Jenis Media: Internasional

  • Kecaman Hamas ke Netanyahu Gegara Tahanan Palestina Belum Dibebaskan

    Kecaman Hamas ke Netanyahu Gegara Tahanan Palestina Belum Dibebaskan

    Jakarta

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menunda pembebasan tahanan Palestina berdasarkan perjanjian gencatan senjata Gaza. Penundaan pembebasan tahanan itu akan dilakukan hingga Hamas mengakhiri ‘upacara yang dianggap memalukan’ saat menyerahkan sandera Israel.

    “Mengingat pelanggaran berulang Hamas –termasuk upacara memalukan yang tidak menghormati sandera kami dan penggunaan sandera secara sinis untuk propaganda– telah diputuskan untuk menunda pembebasan warga Palestina yang direncanakan kemarin (Sabtu) hingga pembebasan sandera berikutnya dipastikan, tanpa upacara yang memalukan,” kata kantor Netanyahu dalam sebuah pernyataan, dilansir AFP, Minggu (23/2/2025).

    Penundaan pembebasan tahanan Palestina itu mendapat kecaman dari Hamas. Hamas menyoroti alasan Israel.

    Hamas mengatakan hal itu sebagai dalih untuk menghindari kewajiban Israel berdasarkan perjanjian gencatan senjata Gaza.

    “Keputusan Netanyahu mencerminkan upaya yang disengaja untuk mengganggu perjanjian, merupakan pelanggaran yang jelas terhadap ketentuannya, dan menunjukkan kurangnya keandalan pendudukan dalam melaksanakan kewajibannya,” kata anggota Hamas bidang politik, Ezzat El Rashq, dalam pernyataannya, dilansir Al Arabiya, Minggu (23/2/2025).

    Dilansir Aljazeera, Hamas menilai upacara penyerahan tahanan bukanlah penghinaan terhadap para sandera yang dibebaskan. Menurutnya, upacara tersebut merupakan perlakuan manusiawi.

    “Upacara penyerahan tahanan tidak termasuk penghinaan terhadap mereka, tetapi justru mencerminkan perlakuan manusiawi yang mulia terhadap mereka”, kata Hamas, mengacu pada penyelenggaraan pembebasan tawanan.

    Diketahui, sejak gencatan senjata berlaku pada 19 Januari, Hamas telah membebaskan 25 sandera Israel. Pembebasan sandera tersebut disiapkan dalam ‘upacara’, di mana terlihat kelompok militan mengarak para tawanan di atas panggung dan tawanan melambaikan tangan kepada warga Gaza yang berkumpul untuk menyaksikan acara tersebut. Para tawanan juga berbicara melalui mikrofon.

    Dalam upacara tersebut, para sandera juga diberikan sertifikat dalam bahasa Ibrani untuk menandai berakhirnya penahanan mereka sebelum diserahkan kepada petugas Palang Merah, yang selanjutnya diserahkan kepada pasukan Israel.

    Baca berita di halaman selanjutnya.

    Keluarga Tahanan Palestina Kecewa

    Terkait penundaan pembebasan tahanan Palestina oleh Israel, keluarga tahanan Palestina mengaku kecewa dan marah dengan hal tersebut.

    “Keluarga para tawanan perang berada dalam keadaan marah, sedih, dan dendam, dan para mediator harus melakukan bagian mereka saat mereka mulai menyelesaikannya sehingga keluarga para tawanan perang dapat bersukacita atas pembebasan tawanan perang mereka yang seharusnya dibebaskan hari ini,” kata salah satu warga, Bassam al-Khatib.

    “Anda telah menerima tawanan perang Anda, jadi mengapa menunda penyerahan tawanan perang Palestina kami? Ini adalah sesuatu yang menyakitkan hati, kurangnya komitmen dan mengabaikan semua standar dan hukum internasional, dan mengabaikan negara-negara yang mensponsori perjanjian ini,” tambahnya.

