Jenis Media: Internasional

  • Penembakan Massal di Moskow: Kronologi hingga Jumlah Korban

    Penembakan Massal di Moskow: Kronologi hingga Jumlah Korban

    Jakarta

    Aksi penembakan massal terjadi di Moskow, Rusia. Insiden berdarah yang berlokasi di sebuah gedung tersebut diketahui menewaskan ratusan orang.

    Aksi teror yang diklaim dilakukan oleh kelompok ISIS ini terjadi pada Jumat (22/3/2024) waktu setempat. Berikut informasi selengkapnya.

    Sekelompok orang melakukan serangan membabi buta di Moskow, Rusia pada Jumat (22/3/2024). Mereka melakukan penembakan massal dan menewaskan banyak orang.

    Dikutip dari BBC, lebih dari 6.000 orang Rusia awalnya mendatangi ke kompleks ritel dan konser di Balai Kota Crocus untuk menonton konser grup rock Picnic. Kemudian, orang-orang bersenjata menyerbu masuk ke lobi dan kemudian ke teater itu.

    Seorang saksi mata mengatakan penyerangan terjadi beberapa menit sebelum band tersebut dijadwalkan tampil di panggung. Seorang penjaga keamanan menyebutkan para penyerang bersenjata lengkap menyerbu ke dalam serambi sambil menembakkan peluru ketika dia dan rekan-rekannya sedang bekerja di pintu masuk pusat.

    Lalu, terjadi kebakaran yang tampaknya bermula ketika para penyerang melemparkan bom molotov. Api dan kepulan asap membumbung ke langit kemudian fasad aula terbakar. Kaca di dua lantai teratas gedung itu juga pecah.

    Aksi penembakan massal di Moskow, Rusia (Foto: REUTERS/Maxim Shemetov)2. 133 Orang Tewas

    Jumlah korban tewas akibat penembakan massal di gedung konser di Moskow, Rusia bertambah menjadi 133 orang. Dilansir Reuters, Minggu (24/3/2024), Gubernur wilayah Moskow Andrei Vorobyov mengatakan 133 jenazah ditemukan dari reruntuhan dalam 24 jam dan para dokter berjuang menyelamatkan nyawa 107 orang.

    Orang-orang melarikan diri dengan panik. Baza, outlet berita yang memiliki kontak baik di bidang keamanan dan penegakan hukum Rusia, mengatakan 28 mayat ditemukan di toilet dan 14 di tangga.

    “Banyak ibu ditemukan sedang memeluk anak-anak mereka,” katanya.

    3. Penyerangan Diklaim Dilakukan oleh ISIS

    Kelompok ISIS mengaku sebagai dalang dari , Rusia. “Para petempur ISIS menyerang sebuah pertemuan besar di pinggiran ibu kota Rusia,” kata ISIS dalam sebuah pernyataan di Telegram dilansir AFP, Sabtu (23/3/2024).

    ISIS mengklaim serangan tersebut dijalankan secara sukses. ISIS mengatakan para pelaku penyerangan kini telah mundur ke markas mereka dengan selamat. Pihak berwenang mengatakan penyelidikan “teroris” telah dimulai.

    Menurut jurnalis kantor berita Rusia, RIA Novosti di tempat kejadian, para penyerang yang mengenakan seragam kamuflase memasuki gedung, melepaskan tembakan dan melemparkan granat atau bom molotov.

    Baca di halaman selanjutnya.

    4. 11 Orang Ditangkap

    Otoritas Rusia menyebutnya sebagai “serangan teroris”, namun belum mengomentari klaim ISIS terkait penembakan massal di Moskow, Rusia. Otoritas Rusia telah menangkap 11 orang, termasuk empat penyerang, yang terlibat dalam serangan tersebut. Serangan ini merupakan serangan paling mematikan di Moskow selama setidaknya satu dekade.

    5. Pemerintah Rusia-Ukraina Angkat Bicara

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan serangan tersebut merupakan “serangan teroris berdarah”. “Seluruh komunitas internasional harus mengutuk kejahatan keji ini,” katanya melalui Telegram.

    Pihak Gedung Putih juga buka suara terkait penembakan massal di Moskow, Rusia. Amerika Serikat menilai tidak ada tanda-tanda jika peristiwa tersebut berkaitan dengan konflik di Ukraina.

    “Saat ini tidak ada indikasi bahwa Ukraina atau warga Ukraina terlibat dalam penembakan tersebut,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby kepada wartawan di Washington.

    Pemerintah Ukraina dengan cepat menyangkal keterlibatannya dalam serangan itu. “Terlepas dari segalanya, bagi Ukraina segalanya akan diputuskan di medan perang,” kata penasihat presiden Mykhailo Podolyak melalui Telegram.

    Juru bicara intelijen militer Ukraina, Andriy Yusov, menyatakan serangan itu adalah “tindakan provokasi yang disengaja oleh dinas khusus Putin”, tanpa memberikan bukti apa pun.

    6. AS Sudah Ingatkan Rusia soal Aksi Teror

    Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah mengingatkan otoritas Rusia pada awal Maret lalu soal kemungkinan serangan teroris yang menargetkan “pertemuan besar” di Moskow, Rusia. Hal ini disampaikan juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Adrienne Watson.

    “Awal bulan ini, pemerintah AS mendapat informasi tentang rencana serangan teroris di Moskow – yang berpotensi menargetkan pertemuan besar, termasuk konser” dan Washington “membagikan informasi ini kepada otoritas Rusia,” kata Watson, dilansir AFP, Sabtu (23/3).

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Korban Tewas Penembakan Massal di Gedung Konser Moskow Jadi 133 Orang

    Korban Tewas Penembakan Massal di Gedung Konser Moskow Jadi 133 Orang

    Jakarta

    Jumlah korban tewas akibat penembakan massal di gedung konser di Moskow, Rusia bertambah menjadi 133 orang. Lebih dari 100 orang lainnya terluka dalam serangan yang diklaim dilakukan oleh kelompok ISIS tersebut.

    Dilansir Reuters, Minggu (24/3/2024), Gubernur wilayah Moskow Andrei Vorobyov mengatakan 133 jenazah ditemukan dari reruntuhan dalam 24 jam dan para dokter berjuang menyelamatkan nyawa 107 orang. Editor TV pemerintah Margarita Simonyan, tanpa menyebutkan sumbernya, sebelumnya menyebutkan jumlah korban jiwa sebanyak 143 orang.

    Presiden Rusia Vladimir Putin berjanji untuk melacak dan menghukum mereka yang berada di balik serangan tersebut. Putin menyebut musuh tersebut sebagai ‘terorisme internasional’. Putin mengatakan dia siap bekerja sama dengan negara mana pun yang ingin mengalahkan musuh tersebut.

    “Semua pelaku, penyelenggara, dan mereka yang memerintahkan kejahatan ini akan dihukum secara adil dan pasti. Siapa pun mereka, siapapun yang membimbing mereka,” kata Putin.

    “Kami akan mengidentifikasi dan menghukum siapapun yang berdiri di belakang teroris, yang merencanakan kekejaman ini, serangan terhadap Rusia, terhadap rakyat kami,” sambungnya.

    Berdasarkan rekaman yang diverifikasi menunjukkan orang-orang bersenjata yang mengenakan kamuflase melepaskan tembakan dengan senjata otomatis di Balai Kota Crocus dekat Moskow. Video menunjukkan orang-orang mengambil tempat duduk mereka, lalu bergegas menuju pintu keluar ketika bunyi tembakan berulang kali terdengar.

    Orang-orang melarikan diri dengan panik. Baza, outlet berita yang memiliki kontak baik di bidang keamanan dan penegakan hukum Rusia, mengatakan 28 mayat ditemukan di toilet dan 14 di tangga.

    Anggota parlemen Rusia Alexander Khinshtein mengatakan para penyerang melarikan diri dengan kendaraan Renault yang terlihat oleh polisi di wilayah Bryansk, sekitar 340 km (210 mil) barat daya Moskow pada Jumat malam. Dia mengatakan, kejar-kejaran mobil terjadi setelah mereka tidak mematuhi perintah untuk berhenti.

    Khinshtein mengatakan pistol, magasin senapan serbu, dan paspor dari Tajikistan ditemukan di dalam mobil. Tajikistan adalah negara Asia Tengah yang mayoritas penduduknya Muslim dan dulunya merupakan bagian dari Uni Soviet.

    Layanan BBC News Rusia mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya yang mengetahui respons keamanan yang mengatakan satu penyerang tewas di gedung konser, dan satu lagi di dalam mobil di Bryansk. BBC mengatakan pihaknya memiliki salinan paspor orang yang meninggal tersebut, yang katanya adalah warga negara Tajikistan berusia 30 tahun.

    (yld/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Putin Bersumpah Akan Buru dan Hukum Dalang di Balik Serangan di Moskow

    Putin Bersumpah Akan Buru dan Hukum Dalang di Balik Serangan di Moskow

    Jakarta

    Rusia mengatakan pihaknya telah menangkap empat pria bersenjata yang dicurigai melakukan pembantaian di gedung konser dekat Moskow. Presiden Rusia Vladimir Putin berjanji untuk melacak dan menghukum mereka yang berada di balik serangan tersebut.

    Kelompok militan Negara Islam (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan yang terjadi pada hari Jumat (22/3) tersebut. Namun ada indikasi Rusia berupaya menghubungkan kejadian itu dengan Ukraina, meskipun ada penolakan tegas dari para pejabat Ukraina bahwa Kyiv ada hubungannya dengan serangan tersebut.

    Gubernur wilayah Moskow Andrei Vorobyov mengatakan sebanyak 133 jenazah telah ditemukan dari reruntuhan dalam 24 jam. Para dokter “berjuang untuk nyawa 107 orang”. Editor TV pemerintah Margarita Simonyan, tanpa menyebutkan sumbernya, sebelumnya menyebutkan jumlah korban jiwa sebanyak 143 orang.

    Dalam pidato yang disiarkan televisi, Putin mengatakan 11 orang telah ditahan, termasuk empat pria bersenjata. “Mereka mencoba bersembunyi dan bergerak menuju Ukraina, di mana, menurut data awal, sebuah jendela telah disiapkan bagi mereka di sisi Ukraina untuk melintasi perbatasan negara,” kata Putin, dilansir Reuters, Minggu (24/3/2024).

    Dinas keamanan FSB Rusia mengatakan orang-orang bersenjata itu mempunyai kontak di Ukraina dan ditangkap di dekat perbatasan. Dikatakan bahwa mereka akan dipindahkan ke Moskow.

    Baik Putin maupun FSB secara terbuka tidak menunjukkan bukti adanya hubungan dengan Ukraina, yang telah berperang dengan Rusia sejak invasi Moskow 25 bulan lalu. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan bahwa upaya untuk mengalihkan kesalahan adalah hal yang biasa dilakukan Putin dan “penjahat lain”.

    Juru bicara intelijen militer Ukraina Andriy Yusov mengatakan kepada Reuters pihaknya tidak terlibat dengan kejadian tersebut. “Ukraina tentu saja tidak terlibat dalam serangan teror ini. Ukraina mempertahankan kedaulatannya dari penjajah Rusia, membebaskan wilayahnya sendiri dan berperang melawan sasaran tentara dan militer penjajah, bukan warga sipil,” kata Yusov.

    Janji Putin

    “Semua pelaku, penyelenggara, dan mereka yang memerintahkan kejahatan ini akan dihukum secara adil dan pasti. Siapa pun mereka, siapa pun yang membimbing mereka,” kata Putin.

    “Kami akan mengidentifikasi dan menghukum siapa pun yang berdiri di belakang teroris, yang merencanakan kekejaman ini, serangan terhadap Rusia, terhadap rakyat kami,” sambungnya.

    Seorang anggota parlemen senior Rusia, Andrei Kartapolov, mengatakan bahwa jika Ukraina terlibat, maka Rusia harus memberikan jawaban yang “layak, jelas dan konkrit” di medan perang.

    (yld/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Penembakan Massal di Moskow: Kronologi hingga Jumlah Korban

    Serangan Membabi Buta di Moskow hingga Jatuh Puluhan Korban Jiwa

    Jakarta

    Aksi serangan teror bersenjata secara massal terjadi di sebuah gedung konser di pinggiran kota Moskow, Rusia. Aksi teror yang diklaim dilakukan oleh kelompok ISIS tersebut mengakibatkan hingga seratusan orang tewas dan luka-luka.

    Penyerangan yang menargetkan pertemuan besar di pinggiran ibu kota Rusia tersebut terjadi pada Jumat (22/3/2024) waktu setempat. Pelaku merupakan sekelompok orang berseragam kamuflase dan bersenjata. Berikut sederet fakta yang diketahui:

    Kronologi Penembakan Massal

    Dilansir BBC, lebih dari 6.000 orang Rusia berbondong-bondong ke kompleks ritel dan konser di Balai Kota Crocus untuk menonton konser grup rock Picnic. Kemudian orang-orang bersenjata menyerbu masuk ke lobi dan kemudian ke teater itu.

    Seorang saksi mata mengatakan penyerangan terjadi beberapa menit sebelum band tersebut dijadwalkan tampil di panggung. Seorang penjaga keamanan menuturkan para penyerang bersenjata lengkap menyerbu ke dalam serambi sambil menembakkan peluru ketika dia dan rekan-rekannya sedang bekerja di pintu masuk pusat.

    Kemudian terjadi kebakaran tampaknya yang bermula ketika para penyerang melemparkan bom molotov. Api dan kepulan asap membumbung ke langit kemudian fasad aula terbakar. Kaca di dua lantai teratas gedung itu juga pecah.

    Aksi Diklaim Dilakukan oleh ISIS

    Kelompok ISIS mengaku sebagai dalang dari serangan tersebut. “Para petempur ISIS menyerang sebuah pertemuan besar di pinggiran ibu kota Rusia,” kata ISIS dalam sebuah pernyataan di Telegram dilansir AFP, Sabtu (23/3/2024).

    ISIS mengklaim serangan tersebut dijalankan secara sukses. ISIS mengatakan para pelaku penyerangan kini telah mundur ke markas mereka dengan selamat. Pihak berwenang mengatakan penyelidikan “teroris” telah dimulai.

    Belasan orang ditangkap terkait serangan horor di Moskow (Foto: REUTERS/Maxim Shemetov)

    Otoritas Rusia menyebutnya sebagai “serangan teroris”, namun belum mengomentari klaim ISIS tersebut. Otoritas Rusia telah menangkap 11 orang, termasuk empat penyerang, yang terlibat dalam serangan tersebut. Serangan ini merupakan serangan paling mematikan di Moskow selama setidaknya satu dekade.

    Puluhan jiwa tewas akibat serangan teroris.

    Seratusan Korban Tewas dan Luka

    Menurut laporan terkini yang dilansir kantor berita AFP, korban jiwa dalam serangan ke sebuah gedung konser di Krasnogorsk, utara Moskow, Rusia telah bertambah menjadi 93 orang. Bahkan jumlah korban tewas diperkirakan masih akan bertambah.

    “Saat ini, diketahui 93 orang tewas. Jumlah korban tewas diperkirakan akan bertambah,” kata Komite Investigasi Rusia, yang menyelidiki kejahatan-kejahatan besar, dalam pernyataan yang dipublikasikan di Telegram, seperti dikutip dari kantor berita AFP, Sabtu (23/3/2024).

    Dikatakan bahwa banyak orang meninggal karena luka tembak dan menghirup asap setelah kebakaran melalap gedung berkapasitas 6.000 tempat duduk itu.

    Komentar Pemerintah Rusia-Ukraina

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan serangan tersebut merupakan “serangan teroris berdarah”. “Seluruh komunitas internasional harus mengutuk kejahatan keji ini,” katanya melalui Telegram.

    Pihak Gedung Putih juga telah buka suara terkait penembakan massal yang terjadi di Moskow, Rusia. Amerika Serikat menilai tidak ada tanda-tanda jika peristiwa tersebut berkaitan dengan konflik di Ukraina.

    “Saat ini tidak ada indikasi bahwa Ukraina atau warga Ukraina terlibat dalam penembakan tersebut,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby kepada wartawan di Washington.

    Pemerintah Ukraina dengan cepat menyangkal keterlibatannya dalam serangan itu. “Terlepas dari segalanya, bagi Ukraina segalanya akan diputuskan di medan perang,” kata penasihat presiden Mykhailo Podolyak melalui Telegram.

    Juru bicara intelijen militer Ukraina, Andriy Yusov, menyatakan serangan itu adalah “tindakan provokasi yang disengaja oleh dinas khusus Putin”, tanpa memberikan bukti apa pun.

    AS Telah Ingatkan Rusia soal Aksi Teror

    Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah mengingatkan otoritas Rusia pada awal Maret lalu mengenai kemungkinan serangan teroris yang menargetkan “pertemuan besar” di Moskow, Rusia. Hal ini disampaikan juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Adrienne Watson.

