Jenis Media: Internasional

  • Tuduh Hamas Langgar Gencatan Senjata, Israel Kembali Bombardir Gaza

    Tuduh Hamas Langgar Gencatan Senjata, Israel Kembali Bombardir Gaza

    Jakarta, CNN Indonesia

    Militer Israel telah menyatakan untuk melanjutkan pertempuran di Jalur Gaza, Palestina, setelah tak ada pengumuman soal perpanjangan gencatan senjata yang berakhir hari ini, Jumat (1/12).

    Israel mengklaim Hamas telah melanggar kesepakatan gencatan senjata dengan menembakkan artileri ke wilayah mereka detik-detik jelang masa jeda pertempuran habis. 

    “Hamas melanggar gencatan senjata dengan menembak ke wilayah Israel,” demikian menurut laporan Al Jazeera.

    Hingga masa tenggat gencatan senjata yang berakhir pada Jumat pagi pukul 07.00 waktu Gaza atau 12.00 WIB, tidak ada pernyataan resmi terbaru antara Israel-Hamas soal perpanjangan jeda pertempuran keduanya itu.

    Tak lama setelah masa gencatan senjata habis, serangan Israel di Gaza pun mulai terdengar lagi. Al Jazeera melaporkan jet-jet tempur Israel mulai terdengar terbang di atas langit Gaza.

    Kendaraan militer Israel juga terdengar mulai melepaskan tembakan lagi di barat laut Gaza.

    Tak hanya itu, beberapa outlet berita Palestina melaporkan bahwa suara tembakan dan ledakan terdengar di utara Gaza.

    Israel dan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, sepakat gencatan senjata pada 24 November dan terus diperpanjang dan berakhir hari ini.

    Israel sempat menyatakan Hamas harus bisa memulangkan 10 sandera hidup-hidup setiap hari jika ingin gencatan senjata terus diperpanjang.

    Jika Hamas tak bisa memenuhi syarat tersebut, Israel mempertimbangkan akan kembali menggempur Gaza.

    Sebelum serangan baru ini mulai, Israel mengklaim sistem pertahanan rudal mencegat roket yang ditembakkan dari Gaza, Palestina, perdana sejak gencatan senjata.

    Klaim ini juga muncul satu jam jelang perpanjangan senjata gencatan berakhir.

    Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) menyatakan temuan itu berdasarkan laporan terkait sirine yang berbunyi di kalangan masyarakat dekat Jalur Gaza.

    “Pasukan pertahanan udara Israel berhasil mencegat sebuah roket yang meluncur dari Jalur Gaza,” demikian rilis resmi militer Israel, dikutip AFP.

    Menurut militer Israel, roket ini perdana diluncurkan dari Gaza sejak hari pertama gencatan senjata.

    (isa/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Israel Klaim Cegat Roket dari Gaza, Perdana Sejak Gencatan Senjata

    Israel Klaim Cegat Roket dari Gaza, Perdana Sejak Gencatan Senjata

    Jakarta, CNN Indonesia

    Militer Israel mengklaim sistem pertahanan rudal mencegat roket yang ditembakkan dari Gaza, Palestina, perdana sejak gencatan senjata pada Jumat (1/12).

    Klaim ini juga muncul satu jam jelang perpanjangan senjata gencatan berakhir dan sebelum militer Israel.

    Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) menyatakan temuan itu berdasarkan laporan terkait sirine yang berbunyi di kalangan masyarakat dekat Jalur Gaza.

    “Pasukan pertahanan udara Israel berhasil mencegat sebuah roket yang meluncur dari Jalur Gaza,” demikian rilis resmi militer Israel, dikutip AFP.

    Menurut militer Israel, roket ini perdana diluncurkan dari Gaza sejak hari pertama gencatan senjata.

    Israel dan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, sepakat gencatan senjata pada 24 November dan terus diperpanjang hingga hari ini.

    Namun, hingga sekarang belum ada informasi lebih lanjut apakah jeda kemanusiaan ini akan diperpanjang atau dihentikan.

    Kelompok sayap militer Hamas, Brigade Al Qassam, sempat menyatakan siap tempur jika Israel ogah memperpanjang gencatan senjata.

    Sementara itu, Israel menyatakan Hamas harus bisa memulangkan 10 sandera hidup-hidup setiap hari jika ingin gencatan senjata terus diperpanjang.

    Jika Hamas tak bisa memenuhi syarat tersebut, Israel mempertimbangkan akan kembali menggempur Gaza.

    Israel melancarkan agresi ke Palestina pada 7 Oktober. Imbas serangan itu, lebih dari 15.000 orang meninggal.

    (isa/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Gencatan Senjata Israel-Hamas Berakhir, Gaza Kembali Dibombardir

    Gencatan Senjata Israel-Hamas Berakhir, Gaza Kembali Dibombardir

    Jakarta, CNN Indonesia

    Gencatan senjata Israel dan Hamas di Jalur Gaza Palestina resmi berakhir menyusul tidak ada pembaruan kesepakatan antara keduanya soal perpanjangan jeda pertempuran hingga detik-detik terakhir pada Jumat (1/12).

    “Batas waktu perpanjangan gencatan senjata Israel-Hamas telah berlalu tanpa ada kesepakatan yang diumumkan,” demikian laporan Al Jazeera.

    Al Jazeera juga melaporkan jet-jet tempur Israel mulai terdengar terbang kembali di atas langit Gaza.

    Wartawan Al Jazeera, Tareq Abu Azzoum, melaporkan gempuran Israel bahkan tak hanya terjadi di utara Gaza tapi juga ke daerah Khan Younis di Jalur Gaza selatan.

    “Insiden ini bertepatan dengan drone dan jet tempur militer Israel yang kembali beroperasi di langit Jalur Gaza,” kata Azzoum.

    Kendaraan militer Israel juga melepaskan tembakan di barat laut Gaza.

    Tak hanya itu, beberapa outlet berita Palestina melaporkan bahwa suara tembakan dan ledakan terdengar di utara Gaza.

    Israel dan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, sepakat gencatan senjata pada 24 November dan terus diperpanjang dan berakhir hari ini.

    Israel sempat menyatakan Hamas harus bisa memulangkan 10 sandera hidup-hidup setiap hari jika ingin gencatan senjata terus diperpanjang.

    Jika Hamas tak bisa memenuhi syarat tersebut, Israel mempertimbangkan akan kembali menggempur Gaza.

    (isa/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Rabi-Hakim Israel Pemberi ‘Fatwa’ Bom RS Gaza Tewas di Yerusalem

    Rabi-Hakim Israel Pemberi ‘Fatwa’ Bom RS Gaza Tewas di Yerusalem

    Jakarta, CNN Indonesia

    Rabi sekaligus hakim senior Israel Elimelech Wasserman yang memberi ‘fatwa’ terkait bom di rumah sakit Jalur Gaza Palestina, turut tewas dalam serangan penembakan di Yerusalem pada Kamis (30/11).

    Hamas kemudian mengklaim bertanggung jawab atas serangan penembakan tersebut yang menewaskan tiga orang, seperti dikutip dari AFP.

    Kabar kematian itu terungkap usai Menteri Pelayanan Keagamaan Michael Malchieli menyatakan satu dari tiga korban yang tewas di Yerusalem adalah Wasserman.

    Ia menerangkan insiden ini terjadi saat Rabi Wasserman dalam perjalanan menuju Pengadilan Rabbi di Ashdod. Malchieli pun menyampaikan duka cita untuk hakim senior ini.

    “Semoga jalan dia diberkati,” kata Malchieli, dikutip Jerusalem Post, Kamis (30/11).

    Kepala Rabi Yitzhak Yosef juga menyampaikan bela sungkawa untuk Wassermn.

    “[Saya] berduka atas pembunuhan tragis hakim rabi, Rabi Elimelech Wasserman, yang dibunuh secara brutal oleh pelaku kejahatan pagi ini di Yerusalem,” kata Yosef dalam pernyataan resmi.

    Wasserman merupakan salah satu korban dalam serangan yang dilakukan Hamas di Yerusalem pada Kamis.

    Semasa hidup, dia dianggap sebagai salah satu hakim senior. Wasserman juga berpengalaman dan memiliki pengetahuan yang luas soal Talmud atau kumpulan ajaran, hukum, hingga interpretasi sastra Yahudi, dan keputusan hukum Yahudi.

    Dia juga sempat menuai sorotan usai menjadi salah satu sosok yang mengeluarkan fatwa untuk mengizinkan pengeboman Rumah Sakit Al Shifa di Gaza.

    Menurut laporan Watan, sekitar 43 rabi telah mengeluarkan fatwa yang mengizinkan pengeboman di RS Al Shifa ke Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

    Keputusan itu muncul usai puluhan ribu warga Palestina mencari perlindungan di tempat tersebut imbas gempuran Israel yang mengenai rumah mereka.

    Israel melancarkan serangan ke Al Shifa pada pertengahan November. Mereka juga sempat mengepung rumah sakit tersebut.

    Tak hanya itu, Israel merangsek masuk ke RS dan melepas tembakan hingga menyebabkan korban luka.

    Sebelum menggempur habis-habisan RS itu, Israel menuduh Al Shifa menjadi markas Hamas. Di sana, kata mereka, terdapat terowongan yang menuju rumah pemimpin Hamas.

    Namun, pihak RS Al Shifa membantahnya. Terowongan yang dimaksud adalah jalur air untuk mengisi kolam.

    (isa/rds/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Israel Serang Bus Tawanan Palestina yang Akan Dibebaskan saat Gencatan

    Israel Serang Bus Tawanan Palestina yang Akan Dibebaskan saat Gencatan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pasukan Israel meluncurkan gas air mata ke bus yang mengangkut tahanan Palestina yang akan dibebaskan saat gencatan senjata, Kamis (30/11).

    Saksi mata sekaligus jurnalis foto Isaam Rimawi mengatakan sebelum penembakan itu Israel mengerahkan pasukan di sekitar Penjara Ofer.

    “Mereka menembakkan gas air mata tepat ketika bus yang membawa para tahanan hendak berangkat,” kata Rimawi ke Al Jazeera, Jumat (1/12).

    Dia kemudian berujar, “Para tahanan merasa lemas, dan sopir harus menghentikan bus sampai kru Palang Merah datang membantu mereka.”

    Staf medis it lalu masuk ke bus. Rimawi lantas mendokumentasikan insiden tersebut.

    Jurnalis foto itu mengatakan Israel sengaja menembakkan gas air mata.

    “Mereka tak ingin orang-orang merayakan pembebasan para tahanan,” lanjut dia.

    Israel dan kelompok perlawanan di Palestina, Hamas, sepakat bertukar tahanan atau sandera di bawah kesepakatan gencatan senjata.

    Pada Kamis, Israel membebaskan 30 tahanan Palestina usai Hamas melepas delapan sandera.

    Gencatan senjata kedua pihak ini berlangsung sejak 24 November dan terus diperpanjang hingga akan berakhir hari ini.

    Israel dan Hamas juga disebut sepakat gencatan senjata selama satu hari. Artinya, jeda kemanusiaan ini akan berakhir Sabtu (2/12), jika tak diperpanjang.

    Perjanjian gencatan senjata ini mencakup pertukaran tahanan, lebih banyak bantuan kemanusiaan yang masuk, hingga jeda pertempuran.

    Namun, selama gencatan senjata Israel terus melancarkan serangan terutama ke Tepi Barat. Mereka juga menangkap warga di sejumlah area di Palestina.

    (isa/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Israel-Hamas Disebut Sepakat Perpanjang Gencatan Senjata 1 Hari Lagi

    Israel-Hamas Disebut Sepakat Perpanjang Gencatan Senjata 1 Hari Lagi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Israel dan Hamas Palestina dilaporkan sepakat memperpanjang gencatan senjata di Jalur Gaza selama satu hari hingga hari ke delapan besok, Sabtu (2/12).

    Kabar ini diutarakan pejabat Mesir yang terlibat memediasi perundingan gencatan senjata kepada The Wall Street Journal pada Jumat (1/12).

    Belum ada pengumuman resmi mengenai perpanjangan gencatan senjata dari kedua pihak terkait. Para mediator seperti Mesir dan Qatar, juga Amerika Serikat, belum buka suara terkait kemungkinan perpanjangan gencatan senjata yang ketiga kali ini.

    Menurut laporan WSJ seperti dikutip Reuters, penambahan satu hari jeda pertempuran ini akan dipergunakan untuk membebaskan tambahan 10 sandera Hamas seperti perjanjian di awal kesepakatan.

    Seorang sumber yang dekat dengan kelompok Hamas sebelumnya juga mengatakan kepada AFP bahwa mereka “bersedia memperpanjang gencatan senjata.”

    “Para mediator saat ini melakukan upaya yang kuat, intens dan berkelanjutan untuk satu hari tambahan dalam gencatan senjata dan kemudian berupaya untuk memperpanjangnya lagi pada hari-hari lainnya,” kata sumber yang tidak ingin disebutkan namanya itu.

    Israel dan Hamas sepakat menerapkan gencatan senjata selama empat hari di Gaza terhitung mulai Jumat (24/11). Pada Selasa (28/11), keduanya sepakat memperpanjang lagi jeda pertempuran sebanyak dua hari. 

    Israel dan Hamas pun akhirnya kembali sepakat memperpanjang gencatan senjata satu hari hingga hari ini. Perpanjangan jeda pertempuran tersebut disepakati keduanya beberapa menit menjelang gencatan senjata berakhir.

    Dalam perjanjian awal, Israel dan Hamas memang sepakat bahwa gencatan senjata bisa diperpanjang satu hari untuk setiap 10 sandera yang dibebaskan.

    Meski gencatan senjata terus diperpanjang, Israel tetap mengancam akan kembali menggempur Gaza habis-habisan ketika jeda pertempuran benar-benar selesai.

    (rds/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Israel Bom Pusat Arsip Gaza, Dituduh Ingin Hapus Sejarah Palestina

    Israel Bom Pusat Arsip Gaza, Dituduh Ingin Hapus Sejarah Palestina

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kepala Pemerintahan Kota Gaza Palestina Yahya Al Sarraj mengatakan pasukan Israel menggempur pusat arsip di wilayah itu pada Rabu (29/11).

    Al Sarraj  mengatakan Gedung Pusat Arsip Gaza itu menyimpan ribuan dokumen bersejarah soal Palestina terhitung sejak 150 tahun lalu.

    “Menargetkan Pusat Arsip menimbulkan bahaya besar bagi kota ini, karena di dalamnya terdapat ribuan dokumen bersejarah yang berharga bagi masyarakat,” kata dia, dikutip kantor berita Turki Anadolu Agency, Kamis.

    Al Sarraj mengatakan dokumen-dokumen yang tersimpan di gedung tersebut berisikan sejarah dan budaya Palestina.

    Selain itu, Pusat Arsip juga memuat denah bangunan kuno bernilai sejarah dan dokumen tulisan tangan dari tokoh bangsa ternama.

    “Dokumen-dokumen ini, yang sudah ada sejak lama, terbakar, menjadi abu, menghapus sebagian besar ingatan kita tentang Palestina,” ujar Al Sarraj.

    Tak hanya pusat arsip, perpustakaan utama di Jalur Gaza yang dikenal sebagai Kantor Umum juga tak luput dari pemboman Israel.

    Al Sarraj juga menerangkan pasukan Israel menargetkan banyak bangunan, termasuk pusat kebudayaan besar dan monumental Rashad Al Shawwa hingga taman umum milik pemerintah kota.

    Israel juga menyerang tugu peringatan di sejumlah provinsi saat awal agresi.

    Pasukan Israel, kata dia, juga menargetkan Dewan Legislatif Palestina dan monumen peringatan di Taman Peringatan Prajurit Tak Dikenal (Al-Jundi Al-Majhool).

    Al Sarraj menyebut gempuran yang terus terjadi dari pasukan Israel membuat kota-kota di Palestina tak bisa dihuni.

    Israel melancarkan agresi ke Palestina pada 7 Oktober. Mereka juga mendeklarasikan perang melawan Hamas.

    Sepanjang operasi, pasukan Israel menyerang objek dan warga sipil. Imbas gempuran itu, lebih dari 15.000 warga di Palestina meninggal.

     

    (isa/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • VIDEO: Amarah Warga Palestina Makamkan Pemuda Tewas Dibunuh Israel

    VIDEO: Amarah Warga Palestina Makamkan Pemuda Tewas Dibunuh Israel

    Jakarta, CNN Indonesia

    Warga Palestina menguburkan seorang pria pada Kamis (30/11) yang dibunuh pasukan Israel.

    Fadi Badran, yang masih berusia 21 tahun, terbunuh ketika bentrokan meletus di Tepi Barat.

    Para pelayat mengibarkan bendera Palestina saat mengantar Badran ke peristirahatan terakhirnya.

    Setidaknya 15.000 warga Palestina tewas akibat kekejaman Israel selama perang.

  • Penembakan Yerusalem, Israel Kekeh Ingin Bekali Warga dengan Senapan

    Penembakan Yerusalem, Israel Kekeh Ingin Bekali Warga dengan Senapan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir mengatakan penembakan di Yerusalem menunjukkan pendistribusian senjata api kepada warga sipil adalah hal penting sebagai pertahanan diri.

    Ben-Gvir berjanji akan melanjutkan pemberian senjata kepada warga sipil Israel, terutama di saat Tel Aviv masih dalam status berperang dengan kelompok Hamas Palestina sejak 7 Oktober lalu.

    “Senjata menyelamatkan nyawa. Meskipun ada kritik dari berbagai pihak, saya akan melanjutkan kebijakan membagikan senjata di mana pun, baik ke ruang gawat darurat maupun warga sipil,” kata Ben-Gvir.

    “Kami punya pasukan koalisi yang kuat, kami punya tentara yang kuat, tapi tidak ada polisi di mana-mana, jadi jika ada senjata sipil, itu bisa menyelamatkan nyawa,” paparnya menambahkan seperti dikutip Al Jazeera pada Kamis (30/11).

    Beberapa hari setelah perang dengan Hamas pecah, Ben-Gvir telah mendistribusikan puluhan ribu senjata api kepada warga sipil Israel.

    Israel memprioritaskan mempersenjatai warga sipil yang tinggal di wilayah pendudukan Tepi Barat Palestina dan Yerusalem Timur yang menjadi wilayah rebutan Israel-Palestina.

    Warga Israel yang tinggal di “kota campuran” di wilayah Palestina juga turut dibekali senjata oleh pemerintah Zionis.

    Pernyataan Ben-Gvir itu datang merespons penembakan yang terjadi di sebuah halte bus di sisi barat Yerusalem pada Kamis. Dua pria bersenjata menembaki halte bus di wilayah tersebut hingga menewaskan tiga warga dan melukai 16 orang lainnya.

    Penembakan ini terjadi kala Israel dan Hamas tengah menerapkan gencatan senjata di Jalur Gaza Palestina.

    Menurut keterangan polisi Israel, dua orang pelaku tersebut berasal dari Yerusalem Timur. Mereka menembaki lokasi kejadian dengan senapan M-16 dan sebuah pistol.

    Tak lama usai kejadian, Hamas mengaku bertanggung jawab atas penembakan tersebut.

    Dalam sebuah pernyataan yang dirilis beberapa jam usai insiden, Hamas menyebut serangan itu merupakan “tanggapan alami terhadap kejahatan penjajah (Israel) yang belum pernah terjadi sebelumnya di Jalur Gaza dan terhadap anak-anak di Jenin (Tepi Barat, Palestina).”

    Hamas menyebut dua pelaku penembakan yakni dua bersaudara Murad Nemr (38) dan Ibrahim Nemr (30). Mereka adalah anggota sayap bersenjata Hamas yang berbasis di Yerusalem Timur, demikian dikutip dari AFP.

    (rds/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Menteri-Pejabat Israel yang Keras Kepala Tolak Setop Agresi Israel

    Menteri-Pejabat Israel yang Keras Kepala Tolak Setop Agresi Israel

    Jakarta, CNN Indonesia

    Gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina kembali diperpanjang hingga Jumat (1/12) atas kesepakatan kelompok Hamas dan Israel dengan Qatar sebagai mediator.

    Namun, gencatan senjata ini bukan berarti berakhirnya perang antara Hamas dan Israel.

    Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, terus menegaskan bahwa pihaknya akan terus melanjutkan penghancuran kelompok Hamas setelah gencatan senjata berlangsung.

    “Sejak awal perang, saya menetapkan tiga tujuan: melenyapkan Hamas, mengembalikan semua korban penculikan, dan memastikan bahwa Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel,” kata perdana menteri Netanyahu, dikutip dari Times of Israel.

    Beberapa menteri sampai politikus Israel juga menyampaikan penolakan terhadap pemberhentian agresi Israel ke Palestina.

    Berikut deret pejabat hingga menteri Israel yang menolak setop agresi Israel.

    Menteri Pertahanan Yoav Gallant

    Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengatakan pada Jumat (24/11) bahwa gencatan senjata yang disepakati selama beberapa hari di Gaza hanyalah “Jeda singkat”.

    Pernyataan ini dikeluarkan Gallant kepada mitranya dari Italia yang sedang berkunjung ke Tel Aviv, dikutip dari Reuters.

    Saat itu, Israel sedang mempersiapkan penerimaan 13 sandera yang dibebaskan dari Gaza sebagai imbalan pembebasan 39 warga Palestina.

    “Akan ada jeda singkat dan kemudian kami akan melanjutkan operasi dengan kekuatan militer penuh. Kami tidak akan berhenti sampai kami mencapai tujuan kami: menghancurkan Hamas dan memulangkan sandera dari Gaza ke Israel – ada 240 sandera dan ini adalah sesuatu yang luar biasa. Kami tidak bisa menerima dan tidak bisa mentoleransinya,” kata Gallant.

    Menteri Kabinet Perang Benny Gantz

    Menteri Israel, Benny Gantz, pada pertengahan bulan lalu sempat melakukan panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, yang meminta penghentian kekerasan oleh pemukim Israel kepada warga Palestina di Tepi Barat.

    Dilansir dari Aljazeera, Benny Gantz merupakan pemimpin oposisi berhaluan tengah yang bergabung dengan kabinet masa perang Netanyahu setelah serangan kelompok Hamas ke Israel 7 Oktober.

    Gantz termasuk dalam empat pejabat Israel yang melakukan konferensi pers jumat lalu terkait kesiapan untuk melanjutkan perang.

    Keterlibatan Gantz dalam kabinet perang Israel yang dibentuk oleh Netanyahu mengejutkan banyak pihak. Selama ini Gantz dan Netanyahu dikenal berselisih dan bersaing dalam urusan politik.

    Mereka mungkin bersatu dalam perang, namun berselisih dalam politik.

    Salah satu foto yang diambil saat konferensi pers minggu lalu viral di media sosial karena memperlihatkan Netanyahu yang sendirian, sedangkan Gallant dan Gantz berdiri bersama di samping, dikutip dari Alshar Al-Awsat.

    Bersambung ke halaman berikutnya…

    Kepala Staf IDF Letjen Herzi Halevi

    Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Herzi Halevi, menyetujui rencana operasional untuk melanjutkan operasi darat di Jalur Gaza pada Rabu (29/11).

    “Herzi Halevi, kepala staf, mengadakan sesi hari ini (Rabu) untuk menyetujui rencana pertempuran tahap selanjutnya di markas Komando Selatan,” kata tentara Israel, dikutip dari Anadolu Agency.

    “Kami tahu apa yang perlu dilakukan, dan kami siap untuk langkah selanjutnya,” imbuhnya.

    Halevi selama ini memimpin berbagai serangan Israel ke Jalur Gaza dengan meningkatkan target sasaran serangan.

    Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir

    Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, mengancam akan memecah belah pemerintahan jika agresi militer ke Palestina tidak dilanjutkan.

    Ancaman tersebut disampaikan Ben Gvir saat terciptanya kesepakatan perpanjangan gencatan senjata hingga Kamis (30/11).

    “Menghentikan perang sama dengan menghancurkan pemerintah,” ungkap Ben Gvir, dikutip dari Times of Israel.

    Ben Gvir termasuk sebagai menteri yang menolak perjanjian bagi Hamas untuk melepaskan sandera yang mereka tangkap dengan imbalan gencatan senjata selama hari di Gaza.

    Ben Gvir memang dikenal sebagai menteri Israel yang sangat anti-Palestina. Ben Gvir sering menimbulkan kontroversi atas komentar-komentarnya terhadap Palestina.