    Israel Siap Lanjutkan Perang

    Benjamin Netanyahu menyebut Israel siap untuk melanjutkan pertempuran di Jalur Gaza setiap saat. Dia sesumbar sambil berjanji untuk menyelesaikan tujuan perang, baik melalui negosiasi atau dengan cara lain.

    “Kami siap untuk melanjutkan pertempuran sengit kapan saja, rencana operasional kami sudah siap,” kata Netanyahu dalam upacara dengan petugas tempur, sehari setelah Israel menghentikan pembebasan tahanan Palestina yang seharusnya menjadi bagian dari kesepakatan gencatan senjata, dilansir AFP, Minggu (23/2/2025).

    “Di Gaza, kami telah melenyapkan sebagian besar pasukan terorganisir Hamas, namun tidak ada keraguan-kami akan menyelesaikan tujuan perang sepenuhnya-baik melalui negosiasi atau dengan cara lain,” tambahnya.

    Gencatan senjata di Gaza, yang dimulai pada 19 Januari, sebagian besar menghentikan pertempuran dahsyat yang telah berlangsung selama lebih dari 15 bulan di wilayah Palestina.

    Tahap pertama gencatan senjata berakhir pada awal bulan Maret mendatang. Tetapi negosiasi untuk tahap berikutnya belum dilakukan, yang dimaksudkan untuk mengakhiri perang secara permanen yang dipicu oleh serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.

    Israel diperkirakan akan membebaskan lebih dari 600 tahanan Palestina pada hari Sabtu dengan imbalan enam sandera Israel yang dibebaskan oleh militan Hamas di Gaza.

    Namun Netanyahu mengatakan pembebasan tahanan akan ditunda sampai Hamas mengakhiri ‘upacara memalukan’ sambil membebaskan sandera Israel. Hamas menuduh Israel membahayakan gencatan senjata di Gaza setelah pemerintah menghentikan pembebasan tahanan Palestina.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Pesawat American Airlines Tujuan India Mendarat di Roma gegara Ancaman Bom

    Pesawat American Airlines Tujuan India Mendarat di Roma gegara Ancaman Bom

    Rome

    Sebuah penerbangan American Airlines dari New York ke New Delhi dialihkan ke Roma. Pesawat itu mendarat di Roma karena ancaman diduga bom.

    “Pesawat tersebut telah mendarat dengan selamat setelah kru melaporkan adanya masalah keamanan,” kata Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA), dilansir AFP, Senin (24/2/2025).

    Pesawat Boeing yang membawa 199 penumpang plus awak ini mendarat di Bandara Fiumicino Roma pada pukul 17.22 waktu setempat, tanpa insiden.

    “Penerbangan tersebut dikawal oleh dua pesawat tempur militer, dan semua penumpang diturunkan dan menerima bantuan di Bandara Roma,” ucap juru bicara bandara Italia.

    “Pengoperasian bandara tidak terpengaruh,” tambahnya.

    Pesawat tersebut lepas landas dari Bandara Internasional John F. Kennedy di New York pada hari Sabtu (22/2) sekitar pukul 20.11 waktu setempat.

    American Airlines adalah salah satu maskapai penerbangan terbesar di AS, dan berkantor pusat di Fort Worth, Texas. Operasi internasionalnya melayani lebih dari 60 negara di luar Amerika Serikat.

    (fas/fas)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Pemimpin Iran Bersumpah akan Lawan Israel Saat Pemakaman Hassan Nasrallah

    Pemimpin Iran Bersumpah akan Lawan Israel Saat Pemakaman Hassan Nasrallah

    Teheran

    Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei bersumpah melakukan perlawanan terhadap Israel ketika Hizbullah mengadakan pemakaman pemimpinnya, Hassan Nasrallah, di Beirut, Lebanon. Nasrallah bersama jenderal Garda Revolusi Iran Abbas Nilforoushan tewas dalam serangan Israel di Beirut pada 27 September lalu.

    “Musuh harus tahu bahwa perlawanan terhadap perampasan kekuasaan, penindasan, dan arogansi tidak pernah berakhir dan akan terus berlanjut hingga tujuan yang diinginkan tercapai,” kata Khamenei dalam pernyataan yang dipublikasikan di situs resminya, dilansir AFP, Minggu (23/2/2025).

    Puluhan ribu pelayat berkumpul di ibu kota Lebanon itu untuk menghadiri pemakaman Hassan Nasrallah dan pewarisnya Hashem Safieddine, yang tewas dalam serangan terpisah.

    Khamenei memuji Nasrallah sebagai seorang mujahid (pejuang) yang hebat dan pemimpin terkemuka, serta Safieddine sebagai orang kepercayaan yang dekat dan bagian yang tidak terpisahkan dari kepemimpinan.

    Televisi pemerintah Iran menyiarkan pemakaman Nasrallah secara langsung, dengan pembawa acara membacakan puisi yang memuji para pejuang perlawanan tersebut.

    Hizbullah telah lama menjadi bagian dari ‘poros perlawanan’, sebuah aliansi kelompok bersenjata yang didukung Iran yang menentang Israel dan sekutunya Amerika Serikat.

    Media pemerintah Iran mengatakan pertemuan akan diadakan Minggu malam di Teheran, Iran dan kota-kota lain untuk mengenang Nasrallah dan Safieddine.

    (fas/aik)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Netanyahu Sesumbar Siap Lanjutkan Perang di Gaza Kapan Saja

    Netanyahu Sesumbar Siap Lanjutkan Perang di Gaza Kapan Saja

    Jerusalem

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyebut bahwa Israel siap untuk melanjutkan pertempuran di Jalur Gaza setiap saat. Dia sesumbar sambil berjanji untuk menyelesaikan tujuan perang, baik melalui negosiasi atau dengan cara lain.

    “Kami siap untuk melanjutkan pertempuran sengit kapan saja, rencana operasional kami sudah siap,” kata Netanyahu dalam upacara dengan petugas tempur, sehari setelah Israel menghentikan pembebasan tahanan Palestina yang seharusnya menjadi bagian dari kesepakatan gencatan senjata, dilansir AFP, Minggu (23/2/2025).

    “Di Gaza, kami telah melenyapkan sebagian besar pasukan terorganisir Hamas, namun tidak ada keraguan-kami akan menyelesaikan tujuan perang sepenuhnya-baik melalui negosiasi atau dengan cara lain,” tambahnya.

    Gencatan senjata di Gaza, yang dimulai pada 19 Januari, sebagian besar menghentikan pertempuran dahsyat yang telah berlangsung selama lebih dari 15 bulan di wilayah Palestina.

    Tahap pertama gencatan senjata berakhir pada awal bulan Maret mendatang. Tetapi negosiasi untuk tahap berikutnya belum dilakukan, yang dimaksudkan untuk mengakhiri perang secara permanen yang dipicu oleh serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.

    Israel diperkirakan akan membebaskan lebih dari 600 tahanan Palestina pada hari Sabtu dengan imbalan enam sandera Israel yang dibebaskan oleh militan Hamas di Gaza.

    Namun Netanyahu mengatakan pembebasan tahanan akan ditunda sampai Hamas mengakhiri ‘upacara memalukan’ sambil membebaskan sandera Israel. Hamas menuduh Israel membahayakan gencatan senjata di Gaza setelah pemerintah menghentikan pembebasan tahanan Palestina.

    (fas/aik)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Ulangtahun ke-65, Kaisar Naruhito Beri Pesan Damai dan Tekankan Pentingnya Kerja Sama Internasional – Halaman all

    Ulangtahun ke-65, Kaisar Naruhito Beri Pesan Damai dan Tekankan Pentingnya Kerja Sama Internasional – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, TOKYO  – Kaisar Jepang ke-126, Naruhito, merayakan ulang tahunnya yang ke-65 pada 23 Februari 2025.

    Dalam jumpa pers yang digelar di Istana Kekaisaran, Kaisar Naruhito menyampaikan rasa syukurnya karena Jepang telah menikmati era damai selama 80 tahun terakhir.  

    “Orangtua saya, Kaisar dan Permaisuri, menghabiskan masa kecil mereka di tengah perang. Saya bersyukur bahwa Jepang kini telah menikmati era damai selama 80 tahun terakhir. Banyak nyawa berharga yang hilang di negara-negara di seluruh dunia, dan saya sangat sedih, khususnya bagi rakyat di Hiroshima dan Nagasaki,” papar Kaisar Naruhito.  

    Ia menekankan pentingnya mengenang sejarah dan memelihara perdamaian.

    “Sejak berakhirnya perang, orang-orang telah berupaya tanpa lelah untuk kedamaian dan kemakmuran Jepang. Namun, kita tidak boleh melupakan mereka yang meninggal. Kita harus memperdalam pemahaman tentang sejarah masa lalu dan mencintai perdamaian,” ujarnya.  

    Kaisar Naruhito juga menyampaikan keprihatinannya atas bencana alam yang sering melanda Jepang belakangan ini.

    “Saya ingin menyampaikan simpati yang tulus kepada mereka yang terkena dampak bencana dan mereka yang masih menanggung kesulitan hidup hingga saat ini,” katanya.  

    Ia menekankan pentingnya mewariskan pengalaman dan sejarah tragis kepada generasi muda.

    “Mereka yang mengalami kesulitan perang dan pasca perang semakin tua. Oleh karena itu, penting untuk menyampaikan cerita-cerita ini kepada generasi muda dan memperbarui komitmen kita akan betapa berharganya perdamaian,” ucapnya.  

    Kaisar Naruhito juga membagikan sedikit tentang kehidupan pribadinya.

    Ia mengaku sering menghabiskan waktu di Istana Kekaisaran dengan menikmati pergantian musim.

    “Saya dan Permaisuri Masako sering berjalan-jalan bersama. Kami juga berolahraga untuk menjaga kesehatan, meskipun akhir-akhir ini sulit menemukan waktu untuk berlatih,” ujarnya.  

    Kaisar Naruhito mengungkapkan kecintaannya pada musik.

    “Saya terus berlatih piano dan biola sedikit demi sedikit. Musik memberikan banyak penyembuhan dan kekuatan bagi saya,” tuturnya.  

    Ia juga memiliki minat dalam pendakian gunung.

    “Memanjat gunung sambil menginap di pondok mungkin sulit, tetapi saya ingin terus mendaki gunung terdekat kapan pun ada waktu. Saya berharap dapat merasakan keindahan alam Jepang melalui cara ini,” kata Kaisar Naruhito.  

     
    Prihatin Atas Perubahan Iklim dan Bencana Alam 

    Kaisar Naruhito juga menyoroti isu perubahan iklim dan bencana alam yang semakin sering terjadi.

    “Dampak perubahan iklim dan bencana alam terkait air terhadap kehidupan manusia dan lingkungan semakin besar. Gempa bumi di Semenanjung Noto tahun lalu menyebabkan kerusakan parah, termasuk tsunami dan pemadaman air yang lama,” ungkapnya.  

    Ia menambahkan, saat  mengunjungi daerah itu untuk menyampaikan belasungkawa, saya melihat bangunan yang hanyut oleh tsunami dan hujan lebat. 

    “Saya sangat prihatin dan berduka atas apa yang terjadi,” katanya. 

     
    Harapan untuk Masa Depan 

    Kaisar Naruhito berharap agar tahun 2025 membawa kebahagiaan bagi semua orang, meskipun banyak tantangan yang dihadapi, termasuk kenaikan harga dan kesulitan ekonomi.

    “Saya berharap kita semua dapat bekerja sama untuk menciptakan masa depan yang lebih baik,” ujarnya.  

    Ia juga menekankan pentingnya kerja sama internasional.

    “Dengan mengunjungi negara asing, kita dapat memperdalam hubungan dan membangun persahabatan.

    Hubungan antar manusia pada akhirnya akan membentuk suatu bangsa. Saya yakin ini akan membawa perdamaian antara Jepang dan negara-negara lain,” kata Kaisar Naruhito.  

    Kaisar Naruhito menutup jumpa persnya dengan harapan agar perdamaian dan kemakmuran terus terjaga di Jepang dan dunia.

    “Saya ingin terus berkontribusi untuk perdamaian dan persahabatan internasional di masa mendatang,” ujarnya. 

    Diskusi mengenai ulang tahun Kaisar Jepang  juga dilakukan kelompok Pencinta Jepag gratis silakan email ke: info@jepang.com dengan nama alamat dan nomor whatsapp.  (Tribunnews.com/Ricard Susilo) (The Sankei)

     

  • Kabar Kesehatan Paus Fransiskus yang Jalani Perawatan Pneumonia

    Kabar Kesehatan Paus Fransiskus yang Jalani Perawatan Pneumonia

    Jakarta

    Pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, saat ini tengah menjalani perawatan di rumah sakit karena menderita pneumonia. Paus Fransiskus dalam kondisi kritis tapi sadar.

    Dirangkum detikcom dari kantor berita AFP, Minggu (23/2/2025), Paus Fransiskus masih dalam kondisi kritis. Paus Fransiskus disebut dalam kondisi sadar tetapi menderita serangan pernapasan sehingga memerlukan oksigen aliran tinggi dan transfusi darah.

    “Kondisi Bapa Suci masih kritis, oleh karena itu, seperti yang dijelaskan kemarin, Paus belum sepenuhnya pulih,” kata Vatikan.

    “Pagi ini Paus Fransiskus mengalami krisis pernapasan asma yang berkepanjangan, yang juga memerlukan pemberian oksigen aliran tinggi,” katanya.

    Paus Fransiskus didiagnosa dengan pneumonia ganda. Hasil tes darah harian menunjukkan trombositpenia.

    “Menunjukkan trombositopenia, yang terkait dengan anemia, yang memerlukan pemberian transfusi darah”, tambahnya.

    “Bapa Suci tetap waspada dan menghabiskan hari di kursi malas meskipun ia lebih menderita daripada kemarin,” sambungnya.

    Vatikan sebelumnya mengonfirmasi bahwa Paus asal Argentina itu tidak akan menyampaikan doa Angelus mingguan seperti biasanya pada hari Minggu, dengan mengatakan bahwa teksnya akan dipublikasikan, seperti yang dilakukan pada akhir pekan lalu.

    Paus Lewatkan Doa Angelus

    Foto: Paus Fransiskus (AFP/TIZIANA FABI).

    Paus Fransiskus melewatkan Doa Angelus pada Minggu di pekan kedua. Paus kini masih dirawat di rumah sakit karena pneumonia.

    Dilansir kantor berita AFP, Vatikan mengatakan pria berusia 88 tahun masih dirawat di rumah sakit Gemelli, Roma. Vatikan menyebut Doa Angelus nantinya hanya dipublikasikan.

    “Paus Fransiskus akan melewatkan Doa Angelus pada hari Minggu untuk minggu kedua berturut-turut karena pria berusia 88 tahun itu dirawat di rumah sakit karena pneumonia,” kata kantor Vatikan.

    “Teks tersebut hanya akan dipublikasikan, tidak dibacakan, seperti yang terjadi akhir pekan lalu,” imbuhnya.

    Paus Fransiskus dirawat di rumah sakit Gemelli di Roma sejak 14 Februari karena menderita bronkitis. Namun, penyakit tersebut berkembang menjadi pneumonia di kedua paru-parunya, sehingga menimbulkan kekhawatiran luas.

    Halaman 2 dari 2

    (whn/fas)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Mempelai Pria Meninggal Saat Menunggang Kuda Menuju Pelaminan, Warga Panik – Halaman all

    Mempelai Pria Meninggal Saat Menunggang Kuda Menuju Pelaminan, Warga Panik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, INDIA – Mempelai pria meninggal dunia di atas kuda yang ditunggangi.

    Saat itu ia hendak menuju ke tempat pernikahan, Jumat (21/2/2025). 

    Kejadian ini viral di media sosial India ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga, terutama mempelai wanita yang menangis histeris kehilangan calon suaminya.

    Dilansir dari The Times Of India, Kamis (20/2/2025) kronologi kejadian berawal Pradeep Jat, mempelai pria, tampak bahagia dan bersemangat menantikan momen pernikahannya.

    Ia menunggang kuda dalam prosesi menuju tempat pernikahan, dikelilingi oleh keluarga, teman, dan kerumunan yang meriah.

    Jalanan dipenuhi tarian dan sorak-sorai khas pernikahan India.

    Sesuai tradisi, Pradeep sempat turun dari kuda untuk menari bersama kerumunan.

    Ia tampak tersenyum bahagia dan menikmati momen tersebut.

    Setelah kembali menunggang kuda, tiba-tiba Pradeep kehilangan kendali atas kudanya.

    Ia limbung sebelum akhirnya pingsan di atas kuda.

    Kerumunan yang awalnya bersorak-sorai langsung berubah panik.

    Beberapa orang bergegas menolong Pradeep turun dari kuda.

    Mereka menduga Pradeep hanya kelelahan.

    Sementara itu, beberapa orang lainnya berlari ke kediaman mempelai wanita untuk memberitahu kondisi Pradeep.

    Pradeep segera dilarikan ke rumah sakit terdekat.

    Namun, sesampainya di sana, dokter menyatakan bahwa ia telah meninggal dunia.

    Keluarga dan kerumunan yang menunggu di luar rumah sakit pun terkejut dan dilanda kesedihan.

    Tangisan Mempelai Wanita

    Mempelai wanita, yang semula menunggu dengan bahagia, langsung menangis histeris saat mendengar kabar bahwa calon suaminya telah meninggal.

    Hari yang seharusnya menjadi momen bahagia berubah menjadi duka yang mendalam.
     
    Hingga saat ini, penyebab kematian Pradeep masih dalam penyelidikan.

    Namun, beberapa orang menduga ia terkena serangan jantung.

    “Dia pingsan di atas kudanya dan meninggal dunia. Kemungkinan besar karena serangan jantung,” ujar seorang saksi.

    Respons Netizen

    Video kejadian ini viral di media sosial dan menarik perhatian netizen. Banyak yang menyampaikan duka dan simpati:

    “Seharusnya mereka menikah saat itu, tetapi takdir memisahkan mereka. Mempelai wanita pasti patah hati.”

    “Pengantin pria sudah pasti terkena serangan jantung. Ini sangat tragis.”

    “Hari pernikahan seharusnya menjadi momen bahagia, tetapi semuanya berubah karena pengantin pria meninggal dunia.”

     

    Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Pengantin Pria Tewas di Atas Kuda saat Prosesi Pernikahan, Keluarga Sempat Mengira hanya Kelelahan

  • Rudal Houthi Yaman ‘Gempur’ Jet Tempur F-16 Milik AS, Serangan untuk Pertama Kalinya – Halaman all

    Rudal Houthi Yaman ‘Gempur’ Jet Tempur F-16 Milik AS, Serangan untuk Pertama Kalinya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ansarallah Yaman atau yang juga dikenal Houthi telah meluncurkan rudal darat-ke-udara dengan target jet tempur F-16 Amerika Serikat (AS).

    Serangan rudal ini diklaim dilakukan untuk pertama kalinya dilakukan, Rabu (19/2/2025), dilaporkan pejabat senior di Departemen Pertahanan AS.

    Pejabat Pentagon melaporkan rudal Houthi Yaman terbang di atas Laut Merah dekat Yaman.

    Dirinya juga menyatakan bahwa rudal itu tidak mengenai jet tempur F-16 AS.

    “Jet itu terbang di lepas pantai Yaman di atas Laut Merah ketika SAM ditembakkan. Rudal itu tidak menyerang jet itu,” kata laporan itu.

    Menurut pejabat pertahanan AS, Ansarallah juga menembakkan rudal lain pada hari yang sama di pesawat tak berawak MQ-9 AS.

    “Ini adalah pertama kalinya Houthi menembakkan rudal SAM ke jet tempur F16 Amerika, eskalasi signifikan dalam interaksi militer yang sedang berlangsung antara kelompok yang didukung Iran dan AS. Angkatan Laut dan Angkatan Udara,” Fox News melaporkan, mengutip para pejabat.

    Menurut laporan itu, para pejabat tinggi militer AS saat ini sedang membahas pendekatan terbaik untuk menanggapi tindakan Ansarallah.

    Januari lalu, Presiden AS Donald Trump kembali menunjuk gerakan Ansarallah sebagai “Organisasi Teroris Asing”.

    “Kegiatan Houthi mengancam keamanan warga sipil dan personel Amerika di Timur Tengah, keselamatan mitra regional terdekat kami, dan stabilitas perdagangan maritim global,” kata Trump.

    Tanggapan Houthi

    Sebagai tanggapan, Ansarallah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penunjukan AS mencerminkan sejauh mana bias pemerintah saat ini terhadap entitas Zionis yang melakukan perampasan, mengutip Palestine Chronicle.

    Houthi juga menyebut bahwa seluruh populasi menjadi sasaran atas dukungan mereka untuk Palestina di Gaza.

    Di bawah slogan mendukung Gaza, Ansarallah menargetkan kapal (yang terafiliasi dengan Israel) berbulan-bulan yang dimiliki atau dioperasikan oleh entitas Israel.

    Juga kapal-kapal yang mengangkut barang ke dan dari Israel di Laut Merah.

    Mereka kemudian memperluas serangan mereka untuk memasukkan kapal-kapal Amerika dan Inggris setelah dimulainya serangan udara di Yaman pada Januari 2024.

    Kelompok ini juga meluncurkan rudal balistik dan drone untuk menyerang sasaran di Tel Aviv dan Eilat.

    (Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

  • Paus Fransiskus Kritis Sakit Apa? Perlu Transfusi Darah dengan Ancaman Terbesar Komplikasi Infeksi

    Paus Fransiskus Kritis Sakit Apa? Perlu Transfusi Darah dengan Ancaman Terbesar Komplikasi Infeksi

    PIKIRAN RAKYAT – Paus Fransiskus kritis dan belum “terbebas dari bahaya” berdasarkan laporan medis yang diterbitkan Kantor Pers Vatikan pada Sabtu, 22 Februari 2025 malam waktu setempat.

    Tes darah menunjukkan gejala trombostitopenia yang terkait dengan anemia yang dilakukan pada Sabtu, 22 Februari 2025. Penanganannya memerlukan transfusi darah menurut laporan.

    “Pagi ini, Paus Fransiskus mengalami masalah pernapasan akibat asma yang berkepanjangan, sehingga diperlukan pemberian oksigen beraliran tinggi,” kata laporan tersebut seperti dikutip dari Antara.

    Pneumonia

    Sri Paus masih dalam keadaan sadar dan menghabiskan waktunya duduk di kursi. Namun dilaporkan menderita lebih dari hari kemarin.

    Paus Fransiskus mulai menerima perawatan medis di Rumah Sakit Agostino Gemelli, Roma, sejak Jumat, 14 Februari 2025 pekan lalu.

    Ia menerima perawatan medis karena bronkitis yang kemudian menjadi pneumonia di kedua paru-parunya.

    Infeksi Paru-paru

    Profesor Sergio Alfieri, ketua tim medis yang menangani Paus Fransiskus menyatakan Sri Paus masih belum pulih tapi bisa dipastikan tak berada dalam kondisi yang membahayakan nyawa pada Jumat, 21 Februari 2025 sore.

    “Sri Paus masih belum keluar dari bahaya,” ucap Alfieri dalam konferensi pers di RS Agostino Gemelli.

    Menurutnya, Paus mengalami infeksi paru-paru dan ancaman terbesarnya merupakan terjadi komplikasi infeksi atau sepsis pada darahnya.

    “Namun nyawanya tidak terancam,” lanjut Alfieri.

    Sebelumnya, Paus Fransiskus mendesak para pemimpin dunia membatalkan utang negara-negara miskin, menurut laporan dari kantor berita resmi Vatikan pada Rabu, 1 Januari 2025.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Trump: Ukraina Harus Beri Kompensasi atas Bantuan AS selama Perang Lawan Rusia – Halaman all

    Trump: Ukraina Harus Beri Kompensasi atas Bantuan AS selama Perang Lawan Rusia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menekankan pentingnya Ukraina memberikan kompensasi atas bantuan yang telah diberikan oleh pemerintah Joe Biden.

    Dalam pidatonya di Konferensi Aksi Politik Konservatif (CPAC), Trump menyatakan bahwa Ukraina harus mengembalikan uang yang dihabiskan oleh AS dalam konflik melawan Rusia, baik dalam bentuk logam tanah jarang maupun minyak.

    Permintaan Trump kepada Ukraina

    Dalam pidatonya, Trump mengungkapkan, “Saya ingin mereka memberi kami sesuatu untuk semua uang yang kami keluarkan. Jadi kami meminta tanah jarang dan minyak apa pun yang bisa kami dapatkan.”

    Ia menilai bahwa Amerika tidak seharusnya menanggung beban finansial sendirian dalam konflik ini, menyebutkan bahwa Eropa telah mengeluarkan lebih banyak uang daripada AS.

    “Perang ini memengaruhi Eropa, tetapi tidak benar-benar memengaruhi kita. Eropa seharusnya mengeluarkan lebih banyak uang daripada kita,” tambah Trump.

    Bantuan AS untuk Ukraina

    Sejak Rusia memulai invasinya ke Ukraina pada 24 Februari 2022, Kongres AS di bawah pemerintahan Biden telah menganggarkan sekitar 183 miliar dollar untuk Ukraina, termasuk lebih dari 66 miliar dollar dalam bantuan keamanan.

    Trump berpendapat bahwa Ukraina dan negara-negara pendukungnya di Eropa harus bertanggung jawab atas penggunaan dana tersebut.

    Ia juga menekankan bahwa Ukraina dan Zelensky, yang ia sebut sebagai “diktator tanpa pemilu,” seharusnya tidak mengeluh tentang tidak diundangnya mereka dalam perundingan AS-Rusia yang berlangsung di Riyadh, Arab Saudi.

    Posisi Zelensky

    Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menolak untuk menandatangani kesepakatan yang akan memberikan 50 persen kepemilikan atas sumber daya mineral di Ukraina kepada perusahaan-perusahaan AS.

    Ia berargumen bahwa kesepakatan tersebut harus disertai dengan jaminan keamanan bagi Ukraina.

    Zelensky sebelumnya menyatakan bahwa Ukraina akan memiliki peluang kecil untuk bertahan tanpa bantuan dari Amerika Serikat.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).