    “Awal bulan ini, pemerintah AS mendapat informasi tentang rencana serangan teroris di Moskow – yang berpotensi menargetkan pertemuan besar, termasuk konser” dan Washington “membagikan informasi ini kepada otoritas Rusia,” kata Watson, dilansir AFP, Sabtu (23/3).

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Giliran Veto Rusia-China Sebab AS yang Usul Gencatan di Gaza

    Giliran Veto Rusia-China Sebab AS yang Usul Gencatan di Gaza

    Jakarta

    Rusia dan China menggunakan hak veto terkait rancangan resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB yang disponsori Amerika Serikat (AS) mengenai gencatan senjata di Gaza, Palestina. Alasannya, karena AS dinilai memberikan ‘tontonan munafik’ terkait gencatan senjata.

    DK PBB menggelar rapat pada Jumat (22/3) lalu membahas resolusi gencatan senjata di Gaza yang diusulkan Amerika Serikat (AS). 11 dari 15 anggota DK PBB menyetujui resolusi.

    Namun, veto dari Rusia dan China menghentikan pengesahan resolusi tersebut.

    “Mayoritas anggota dewan mendukung resolusi ini, namun sayangnya Rusia dan Tiongkok memutuskan untuk menggunakan hak vetonya,” kata Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield kepada Dewan Keamanan dilansir Reuters, Sabtu (23/3/2024).

    Amerika Sebut Rusia-China Sinis

    Terkait penggunaan hak veto itu, Amerika menilai Rusia dan China menggunakan hak vetonya karena alasan sinis. Linda mengatakan Rusia dan China menentang resolusi tersebut karena itu diajukan oleh Amerika Serikat.

    Amerika juga menyindir sikap pasif Rusia dan China selama perang berkecamuk di Gaza.

    “Terlepas dari semua retorika yang berapi-api, kita semua tahu bahwa Rusia dan Tiongkok tidak melakukan apa pun secara diplomatis untuk memajukan perdamaian abadi atau memberikan kontribusi yang berarti terhadap upaya tanggap kemanusiaan,” kata Linda Thomas kepada dewan setelah pemungutan suara.

    Alasan Rusia Veto

    Rusia pun buka suara melalui Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia. Nebenzia mengatakan keputusan itu diambil usai Rusia menilai resolusi yang diajukan Amerika berbau politis.

    Menurut Nebenzia, AS tidak melakukan apa pun untuk mengendalikan Israel. Dia mengejek Washington karena berbicara tentang gencatan senjata setelah “Gaza hampir terhapus dari muka bumi.”

    “Kita telah menyaksikan tontonan munafik yang khas,” cetusnya.

    “Produk Amerika ini sangat dipolitisasi, dengan satu-satunya tujuan untuk mempermainkan para pemilih dan memberikan mereka umpan dalam bentuk semacam penyebutan gencatan senjata di Gaza,” imbuh Nebenzia.

    Resolusi tersebut, katanya, akan “menjamin impunitas Israel, yang kejahatannya bahkan tidak dibahas dalam rancangan tersebut.”

    Rusia menilai resolusi gencatan senjata di Gaza yang diajukan Amerika hanya akan membuka jalan bagi Israel untuk melakukan serangan ke daerah Rafah. Dia mengatakan resolusi usulan AS ini hanya membuat penduduk Gaza hancur.

    “Ini akan membebaskan tangan Israel dan mengakibatkan seluruh Gaza dan seluruh penduduknya harus menghadapi kehancuran, kehancuran, atau pengusiran,” kata Nebenzia dalam pertemuan tersebut.

    Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan negaranya akan bekerja sama dengan Yordania dan Uni Emirat Arab dalam mengajukan resolusi gencatan senjata. Macron mengatakan pihaknya juga berusaha untuk membujuk Rusia dan Tiongkok agar mendukung resolusi alternatif lain di PBB untuk gencatan senjata di Gaza.

    Lantas, apa alasan China?

    Lebih lanjut, Duta Besar China untuk PBB, Zhang Jun, mengatakan usulan AS tersebut jauh dari harapan anggota dewan dan komunitas internasional. Menurutnya, AS tidak serius dalam melakukan gencatan senjata di Gaza.

    “Jika AS serius mengenai gencatan senjata, AS tidak akan berulang kali memveto beberapa resolusi dewan,” katanya. “Mereka tidak akan mengambil jalan memutar seperti itu dan memainkan permainan kata-kata sambil bersikap ambigu dan mengelak pada isu-isu kritis,” imbuhnya.

    Diketahui, AS telah memveto tiga resolusi yang menuntut gencatan senjata, yang terbaru adalah resolusi yang didukung Arab dan didukung oleh 13 anggota dewan dengan satu abstain pada 20 Februari.

    Dalam voting DK PBB ini, dilansir Al Arabiya dan AFP, Rusia dan China selaku anggota tetap, menggunakan hak veto mereka untuk menggagalkan rancangan resolusi usulan AS tersebut. Aljazair juga memberikan suara menolak dan Guyana abstain. Sebelas anggota Dewan Keamanan lainnya memberikan suara mendukung, termasuk anggota tetap Prancis dan Inggris.

    Amerika Serikat merupakan sekutu utama Israel yang telah memveto seruan gencatan senjata sebelumnya, mengajukan resolusi yang untuk pertama kalinya akan mendukung “pentingnya gencatan senjata segera dan berkelanjutan” dan mengutuk serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Raja Salman-MBS Beri Ucapan Selamat ke Putin yang Menangi Pilpres Rusia

    Raja Salman-MBS Beri Ucapan Selamat ke Putin yang Menangi Pilpres Rusia

    Riyadh

    Kerajaan Arab Saudi mengucapkan selamat kepada Presiden Rusia Vladimir Putin atas kemenangan telak dalam pilpres yang digelar selama tiga hari pada akhir pekan lalu. Ucapan selamat itu disampaikan oleh Raja Salman bin Abdulaziz al Saud dan Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS).

