Jenis Media: Internasional

  • AS Tak Punya Bukti Peran Langsung Iran dalam Serangan Hamas ke Israel

    AS Tak Punya Bukti Peran Langsung Iran dalam Serangan Hamas ke Israel

    Jakarta

    Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin mengatakan negaranya tidak memiliki bukti keterlibatan langsung Iran dalam serangan Hamas terhadap Israel. Namun Austin mencatat bahwa Teheran telah mendukung kelompok tersebut selama bertahun-tahun.

    “Tetapi dalam kasus khusus ini, kami tidak memiliki bukti apapun bahwa ada keterlibatan langsung dalam perencanaan atau pelaksanaan serangan ini,” kata Austin dilansir Aljazeera, Rabu (11/10/2023).

    Penilaian tersebut juga diamini oleh Departemen Luar Negeri AS, yang menekankan betapapun hal itu bisa berubah.

    “Pengalaman kami dalam masalah ini menunjukkan bahwa masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan akhir mengenai masalah ini,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller.

    “Kami akan melihat intelijen tambahan dalam beberapa minggu dan hari mendatang untuk menginformasikan pemikiran kami mengenai masalah ini, termasuk apakah setidaknya ada beberapa orang di sistem Iran yang memiliki pemahaman yang lebih jelas tentang apa yang akan terjadi atau bahkan berkontribusi pada aspek-aspek konflik,” ujarnya.

    Pemerintah Iran sebelumnya membantah tuduhan bahwa mereka berperan dalam serangan besar-besaran Hamas terhadap Israel pada Sabtu (7/10) waktu setempat. Teheran menegaskan pihaknya tidak terlibat dalam pengambilan keputusan negara lainnya, termasuk Palestina.

    “Tuduhan yang terkait dengan peran Iran… didasarkan pada alasan politik,” sebut juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani dalam pernyataan kepada wartawan, seperti dilansir AFP, Senin (9/10).

    (rfs/rfs)

  • Perang Israel Vs Hamas, Kapal Induk AS Tiba di Mediterania Timur

    Perang Israel Vs Hamas, Kapal Induk AS Tiba di Mediterania Timur

    Jakarta

    Perang Israel dan kelompok Hamas pecah di wilayah Palestina. Kapal induk Amerika Serikat (AS) USS Gerald R Ford telah tiba di Mediterania bagian Timur, menurut Komando Pusat AS.

    “Kedatangan pasukan berkemampuan tinggi ini ke wilayah tersebut merupakan sinyal pencegahan yang kuat jika ada pihak yang memusuhi Israel mempertimbangkan untuk mencoba mengambil keuntungan dari situasi ini,” kata Komandan Komando Pusat AS Jenderal Michael Kurilla dilansir Aljazeera, Rabu (11/10/2023).

    Kapal induk ini mencakup 8 skuadron pesawat serang dan pendukung. Kapal ini didampingi oleh kapal penjelajah USS Normandy, serta kapal perusak USS Thomas Hudner, USS Ramage, USS Carney, dan USS Roosevelt.

    Kelompok Hamas memberikan reaksi keras atas langkah Amerika Serikat mengirimkan salah kapal induknya ke Laut Mediterania bagian Timur untuk mendukung Israel, sekutunya, usai digempur serangan mengejutkan.

    “Gerakan-gerakan ini tidak membuat takut rakyat kami atau perlawanan mereka, yang akan terus membela rakyat kami dan tempat-tempat suci kami,” tegas juru bicara Hamas Hazem Kassem dalam pernyataannya, seperti dilansir CNN, Senin (9/10).

    Menteri Pertahanan (Menhan) AS Lloyd Austin, seperti dilansir Associated Press, memerintahkan kapal induk USS Gerald R Ford, sebuah kapal induk bertenaga nuklir, untuk berlayar ke perairan Mediterania Timur dan bersiap membantu Israel setelah rentetan serangan Hamas menghantam negara Yahudi itu.

    (rfs/rfs)

  • Bentrok dengan Polisi Israel, 2 Warga Palestina Tewas di Yerusalem

    Bentrok dengan Polisi Israel, 2 Warga Palestina Tewas di Yerusalem

    Jakarta

    Dua warga Palestina ditembak oleh polisi Israel di Yerusalem Timur. Dua warga Palestina tewas di tengah perang Israel dan kelompok yang sedang berkecamuk.

    Dilansir Aljazeera, Rabu (11/10/2023), dua warga Palestina tewas dalam konfrontasi dengan polisi Israel di Yerusalem Timur yang diduduki pada hari Selasa (10/10), menurut polisi Israel dan televisi pemerintah Palestina.

    Warga Palestina ditembak mati setelah mereka menyalakan kembang api dan melemparkan batu ke arah petugas di lingkungan Silwan di Yerusalem Timur, klaim pihak berwenang Israel.

    Sementara itu, tentara Israel mengatakan bahwa tiga pria Palestina bersenjata tewas dalam baku tembak dan tentaranya di kota Ashkelon Israel, Israel selatan.

    Sumber mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pertempuran itu terjadi di kawasan industri kota. Sebelumnya, rentetan roket baru ditembakkan dari Gaza menuju Ashkelon.

    Tentara Israel juga membunuh seorang pria Palestina dan melukai tiga lainnya di pos pemeriksaan Al Jalameh dekat kota Jenin di Tepi Barat, kata kementerian kesehatan.

    Secara terpisah, di pos pemeriksaan Huwara, dekat Nablus, pasukan Israel menembaki sebuah taksi, melukai tiga pria, tambah kementerian itu.

    (rfs/rfs)

  • Israel Tolak Permintaan Palestina untuk Bantuan Masuk ke Gaza

    Israel Tolak Permintaan Palestina untuk Bantuan Masuk ke Gaza

    Jakarta

    Israel disebut menolak permintaan Palestina untuk mengizinkan bantuan makanan hingga medis masuk ke Gaza. Israel memblokade Gaza saat perang berkecamuk antara kelompok Hamas dan Israel.

    Seperti dilansir Aljazeera, Rabu (11/10/2023), Israel menolak permintaan Palestina untuk mengizinkan pasokan makanan dan medis masuk ke Gaza, kata seorang pejabat Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).

    “Kami segera meminta agar makanan dan pasokan medis diizinkan masuk ke Jalur Gaza tetapi Israel menolaknya,” kata Hussein Al Sheikh.

    “Kami menyerukan organisasi kemanusiaan dan komunitas internasional untuk turun tangan menghentikan serangan tersebut dan mengizinkan bantuan (masuk ke Gaza), karena Jalur Gaza menghadapi bencana kemanusiaan yang besar,” tambahnya.

    Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant diperkirakan akan mengambil bagian dalam pertemuan para menteri pertahanan NATO melalui konferensi video pada hari Kamis, kata seorang pejabat Barat.

    Pertemuan di Brussel sebelumnya dijadwalkan untuk membahas masalah-masalah termasuk perang di Ukraina dan misi NATO di Kosovo dan Irak.

    Namun sesi dengan Gallant ditambahkan setelah serangan besar-besaran Hamas terhadap Israel pada hari Sabtu, kata pejabat itu.

    Lihat Video: Hubungi Joe Biden, Netanyahu Bandingkan Serangan Hamas dengan Holocaust

    (rfs/rfs)

  • Erdogan Kecam Pengerahan Kapal Induk AS dan Blokade Israel di Gaza

    Erdogan Kecam Pengerahan Kapal Induk AS dan Blokade Israel di Gaza

    Jakarta

    Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam aksi Amerika Serikat (AS) yang mengerahkan kapal induk untuk membantu Israel yang berperang melawan Hamas di wilayah Palestina. Erdogan juga mengkritik blokade Israel di Gaza.

    Seperti dilansir Aljazeera, Rabu (11/10/2023) Erdogan mengkritik blokade Israel di Gaza, dengan mengatakan bahwa pemutusan listrik dan air melanggar hukum hak asasi manusia internasional.

    Erdogan juga mengecam Amerika Serikat untuk mengirim kapal induk ke wilayah tersebut karena dianggap bisa menyebabkan ‘pembantaian’.

    “Apa yang dilakukan kapal induk AS di Israel? Apa yang harus dilakukan? Mereka akan menghancurkan Gaza dengan menyerang daerah sekitarnya dan mulai melakukan pembantaian besar-besaran,” kata Erdogan.

    Sementara itu, Turkish Airlines menghentikan penerbangan ke Israel hingga pemberitahuan lebih lanjut.

    Turkish Airlines menghentikan penerbangannya ke Israel hingga pemberitahuan lebih lanjut karena perkembangan terkini di negara tersebut, kata juru bicara perusahaan dalam sebuah pernyataan yang di-posting di platform media sosial X.

    (rfs/rfs)

  • Swedia-Denmark Setop Bantuan ke Palestina, Jerman Anggap Tindakan Salah

    Swedia-Denmark Setop Bantuan ke Palestina, Jerman Anggap Tindakan Salah

    Jakarta

    Menteri Pembangunan Swedia Johan Forssell mengatakan negaranya untuk sementara waktu menghentikan bantuan pembangunan ke wilayah Palestina. Menteri Luar Negeri (Menlu) Jerman menganggap tindakan tersebut salah.

    Seperti dilansir Aljazeera, Rabu (11/10/2023), pemerintah Swedia mengatakan telah memberikan tugas kepada Badan Kerja Sama Pembangunan Internasional Swedia (SIDA) untuk meninjau bantuan kepada Palestina dan melaporkannya pada awal Desember.

    Para menteri luar negeri Uni Eropa bertemu pada hari Selasa lalu untuk membahas perpecahan di antara 27 anggota UE mengenai apakah akan melanjutkan pembayaran bantuan kepada Palestina sehari setelah Komisi Eropa menarik kembali pengumuman yang menangguhkan semua bantuan tersebut.

    Negara tetangga Swedia, Denmark, sebelumnya mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan bantuannya. Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan mengakhiri bantuan kemanusiaan adalah hal yang ‘salah’.

    Menteri Luar Negeri Jerman mengatakan mengakhiri bantuan kemanusiaan ke wilayah Palestina adalah tindakan yang ‘sepenuhnya salah’. Sebelum pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa untuk membahas apakah akan mempertahankan pembayaran bantuan ke Palestina di tengah konflik, Annalena Baerbock mengatakan bahwa “saat ini adalah tindakan yang salah jika menghentikan bantuan kemanusiaan yang penting kepada penduduk sipil.”

    “Jutaan orang, termasuk banyak anak-anak, di wilayah Palestina, bergantung pada kami untuk makanan, air, dan obat-obatan,” tambahnya.

    Pernyataan Baerbock muncul setelah pejabat Komisi Oliver Varhelyi mengatakan pada hari Senin bahwa bantuan Uni Eropa akan dihentikan.

    Lihat Video: Hubungi Joe Biden, Netanyahu Bandingkan Serangan Hamas dengan Holocaust

    (rfs/rfs)

  • Serangan Artileri Terjadi di Kamp Pengungsi Myanmar, 29 Orang Tewas

    Serangan Artileri Terjadi di Kamp Pengungsi Myanmar, 29 Orang Tewas

    Jakarta

    Sekitar 29 orang, termasuk anak-anak, tewas dalam serangan artileri di kamp pengungsi wilayah Kachin, Myanmar. Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab dalam peristiwa tersebut.

    Dilansir dari BBC, Selasa (10/10/2023), kamp tersebut berada di wilayah yang dikuasai Organisasi Kemerdekaan Kachin (KIO). Mereka adalah salah satu dari beberapa kelompok etnis yang telah berjuang untuk mendapatkan pemerintahan sendiri selama beberapa dekade.

    Serangan pada Senin (9/20) malam waktu setempat terjadi di kamp pengungsi Mong Lai Khet yang terletak di pinggiran Laiza, kota di perbatasan Tiongkok-Myanmar tempat KIO bermarkas. Beberapa bagian kamp hancur akibat ledakan dahsyat sekitar tengah malam.

    Rekaman setelah kejadian menunjukkan banyak rumah hancur dan banyak korban jiwa. Juru bicara KIO menyebut semua korban adalah warga sipil.

    Serangan itu disebut menjadi salah satu serangan paling mematikan dalam konflik yang telah berlangsung selama 63 tahun di Negara Bagian Kachin. Para pejabat Kachin mengatakan angkatan bersenjata Myanmar telah meningkatkan serangan terhadap daerah-daerah yang dikelola KIO selama setahun terakhir.

    Hal itu dilakukan karena semakin besarnya dukungan Kachin terhadap kelompok pemberontak lain yang memerangi pemerintah militer. Pemerintah Persatuan Nasional (NUG) di pengasingan menyalahkan junta atas serangan terhadap kamp tersebut dan menggambarkannya sebagai ‘kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan’.

    Juru bicara Junta Mayjen Zaw Min Tun membantah militer berada di balik serangan tersebut. Dia mengklaim tentara tidak melakukan operasi apa pun di daerah tersebut dan mengatakan kehancuran ‘mungkin’ disebabkan oleh penimbunan bahan peledak.

    Pejabat Kachin yakin setidaknya 11 anak termasuk di antara mereka yang tewas. Lima puluh enam orang lainnya juga terluka dalam serangan terakhir, 44 di antaranya telah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkanperawatan.

    (aik/haf)

  • 187 Ribu Orang Tinggalkan Gaza Akibat Perang Israel Vs Hamas

    187 Ribu Orang Tinggalkan Gaza Akibat Perang Israel Vs Hamas

    Gaza

    Kantor kemanusiaan PBB mengatakan hampir 200.000 orang meninggalkan Gaza, Palestina. Jumlah itu hampir sepersepuluh dari populasi Gaza.

    Dilansir Reuters, Selasa (10/10/2023), mereka meninggalkan Gaza sejak dimulainya perang antara Israel dengan Hamas pada akhir pekan lalu. Warga meninggalkan Gaza dan bersiap menghadapi kekurangan air serta listrik akibat blokade yang dilakukan Israel.

    “Pengungsian telah meningkat secara dramatis di Jalur Gaza, mencapai lebih dari 187.500 orang sejak Sabtu. Sebagian besar berlindung di sekolah-sekolah,” kata juru bicara OCHA, Jens Laerke, di Jenewa.

    Dia mengatakan pengungsian lebih lanjut diperkirakan bakal terjadi karena perang yang terus berlanjut. Sementara, juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan pihaknya telah melaporkan 13 serangan terhadap fasilitas kesehatan di Jalur Gaza sejak akhir pekan. Dia mengatakan bahwa persediaan medis yang disimpan di sana telah habis.

    Israel sebelumnya resmi mendeklarasikan perang melawan Hamas. Hal itu dilakukan Israel usai Hamas melakukan serangan di wilayahnya dan menyebabkan ratusan orang tewas.

    Israel kemudian menyerang Gaza yang memang dikuasai oleh Hamas. Ratusan orang di Gaza pun tewas akibat serangan militer Israel.

    (haf/rfs)

  • Siapa Hamas yang Menguasai Jalur Gaza?

    Siapa Hamas yang Menguasai Jalur Gaza?

    Jakarta

    Kelompok milisi Hamas melancarkan serangan tak terduga yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel. Mereka menerobos masuk ke permukiman Israel di dekat Jalur Gaza, membunuh warga sipil, serta menyandera sebagian dari mereka.

    Berikut adalah hal-hal yang perlu Anda ketahui mengenai pihak-pihak dan wilayah terkait, serta konteks penting untuk memahami peristiwa ini.

    Siapa Hamas dan bagaimana kiprahnya?

    Hamas adalah kelompok terbesar di antara kelompok Muslim Palestina lainnya.

    Nama Hamas sendiri merupakan akronim bahasa Arab yang jika diterjemahkan bermakna Gerakan Perlawanan Islam. Kelompok itu berdiri pada 1987 pada permulaan intifada Palestina pertama melawan pendudukan Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

    Karena itu, dalam piagam pendiriannya, Hamas berkomitmen untuk menghancurkan Israel. Komitmen itu diwujudkan melalui divisi militernyaBrigade Izzedine al-Qassam.

    Akan tetapi, tujuan Hamas bukan semata-semata itu.

    AFPHamas menciptakan divisi militer, Brigade Izzedine al-Qassam.

    Hamas memenangi pemilihan umum legislatif pada 2006, kemudian menguatkan kendalinya di Gaza serta mendepak rivalnya, Gerakan Fatah pimpinan Presiden Mahmoud Abbas.

    Sejak saat itu, kelompok di Gaza telah melakoni tiga pertempuran melawan Israel. Mesir belakangan bergabung dengan menerapkan blokade untuk mengisolasi Hamas dan menekannya agar menghentikan serangan.

    Hamas, sebagai sebuah organisasi, atau dalam beberapa kasus, divisi bersenjatanya, dicap sebagai kelompok teroris oleh Israel, Amerika Serikat, Uni Eropa, Inggris, dan beberapa negara lain.

    Apa itu Jalur Gaza?

    Jalur Gaza adalah merupakan wilayah sepanjang 41 kilometer dan lebar 10 kilometer antara Israel, Mesir dan Laut Mediterania (Laut Tengah). Kawasan ini ditempati sekitar 2,3 juta orang, dan menjadi salah satu wilayah dengan populasi terpadat di dunia.

    Israel mengendalikan ruang udara di Gaza, dan garis pantainya, serta membatasi keluar-masuk orang dan barang melalui perbatasannya. Demikian pula Mesir yang mengendalikan jalur keluar-masuk perbatasan dengan Gaza.

    Menurut laporan PBB, sekitar 80% penduduk di Gaza sangat bergantung dari bantuan internasional dan makanan harian sekitar satu juta orang juga bergantung dari bantuan luar negeri.

    Apa itu Palestina dan apa kaitannya dengan peristiwa ini?

    Tepi Barat dan Gaza, yang dikenal sebagai wilayah kekuasaan orang Palestina, serta Yerusalem Timur dan Israel, merupakan bagian dari daratan yang dikenal sebagai Palestina sejak era Romawi.

    Wilayah ini juga merupakan tanah kerajaan Yahudi dalam Alkitab, dan dipandang oleh orang Yahudi sebagai tanah leluhur mereka.

    BBC

    Israel dideklarasikan sebagai sebuah negara pada tahun 1948, meskipun tanah tersebut masih disebut sebagai Palestina oleh mereka yang tidak mengakui hak Israel untuk eksis.

    Orang Palestina juga menggunakan nama Palestina sebagai istilah umum untuk Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem Timur.

    Mengapa Israel dan Hamas berperang?

    Ketegangan antara Israel dan Hamas selalu ada, namun kelompok milisi melakukan serangan Sabtu kemarin tanpa peringatan.

    Hamas menembakkan ribuan roket ke Israel ketika puluhan pasukannya menerobos perbatasan, dan menyerbu komunitas Israel, menewaskan puluhan warga sipil, dan menyandera yang lainnya.

    Israel membalasnya dengan serangan udara, dan mengatakan bahwa mereka menargetkan situs-situs militan di Gaza.

    Apa yang membedakan serangan kali ini?

    Sebagaimana dimuat dalam tulisan Editor Internasional BBC, Jeremy Bowen, peristiwa ini adalah operasi Hamas paling ambisius yang pernah dilancarkan dari Gaza. Insiden ini juga disebut serangan lintas batas paling serius yang dihadapi Israel lebih dari satu generasi.

    Para militan menerobos kawat yang memisahkan Gaza dari Israel di beberapa tempat.

    Pasukan keamanan Israel berkumpul di lokasi pertempuran pada Minggu (8/10/2023) menyusul serangan dari Kelompok Hamas di Sderot, Israel. (REUTERS/RONEN ZVULUN)

    Serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, berlangsung sehari setelah peringatan 50 tahun serangan mendadak oleh Mesir dan Suriah pada 1973. Saat itu, serangan ini memicu perang besar di Timur Tengah. Momentum ini tidak akan hilang dari ingatan para pemimpin Hamas.

    terjadi sehari setelah peringatan 50 tahun serangan mendadak oleh Mesir dan Suriah pada tahun 1973 yang memicu perang besar di Timur Tengah. Pentingnya tanggal tersebut tidak akan hilang dari ingatan para pemimpin Hamas.

    Apakah ini kegagalan terbesar intelijen Israel?

    Ya, kata koresponden bidang keamanan BBC Frank Gardner. Kata dia sungguh mengejutkan bahwa tidak ada yang melihat serangan ini. Padahal sudah ada upaya gabungan dari Shin Bet – intelijen dalam negeri Israel, Mossad – agen mata-mata eksternal, dan semua aset militer Israel. Frank menyebut semua institusi ini boleh jadi sudah mengetahui ada peringatan, tapi gagal menindaklanjutinya.

    Israel memiliki badan intelijen yang paling lengkap dan didanai dengan baik di Timur Tengah, dengan informan dan agen-agen di dalam kelompok militan Palestina, serta di Libanon, Suriah, dan tempat lainnya.

    Di lapangan, di sepanjang pagar perbatasan antara Israel dan Gaza, terdapat kamera, sensor gerakan tanah, dan patroli rutin.

    Pagar dengan kawat berduri di atasnya, semestinya menjadi “penghalang cerdas” untuk mencegah penyusupan seperti yang terjadi dalam serangan ini. Namun, para militan Hamas dengan mudahnya menerobos pagar tersebut, membobol kawat berduri, atau memasuki Israel dari laut dan dengan paralayang.

    Apa yang akan terjadi selanjutnya?

    Komandan milisi Hamas, Mohammed Deif, menyerukan kepada warga Palestina dan warga Arab lainnya untuk bergabung dengan operasi militan untuk “menyapu bersih pendudukan (Israel)”.

    Sebuah pertanyaan besar sekarang adalah apakah warga Palestina di Tepi Barat yang dikuasai Israel, dan Yerusalem Timur atau di tempat lain di wilayah tersebut akan mengindahkan seruannya, kata koresponden BBC di Yerusalem, Yolande Knell.

    Israel melihat potensi perang yang dapat terjadi di berbagai lapisan. Skenario terburuknya adalah bahwa hal itu dapat menarik kelompok militan Lebanon yang kuat, Hizbullah.

    Pada hari Minggu pagi, Hizbullah meluncurkan sejumlah rudal dan peluru kendali ke Israel utara, tapi tidak menimbulkan korban jiwa.

    Militer Israel telah memerintahkan penguatan pasukan secara besar-besaran. Selain serangan udara yang intens di Gaza, Israel juga mengindikasikan bahwa mereka merencanakan operasi darat di sana.

    Bagaimana sepak terjang Hamas sebelumnya?

    Setelah intifada pertama di Palestina, Hamas mengemuka sebagai kelompok utama penentang kesepakatan damai yang ditandatangani pada awal 1990-an antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), organisasi yang mewakili sebagian besar rakyat Palestina.

    Walau digempur berkali-kali oleh Israel dan dirazia oleh Otorita Palestina (badan pemerintahan utama rakyat Palestina) Hamas punya kekuatan veto atas proses perdamaian dengan melancarkan serangkaian serangan bunuh diri.

    AFPHamas mengaku berada di balik pengeboman bunuh diri di dalam bus di Yerusalem pada Februari 1996 yang menewaskan 26 orang.

    Pada Februari dan Maret 1996, Hamas melancarkan beberapa pengeboman bunuh diri di dalam bus sehingga menewaskan hampir 60 warga Israel. Rangkaian serangan itu ditempuh sebagai pembalasan atas pembunuhan pembuat bom Hamas, Yahya Ayyash, pada Desember 1995.

    Deretan aksi pengeboman itu dituding sebagai hal yang membuat Israel menghentikan proses perdamaian dan mengerek Benjamin Netanyahupenentang kesepakatan damai Osloke pucuk kekuasaan tahun itu.

    Setelah kesepakatan damai Oslo gagal, Presiden AS Bill Clinton berupaya menghidupkan perdamaian melalui pertemuan di Camp David pada 2000. Upaya itu juga gagal dan intifada kedua menyusul.

    Hamas meraih kekuasaan dan pengaruh ketika Israel membungkam Otorita Palestina, yang dituduh mensponsori serangan-serangan mematikan.

    Hamas lantas mengelola sejumlah klinik dan sekolah bagi warga Palestina yang merasa dikecewakan oleh korupnya Otoritas Palestina yang didominasi faksi Fatah.

    Baca juga:

    Pemimpin spiritual Hamas, Sheikh Ahmed Yassin, tewas akibat gempuran udara Israel pada 2004. (Getty Images)

    Banyak warga Palestina menyambut gelombang serangan bunuh diri Hamas pada awal intifada kedua. Mereka memandang operasi “martir” sebagai pembalasan atas pendudukan Israel di Tepi Barat, wilayah yang diinginkan rakyat Palestina sebagai bagian dari negara mereka.

    Namun, Israel tidak tinggal diam. Pada Maret dan April 2004, pemimpin spiritual Hamas, Sheikh Ahmed Yassin dan penerusnya, Abdul Aziz al-Rantissi, dibunuh melalui serangan rudal di Gaza.

    Di dalam wilayah Palestina, perseteruan antara Hamas dan Fatah merebak setelah pemimpin Fatah, Yasser Arafat, meninggal dunia pada November tahun tersebut.

    Tokoh Hamas, Ismail Haniyeh (kiri) sempat menjabat sebagai perdana menteri Palestina. Dia berdampingan dengan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas (kanan). (Getty Images)

    Mahmoud Abbas, yang menjadi pemimpin Fatah, menilai serangan roket Hamas kontraproduktif.

    Ketika Hamas menang telak dalam pemilihan umum legislatif pada 2006, perseteruan itu semakin nyata. Hamas menolak terlibat dalam kesepakatan damai Palestina-Israel sebelumnya, menolak mengakui legitimasi Israel, dan menepis permintaan untuk mengakhiri aksi kekerasan.

    Piagam 1988

    Piagam Hamas menyatakan Palestina termasuk negara Israel saat ini sebagai wilayah Islam serta menolak kesepakatan damai dengan negara Yahudi.

    Dokumen itu juga berulang kali menyerang orang-orang Yahudi sebagai sebuah bangsa, sehingga mendatangkan tuduhan bahwa gerakan Hamas anti-Semitik.

    Pada 2017, Hamas merilis dokumen kebijakan terbaru yang menghaluskan sejumlah sikap terdahulu dan menggunakan bahasa yang terukur.

    Dalam dokumen itu, Hamas tetap tidak mengakui Israel, namun menerima secara formal pembentukan negara Palestina secara interim di Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur yang dikenal sebagai garis sebelum 1967.

    Dokumen itu pun menekankan bahwa perjuangan Hamas bukan terhadap Yahudi, tapi terhadap “agresor Zionis yang melakukan pendudukan”.

    Israel berkata kelompok tersebut “berupaya membodohi dunia”.

    Rangkaian sanksi

    Aksi pemerintahan pimpinan Hamas lantas diganjar dengan rangkaian sanksi ekonomi dan diplomatik oleh Israel dan sekutu-sekutunya di Barat.

    Setelah Hamas mendepak pasukan loyalis Fatah dari Gaza pada 2007, Israel memperketat blokade pada teritori tersebut. Serangan roket Palestina dan gempuran udara Israel berlanjut.

    Hamas mengambil alih kekuasaan di Gaza dari pasukan loyalis Mahmoud Abbas dalam pertikaian berdarah pada 2007. (AFP)

    Israel menuding Hamas bertanggung jawab atas semua serangan yang dilesatkan dari Jalur Gaza. Israel lantas melancarkan tiga operasi militer besar di Gaza yang diikuti eskalasi pertempuran lintas perbatasan.

    Pada Desember 2008, militer Israel menggelar operasi militer ‘Cast Lead’ dengan dalih menghentikan serangan-serangan roket Palestina. Lebih dari 1.300 orang Palestina dan 13 orang Israel tewas dalam serangan 22 hari itu.

    Israel memakai alasan yang sama saat menggelar operasi militer ‘Pilar Pertahanan’ pada November 2012, dengan terlebih dahulu melakukan serangan udara yang menewaskan Ahmed Jabari, komandan Brigade Qassam.

    Sebanyak 170 orang Palestina, sebagian besar warga sipil dan enam orang Israel tewas dalam delapan hari serangan.

    Dalam konteks militer, kekuatan Hamas dilemahkan akibat dua operasi tersebut. Namun, organisasi itu bertahan berkat dukungan rakyat Palestina.

    Getty ImagesHamas dan kelompok lainnya di Gaza kerap melesatkan roket ke arah kota-kota Israel.

    Serangan roket dari Gaza kembali meningkat pada pertengahan Juni 2014, ketika Israel menahan banyak anggota Hamas di sepanjang Tepi Barat selagi mencari tiga remaja Israel.

    Pada awal Juli, Hamas mengklaim bertanggung jawab atas penembakan sejumlah roket ke Israel untuk kali pertama dalam dua tahun. Hari berikutnya militer Israel menggelar operasi ‘Perlindungan Batas’ guna menghancurkan roket-roket dan berbagai terowongan lintas perbatasan yang dipakai warga Palestina.

    Sediktinya 2.251 orang Palestinatermasuk 1.462 warga sipiltewas dalam serangan 50 hari itu. Di pihak Israel, sebanyak 67 serdadu dan enam warga sipil tewas.

    Pertikaian Israel dan kelompok Palestina di Gaza pada 2014 membuat penghuni kawasan itu menderita. (EPA)

    Sejak 2014, ada sejumlah letupan kekerasan yang berakhir dengan gencatan senjata. Mesir, Qatar, dan PBB tampil sebagai penengah sehingga aksi kekerasan tersebut tidak bereskalasi menjadi perang berskala penuh.

    Walau dilanda blokade, Hamas tetap berkuasa di Gaza dan terus menambah persenjataan roketnya. Beberapa upaya untuk mengadakan rekonsiliasi dengan Fatah juga gagal.

    Sementara itu, situasi kemanusiaan dua juta warga Palestina di Gaza semakin buruk. Perekonomian di Jalur Gaza telah kolaps, dan terjadi kekurangan air, listrik, dan obat-obatan.

    (ita/ita)

  • Apa itu Hamas di Palestina yang Serang Israel?

    Apa itu Hamas di Palestina yang Serang Israel?

    Jakarta

    Apa itu Hamas? Hamas meluncurkan serangan dari Gaza, Palestina ke Israel. Serangan tersebut menewaskan ratusan orang di Israel.

    Usai serangan tersebut, Israel menyatakan perang melawan Hamas. Berikut informasi selengkapnya soal kelompok Hamas.

    Dilansir situs Britannica, Hamas adalah singkatan dari Ḥarakat al-Muqāwamah al-Islāmiyyah atau dalam bahasa Inggris, Islamic Resistance Movement atau dalam bahasa Indonesia artinya Gerakan Perlawanan Islam. Hamas adalah militan gerakan nasionalis dan Islam Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza yang didedikasikan untuk berdirinya negara Islam merdeka dalam sejarah Palestina.

    Menurut situs Al-Jazeera, kelompok Hamas secara politis menguasai Jalur Gaza. Wilayah seluas sekitar 365 km persegi (141 mil persegi) tersebut merupakan rumah bagi lebih dari dua juta orang, tetapi diblokade oleh Israel.

    Perumahan di Israel rusak kena roket Hamas (Foto: Reuters)Kapan Hamas Didirikan?

    Hamas telah berkuasa di Jalur Gaza sejak 2007 setelah perang singkat melawan pasukan Fatah yang setia kepada Presiden Mahmoud Abbas, kepala Otoritas Palestina dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).

    Hamas awalnya bernama Mujama Al-Islamiyah, organisasi Ikhwanul Muslimin (IM) dari Mesir yang didirikan oleh Hasan Al-Banna. Mujama Al-Islamiyah (cikal-bakal Hamas) yang berdiri tahun 1973 adalah organisasi amal dan gerakan sosial untuk membantu korban Palestina yang terdampak perang Arab-Israel pada 1963.

    Kemudian, Hamas didirikan di Gaza pada tahun 1987, tak lama setelah dimulainya Intifada pertama, sebuah pemberontakan melawan pendudukan Israel di wilayah Palestina. Pemimpin pertamanya adalah seorang imam, Sheikh Ahmed Yasin.

    Gerakan ini dimulai sebagai cabang dari Ikhwanul Muslimin di Mesir dan membentuk sayap militer, Brigade Izz al-Din al-Qassam. Tujuannya untuk melakukan perjuangan bersenjata melawan Israel demi membebaskan Palestina.

    Hamas menentang pendekatan sekuler Organisasi Pembebasan Palestina atau Palestine Liberation Organization (PLO) terhadap konflik Israel-Palestina dan menolak upaya untuk menyerahkan sebagian wilayah Palestina.

    Siapa yang Mendukung Hamas?

    Hamas mendapat dukungan utama beberapa negara, seperti Suriah, Iran, Qatar dan Turki. Hamas berupaya melawan Israel dan mengoordinasikan aktivitas militer di antara berbagai kelompok bersenjata di Gaza.

    Tentang Piagam 1988

    Dalam piagamnya tahun 1988, Hamas menyatakan bahwa Palestina adalah tanah air Islam yang tidak pernah bisa diserahkan kepada non-Muslim dan melancarkan perang suci untuk merebut kendali Palestina dari Israel adalah kewajiban agama bagi Muslim Palestina. Posisi ini menyebabkan konflik dengan PLO, yang pada tahun 1988 mengakui hak keberadaan Israel.

    Pada 2017, Hamas merilis dokumen kebijakan terbaru yang menghaluskan sejumlah sikap terdahulu dan menggunakan bahasa yang terukur. Dalam dokumen itu, Hamas tetap tidak mengakui Israel, namun menerima secara formal pembentukan negara Palestina secara interim di Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur — yang dikenal sebagai garis sebelum 1967.

    (kny/imk)