Jenis Media: Internasional

  • Banjir Thailand Tewaskan 55 Orang, Kamar Mayat Penuh

    Banjir Thailand Tewaskan 55 Orang, Kamar Mayat Penuh

    Bangkok

    Fasilitas utama yang menerima jenazah di wilayah Thailand bagian selatan telah penuh dan melebihi kapasitasnya, saat jumlah korban tewas akibat banjir terus bertambah menjadi sedikitnya 55 orang.

    Situasi itu, seperti dilansir AFP, Jumat (28/11/2025), memaksa otoritas setempat untuk mendatangkan tiga truk berpendingin, agar bisa menjadi tempat penampungan sementara bagi jenazah korban banjir.

    Banjir mematikan merendam sebagian besar wilayah Provinsi Songkhla selama beberapa hari terakhir. Kota Hat Yai, yang merupakan pusat transportasi dan perdagangan utama di Provinsi Songkhla, menjadi daerah yang terdampak banjir paling parah.

    Fasilitas kamar jenazah yang ada di Rumah Sakit Songkhla pun melaporkan mulai kewalahan untuk menampung korban tewas akibat banjir.

    “Kamar jenazah telah melebihi kapasitasnya, kami membutuhkan lebih banyak,” ujar seorang petugas kamar jenazah di Rumah Sakit Songkhla, Charn, saat berbicara kepada AFP.

    Rekaman video yang diambil oleh seorang jurnalis AFP di lokasi menunjukkan keberadaan truk-truk berpendingin berwarna putih yang telah terparkir di luar gedung utama Rumah Sakit Songkhla.

    Banjir parah yang dipicu hujan deras melanda wilayah Thailand bagian selatan pekan ini, terutama di Hat Yai, yang terletak dekat perbatasan dengan Malaysia. Sebagian besar area di wilayah tersebut terendam banjir, yang mendorong para penduduk setempat untuk berlindung di atap-atap rumah.

    Pemerintah Thailand, dalam pernyataan pada Kamis (27/11) malam waktu setempat, mengumumkan bahwa jumlah korban tewas akibat banjir selama beberapa ari di Provinsi Songkhla telah melonjak menjadi sedikitnya 55 orang. Angka naik dari enam orang pada hari sebelumnya.

    Pada Jumat (28/11), pemerintah Thailand mengatakan pihaknya telah menonaktifkan kepala distrik Hat Yai atas dugaan kegagalan dalam menangani banjir.

    Di wilayah Hat Yai, banjir telah mencapai ketinggian 2,5 meter dan merendam rumah-rumah serta jalanan. Foto-foto menunjukkan seluruh jalan terendam air, rumah-rumah setengah terendam, dan kru darurat di atas perahu menyelamatkan warga serta mengirimkan bantuan.

    Militer Thailand telah mengerahkan sekitar 200 perahu, 20 helikopter, dan bahkan kapal induk mereka untuk membantu upaya penanggulangan banjir dan penyelamatan.

    Tonton juga video “Thailand Gercep Bikin RS Lapangan Pasien Terdampak Banjir”

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Trump Akan Setop Migrasi dari Negara Dunia Ketiga!

    Trump Akan Setop Migrasi dari Negara Dunia Ketiga!

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa ia berencana untuk menghentikan sementara migrasi dari apa yang disebutnya “negara-negara dunia ketiga.” Hal ini disampaikan Trump pada Kamis (27/11) waktu setempat, sehari setelah seorang warga negara Afghanistan dilaporkan menembak dua tentara Garda Nasional di Washington.

    “Saya akan secara permanen menghentikan migrasi dari semua Negara Dunia Ketiga agar sistem AS dapat pulih sepenuhnya,” tulis Trump di media sosial, dilansir kantor berita AFP, Jumat (28/11/2025).

    Trump juga mengancam akan membatalkan “jutaan” penerimaan migran yang diberikan semasa pemerintahan pendahulunya, Joe Biden, dan akan “mendeportasi siapa pun yang bukan merupakan aset bersih bagi Amerika Serikat.”

    Trump menambahkan bahwa ia akan mengakhiri semua tunjangan dan subsidi federal untuk warga negara non-AS, serta mendeportasi setiap warga negara asing yang merupakan risiko keamanan atau “tidak sesuai dengan Peradaban Barat.”

    Unggahannya yang penuh amarah, yang diakhiri dengan ucapan selamat Hari Thanksgiving kepada rakyat Amerika, menandai eskalasi kebijakan anti-migran di masa jabatan keduanya, yang didominasi oleh kampanye deportasi massal.

    “Tujuan-tujuan ini akan dikejar dengan tujuan mencapai pengurangan besar dalam populasi ilegal dan mengganggu,” kata Trump pada hari Kamis (27/11) waktu setempat.

    “Hanya MIGRASI TERBALIK yang dapat sepenuhnya menyembuhkan situasi ini,” tandas pemimpin AS itu.

    Sebelumnya, dua prajurit Garda Nasional AS ditembak di dekat Gedung Putih, di pusat kota Washington DC. Pelaku telah ditangkap.

    Kepolisian Washington mengatakan mereka telah menangkap seorang tersangka setelah dua tentara Garda Nasional ditembak beberapa blok dari Gedung Putih. Tersangka sudah ditahan.

    “Tempat kejadian perkara sudah diamankan. Satu tersangka telah ditahan,” tulis Kepolisian DC di X.

    Akibat penembakan itu, kedua anggota Garda Nasional itu saat ini berada dalam kondisi kritis dan masih dirawat di rumah sakit.

    Tonton juga video “Presiden Venezuela Joget ala Trump, Tolak Perang Lawan AS”

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Jepang Akan Bayar ‘Harga Menyakitkan’ Jika Lewati Batas Soal Taiwan

    Jepang Akan Bayar ‘Harga Menyakitkan’ Jika Lewati Batas Soal Taiwan

    Beijing

    Kementerian Pertahanan China memperingatkan bahwa Jepang akan membayar “harga yang menyakitkan” jika bertindak melewati batas terkait masalah Taiwan. Peringatan ini merespons rencana Tokyo mengerahkan rudal di sebuah pulau yang berjarak sekitar 100 kilometer saja dari pantai Taiwan.

    Peringatan tersebut, seperti dilansir Reuters, Jumat (28/11/2025), dilontarkan saat kedua negara terlibat krisis diplomatik terburuk dalam beberapa tahun terakhir, setelah Perdana Menteri (PM) Sanae Takaichi mengisyaratkan Jepang dapat melakukan intervensi militer jika serangan China terhadap Taiwan mengancam kelangsungan hidup Tokyo.

    Menteri Pertahanan Jepang, Shinjiro Koizumi, mengatakan pada Minggu (23/11) bahwa rencana Tokyo untuk menempatkan unit rudal jarak menengah jenis darat-ke-udara ke sebuah pangkalan militer di Yonaguni, sebuah pulau yang berjarak sekitar 110 kilometer dari pantai timur Taiwan, “terus bergerak maju”.

    Saat ditanya soal pengerahan tersebut, Kementerian Pertahanan China mengatakan bahwa cara “menyelesaikan masalah Taiwan” adalah urusan Beijing dan tidak ada hubungannya dengan Jepang, yang sempat menguasai Taipei dari tahun 1895 silam hingga akhir perang Dunia tahun 1945.

    “Jepang tidak hanya gagal untuk merenungkan secara mendalam kejahatan agresinya dan penjajahan beratnya di Taiwan, tetapi justru, menentang opini dunia, Jepang justru terlena dengan khayalan intervensi militer di Selat Taiwan,” ucap juru bicara Kementerian Pertahanan China, Jiang Bin, dalam jumpa pers.

    “Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) memiliki kemampuan yang kuat dan sarana yang bisa diandalkan untuk mengalahkan musuh yang menyerang,” sebutnya.

    “Jika pihak Jepang berani melewati batas, bahkan setengah langkah saja, dan menimbulkan masalah bagi dirinya sendiri, mereka pasti akan membayar harga yang menyakitkan,” tegas Jiang dalam pernyataannya.

    Kementerian Luar Negeri China sebelumnya telah mengkritik pengerahan rudal oleh Jepang tersebut.

    Taiwan yang memiliki pemerintahan demokratis sendiri, berulang kali menolak klaim teritorial China. Taipei menegaskan bahwa hanya rakyat mereka yang bisa memutuskan masa depan Taiwan.

    Presiden Lai Ching-te, pekan ini, mengumumkan rencana untuk menghabiskan anggaran pertahanan tambahan US$ 40 miliar selama delapan tahun ke depan. Hal ini menuai kritikan Beijing, yang menyebutnya sebagai pemborosan yang hanya akan menjerumuskan Taiwan ke bencana.

    Saat ditanya soal kritikan itu, juru bicara Dewan Urusan Daratan Utama Taiwan, Liang Wen-chieh, mengatakan pada Kamis (27/11) bahwa anggaran pertahanan China jauh lebih besar daripada Taiwan.

    “Jika mereka dapat mengutamakan perdamaian lintas selat, dana ini juga dapat digunakan untuk meningkatkan perekonomian dan mata pencaharian masyarakat daratan utama,” sebutnya.

    “Kedua belah pihak di selat ini tidak seharusnya seperti ini, saling bermusuhan sengit; itu akan baik untuk semua orang,” ujar Liang.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Dugaan Korupsi di Balik Kebakaran Hong Kong yang Tewaskan 94 Orang

    Dugaan Korupsi di Balik Kebakaran Hong Kong yang Tewaskan 94 Orang

    Jakarta

    Badan Antikorupsi Hong Kong (ICAC) melakukan penyelidikan terkait proyek renovasi di kompleks perumahan yang menjadi lokasi kebakaran dan menewaskan setidaknya 94 orang.

    “Mengingat tingginya kepentingan publik, ICAC hari ini membentuk satuan tugas untuk melakukan investigasi menyeluruh atas dugaan korupsi dalam proyek renovasi besar di Wang Fuk Court, Tai Po,” kata Komisi Independen Anti Korupsi dalam sebuah pernyataan.

    Sementara itu, Pemerintah Hong Kong akan periksa seluruh kompleks perumahan yang sedang menjalani perbaikan besar, kata Kepala Eksekutif John Lee pada Kamis (27/11).

    “Pemerintah segera mengatur pemeriksaan di semua kompleks perumahan yang tengah menjalani renovasi besar, untuk memastikan keamanan perancah dan material bangunan,” kata Lee dalam sebuah unggahan di Facebook.

    Diduga lalai, polisi Hong Kong geledah kontraktor

    Polisi Hong Kong menggeledah kantor perusahaan pemeliharaan gedung yang bertanggung jawab atas kompleks Wang Fuk Court. Aparat menyita dokumen, daftar karyawan, komputer, hingga ponsel.

    “Kami memiliki alasan kuat untuk meyakini bahwa pihak yang bertanggung jawab atas perusahaan tersebut sangat lalai, sehingga menyebabkan kebakaran menyebar tak terkendali dan menimbulkan banyak korban jiwa,” kata Kepala Polisi Eileen Chung.

    Chung menduga bahwa busa penyegel di sejumlah jendela di gedung kedelapan Wang Fuk Court yang tidak terbakar kemungkinan tidak memenuhi standar keselamatan kebakaran, begitu pula jaring pelindung dan penutup plastik.

    Sementara itu, kontraktor utama yang terdaftar untuk kompleks tersebut, Prestige Construction and Engineering Company Limited, belum memberikan komentar.

    Dana darurat dan hotel disiapkan untuk korban kebakaran

    Pemimpin Eksekutif Hong Kong, John Lee, mengatakan pada Kamis (27/11) bahwa pemerintah akan mengalokasikan dana sebesar HK$300 juta (sekitar Rp642 miliar) untuk membantu para warga di kompleks perumahan Wang Fuk Court yang menjadi korban kebakaran pada Rabu (26/11).

    Lee menambahkan bahwa setiap unit akan menerima bantuan langsung sebesar HK$10.000 (sekitar Rp21 juta). Selain itu, sebanyak 1.000 kamar di hotel dan hostel juga disediakan untuk para penghuni bisa tinggal hingga dua minggu.

    Tidak hanya itu, pihak berwenang juga akan menginspeksi proyek renovasi besar di seluruh kota. Setidaknya 100 kontraktor telah diberi waktu tujuh hari untuk menyerahkan bukti penggunaan bahan tahan api.

    Lee juga menyebut bahwa biro pembangunan Hong Kong sedang mempertimbangkan penggantian kerangka bambu dengan kerangka logam di seluruh kota secara bertahap.

    Ratusan orang masih hilang

    Sementara bagi para korban, mereka masih dibayang-bayangi kekhawatiran harta benda yang hilang dan orang-orang yang belum ditemukan.

    Lawrence Lee, seorang warga, masih menanti kabar istrinya yang diyakini masih terjebak di apartemen mereka.

    “Saat kebakaran terjadi, saya meneleponnya dan menyuruhnya melarikan diri,” katanya. “Tapi begitu dia keluar, koridor dan tangga dipenuhi asap, semuanya gelap. Dia tidak punya pilihan selain kembali ke apartemen.”

    Di luar tempat penampungan yang dihuni 900 orang, seorang ibu bernama Ng juga mencari putrinya sambil menggenggam foto anaknya itu.

    “Dia dan ayahnya belum keluar,” katanya sambil terisak. “Mereka tidak punya air untuk menyelamatkan gedung kami.”

    Wan, warga berusia 51 tahun, mengaku telah membeli apartemen di gedung itu lebih dari 20 tahun lalu.

    “Semua barang kami ada di gedung ini, dan sekarang semuanya terbakar,” katanya. “Apa yang tersisa?”

    Korban tewas bertambah, misi penyelamatan berlanjut

    Menurut otoritas setempat pada Jumat (28/11), jumlah korban tewas akibat salah satu kebakaran paling mematikan dalam sejarah modern kota itu telah meningkat menjadi sedikitnya 94 orang.

    Lebih dari 70 orang dilaporkan terluka, termasuk 11 petugas pemadam kebakaran, menurut Departemen Pemadam Kebakaran.

    Petugas pemadam kebakaran Hong Kong berharap operasi penyelamatan bisa rampung paling lambat pukul 09.00 waktu setempat (01.00 GMT) pada Jumat (28/11).

    Wakil Direktur Dinas Pemadam Kebakaran, Derek Chan, mengatakan dalam pengarahan Jumat dini hari bahwa petugas pemadam akan memusatkan perhatian pada tiga panggilan darurat yang mereka terima pada Kamis malam, dari total 25 permintaan bantuan yang masih tersisa.

    “Pada saat yang sama, kami akan berupaya melakukan pembukaan paksa ke seluruh unit di tujuh gedung, untuk memastikan tidak ada korban lain,” kata Chan dalam arahannya.

    Chan menambahkan, setelah operasi selesai, pihaknya akan memberikan penghitungan lengkap jumlah orang hilang. Hingga saat ini diperkirakan sekitar 250 orang yang masih hilang.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris
    Diadaptasi oleh Levie Wardana
    Editor: Tezar Aditya Rahman

    Tonton juga video “Kebakaran Hong Kong Menelan 79 Nyawa, Termasuk Satu Petugas Pemadam”

    (ita/ita)

  • Hamas Minta Israel Izinkan Anggotanya Keluar dari Terowongan Gaza

    Hamas Minta Israel Izinkan Anggotanya Keluar dari Terowongan Gaza

    Gaza City

    Kelompok Hamas menyerukan kepada negara-negara mediator untuk menekan Israel agar mengizinkan akses aman bagi puluhan anggotanya yang bersembunyi di dalam terowongan bawah tanah di Jalur Gaza bagian selatan, yang kini dikuasai pasukan Israel.

    Permintaan tersebut, seperti dilansir AFP, Jumat (28/11/2025), muncul setelah militer Israel mengatakan pasukannya telah menewaskan lebih dari 20 anggota Hamas dalam sepekan terakhir. Para anggota Hamas yang tewas itu, menurut Israel, “berusaha melarikan diri dari infrastruktur bawah tanah di area tersebut”.

    Militer Israel juga mengatakan bahwa pasukannya menangkap delapan anggota Hamas lainnya di area yang sama.

    “Kami menganggap (Israel) sepenuhnya bertanggung jawab atas nyawa para petempur kami dan menyerukan kepada para mediator kami untuk segera mengambil tindakan untuk menekan (Israel) agar mengizinkan putra-putra kami pulang,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan pada Rabu (26/11).

    Ini merupakan pertama kalinya Hamas secara terbuka mengakui bahwa para petempurnya terjebak di dalam terowongan Gaza, sejak gencatan senjata berlangsung.

    Media Israel melaporkan bahwa selama berminggu-minggu, antara 100-200 militan Hamas terjebak dalam jaringan terowongan di bawah kota Rafah, Jalur Gaza bagian selatan, yang kini berada di bawah kendali militer Tel Aviv.

    Berdasarkan ketentuan gencatan senjata yang dimediasi Amerika Serikat (AS) dan mulai berlaku pada 10 Oktober lalu, pasukan militer Israel harus menarik diri dari area-area pesisir di daerah kantong Palestina tersebut, hingga ke apa yang disebut sebagai “garis kuning” yang menandai area yang dikuasai pasukan Tel Aviv.

    Awal bulan ini, utusan khusus AS Steve Witkoff menyinggung soal “200 petempur yang terjebak di Rafah” saat berbicara dalam konferensi bisnis di Miami. Witkoff menyebut penyerahan diri mereka, yang mencakup penyerahan senjata, dapat menjadi “ujian” bagi kedua belah pihak dalam gencatan senjata, Israel dan Hamas.

    Namun, Israel tampaknya tidak bersedia untuk berkompromi terkait pembebasan para petempur Hamas itu dengan aman dari terowongan Gaza.

    Seorang juru bicara pemerintah Israel mengatakan kepada AFP pada awal bulan bahwa Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu “tidak mengizinkan perjalanan aman bagi 200 teroris Hamas”.

    Ditegaskan juga bahwa Netanyahu “tetap teguh pada pendiriannya untuk membongkar kemampuan militer Hamas dan melakukan demiliterisasi Jalur Gaza”.

    Dalam pernyataan pada Rabu (26/11), Hamas menuduh Israel telah melanggar kesepakatan gencatan senjata melalui “pengejaran, likuidasi, dan penangkapan para petempur perlawanan yang terkepung di terowongan Rafah”.

    Tonton juga video “Hamas Tolak Pengerahan Pasukan Internasional di Gaza”

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Keji! Tentara Israel Bunuh 2 Pria Palestina yang Menyerahkan Diri

    Keji! Tentara Israel Bunuh 2 Pria Palestina yang Menyerahkan Diri

    Tepi Barat

    Tentara Israel menembak mati dua pria Palestina dalam operasi penyerbuan di Tepi Barat pada Kamis (27/11) waktu setempat. Tembakan mematikan itu tetap dilepaskan oleh tentara Israel, meskipun kedua pria Palestina itu dalam posisi menyerahkan diri dan tidak bersenjata.

    Militer Israel, dalam tanggapannya, mengumumkan penyelidikan akan dilakukan terhadap penembakan fatal tersebut.

    Rekaman video yang ditayangkan televisi lokal Palestina, seperti dilansir Reuters, Jumat (28/11/2025), menunjukkan kedua pria tersebut tampak keluar dari sebuah gedung yang dikepung oleh pasukan Israel yang bersenjata di area Jenin, Tepi Barat bagian utara.

    Menurut rekaman video itu, kedua pria itu mengangkat baju mereka dan berbaring di atas tanah sebagai tanda menyerahkan diri. Pasukan Israel kemudian tampak mengarahkan pria-pria itu untuk kembali masuk ke dalam gedung, sebelum melepaskan tembakan dari jarak dekat.

    Seorang jurnalis Reuters yang berada di sekitar lokasi kejadian, menuturkan dirinya melihat kedua pria itu meninggalkan gedung, tampak menyerahkan diri, dan kemudian, setelah mendengar suara tembakan, melihat pasukan Israel berdiri di dekat sesosok tubuh yang tampak tak bernyawa.

    Kementerian Kesehatan Palestina, dalam pernyataannya, menyebutkan bahwa kedua pria itu tewas dalam penembakan yang didalangi tentara Israel. Keduanya diidentifikasi sebagai Montasir Abdullah (26) dan Yusuf Asasa (37).

    Militer Israel kemudian merilis pernyataan bersama dengan kepolisian yang isinya mengumumkan bahwa mereka telah memulai penyelidikan setelah pasukan Tel Aviv menembaki tersangka-tersangka yang keluar dari sebuah gedung dalam operasi di Tepi Barat.

    Pernyataan itu tidak memberikan alasan apa pun soal mengapa pasukan Israel melepaskan tembakan, juga tidak menyebutkan bawa kedua pria Palestina itu telah berbaring di atas tanah sebelum diarahkan untuk kembali ke dalam gedung dan akhirnya ditembak.

    Gubernur Jenin, Kamal Abu al-Rub, menuduh pasukan Israel melakukan “eksekusi mati berdarah dingin” terhadap dua pemuda yang, menurutnya, tidak bersenjata dan telah menyerahkan diri.

    Dia mengatakan bahwa tentara Israel yang melepas tembakan harus bertanggung jawab, tetapi juga menyatakan keraguan jika otoritas Tel Aviv akan melakukan penyelidikan secara sungguh-sungguh.

    Militer dan kepolisian Israel, dalam pernyataan bersama, menyebut pasukannya melaksanakan operasi di area Jenin untuk menangkap individu-individu yang sedang diburu terkait “aktivitas teror, termasuk melemparkan peledak dan menembaki pasukan keamanan”.

    Disebutkan pernyataan militer dan kepolisian Israel itu bahwa dua pria yang ditembak berafiliasi dengan “jaringan teror di area Jenin”.

    Kelompok Hamas, yang sedang gencatan senjata dengan Israel, mengecam pembunuhan dua pria tersebut sebagai “eksekusi mati lapangan”. Namun Hamas tidak mengklaim keduanya sebagai anggota kelompok mereka.

    Tonton juga video “Bentrok! Tentara Israel Adu Jotos-Lempar Kursi di Pangkalan Militer”

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Trump Bilang Operasi Antinarkoba Venezuela Lewat Darat Segera Dimulai!

    Trump Bilang Operasi Antinarkoba Venezuela Lewat Darat Segera Dimulai!

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa upaya untuk menghentikan perdagangan narkoba Venezuela melalui darat akan dimulai segera. Ini semakin meningkatkan ketegangan dengan Venezuela, yang mengklaim kampanye antinarkoba AS bertujuan untuk pergantian rezim.

    Trump menyampaikan pernyataan tersebut saat melakukan konferensi video dengan pasukan AS untuk merayakan Thanksgiving pada Kamis (27/11) waktu setempat.

    Dilansir kantor berita AFP, Jumat (28/11/2025), berbicara di hadapan unit pengeboman Angkatan Udara yang berbasis di Texas, Trump, yang membacakan pernyataan yang telah disiapkan, mengatakan: “Dalam beberapa minggu terakhir, Anda telah berupaya untuk menghalangi para pengedar narkoba Venezuela, yang jumlahnya banyak.”

    Militer AS telah melakukan serangkaian serangan udara terhadap kapal-kapal yang diklaimnya menyelundupkan narkoba di perairan internasional, tanpa memberikan bukti untuk mendukung klaimnya.

    Serangan-serangan di kawasan Karibia dan Pasifik timur tersebut telah menewaskan sedikitnya 83 orang, menurut penghitungan AFP atas angka-angka yang dirilis ke publik.

    Washington juga telah melakukan beberapa unjuk kekuatan udara di kawasan tersebut dalam beberapa pekan terakhir, dengan pesawat pengebom B-52 dan B-1B terbang di dekat pantai Venezuela.

    Menjelaskan upaya AS untuk menghentikan perdagangan narkoba, Trump mengatakan: “Kita hampir menghentikan — sekitar 85 persen dihentikan melalui laut.”

    “Anda mungkin memperhatikan bahwa orang-orang tidak ingin mengirimkan melalui laut, dan kita akan mulai menghentikan mereka melalui darat,” cetus Trump.

    “Juga, jalur darat lebih mudah, tetapi itu akan segera dimulai,” tambahnya. Tidak jelas tindakan apa yang secara khusus dimaksud Trump.

    Pernyataan tersebut disampaikan seiring pemerintahan Trump terus meningkatkan tekanan terhadap Venezuela. Meski begitu, Trump mengatakan dalam beberapa hari terakhir, bahwa ia terbuka untuk berdialog dengan pemimpin Venezuela Nicolas Maduro.

    Tonton juga video “Presiden Venezuela Joget ala Trump, Tolak Perang Lawan AS”

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Ngerinya Kebakaran Apartemen Hong Kong, Penghuni Tak Dengar Alarm

    Ngerinya Kebakaran Apartemen Hong Kong, Penghuni Tak Dengar Alarm

    Hong Kong

    Penyebab kebakaran dahsyat di kompleks apartemen Wang Fuk Court, Hong Kong, yang menewaskan sedikitnya 94 orang masih diselidiki. Penuturan penghuni apartemen mengungkapkan mereka tidak mendengar alarm kebakaran saat api mulai berkobar pada Rabu (26/11) siang.

    Salah satu penghuni apartemen di kompleks Wang Fuk Court yang bermarga Suen, seperti dilansir AFP, Jumat (28/11/2025), menuturkan bahwa dirinya dan para penghuni lainnya tidak mendengar suara alarm kebakaran dan harus berkeliling dari pintu-ke-pintu untuk memberitahu para tetangga soal kebakaran yang terjadi.

    “Api menyebar begitu cepat. Saya melihat satu selang mencoba menyelamatkan beberapa bangunan, dan saya merasa itu terlalu lambat,” ucapnya kepada AFP.

    “Membunyikan bel pintu, mengetuk pintu-pintu, memberitahu para tetangga, memberitahu mereka untuk pergi — begitulah situasinya,” ujar Suen.

    Seorang warga lainnya, Yuen, yang berusia 65 tahun mengatakan bahwa lingkungan tempat tinggalnya banyak dihuni para lansia yang menggunakan kursi roda dan alat bantu jalan.

    Dia juga menuturkan bahwa karena kompleks apartemen itu sedang dalam perbaikan, banyak penghuni yang menutup jendela mereka, yang mungkin membuat mereka tidak mendengar alarm kebakaran.

    Beberapa penghuni apartemen lainnya tidak menduga bahwa api akan menyebar ke bangunan lainnya akibat angin dan terus berkobar sepanjang malam.

    “Saya benar-benar merasa ini sangat menakutkan. Saya menyaksikannya menyebar dari satu gedung menjadi tiga gedung, lalu empat gedung. Sungguh mengerikan,” ucap Veezy Chan (25), seorang warga di area tersebut.

    Chan mengatakan dirinya “menyaksikan api berkobar dan tidak bisa berbuat apa-apa”.

    Kompleks permukiman Wang Fuk Court yang berada di distrik Tai Po terdiri atas delapan gedung atau blok, masing-masing setinggi 31 lantai, yang menyediakan total 2.000 unit apartemen. Dari delapan gedung tersebut, tujuh gedung di antaranya kini hangus dilalap api.

    Pada Jumat (28/11) pagi, atau lebih dari 24 jam setelah api mulai berkobar, kebakaran hampir padam seluruhnya. Otoritas setempat mengatakan kebakaran yang melalap empat gedung di antaranya — dari tujuh gedung yang terbakar — telah dipadamkan.

    Otoritas berwenang Hong Kong mulai menyelidiki apa yang memicu kebakaran tersebut, yang tercatat sebagai yang terparah dalam hampir 80 tahun terakhir.

    Banyak pertanyaan yang perlu dijawab, termasuk mengapa blok-blok apartemen tidak dievakuasi lebih cepat setelah api mulai menyebar dari gedung pertama, dan apakah material yang mudah terbakar, termasuk papan polystyrene yang menghalangi jendela apartemen, turut berkontribusi pada kebakaran.

    Keberadaan perancah bambu dan jaring plastik yang terpasang di luar gedung sebagai bagian renovasi besar-besaran turut menjadi fokus penyelidikan.

    Badan antikorupsi Hong Kong juga meluncurkan penyelidikan terhadap pengerjaan renovasi di kompleks apartemen tersebut, beberapa jam setelah kepolisian menangkap tiga pria yang diduga melakukan kelalaian meninggalkan kemasan busa di lokasi kebakaran.

    Tonton juga video “Kebakaran Hong Kong Menelan 79 Nyawa, Termasuk Satu Petugas Pemadam”

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Putin Setop Perang Jika Ukraina Mundur dari Wilayah yang Diklaim Rusia

    Putin Setop Perang Jika Ukraina Mundur dari Wilayah yang Diklaim Rusia

    Jakarta

    Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa ia akan mengakhiri serangannya di Ukraina jika Kyiv menarik diri dari wilayah-wilayah yang diklaim Moskow. Jika tidak, pasukan Rusia akan merebutnya dengan paksa.

    Tentara Rusia telah bergerak perlahan namun pasti melalui Ukraina timur dalam pertempuran melawan pasukan Ukraina yang kalah jumlah dan persenjataan.

    “Jika pasukan Ukraina meninggalkan wilayah-wilayah yang mereka kuasai, maka kami akan menghentikan operasi tempur,” kata Putin saat berkunjung ke Kirgistan, dilansir kantor berita AFP dan Al-Arabiya, Jumat (28/11/2025).

    “Jika tidak, maka kami akan mencapainya dengan cara militer,” imbuh Putin.

    Sementara itu, Washington telah memperbarui upayanya untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung hampir empat tahun tersebut, dengan mengajukan rencana yang diharapkan dapat diselesaikan melalui perundingan mendatang dengan Moskow dan Kyiv.

    Rusia menguasai sekitar seperlima wilayah Ukraina. Masalah wilayah-wilayah yang diduduki, yang menurut Kyiv tidak akan pernah diserahkan, merupakan salah satu hambatan terbesar dalam proses perdamaian.

    Isu penting lainnya dalam perundingan tersebut adalah jaminan keamanan Barat untuk Ukraina, yang menurut Kyiv diperlukan untuk mencegah Moskow menginvasi lagi di masa mendatang.

    Rencana awal Washington — yang disusun tanpa masukan dari negara-negara sekutu Ukraina di Eropa — akan membuat Kyiv menarik diri dari wilayah Donetsk, sementara Amerika Serikat secara de facto mengakui wilayah Donetsk, Krimea, dan Luhansk sebagai wilayah Rusia.

    Namun, AS mengubah rencana awal tersebut pada akhir pekan lalu setelah mendapat kritik dari Kyiv dan Eropa, tetapi belum merilis versi terbarunya.

    Putin, yang telah melihat rencana baru tersebut, mengatakan bahwa rencana tersebut dapat menjadi awal negosiasi.

    “Secara keseluruhan, kami sepakat bahwa rencana ini dapat menjadi dasar bagi perjanjian di masa mendatang,” ujarnya mengenai draf terbaru, yang diperkirakan telah dipersingkat oleh AS menjadi sekitar 20 poin.

    Negosiator AS Steve Witkoff dijadwalkan berada di Moskow minggu depan untuk membahas dokumen yang telah direvisi, kata Putin.

    Sementara itu, Menteri Angkatan Darat AS Dan Driscoll dijadwalkan mengunjungi Kyiv akhir pekan ini, kata penasihat presiden Ukraina, Andriy Yermak.

    Tonton juga video “Ancaman Putin soal Aset Rusia Berpotensi Disita di Eropa”

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Eks Presiden Brasil Dipenjara, Pengacara Cari Celah Hukum Terakhir

    Eks Presiden Brasil Dipenjara, Pengacara Cari Celah Hukum Terakhir

    Jakarta

    Mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro yang divonis karena rencana kudeta, harus menjalani hukuman penjara jangka panjangnya. Mahkamah Agung Brasil pada Selasa (25/11) menyatakan bahwa Bolsonaro, 70 tahun, telah menggunakan seluruh jalur hukum yang tersedia dan karena itu harus menjalani seluruh hukuman lebih dari 27 tahun penjara.

    Bolsonaro dipindahkan ke penjara pada hari Sabtu (22/11) setelah gelang kaki elektroniknya rusak, karena dianggap memiliki “risiko melarikan diri yang meningkat”. Ia sebelumnya menjalani tahanan rumah.

    Beberapa hari sebelumnya, Mahkamah Agung menolak banding pertama Bolsonaro, sehingga vonisnya kini bersifat final dan mengikat secara hukum. Pengadilan memutuskan bahwa Bolsonaro akan ditempatkan di ruang perwira, area khusus di penjara untuk tahanan yang mendapat perlindungan, tempat ia saat ini berada di Braslia. Selain Bolsonaro, Mahkamah Agung juga menyatakan hukuman enam terdakwa lainnya sah secara hukum.

    Pengacara Bolsonaro mengkritik keputusan tersebut dengan keras. “Ini adalah kesalahan serius membiarkan putusan ini menjadi final,” kata Paulo Cunha Bueno kepada portal berita G1. Ia menilai masih mungkin mengajukan jalur hukum tambahan hingga Jumat untuk mengubah vonis. Namun, menurut yurisprudensi Mahkamah Agung, jenis banding ini hanya diperbolehkan jika setidaknya dua hakim dalam persidangan pokok mendukung pembebasan, yang tidak terjadi pada September lalu. Oleh karena itu, pengadilan menyimpulkan bahwa jalur hukum tambahan tidak sah dan menetapkan vonis sebagai final.

    Bolsonaro divonis karena percobaan kudeta

    Pada bulan September, mantan presiden sayap kanan ini divonis lebih dari 27 tahun penjara karena rencana kudeta. Bolsonaro, yang memerintah Brasil dari 2019 hingga 2022, dinyatakan bersalah karena memimpin “organisasi kriminal” yang berusaha membatalkan kekalahannya dalam pemilu 2022 melawan Luiz Incio Lula da Silva yang berhaluan kiri dan kini jadi presiden.

    Pengadilan menilai terbukti bahwa Bolsonaro mendorong para pendukungnya untuk menyerbu Mahkamah Agung, Istana Presiden, dan Kongres di Braslia pada 8 Januari 2023. Ratusan pendukung saat itu masuk ke gedung-gedung, merusak furnitur, dan menghancurkan ruangan. Adegan ini mengingatkan pada serangan pendukung mantan Presiden AS Donald Trump ke Capitol di Washington dua tahun sebelumnya.

    Hakim mencurigai percobaan melarikan diri ke AS

    Sabtu (22/11) lalu, Bolsonaro ditahan setelah merusak gelang kaki elektroniknya menggunakan solder. Ia dianggap berisiko melarikan diri. Atas perintah Mahkamah Agung, ia dipindahkan dari tahanan rumah ke penjara. “Bolsonaro dengan sengaja dan sadar merusak alat pengawas elektroniknya,” putuskan Ketua Mahkamah Agung Alexandre de Moraes.

    Para pengacara Bolsonaro berargumen bahwa klien mereka berada dalam “keadaan kebingungan mental” karena mengonsumsi beberapa obat saat mencoba melepas gelang kaki. Bolsonaro sendiri sempat berbicara tentang “paranoia” dan “halusinasi”. Dalam video yang kemudian dirilis, ia mengatakan bahwa ia hanya “karena penasaran” menempelkan solder ke gelang kakinya.

    Kondisi kesehatan Bolsonaro memburuk

    Flavio Bolsonaro, putra Bolsonaro, mengatakan setelah mengunjungi ayahnya pada hari Selasa (27/11) bahwa ada “kekejaman besar” terhadapnya dan terdapat “risiko signifikan” bagi kesehatan dan keselamatannya. Kakaknya, Carlos Bolsonaro, menyebutkan, dalam sebuah kunjungan lain, ayah mereka hampir tidak makan dan kondisi mentalnya memburuk.

    Pada September lalu, Jair Bolsonaro didiagnosis menderita kanker kulit. Selain itu, mantan presiden tersebut masih menderita akibat serangan pisau selama kampanye pemilu 2018.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Jerman
    Diadaptasi oleh Ayu Purwaningsih

    Editor: Yuniman Farid

    Tonton juga video “Eks Presiden Brasil Bolsonaro Divonis 27 Tahun Bui Terkait Kudeta”

    (ita/ita)