    Seperti dilansir Al Arabiya, Kamis (21/3/2024), MBS bahkan membahas “hubungan kuat” antara Riyadh dan Moskow dalam percakapan telepon dengan Putin.

    Laporan kantor berita Saudi Press Agency (SPA) pada Senin (18/3) waktu setempat menyebut Raja Salman dan MBS mengirimkan pesan via kabel diplomatik untuk mengucapkan selamat kepada Putin.

    MBS juga mengucapkan selamat kepada Putin melalui panggilan telepon.

    Percakapan telepon antara MBS dan Putin itu, menurut laporan SPA, “menyoroti hubungan kuat antara kedua negara dan menjajaki jalan untuk kerja sama lebih lanjut”.

    Data resmi pilpres Rusia, seperti dilaporkan kantor berita RIA, menunjukkan Putin berhasil memperoleh 87,33 persen suara dalam pilpres yang berlangsung selama tiga hari, yakni antara 15 Maret hingga 17 Maret, di berbagai wilayah Rusia.

    Angka itu mencetak rekor untuk kemenangan dengan perolehan suara tertinggi dalam pilpres di negara tersebut, dengan tidak adanya persaingan yang nyata.

    Kemenangan itu juga menandai masa jabatan atau periode kelima Putin sebagai Presiden Rusia.

    Rusia merupakan mitra strategis jangka panjang bagi Saudi dan negara-negara Teluk Arab lainnya, dan merupakan anggota kelompok negara-negara penghasil minyak OPEC+, di mana beberapa negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) menjadi bagiannya.

    Pada Desember tahun lalu, Putin mengunjungi Saudi dan bertemu dengan MBS.

    Selain dari Saudi, ucapan selamat dan harapan terbaik untuk Putin juga disampaikan oleh negara-negara Teluk seperti Qatar, Kuwait, Uni Emirat Eropa, Bahrain, Oman, Iran dan negara-negara Timur Tengah lainnya.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Bicara ke Senator Republikan, Netanyahu Tegaskan Perang Gaza Akan Berlanjut

    Bicara ke Senator Republikan, Netanyahu Tegaskan Perang Gaza Akan Berlanjut

    Washington DC

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu berbicara kepada para Senator Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik pekan ini. Dalam pernyataannya, Netanyahu menegaskan bahwa Israel akan terus melanjutkan perang di Jalur Gaza hingga mengalahkan Hamas.

    Seperti dilansir Reuters, Kamis (21/3/2024), pidato Netanyahu via videolink kepada para Senator Republikan itu disampaikan pada Rabu (20/3) waktu setempat, atau nyaris sepekan setelah pemimpin mayoritas Senat AS, Chuck Schumer, dari Partai Demokrat menyampaikan pidato bernada mengkritik Israel dan Netanyahu.

    Schumer yang merupakan pendukung Israel sejak lama dan penganut Yahudi yang memegang jabatan tertinggi di AS, pekan lalu mengkritik Netanyahu sebagai penghalang bagi perdamaian dan menyerukan agar pemilu baru digelar di Israel. Seruan Schumer itu memicu kemarahan Netanyahu.

    Dalam pidato di hadapan para Senator Partai Republik pekan ini, Netanyahu menegaskan tekad Israel untuk menuntaskan tujuan utama dalam perang di Jalur Gaza, yakni memusnahkan Hamas.

    “Dia (Netanyahu-red) akan melakukan apa yang dia katakan akan dilakukannya. Dia akan menyelesaikannya,” ucap salah satu Senator Partai Republik, Jim Risch, yang turut mendengarkan pidato Netanyahu kepada para Senator Republikan.

    Pertemuan virtual antara Netanyahu, seorang kepala pemerintahan negara asing, dengan para Senator Republikan AS pada Rabu (20/3) waktu setempat itu menggarisbawahi politisasi kebijakan Washington mengenai Tel Aviv.

    Netanyahu telah sejak lama bersekutu dengan Partai Republik AS, yang menuding Schumer berusaha menggulingkan pemimpin Israel tersebut.

    Saksikan juga ‘Biden Soroti Korban Tewas di Gaza: Netanyahu Justru Menyakiti Israel’:

    Sebelumnya, ketua House of Representatives atau DPR AS Mike Johnson dari Partai Republik mengatakan kepada wartawan setempat bahwa dirinya mempertimbangkan untuk mengundang Netanyahu berpidato di hadapan Kongres AS. Namun diketahui bahwa undangan semacam itu untuk pemimpin asing biasanya diajukan bersama-sama oleh Johnson dan Schumer sebagai pemimpin mayoritas Senat AS.

    Sementara itu, menanggapi pidato Netanyahu kepada para Senator Partai Republik, Schumer melalui juru bicaranya mengungkapkan bahwa PM Israel itu juga menawarkan untuk berpidato di hadapan para Senator Partai Demokrat, namun Schumer menolak dengan menyebut pidato semacam itu tidak boleh bersifat partisan.

    “Saya sangat peduli dengan Israel dan masa depan jangka panjangnya. Ketika Anda menjadikan isu ini bersifat partisan, Anda merugikan tujuan membantu Israel,” ucap Schumer kepada wartawan setempat.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Tegang! 32 Pesawat Perang China Terdeteksi di Sekitar Taiwan

    Tegang! 32 Pesawat Perang China Terdeteksi di Sekitar Taiwan

    Taipei

    Ketegangan menyelimuti wilayah Taiwan, saat puluhan pesawat militer China terdeteksi mengudara di sekitar pulau tersebut dalam kurun waktu 24 jam terakhir. Sejumlah pesawat militer Beijing itu bahkan dilaporkan terbang melintasi “garis median” Selat Taiwan.

    Seperti dilansir AFP, Kamis (21/3/2024), Kementerian Pertahanan Taiwan dalam pernyataannya menyebut sedikitnya 32 pesawat militer China terdeteksi mengudara di sekitar wilayah Taipei dalam waktu 24 jam terakhir, atau hingga Kamis (21/3) pagi sekitar pukul 06.00 waktu setempat.

    Disebutkan oleh Kementerian Pertahanan Taiwan dalam pernyataannya bahwa sekitar 20 pesawat militer Beijing di antaranya terdeteksi terbang “melintasi garis median Selat Taiwan”.

    Garis median Selat Taiwan merupakan garis perbatasan tidak resmi yang membentang di tengah-tengah perairan sensitif Selat Taiwan, yang memisahkan Taiwan dan China. Tergolong langka bagi jet tempur dan kapal perang, baik dari China maupun Taiwan, untuk melintasi garis median tersebut.

    Untuk periode waktu yang sama, Kementerian Pertahanan Taiwan juga mendeteksi lima kapal Angkatan Laut China yang beroperasi di sekitar wilayah Taiwan.

    Angkatan Bersenjata Taiwan, sebut Kementerian Pertahanan Taipei, telah “memantau situasi dan mengerahkan pesawat (patroli), kapal-kapal Angkatan Laut, dan sistem rudal pesisir sebagai respons terhadap aktivitas yang terdeteksi”.

    Sebanyak 32 pesawat militer China terdeteksi di sekitar Taiwan itu tercatat sebagai angka tertinggi kedua sepanjang tahun ini.

    Banyaknya pengerahan pesawat militer Beijing itu terjadi setelah pilpres Taipei yang digelar pada 13 Januari lalu, yang dimenangkan oleh Lai Ching-te yang kini menjabat Wakil Presiden Taiwan dan tidak disukai oleh China.

    Bulan lalu, Taiwan melaporkan 11 kapal Angkatan Laut China terdeteksi di sekitar wilayahnya saat pertikaian antara Taipei dan Beijing terkait insiden kapal nelayan yang fatal terus berlanjut. Dalam insiden yang menewaskan dua orang pada 14 Februari itu, sebuah kapal speedboat China yang membawa empat orang terbalik di dekat Kepulauan Kinmen, Taiwan, saat dikejar oleh kapal Penjaga Pantai Taiwan.

    Otoritas Beijing menuduh Taipei “berusaha menghindari tanggung jawab dan menyembunyikan kebenaran’ terkait insiden fatal itu. Namun seorang pejabat Otoritas Penjaga Pantai Taiwan menjelaskan bahwa kapal China dalam insiden itu bergerak zig-zag dan “kehilangan keseimbangan” sebelum terbalik.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Menlu AS Kunjungi Jeddah, Bahas Gencatan Senjata Gaza dengan Menlu Saudi

    Menlu AS Kunjungi Jeddah, Bahas Gencatan Senjata Gaza dengan Menlu Saudi

    Jeddah

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken untuk ke sekian kalinya mengunjungi Arab Saudi. Dalam kunjungannya ke Jeddah, Blinken bertemu Menlu Saudi Pangeran Faisal bin Farhan untuk membahas upaya melindungi warga sipil di Jalur Gaza dengan mewujudkan gencatan senjata terbaru.

    Seperti dilansir AFP, Kamis (21/3/2024), Blinken mendarat di Jeddah pada Rabu (20/3) waktu setempat dalam tur Timur Tengah yang diperluas hingga mencakup Israel. Dia bertemu Pangeran Faisal sebelum melakukan pembicaraan dengan Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS).

    Diungkapkan oleh juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, bahwa Blinken dan Pangeran Faisal membahas “kebutuhan mendesak untuk melindungi seluruh warga sipil di Gaza dan segera meningkatkan bantuan kemanusiaan kepada mereka yang membutuhkan”.

    “Blinken menekankan pentingnya melanjutkan koordinasi yang erat dengan mitra regional dan internasional dalam menyelesaikan konflik di Gaza dan mempersiapkan fase pasca-konflik,” sebut Miller.

    Saudi menandai perhentian pertama dalam rangkaian kunjungan keenam yang dilakukan Blinken ke kawasan Timur Tengah sejak perang berkecamuk antara Israel dan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.

    Dia dijadwalkan akan melanjutkan kunjungan ke Mesir pada Kamis (21/3) waktu setempat. Kairo selama ini terlibat dalam upaya mediasi untuk mewujudkan gencatan senjata di Jalur Gaza.

    Dari Kairo, Blinken akan kembali mengunjungi Israel dalam kunjungan yang sebelumnya tidak dijadwalkan di tengah ketegangan hubungan antara Presiden Joe Biden dan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu.

    Disebutkan Miller bahwa Blinken nantinya akan berdiskusi dengan para pejabat Tel Aviv mengenai “negosiasi yang sedang berlangsung untuk menjamin pembebasan semua sandera” yang masih ditahan di Jalur Gaza dan upaya meningkatkan penyaluran bantuan ke daerah kantong Palestina tersebut.

    “Juga akan membahas perlunya memastikan kekalahan Hamas, termasuk di Rafah, dengan cara yang melindungi penduduk sipil… dan meningkatkan keamanan Israel secara keseluruhan,” sebut Miller.

    Washington telah mendukung Tel Aviv dengan bantuan militer senilai miliaran dolar Amerika sejak perang berkecamuk pada 7 Oktober tahun lalu, setelah Hamas melancarkan serangan mematikan yang dilaporkan menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel dan membuat lebih dari 250 orang lainnya disandera.

    Rentetan serangan yang dilancarkan militer Israel terhadap Jalur Gaza untuk membalas serangan Hamas itu memicu kehancuran dan banyak kematian. Laporan terbaru Kementerian Kesehatan Gaza menyebut sedikitnya 31.923 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas akibat serangan-serangan Israel.

    Banyaknya korban jiwa membuat AS semakin frustrasi dengan kegagalan Israel, sekutunya, dalam mengurangi kematian warga sipil atau membiarkan bantuan penting masuk ke Jalur Gaza.

    Hal lainnya yang menjadi perhatian utama Washington adalah nasib kota Rafah di ujung selatan Jalur Gaza. Biden telah menekan Netanyahu untuk membatalkan rencana operasi darat sekala penuh ke Rafah, yang menadi tempat berlindung bagi sekitar 1,5 juta pengungsi Palestina yang menghindari gempuran Israel.

    Namun Netanyahu menolak permintaan Biden dan menegaskan bahwa Israel akan tetap melancarkan serangan darat ke Rafah, untuk memusnahkan batalion Hamas yang bersembunyi di sana.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pilu! Anak-anak di Gaza Meninggal Akibat Kurang Gizi-Dehidrasi

    Pilu! Anak-anak di Gaza Meninggal Akibat Kurang Gizi-Dehidrasi

    Gaza City

    Bagi Abeer al-Kaferna, Jamal merupakan anak dengan paras paling rupawan di rumah sakit. Perempuan itu mengenang kelahiran Jamal sembari memandang foto di ponselnya.

    “Lihat betapa tampannya dia. Buah hati saya.”

    Jamal adalah anak Abeer satu-satunya dan yang tersisa dari Jamal hanyalah fotonya. Bocah itu meninggal dunia pada 18 Januari silam.

    Waktu Jamal berusia tiga bulan, dia mulai sakit-sakitan.

    Kala itu, perang sudah berlangsung selama sebulan dan keluarga Jamal sudah beberapa kali mengungsi.

    Suatu waktu, mereka semua nyaris tewas setelah serangan udara Israel menggempur kamp tempat mereka bernaung.

    Jamal didiagnosa menderita infeksi usus dan diberi obat. Akan tetapi, kondisinya tidak kunjung membaik.

    Kurang asupan nutrisi dan dehidrasi, Abeer tidak bisa menghasilkan air susu ibu (ASI) yang cukup. Sementara susu formula tak tersedia di mana-mana.

    Pada November, Jamal dalam kondisi sehat dan berat badannya mencapai 7kg, tetapi dengan cepat ini menyusut. Dalam hitungan pekan, berat badannya hanya 3,5kg.

    Pada Januari, nenek Jamal, Esmahan, melihat cucunya terlihat “seperti tengkorak”.

    “Kami tidak bisa menemukan susu untuknya,” kata ayah Jamal, Mahmoud al-Kaferna.

    “Kami berupaya memberinya air tapi bahkan air pun terkena polusi.”

    Keluarga Jamal mendapat resep tapi mereka tidak dapat menemukan obat-obatan yang dibutuhkan. Jamal akhirnya memperoleh perawatan rumah sakit, tetapi baru saja kondisinya mulai pilih, keluarga Jamal diminta angkat kaki.

    “Rumah sakit bilang mereka tidak dapat berbuat apa-apa lagi untuk Jamal dan ada anak-anak lain yang butuh perawatan,” ujar ayah Jamal.

    Pada 17 Januari malam, suhu tubuh Jamal mulai turun dan dia batuk-batuk. Cairan putih keluar dari hidungnya.

    “Kami bergegas lari ke rumah sakit pada malam hari saat bom berlangsung,” tutur Mahmoud.

    “Mereka berusaha menyelamatkan nyawanya selama setengah jam tetapi tidak berhasil. Kurangnya makanan, air, dan perawatan yang tepat membunuh putra saya.”

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah berupaya untuk mengirim bantuan kesehatan ke utara Gaza. Hanya tiga dari 16 misi mereka yang diperbolehkan masuk oleh pasukan pertahanan Israel (IDF) pada Januari. Bulan Februari, tak satu pun misi bantuan WHO yang diberi izin masuk.

    Ketika WHO mencapai utara Gaza awal Maret, tim mereka memperoleh kabar 10 anak-anak meninggal dunia akibat “kurangnya makanan” di salah satu rumah sakit.

    Kementerian kesehatan Hamas menyatakan 27 anak-anak meninggal dunia karena malnutrisi dan dehidrasi di Gaza sejak pecahnya pernag. Angka itu diprediksi akan terus naik.

    Sekitar 300.000 orang Palestina diperkirakan masih tersisa di Gaza bagian utara.

    PBB dan para mitra kemanusiaan merencanakan 61 misi di utara pada Januari. IDF memfasilitasi sembilan di antaranya.

    Setelah konvoi bantuan makanan PBB digempur Israel saat menunggu di dekat salah satu pos pemeriksaan, jumlah misi yang direncanakan PBB pun berkurang.

    Dari 24 misi yang dirancang pada Februari, IDF memfasilitasi enam.

    “Kemampuan PBB untuk mengakses utara [Gaza] adalah sesuatu yang seharusnya tidak perlu dipertanyakan apabila kami ingin dan bisa untuk berada di sana,” ujar Tess Ingram, kepala komunikasi Unicef, yang menghabiskan satu pekan di Gaza pada Januari dan beberapa kali berupaya masuk ke utara.

    Israel mengatakan tidak ada pembatasan jumlah bantuan yang dapat dikirim dan menyalahkan agen-agen PBB atas kegagalan mereka mendistribusikan persediaan bantuan.

    Anak-anak Palestina berebut makanan yang dimasak di dapur umum di tengah minimnya pasokan makanan di Rafah, Gaza (Reuters)

    Akibatnya, orang-orang di Gaza bagian utara pun terlantar.

    Khalid mengungsi di Kota Jabalia dengan lima anaknya dan 90 anggota keluarga lainnya. Kepada BBC, Khalid berkata keluarganya bertahan hidup dengan mengonsumsi rumput liar dan pakan ternak.

    “Rasanya seperti makan kerikil,” ucapnya.

    Setelah makan, Khalid menemukan darah setiap kali buang air besar dan perutnya terasa nyeri.

    Beruntung, keluarga Khalid kemudian menemukan sekantong beras, penuh kotoran dan bebatuan, di tengah reruntuhan gedung. Mereka juga mencari bunga lampu, tanaman yang bisa dimakan dan tumbuh di kebun sebuah gedung yang dibom setelah hujan.

    Namun, pakan ternak, nasi, bahkan rumput liar habis. Selama satu pekan di awal Maret, keluarga Khalid tidak punya apa-apa.

    Negara-negara Arab dan Barat kini tengah berkoordinasi untuk menjatuhkan makanan ke Gaza. Khalid dan keluarganya lagi-lagi beruntung karena berhasil menangkap beberapa bungkus nasi dan daging dari bantuan yang dijatuhkan dari udara.

    Meski begitu, organisasi-organisasi bantuan kemanusiaan menyebut cara ini tidak efisien sekaligus mahal untuk mengirim makanan ke wilayah tersebut.

    Paket bantuan dijatuhkan dari udara di bagian utara Jalur Gaza pada 8 Maret (Getty Images)

    Aseel, yang juga berada di utara Gaza, mengaku kepada BBC bahwa sebagian besar bantuan jatuh ke laut dan orang-orang harus berjuang untuk meraihnya.

    Saudara laki-lakinya pergi ke situs bantuan pada pukul 06.00 tetapi pulang hanya dengan sekaleng ikan sarden. Hari berikutnya, dia cuma dapat dua botol air.

    Sebagian bantuan jatuh di area-area yang dekat dengan perbatasan Israel dan IDF sudah memperingatkan para penduduk untuk tidak mendekatinya.

    Semua orang berlari mengejar parasut, sampai akhirnya kami menyerah dan pulang dengan tangan hampa,” ujar Aseel.

    Tiga orang di Gaza berkata kepada BBC bahwa bantuan dari udara hanya menguntungkan beberapa lusin dari total ribuan orang yang berusaha mengejarnya. Mereka yang tidak beruntung pulang kecapaian dengan tangan kosong.

    PBB mengatakan sedikitnya 576.000 orang Palestina di Gaza – seperempat dari total populasi – sebentar lagi akan mengalami kelaparan.

    PBB memperingatkan mereka yang ada di utara sudah kehabisan waktu karena sedikitnya makanan dan air bersih.

    Bencana kelaparan akan dideklarasikan ketika 20% dari populasi menderita kekurangan makanan yang ekstrim, 30% populasi anak-anak menderita malnutrisi akut, dan dua dari setiap 10.000 orang meninggal setiap harinya akibat kelaparan, malnutrisi, atau penyakit.

    Deklarasi ini dibuat oleh Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (IPC), sebuah lembaga yang terdiri dari sejumlah badan PBB dan lembaga bantuan.

    IPC akan merilis data terbaru tentang situasi ketahanan pangan di Gaza pada 18 Maret.

    Desember lalu, PBB sudah mulai memperingatkan waspada bencana kelaparan. Sejak itu, jumlah bantuan masuk ke Gaza tidak kunjung membaik.

    Pada Januari, rata-rata 150 truk bantuan memasuki Gaza setiap harinya – jumlah yang sangat merosot dibandingkan dengan total 500 truk bantuan dan persediaan produk komersil yang melewati perbatasan setiap hari sebelum perang pecah.

    Pada Februari, angkanya jauh lebih turun – hanya rata-rata 97 truk setiap hari.

    BBC

    Bahkan di selatan Gaza yang punya akses lebih untuk mendapatkan bantuan, sebagian besar keluarga mesti bertahan hidup dengan makan sekali sehari.

    Buah-buahan segar, sayur mayur, telur, dan daging sangat susah untuk ditemukan. Harganya juga 10 kali lipat dibandingkan sebelum perang.

    “Saya butuh pinjaman internasional untuk memberi makan keluarga saya,” gurau Muhammad al-Najjar, yang mengungsi dari Jabalia ke Rafah dengan 11 anggota keluarganya.

    Empat kaleng buncis, tiga kaleng kacang arab, dan 11 boks biskuit harus cukup untuk satu minggu. Keluarga Muhammad akan berusaha menambahnya kala mereka mampu, tentunya dengan biaya besar.

    Nagham Mazid bekerja sebagai dokter relawan di Rumah Sakit Al-Aqsa Martyrs di pusat Gaza.

    Dia menyaksikan angka pasien yang menderita dehidrasi dan penyakit usus kian meningkat karena kebanyakan mengonsumsi makanan kaleng. Ada pula pasien-pasien yang menderita keracunan makanan.

    Rumah sakit juga mencatat melonjaknya angka kasus hepatitis dan anemia. WHO mengatakan kasus diare dan infeksi saluran pernapasan akut juga kian tinggi, terutama pada anak-anak.

    Keluarga bayi Jamal kini tidak punya makanan. Delapan sepupunya dan paman serta bibinya kelaparan.

    Mereka hanya bisa berharap peruntungan mereka cukup supaya bisa kebagian bantuan melalui udara, laut, atau jalur darat.

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini