Jenis Media: Internasional

  • Eks Pegawai Pelapor Masalah Produksi Ditemukan Tewas, Boeing Bilang Begini

    Eks Pegawai Pelapor Masalah Produksi Ditemukan Tewas, Boeing Bilang Begini

    Washington DC

    Seorang mantan pegawai Boeing, John Barnett, yang dikenal karena menyuarakan keprihatinan mengenai standar produksi bekas perusahaannya itu ditemukan tewas. Boeing pun menyampaikan dukacita.

    “Kami sedih atas meninggalnya Tuan Barnett,” ujar Boeing dalam pernyataannya seperti dilansir BBC, Selasa (12/3/2024).

    Boeing tak banyak memberikan respons atas peristiwa tersebut. Boeing menyatakan turut berduka kepada keluarga Barnett.

    “Duka kami tertuju pada keluarga dan teman-temannya,” ujar Boeing.

    Barnett, yang berusia 62 tahun, ditemukan tewas pada Sabtu (9/3). Barnett telah memberikan pernyataan resmi di mana dia ditanyai oleh pengacara Boeing, sebelum diperiksa silang oleh pengacaranya sendiri.

    Barnett juga dijadwalkan menjalani pemeriksaan lebih lanjut pada hari Sabtu (9/3). Namun, dia tidak muncul sehingga berujung penyelidikan dilakukan ke hotelnya.

    Barnett ditemukan tewas di mobilnya yang diparkirkan di area hotel. Pengacara Barnett menyebut kematian kliennya sebagai sesuatu yang tragis.

    Barnett diketahui bekerja untuk Boeing selama 32 tahun dan pensiun pada tahun 2017. Dia telah memberikan bukti dalam gugatannya terhadap perusahaan beberapa hari sebelum ditemukan tewas.

    Pada tahun 2010, Barnett bekerja sebagai manajer kualitas di pabrik Boeing di North Charleston yang membuat 787 Dreamliner. Pada tahun 2019, Barnett mengatakan bahwa para pekerja Boeing yang berada di bawah tekanan sengaja memasang suku cadang di bawah standar pada pesawat di jalur produksi.

    Dia mengklaim telah menemukan masalah serius pada sistem oksigen pesawat. Dia menyebut satu dari empat masker pernapasan tidak akan berfungsi dalam keadaan darurat.

    Dia mengaku khawatir bahwa dorongan untuk membuat pesawat baru berarti memicu proses perakitan yang terburu-buru hingga keselamatan terganggu. Barnett mengatakan para pekerja telah gagal mengikuti prosedur yang dimaksudkan untuk melacak komponen di pabrik, sehingga menyebabkan komponen yang rusak hilang.

    Dia juga menyebut ada beberapa kasus di mana suku cadang di bawah standar dikeluarkan dari tempat sampah dan dipasang pada pesawat yang sedang dibangun untuk mencegah penundaan pada jalur produksi. Dia mengklaim pengujian pada sistem oksigen darurat yang akan dipasang pada 787 menunjukkan tingkat kegagalan sebesar 25%.

    Barnett mengatakan dia telah memperingatkan para manajer mengenai kekhawatirannya, namun dia mengklaim belum ada tindakan yang diambil. Boeing telah membantah tudingan itu.

    Namun, tinjauan Federal Aviation Administration (FAA) pada tahun 2017 membenarkan beberapa kekhawatiran Barnett. FAA menyebut setidaknya 53 bagian yang ‘tidak sesuai’ di pabrik tidak diketahui dan dianggap hilang. Boeing telah diperintahkan untuk mengambil tindakan perbaikan.

    Mengenai masalah tabung oksigen, Boeing mengklaim mereka telah ‘mengidentifikasi beberapa botol oksigen yang diterima dari pemasok tidak digunakan dengan benar’ pada tahun 2017. Namun, mereka membantah bahwa ada botol oksigen bermasalah yang dipasang di pesawat.

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ini Masalah Produksi Boeing yang Diungkap Eks Pegawai Sebelum Ditemukan Tewas

    Ini Masalah Produksi Boeing yang Diungkap Eks Pegawai Sebelum Ditemukan Tewas

    Washington DC

    Seorang mantan pegawai Boeing, John Barnett, ditemukan tewas. Barnett dikenal karena menyuarakan keprihatinan mengenai standar produksi bekas perusahaannya itu.

