Jenis Media: Internasional

  • Duh, Kembang Api Natal Dikira Perayaan Atas Penembakan di Pantai Bondi

    Duh, Kembang Api Natal Dikira Perayaan Atas Penembakan di Pantai Bondi

    Sydney

    Video yang beredar di media sosial, menunjukkan percikan kembang api di langit Australia, sempat keliru dikira sebagai perayaan “Islamis” atas penembakan massal di Pantai Bondi, Sydney. Para pejabat setempat mengklarifikasi kembang api itu untuk perayaan Natal, yang direncanakan beberapa bulan sebelumnya.

    Rekaman video itu, seperti dilansir AFP, Senin (15/12/2025), termasuk di antara beberapa informasi keliru atau hoaks yang beredar secara online setelah penembakan mengguncang Pantai Bondi di Sydney pada Minggu (14/12), yang sejauh ini menewaskan sedikitnya 15 orang dan melukai puluhan orang lainnya.

    Otoritas Australia menyebut penembakan massal itu sebagai serangan teroris anti-Semitisme yang terjadi saat festival Yahudi tahunan digelar di area Pantai Bondi.

    Sebuah video yang beredar secara online menunjukkan percikan kembang api di langit malam Australia, menuai berbagai spekulasi di media sosial. Video itu bahkan telah menyebar ke India, Inggris, dan Amerika Serikat (AS) pada Senin (15/12) pagi.

    “(Orang-orang) Yang telah kita izinkan masuk ke negara kita sekarang menyalakan kembang api di Bankstown, merayakan Pembantaian Bondi terhadap warga Yahudi kita,” tulis salah satu pengguna media sosial yang berbasis di Australia, yang tidak disebut nama profilnya, merujuk pada pinggiran kota Sydney barat daya.

    Menggunakan bahasa yang merendahkan martabat manusia dalam postingan media sosial X yang telah di-repost lebih dari 750 kali, pengguna media sosial itu juga melontarkan pertanyaan berbunyi: “Mengapa polisi tidak menangkap mereka?”

    Sejumlah pengguna media sosial lainnya di Facebook mengklaim video tersebut menunjukkan “para Islamis menyalakan kembang api di Sydney untuk merayakan serangan teroris terhadap perayaan Hanukkah di Pantai Bondi”.

    Berbagai spekulasi dan informasi keliru atau hoaks itu dibantah oleh otoritas lokal di Australia. Meskipun memang ada pertunjukan kembang api pada Minggu (14/12) malam di sekitar Canterbury Bankstown, organisasi komunitas lokal menjelaskan bahwa pertunjukan kembang api itu untuk perayaan Natal.

    “Kembang api itu adalah bagian dari acara tahunan Christmas Carol, acara ini dan pertunjukan kembang api telah direncanakan beberapa bulan sebelumnya,” kata Rotary Club of Padstow dalam pernyataannya.

    “Itu sama sekali tidak berkaitan dengan serangan teroris di Bondi,” tegas pernyataan tersebut, sembari menambahkan bahwa pertunjukan kembang api digelar setiap tahun.

    Di sisi lain, sejumlah postingan media sosial yang membagikan rekaman video itu dengan spekulasi liar juga menuai kritikan dari warga Australia, terutama yang tinggal di area Bankstown, yang dikenal dengan keragaman budaya terbesar di Sydney dan dihuni penduduk dari lebih 120 negara.

    “Secara sengaja menyebarkan informasi keliru untuk memicu kebencian adalah tindakan menjijikkan. Anda seharusnya malu pada diri Anda sendiri,” tulis seorang pengguna media sosial X dai area permukiman Belmore, pinggiran Sydney.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Trump Puji Ahmed yang Rebut Senjata Penembak di Pantai Bondi Australia

    Trump Puji Ahmed yang Rebut Senjata Penembak di Pantai Bondi Australia

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melontarkan pujian untuk Ahmed al Ahmed, seorang warga sipil Australia yang dengan tangan kosong merebut senjata api dari tangan pelaku penembakan massal di Pantai Bondi, Sydney, pada Minggu (14/12), Trump memuji Ahmed sebagai “orang yang sangat berani”.

    Aksi heroik Ahmed merebut senjata pelaku dengan tangan kosong itu terekam kamera dan viral di media sosial.

    Trump, seperti dilansir Sydney Morning Herald, Senin (15/12/2025), mengomentari penembakan massal di Pantai Bondi, yang disebutnya sebagai situasi yang mengerikan. Dalam pernyataannya, Trump juga memuji keberanian Ahmed, yang viral di media sosial dengan aksinya yang heroik.

    “Ada seseorang yang sangat, sangat berani, yang bergerak dan menyergap langsung salah satu penembak dan menyelamatkan banyak nyawa,” ucap Trump dalam pernyataannya.

    “Orang yang sangat berani ini sekarang berada di rumah sakit, terluka cukup serius. Jadi, rasa hormat yang besar kepada orang yang melakukan hal itu,” katanya.

    Penembakan massal di area Pantai Bondi pada Minggu (14/12) waktu setempat, menewaskan sedikitnya 16 orang tewas dan melukai puluhan orang lainnya.

    Ahmed terkena dua tembakan di bagian atas bahu kiri saat seorang diri merebut senjata api dari tangan pelaku penembakan massal tersebut. Dia telah menjalani operasi dan dilaporkan kini dalam kondisi stabil di rumah sakit setempat.

    Momen heroik Ahmed merebut senjata pelaku penembakan massal di Pantai Bondi, Sydney, Australia Foto: Tangkapan Layar Video Viral

    Trump secara singkat membahas penembakan massal itu ketika berpidato saat acara Natal di Gedung Putih. Dia menyebutnya sebagai “serangan mengerikan… serangan anti-Semitisme, sangat jelas”. Sementara otoritas AS, melalui Menteri Luar Negeri Marco Rubio, “mengutuk keras serangan teroris” di Sydney tersebut.

    Kepolisian Australia mengidentifikasi dua pelaku penembakan itu sebagai seorang ayah yang bernama Sajid Akram (50) dan anak laki-lakinya, Naveed Akram (24). Kepolisian meyakini tidak ada pelaku lainnya dalam penembakan massal itu.

    Sajid tewas ditembak polisi di lokasi kejadian, sedangkan Naveed mengalami luka kritis dan kini berada di bawah penjagaan kepolisian di sebuah rumah sakit setempat. Otoritas Australia menyebut Sajid memiliki enam senjata api secara legal.

    Motif pasti di balik penembakan massal itu masih diselidiki. Namun diketahui bahwa penembakan itu terjadi selama acara tahunan “Hanukkah by the Sea” yang digelar oleh umat Yahudi di Pantai Bondi. Kepolisian setempat menyebut acara itu dihadiri lebih dari 1.000 orang.

    Kepolisian Australia telah menetapkan penembakan massal itu sebagai “insiden teroris” dan mengungkapkan bahwa pihaknya telah menemukan dugaan “peledak rakitan” di dalam sebuah kendaraan terkait pelaku yang ditemukan terparkir di dekat area pantai.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Junta Myanmar Klaim Basmi Sindikat Penipuan Terbesar, Benarkah?

    Junta Myanmar Klaim Basmi Sindikat Penipuan Terbesar, Benarkah?

    Jakarta

    Ketenangan sore hari di Sungai Moei yang memisahkan Thailand dari Myanmar tiba-tiba berubah menjadi kekacauan setelah tiga ledakan menggelegar dahsyat.

    Sejumlah keluarga etnis Karen yang sedang mandi dan bermain di air bergegas menuju tepi sungai, sementara kepulan asap hitam membubung dari pepohonan di belakang mereka.

    Konflik yang dipicu oleh kudeta militer Myanmar hampir lima tahun lalu kembali mengguncang wilayah perbatasan.

    Gempuran kali ini terkait dengan sindikat penipuan asal China, yang telah berkembang pesat di Negara Bagian Karen dalam dua tahun terakhir.

    “Kami berupaya memberantas sepenuhnya aktivitas penipuan daring dari akarnya,” kata juru bicara junta Myanmar, Jenderal Zaw Min Tun.

    Sekilas pernyataan tersebut menunjukkan niat positif militer Myanmar. Namun, ada alasan kuat untuk bersikap skeptis terhadap klaim militer tersebut.

    Bukan untuk pertama kalinya, perang saudara Myanmar yang panjang dan sindikat penipuan saling terkait.

    Junta militer tiba-tiba menyerbu kompleks sindikat penipuan

    Junta diperkuat oleh sejumlah personel baru melalui wajib militer serta peralatan baru seperti drone yang dipasok oleh Rusia dan China.

    Di Negara Bagian Karen, junta telah memukul mundur lawan utamanya, Persatuan Nasional Karen (KNU), yang telah mereka bertempur selama delapan dekade dan merupakan salah satu penentang kudeta paling gigih.

    Di tengah kondisi itu, junta militer Myanmar tiba-tiba menyerbu KK Park, salah satu kompleks sindikat penipuan terbesar dan paling terkenal di Negara Bagian Karen, pada Oktober lalu.

    Militer Myanmar mengusir ribuan warga asing yang telah menjalankan penipuan daring di sana. Sebagian bekerja secara sukarela, Sebagian lainnya ditipu atau dipaksa untuk bekerja.

    Para pekerja KK Park menyeberangi Sungai Moei dari Myanmar ke Thailand pada 24 Oktober 2025. (Getty Images)

    Junta mengunggah video-video tentara yang menyita ribuan telepon seluler, komputer, dan antena satelit dari layanan Starlink milik Elon Musk. Tentara kemudian menghancurkan beberapa bangunan dengan bahan peledak.

    Tindakan ini adalah perubahan sikap yang mencolok. Selama bertahun-tahun, junta militer Myanmar menutup mata terhadap bisnis penipuan bernilai miliaran dolar yang berkembang pesat di sepanjang perbatasannya dengan Thailand.

    Pemimpin milisi setempat yang bersekutu dengan militer telah menjadi pelindung utama dan mitra bisnis para bos penipuan dari China. Sebagian dari uang itu masuk ke kantong para jenderal yang berkuasa.

    Junta justru mencoba menyalahkan KNU atas bisnis penipuan tersebut, tetapi tuduhan itu tidak ada dasar. Tidak seperti kelompok Karen bersenjata lainnya, KNU telah menjaga jarak dari bisnis penipuan tersebut.

    Gempuran tidak menyeluruh

    Media pemerintah Myanmar melaporkan gempuran militer di KK Park.

    Namun, ada yang janggal.

    Meski gempuran tersebut tampak spektakuler, serangan itu tidak menghancurkan seluruh infrastruktur sindikat penipuan di sana.

    Operasi militer terlihat berfokus pada kompleks iniwalau ada puluhan kompleks lainnya.

    Militer juga menggerebek Kota Shwe Kokko, yang terkenal menampung kasino dan sindikat penipuan, tetapi hanya memasuki beberapa bangunan. Bahkan, hingga saat ini hanya menghancurkan satu bangunan

    Apa imbas gempuran militer Myanmar ke KK Park dan Shwe Kokko?

    Ribuan pekerja asing telah meninggalkan KK Park dan Shwe Kokko. Mereka menyeberangi Sungai Moei ke Thailand dan berpencar ke berbagai lokasi, meskipun transportasi sulit dan mahal. Sebagai gambaran, menyewa mobil memerlukan biaya sekitar Rp11,6 juta.

    Bos sindikat penipuan diduga telah memindahkan bisnisnya ke bagian Myanmar yang lebih terpencil di selatan perbatasan.

    Namun di sebuah kota bernama Minletpan, sekelompok pekerja sindikat penipuan terjebak di dua kompleks, yang dikenal sebagai Shunda dan Baoili, bulan lalu.

    BBCKompleks sindikat penipuan menggunakan Starlink agar bisa terhubung dengan internet.

    Kompleks ini dibangun tepat di tepi sungai hanya dalam dua tahun terakhir. Mereka berada di daerah yang dikendalikan oleh DKBA, salah satu milisi yang bersekutu dengan junta militer.

    Pada 21 November, menurut juru bicara KNU, anggota mereka terlibat dalam pertempuran dengan tentara, ketika ditembak dari belakang oleh DKBA di Minletpan.

    Mereka mampu mengusir DKBA, tetapi tanpa diduga merebut dua pusat penipuan dan ribuan warga asing yang bekerja di sana.

    KNU mengumumkan bahwa mereka ingin mengundang jurnalis dan lembaga penegak hukum internasional untuk melihat kompleks yang direbut.

    Mereka menerbitkan foto dan dokumen untuk mengungkap cara kerja bisnis penipuan tersebut, alih-alih menghancurkan bukti seperti yang dilakukan militer di KK Park.

    KNU mengirim ratusan pekerja menyeberangi sungai ke Thailand. Tetapi sekitar 1.000 orang, sebagian besar warga negara China, menolak untuk pergi, mungkin karena takut dihukum jika kembali ke China

    Beberapa bangunan di KK Park tampak rusak parah. (BBC/ Jonathan Head)

    Namun, selain segelintir jurnalis, dunia internasional tidak berminat terhadap hasil rampasan di kompleks sindikat penipuan.

    Junta militer Myanmar justru aktif menembaki daerah tersebut untuk mencoba merebut kembali kompleks-kompleks tersebut, itulah yang dapat kami dengar dari pihak Thailand.

    Banyak pekerja dari kompleks sindikat penipuan yang tersisa kini telah melarikan diri ke tempat lain di Myanmar, meskipun beberapa ratus orang masih berkemah menggunakan terpal tipis di tepi sungai, bersama dengan ratusan penduduk setempat.

    Semuanya berharap terhindar dari baku tembak artileri.

    Apa motif junta?

    Semua drama ini bermuara pada satu hal: rencana junta mengadakan pemilihan umum akhir bulan ini.

    Perang saudara yang dipicu oleh kudeta telah menghancurkan Myanmar. Rezim militer dibenci oleh sebagian besar rakyat Myanmar. Negara itu juga diperlakukan sebagai paria secara internasional.

    Para jenderal lantas mencari jalan keluar yang akan memberi mereka sedikit legitimasi, dan memenangkan hati sebagian dari banyak oposisi.

    Mereka memilih pemilihan umum, tapi kelompok oposisi utama tidak dapat atau tidak mau berpartisipasi. Kemudian sebagian besar wilayah terlalu kacau untuk menyelenggarakan pemungutan suara.

    Tapi junta militer tidak peduli. Mereka memerintahkan pasukan untuk merebut kembali sebanyak mungkin wilayah dari kubu pemberontak sebelum pemilihan umum sebagai prioritas.

    Mereka juga mencoba membersihkan citra dengan melakukan operasi penggempuran terhadap kompleks-kompleks sindikat penipuan. Ini sangat penting bagi sekutu internasional mereka yang paling kuat, China.

    Kepulan asap terlihat dari KK Park. (BBC/ Jonathan Head)

    Saat kami berada di perbatasan, kami melihat awan debu mengepul di atas KK Park saat bangunan dihancurkan. Beberapa bangunan terbesar di sana bengkok dan melengkung, jendelanya hancur; dinding bangunan lain sedang diruntuhkan oleh ekskavator.

    Namun di kejauhan, banyak bangunan masih utuh. Beberapa memiliki kotak putih yang mencolok di atapnya yang hampir pasti merupakan antena satelit Starlink. Ini menunjukkan bahwa pekerjaan sindikat penipuan mungkin masih berlangsung di sana.

    Bagaimana kondisinya sekarang?

    Berkendara selama satu setengah jam ke bagian selatan Thailand, kami sampai di kawasan perbatasan bernama Wa Le Wawlay dalam bahasa Burma.

    Sungai di sini sangat sempit sehingga mirip selokan. Kami berjalan menyeberangi gerbang besi ke Myanmar dan melewati jembatan kayu biru kecil. Di sini kami disambut oleh bendera KNU.

    Namun, ketika wilayah di sekitar Wawlay diperebutkan dengan sengit, perbatasan tersebut dikendalikan oleh DKBA.

    Peringatan bahaya penipuan di perbatasan Thailand-Myanmar. (BBC)

    Di sisi Thailand, papan besar memperingatkan orang-orang tentang risiko bekerja di pusat-pusat penipuan.

    Namun hanya beberapa meter jauhnya, sebuah kompleks berpagar, yang dihiasi kawat berduri, telah dibangun tepat di sebelah sungai.

    Kompleks ini dikenal dengan nama Hengsheng 3. Kami dapat mendengar suara generator beroperasi dan petugas keamanan berbicara di sisi lain tembok.

    Kami melihat jendela-jendela berjeruji, dan antena Starlink di atap.

    Kelompok pemantau telah mengidentifikasi kompleks ini dan beberapa kompleks baru lainnya di sekitar Wawlay. Banyak sindikat lain telah pindah lebih jauh ke selatan ke Payathonzu, dekat perbatasan Three Pagodas Pass.

    Terlepas dari masa depan kompleks sindikat penipuan terkenal seperti KK Park dan Shwe Kokko (dan masih terlalu dini untuk menilai apakah kedua tempat itu benar-benar ditutup) bisnis penipuan masih berkembang pesat di Myanmar.

    (ita/ita)

  • Rebut Senjata Penembak di Pantai Bondi, Ahmed Mengira Akan Tewas

    Rebut Senjata Penembak di Pantai Bondi, Ahmed Mengira Akan Tewas

    Sydney

    Ahmed el Ahmed, seorang warga sipil Australia menuai pujian atas aksi heroiknya merebut senjata api pelaku penembakan massal di Pantai Bondi, Sydney, Australia. Pria itu sempat mengira dirinya akan tewas saat memutuskan untuk bertindak demi menyelamatkan nyawa banyak orang.

    Ahmed bahkan telah memberikan pesan terakhir untuk keluarganya, jika dirinya tidak selamat saat melawan pelaku bersenjata dengan tangan kosong saat penembakan massal di area Pantai Bondi pada Minggu (14/12) waktu setempat. Sedikitnya 15 orang tewas dan puluhan orang lainnya mengalami luka-luka.

    Jozay Alkanj, sepupu Ahmed, seperti dilansir Sydney Morning Herald, Senin (15/12/2025), mengatakan bahwa dirinya dan Ahmed sedang minum kopi bersama ketika penembakan terjadi di area Pantai Bondi.

    “Dia sangat takut, dan berkata saya akan mati,” tutur Alkanj.

    “Dia berkata saya akan mati, tolong temui keluarga saya (dan katakan) bahwa saya akan turun untuk menyelamatkan nyawa orang-orang,” ucap Alkanj menceritakan perkataan Ahmed sebelum dia mendekati pelaku untuk merebut senjatanya.

    Sepupunya yang lain, bernama Mostafa, mengatakan bahwa Ahmed merupakan ayah dari dua anak yang masih kecil-kecil.

    “Itu sangat gila, kami bersembunyi di balik mobil. Kami melihat orang-orang itu … menembak sangat dekat dengan kami,” ujarnya.

    Dalam keterangannya, Alkanj mengatakan bahwa Ahmed terkena dua tembakan di bagian atas baku kirinya dan telah menjalani operasi untuk mengeluarkan peluru dari tubuhnya. Ahmed didampingi oleh Mostafa dan kedua orangtuanya di St George Hospital.

    Mostafa, saat berbicara kepada media lokal Australia, 7News, menuturkan bahwa para dokter telah memberitahu pihak keluarga jika Ahmed dalam kondisi stabil setelah menjalani operasi dan kini dalam pemulihan.

    Ayah Ahmed berbicara kepada wartawan di luar rumah sakit tempat anaknya dirawat. Berbicara dalam bahasa Arab, Ahmed memuji putranya sebagai pahlawan. Dia menuturkan bahwa Ahmed dalam keadaan baik saat dirinya menemuinya sebelum operasi dilakukan.

    “Dia (Ahmed-red) mengatakan dia bersyukur kepada Tuhan karena dia mampu melakukan ini, untuk membantu orang-orang tidak bersalah dan menyelamatkan orang-orang dari monster-monster itu, para pembunuh itu,” kata ayah Ahmed.

    “Dia adalah pahlawan,” sebutnya.

    Aksi heroik Ahmed merebut senjata pelaku dengan tangan kosong itu terekam kamera dan viral di media sosial. Pujian mengalir untuknya, termasuk dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang memujinya sebagai “orang yang sangat, sangat berani” yang menyelamatkan banyak nyawa.

    Premier negara bagian New South Wales, Chris Minns, memuji Ahmed sebagai “pahlawan sejati” dan menyebut videonya yang viral sebagai “adegan paling luar biasa yang pernah saya lihat”.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Di Tengah Ambisi Geopolitik, India Bersiap Kirim Astronaut ke Orbit

    Di Tengah Ambisi Geopolitik, India Bersiap Kirim Astronaut ke Orbit

    Jakarta

    India sebenarnya dijadwalkan mengirimkan pesawat ruang angkasa berawak pertamanya ke orbit pada 2022. Namun pandemi COVID-19 dan serangkaian kendala teknis membuat kemajuan misi Gaganyaan tertunda terus-menerus.

    ISRO — Organisasi Penelitian Luar Angkasa India — kini telah mengesahkan roket peluncur LMV3 miliknya untuk perjalanan manusia dan menargetkan tiga peluncuran tak berawak pesawat ruang angkasa Gaganyaan pada 2026.

    Jika semuanya berjalan sesuai rencana, tiga astronot (atau “Gaganyatri”) yang dipilih dari para pilot angkatan udara — Prasanth Balakrishnan, Ajit Krishnan, Angad Pratap, dan Shubhanshui Shukla — akan bersiap melakukan penerbangan perdana. Waktu paling awal peluncuran itu dapat dilakukan adalah tahun 2027.

    Mengirimkan Gaganyatri ke orbit akan menempatkan India sejajar dengan Amerika Serikat,Uni Soviet, Rusia, dan Cina sebagai satu-satunya negara yang pernah mengirim manusia ke luar angkasa menggunakan pesawat ruang angkasanya sendiri.

    Gurbir Singh, penulis sains luar angkasa asal Inggris yang meneliti evolusi ISRO dari organisasi kecil era 1960-an hingga menjadi badan antariksa modern, mengatakan kepada DW bahwa program Gaganyaan adalah kesempatan bagi India untuk menunjukkan kredensialnya sebagai kekuatan antariksa baru.

    “Tujuannya sebenarnya kurang bersifat ilmiah dan lebih bersifat geopolitik,” kata Singh. “Ini untuk memastikan India punya posisi di antara pemain besar — dan semua pemain besar itu memiliki program penerbangan antariksa berawak.”

    Misi sains India terus menghasilkan temuan

    India telah mampu menyamai negara-negara lain dalam eksplorasi dan penelitian antariksa. India menjadi negara keempat — setelah AS, Uni Soviet, dan Cina — yang berhasil mendarat di bulan ketika misi Chandrayaan-3 mendarat mulus pada 2023.

    Singh mengatakan bahwa nilai terbesar ISRO kemungkinan justru ada pada program sainsnya, bukan ambisinya mengirim manusia India ke luar angkasa. “India seharusnya tidak masuk ke luar angkasa dengan manusia karena, dan hanya karena, misi berawak tidak memberikan hasil ilmiah atau efisiensi biaya setinggi misi sains biasa,” papar Singh. “Satu-satunya alasan India melakukan ini adalah karena, meski manfaat ekonominya lebih kecil, manfaat geopolitiknya jauh lebih besar.”

    ISRO juga telah menjadwalkan misi-misi sains baru, termasuk pengirim sampel dari bulan dan Mars. Sebuah wahana untuk mempelajari atmosfer Venus juga telah ditugaskan.

    Kemitraan dan gengsi yang dipertaruhkan

    Singh melihat India tengah memantapkan dirinya sebagai pemain — dan kekuatan — antariksa besar dalam beberapa tahun mendatang. Menyamai Cina, tetangga sekaligus pesaing regionalnya, juga menjadi hal penting bagi Perdana Menteri India Narendra Modi.

    Modi juga menugaskan ISRO untuk membangun stasiun luar angkasa orbit. Ia ingin modul pertama ditempatkan pada 2028, dan ia juga ingin melihat “Gaganyatri” berjalan di permukaan bulan pada 2040.

    Peran India sebagai kekuatan menengah terlihat dalam kolaborasinya dengan berbagai negara antariksa — mitra yang sering kali juga menjadi pesaing satu sama lain.

    Di satu sisi, India bekerja sama dengan AS dalam proyek-proyek bersama, termasuk satelit Synthetic Aperture Radar yang baru diluncurkan, yang dipuji oleh Modi dan Presiden AS Donald Trump.

    Dengan Badan Antariksa Eropa (ESA), India berkolaborasi dalam misi orbit rendah dan pelatihan astronaut.

    Di sisi lain, India akan menerima mesin roket semi-cryogenic dari Rusia — yang menurut laporan disepakati selama kunjungan kenegaraan Presiden Vladimir Putin pada bulan Desember 2025.

    Singh mengatakan mesin itu akan membantu meningkatkan kemampuan peluncuran India yang saat ini “terbatas”. “Saya rasa India akan mendapat dukungan dari Rusia untuk proyek stasiun luar angkasanya, yang memang direncanakan untuk dekade berikutnya,” ujar Singh.

    Berkoordinasi dengan pihak-pihak yang secara geopolitik bersaing tampaknya, setidaknya untuk sekarang, menjadi strategi yang menguntungkan bagi India dalam mengejar ambisi antariksa nasionalnya.

    “India memiliki sejarah yang unik, dan sejarah singkat sebagai negara merdeka,” kata Singh. “India telah melangkah sangat jauh dalam waktu singkat itu, dan membangun infrastrukturnya melalui proyek-proyek kolaboratif sepanjang 60 tahun sejarahnya.”

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Ayu Purwaningsih

    Editor: Yuniman Farid

    (ita/ita)

  • Organisasi Muslim Australia Kutuk Penembakan Massal di Pantai Bondi

    Organisasi Muslim Australia Kutuk Penembakan Massal di Pantai Bondi

    Sydney

    Organisasi Muslim besar di Australia, Dewan Imam Nasional Australia, mengutuk penembakan massal “mengerikan” di Pantai Bondi, Sydney, yang menewaskan sedikitnya 15 orang. Puluhan orang lainnya luka-luka dalam penembakan itu, dengan salah satu pelaku tewas dan satu pelaku lainnya kini kritis di rumah sakit.

    “Hari, pikiran, dan doa kami bersama para korban, keluarga mereka, dan semua orang yang menyaksikan atau terkena dampak serangan yang sangat traumatis ini,” kata Dewan Imam Nasional Australia dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir AFP, Senin (15/12/2025).

    “Ini adalah momen bagi semua warga Australia, termasuk komunitas Muslim Australia, untuk berdiri bersama dalam persatuan, kasih sayang, dan solidaritas,” imbuh pernyataan tersebut.

    Penembakan massal yang terjadi area Pantai Bondi, yang merupakan salah satu daya tarik wisata terbesar di Sydney, pada Minggu (14/12) waktu setempat itu didalangi oleh dua pria bersenjata yang menewaskan sedikitnya 15 orang dan melukai puluhan orang lainnya.

    Laporan Otoritas Kesehatan New South Wales, seperti dikutip Sydney Morning Herald, menyebut 27 orang masih menjalani perawatan medis di berbagai rumah sakit di kota Sydney. Sebelumnya dilaporkan bahwa ada sebanyak 42 orang yang dilarikan ke sejumlah rumah sakit usai penembakan massal terjadi.

    Sementara itu, Kepolisian Australia mengidentifikasi kedua pelaku penembakan sebagai seorang ayah yang bernama Sajid Akram (50) dan anak laki-lakinya, Naveed Akram (24). Kepolisian meyakini tidak ada pelaku lainnya dalam penembakan massal itu.

    Sajid tewas ditembak polisi dan tewas seketika di lokasi kejadian. Sedangkan Naveed mengalami luka kritis dan kini berada di bawah penjagaan kepolisian di sebuah rumah sakit setempat.

    Otoritas Australia menyebut Sajid memiliki enam senjata api secara legal. Motif pasti di balik penembakan massal itu masih diselidiki lebih lanjut.

    Diketahui bahwa penembakan itu terjadi selama acara tahunan “Hanukkah by the Sea” yang digelar oleh umat Yahudi setempat di Pantai Bondi. Kepolisian setempat menyebut acara itu dihadiri lebih dari 1.000 orang.

    Kepolisian Australia telah menetapkan penembakan massal itu sebagai “insiden teroris” dan mengungkapkan bahwa pihaknya telah menemukan dugaan “peledak rakitan” di dalam sebuah kendaraan terkait pelaku yang ditemukan terparkir di dekat area pantai.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • PM Israel Salahkan PM Australia Soal Serangan ke Umat Yahudi di Sydney

    PM Israel Salahkan PM Australia Soal Serangan ke Umat Yahudi di Sydney

    Para pemimpin dunia menyampaikan belasungkawa dan reaksi terhadap serangan penembakan di Pantai Bondi, Sydney, Australia, hari Minggu kemarin (15/12).

    Serangan terjadi saat umat Yahudi di Sydney sedang merayakan hari pertama di pekan Hanukkah.

    Sejauh ini 15 korban serangan tewas. Satu dari dua pelaku penembakan juga tewas di lokasi kejadian.

    Sebanyak 38 orang lainnya, termasuk dua petugas polisi, terluka dan telah dibawa ke rumah sakit di seluruh kota.

    Berikut reaksi dari para pemimpin dunia tersebut.

    Israel

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyalahkan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese atas serangan penembakan mematikan di Bondi.

    Dalam pidatonya yang berapi-api semalam, Netanyahu mengatakan “antisemitisme adalah kanker” yang “menyebar ketika para pemimpin tetap diam.”

    “Saya menyerukan kepada Anda untuk mengganti kelemahan dengan tindakan, peredaan dengan tekad. Sebaliknya, perdana menteri, Anda mengganti kelemahan dengan kelemahan dan upaya meredakan dengan lebih banyak upaya untuk meredakan,” ujar Netanyahu.

    “Pemerintahan Anda tidak melakukan apa pun untuk menghentikan penyebaran antisemitisme di Australia. Anda tidak melakukan apa pun untuk mengekang sel-sel kanker yang tumbuh di negara Anda.

    “Anda tidak mengambil tindakan apa pun. Anda membiarkan penyakit ini [anti-Semitisme] menyebar dan hasilnya adalah serangan mengerikan terhadap orang Yahudi yang kita saksikan hari ini.”

    Amerika Serikat

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga mengomentari serangan mengerikan itu dan menyebutnya “murni serangan anti-Semit.”

    “Di Australia terjadi serangan yang mengerikan,” katanya pada hari Minggu, waktu AS, dalam perayaan Natal di Gedung Putih.

    “Ini adalah serangan yang mengerikan, 11 tewas, 29 luka parah. Dan itu jelas merupakan serangan anti-Semit.

    “Saya hanya ingin menyampaikan belasungkawa saya kepada semua orang.”

    Negara-negara Muslim

    Dalam pernyataannya Arab Saudi menegaskan sikapnya yang “menantang segala bentuk kekerasan, terorisme, ekstremisme” dan menyampaikan belang sungkawa terhadap keluarga korban serta pemerintah dan rakyat Australia.

    Kementerian Luar Negeri Iran turut mengecam serangan insiden penembakan di Pantai Bondi.

    “Serangan kekerasan terhadap warga sipil di Sydney. Teror dan pembunuhan massal harus dikecam, di mana pun terjadi, sebagai tindakan melawan hukum dan kriminal,” demikian pernyataan yang diunggah di akun X.

    Pernyataan yang serupa sudah dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri di Turki, Uni Emirat Arab, serta Qatar.

    Inggris

    Raja Charles mengatakan ia dan istrinya, Ratu Camilla “sangat terkejut dan sedih” mendengar berita serangan teroris anti-Semit terhadap warga Yahudi yang sedang merayakan Hanukkah di Bondi.

    “Hati kami turut berduka cita kepada semua orang yang terkena dampak begitu mengerikan, termasuk para petugas polisi yang terluka saat melindungi anggota komunitas mereka,” katanya dalam pesan yang dirilis oleh Istana Buckingham.

    “Kami memuji polisi, layanan darurat, dan anggota masyarakat yang tindakan heroiknya tidak diragukan lagi mencegah kengerian dan tragedi yang lebih besar.

    “Di saat-saat sulit, warga Australia selalu bersatu dalam persatuan dan tekad. Saya tahu bahwa semangat kebersamaan dan cinta yang bersinar begitu terang di Australia, dan cahaya di jantung Festival Hanukkah, akan selalu menang atas kegelapan kejahatan semacam itu.”

    Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan ini adalah berita yang sangat menyedihkan dari Australia.

    “Inggris menyampaikan simpati dan belasungkawa kami kepada semua orang yang terkena dampak serangan mengerikan di pantai Bondi. Saya terus menerima informasi terbaru tentang perkembangan situasi ini,” uajrnya.

    Prancis

    Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan “Prancis menyampaikan belasungkawa kepada para korban, yang terluka, dan orang-orang terkasih mereka.”

    “Kami turut merasakan duka cita rakyat Australia dan akan terus berjuang tanpa henti melawan kebencian anti-Semit, yang menyakiti kita semua, di mana pun terjadi,” katanya.

    Malaysia

    Melalui akun X-nya, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan “tindakan kekerasan di Sydney telah merenggut nyawa yang tak bersalah.”

    “Saya sangat prihatin dengan serangan kekerasan di Sydney yang telah merenggut nyawa orang tak bersalah dan menyebabkan banyak lainnya terluka,” bunyi pernyataannya.

    “Saya mengutuk tindakan ini dengan sekeras-kerasnya. Tidak ada pembenaran untuk kekerasan yang ditujukan kepada warga sipil, apalagi serangan yang menargetkan orang berdasarkan ras atau agama, kapan pun dan di mana pun.”

    Ukraina

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy juga turut menyampaikan belasungkawanya.

    “Kami menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan orang-orang terkasih dari mereka yang tewas dan mendoakan kesembuhan yang cepat dan sepenuhnya bagi semua yang terluka,” ujar Presiden Zelenskyy.

    “Teror dan kebencian tidak boleh pernah gagal, keduanya harus dikalahkan di mana pun dan kapan pun.”

    Kanada

    Perdana Menteri Kanada Mark Carney mengatakan “Hanukkah adalah waktu terang di tengah kegelapan dan peringatan akan ketahanan bangsa Yahudi.”

    “Semoga kita semua mendukung dan memperkuat ketahanan itu untuk melindungi komunitas Yahudi kita dan untuk memastikan, yang lebih mendasar, bahwa semua orang dapat berkembang dalam setiap aspek masyarakat kita.

    Selandia Baru

    Perdana Menteri Selandia Baru Christoper Luxon mengungkapkan rasa terkejutnya setelah mengatakan “Australia dan Selandia Baru lebih dari sekadar teman, kami adalah keluarga.”

    “Saya terkejut melihat insiden menyerikan di Bondi, tempat yang dikunjungi warga Selandia Baru setiap hari. Pikiran saya, dan pikiran seluruh warga Selandia Baru, bersama mereka yang terkena dampak,” ujarnya.

  • Rumah Penembak Pantai Bondi Australia Digeledah, Polisi Temukan 6 Senjata

    Rumah Penembak Pantai Bondi Australia Digeledah, Polisi Temukan 6 Senjata

    Jakarta

    Polisi telah melakukan penggeledahan ke dua rumah pelaku penembakan di Pantai Bondi, Sydney, Australia. Sejumlah bukti ditemukan kepolisian.

    Dua rumah yang digeledah itu berada di Bonnyrigg dan Campsite. Dalam penggeledahan itu polisi menemukan senjata api.

    “Mereka (polisi) menemukan senjata api tambahan,” kata Komisaris Polisi New South Wales, Mal Lanyon, dilansir CNN International, Senin (15/12/2025).

    Penembakan di Pantai Bondi terjadi pada Minggu (14/12). Lanyon mengatakan pihaknya berhasil menyita enam senjata api dari salah satu pelaku penembakan yang ditembak mati di lokasi.

    Dia mengatakan bahwa tersangka telah memegang izin senjata api selama 10 tahun.

    “Selama tahun-tahun tersebut, “tidak ada insiden” dan senjata apinya diatur, kata Lanyon.

    “Polisi juga menemukan dua alat peledak rakitan yang “sederhana” di lokasi serangan, yang dipastikan aktif, kata Lanyon.

    Pelaku penembakan di Pantai Bondi dilakukan oleh dua orang yang merupakan ayah dan anak. Total 15 orang tewas dalam insiden tersebut.

    (ygs/yld)

  • Kacaunya Tur Messi di Kolkata India

    Kacaunya Tur Messi di Kolkata India

    New Delhi

    Kekacauan terjadi dalam acara tur pesepak bola ternama Lionel Messi di India. Acara yang menghadirkan sang bintang itu kacau setelah para fans mengamuk saling lempar kursi.

    Para fans yang bintang Argentina itu saling lempar kursi. Mereka menyerbu masuk stadion Salt Lake di Kolkata karena Messi hanya tampil 20 menit saja.

    Dilansir CNN Internasional, Minggu (14/12/20225), kerusuhan itu terjadi pada Sabtu (13/12). Direktur jenderal kepolisian Bengal Barat Rajeev Kumar mengatakan Satadru Dutta, penyelenggara utama acara tersebut, telah ditahan oleh polisi.

    Messi dijadwalkan untuk kunjungan selama 45 menit ke stadion, tetapi penampilannya hanya berlangsung selama 20 menit saja. Padahal tiket untuk acara tersebut dihargai sekitar 3.500 rupee ($38,65)–lebih dari setengah pendapatan mingguan rata-rata orang di India–tetapi seorang penggemar mengatakan dia telah membayar $130.

    Fans Mengamuk Lempar Kursi

    Para penggemar di stadion Salt Lake di ibu kota negara bagian Bengal Barat bagian timur melemparkan kursi yang disobek dan benda-benda lain ke lapangan, sementara beberapa orang memanjat pagar di sekitar lapangan dan melemparkan benda-benda.

    “Saya tidak percaya ada begitu banyak kesalahan manajemen,” kata Eddie Lal Hmangaihzuala, yang telah menempuh perjalanan hampir 1.500 km dari Mizoram selama dua hari untuk menghadiri acara tersebut.

    “Messi pergi dengan cepat, saya pikir dia merasa tidak aman. Saya hampir tidak sempat melihatnya,” katanya kepada Reuters.

    Penyelenggara tur tersebut tidak segera menanggapi permintaan komentar.

    “Kami telah menahan penyelenggara utamanya,” kata Rajeev Kumar kepada wartawan. “Kami mengambil tindakan agar kesalahan manajemen ini tidak dibiarkan tanpa hukuman.

    Tur di Beberapa Tempat

    Messi berada di India sebagai bagian dari tur yang dijadwalkan untuk menghadiri konser, klinik sepak bola pemuda, dan turnamen padel, serta meluncurkan inisiatif amal di acara-acara di Kolkata, Hyderabad, Mumbai, dan New Delhi.

    Menteri Utama Bengal Barat, Mamata Banerjee, meminta maaf kepada Messi dan memerintahkan penyelidikan atas insiden tersebut.

    “Saya sangat terganggu dan terkejut dengan kesalahan manajemen yang terjadi hari ini di stadion Salt Lake,” tulis Banerjee, yang sedang dalam perjalanan ke acara tersebut ketika kekacauan terjadi, di X.

    Halaman 2 dari 3

    (rdp/rdp)

  • Sergap Penembak di Pantai Bondi Sydney, Ahmed Terkena Tembakan 2 Kali

    Sergap Penembak di Pantai Bondi Sydney, Ahmed Terkena Tembakan 2 Kali

    Jakarta

    Aksi heroik seorang saksi mata menangkap dan melucuti senjata seorang penyerang pada saat penembakan yang menewaskan sedikitnya 15 orang di sebuah acara liburan Yahudi di Sydney, Australia viral di media sosial. Saksi mata tersebut terkena 2 kali tembakan pada saat melakukan aksi heroik tersebut.

    Dilansir Aljazeera, Senin (15/12/2025), saksi mata tersebut diidentifikasi sebagai Ahmed al Ahmed (43), menurut laporan media Australia. Saksi mata yang berasal dari Sydney tersebut tertembak dua kali dalam peristiwa itu.

    Seorang sepupu al Ahmed dikutip mengatakan kepada layanan berita televisi Australia 7News bahwa ia ditembak dua kali selama insiden tersebut.

    “Dia di rumah sakit, dan kami tidak tahu persis apa yang terjadi di dalam,” kata pria bernama Mustafa kepada media tersebut.

    “Kami berharap dia akan baik-baik saja. Dia pahlawan 100 persen,” ujarnya.

    Al Ahmed dijadwalkan menjalani operasi pada Minggu malam.

    Dalam video tersebut menunjukkan pria yang telah dilucuti senjatanya itu lalu kehilangan keseimbangan dan mundur ke arah jembatan tempat penembak lain berada. Sementara saksi mata kemudian meletakkan senapan tersebut di tanah.

    Usai penembakan, satu tersangka penyerang tewas dan satu lagi dalam dalam kondisi kritis. Sementara polisi mengatakan mereka sedang menyelidiki apakah ada penembak ketiga yang terlibat.

    Rekaman aksi heroik saksi mata tersebut viral dan dibagikan secara luas di media sosial. Banyak pengguna medsos juga memuji pria tersebut atas keberaniannya, mengatakan tindakannya mungkin telah menyelamatkan nyawa.

    “Pahlawan Australia (warga sipil biasa) merebut senjata dari penyerang dan melucuti senjatanya. Beberapa orang berani dan beberapa orang… apa pun ini,” kata seseorang dalam sebuah unggahan di platform X yang membagikan video tersebut.

    (yld/ygs)