Jenis Media: Internasional

  • Sandera Tentara Israel Tewas Saat Akan Diselamatkan

    Sandera Tentara Israel Tewas Saat Akan Diselamatkan

    Gaza City

    Sayap bersenjata Hamas mengklaim kelompoknya telah menggagalkan upaya penyelamatan sandera oleh pasukan khusus Israel di Jalur Gaza. Beberapa tentara dan seorang sandera, yang merupakan personel militer Israel, dilaporkan tewas dalam pertempuran yang terjadi saat penggagalan upaya penyelamatan itu.

    Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Jumat (8/12/2023), sayap bersenjata Hamas, Brigade al-Qassam, dalam pernyataan via Telegram menyatakan para petempurnya mendeteksi unit pasukan khusus Israel yang sedang melakukan upaya penyelamatan sandera dan melancarkan serangan terhadap mereka.

    Pertempuran pun terjadi antara militan Hamas dan pasukan Israel di Jalur Gaza, namun lokasi pertempuran itu tidak disebutkan lebih lanjut.

    Brigade al-Qassam, dalam pernyataannya, menyebut seorang tentara Israel yang disandera tewas dalam pertempuran itu. Mereka mengidentifikasi sandera tentara Israel yang tewas sebagai Sa’ar Baruch yang berusia 25 tahun.

    Daftar sandera yang pernah dirilis oleh Israel mengidentifikasi salah satu sandera sebagai Sahar Baruch, yang merupakan seorang mahasiswa sipil yang berusia 24 tahun ketika diculik dari rumahnya di Israel bagian selatan dalam serangan mengejutkan Hamas pada 7 Oktober lalu.

    Militer Israel belum memberikan komentar atas klaim Hamas tersebut.

    Pada Oktober lalu, militer Israel mengklaim pasukannya berhasil membebaskan seorang tentaranya yang disandera Hamas di Jalur Gaza.

    Saat ini, diyakini masih ada 138 sandera yang ditahan di Jalur Gaza. Operasi militer Israel terhadap daerah kantong Palestina itu kembali berlanjut setelah gencatan senjata berakhir pada awal Desember ini, karena tidak adanya kesepakatan baru untuk memperpanjang jeda pertempuran antara Israel dan Hamas.

    Otoritas Israel melaporkan lebih dari 240 orang disandera oleh Hamas dan kini ditahan di Jalur Gaza. Mereka yang disandera tidak hanya terdiri atas warga sipil, tapi juga tentara Israel, dan bahkan terdapat warga negara asing.

    Serangan Hamas pada awal Oktober itu dilaporkan menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil.

    Sebagai respons atas serangan itu, Israel melancarkan serangan via udara, darat dan laut terhadap Jalur Gaza. Laporan terbaru dari kantor media pemerintah Hamas yang menguasai Jalur Gaza menyebutkan bahwa sedikitnya 16.248 orang, kebanyakan wanita dan anak-anak, tewas akibat rentetan serangan Israel.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Pasukan Israel Tembak Mati 6 Warga Palestina di Tepi Barat

    Pasukan Israel Tembak Mati 6 Warga Palestina di Tepi Barat

    Jakarta

    Pasukan Israel menembak mati enam warga Palestina dalam penyerbuan ke sebuah kamp pengungsi di utara Tepi Barat yang diduduki Israel. Kementerian Kesehatan Palestina menyampaikan kematian mereka pada Jumat (8/12).

    Kementerian tersebut tidak mengidentifikasi keenam warga Palestina itu, namun mengatakan mereka tewas “akibat peluru dari pendudukan (Israel) di kamp pengungsi Al-Fara” dekat Tubas.

    Militer Israel tidak segera menanggapi permintaan komentar.

    “Bentrokan meningkat dengan pasukan (Israel) yang menyerbu kamp di tengah tembakan hebat dan ledakan-ledakan,” kata kantor berita resmi Palestina, Wafa, seperti dilansir AFP, Jumat (8/12/2023).

    Kekerasan di wilayah tersebut berkobar sejak pecahnya perang antara Israel dan kelompok Hamas di Jalur Gaza.

    Sebelumnya pada hari Rabu (6/12) lalu, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan empat warga Palestina, dua di antaranya remaja, tewas dalam berbagai operasi Israel di sekitar Tepi Barat, yang telah diduduki Israel sejak tahun 1967.

    Otoritas Palestina mengatakan tembakan Israel dan serangan para pemukim di Tepi Barat telah menewaskan sedikitnya 263 warga Palestina sejak perang Israel-Hamas dimulai.

    Kelompok Hamas yang menguasai Gaza melancarkan serangan besar-besaran yang belum pernah terjadi sebelumnya di Israel selatan pada tanggal 7 Oktober, menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera sekitar 240 orang, kata para pejabat Israel.

    Sebagai balasan, Israel melancarkan serangan udara dan serangan darat di Gaza yang telah menewaskan hampir 17.200 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut otoritas Hamas di sana.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Putra Biden Didakwa Ngemplang Pajak Rp 21,7 Miliar!

    Putra Biden Didakwa Ngemplang Pajak Rp 21,7 Miliar!

    California

    Dakwaan baru dijeratkan terhadap Hunter Biden, putra Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, oleh Departemen Kehakiman AS. Kali ini, Hunter didakwa gagal membayar pajak sebesar US$ 1,4 juta (Rp 21,7 miliar) selama empat tahun, padahal dia menghabiskan jutaan dolar untuk gaya hidup mewahnya.

    Seperti dilansir Reuters, Jumat (8/12/2023), dakwaan terbaru untuk Hunter ini diajukan oleh Departemen Kehakiman AS pada Kamis (7/12) waktu setempat. Putra Biden ini sebelumnya didakwa berbohong soal penggunaan narkoba saat membeli senjata api — dakwaan pidana pertama untuk anak Presiden AS yang menjabat.

    Dalam rentetan dakwaan terbaru yang diajukan ke Pengadilan Distrik Pusat California, pekan ini, Hunter yang berusia 53 tahun ini telah didakwa atas tiga pelanggaran pidana berat dan enam pelanggaran pajak ringan. Dia terancam hukuman 17 tahun penjara jika terbukti bersalah.

    Departemen Kehakiman AS menyatakan penyelidikan terhadap Hunter masih berlangsung.

    “Terdakwa (Hunter-red) terlibat dalam skema empat tahun untuk tidak membayar pajak federal yang dihitung sendiri setidaknya sebesar US$ 1,4 juta yang harus dia bayarkan untuk tahun pajak 2016 hingga tahun 2019,” demikian bunyi penggalan dokumen dakwaan terhadap Hunter.

    Disebutkan juga dalam dokumen dakwaan tersebut bahwa Hunter malah menghabiskan sejumlah besar uang “untuk obat-obatan, penghibur dan pacar, hotel mewah dan properti sewaan, mobil-mobil eksotis, pakaian, dan barang-barang pribadi lainnya”. Uang sebesar US$ 70.000 (Rp 1 miliar) digunakannya untuk rehabilitasi narkoba.

    Pengacara Hunter, Abbe Lowell, dalam pernyataannya menegaskan kliennya telah melunasi pajaknya. Lowell justru menuduh jaksa khusus AS, David Weiss, yang memimpin penyelidikan terhadap Hunter, telah mengingkari perjanjian sebelumnya.

    Lihat juga Video: Lima Senator Meminta Biden untuk Berlakukan Larangan ke China

    Weiss ditunjuk menjadi jaksa Delaware oleh mantan Presiden AS Donald Trump, dan ditetapkan sebagai jaksa khusus oleh Jaksa Agung Merrick Garland pada Agustus lalu.

    “Jika nama belakang Hunter bukan Biden, dakwaan di Delaware, dan sekarang di California, tidak akan pernah diajukan,” sebutnya.

    Gedung Putih menolak untuk berkomentar atas dakwaan tersebut.

    Belum diketahui secara jelas kapan Hunter akan hadir dalam persidangan kasusnya ini.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Spanyol Diam-diam Usir 2 Staf Kedutaan AS, Ada Apa?

    Spanyol Diam-diam Usir 2 Staf Kedutaan AS, Ada Apa?

    Jakarta

    Pemerintah Spanyol diam-diam mengusir dua staf kedutaan Amerika Serikat di Madrid, ibu kota Spanyol. Pengusiran ini dilakukan menyusul tuduhan bahwa keduanya berusaha menyuap petugas intelijen Spanyol dengan imbalan informasi rahasia.

    Menteri Pertahanan Spanyol Margarita Robles mengatakan pada hari Kamis (7/12) waktu setempat, bahwa Spanyol telah mengajukan komplain ke Amerika, namun insiden tersebut tidak akan merusak hubungan diplomatik kedua negara.

    “Spanyol dan Amerika Serikat adalah teman, sekutu, dan mitra,” katanya kepada wartawan, seperti dilansir Al Jazeera, Jumat (8/12/2023).

    “Ketika ada permasalahan yang mungkin berdampak pada kami, maka permasalahan tersebut akan didiskusikan dan ditangani, namun hal tersebut sama sekali tidak mempengaruhi hubungan yang kami jalin,” imbuh Menhan Spanyol itu.

    Surat kabar El Pais melaporkan bahwa dua pegawai kedutaan AS yang tidak disebutkan namanya, dikeluarkan secara diam-diam atas permintaan pemerintah Spanyol, menyusul penyelidikan yang menyimpulkan bahwa mereka telah memperoleh informasi dari agen intelijen Spanyol dengan imbalan besar.

    Robles menegaskan bahwa penyelidikan yudisial sedang menyelidiki “perilaku tidak wajar” di CNI, badan intelijen Spanyol. Isi materi yang dibagikan kepada kedua staf kedutaan AS tersebut tidak jelas.

    El Pais melaporkan bahwa seorang kepala wilayah CNI dan asistennya ditangkap dua bulan lalu, namun pengadilan memerintahkan agar kasus mereka tetap dirahasiakan. Surat kabar itu menambahkan bahwa Duta Besar AS Julissa Reynoso membantah mengetahui atau terlibat ketika dipanggil oleh otoritas Spanyol.

    Lihat juga Video: Spanyol Siap Akui Negara Palestina Walau Berbeda Pendapat dengan UE

    “Setidaknya dua agen AS yang ditempatkan di Kedutaan Besar AS di Madrid, yang terlibat langsung dalam perekrutan mata-mata CNI, diam-diam telah diusir dari Spanyol,” demikian laporan El Pais.

    Meskipun upaya merekrut agen dari aparat intelijen suatu negara merupakan bentuk tipu muslihat yang lazim terjadi dalam hubungan antara negara-negara, El Pais menyebut insiden tersebut sebagai “tindakan permusuhan terbuka” yang tidak pantas dilakukan oleh “teman atau sekutu”.

    Outlet media Spanyol, El Confidencial pertama kali melaporkan tentang penangkapan dua pekerja CNI tersebut pada hari Senin lalu. Ketika ditanya tentang insiden tersebut, penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan menolak berkomentar.

    Kedutaan Besar AS di Madrid dan Kementerian Luar Negeri Spanyol juga menolak berkomentar mengenai masalah ini.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Putin Dikawal 4 Jet Tempur Saat Kunjungi Timur Tengah, Ini Alasannya

    Putin Dikawal 4 Jet Tempur Saat Kunjungi Timur Tengah, Ini Alasannya

    Moskow

    Pesawat yang membawa Presiden Rusia Vladimir Putin dalam kunjungan ke Timur Tengah, pekan ini, dikawal oleh empat jet tempur Su-35S sekaligus. Apa penyebabnya?

    Seperti dilansir RT, Jumat (8/12/2023), Putin berkunjung ke Uni Emirat Arab (UEA) dan Arab Saudi pada Rabu (6/12) waktu setempat. Dalam kunjungannya, Putin melakukan pembicaraan dengan Presiden UEA Mohammed bin Zayed Al Nahyan di Abu Dhabi, kemudian dengan Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), yang juga menjabat sebagai Perdana Menteri (PM) Saudi, di Riyadh.

    Dalam kunjungannya itu, pesawat yang membawa Putin diapit oleh empat jet tempur Su-35S dari Angkatan Udara Rusia, yang membawa persenjataan standar berbagai kelas.

    Pengawalan empat jet tempur Rusia itu sempat memicu pertanyaan? Apa alasan di balik pengawalan besar-besaran itu?

    Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov memberikan penjelasannya. Peskov mengatakan bahwa kawasan Timur Tengah merupakan wilayah yang ‘penuh bahaya’ dan langkah-langkah tertentu diambil untuk menjamin keselamatan Putin sebagai Presiden Rusia.

    Menurut Peskov, langkah-langkah semacam itu diambil demi melindungi pemimpin Rusia di kawasan yang ‘bergejolak’, dan izin penerbangan khusus diperoleh untuk pengawalan udara terhadap pesawat kepresidenan dari negara-negara yang melintasi kawasan tersebut.

    Lebih lanjut, Peskov menjelaskan bahwa UAE dan Saudi sendiri merupakan ‘negara yang stabil dan aman’, namun tidak demikian dengan negara-negara sekitarnya.

    Kementerian Pertahanan Rusia telah merilis sebuah video yang menunjukkan jet-jet tempur Su-35S mengawal pesawat yang membawa Putin dalam kunjungannya ke Timur Tengah.

    Laporan The Independent menyebut jet-jet tempur Su-35S dari Angkatan Udara Rusia mengudara dalam formasi jaring pengaman yang ketat di sekitar pesawat yang membawa Putin saat mereka terbang dari Rusia menuju ke Abu Dhabi pada Rabu (6/12) waktu setempat.

    Pesawat yang membawa Putin itu mendarat di bandara komersial di Abu Dhabi, yang berjarak kurang dari 30 kilometer dari Pangkalan Udara Al-Dhafra, yang merupakan pangkalan militer utama Amerika Serikat (AS) di wilayah tersebut.

    Pengawalan Angkatan Udara Rusia yang luar biasa ketat terhadap pesawat yang membawa Putin itu tergolong tidak biasa. Terlebih kunjungan ke Timur Tengah ini menjadi kunjungan pertama Putin ke kawasan tersebut sejak pandemi virus Corona (COVID-19) merajalela dan invasi Rusia dilancarkan ke Ukraina.

    Putin hampir tidak pernah pergi keluar dari Rusia sejak perang berkecamuk dengan Ukraina, sebagian karena dia menghadapi surat perintah penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional (ICC) atas tuduhan kejahatan perang, berupa penculikan anak-anak Ukraina. Baik UEA maupun Saudi bukanlah anggota ICC.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Biden Telepon Netanyahu, Ingatkan Pentingnya Lindungi Warga Sipil Gaza

    Biden Telepon Netanyahu, Ingatkan Pentingnya Lindungi Warga Sipil Gaza

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa melindungi warga sipil di Gaza adalah hal yang “penting”. Biden juga mengatakan lebih banyak bantuan harus diizinkan masuk, kata Gedung Putih.

    Biden, yang berbicara melalui telepon dengan Netanyahu pada Kamis (7/12) waktu setempat untuk pertama kalinya sejak 26 November, menyerukan pembentukan koridor kemanusiaan untuk “memisahkan penduduk sipil dari Hamas”.

    “Presiden menekankan kebutuhan penting untuk melindungi warga sipil dan memisahkan penduduk sipil dari Hamas, termasuk melalui koridor yang memungkinkan orang untuk bergerak dengan aman dari wilayah perang tertentu,” kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (8/12/2023).

    Amerika Serikat sangat membela hak Israel untuk mempertahankan diri setelah serangan Hamas pada 7 Oktober, yang menurut Israel, menewaskan 1.200 orang, sementara 138 orang masih disandera.

    Namun, pemerintahan Biden menyebut terlalu banyak warga sipil Palestina yang tewas dalam serangan Israel di Gaza. Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas mengatakan jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 17.177 pada hari Kamis (7/12).

    Ketika pertempuran sengit di perkotaan terjadi di kota-kota terbesar di Gaza dan sekitarnya pada hari Kamis (7/12) waktu setempat, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Israel perlu berbuat lebih banyak.

    “Penting bagi Israel untuk mengutamakan perlindungan warga sipil,” kata Blinken saat konferensi pers dengan Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron yang sedang berkunjung pada hari Kamis.

    Gedung Putih menyatakan, Biden juga menyambut baik keputusan Israel untuk memberikan lebih banyak bahan bakar menyusul gagalnya gencatan senjata “tetapi menekankan bahwa lebih banyak bantuan sangat dibutuhkan secara menyeluruh.”

    Biden juga meminta Hamas untuk mengizinkan Palang Merah mengakses para sandera yang masih ditahan oleh kelompok milisi Palestina tersebut.

    Secara terpisah, Biden juga berbicara dengan Raja Yordania Abdullah II, seiring upaya terus dilakukan untuk memulihkan gencatan senjata singkat yang gagal pekan lalu, kata Gedung Putih.

    Kedua pemimpin sepakat untuk mengupayakan “perdamaian yang langgeng dan berkelanjutan di Timur Tengah termasuk pembentukan negara Palestina,” imbuh Gedung Putih.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Balon Udara China Terdeteksi Mengudara di Sekitar Taiwan

    Balon Udara China Terdeteksi Mengudara di Sekitar Taiwan

    Taipei

    Kementerian Pertahanan Taiwan mendeteksi sebuah balon udara China terbang hingga melintasi garis median Selat Taiwan, yang memisahkan pulau tersebut dengan daratan utama China.

    “Satu balon RRC (Republik Rakyat China) terdeteksi pada pukul 11.52 kemarin setelah melintasi garis media di Selat Taiwan … berjarak 101 mil laut (187 kilometer) di sebelah barat daya Keelung (kota di Taiwan bagian utara),” demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Taiwan, seperti dilansir AFP, Jumat (8/12/2023).

    “Balon tersebut mengarah ke timur dan menghilang pada pukul 12.55 waktu setempat,” imbuh pernyataan tersebut.

    Kementerian Pertahanan Taiwan menyertakan gambar yang menunjukkan pergerakan balon udara itu dalam rute yang berkelok-kelok.

    Pada Kamis (7/12) waktu setempat, Kementerian Pertahanan Taiwan mendeteksi tujuh pesawat militer China yang mengudara hingga melintasi garis median tersebut pada pukul 19.30 waktu setempat.

    “Pesawat itu juga melakukan patroli tempur gabungan dengan kapal-kapal (China),” sebut Kementerian Pertahanan Taiwan dalam pernyataannya.

    Disebutkan juga oleh Kementerian Pertahanan Taiwan bahwa pihaknya memantau dan mengerahkan ‘sistem rudal berbasis darat untuk merespons’.

    Belum ada tanggapan pemerintah China atas pernyataan Kementerian Pertahanan Taiwan tersebut.

    China, dalam beberapa tahun terakhir, semakin meningkatkan tekanan militer dan politik terhadap Taiwan, yang diklaim sebagai wilayah kedaulatannya.

    Meskipun Beijing mengerahkan sejumlah pesawat tempur dan kapal ke sekitar wilayah Taiwan hampir setiap hari, aktivitas malam hari oleh pesawat militer China dan kemunculan balon udara jarang terjadi.

    Pada Februari lalu, sebuah balon mata-mata China yang terdeteksi mengudara melintasi wilayah Amerika Serikat (AS) ditembak jatuh oleh jet tempur Washington, yang kemudian memicu kehebohan diplomatik antara kedua negara.

    Balon berukuran raksasa, yang membawa muatan perangkat elektronik berukuran besar itu, terbang melintasi sejumlah instalasi militer AS yang sensitif dan memicu kekhawatiran bahwa Beijing sedang mengambil data intelijen penting.

    Seorang pejabat AS, yang tidak disebut namanya, menyatakan pada saat itu bahwa balon tersebut memiliki beberapa antena termasuk seorang rangkaian yang kemungkinan mampu mengumpulkan dan melakukan geolokasi komunikasi.

    China membantah balon udara itu bertujuan mengumpulkan informasi intelijen dan menjelaskan bahwa balon itu menyimpang dari jalur penerbangannya saat memasuki wilayah udara AS.

    Pada Juni lalu, Pentagon menyimpulkan bahwa balon udara itu tidak mengumpulkan data apa pun.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Pangeran Arab Saudi Meninggal, Diduga karena Kecelakaan Jet Tempur

    Pangeran Arab Saudi Meninggal, Diduga karena Kecelakaan Jet Tempur

    Jakarta

    Pangeran Arab Saudi, Talal bin Abdulaziz bin Bandar bin Abdulaziz Al Saud meninggal dunia pada usia 62 tahun. Kematiannya diumumkan pihak kerajaan Saudi pada hari Kamis (7/12) waktu setempat.

    Dalam pernyataan singkat yang dilaporkan kantor berita resmi Saudi, SPA, pihak kerajaan Saudi mengatakan bahwa salat jenazah akan dilakukan pada Jumat (8/12) di Masjid Imam Turki bin Abdullah di Riyadh. Tidak disebutkan penyebab kematian pangeran Saudi itu.

    Namun, laporan-laporan di media Arab, seperti dilansir Russia Today, Jumat (8/12/2023), mengklaim sang pangeran tewas dalam kecelakaan jet tempur.

    Pangeran Talal bin Abdulaziz adalah putra Pangeran Bandar dan cucu raja Saudi pertama, Raja Abdulaziz. Lahir pada tahun 1961, ia adalah seorang letnan kolonel di Angkatan Udara Kerajaan Saudi dan menjabat sebagai asisten kepala intelijen di GIP, badan intelijen Saudi, dari tahun 2004 hingga 2012.

    Meskipun pernyataan kerajaan Saudi tidak mengungkapkan penyebab kematiannya, outlet berita Lebanon, Al Mashhad melaporkan bahwa pangeran tersebut meninggal ketika jet tempur F-15 yang dinaikinya jatuh saat latihan dengan angkatan udara pada Kamis (7/12) pagi waktu setempat.

    Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Arab Saudi melaporkan salah satu jet tempur F-15 milik militernya terjatuh saat menjalankan misi latihan pada Kamis (7/12) waktu setempat. Semua awak militer yang ada di dalam jet tempur itu dikonfirmasi tewas. Ini merupakan kecelakaan kedua dalam sebulan yang melibatkan jet tempur F-15 Saudi.

    Seperti dilansir Al Arabiya, Jumat (8/12/2023), juru bicara Kementerian Luar Negeri Saudi Brigadir Jenderal Turki al-Maliki menyebut insiden melibatkan jet tempur F-15 itu terjadi saat penerbangan pelatihan rutin sedang dilaksanakan di Pangkalan Udara King Abdulaziz di Dhahran pada Kamis (7/12) waktu setempat.

    Disebutkan otoritas Saudi bahwa semua awak jet tempur itu tewas, tapi tidak disebutkan jumlah awak yang dimaksud maupun identitasnya. Namun, diketahui bahwa jet tempur F-15 pada umumnya membawa dua awak, yang terdiri dari seorang pilot dan seorang petugas sistem senjata.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Parlemen Denmark Setujui UU Larangan Bakar Al-Qur’an

    Parlemen Denmark Setujui UU Larangan Bakar Al-Qur’an

    Kopenhagen

    Parlemen Denmark menyetujui rancangan undang-undang (UU) yang melarang pembakaran Al-Qur’an di tempat-tempat umum. Para pelanggar larangan ini nantinya bisa terancam hukuman denda atau penjara maksimum dua tahun.

    Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Jumat (8/12/2023), UU yang melarang pembakaran kitab suci agama Islam di tempat umum ini resmi diloloskan oleh parlemen Denmark pada Kamis (7/12) waktu setempat, dalam voting yang digelar setelah perdebatan intens selama lima jam.

    Hasil voting menunjukkan 94 anggota parlemen Denmark menyetujui UU tersebut, sedangkan 77 anggota lainnya menolak. Total anggota parlemen Denmark diketahui mencapai 179 orang.

    Lebih lanjut, menurut laporan Al Jazeera, ketentuan dalam UU baru itu melarang ‘perlakuan tidak pantas terhadap tulisan-tulisan yang memiliki kepentingan keagamaan yang signifikan bagi komunitas agama yang diakui’.

    Dalam praktiknya, UU ini melarang membakar, merobek, atau menajiskan teks-teks suci di depan umum atau dalam video yang dimaksudkan untuk disebarluaskan.

    Bagi mereka yang melanggar UU tersebut, akan berisiko dikenai hukuman denda, yang jumlahnya belum disebutkan lebih lanjut, atau hukuman penjara maksimum dua tahun.

    UU larangan pembakaran Al-Qur’an itu akan mulai berlaku secara resmi di Denmark setelah Ratu Margrethe II menandatanganinya secara resmi. Hal ini diperkirakan akan terjadi pada bulan ini juga.

    Lihat juga video ‘Detik-detik Pria Robek dan Bakar Al-Qur’an di Masjid Pusat Stockholm’:

    Denmark dan Swedia dilanda serangkaian aksi protes di depan umum sepanjang tahun ini, ketika para aktivis anti-Islam membakar atau menodai Al-Qur’an yang menuai kemarahan negara-negara mayoritas Muslim di berbagai belahan dunia.

    Aksi protes kontroversial dan provokatif itu menuai tuntutan agar pemerintah Denmark melarang aksi pembakaran Al-Qur’an di wilayahnya.

    Menurut Menteri Kehakiman Peter Hummelgaard, lebih dari 500 aksi protes yang melibatkan pembakaran Al-Qur’an atau bendera tercatat sejak Juli lalu. “Demonstrasi semacam itu bisa merugikan hubungan Denmark dengan negara-negara lainnya, kepentingan kita, dan pada akhirnya keselamatan kita,” sebutnya.

    Denmark berupaya mewujudkan keseimbangan antara kebebasan berpendapat yang dilindungi oleh konstitusi, termasuk hak untuk mengkritik agama, dan keamanan nasional di tengah kekhawatiran aksi membakar Al-Qur’an akan memicu serangan-serangan kelompok ekstremis.

    Para pengkritik domestik di Denmark, dan Swedia, berargumen bahwa pembatasan apa pun yang diterapkan terhadap hak mengkritik agama, termasuk membakar Al-Qur’an, bisa melemahkan kebebasan liberal yang diperjuangkan keras di negara tersebut.

    “Sejarah akan menghakimi kita dengan keras atas hal ini, dan hal itu memang beralasan. Semuanya tergantung pada apakah pembatasan terhadap kebebasan berpendapat ditentukan oleh kita, atau apakah ditentukan oleh pihak luar,” sebut pemimpin Partai Demokrat Denmark, Inger Stojberg, yang anti-imigran.

    Pemerintahan koalisi sentris Denmark sebelumnya berpendapat bahwa aturan baru ini hanya akan berdampak kecil terhadap kebebasan berpendapat. Ditekankan juga bahwa hak mengkritik agama dengan cara-cara lainnya tetap sah di negara tersebut.

    Sementara itu, Swedia tengah mempertimbangkan cara-cara untuk secara hukum membatasi aksi penodaan Al-Qur’an, namun mengambil pendekatan yang berbeda dengan Denmark. Swedia dilaporkan sedang menganalisis apakah kepolisian harus mempertimbangkan keamanan nasional ketika memeriksa pengajuan izin untuk aksi protes di tempat umum yang melibatkan pembakaran Al-Qur’an.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Pangeran Saudi Meninggal Dunia Diduga Gegara Kecelakaan Jet Tempur

    Pangeran Saudi Meninggal Dunia Diduga Gegara Kecelakaan Jet Tempur

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pangeran Arab Saudi Talal bin Abdulaziz bin Bandar Al Saud meninggal dunia pada usia 62 tahun.

    Kabar duka ini disampaikan Pengadilan Kerajaan Saudi pada Kamis (7/12) dan diumumkan melalui laporan kantor berita Saudi Press Agency (SPA).

    “Pangeran Talal bin Abdulaziz bin Bandar Al Saud telah meninggal dunia,” demikian lapor SPA, Kamis (7/12).

    Pengadilan mengumumkan sholat jenazah sang pangeran akan dilaksanakan pada hari ini, Jumat (8/12), di Masjid Imam Turki bin Abdullah di Riyadh.

    Berdasarkan laporan media Arab, Talal bin Abdulaziz bin Bandar Al Saud meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat.

    Saudi Gazette sempat melaporkan bahwa pesawat tempur F-15SA milik Angkatan Udara Kerajaan Arab Saudi jatuh dan menewaskan dua awak di dalamnya. Insiden itu terjadi saat misi pelatihan di Dhahran, Provinsi Timur, pada Kamis.

    Juru bicara Kementerian Pertahanan Brigadir Jenderal Turki Al-Maliki mengatakan bahwa kecelakaan pesawat itu terjadi pada pukul 12:50 siang ketika sedang melakukan misi pelatihan rutin di Pangkalan Udara King Abdulaziz di Dhahran.

    Al-Maliki menyatakan bahwa komite investigasi telah mulai menyelidiki penyebab kecelakaan itu.

    Meski begitu, tak ada informasi lebih lanjut mengenai siapa dua awak yang meninggal dunia tersebut.

    Pangeran Talal bin Abdulaziz adalah putra Pangeran Bandar dan cucu raja Saudi pertama, Raja Abdulaziz. Pangeran kelahiran 1961 ini merupakan letnan kolonel di Angkatan Udara Kerajaan Saudi.

    Dia menjabat sebagai asisten kepala intelijen di GIP, badan intelijen Saudi, dari 2004 hingga 2012.

    Dilansir dari Russia Today, meski pernyataan pengadilan tidak mengungkapkan penyebab kematiannya, outlet berita Lebanon Al Mashhad melaporkan bahwa sang pangeran meninggal ketika jet tempur F-15 miliknya jatuh saat latihan dengan angkatan udara pada Kamis pagi.

    (blq/rds)

    [Gambas:Video CNN]