    Dilansir BBC, Selasa (12/3/2024), Barnett yang berusia 62 tahun ditemukan tewas pada Sabtu (9/3). Barnett sebelumnya telah memberikan pernyataan resmi di mana dia ditanyai oleh pengacara Boeing, sebelum diperiksa silang oleh pengacaranya sendiri.

    Barnett lalu dijadwalkan menjalani pemeriksaan lebih lanjut pada hari Sabtu (9/3). Namun, dia tidak muncul sehingga berujung penyelidikan dilakukan ke hotelnya.

    Barnett kemudian ditemukan tewas di mobilnya di tempat parkir hotel. Pengacara Barnett menyebut kematian kliennya sebagai sesuatu yang tragis.

    Polisi menyebut Barnett diduga tewas akibat luka yang ‘ditimbulkan sendiri’. Namun, polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.

    “Kami sedih atas meninggalnya Tuan Barnett, dan duka kami tertuju pada keluarga dan teman-temannya,” ujar Boeing dalam pernyataannya.

    Lalu, apa yang dilaporkan Barnett sebelum ditemukan tewaS?

    Pada tahun 2010, Barnett bekerja sebagai manajer kualitas di pabrik Boeing di North Charleston yang membuat 787 Dreamliner, sebuah pesawat canggih yang banyak digunakan pada rute jarak jauh. Pada tahun 2019, Barnett mengatakan kepada BBC bahwa para pekerja Boeing yang berada di bawah tekanan sengaja memasang suku cadang di bawah standar pada pesawat di jalur produksi.

    Dia juga mengklaim telah menemukan masalah serius pada sistem oksigen pesawat. Dia menyebut satu dari empat masker pernapasan tidak akan berfungsi dalam keadaan darurat.

    Dia mengaku khawatir bahwa dorongan untuk membuat pesawat baru berarti memicu proses perakitan yang terburu-buru hingga keselamatan terganggu. Barnett mengatakan para pekerja telah gagal mengikuti prosedur yang dimaksudkan untuk melacak komponen di pabrik, sehingga menyebabkan komponen yang rusak hilang.

    Dia juga menyebut ada beberapa kasus di mana suku cadang di bawah standar dikeluarkan dari tempat sampah dan dipasang pada pesawat yang sedang dibangun untuk mencegah penundaan pada jalur produksi. Dia mengklaim pengujian pada sistem oksigen darurat yang akan dipasang pada 787 menunjukkan tingkat kegagalan sebesar 25%.

    Barnett mengatakan dia telah memperingatkan para manajer mengenai kekhawatirannya, namun dia mengklaim belum ada tindakan yang diambil. Boeing telah membantah tudingan itu.

    Namun, tinjauan Federal Aviation Administration (FAA) pada tahun 2017 membenarkan beberapa kekhawatiran Barnett. FAA menyebut setidaknya 53 bagian yang ‘tidak sesuai’ di pabrik tidak diketahui dan dianggap hilang. Boeing telah diperintahkan untuk mengambil tindakan perbaikan.

    Mengenai masalah tabung oksigen, Boeing mengklaim mereka telah ‘mengidentifikasi beberapa botol oksigen yang diterima dari pemasok tidak digunakan dengan benar’ pada tahun 2017. Namun, mereka membantah bahwa ada botol oksigen bermasalah yang dipasang di pesawat.

    Setelah pensiun, Barnett memulai tindakan hukum jangka panjang terhadap bekas perusahaan tersebut. Hingga menjelang kematiannya, Barnett sedang berada di Charleston untuk wawancara hukum terkait kasus tersebut.

    Kematian Barnett juga terjadi di tengah sorotan terhadap Boeing dan pemasok utamanya Spirit Aerosystems menyusul insiden pintu keluar darurat tiba-tiba lepas dari pesawat Boeing 737 Max tak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Portland pada Januari lalu. Laporan awal dari Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS menunjukkan empat baut kunci yang dirancang untuk menahan pintu tidak dipasang.

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Padat dan Khusyuk, Begini Suasana Buka Puasa hingga Tarawih di Masjidil Haram

    Padat dan Khusyuk, Begini Suasana Buka Puasa hingga Tarawih di Masjidil Haram

    Makkah

    Arab Saudi telah memulai bulan Ramadan sehari lebih dulu dari Indonesia. Lalu, bagaimana suasana berbuka puasa dan salat Tarawih di Masjidil Haram?

    Dilihat dari situs The General Presidency of Haramain yang merupakan institusi pemerintah Saudi untuk mengurus dua masjid suci, Selasa (12/3/2024), tampak jemaah memadati Masjidil Haram di Makkah untuk berbuka puasa.

    Suasana Masjidil Haram pada malam kedua Ramadan 1445 H (The General Presidency of Haramain)

    Para jemaah yang mengenakan pakaian ihram terlihat meminum air zamzam dan memakan kurma saat berbuka puasa pada Senin (11/3). Mereka kemudian melanjutkan ibadah salat Magrib berjemaah.

    Suasana semakin padat menjelang Tarawih. Jemaah memenuhi area di pelataran Ka’bah, bangunan Masjidil Haram hingga pelataran luar Masjidil Haram.

    Suasana salat berlangsung khusyuk. Salat Tarawih di Masjidil Haram dilakukan sebanyak 10 rakaat diikuti salat Witir 3 rakaat.

    Sebelumnya, Arab Saudi menetapkan 1 Ramadan 1445 H jatuh pada hari Senin 11 Maret 2024. Penetapan 1 Ramadan di Arab Saudi setelah penampakan bulan di Hawtat Sudair.

    Suasana Masjidil Haram pada malam kedua Ramadan 1445 H (The General Presidency of Haramain)

    Dilansir Arab News, pemantauan bulan yang dilakukan para astronom dari Departemen Observatorium Astronomi Universitas Majmaah di Riyadh ini menandai dimulainya bulan suci bagi umat muslim. Peristiwa penting ini dipimpin oleh astronom terkemuka Saudi, Direktur Observatorium Astronomi, Abdullah Al-Khudairi, di Sudair.

    Lihat juga Video: Jeritan Hati Warga Palestina di Hari Pertama Puasa Ramadan

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Teganya! Polisi Israel Pukuli Warga Palestina yang Hendak Tarawih di Al-Aqsa

    Teganya! Polisi Israel Pukuli Warga Palestina yang Hendak Tarawih di Al-Aqsa

    Yerusalem

    Polisi Israel membuat blokade di Masjid Al-Aqsa saat ratusan warga Palestina hendak melakukan shalat Tarawih pertama di bulan suci Ramadan. Polisi Israel juga menghalangi warga memasuki Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem Timur dan memukuli warga.

    Dilansir Anadolu Agency dan The Times of Israel, Selasa (12/3/2024), berdasarkan keterangan saksi mata, polisi hanya memperbolehkan perempuan dan laki-laki berusia di atas 40 tahun untuk masuk ke Masjid Al-Aqsa. Saksi mengatakan banyak warga Palestina yang datang untuk menunaikan Tarawih berkumpul di gerbang Tempat Suci, atau Haram al-Sharif.

    Rekaman menunjukkan polisi Israel menyerang beberapa warga Palestina dengan tongkat di pintu masuk kompleks Al-Aqsa. Polisi Israel mengklaim pihaknya berupaya untuk ‘memungkinkan kebebasan beribadah di Bukit Bait Suci sekaligus memastikan keselamatan dan keamanan, sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh kepemimpinan politik’.

    Foto dan video yang beredar juga menunjukkan sekelompok pemuda Muslim yang dihalangi masuk ke kompleks Al-Aqsa menggelar salat di gang-gang menuju kawasan itu dan di luar tembok Kota Tua. Harian Haaretz juga melaporkan beberapa pemuda Palestina berhasil memasuki kompleks tersebut bersama orang tua mereka atau ketika polisi melonggarkan prosedur masuk karena adanya tekanan pada penghalang di pintu masuk.

    Menurut laporan tersebut, ribuan jemaah yang berhasil masuk menggelar salat Tarawih di Masjid Al-Aqsa pada hari Minggu malam dan jumlah mereka diperkirakan akan terus melonjak dalam beberapa hari mendatang hingga mencapai puluhan ribu pada hari Jumat.

    Stasiun televisi pemerintah Israel, KAN, menyebut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengambil tanggung jawab atas keputusan yang mengizinkan ekstremis Yahudi menyerbu kompleks Al-Aqsa selama bulan Ramadan. Netanyahu bersama dengan dinas keamanan dalam negeri Israel Shin Bet dan tentara telah menyerukan tindakan tersebut.

    Namun, pemerintah Israel dalam pernyataannya pada 5 Maret mengklaim mereka tidak akan membatasi ibadah warga Palestina di Masjid Al-Aqsa selama Ramadan. Palestina telah menegaskan bahwa Yerusalem Timur adalah ibu kota masa depan negara Palestina merdeka, namun Israel berupaya mengubah identitasnya dengan melakukan Yahudisasi Yerusalem Timur, termasuk Masjid Al-Aqsa.

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kelaparan Parah, Menggigil dan Ancaman Serangan Israel

    Kelaparan Parah, Menggigil dan Ancaman Serangan Israel

    Gaza

    Hari pertama Ramadan tiba seperti hari-hari lain bagi warga Palestina di Gaza yang sedang dilanda perang. Warga di Gaza dilanda kelaparan dan penyakit, menggigil di tenda-tenda serta terancam oleh serangan mematikan dari militer Israel.

    Dilansir AFP, Selasa (12/3/2024), banyak warga Gaza yang terus mencari korban selamat dan jenazah di antara puing-puing rumah yang hancur saat Ramadan telah tiba.

    Laporan PBB, yang mengutip Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas, mengatakan 25 orang telah meninggal karena kekurangan gizi dan dehidrasi akut. Kebanyakan dari mereka adalah anak-anak.

    “Kita kehabisan waktu. Jika kita tidak secara eksponensial meningkatkan jumlah bantuan yang masuk ke wilayah utara, kelaparan akan segera terjadi,” kata kepala Program Pangan Dunia (WFP) Cindy McCain.

    PBB telah melaporkan kesulitan dalam mengakses Gaza utara untuk pengiriman makanan dan bantuan lainnya. Warga di seluruh wilayah Gaza juga semakin merasakan kekurangan selama bulan Ramadan.

    “Kami tidak tahu apa yang akan kami makan untuk berbuka puasa. Saya hanya punya tomat dan mentimun dan saya tidak punya uang untuk membeli apa pun,” kata Zaki Abu Mansour di tenda pengungsiannya.

    Barang-barang di pasar dijual dengan harga tinggi karena langka. Pertempuran juga berkecamuk di seluruh Gaza, bahkan ketika Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan ‘gencatan senjata’ selama bulan suci Ramadan dan mengatakan dia ‘terkejut dan marah karena konflik terus berlanjut’.

    Seorang pejabat senior pemerintah Amerika Serikat (AS) mengatakan Siprus telah menyediakan platform di pelabuhan Larnaca untuk ‘penyaringan oleh pejabat Israel terhadap barang-barang tujuan Gaza’. Juru bicara pemerintah Siprus, Konstantinos Letymbiotis, mengatakan ‘ini adalah sebuah inisiatif, yang kompleksitasnya memerlukan kehati-hatian dan perhatian agar kapal dapat berangkat dan muatannya dapat dengan aman mencapai penduduk sipil di Gaza’.

    Perang di Gaza pecah setelah serangan Hamas pada 7 Oktober yang mengakibatkan sekitar 1.160 orang tewas di Israel, sebagian besar warga sipil. Para militan juga menyandera sekitar 250 orang.

    Israel kemudian melakukan serangan besar-besaran ke Gaza. 31.112 warga Palestina telah tewas akibat serangan Israel di mana sebagian besar merupakan perempuan dan anak-anak.

    Pembicaraan selama berminggu-minggu yang melibatkan mediator AS, Qatar dan Mesir gagal menghasilkan kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran sandera menjelang Ramadan. Meski mengalami kekurangan yang meluas, beberapa warga Gaza tetap membuat dekorasi sederhana dan membagikan lentera tradisional di antara tenda mereka untuk menyambut awal Ramadan.

    Di Rafah, puluhan warga Gaza melaksanakan salat Tarawih pertama di sekitar reruntuhan masjid yang terkena serangan udara Israel beberapa hari lalu.

    Lihat Video: Houthi Targetkan Serangan ke Kapal ‘Pinocchio’ AS di Laut Merah

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pilu Warga Gaza Salat Tarawih Pertama di Reruntuhan Masjid yang Dibom Israel

    Pilu Warga Gaza Salat Tarawih Pertama di Reruntuhan Masjid yang Dibom Israel

    Gaza

    Warga Gaza, Palestina, menggelar salat Tarawih pertama Ramadan tahun ini di sekitar reruntuhan masjid Farouk, Rafah, Gaza Selatan. Masjid tersebut hancur akibat serangan Israel.

    Dilansir Anadolu Agency dan Al Jazeera, Selasa (12/3/2024), para jemaah terlihat salat di atas sajadah yang mereka letakkan di atas tanah. Mereka terlihat salat mengenakan jaket karena harus melaksanakan salat di ruang terbuka saat malam hari saat musim dingin.

    Tampak lokasi salat hanya disinari beberapa lampu darurat dan juga api unggun. Rumah-rumah di sekitar reruntuhan masjid itu terlihat gelap.

    Selain itu, ada juga warga di Deir al-Balah, Gaza Tengah, yang menggelar salat di dekat tenda-tenda pengungsian. Mereka salat di lapangan terbuka tanpa atap dan juga pencahayaan yang memadai.

    Ada juga warga yang salat di masjid yang masih berdiri. Tampak beberapa warga menangis saat salat.

    Serangan Israel diketahui terus berlanjut dan daftar warga sipil yang terbunuh semakin bertambah dari hari ke hari. Tidak ada indikasi serangan Israel akan berhenti selama Ramadan.

    Salah satu pedagang di pasar Deir el-Balah, Atia Harb, bercerita betapa menyedihkannya Ramadan tahun ini. Harb telah mengungsi bersama keluarganya yang berjumlah 11 orang dari Sheikh Redwan di Gaza utara.

    “Saat ini, kebanyakan orang berada di tempat penampungan, tenda darurat, dan di jalanan. Mereka kehilangan rumah, tempat perlindungan mereka,” sambung Harb.

    Jabr Mushtaha yang dulunya pembuat manisan di Gaza juga menceritakan betapa suramnya Ramadan kali ini. Dia mengatakan tokonya sudah hancur dan dia harus mengungsi.

    “Toko manisan saya di Gaza dulunya sangat sibuk dengan pelanggan Ramadan setiap tahunnya. Sekarang sangat berbeda. Toko dibom, rumah saya dibom, dan saya menjadi pengungsi,” ucapnya.

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Eks Pegawai yang Ungkap Masalah Standar Produksi Boeing Ditemukan Tewas

    Eks Pegawai yang Ungkap Masalah Standar Produksi Boeing Ditemukan Tewas

    Washington DC

    Seorang mantan karyawan Boeing yang dikenal karena menyuarakan keprihatinan mengenai standar produksi perusahaannya ditemukan tewas di Amerika Serikat (AS). Boeing menyatakan turut berduka atas hal tersebut.

    Dilansir BBC, Selasa (12/3/2024), pria bernama John Barnett itu diketahui telah bekerja untuk Boeing selama 32 tahun. Dia pensiun pada tahun 2017. Beberapa hari sebelum kematiannya, dia telah memberikan bukti dalam gugatannya terhadap perusahaan.

    Barnett, yang berusia 62 tahun, diduga tewas karena luka yang ‘ditimbulkan sendiri’ pada 9 Maret. Polisi sedang menyelidiki hal itu.

    Sejak tahun 2010, Barnett bekerja sebagai manajer kualitas di pabrik Boeing di North Charleston yang membuat 787 Dreamliner, sebuah pesawat canggih yang banyak digunakan pada rute jarak jauh. Pada tahun 2019, Barnett mengatakan kepada BBC bahwa para pekerja di bawah tekanan sengaja memasang suku cadang di bawah standar pada pesawat di jalur produksi.

    Dia juga mengklaim telah menemukan masalah serius pada sistem oksigen pesawat di mana satu dari empat masker pernapasan tidak akan berfungsi dalam keadaan darurat. Dia mengaku khawatir bahwa dorongan untuk membuat pesawat baru berarti memicu proses perakitan yang terburu-buru hingga keselamatan terganggu.

    Boeing telah membantah tudingan itu. Barnett kemudian mengatakan bahwa para pekerja telah gagal mengikuti prosedur yang dimaksudkan untuk melacak komponen di pabrik, sehingga menyebabkan komponen yang rusak hilang.

    Dia menyebut ada beberapa kasus di mana suku cadang di bawah standar dikeluarkan dari tempat sampah dan dipasang pada pesawat yang sedang dibangun untuk mencegah penundaan pada jalur produksi. Dia juga mengklaim pengujian pada sistem oksigen darurat yang akan dipasang pada 787 menunjukkan tingkat kegagalan sebesar 25%.

    Namun, tinjauan Federal Aviation Administration (FAA) pada tahun 2017 membenarkan beberapa kekhawatiran Barnett. FAA menyebut setidaknya 53 bagian yang ‘tidak sesuai’ di pabrik tidak diketahui dan dianggap hilang. Boeing telah diperintahkan untuk mengambil tindakan perbaikan.

    Mengenai masalah tabung oksigen, perusahaan tersebut mengatakan bahwa pada tahun 2017 mereka telah ‘mengidentifikasi beberapa botol oksigen yang diterima dari pemasok tidak digunakan dengan benar’. Namun, mereka membantah bahwa ada botol oksigen bermasalah yang dipasang di pesawat.

    Setelah pensiun, Barnett memulai tindakan hukum jangka panjang terhadap bekas perusahaan tersebut. Hingga menjelang kematiannya, Barnett sedang berada di Charleston untuk wawancara hukum terkait kasus tersebut.

    Pekan lalu, dia telah memberikan pernyataan resmi di mana dia ditanyai oleh pengacara Boeing, sebelum diperiksa silang oleh pengacaranya sendiri. Barnett juga dijadwalkan menjalani pemeriksaan lebih lanjut pada hari Sabtu lalu, namun tidak muncul sehingga berujung penyelidikan dilakukan ke hotelnya.

    Dia kemudian ditemukan tewas di mobilnya di tempat parkir hotel. Pengacaranya Barnett menyebut kematian kliennya sebagai sesuatu yang tragis.

    “Kami sedih atas meninggalnya Tuan Barnett, dan duka kami tertuju pada keluarga dan teman-temannya,” ujar Boeing dalam pernyataannya.

    Kematian Barnett ini juga terjadi saat standar produksi di Boeing dan pemasok utamanya Spirit Aerosystems berada di bawah pengawasan ketat. Hal ini menyusul insiden pada awal Januari ketika pintu keluar darurat yang tidak digunakan tiba-tiba lepas dari pesawat Boeing 737 Max tak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Portland.

    Laporan awal dari Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS menunjukkan bahwa empat baut kunci, yang dirancang untuk menahan pintu dengan aman di tempatnya, tidak dipasang. Pekan lalu, FAA mengatakan audit enam minggu terhadap perusahaan tersebut telah menemukan ‘beberapa contoh di mana perusahaan tersebut diduga gagal mematuhi persyaratan kendali mutu manufaktur’.

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Seruan ‘Bendera Putih’ dari Paus Fransiskus Dijawab Ukraina Ogah Menyerah

    Seruan ‘Bendera Putih’ dari Paus Fransiskus Dijawab Ukraina Ogah Menyerah

    Kyiv

    Ukraina tidak mau menyerah pada Rusia yang menginvasi kedaulatan mereka meski Sri Paus meminta pengibaran bendera putih. Ukraina akan terus melawan.

    Paus Fransiskus telah menyampaikan pernyataannya soal konflik Rusia versus Ukraina yang berlarut-larut memakan korban jiwa. Paus lebih mengutamakan nyawa-nyawa yang harus selamat.

    Dilansir AFP, Minggu (10/3/2024), Paus berusia 87 tahun itu ditanya oleh lembaga penyiaran publik RTS tentang perdebatan di Ukraina mengenai apakah akan menyerah pada invasi Rusia.

    “Saya percaya bahwa yang terkuat adalah mereka yang melihat situasi, memikirkan rakyatnya, dan memiliki keberanian untuk mengibarkan bendera putih dan bernegosiasi,” kata Paus Fransiskus dalam wawancara, yang menurut Vatikan dilakukan pada awal Februari.

    “Kata bernegosiasi adalah kata yang berani. Ketika Anda melihat bahwa Anda dikalahkan, bahwa segala sesuatunya tidak berjalan baik, maka milikilah keberanian untuk bernegosiasi,” katanya.

    Dia mengatakan orang-orang mungkin merasa malu tetapi bertanya berapa banyak nyawa yang hilang.

    “Saat ini, misalnya dengan perang di Ukraina, banyak yang ingin menjadi mediator. Turki misalnya,” ujarnya.

    Berbicara mengenai konflik secara umum, termasuk perang Hamas-Israel, Paus Fransiskus menambahkan, “Negosiasi tidak pernah berarti menyerah. Negosiasi adalah keberanian untuk tidak membawa suatu negara ke arah bunuh diri.”

    Halaman selanjutnya, makna bendera putih:

    Makna bendera putih yang diucap Paus

    Direktur Komunikasi Vatikan, Matteo Bruni, kemudian mengeluarkan pernyataan yang berupaya mengklarifikasi kata-kata Paus tersebut.

    Paus Fransiskus menggunakan istilah bendera putih “untuk menunjukkan penghentian permusuhan, gencatan senjata yang dicapai dengan keberanian negosiasi”, kata Bruni dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh Vatican News.

    Dia mengulangi seruan Paus untuk “solusi diplomatik dalam mencari perdamaian yang adil dan abadi” di wilayah yang disebut Paus Fransiskus sebagai Ukraina yang “martir”.

    Paus Fransiskus juga ditanyai dalam wawancara tentang perang Israel-Hamas, di mana ia menyalahkan kedua belah pihak.

    “Perang terjadi oleh dua pihak, bukan hanya satu pihak. Yang tidak bertanggung jawab adalah dua pihak yang berperang,” katanya kepada stasiun televisi tersebut.

    Bereaksi atas pernyataan Paus, Ukraina menegaskan sikapnya yang tidak akan menyerah.

    Simak tanggapan Ukraina di halaman selanjutnya:

    Ukraina pantang menyerah

    Ukraina mengecam seruan Paus Fransiskus soal “mengibarkan bendera putih dan bernegosiasi” dalam perang melawan invasi militer Rusia. Presiden Volodymyr Zelensky menyebut “mediasi virtual” sedang berlangsung oleh tokoh-tokoh keagamaan. Sedangkan Menteri Luar Negeri (Menlu) Dmytro Kuleba, dalam tanggapannya, menegaskan Kyiv tidak akan pernah menyerah pada Moskow.

    Zelensky dalam pernyataannya tidak merujuk langsung pada Paus Fransiskus atau komentarnya, namun dia menyebut tokoh-tokoh agama membantu Ukraina.

    “Mereka mendukung kami dengan doa, diskusi, dan tindakan. Ini memang sebuah gereja dengan umatnya. Tidak sejauh 2.500 kilometer, di suatu tempat, mediasi virtual antara seseorang yang ingin hidup dan seseorang yang ingin menghancurkan Anda,” ucapnya tanpa menjelaskan lebih lanjut.

    Tanggapan lebih jelas disampaikan oleh Kuleba yang dalam pesan media sosial X menyatakan bahwa orang kuat dalam perselisihan apa pun harusnya “berdiri di pihak yang baik daripada berusaha menempatkan mereka pada pijakan yang sama dan menyebutnya sebagai ‘negosiasi’”.

    Ukraine’s President Volodymyr Zelensky attends a press conference during the “Ukraine Year 2024” forum in Kyiv on February 25, 2024, marking the second anniversary of the Russian invasion of Ukraine. (Photo by Sergei SUPINSKY / AFP) Foto: AFP/SERGEI SUPINSKY

    Tanggapan lebih jelas disampaikan oleh Kuleba yang dalam pesan media sosial X menyatakan bahwa orang kuat dalam perselisihan apa pun harusnya “berdiri di pihak yang baik daripada berusaha menempatkan mereka pada pijakan yang sama dan menyebutnya sebagai ‘negosiasi’”.

    “Bendera kami berwarna kuning dan biru. Ini adalah bendera yang kami gunakan untuk hidup, mati dan menang. Kami tidak akan pernah mengibarkan bendera lainnya,” tegas Kuleba dalam pernyataan berbahasa Inggris merujuk pada bendera nasional Ukraina.

    Dalam tanggapannya, Kuleba juga menyinggung soal tuduhan bahwa mendiang Paus Pius XII gagal bertindak melawan Nazi di Jerman pada Perang Dunia II silam.

    “Saya mendesak (Vatikan) untuk tidak mengulangi kesalahan di masa lalu, dan mendukung Ukraina dan rakyatnya dalam perjuangan yang adil untuk hidup mereka,” cetusnya.

    Dalam tanggapan terpisah, pemimpin Gereja Katolik Ritus Timur di Ukraina yang beranggotakan 5 juta jemaat, Uskup Agung Sviatoslav Shevchuk, juga menolak seruan “bendera putih” Paus Fransiskus.

    “Ukraina terluka, tapi belum ditaklukkan! Ukraina sudah kelelahan, tapi akan tetap berdiri dan bertahan! Percayalah, tidak ada seorangpun yang berpikir untuk menyerah,” demikian pernyataan Shevchuk yang dimuat dalam situs resmi gereja.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Sekjen PBB Terkejut dan Marah Konflik di Gaza Tak Berhenti Meski Ramadan

    Sekjen PBB Terkejut dan Marah Konflik di Gaza Tak Berhenti Meski Ramadan

    Jakarta

    Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengaku terkejut dengan konflik di Gaza, Palestina tetap berlanjut meski bulan suci Ramadan telah dimulai. Gutteres menyerukan gencatan senjata antara Israel dengan Hamas di wilayah Gaza.

    Dilansir kantor berita AFP, pada Senin (12/3/2024), Guitteres bicara setelah kegagalan upaya untuk merundingkan gencatan senjata, Guterres menyerukan “membungkam senjata” di Gaza dan memperingatkan bahwa “kelaparan dan kekurangan gizi” sedang terjadi.

    “Ini sangat memilukan dan sama sekali tidak dapat diterima,” kata Guterres kepada wartawan.

    “Saya terkejut dan marah karena konflik terus berlanjut di Gaza selama bulan suci ini,” katanya, seraya menambahkan bahwa “semua hambatan” dalam pengiriman bantuan harus dihilangkan.

    PBB mengatakan kurangnya bantuan kemanusiaan i kelaparan merupakan risiko yang semakin besar di Gaza, di mana 2,4 juta orang berada di bawah pengepungan total oleh militer Israel, saat mereka memerangi militan Hamas.

    Perang tersebut, yang dimulai oleh serangan Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober. Balasan dari Israel telah mengakibatkan kematian 31.112 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas.

    Presiden AS Joe Biden menyerukan gencatan senjata sementara menjelang Ramadan tetapi seruannya tidak terjawab ketika umat Islam di Gaza menandai dimulainya liburan satu bulan pada hari Senin.

    “Kita tidak bisa mengabaikannya. Kita harus bertindak untuk menghindari lebih banyak kematian yang bisa dicegah,” kata Guterres.

    “Kita telah menyaksikan pembunuhan dan penghancuran warga sipil dari bulan ke bulan pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya selama saya menjabat sebagai Sekretaris Jenderal,” katanya.

    Namun bantuan “datang dalam jumlah kecil – bahkan jika memang ada. Hukum humaniter internasional sudah compang-camping.”

    Tonton juga Video: 5 Warga Gaza Tewas Tertimpa Paket Bantuan, AS Bantah Terlibat

    (aik/aik)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Italia Tangkap 3 Warga Palestina, Israel Minta Ekstradisi

    Italia Tangkap 3 Warga Palestina, Israel Minta Ekstradisi

    Jakarta

    Polisi Italia menangkap tiga warga Palestina dan menuduh melakukan tindakan kriminal untuk tujuan terorisme. Sementara itu, Israel meminta pemerintah Italia untuk mengekstradisi.

    Dilansir dari kantor berita AFP, Senin (11/3), ketiga pria tersebut diduga melakukan “serangan terencana, termasuk misi bunuh diri, terhadap sasaran sipil dan militer di wilayah asing”, menurut pernyataan polisi, yang tidak memberikan rincian lebih lanjut atau menentukan kapan penangkapan tersebut terjadi.

    Saat ini, ketiganya sedang diperiksa oleh pengadilan di L’Aquila di Italia tengah, tempat orang-orang tersebut ditangkap, katanya.

    Permintaan Israel meminta agar salah satu pria tersebut diekstradisi, yaitu Anan Yaeesh. Dia telah ditahan sejak 29 Januari setelah Israel meminta ekstradisinya.

    “Israel meminta ekstradisinya karena dugaan partisipasi Anan, dari Italia, dalam kelompok yang bekerja di kamp pengungsi Tulkarem” di Tepi Barat, kata pengacara dari Anan, Flavio Rossi Albertin.

    Yaeesh mengajukan banding terhadap ekstradisi tersebut, katanya.

    Penyelidik Italia mencurigai ketiga warga Palestina itu tergabung dalam “struktur operasional militer yang disebut ‘Kelompok Respon Cepat – Brigade Tulkarem’”, kata pernyataan polisi.

    (aik/aik)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini