Jenis Media: Internasional

  • Arab Saudi Hadapi Posisi Sulit dalam Konflik di Gaza

    Arab Saudi Hadapi Posisi Sulit dalam Konflik di Gaza

    Jakarta

    Kanselir Jerman Olaf Scholz tidak ingin lebih lama lagi menghalangi pengiriman jet tempur Eurofighter ke Arab Saudi. Tindakan ini diambil meski ada kekhawatiran dari beberapa anggota partainya dan dari mitra koalisi pemerintahannya.

    Kanselir sependapat dengan penilaian Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, bahwa Arab Saudi mengambil “sikap yang sangat konstruktif” terhadap Israel dalam konflik Timur Tengah saat ini, kata juru bicara pemerintah Steffen Hebestreit, Senin (08/01) di Berlin. Angkatan Udara Saudi juga telah menggunakan Eurofighters untuk memblokir roket yang ditembakkan pemberontak Houthi di Yaman ke arah Israel.

    Bagi Scholz dan Baerbock, argumen tentang “sikap konstruktif” Arab Saudi melebihi kekhawatiran sebagian anggota partai koalisi tentang peran Arab Saudi dalam perang Yaman dan pelanggaran hak asasi manusia di Arab Saudi. Bukan mereka saja yang melakukan pendekatan ini.

    Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken juga memberikan komentar positif atas peran Arab Saudi setelah kunjungannya ke Riyadh pada hari Senin. Ada pembicaraan tentang normalisasi hubungan Arab Saudi dan Israel, lapornya dari percakapannya dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MbS). Menurut laporan lembaga tersebut, Saudi memiliki “kepentingan yang jelas untuk melanjutkan hal ini,” kata Blinken.

    Tertundanya pemulihan hubungan Israel-Arab Saudi

    Ini berarti Blinken, Scholz, dan Baerbock memberikan penilaian yang jauh lebih positif dibandingkan beberapa pakar Timur Tengah. Sejumlah pakar justru melihat jarak antara Israel dan Saudi kian jauh setelah serangan Hamas pada 7 Oktober dan perang Gaza. Hamas diklasifikasikan sebagai organisasi teroris oleh Uni Eropa, Amerika Serikat, Jerman dan beberapa negara lainnya.

    Menghentikan pemulihan hubungan ini jelas merupakan salah satu motif Hamas melakukan serangan skala besar. Pada awal Desember, beberapa peserta di Forum Doha (pertemuan para pakar Timur Tengah Arab dan internasional) mengatakan bahwa proses normalisasi Israel-Saudi tidak mungkin dilakukan.

    Arab Saudi memang telah menunda proses normalisasi hubungan, setidaknya untuk saat ini, mengingat perang yang menewaskan ribuan orang di Gaza. Namun, proses ini belum berakhir secara resmi. Pemulihan hubungan masih tertunda.

    Namun reaksi militer Israel terhadap serangan Hamas telah mengubah situasi. Seperti kebanyakan negara Arab dan Islam, Riyadh menilai tindakan militer Israel secara lebih kritis dibandingkan sebagian besar negara-negara Barat.

    Pada bulan November, di pertemuan puncak digital negara-negara BRICS, bin Salman menyerukan agar tidak ada lagi pengiriman senjata ke Israel. Beberapa pengamat bahkan berasumsi bahwa Arab Saudi akan semakin dekat dengan Iran karena pengaruh perang Gaza.

    Arab Saudi telah dengan jelas mengartikulasikan dirinya mengenai perang tersebut. Menteri Luar Negeri Saudi, Faisal bin Farhan al-Saud, mengambil alih kepemimpinan komite diplomatik yang diprakarsai oleh Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam, dan menganjurkan gencatan senjata segera. Hal ini bertentangan dengan keinginan Israel.

    Patut dicatat bahwa pertemuan pertama bin Farhan mengenai masalah ini terjadi di Beijing dan Moskow, bukannya di Washington, menurut jurnal Foreign Policy. “Sebuah sinyal yang jelas bagi Washington bahwa Arab Saudi memiliki pilihan lain di dunia multipolar yang terus berkembang ini,” tulis jurnal tersebut. Dan: “Elit kepemimpinan Saudi ingin menghindari keterlibatan dalam wacana Israel.”

    Kepentingan Arab Saudi tetap sama

    Terlepas dari semua retorika kritis terhadap Israel, ada satu hal yang jelas, kata Philipp Dienstbier, kepala program regional Negara-Negara Teluk di Yayasan Konrad Adenauer (KAS) yang berbasis di Yordania. Menurutnya, kepentingan kebijakan luar negeri Arab Saudi bahkan setelah dimulainya perang Gaza tidak berubah secara mendasar.

    Dengan cara ini, Kerajaan Saudi akan dapat memenuhi keinginan AS untuk menjalin hubungan baik dengan Israel karena Saudi masih terus bergantung pada kemitraan keamanan dengan Washington.

    “Setelah kecewa atas kurangnya respons AS terhadap penembakan fasilitas produksi minyak Saudi pada 2019, Arab Saudi kini mengharapkan respons yang lebih solid dan dapat diandalkan dari kemitraan keamanan dengan AS,” kata Dienstbier, “Riyadh mencari dukungan AS untuk program nuklirnya, serta kerja sama senjata.”

    Negara ini juga mempunyai kepentingan khusus sehubungan dengan Israel, kata Dienstbier. Sebagai bagian dari modernisasi ekonomi, Kerajaan Arab Saudi mengupayakan pertukaran ekonomi yang erat dengan negara-negara besar di kawasan.

    “Dan tentu saja Israel berada di garis depan, terutama dalam hal teknologi tinggi. Kedua negara juga memiliki kepentingan yang sama dalam proyek perdagangan dan infrastruktur,” kata pakar asal Jerman tersebut.

    Tergantung pada stabilitas regional

    Terlepas dari semua itu, Arab Saudi mempunyai kepentingan yang sangat besar untuk menjaga stabilitas kawasan sebaik mungkin, meskipun terjadi perang di Gaza. Krisis dan perang di lingkungan sekitar telah menghalangi rencana modernisasi Arab Saudi sendiri.

    Namun, serangan yang dilakukan milisi Houthi terhadap pelayaran internasional di Laut Merah menunjukkan betapa rapuhnya keamanan dan stabilitas saat ini di seluruh kawasan. “Arab Saudi belum mengonfirmasi, tapi juga tidak menyangkal” bahwa mereka juga mencegat beberapa roket yang ditembakkan oleh Houthi ke arah Israel, ujar Dienstbier.

    Selama bertahun-tahun, Arab Saudi telah memimpin aliansi militer internasional melawan milisi Houthi yang didukung Iran di Yaman. Gencatan senjata yang dinegosiasikan baru-baru ini sebagian besar masih berlaku, meskipun secara resmi telah berakhir.

    Arab Saudi akan terus melakukan upaya lebih besar untuk mengamankan wilayah perbatasannya. Oleh karena itu, instalasi militer yang digunakan kerajaan untuk mempertahankan diri dari serangan Yaman dalam beberapa tahun terakhir masih beroperasi. (ae/hp)

    Jangan lewatkan konten-konten eksklusif berbahasa Indonesia dari DW. Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Memanas! Kim Jong Un Umumkan Bye-bye Rekonsiliasi dengan Korsel

    Memanas! Kim Jong Un Umumkan Bye-bye Rekonsiliasi dengan Korsel

    Jakarta

    Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un mengumumkan negaranya tidak akan lagi mengupayakan rekonsiliasi dengan Korea Selatan (Korsel). Kim pun menyerukan penyusunan ulang konstitusi Korut untuk menghilangkan gagasan kenegaraan bersama antara dua Korea yang terpecah akibat perang itu.

    Langkah bersejarah untuk membatalkan upaya unifikasi yang telah berlangsung selama puluhan tahun ini, terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea.

    Media pemerintah Korut, KCNA, melaporkan, dalam pidatonya di sidang parlemen Korut, Majelis Rakyat Tertinggi pada Senin (15/1) waktu setempat, Kim menyalahkan Korea Selatan dan Amerika Serikat karena meningkatkan ketegangan di kawasan, dengan perluasan latihan militer gabungan mereka, pengerahan aset militer strategis AS, dan kerja sama keamanan trilateral dengan Jepang. Kim menyebut tindakan tersebut telah mengubah Semenanjung Korea menjadi zona risiko perang yang berbahaya.

    Dilansir Associated Press, Selasa (16/1/2024), Kim mengatakan bahwa mustahil bagi Korea Utara untuk melakukan rekonsiliasi dan reunifikasi secara damai dengan Korea Selatan, yang digambarkannya sebagai “antek kelas atas” dari kekuatan luar yang terobsesi dengan manuver konfrontatif.

    Dia pun menyerukan agar parlemen menulis ulang konstitusi Korea Utara untuk mendefinisikan Korea Selatan sebagai “musuh utama” bagi Korea Utara.

    Kim juga memerintahkan penghapusan simbol-simbol rekonsiliasi antar-Korea di masa lalu, untuk “sepenuhnya menghilangkan konsep-konsep seperti ‘reunifikasi’, ‘rekonsiliasi’ dan ‘saudara sebangsa’ dari sejarah nasional republik kita.”

    Kim Jong Un secara khusus menuntut pemotongan jalur kereta api lintas batas dan merobohkan sebuah monumen di Pyongyang untuk menghormati upaya reunifikasi, yang oleh Kim digambarkan sebagai hal yang merusak pemandangan.

    “Ini adalah kesimpulan akhir yang diambil dari sejarah pahit hubungan antar-Korea bahwa kita tidak bisa menempuh jalan pemulihan nasional dan reunifikasi bersama-sama,” katanya.

    Kim juga mengumumkan untuk membubarkan lembaga-lembaga penting pemerintah yang ditugaskan mengelola hubungan dengan Korea Selatan.

    “Komite Reunifikasi Damai Negara, Biro Kerja Sama Ekonomi Nasional dan Badan Pariwisata Internasional (Diamond Mountain), alat-alat yang ada untuk dialog, negosiasi dan kerja sama (Utara-Selatan), dihapuskan,” kata Majelis Rakyat Tertinggi dalam sebuah pernyataan.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Serangan di Israel Tewaskan Wanita, 2 Warga Palestina Ditangkap

    Serangan di Israel Tewaskan Wanita, 2 Warga Palestina Ditangkap

    Tel Aviv

    Seorang wanita tewas dan 12 orang lainnya mengalami luka-luka dalam dua serangan mobil, yang dilakukan secara terpisah namun terkoordinasi, di wilayah Israel bagian tengah pada Senin (15/1) waktu setempat. Dua warga Palestina ditangkap terkait serangan yang melibatkan mobil menabrak kerumunan orang tersebut.

    Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Selasa (16/1/2024), Kepolisian Israel menyebut insiden yang terjadi di Raanana, sebelah utara Tel Aviv tersebut sebagai serangan teroris. Kepolisian menambahkan bahwa dua tersangka terkait serangan itu telah ditangkap oleh otoritas Israel.

    Identitas kedua tersangka tidak diungkap ke publik. Hanya disebutkan oleh Kepolisian Israel bahwa kedua tersangka merupakan warga Palestina yang berasal dari keluarga yang sama di Hebron, sebuah kota di wilayah Tepi Barat yang diduduki Israel.

    Kedua tersangka, menurut pihak kepolisian, masuk ke wilayah Israel secara ilegal.

    “Mereka (kedua tersangka-red) pergi bersama-sama dan secara paralel, ke dua lokasi berbeda, membawa dua mobil dan melancarkan serangkaian serangan penabrakan,” tutur kepala kepolisian distrik tengah Israel, Avi Biton, kepada wartawan di Raanana.

    Belum ada pihak atau kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.

    Kepolisian Israel menambahkan bahwa salah satu kendaraan yang digunakan dalam serangan itu merupakan kendaraan curian.

    Seorang wanita dikonfirmasi tewas dalam serangan itu, dengan sekitar 12 orang lainnya mengalami luka-luka.

    Tayangan televisi lokal Israel menunjukkan barang-barang pribadi para korban berserakan di trotoar. Kendaraan yang digunakan dalam serangan itu, menurut foto yang dirilis media, terlihat ringsek dan terhenti di atas trotoar.

    Dilaporkan juga oleh televisi lokal Israel bahwa beberapa anak turut menjadi korban luka dalam serangan tersebut.

    Insiden ini terjadi saat ketegangan semakin meningkat saat perang terus berkecamuk antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza selama lebih dari tiga bulan terakhir.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kim Jong Un Anggap Korsel Musuh Utama, Ancam Perang!

    Kim Jong Un Anggap Korsel Musuh Utama, Ancam Perang!

    Jakarta

    Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un menyerukan agar konstitusi negara itu diubah untuk memastikan bahwa Korea Selatan (Korsel) dipandang sebagai “musuh utama”. Dia pun mengingatkan bahwa negaranya tidak berniat menghindari perang jika hal itu terjadi.

    Dilansir Reuters dan The Star, Selasa (16/1/2024), media pemerintah Korut, KCNA melaporkan, dalam pidatonya di parlemen Korut, Majelis Rakyat Tertinggi pada Senin (15/1) waktu setempat, Kim mengatakan ia telah menyimpulkan bahwa unifikasi (penyatuan) dengan Korsel tidak lagi mungkin dilakukan. Dia pun menuduh Seoul berupaya untuk menumbangkan pemerintahannya.

    Kim mengatakan konstitusi harus diamandemen untuk mendidik warga Korea Utara bahwa Korea Selatan adalah “musuh utama” dan mendefinisikan wilayah Korea Utara sebagai wilayah yang terpisah dari Korea Selatan.

    “Kita tidak menginginkan perang tetapi kita tidak punya niat untuk menghindarinya,” kata Kim seperti dikutip KCNA.

    Kim menambahkan bahwa Korea Utara juga harus merencanakan untuk “menduduki, menundukkan, dan merebut kembali” Korea Selatan jika terjadi perang, dan warga Korea Selatan juga tidak boleh lagi disebut sebagai rekan senegaranya. Dia pun menyerukan pemutusan semua komunikasi antar-Korea dan penghancuran monumen reunifikasi di Pyongyang.

    Tiga organisasi yang menangani unifikasi dan pariwisata antar-Korea juga akan ditutup, demikian dilaporkan KCNA.

    Seruan Kim untuk melakukan perubahan konstitusi ini muncul seiring ketegangan semakin memburuk di Semenanjung Korea baru-baru ini. Ketegangan terjadi di tengah serangkaian uji coba rudal dan dorongan dari Pyongyang untuk menghentikan kebijakan yang telah berlaku selama beberapa dekade dan mengubah hubungannya dengan Korea Selatan.

    Sementara itu, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, pada rapat kabinet, mengatakan Pyongyang bersikap “anti-nasional” karena menyebut Korea Selatan sebagai negara musuh.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Geger Polisi Malaysia Perkosa dan Rampok Mahasiswi Asing

    Geger Polisi Malaysia Perkosa dan Rampok Mahasiswi Asing

    Kuala Lumpur

    Malaysia digegerkan oleh kasus pemerkosaan seorang mahasiswi yang melibatkan dua personel kepolisian di negara tersebut. Dua polisi yang terlibat kasus pemerkosaan itu telah ditangkap dan perintah penahanannya diperpanjang pada awal pekan ini.

    Seperti dilansir The Star, Selasa (16/1/2024), tidak hanya diduga melakukan pemerkosaan, kedua polisi Malaysia itu juga dituduh melakukan perampokan terhadap korban dan seorang laki-laki yang merupakan teman korban.

    Kepala Kepolisian Selangor, Komisioner Datuk Hussein Omar Khan, mengatakan bahwa perintah penahanan awal terhadap kedua tersangka berakhir pada Selasa (16/1) waktu setempat, namun penyelidikan atas kasus tersebut belum selesai.

    “Saat penyelidikan sedang berlangsung, kami akan mengajukan permohonan perpanjangan penahanan terhadap kedua tersangka,” ucap Hussein.

    “Yakinlah kami tidak menganggap enteng situasi ini. Kami akan membawa siapa pun, yang dengan sengaja melanggar hukum, ke pengadilan,” tegasnya.

    Kepolisian setempat juga akan meminta keterangan dari seluruh individu yang terlibat, termasuk atasan dari kedua polisi tersebut. Kedua polisi yang terlibat kasus pemerkosaan ini telah dinonaktifkan dari tugasnya sejak Jumat (12/1) pekan lalu hingga penyelidikan kasus ini selesai.

    Kedua polisi yang tidak disebut namanya itu ditangkap sejak 11 Januari lalu, setelah pihak kepolisian menerima laporan soal tindak perampokan dan pemerkosaan. Laporan The Star menyebut kedua polisi itu berpangkat Constable atau setara Prajurit Dua Polisi dan berpangkat Lance Corporal atau setara Prajurit Satu Polisi.

    Lihat juga Video: Tiga Pemuda di Makassar Ditangkap Setelah Perkosa Gadis di Bawah Umur

    Tindak pidana itu terjadi pada 9 Januari lalu di Bukit Ampang View sekitar pukul 22.09 waktu setempat, yang berawal saat kedua korban dicegat oleh dua pria berseragam polisi. Kedua tersangka, menurut Kepolisian Malaysia, diyakini membawa korban wanita WNA dan temannya ke dua lokasi terpisah, sebelum salah satu tersangka memperkosa wanita WNA tersebut.

    Satu tersangka lainnya disebut membawa korban laki-laki ke sebuah ATM untuk mengambil uang guna membayar kedua tersangka, yang menuduh kedua korban melanggar aturan lalu lintas pada saat itu.

    Kedua polisi yang menjadi tersangka itu sebelumnya diperintahkan untuk ditahan selama 7 hari di bawah pasal 376 Undang-undang Pidana atas delik pemerkosaan dan pasal 395/397 Undang-undang Pidana atas delik perampokan.

    “Kami tidak akan berkompromi dengan setiap petugas atau personel yang terlibat dalam kasus kriminal atau pelanggaran apa pun dan penyelidikan akan dilakukan secara transparan,” tegas Hussein.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Perang Intensif di Gaza Selatan Akan Berakhir Segera

    Perang Intensif di Gaza Selatan Akan Berakhir Segera

    Tel Aviv

    Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Yoav Gallant mengungkapkan bahwa fase perang intensif melawan Hamas di wilayah selatan Jalur Gaza akan segera berakhir. Gallant juga menegaskan bahwa Jalur Gaza pascaperang akan diperintah oleh Palestina, tanpa adanya Hamas berkuasa.

    Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Selasa (16/1/2024), militer Israel, dalam beberapa pekan terakhir, meningkatkan operasi militer dan pengeboman di kota-kota di Jalur Gaza bagian selatan, seperti Khan Younis dan Rafah.

    Serangan difokuskan ke bagian selatan daerah kantong Palestina itu setelah Tel Aviv mengklaim struktur militer Hamas di bagian utara telah dihancurkan.

    Dalam pernyataan terbaru, Gallant mengungkapkan bahwa operasi militer Israel terhadap Jalur Gaza bagian selatan itu akan segera berakhir dan perang melawan Hamas akan berlanjut ke fase berikutnya.

    “Kami telah memperjelas bahwa tahap manuver intensif akan berlangsung selama kurang lebih tiga bulan,” ucapnya dalam konferensi pers di Tel Aviv pada Senin (15/1) waktu setempat.

    “Di Gaza bagian selatan, kita akan mencapai pencapaian ini dan itu akan segera berakhir, dan di kedua tempat tersebut, akan tiba saatnya kita akan melanjutkan ke fase berikutnya,” ujarnya.

    Israel mengerahkan operasi darat di Jalur Gaza sejak 27 Oktober tahun lalu, usai melancarkan rentetan serangan udara sejak awal Oktober.

    Lihat juga Video: RI Tegaskan Bakal Bela Palestina di Mahkamah Internasional

    Militer Israel dalam pernyataan via situs resminya menyebut seluruh divisi pasukannya telah menyelesaikan penarikan dari Jalur Gaza pada Senin (15/1) waktu setempat, setelah “menyingkirkan ratusan teroris” dan menghancurkan terowongan berkilo-kilometer di bagian tengah dan utara daerah kantong Palestina itu.

    Israel diketahui mengerahkan empat divisi pasukan yang beroperasi di dalam Jalur Gaza sebelum penarikan pasukan diumumkan, meskipun tidak diketahui secara jelas seberapa banyak tentara yang ditarik mundur.

    Menhan Israel Tegaskan Gaza Akan Diperintah Palestina Pascaperang

    Gallant dalam pernyataannya juga menegaskan bahwa Jalur Gaza akan diperintah oleh Palestina setelah perang melawan Hamas berakhir nantinya. Dia menyebut pemerintahan masa depan di Jalur Gaza harus berasal dari daerah kantong Palestina itu sendiri.

    “Orang-orang Palestina tinggal di Gaza dan oleh karena itu, orang-orang Palestina akan memerintahnya di masa depan. Pemerintahan Gaza di masa depan harus tumbuh dari Jalur Gaza,” tegasnya dalam konferensi pers pada Senin (15/1) waktu setempat.

    “Pada akhir perang tidak akan ada ancaman militer dari Gaza. Hamas tidak akan bisa memerintah dan berfungsi sebagai kekuatan militer di Jalur Gaza,” cetusnya.

    Gallant juga menyebut bahwa pemerintahan masa depan akan menjadi “alternatif sipil” sembari bersikeras menyatakan pasukan militer Israel akan memiliki “kebebasan beroperasi” dengan tujuan melindungi warganya.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Geger Gunung Berapi Meletus di Islandia, Lava Membakar Rumah-rumah

    Geger Gunung Berapi Meletus di Islandia, Lava Membakar Rumah-rumah

    Jakarta

    Sejumlah rumah penduduk terbakar di Kota Grindavik, Islandia, setelah gunung berapi di dekatnya dua kali meletus dan memuntahkan lava.

    Letusan sebuah gunung berapi di Semenanjung Reykjanes, Islandia, pada Minggu (14/01) dini hari, menumpahkan lava ke Grindavik.

    Letusan itu terbukti menjadi “skenario terburuk” menurut seorang ahli, sehingga seluruh penduduk kota nelayan tersebut harus dievakuasi.

    Dinding penahan yang dibangun setelah letusan pertama pada Desember lalu sebagian berhasil menahan lava, namun beberapa bidang dinding tak mampu menahan laju lava.

    Akibatnya jalan utama menuju kota terputus oleh aliran lahar.

    Dalam pidatonya yang disiarkan langsung pada Minggu malam, Presiden Islandia, Gudni Johannesson, mendesak masyarakat agar “tetap bersatu dan bersikap welas asih kepada mereka yang harus meninggalkan di rumahnya”.

    Dia berharap semuanya bersikap tenang, namun “apa pun bisa terjadi”, seperti dilaporkan Kantor berita AFP.

    Beberapa pekan setelahnya, dinding penahan dibangun di sekitar gunung berapi guna mengarahkan batuan vulkanik menjauh dari Grindavik, yang dihuni sekitar 4.000 orang.

    Kantor Meteorologi Islandia (IMO) mengatakan dinding penahan di sejumlah tempat tidak mampu membendung laju lava, sehingga aliran lava mencapai kota yang kemudian membakar rumah-rumah dan bangunan.

    Tidak ada indikasi gangguan terhadap penerbangan domestik dan internasional pascaletusan.

    Penerbangan dari Bandara Keflavik, yang lokasinya paling dekat dari pusat lava, tetap beroperasi seperti biasa, pada Senin (15/01) pagi.

    Orang-orang yang datang dari pengungsian ke Grindavik, di barat daya Islandia, akibat letusan sebelumnya, terpaksa kembali meninggalkan rumahnya.

    Jurnalis sains dan ahli vulkanologi, Robin Andrews, mengatakan letusan yang sedang berlangsung adalah “situasi yang sangat berbahaya dan merugikan” lantaran lava telah mencapai kota tersebut.

    Dalam wawancara dengan BBC, ia menunjukkan bahwa curahan lava dari dua letusan saat ini “tidak menunjukkan tanda-tanda melambat”.

    BBC

    “Dalam hal durasi dan tingkat keparahan kerusakan, mustahil untuk dipetakan saat ini,” katanya.

    Dia memperingatkan bahwa dampak letusan bisa menjadi “masalah” bagi orang-orang yang punya masalah pernapasan.

    Alasannya, aktivitas gunung berapi melepaskan gas seperti sulfur dioksida, yang mengiritasi kulit, mata, hidung dan tenggorokan.

    Perdana Menteri (PM) Islandia, Katrn Jakobsdttir mengatakan pemerintah akan menggelar rapat pada hari Senin untuk membahas langkah-langkah penempatan sementara bagi penduduk yang harus dievakuasi.

    “Hari ini adalah hari kelam bagi Grindavik dan hari ini adalah hari kelam bagi seluruh Islandia, namun matahari akan terbit kembali,” katanya.

    “Bersama-sama kita akan menghadapi guncangan ini apa pun yang kemungkinan akan terjadi. Pikiran dan doa kami menyertai Anda.”

    Tingkat kewaspadaan di negara tersebut telah dinaikkan menjadi “darurat” tingkat tertinggi dari tiga tingkat yang menandakan adanya ancaman bahaya terhadap manusia, komunitas, harta benda atau lingkungan.

    Letusan pada hari Minggu adalah yang kelima yang terjadi di sepanjang Semenanjung Reykjanes sejak 2021.

    Islandia terletak di atas Punggung Bukit Atlantik Tengah, batas antara lempeng tektonik Eurasia dan Amerika Utara dua lempeng tektonik terbesar di planet ini. Islandia memiliki 33 sistem gunung berapi aktif.

    Lihat juga Video: BNPB Sebut Tragedi 23 Pendaki Gunung Marapi Bentuk Kelalaian

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Panas! Garda Revolusi Iran Serang ‘Markas Spionase’ Mossad di Irak

    Panas! Garda Revolusi Iran Serang ‘Markas Spionase’ Mossad di Irak

    Teheran

    Garda Revolusi Iran mengklaim pasukannya telah menyerang ‘markas spionase’ Israel di wilayah semi-otonom Kurdistan di Irak. Serangan Teheran dengan menggunakan rudal balistik itu dilaporkan menewaskan empat warga sipil dan melukai sejumlah orang lainnya.

    Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Selasa (16/1/2024), Garda Revolusi Iran menyebut pusat spionase yang digempur rudal itu digunakan oleh badan intelijen Israel, Mossad, dalam operasinya.

    “Untuk merespons kekejaman rezim Zionis baru-baru ini, yang menyebabkan terbunuhnya komandan Garda (Revolusi Iran) dan Poros Perlawanan… salah satu markas utama spionase Mossad di wilayah Kurdistan Irak dihancurkan dengan rudal balistik,” klaim Garda Revolusi Iran dalam pernyataannya.

    “Rudal balistik digunakan untuk menghancurkan pusat spionase dan pertemuan kelompok-kelompok teroris anti-Iran di wilayah tersebut malam ini,” imbuh pernyataan yang dirilis pada Senin (15/1) tengah malam waktu setempat.

    Iran sebelumnya bersumpah akan membalas dendam atas pembunuhan tiga anggota Garda Revolusi Iran di Suriah bulan lalu. Salah satu yang tewas merupakan seorang komandan senior Garda Revolusi Iran yang pernah menjadi penasihat militer di sana.

    “Kami memastikan bangsa kami bahwa operasi ofensif Garda Revolusi (Iran) akan terus berlanjut sampai titik darah terakhir para martir terbalaskan,” tegas Garda Revolusi Iran dalam pernyataannya.

    Serangan rudal Iran terhadap target di wilayah Irak itu dilakukan saat kekhawatiran semakin meningkat soal eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah, terutama sejak perang berkecamuk antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu.

    Tonton juga Video: Momen Ganjar Nobar Laga Indonesia Vs Irak di Rumah Warga Banjarnegara

    Sekutu-sekutu Iran seperti Hizbullah dari Lebanon, Houthi dari Yaman, juga faksi-faksi pro-Teheran di Irak dan Suria turut melancarkan serangan terhadap target-target Israel dan sekutunya, Amerika Serikat (AS), untuk menunjukkan solidaritas terhadap Jalur Gaza.

    Laporan tiga sumber keamanan setempat menyebut rentetan suara ledakan terdengar di area berjarak sekitar 40 kilometer sebelah timur laut Erbil di wilayah Kurdistan. Area tersebut juga diketahui terletak dekat Konsulat AS dan sejumlah permukiman sipil.

    Menurut dua pejabat AS yang enggan disebut namanya saat berbicara kepada Reuters, tidak ada fasilitas AS yang terdampak serangan rudal tersebut.

    Perdana Menteri Kurdi Irak, Masrour Barzani, dalam pernyataan yang dirilis kantornya mengecam serangan di wilayah Erbil itu sebagai “kejahatan terhadap rakyat Kurdi”.

    Sementara dewan keamanan pemerintah Kurdistan dalam pernyataannya menyebut sedikitnya empat warga sipil tewas dan enam orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan di Erbil.

    Laporan sejumlah sumber keamanan dan medis Irak menyebut seorang pengusaha multi-jutawan Kurdi bernama Peshraw Dizayee dan beberapa anggota keluarganya termasuk di antara korban tewas. Salah satu rudal yang ditembakkan Iran dilaporkan menghantam rumah Dizayee.

    Dizayee yang dekat dengan klan Barzani yang berkuasa, memiliki bisnis terkemuka dalam sektor real-estate di Kurdistan.

    Satu rudal lainnya dilaporkan menghantam rumah seorang pejabat senior intelijen Kurdi dan satu rudal menghantam pusat intelijen Kurdi.

    Reuters tidak bisa memverifikasi klaim dan laporan tersebut secara independen. Israel belum memberikan komentar atas klaim serangan dari Iran terhadap pusat spionase Mossad tersebut.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Menteri Negara-negara Andean Gelar Pertemuan Darurat Bahas soal Ekuador

    Menteri Negara-negara Andean Gelar Pertemuan Darurat Bahas soal Ekuador

    Jakarta

    Menteri Luar Negeri, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Pertahanan dari negara-negara Andean akan mengadakan pertemuan darurat akhir pekan ini. Pemerintah Peru mengatakan pertemuan ini akan membahas masalah kejahatan narkoba lintas perbatasan yang telah membawa Ekuador ke dalam krisis keamanan.

    Perdana Menteri Peru, Alberto Otarola, mengatakan bahwa pertemuan di Lima, Peru, pada Minggu ini akan fokus pada cara-cara untuk menghadapi kejahatan transnasional. Khususnya, terkait pemberantasan narkoba.

    “Kita harus menghentikan perdagangan narkoba, yang merupakan sumber utama pendanaan untuk masalah yang telah menimbulkan kematian, kekacauan dan kecemasan di negara tetangga kita, Ekuador,” kata Alberto Otarola seperti dilansir AFP, Selasa (16/1/2024).

    Para menteri dari Peru, Bolivia, Kolombia dan Ekuador akan ambil bagian, berupaya memperdalam kerja sama melalui “sistem intelijen, polisi, dan angkatan bersenjata nasional… dalam perjuangan bersama melawan kejahatan terorganisir,” kata Otarola.

    Ekuador yang pernah menjadi benteng perdamaian antara produsen kokain terbesar di dunia – Kolombia dan Peru – baru-baru ini terjerumus ke dalam krisis setelah bertahun-tahun melakukan ekspansi oleh kartel transnasional.

    Kekerasan terbaru ini dipicu oleh kaburnya salah satu bos geng narkotika paling kuat di Ekuador dari penjara Guayaquil lebih dari seminggu yang lalu.

    Pemerintah mengumumkan keadaan darurat dan jam malam di seluruh negeri, membuat marah para gangster yang melancarkan beberapa serangan mematikan dan menyandera puluhan orang, yang sebagian besar telah dibebaskan.

    Diketahui, Peru dan Kolombia memperkuat keamanan di perbatasan mereka sehubungan dengan pecahnya kekerasan yang telah merenggut sedikitnya 19 nyawa di negara tetangga mereka.

    Kekerasan akibat narkoba menimbulkan dampak buruk terhadap generasi muda di Ekuador, dengan tingkat pembunuhan di kalangan anak-anak dan remaja melonjak hingga setidaknya 770 kasus, meningkat sebesar 640 persen dibandingkan empat tahun sebelumnya, kata UNICEF pada hari Senin, mengutip Kementerian Dalam Negeri Ekuador.

    Kantor badan anak-anak PBB untuk Amerika Latin dan Karibia yang berbasis di Panama itu mengatakan perekrutan paksa anak-anak oleh geng narkoba juga meningkat. Kekerasan akibat narkoba juga menghalangi akses anak di bawah umur terhadap hal-hal mendasar seperti layanan kesehatan dan pendidikan.

    (zap/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pria di New York Ditembak di Kereta Bawah Tanah gegara Hentikan Pertengkaran

    Pria di New York Ditembak di Kereta Bawah Tanah gegara Hentikan Pertengkaran

    Jakarta

    Seorang pria berusia 45 tahun ditembak mati di kereta bawah tanah New York, Amerika Serikat. Pria itu dibunuh setelah dia mencoba menghentikan perkelahian seseorang yang dipicu karena suara musik yang sangat keras.

    Dilansir AFP, Selasa (16/1/2024), setelah diidentifikasi polisi, korban diketahui bernama Richard Henderson berusia 45 tahun. Dia ditembak di punggung dan bahu saat dia menaiki kereta bawah tanah untuk pulang.

    Polisi mengatakan Handerson ditembak pada Minggu (14/1) malam ketika dia hendak pulang. Peristiwa ini merupakan yang terbaru dari serangkaian insiden kekerasan di sistem kereta bawah tanah New York, yang digunakan oleh lebih dari lima juta orang setiap hari.

    Saudara Handerson mengatakan pada CBS New York, saat kejadian korban hendak pulang setelah menonton pertandingan sepak bola Amerika di rumah temannya.

    Diketahui, kejadian serupa pernah terjadi pada Oktober 2023. Ada juga seorang pria melepaskan tembakan di kereta bawah tanah yang padat pada bulan April 2022, peristiwa itu membuat 29 orang luka.

    Pria itu dijatuhi hukuman 10 hukuman penjara seumur hidup. Menurut catatan The New York Times, pada tahun 2023 ada sekitar 1.100 orang ditembak di kota New York.

    (zap/yld)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini