Jenis Media: Internasional

  • 153 Warga Gaza ke Afsel, Palestina Tuduh Israel Lakukan Perdagangan Manusia

    153 Warga Gaza ke Afsel, Palestina Tuduh Israel Lakukan Perdagangan Manusia

    Ramallah

    Otoritas Palestina menuduh Israel melakukan praktik “perdagangan manusia” terhadap warga Gaza, yang pekan lalu tiba secara misterius di bandara Afrika Selatan (Afsel). Otoritas Palestina mengatakan pihaknya sama sekali tidak mengetahui pengiriman warga Gaza ke Afsel tersebut.

    Pada Jumat (14/11) lalu, pesawat yang mengangkut 153 warga Gaza mendarat di bandara OR Tambo di luar Johannesburg. Warga Gaza itu sempat tertahan selama 12 jam di dalam pesawat, karena tidak memiliki kelengkapan dokumen resmi untuk masuk ke Afsel.

    Pesawat carteran itu terbang dari Bandara Ramon di Israel ke Kenya, kemudian ke Afsel.

    Otoritas Afsel awalnya menolak memberikan izin masuk karena mereka tidak dapat memberikan informasi mengenai durasi tinggal atau alamat akomodasi mereka. Paspor mereka juga tidak mendapatkan stempel keberangkatan dari bandara Israel — syarat lazim dalam penerbangan.

    Namun akhirnya, otoritas Afsel mengizinkan mereka turun dari pesawat. Dari 153 warga Gaza itu, sebanyak 130 orang diproses untuk masuk ke negara itu dengan visa 90 hari. Sedangkan 23 orang lainnya melanjutkan penerbangan ke tujuan akhir mereka.

    Kementerian Luar Negeri Palestina dalam pernyataannya, seperti dilansir The Jerusalem Post, Senin (17/11/2025), mengucapkan terima kasih ke pemerintah Afsel karena telah menerima “warga kami yang disesatkan”.

    Namun, Kementerian Luar Negeri Palestina juga melontarkan peringatan terhadap jaringan yang berupaya mengusir warga Palestina, terutama penduduk Gaza, dari rumah-rumah mereka demi kepentingan Israel.

    “Memperingatkan perusahaan dan entitas yang menyesatkan rakyat kami, menghasut mereka untuk dideportasi atau dipindahkan, atau terlibat dalam perdagangan manusia, bahwa mereka akan menanggung konsekuensi hukum atas tindakan ilegal mereka dan akan dituntut dan dimintai pertanggungjawaban,” tegas Kementerian Luar Negeri Palestina dalam pernyataannya.

    “Kementerian mengimbau rakyat kami, terutama mereka yang berada di Jalur Gaza, untuk berhati-hati dan tidak menjadi korban perdagangan manusia, perdagangan darah, atau agen pengungsian paksa,” imbuh pernyataan itu.

    Otoritas Palestina, dalam pernyataannya, mengatakan bahwa tidak ada pemberitahuan sebelumnya atau koordinasi dengan otoritas Afsel.

    Pendiri organisasi bantuan Afsel, Gift of the Givers, Imtiaz Suleiman, mengatakan bahwa kesaksian para penumpang menyebut Israel membantu mereka meninggalkan Jalur Gaza tanpa membubuhkan stempel di paspor mereka, sehingga mereka terdampar di negara ketiga.

    COGAT yang mengkoordinasikan aktivitas Israel di wilayah Palestina mengklaim bahwa negara ketiga telah setuju untuk menerima warga Palestina. Namun, Presiden Afsel Cyril Ramaphosa, seperti dikutip France24 dan AFP, mengatakan bahwa warga Gaza itu tampak “seperti diusir keluar”.

    “Mereka adalah orang-orang dari Gaza yang entah bagaimana secara misterius dinaikkan ke pesawat yang melewati Nairobi dan tiba di sini,” ucapnya.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Trump Desak Partai Republik Dukung Rilis Dokumen Epstein

    Trump Desak Partai Republik Dukung Rilis Dokumen Epstein

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa Partai Republik di Dewan Perwakilan Rakyat, atau yang kerap disebut Kongres, harus memberikan suara untuk merilis semua dokumen terkait mendiang pelaku kejahatan seksual Jeffrey Epstein.

    Ini merupakan contoh langka Trump menarik kembali pernyataannya karena adanya penolakan dari dalam Partai Republik sendiri.

    “Partai Republik di Kongres harus memberikan suara untuk merilis berkas Epstein, karena kita tidak punya apa pun untuk disembunyikan,” tulis Trump di platform Truth Social miliknya pada Minggu malam (16/11).

    “Sudah waktunya untuk melupakan rekayasa Demokrat yang dilakukan oleh kaum radikal kiri untuk mengalihkan perhatian dari kesuksesan besar Partai Republik,” tulisnya.

    Kongres akan memberikan suara terkait berkas Epstein

    Kongres dijadwalkan memberikan suara minggu ini mengenai apakah akan memublikasikan berkas yang berkaitan dengan penyelidikan federal atas perdagangan seks yang melibatkan Epstein, yang meninggal karena bunuh diri di penjara pada 2019 saat menunggu persidangan atas dakwaan tersebut.

    Finansier yang tercemar itu sebelumnya telah dihukum karena meminta layanan prostitusi dari seorang gadis di bawah umur.

    Para kritikus Trump menuduh bahwa ia mencoba menyembunyikan detail tentang dugaan pelanggarannya sendiri, sesuatu yang dibantah oleh presiden, dengan menentang pemungutan suara tersebut.

    Jika disahkan baik oleh Kongres maupun Senat, RUU tersebut akan memaksa Departemen Kehakiman untuk merilis semua dokumen dan komunikasi terkait Epstein.

    Nama siapa di dokumen Epstein yang belum terpublikasi?

    Pekan lalu, Komite Pengawasan Kongres AS merilis ribuan email dan dokumen lain milik properti Epstein.

    Itu merupakan salah satu dari banyak kumpulan berkas yang telah dipublikasikan tahun ini dalam kasus yang telah menjadi masalah politik bagi pemerintahan Trump.

    Dokumen-dokumen terbaru ini memunculkan seruan baru untuk meningkatkan transparansi terkait kasus tersebut.

    Dalam email pada 2019, Epstein menulis kepada seorang jurnalis bahwa Trump “tahu tentang para gadis tersebut.” Gedung Putih menuduh Demokrat membocorkan email-email itu secara selektif untuk mencoreng presiden.

    Trump tidak pernah dituduh melakukan kesalahan terkait Epstein, dan kemunculan nama seseorang dalam berkas penyelidikan tidak mengandung makna demikian.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Rahka Susanto

    Editor: Yuniman Farid

    Tonton juga Video Tudingan Baru soal Trump Terlibat Kasus Epstein Ditangkis Gedung Putih

    (ita/ita)

  • Analisis DNA Ungkap Fakta Kesehatan Hitler

    Analisis DNA Ungkap Fakta Kesehatan Hitler

    Jakarta

    80 tahun setelah kematian Adolf Hitler, sebuah dokumenter baru dari stasiun televisi publik Inggris Channel 4 mengklaim mengungkap fakta medis tentang diktator tersebut. “Hitler’s DNA: Blueprint of a Dictator” juga berusaha menjelaskan perilakunya lewat analisis genetik. Namun, dari sudut pandang ilmiah, klaim ini sangat diragukan.

    Sindrom Kallmann, kelainan langka sang diktator

    Berdasarkan hasil analisis DNA, Hitler menderita sindrom Kallmann, kelainan genetik langka yang menyebabkan produksi hormon seks rendah. Dampaknya pubertas terhambat atau tertunda, kadar testosteron rendah, indra penciuman lemah (anosmia), testis tidak turun ke kantung zakar, dan kemungkinan memiliki ukuran penis sangat kecil atau kelainan genital lainnya.

    Tentara Inggris sudah mengejek kondisi fisik Hitler sejak 1939 lewat lagu satir “Hitler Has Only Got One Ball.” Temuan DNA ini sejalan dengan catatan medis Hitler di Penjara Landsberg, tempat ia dipenjara pada 1924 setelah percobaan kudeta pemerintahan yang gagal. Saat itu, dokter penjara mendiagnosis “kriptorkidisme sisi kanan,” artinya testis kanan Hitler tidak turun.

    Dokter pribadi Hitler, Theodor Morell, juga diketahui secara rutin memberikan suntikan testosteron sejak 1944. Hal ini turut mendukung teori sindrom Kallmann.

    Risiko gangguan mental dalam DNA Hitler

    Dokumenter yang akan tayang akhir bulan November ini juga menyebut DNA Hitler menunjukkan kemungkinan tinggi ADHD, perilaku autistik, skizofrenia, dan kecenderungan antisosial.

    Ada beberapa sumber yang bisa diverifikasi dan pengamatan saksi sezaman yang menunjukkan “ketidakstabilan mental” Hitler. Dalam buku rilisan tahun 2013 berjudul “A First-Rate Madness: Uncovering the Links Between Leadership and Mental Illness”, psikiater keturunan Iran-Amerika Nassir Ghaemi yang juga profesor psikiatri di Tufts University School of Medicine dan pengajar psikiatri di Harvard Medical School, meneliti ketidakstabilan mental pada pemimpin sejarah, mulai dari Abraham Lincoln hingga musuh Hitler asal Inggris, Winston Churchill. Hitler menjadi satu-satunya contoh negatif.

    Ghaemi menilai temuan DNA ini “ilmiah” dan meyakini bahwa Hitler menderita manik depresi. “Sifat manik meningkatkan kreativitas dan ketahanan, sementara gejala depresi meningkatkan empati dan realisme. Semua itu adalah kekuatan bagi seorang pemimpin. Keterampilan kepemimpinan ini bisa digunakan dalam orientasi politik apa pun, baik otokratis seperti Hitler maupun demokratis seperti Churchill,” kata Ghaemi, yang tidak terlibat dalam pembuatan dokumenter tersebut, kepada DW.

    Ghaemi menambahkan bahwa kemungkinan Hitler menderita sindrom Kallmann bisa menjelaskan mengapa ia tampak tidak memiliki libido tinggi, berbeda dengan kebanyakan orang dengan sifat manik, meskipun ia menunjukkan banyak ciri manik lainnya seperti bicara banyak, energi fisik tinggi, kebutuhan tidur rendah, dan harga diri yang tinggi. Namun, semua hal ini hanya bersifat indikasi, bukan bukti.

    Interpretasi hubungan antara genetik dan perilaku yang dipertanyakan

    Meskipun penilaian dan temuan medis baru ini membantu memahami psikologi Hitler, mengaitkan perilaku seseorang hanya dari analisis genetik dan tes skor risiko poligenik tidak tepat secara ilmiah.

    Tingkat keparahan gangguan mental tergantung pada gabungan rumit antara genetika, lingkungan, sejarah hidup, dan pengalaman individu. Tes genetik yang membutuhkan penilaian menyeluruh berdasarkan gejala, lingkungan, dan diskusi dengan orang yang bersangkutan tidak bisa digunakan untuk mendiagnosis penyakit mental.

    “Melompat dari studi biologi ke studi perilaku adalah langkah besar,” kata psikolog Inggris Simon Baron-Cohen dalam dokumenter itu.

    Para ahli genetika dan psikolog yang terlibat dalam pembuatan dokumenter mengakui bahwa menarik kesimpulan tentang perilaku seseorang hanya dari kemungkinan kondisi genetiknya tidak realistis, tetapi mereka tetap berspekulasi mengenai diagnosis atau pola perilaku.

    Spekulasi ini kini menimbulkan masalah bagi ahli genetika dan arkeolog Inggris-Kanada, Turi King, yang memimpin Milner Centre for Evolution di University of Bath dan dikenal lewat analisis DNA jenazah Richard III yang ditemukan terkubur di sebuah parkiran di Leicester.

    King, yang direkrut oleh produksi dokumenter Hitler itu, ingin menerbitkan temuan DNA ini di jurnal medis untuk telaah sejawat, tapi perusahaan produksi tidak mau menunggu proses akademik panjang, dan King akhirnya setuju. Karena keputusan itu, reputasi akademiknya kini dipertaruhkan.

    Analisis genetik ini menepis setidaknya satu rumor yang sudah ada bertahun-tahun lamanya, yaitu dugaan bahwa Hitler memiliki darah Yahudi. Pada 2022, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, sempat mengklaim Hitler memiliki kakek Yahudi. Namun, analisis DNA kini menunjukkan bukti genetik yang jelas bahwa Hitler berasal dari Austria-Jerman.

    Dari darah di sofa bunker

    Menurut dokumenter, material DNA yang diperiksa berasal dari sofa bernoda darah yang diduga menjadi tempat Hitler menembak dirinya di bunkernya di Berlin, 30 April 1945.

    Saat itu, Kolonel Roswell P. Rosengren, petugas pers Angkatan Darat AS, mengambil sepotong kain sofa sebagai suvenir dari “bunker Fhrer” tempat Hitler diduga bunuh diri. Kini, kain tersebut disimpan di Gettysburg Museum of History, Pennsylvania. Kisah ini masuk akal karena ada beberapa foto yang menunjukkan Hitler duduk di sofa itu, serta tentara Rusia dan Amerika yang memotong kain dari sofa tersebut.

    Yang lebih bermasalah adalah penentuan asal-usul DNA tersebut. Film ini mengklaim keaslian sampel DNA diverifikasi dengan membandingkannya dengan sampel dari kerabat Hitler. Namun, siapa kerabat itu dan apakah mereka memberikan izin untuk analisis, masih belum jelas.

    Risiko stigmatisasi

    Para peneliti sadar bahwa menghubungkan autisme dan ADHD dengan Hitler itu bermasalah. Psikolog Simon Baron-Cohen menjelaskan bahwa menafsirkan hasil analisis genetik seperti ini berisiko menimbulkan stigma, karena bisa membuat orang berpikir bahwa semua orang dengan gangguan mental sama seperti seorang pembunuh massal, padahal jelas itu tidak benar.

    Mengaitkan Hitler dengan gangguan mental berisiko membuat orang menganggap tindakannya yang kejam bisa dimaklumi karena faktor genetik. Ghaemi menjelaskan: “Ini menjadi perhatian konstan di kalangan akademisi dan aktivis Jerman tertentu. Keberadaan atau ketiadaan gangguan mental tidak menentukan apakah seseorang bertanggung jawab secara moral atau hukum atas kejahatan atau tindakan jahat.”

    Mitos ras unggul Arya

    Ironisnya, menurut hukum Nazi yang dibuatnya, Hitler seharusnya dianggap “cacat genetik” dan “tidak layak hidup” sehingga seharusnya menjadi korban dari program euthanasia yang digagasnya sendiri.

    Menurut apa yang disebut Nazi sebagai “doktrin rasial”, nasib manusia ditentukan oleh garis keturunan. “Kemampuan mengambil keputusan yang baik atau buruk adalah sifat karakter yang ditentukan oleh darah,” tulis Hitler dalam bukunya Mein Kampf.

    Menurut doktrin Hitler, orang dengan keturunan “murni” dianggap mampu mengambil keputusan yang “benar” dan menjaga persatuan bangsa. Sebaliknya, percampuran keturunan dianggap menyebabkan keputusan yang “salah” dan merusak peradaban. Hitler menerapkan pandangan ini di wilayah jajahannya selama 12 tahun pemerintahannya.

    Dokumenter Channel 4 berjudul Hitler’s DNA: Blueprint of a Dictator akan tayang mulai 25 November 2025.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Jerman

    Diadaptasi oleh Pratama Indra

    Editor: Hani Anggraini

    Lihat juga Video: Israel Klaim Temukan Buku Autobiografi Hitler di Sarang Hamas

    (ita/ita)

  • Presiden Venezuela Kecam Latihan Militer AS-Trinidad dan Tobago di Karibia

    Presiden Venezuela Kecam Latihan Militer AS-Trinidad dan Tobago di Karibia

    Jakarta

    Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengecam latihan militer gabungan yang baru-baru ini dilakukan oleh Amerika Serikat dan sekutunya, Trinidad dan Tobago di Karibia. Maduro mengecam latihan militer tersebut sebagai tindakan tidak bertanggung jawab.

    “Pemerintah Trinidad dan Tobago sekali lagi mengumumkan latihan yang tidak bertanggung jawab, meminjamkan perairannya di lepas pantai negara bagian Sucre untuk latihan militer yang dimaksudkan untuk mengancam republik seperti Venezuela, yang tidak membiarkan dirinya diancam oleh siapa pun,” kata Maduro dalam sebuah acara di Caracas, dilansir AFP, Minggu (16/11/2025).

    Maduro menyerukan kepada para pendukungnya di negara bagian timur negara itu untuk mengadakan “aksi berjaga dan pawai permanen di jalan-jalan” selama manuver militer, yang dijadwalkan pada 16-21 November tersebut.

    Diketahui, Amerika Serikat telah mengerahkan kapal perang, jet tempur, dan ribuan tentara ke Amerika Latin dalam beberapa pekan terakhir dan melancarkan serangan terhadap 21 kapal yang diduga penyelundup narkoba, menewaskan sedikitnya 80 orang.

    Washington tidak memberikan bukti bahwa mereka yang menjadi sasaran adalah para penyelundup, dan kelompok pengamat hak asasi manusia mengatakan serangan itu ilegal.

    Diketahui, ini adalah latihan gabungan kedua yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Trinidad dan Tobago dalam waktu kurang dari sebulan.

    Pada Oktober, sebuah kapal perusak berpeluru kendali AS berlabuh di Trinidad selama empat hari untuk putaran latihan lainnya — dalam jangkauan tembak Venezuela, yang pemerintahnya menyebutnya sebagai “provokasi.”

    Tonton juga video “Presiden Venezuela Berbahasa Inggris: Not to War, Yes Peace!”

    (yld/gbr)

  • Demo Gen Z Meksiko Ricuh, 120 Orang Luka-luka!

    Demo Gen Z Meksiko Ricuh, 120 Orang Luka-luka!

    Jakarta

    Sebanyak 120 orang terluka akibat demo di Meksiko yang berakhir ricuh. Demo tersebut digelar oleh sekelompok massa yang memprotes pemerintahan Presiden Claudia Sheinbaum.

    Dilansir AFP, Minggu (16/11/2025), otoritas setempat mengatakan setidaknya 120 orang terluka, dimana sebagian besar petugas polisi. Rinciannya 100 petugas polisi terluka, 40 di antaranya membutuhkan perawatan di rumah sakit karena memar dan luka, sementara 20 pengunjuk rasa juga terluka.

    Massa menggelar demo menentang kekerasan narkoba dan kebijakan keamanan Sheinbaum. Demo itu diorganisir oleh perwakilan “Generasi Z di media sosial, meskipun AFP melihat pengunjuk rasa dari berbagai usia di lokasi.

    Diketahui, Sheinbaum, yang berkuasa sejak Oktober 2024, mempertahankan tingkat persetujuan di atas 70 persen di tahun pertamanya menjabat, tetapi telah menghadapi kritik terhadap kebijakan keamanannya karena beberapa pembunuhan tingkat tinggi. Demo tersebut awalnya berlangsung damai, tetapi berakhir ricuh.v

    “Selama berjam-jam, mobilisasi ini berlangsung dan berkembang secara damai, hingga sekelompok orang berkerudung mulai melakukan tindakan kekerasan,” ujar Pablo Vazquez, kepala keamanan Mexico City, kepada para wartawan.

    Vazquez mengatakan sebanyak 20 orang ditangkap atas kejahatan perampokan dan penyerangan, termasuk dugaan penyerangan terhadap seorang jurnalis surat kabar.

    Beberapa peserta demo juga ada yang membawa bendera bajak laut yang merupakan lambang manga Jepang “One Piece,” yang telah menjadi simbol protes anak muda global.

    Tonton juga video “Meksiko Ricuh, Guru-Buruh Bentrok dengan Polisi”

    (yld/gbr)

  • Tegang dengan Jepang, Kapal Penjaga Pantai China Melintas di Senkaku

    Tegang dengan Jepang, Kapal Penjaga Pantai China Melintas di Senkaku

    Jakarta

    Formasi kapal Penjaga Pantai (Coast Guard) China melintasi perairan Kepulauan Senkaku pada Minggu waktu setempat. Coast Guard China menyatakan ini sebagai ‘patroli penegakan hak’ di tengah meningkatnya ketegangan China dan Jepang buntut pernyataan Perdana Menteri Sanae Takaichi soal Taiwan.

    Dilansir Reuters, Minggu (16/11/2025), perseteruan diplomatik China dan Jepang semakin memanas sejak PM Takaichi mengatakan kepada Parlemen Jepang bahwa serangan hipotetis China terhadap Taiwan yang diperintah secara demokratis dapat memicu respons militer dari Tokyo.

    Pernyataan tersebut kemudian memicu kemarahan dari Beijing, yang mengisyaratkan bahwa mereka berharap Takaichi akan menarik kembali pernyataan tersebut.

    China mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya dan tidak mengesampingkan kemungkinan penggunaan kekuatan untuk menguasai pulau tersebut, yang terletak hanya 110 km (68,35 mil) dari wilayah Jepang. Namun Pemerintah Taiwan menolak klaim kedaulatan Beijing.

    “Formasi kapal Penjaga Pantai Tiongkok 1307 melakukan patroli di perairan teritorial Kepulauan Diaoyu. Ini adalah operasi patroli yang sah yang dilakukan oleh Penjaga Pantai China untuk menegakkan hak dan kepentingannya,” demikian pernyataan itu.

    China dan Jepang telah berulang kali berseteru di sekitar kepulauan yang dikelola Jepang, yang disebut Beijing sebagai Diaoyu dan Tokyo sebagai Senkaku. Kedutaan Besar Jepang di Beijing belum memberikan tanggapan mengenai hal itu.

    Beijing kemudian memanggil duta besar Jepang untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun. Kementerian Pertahanan China menyatakan bahwa intervensi Jepang apa pun pasti akan gagal.

    Pada Jumat kemarin, China memperingatkan warganya agar tidak bepergian ke Jepang. Hal itu dibalas Tokyo, yang mendesak Beijing mengambil ‘tindakan yang tepat’ meskipun tidak memberikan penjelasan lebih lanjut. Tiga maskapai penerbangan China mengatakan pada hari Sabtu bahwa tiket ke Jepang dapat dikembalikan dananya atau diubah secara gratis.

    Di Taiwan, Kementerian Pertahanan mengatakan pada Minggu pagi bahwa mereka telah mendeteksi 30 pesawat militer China yang beroperasi di sekitar pulau itu dan tujuh kapal angkatan laut selama 24 jam terakhir.

    Sabtu malam, Kementerian Pertahanan menyampaikan China telah melakukan ‘patroli tempur gabungan’ lainnya untuk ‘mengganggu wilayah udara dan laut di sekitar kita’. Taiwan telah mengirimkan pesawat dan kapalnya sendiri untuk memantau situasi. Taiwan melaporkan patroli Chinasemacam itu beberapa kali sebulan sebagai bagian dari apa yang disebutnya sebagai kampanye tekanan militer yang sedang berlangsung.

    Pemerintah Taiwan mengatakan hanya rakyat pulau itu yang dapat menentukan masa depannya.

    Tonton juga video “Imbas Topan Kalmaegi, Bangkai Kapal Abad ke-14 Muncul di Pantai Vietnam”

    (knv/gbr)

  • Warga Gaza Menangis, Banjir Rendam Tenda Pengungsian

    Warga Gaza Menangis, Banjir Rendam Tenda Pengungsian

    Jakarta

    Banjir merendam kamp pengungsi di Gaza, Palestina. Suhu dingin dan hujan deras memperburuk kondisi yang sudah memprihatinkan bagi warga Palestina yang mengungsi di Gaza, karena Israel terus memblokir pengiriman bantuan tenda dan pasokan lainnya ke wilayah yang terkepung.

    Dilansir Aljazeera, Minggu (16/11/2025), warga Palestina di Gaza berupaya menggali parit di sekitar tenda mereka agar air tidak membanjiri tenda. Sementara warga lainnya berlindung di bangunan-bangunan yang hancur, bahkan yang berisiko runtuh.

    Seorang warga Palestina mengaku sedih akibat tendanya terendam banjir tersebut.

    “Saya menangis sejak pagi,” kata seorang ibu dua anak Palestina yang mengungsi, sambil menunjuk ke tenda keluarganya, yang telah terendam banjir akibat hujan deras semalaman.

    Wanita yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan ia kesulitan menafkahi anak-anaknya setelah beberapa anggota keluarganya, termasuk suaminya, tewas dalam perang genosida Israel, yang dimulai pada Oktober 2023.

    “Saya meminta bantuan untuk mendapatkan tenda, kasur, dan selimut yang layak. Saya ingin anak-anak saya memiliki pakaian yang layak,” katanya.

    Sebelumnya kelompok kemanusiaan telah mendesak Israel untuk mencabut semua pembatasan bantuan ke Jalur Gaza. Akan tetapi pemerintah Israel tetap mempertahankan pembatasan ketat terhadap aliran bantuan kemanusiaan meskipun ada kesepakatan gencatan senjata dengan kelompok Palestina, Hamas, yang mulai berlaku pada 10 Oktober.

    Kelompok penyalur bantuan mengatakan sekitar 260.000 keluarga Palestina di Gaza berada dalam kondisi rentan menjelang musim dingin.

    Pada saat yang sama, Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan pihaknya memiliki cukup pasokan tempat tinggal untuk membantu sebanyak 1,3 juta warga Palestina. Akan tetapi UNRWA tidak dapat mengirimkan bantuan ke Gaza akibat pembatasan yang diberlakukan Israel.

    Kepala UNRWA Philippe Lazzarini mengatakan pengiriman bantuan menjadi lebih penting dari sebelumnya karena musim dingin ini bertepatan dengan krisis pengungsian di Gaza.

    “Dingin dan basah di Gaza. Para pengungsi kini menghadapi musim dingin yang keras tanpa kebutuhan dasar untuk melindungi mereka dari hujan dan dingin,” ujarnya dalam sebuah unggahan di media sosial.

    Tonton juga video “Gaza Kebanjiran, Jutaan Bantuan Tertahan di Yordania, Mesir dan Israel”

    (yld/yld)

  • Demo Ribuan Gen Z Meksiko Pecah, Muak Usai Pembunuhan Wali Kota

    Demo Ribuan Gen Z Meksiko Pecah, Muak Usai Pembunuhan Wali Kota

    Jakarta

    Ribuan orang di Meksiko turun ke jalan dengan membawa banner ‘Generasi Z’. Mereka mengecam peningkatan kekerasan setelah adanya pembunuhan seorang wali kota yang disebut anti-kejahatan pada awal bulan ini.

    Dikutip dari Reuters, Minggu (16/11/2025), sekelompok orang yang memakai penutup kepala merobohkan pagar di sekitar Istana Nasional di Mexico City, tempat tinggal Presiden Claudia Sheinbaum. Peristiwa itu memicu bentrokan antara polisi anti-huru hara yang melepaskan gas air mata.

    Dalam konferensi pers, Sekretaris Keamanan Publik Mexico City, Pablo Vazquez, mengatakan 100 petugas polisi terluka, termasuk 40 orang di antaranya dirawat di rumah sakit. Sebanyak 20 orang warga sipil juga dilaporkan terluka.

    Selain itu, Vazquez juga menyampaikan 20 orang telah ditangkap dan 20 lainnya dituntut atas pelanggaran administratif.

    Aksi lainnya juga digelar di berbagai kota di Meksiko, termasuk di negara bagian Michoacán di Meksiko barat. Kemarahan massa dipicu atas pembunuhan Wali Kota Uruapan, Carlos Manzo, pada 1 November, yang ditembak mati di sebuah acara Day of The Dead.

    Beberapa demonstran di Mexico City melampiaskan kemarahan mereka kepada partai Sheinbaum, meneriakkan, ‘Turun, Morena’. Demonstran lainnya menyerukan upaya negara yang lebih kuat untuk menghentikan kejahatan dan kekerasan, meneriakkan, ‘Carlos tidak mati, pemerintah yang membunuhnya’.

    Generasi Z merujuk pada orang-orang yang lahir antara tahun 1997 dan 2012, tepat setelah generasi milenial, dan kelompok-kelompok protes di negara-negara lain di seluruh dunia telah menggunakan label tersebut untuk mendorong perubahan sosial dan politik.

    Pemerintah Sheinbaum mempertanyakan motif di balik aksi pada hari Sabtu, dengan mengatakan bahwa aksi tersebut sebagian besar diorganisir oleh lawan politik berhaluan kanan dan dipromosikan oleh bot di media sosial.

    Tonton juga video “Babak Baru Demo Siswa SMP di Bumiayu, 4 Guru Diusulkan Bakal Dimutasi”

    (knv/gbr)

  • Jepang Protes Imbauan Perjalanan China Buntut Pernyataan soal Taiwan

    Jepang Protes Imbauan Perjalanan China Buntut Pernyataan soal Taiwan

    Jakarta

    Jepang menyampaikan keberatan setelah China menyerukan warganya untuk menghindari kunjungan ke Jepang. Perseteruan imbas komentar pemimpin baru Jepang, Sanae Takaichi, soal Taiwan ini belum menunjukkan tanda-tanda reda.

    Dikutip dari AP News, Minggu (16/11/2025), pemerintah di Tokyo melayangkan protes melalui juru bicara utamanya, Kepala Sekretaris Kabinet Minoru Kihara. Dia mendesak China untuk mengambil ‘langkah yang semestinya’ seperti dalam laporan Kyodo News Service.

    China sebelumnya meminta warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Jepang dalam waktu dekat. China mengutip adanya serangan terhadap warganya di Jepang dan menyebut pernyataan PM Takaichi tentang Taiwan sebagai ‘pernyataan keliru’ yang merusak hubungan bilateral.

    Minoru Kihara mengatakan bahwa justru karena adanya perbedaan antara kedua pemerintah, komunikasi berlapis-lapis itu sangat penting.

    Bukan kali ini saja China meminta warganya berhati-hati terhadap keamanan selama berada di Jepang. Imbauan telah disampaikan berulang kali selama setahun terakhir.

    Namun imbauan terbaru ini terlihat lebih kuat karena menyarankan agar tak melakukan perjalanan, seperti dalam pemberitahuan di situs Kedutaan Besar China di Tokyo.

    Untuk diketahui, Jepang merupakan tujuan wisata yang sangat populer bagi para turis China. Hal itu memberikan dorongan ekonomi yang penting tapi juga memicu sentimen anti-China dan anti-orang asing di kalangan sebagian masyarakat.

    Perihal imbauan terbaru yang dikeluarkan China, belum diketahui secara jelas bagaimana dampaknya terhadap kunjungan wisatawan. Namun beberapa maskapai China dilaporkan menawarkan pengembalian dana tanpa penalti untuk tiket yang telah dibeli sebelumnya setelah pengumuman pemerintah itu.

    Hubungan Jepang dan China

    Perselisihan Jepang dan China ini menandakan bahwa hubungan kedua negara yang sudah rapuh dapat semakin goyah di bawah kepemimpinan PM Takaichi. Hal itu disebabkan oleh pernyataannya yang mendukung peningkatan kemampuan militer untuk mengantisipasi potensi ancaman dari Beijing dan klaim-klaim teritorialnya di perairan sengketa di kawasan Pasifik barat.

    Berbicara di parlemen, Takaichi mengatakan bahwa serangan China terhadap Taiwan dapat dianggap sebagai ‘ancaman eksistensial’ bagi Jepang sehingga memungkinkan penggunaan kekuatan oleh militer Jepang.

    Pernyataan itu kemudian memicu protes keras dari China, termasuk unggahan di media sosial oleh konsul jenderal China di Osaka akhir pekan lalu yang menyatakan ‘kami tak punya pilihan selain memutus leher kotor itu yang diarahkan kepada kami’. Komentar tersebut, yang kemudian dihapus, memicu protes diplomatik dari Jepang yang disusul saling balas pernyataan sepanjang pekan.

    China mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya dan dalam beberapa tahun terakhir menggelar latihan militer yang bersifat mengancam di perairan sekitar pulau tersebut. Amerika Serikat (AS) maupun Jepang tidak menjalin hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan, tetapi AS adalah pemasok utama peralatan pertahanan bagi militer Taiwan dan menentang penyelesaian isu China dan Taiwan melalui kekerasan.

    Jepang adalah sekutu militer Amerika Serikat dan menjadi tuan rumah beberapa pangkalan militer AS, termasuk pangkalan Angkatan Laut besar di selatan Tokyo.

    Tonton juga video “Indonesia-Jepang Sepakat Teruskan Kerja Sama Karbon”

    Halaman 2 dari 2

    (knv/gbr)

  • Mengapa Trump Bakal Tolak Orang Diabetes-Obesitas Masuk AS?

    Mengapa Trump Bakal Tolak Orang Diabetes-Obesitas Masuk AS?

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuat kebijakan tidak biasa bagi warga asing yang ingin tinggal di AS. Trump memerintahkan Departemen Luar Negeri (Deplu) AS untuk menolak visa bagi warga negara asing yang dinilai bisa menjadi “beban” terkait kesehatannya, seperti orang yang memiliki diabetes dan dalam kondisi obesitas.

    Dirangkum detikcom dari beberapa sumber, Minggu (16/11/2025), aturan baru ini akan diterapkan mulai Januari 2026 mendatang. Tidak hanya diabetes dan obesitas, tetapi aturan ini juga berlaku untuk beberapa penyakit.

    Menurut laporan Politico, aturan baru ini mewajibkan kesehatan imigran dan kondisi medis tertentu — termasuk penyakit kardiovaskular dan pernapasan, kanker, diabetes, penyakit metabolik dan neurologis, serta gangguan mental — untuk dipertimbangkan, karena kondisi-kondisi ini mungkin memerlukan perawatan medis senilai ratusan ribu dolar.

    Imigran yang mengajukan visa untuk tinggal permanen di Amerika Serikat harus menjalani pemeriksaan medis yang dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional yang disetujui pemerintah. Semua pemohon visa akan dites untuk penyakit menular, seperti TBC, dan diwajibkan untuk mengisi formulir tentang riwayat penggunaan narkoba atau alkohol, masalah kesehatan mental, atau kekerasan.

    Mereka juga harus menunjukkan apakah mereka telah menerima vaksinasi untuk melindungi dari penyakit menular seperti campak, polio, dan hepatitis B.

    Arahan baru ini tidak hanya memperluas daftar kondisi medis yang perlu dipertimbangkan secara signifikan, tetapi juga memberikan wewenang yang lebih besar kepada petugas imigrasi untuk menerima atau menolak visa hanya berdasarkan status kesehatan pemohon dan kemampuan mereka untuk membayar perawatan medis tanpa bantuan pemerintah.

    “Apakah pemohon memiliki sumber daya keuangan yang memadai untuk menutupi biaya perawatan tersebut selama masa hidupnya tanpa mencari bantuan tunai publik atau perawatan jangka panjang dengan biaya pemerintah?” demikian isi surat kawat tersebut.

    “Apakah ada tanggungan yang memiliki disabilitas, kondisi medis kronis, atau kebutuhan khusus lainnya dan memerlukan perawatan sehingga pemohon tidak dapat mempertahankan pekerjaannya?” adalah pertanyaan lain yang disertakan dalam surat kawat tersebut.

    Dilaporkan bahwa sekitar 10% populasi dunia menderita diabetes, dan penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian utama di dunia. Dalam konteks ini, langkah Washington ini akan menghambat kedatangan lebih banyak imigran ke Amerika Serikat.

    Diketahui, dalam beberapa bulan terakhir, rencana untuk mencegah lebih banyak warga negara asing datang ke AS telah mencakup jaminan hingga US$15.000 untuk pelancong dari negara tertentu, biaya US$100.000 untuk pekerja visa H-1B, dan penolakan visa berdasarkan temuan “pandangan anti-Amerika”.

    Tonton juga video “Trump Yakin Thailand-Kamboja Akan Baik-baik Saja Meski Ada Konflik”

    (yld/gbr)