Jenis Media: Internasional

  • 2 WNI Ditangkap terkait Narkoba di Saudi, Kemlu Kirim Nota Diplomatik

    2 WNI Ditangkap terkait Narkoba di Saudi, Kemlu Kirim Nota Diplomatik

    Jakarta

    Dua orang warga negara Indonesia (WNI) ditangkap di Arab Saudi karena diduga terlibat peredaran narkoba. Pemerintah RI mengirimkan nota diplomatik ke Saudi mengenai kasus ini.

    “Perwakilan RI Riyadh saat ini sedang melakukan komunikasi dengan Kementerian Luar Negeri melalui Nota Diplomatik dan Kepolisian Saudi di Riyadh terkait informasi dua WNI yang terlibat kasus peredaran narkoba di wilayah Arab Saudi,” kata Dirjen Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kemlu RI, Judha Nugraha, dalam keterangannya kepada detikcom, Selasa (17/5/2023).

    Judha menyatakan KBRI menjamin hak hukum bagi WNI itu sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Saudi.

    “Terkait hal tersebut, KBRI akan memastikan bahwa WNI memperoleh hak-hak hukumnya sesuai dengan ketentuan negara setempat,” tuturnya.

    Judha menambahkan bahwa pelaku akan diberikan pendampingan hukum oleh KBRI. KBRI juga membuka kemungkinan menyiapkan pengacara untuk 2 WNI itu.

    “KBRI akan mendampingi proses hukum dengan menyediakan penerjamah, pendampingan saat pengambilan keterangan dan pengadilan, serta kemungkinan penunjukan pengacara untuk telaah kasus dan pembelaan, utamanya jika kasus dikategorikan dalam pidana berat,” jelasnya.

    Diketahui, 2 wanita Indonesia (WNI) bersama seorang warga negara Bangladesh ditangkap oleh otoritas Arab Saudi. Ketiganya diduga terlibat dalam praktik distribusi narkotika ilegal jenis amfetamin dan pil yang diregulasi.

    Identitas kedua WNI yang ditangkap tidak diungkap ke publik. Hanya disebutkan bahwa kedua wanita WNI itu merupakan resident atau penduduk Riyadh. Tidak diketahui juga sudah berapa lama keduanya tinggal di Riyadh.

    GDNC telah mengambil langkah hukum yang diperlukan terhadap ketiga individu yang ditangkap. Ketiganya kemudian diserahkan kepada Penuntutan Umum untuk tindakan lebih lanjut.

    (lir/mae)

  • Pangeran Harry dan Meghan Hampir Kecelakaan Gegara Dikejar Paparazi

    Pangeran Harry dan Meghan Hampir Kecelakaan Gegara Dikejar Paparazi

    Jakarta

    Pangeran Harry dan istrinya Meghan Markle terlibat dalam “pengejaran mobil yang hampir menjadi bencana” yang melibatkan paparazzi di New York City. Ibu Meghan, Doria Ragland, juga berada dalam mobil yang sama.

    Dilansir CNN, Selasa (17/5/2023), insiden itu terjadi usai Harry dan Meghan menghadiri acara Women of Vision Awards, yang diadakan di Ziegfeld Ballroom kota, New York, Amerika Serikat.

    “Tadi malam, Duke dan Duchess of Sussex dan Ms Ragland terlibat dalam pengejaran mobil yang hampir membawa bencana di tangan sekelompok paparazzi yang sangat agresif,” kata juru bicara Duke dan Duchess of Sussex itu.

    “Pengejaran tanpa henti ini, yang berlangsung selama dua jam, mengakibatkan beberapa tabrakan yang hampir melibatkan pengemudi lain di jalan, pejalan kaki, dan dua petugas NYPD,” lanjutnya.

    Pernyataan itu mengatakan pasangan itu memahami bahwa “menjadi publik figur datang dengan ketertarikan publik, namun itu tidak boleh mengorbankan keselamatan siapa pun.”

    “Penyebaran gambar-gambar ini, mengingat cara mereka diperoleh, mendorong praktik yang sangat mengganggu yang berbahaya bagi semua yang terlibat,” tulis pernyataan tersebut.

    (mae/lir)

  • Mengemuka Polemik Penggunaan Kata ‘Allah’ di Sarawak Malaysia

    Mengemuka Polemik Penggunaan Kata ‘Allah’ di Sarawak Malaysia

    Kuala Lumpur

    Pemakaian kata ‘Allah’ di Sarawak, Malaysia menjadi polemik. Pasalnya, hanya warga penganut Kristen di Sarawak yang diperbolehkan menggunakan kata ‘Allah’, sementara umat kristiani di daerah lain dilarang.

    “Kita harus memahami bahwa ini adalah keputusan Sarawak, dan Melaka, Penang dan Selangor tidak boleh menggunakan kata itu,” ucap Perdana Menteri (PM) Anwar Ibrahim dilansir The Star, Rabu (17/5/2023).

    “Pengadilan telah memutuskan (memihak Sarawak) dan kita harus memahami bahwa itu hak prerogatif Sarawak,” tegas Anwar kepada wartawan.

    Cabut Banding

    Pernyataan itu disampaikan Anwar setelah sebelumnya Menteri Dalam Negeri Saifuddin Nasution Ismail menyatakan kementeriannya akan mencabut banding terhadap putusan Pengadilan Tinggi yang mengizinkan warga non-Muslim menggunakan kata itu dan tiga kata lainnya untuk tujuan pendidikan.

    Saifuddin menyebut itu telah menjadi posisi kementeriannya dan dirinya telah menginformasikan dan menyampaikan hal itu kepada Kabinet.

    Banding itu awalnya dijadwalkan untuk sidang membahas manajemen kasus pada 19 Mei mendatang, namun tidak akan lagi dilanjutkan karena pemerintah mencabut seluruh bandingnya pada 18 April lalu.

    Langkah itu akan mengakhiri pertarungan hukum selama 15 tahun yang berawal ketika pemerintah menyita delapan CD berisi materi pendidikan dari seorang individu Bumiputera Sarawak, yang isinya mengandung kata tersebut.

    Saksikan juga ‘Malaysia Dilanda Suhu Tinggi, Satu Orang Tewas’:

  • Korban Tewas Topan Mocha di Myanmar Bertambah Jadi 81 Orang

    Korban Tewas Topan Mocha di Myanmar Bertambah Jadi 81 Orang

    Naypyitaw

    Korban tewas akibat topan Mocha yang menerjang wilayah Myanmar bertambah menjadi sedikitnya 81 orang. Warga setempat yang menjadi korban berusaha memperbaiki rumahnya yang rusak akibat topan, sembari menunggu datangnya bantuan dan dukungan.

    Seperti dilansir AFP, Rabu (17/5/2023), topan Mocha menerjang wilayah Myanmar pada Minggu (14/5) waktu setempat, dengan membawa angin kencang berkecepatan 195 kilometer per jam, menumbangkan tiang-tiang listrik dan menghancurkan perahu-perahu nelayan hingga menjadi serpihan.

    Sedikitnya 46 orang tewas di desa Bu Ma dan Kaung Doke Kar, yang ada di wilayah Rakhine, yang dihuni oleh warga minoritas Muslim Rohingya.

    Sekitar 13 orang lainnya tewas ketika sebuah biara ambruk di sebuah desa yang ada di Rathedaung, yang terletak di sebelah utara Sittwe, ibu kota Rakhine. Seorang wanita, menurut laporan televisi pemerintah Myanmar MRTV, tewas ketika sebuah gedung runtuh di desa lainnya.

    “Akan ada lebih banyak kematian, karena lebih dari seratus orang hilang,” tutur kepala desa Bu Ma, Karlo, dalam pernyataannya.

    Sembilan orang lainnya tewas di kamp Dapaing yang dihuni oleh warga Rohingya di dekat Sittwe. Topan telah memutus akses menuju ke kamp itu, dan kamp itu juga kekurangan pasokan yang dibutuhkan.

    “Orang-orang tidak bisa datang ke kamp karena jembatan putus… kami membutuhkan bantuan,” ucap kepala kamp itu, yang tidak disebut namanya, kepada AFP.

    Saksikan juga ‘Polri Buru Pelaku Lain di Kasus TPPO 25 WNI di Myanmar’:

  • Inggris-Belanda Bantu Ukraina Dapatkan Jet Tempur F-16

    Inggris-Belanda Bantu Ukraina Dapatkan Jet Tempur F-16

    London

    Inggris dan Belanda sedang mengupayakan ‘koalisi internasional’ untuk membantu Ukraina mendapatkan pasokan jet tempur F-16. Pemerintah Ukraina menganggap jet tempur canggih buatan Amerika Serikat (AS) itu sangat vital untuk pertahanan dalam melawan serangan udara Rusia yang semakin intens.

    Seperti dilansir CNN, Rabu (17/5/2023), upaya yang dilakukan London dan Amsterdam itu diungkapkan oleh juru bicara Perdana Menteri (PM) Rishi Sunak dalam pernyataannya kepada wartawan pada Selasa (16/5) waktu setempat.

    Menurut dokumen Downing Street yang dirilis usai pertemuan Sunak dengan PM Belanda Mark Rutte dalam KTT Dewan Eropa di Islandia, dua negara sekutu NATO itu tengah berupaya mendapatkan pasokan jet tempur F-16 untuk Ukraina, juga memastikan pelatihan para pilot Kiev untuk menerbangkan jet tempur itu.

    Ukraina yang sebelumnya mengatakan jet tempur canggih itu sangat esensial untuk bertahan dalam melawan serangan rudal dan drone Rusia, menyambut baik pengumuman yang disampaikan pemimpin Inggris dan Belanda itu.

    “Kami membutuhkan jet F-16, dan saya berterima kasih kepada sekutu-sekutu kami atas keputusan mereka untuk mengupayakan ke arah ini, termasuk melatih pilot-pilot kami,” ucap kepala kantor kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak.

    Disebutkan Yermak bahwa Belgia, yang juga sekutu NATO, telah ‘mengonfirmasi kesiapan untuk melatih’ para pilot Ukraina.

    Inggris tidak memiliki jet tempur F-16 dalam Angkatan Udaranya, namun Belanda dan Belgia memiliki armada jet tempur canggih itu. Angkatan Udara AS sendiri memiliki nyaris 800 jet tempur F-16 dalam armadanya.

    Lihat Video: Kyiv Dihujani Serangan Udara Rusia

  • Tabrak Bus Sekolah-Lukai 7 Anak, Sopir Truk Diadili di Australia

    Tabrak Bus Sekolah-Lukai 7 Anak, Sopir Truk Diadili di Australia

    Melbourne

    Seorang sopir truk diadili setelah menabrak sebuah bus sekolah di pinggiran Melbourne, Australia. Tujuh anak-anak mengalami luka serius hingga harus dilarikan ke rumah sakit setempat akibat kecelakaan itu.

    Seperti dilansir Associated Press, Rabu (17/5/2023), truk sampah yang dikemudikan seorang sopir berusia 49 tahun itu menabrak bagian belakang sebuah bus sekolah yang membawa 45 siswa dalam insiden pada Selasa (17/5) waktu setempat. Akibatnya, bus sekolah itu terguling di persimpangan jalan di wilayah pinggiran Eynesbury yang ada di Melbourne bagian barat.

    Cedera di bagian kepala, amputasi lengan dan dugaan cedera tulang belakang dilaporkan oleh seorang petugas rumah sakit setempat.

    Saat kecelakaan terjadi, anak-anak yang ada di dalam bus sekolah itu tengah dalam perjalanan kembali ke sekolah setelah bertanding dalam kejuaraan atletik.

    Total ada 21 anak-anak yang awalnya dibawa dengan ambulans untuk mendapatkan perawatan medis, namun hingga Rabu (17/5) waktu setempat, hanya tujuh anak yang masih dirawat di rumah sakit.

    CEO Royal Children’s Hospital Melbourne, Bernadette McDonald, menuturkan bahwa anak-anak yang mengalami luka-luka berusia antara 5 tahun hingga 11 tahun.

    Salah satu anak, sebut McDonald, dirawat di unit perawatan intensif rumah sakit tersebut. Dia mengungkapkan bahwa salah satu anak kehilangan salah satu lengannya akibat kecelakaan itu.

    Lihat juga Video: Sederet Fakta Kecelakaan Bus Terjun ke Jurang di Guci Tegal

  • Sistem Rudal Patriot AS di Ukraina Rusak Akibat Serangan Rudal Rusia!

    Sistem Rudal Patriot AS di Ukraina Rusak Akibat Serangan Rudal Rusia!

    Ukraina saat ini memiliki dua sistem pertahanan udara Patriot di wilayahnya, dengan satu sistem disumbangkan oleh AS dan satu sistem lainnya disumbangkan secara bersama-sama oleh Jerman dan Belanda. Tidak diketahui secara jelas sistem rudal Patriot yang mana yang diduga mengalami kerusakan.

    Namun hilangnya salah satu sistem pertahanan udara itu, bahkan untuk periode singkat, bisa mempengaruhi kemampuan Ukraina dalam Kiev di tengah gempuran rudal Rusia yang semakin meningkat.

    Rusia pernah beberapa kali menargetkan sistem rudal Patriot di Ukraina dengan rudal hipersonik sebelumnya, termasuk pada 4 Mei lalu. Namun menurut sejumlah pejabat AS kepada CNN pekan lalu, serangan itu gagal dan Kiev berhasil menembak jatuh rudal-rudal Moskow sebelum mengenai sistem rudal Patriot.

    Seorang pejabat AS lainnya, yang juga enggan disebut namanya, menuturkan kemungkinan rentetan rudal Rusia mengenai salah satu komponen baterai sistem rudal Patriot.

    Sebuah sistem rudal Patriot terdiri atas enam komponen utama, yakni generator, satu set radar, pusat kendali, antena, pusat peluncuran dan rudal-rudal pencegat. Komponen-komponen itu beroperasi secara bersama-sama untuk menembakkan sebuah rudal Patriot dan secara sukses memandunya kepada target.

    Namun kerusakan parah pada salah satu atau lebih dari satu komponen akan memaksa Ukraina untuk mematikan sistem rudal Patriot, dan mungkin membawanya ke luar negeri untuk menjalani perbaikan secara ekstensif.

    Sistem rudal Patriot memiliki radar yang kuat untuk mendeteksi target yang datang dari jarak jauh, menjadikannya platform pertahanan udara yang kuat yang mampu mencegat rudal balistik dan banyak lagi. Namun emisi radar yang diperlukan untuk mendeteksi ancaman dari kejauhan juga memungkinkan musuh untuk mendeteksi baterai rudal Patriot dan menemukan lokasinya.

    Tidak seperti pertahanan udara jarak dekat yang bersifat mobile dan sulit ditargetkan, baterai sistem rudal Patriot yang berukuran besar dan bersifat stasioner, memungkinkan pasukan Rusia untuk membidik lokasinya dari waktu ke waktu.

    (nvc/ita)

  • Konvoi Konsulat AS Diserang di Nigeria, 4 Orang Tewas

    Konvoi Konsulat AS Diserang di Nigeria, 4 Orang Tewas

    Jakarta

    Sebuah konvoi kendaraan konsulat Amerika Serikat diserang di Nigeria dan menewaskan empat orang, termasuk dua personel dari konsulat AS dan dua petugas polisi. Para penyerang juga menculik tiga orang lainnya, menurut polisi setempat dan pejabat-pejabat AS.

    Dilansir media CNN, Rabu (17/5/2023), serangan itu terjadi pada Selasa (16/5) waktu setempat di negara bagian Anambra, Nigeria tenggara. Komando Kepolisian Anambra mengatakan kepada CNN bahwa para penyerang “membunuh dua petugas polisi dan dua staf konsulat AS dan membakar tubuh serta kendaraan mereka.”

    Menurut Gedung Putih dan polisi setempat, para personel yang tewas bukan warga AS.

    “Tidak ada warga AS yang terlibat dan karenanya tidak ada warga AS yang terluka,” kata John Kirby dari Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat. “Kami mengetahui beberapa korban, bahkan mungkin beberapa tewas.”

    Ketika para penyerang melihat pasukan keamanan “mereka membawa kabur dua petugas polisi dan seorang pengemudi kendaraan kedua dalam konvoi itu,” kata Ikenga Tochukwu, wakil inspektur polisi. “Tidak ada warga negara AS dalam konvoi itu,” tambahnya.

    Polisi mengatakan bahwa pasukan keamanan gabungan “telah memulai operasi penyelamatan dan pemulihan di daerah tersebut.”

    Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada hari Selasa (16/5) bahwa “Personel Misi Nigeria bekerja sama dengan dinas keamanan Nigeria untuk menyelidiki.”

    Lihat Video: Buntut Penembakan Massal, Sejumlah Negara Keluarkan Travel Warning ke AS

    (ita/ita)

  • Biden Mendadak Batalkan Kunjungan Bersejarah ke Papua Nugini, Kenapa?

    Biden Mendadak Batalkan Kunjungan Bersejarah ke Papua Nugini, Kenapa?

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mempersingkat rangkaian kunjungannya ke kawasan Indo-Pasifik, dengan membatalkan kunjungan bersejarah ke Papua Nugini dan rencana kunjungan ke Australia. Langkah itu diambil agar Biden bisa lebih fokus pada perundingan batas utang yang berlangsung di Washington.

    Seperti dilansir Associated Press, Rabu (17/5/2023), pembatalan dua dari tiga kunjungan ke luar negeri itu merupakan kemunduran bagi kebijakan luar negeri pemerintahan Biden yang menempatkan fokus lebih besar pada kawasan Pasifik yang menjadi pusat jangkauan globalnya.

    Biden menyatakan dirinya masih berencana untuk berangkat ke Hiroshima, Jepang, pada Rabu (17/5) waktu setempat untuk menghadiri KTT G7 dengan para pemimpin dari negara-negara dengan perekonomian utama dunia. Biden dijadwalkan pulang ke AS pada Minggu (21/5) mendatang.

    “Saya menunda kunjungan ke Australia dan persinggahan saya di Papua Nugini demi bisa kembali untuk negosiasi akhir dengan para pemimpin kongres,” ucap Biden saat berbicara di awal acara Bulan Warisan Yahudi Amerika di Gedung Putih.

    “Sifat kepresidenan adalah menangani banyak masalah kritis sekaligus. Jadi saya meyakini kita akan terus membuat kemajuan untuk menghindari default dan memenuhi tanggung jawab Amerika sebagai pemimpin panggung dunia,” jelasnya.

    Biden sebelumnya dijadwalkan menghadiri pertemuan kemitraan Quad, beranggotakan AS, Australia, India dan Jepang, yang akan digelar di Australia. Dia juga dijadwalkan melakukan kunjungan singkat yang bersejarah di Papua Nugini dan bertemu dengan belasan pemimpin negara-negara Pasifik

    Dalam pernyataannya, Biden mengatakan dirinya telah berbicara dengan PM Australia Anthony Albanese untuk memberitahukan penundaan kunjungan. Biden juga mengundang Albanese untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke Washington DC, yang tanggalnya belum ditentukan.

  • Kapal Feri Terbalik Usai Diserang Kuda Nil, Balita Tewas-Puluhan Hilang

    Kapal Feri Terbalik Usai Diserang Kuda Nil, Balita Tewas-Puluhan Hilang

    Lilongwe

    Sebuah kapal feri yang mengangkut 30 warga desa di Sungai Shire, Malawi, terbalik setelah diserang seekor kuda nil. Tragis, seorang balita ditemukan tewas usai kapal itu terbalik dan puluhan orang dilaporkan hilang.

    Seperti dilansir CNN, Rabu (17/5/2023), insiden ini di Sungai Shire yang ada di distrik Nsanje, Malawi, pada Senin (15/5) pagi waktu setempat. Juru bicara kepolisian setempat, Agnes Zalakoma, menyebut bahwa 23 orang dari total 37 penumpang kapal itu dilaporkan hilang.

    Para korban hilang itu dikhawatirkan tewas tenggelam di sungai, yang dipenuhi buaya dan kuda nil.

    “Orang-orang berhasil menyelamatkan 13 orang, sementara 23 orang lainnya hilang dan jenazah seorang balita telah ditemukan,” ucap Zalakoma dalam pernyataannya.

    Para petugas penyelamat, sebut Zalakoma, terus melanjutkan pencarian korban hilang.

    Zalakoma menuturkan kepada CNN pada Selasa (16/5) waktu setempat bahwa berbahaya untuk menyeberangi sungai tersebut dan insiden cukup sering terjadi.

    “Terlalu berbahaya karena (sungai) itu terlalu dangkal dan di sungai ini ada buaya yang sering menyerang manusia dan juga kuda nil yang menyebabkan insiden seperti yang kita dapati,” sebutnya.

    Lihat juga Video: Mengulik Cara Kuda Nil Berkomunikasi Satu Sama Lain