia yang menjadi pekerja di Korea Selatan ditemukan meninggal dunia di asrama pabrik pada Senin (16/2/2025).

    Ia adalah Husen (29), pemuda yang bekerja di pabrik pembuatan suku cadang mobil di kawasan Cheongbuk-eup, Pyeongtaek.

    Sebelumnya, diduga Husen meninggal dunia karena serangan jantung.

    Namun, Badan Forensik Nasional melakukan autopsi dan mendapati dugaan keracunan, dikutip dari Kyeongin.com pada Minggu (23/2/2025).

    Husen diduga meninggal karena keracunan karbon monoksida.

    Pasalnya, jendela kamar Husen dan rekannya mengarah langsung ke beranda yang digunakan sebagai ruang ketel uap.

    Kejadian berlangsung dua hari sebelum ulang tahun Husen.

    Keluarga Husen sempat mencoba menghubungi, mengingat tak lama lagi adalah hari ulang tahunnya.

    TKI TEWAS – Tangkap layar media Korea kabarkan WNI asal Semarang, Husen meninggal dunia diduga karena keracunan gas, keluarga sempat mencoba menghubungi Husen namun tak ada jawaban. (kyeongin.com/ Reporter Mok Eun-soo)

    Namun, semua panggilannya tak ada yang dijawab.

    Alih-alih diangkat, sang sepupu justru mendapat telepon dari pihak Korea Selatan yang mengabarkan Husen akan dibawa dari rumah sakit ke rumah duka.

    Sang sepupu yang juga bekerja di Korea langsung bergegas ke rumah duka pada jam 12 malam.

    Saudara kembar Husen dan teman-teman di kampung halamannya yang kerja di Korea juga berkumpul di aula pemakaman.

    Mereka tak menyangka Husen meninggal secara mendadak.

    “Semua orang di sana mulai berteriak menangis keras,” ujar sepupu A yang telah menyaksikan jasad Husen terbaring di kamar mayat.

    Empat hari setelah kejadian tersebut, empat keluarga termasuk sepupu dan kembaran Husen ditemui media masih dalam wajah duka.

    “Husen adalah teman yang tertutup dan baik hati, dia telah meninggalkan kita,” terang sepupu Husen saat ditemui di dekat Stasiun Unseo, Jung-gu.

    “Ia meninggalkan orang tua dan kakak-kakaknya dan datang ke Korea pada tahun 2018 untuk mencari nafkah.”

    “Ia bekerja di sana selama lima tahun, dan terpilih sebagai ‘pekerja keras’ serta kembali ke Korea pada bulan September tahun lalu,” tambahnya.

    Husen dikenal sebagai anak yang tak pernah banyak berbagi tentang kesulitannya.

    “Husen adalah anak yang tidak banyak bicara tentang kesulita yang dialami karena dia takut orang-orang di sekitarnya akan khawatir,” jelas sang sepupu.

    “Jika adik-adik saya menginginkannya, saya akan memberi mereka sepatu, topi, dan pakaian bagus,” jelasnya lagi.

    “Adik bungsu saya, yang berusia 6 tahun, masih belum tahu sang kakak meninggal dunia. Dia baru akan tahu besok (tanggal 21),” ungkap sepupu Husen lagi.

    Mereka terdiam, mengingat hati kematian Husen hanya selisih dua hari sebelum hari ulang tahun almarhum.

    Dalam kesempatan yang sama, keluarga Husen menerangkan jika banyak pekerja asal kampung halamannya, Semarang, Jawa Tengah, yang terbang ke Korea.

    Orang-orang tersebut tersebar di Pyeongtaek, Sejong, Jochiwon, dan Asan di Provinsi Chungcheong Selatan.

    Mereka sering berkumpul di Ansan saat hari libur untuk berbagi kesulitan hidup di negeri orang.

    Husen merupakan pemuda yang gemar membawa gitarnya.

    Ia sering memainkan gitar kesayangannya di asrama, yang kini jadi tempat dirinya menghembuskan napas terakhir.

    “Apakah kecelakaan gas sering terjadi di Korea? Husen benar-benar masih sehat sebelumnya,” ujar mereka.

    Keluarga masih frustasi dengan penyebab pasti kematian Husen.

    Dikabarkan jenazah Husen akan diterbangkan ke Indonesia, dari keberangkatan Bandara Internasional Incheon pada 21 Februari 2025 pagi.

    Husen akan dimakamkan di kampung halamannya di Semarang.

    Kematian Husen adalah tragedi yang disebabkan buruknya manajemen keselamatan akomodasi asing yang buruk.

    Sampai 2022, hanya ada 10 insiden keracunan gas seperti yang dialai Husen.

    Angka yang cukup rendah, sayangnya kejadian tersebut justru yang menewaskan Husen. (*)

    (Tribunnews.com/ Siti N)

  • Bujuk Rayu Trump Minta Putin dan Zelensky Rujuk

    Bujuk Rayu Trump Minta Putin dan Zelensky Rujuk

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membujuk Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk rujuk. Trump membujuk mereka bersatu untuk mengakhiri perang antara Moskow dan Kyiv.

    Trump mengatakan jika ingin perang berakhir, maka Putin dan Zelensky harus bersatu. Sebab jika tidak bersatu, maka pembunuhan akan terus terjadi.

    “Presiden Putin dan Presiden Zelensky harus bersatu. Karena Anda tahu? Kita ingin menghentikan pembunuhan jutaan orang,” kata Trump dilansir AFP, Sabtu (22/2/2025).

    Trump juga mengatakan Kyiv “diharapkan dalam waktu yang cukup singkat” akan menandatangani kesepakatan yang memberikan Washington akses istimewa ke cadangan mineral Ukraina.

    “Mereka sangat berani, dalam segala hal yang dapat Anda bayangkan. Namun, kita menghabiskan harta kita di suatu negara yang sangat, sangat jauh,” kata Trump tentang Ukraina.

    Trump Ingin Ukraina Beri AS Akses SDA

    Foto Zelensky dan Trump: (AP Photo/Julia Demaree Nikhinson, File)

    Dalam kesempatan ini, Trump juga membujuk Ukraina agar memberikan perusahan AS akses ke sumber daya alamnya yang melimpah. Menurut Trump, ini sebagai bentuk kompensasi atas puluhan miliar dolar bantuan yang telah diterima Ukraina pada masa pemerintahan Presiden Joe Biden.

    Sebagai imbalannya, Ukraina mendapatkan jaminan keamanan dari Amerika Serikat untuk menandatangani hak-hak yang berharga tersebut.

    Zelensky — yang menolak perjanjian tersebut — mengatakan pada hari Jumat bahwa ia mengharapkan “hasil yang adil.”

    Trump Bicara dengan Putin

    Foto Trump dengan Putin: (REUTERS/Kevin Lamarque)

    Trump diketahui juga sempat melakukan percakapan telepon dengan Putin pada Rabu (12/2) lalu. Mereka sepakat segera memulai perundingan gencatan senjata.

    Trump juga optimistis Putin ingin menghentikan perang. Dia yakin Putin memiliki pandangan yang sama dengannya.

    “Saya pikir dia (Putin) ingin berhenti berperang,” klaim Trump.

    Saat ditanya lebih lanjut apakah dirinya meyakini bahwa Putin ingin merebut seluruh wilayah Ukraina, Trump menjawab: “Itu adalah pertanyaan saya kepadanya.”

    “Jika dia terus melanjutkan… hal itu akan menimbulkan masalah besar bagi saya,” imbuhnya.

    “Saya pikir dia ingin mengakhirinya, dan mereka ingin mengakhirinya dengan cepat. Keduanya. Zelensky juga ingin mengakhirinya,” ujar Trump, merujuk pada Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

    Halaman 2 dari 3

    (zap/maa)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu