Jenis Media: Internasional

  • AS-China Cari Cara Tangani Risiko di Tengah Ketegangan Taiwan

    AS-China Cari Cara Tangani Risiko di Tengah Ketegangan Taiwan

    Jakarta

    Menteri Pertahanan Cina Dong Jun bertemu dengan mitranya dari Amerika Serikat (AS), Lloyd Austin, di sela-sela KTT keamanan Shangri-La di Singapura. Pentagon menyambut baik rencana pembentukan “kelompok komunikasi krisis” AS-Cina, sementara Beijing menyebut pembicaraan itu “positif, praktis, dan konstruktif.”

    Dialog Shangri-La, yang diselenggarakan oleh International Institute for Strategic Studies (IISS) yang berbasis di London, menjadi barometer bagi intensitas ketegangan AS-Cina dalam beberapa tahun terakhir.

    Pertemuan menhan kedua negara adidaya itu selama satu jam pada Jumat (31/5), merupakan pertemuan militer tingkat tinggi AS-Cina pertama setelah Presiden AS Joe Biden dan Presiden Cina Xi Jinping sepakat untuk membuka kembali kontak militer-ke-militer pada November 2023.

    Cina telah memutuskan kontak setelah Ketua DPR AS saat itu, Nancy Pelosi, membuat marah Beijing dengan mengunjungi Taiwan pada Agustus 2022.

    “Kami setidaknya memiliki serangkaian komunikasi reguler antara kedua belah pihak untuk mengurangi kemungkinan salah perhitungan,” kata Amanda Hsiao, seorang ahli senior Cina di International Crisis Group (ICG), kepada DW.

    Meskipun membuka jalur komunikasi adalah tanda bahwa AS dan Cina ingin mengelola risiko konfrontasi dengan lebih baik, pidato dari Austin dan Dong di KTT tersebut menunjukkan bahwa kedua negara memiliki sudut pandang yang berlawanan tentang keamanan regional di Asia.

    Cina menyinggung “kekuatan eksternal”

    Dalam sesi pada Minggu (2/6) yang berjudul “Pendekatan Cina terhadap Keamanan Global”, Menteri Pertahanan Dong menekankan pentingnya hubungan militer-ke-militer yang stabil antara Cina dan AS.

    Pada saat yang sama, Dong menyalahkan “kekuatan eksternal” yang memicu ketegangan di Asia-Pasifik melalui “konfrontasi blok”. Dong tidak secara eksplisit menyebut nama AS, tetapi menyinggung pembangunan aliansi strategis Washington sebagai kekuatan yang mengganggu stabilitas akibat kekuatan eksternal.

    Sehari sebelumnya, pidato Menteri Pertahanan AS Austin di KTT tersebut menyoroti pembangunan aliansi Washington di bawah pemerintahan Biden sebagai ujung tombak keamanan regional.

    “Kami bekerja sama dengan sekutu dan mitra kami tidak seperti sebelumnya,” kata Austin, merujuk pada latihan militer bersama dengan Jepang, Korea Selatan, dan Filipina.

    Sebelum berangkat ke Singapura, Austin telah menulis di X bahwa AS telah “memberikan hasil bersejarah” di Indo-Pasifik dengan “berinvestasi dalam kemampuan, mengubah postur pasukan AS, dan menghubungkan sekutu dan mitra.”

    Menanggapi pidato Austin, Letnan Jenderal Cina Jing Jianfeng mengatakan, strategi AS dimaksudkan “untuk menciptakan perpecahan, memprovokasi konfrontasi, dan merusak stabilitas.”

    Menurut pakar ICG Hsiao, narasinya adalah bahwa “Cina memiliki niat damai, dan masalahnya bukan pada Cina, melainkan pada AS.”

    Cina memperingatkan ‘kelompok separatis’ Taiwan

    Soal Taiwan, yang menjadi pemantik utama yang berpotensi menimbulkan konflik di Asia, Dong menuduh AS telah mengirimkan “sinyal yang sangat salah” kepada “pasukan separatis” di pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu.

    Cina mengklaim Taiwan sebagai wilayanya, dan meskipun para pejabat Cina berulang kali mengatakan “penyatuan kembali secara damai”, retorika Beijing menyiratkan bahwa mereka bersedia untuk menggunakan kekuatan jika diperlukan.

    AS adalah penyokong keamanan utama Taiwan, dan Beijing menganggap hal ini sebagai campur tangan pihak luar dalam “urusan dalam negerinya.”

    AS dan negara-negara Barat lainnya tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan. Namun, memberikan dukungan tidak langsung, misalnya, melalui kunjungan politik tingkat tinggi, tanpa secara langsung mengakui pulau itu sebagai negara yang merdeka.

    Ketegangan di Laut Cina Selatan

    Selain masalah Taiwan, perselisihan maritim di Laut Cina Selatan adalah titik sengketa lainnya antara AS dan Cina.

    Meskipun ada keputusan internasional pada tahun 2016 yang menolak klaim teritorial Cina, Beijing bersikeras bahwa sebagian besar Laut Cina Selatan adalah milik Cina, bahkan bagian yang berjarak lebih dari seribu mil dari daratan Cina.

    Bulan lalu, AS dan Filipina mengakhiri latihan militer gabungan berskala besar, saat kapal-kapal Cina terus mengganggu kapal-kapal Filipina di Zona Ekonomi Eksklusif Filipina yang diklaim oleh Cina.

    Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. menjadi pembicara utama di KTT Singapura dan membuka dengan pidato yang bersumpah bahwa Filipina akan merespons jika ada tentara Filipina yang terbunuh oleh penggunaan meriam air oleh Cina terhadap kapal-kapal Filipina. Dia juga menegaskan, “Filipina tidak akan mengalah” dalam masalah kedaulatan.

    Menteri Pertahanan AS Austin juga memperingatkan, “pelecehan yang dihadapi Filipina sangat berbahaya.” Dia menekankan, “setiap negara, besar atau kecil, memiliki hak untuk menikmati sumber daya maritimnya sendiri.”

    pkp/as

    (ita/ita)

  • India Mulai Hitung Hasil Pemilu, Modi Hampir Pasti Menang?

    India Mulai Hitung Hasil Pemilu, Modi Hampir Pasti Menang?

    Jakarta

    India pada hari Selasa (04/06) mulai menghitung lebih dari 640 juta suara dalam pemilihan umumnya. Perdana Menteri Narendra Modi hampir pasti akan meraih kemenangan dengan gerakan nasionalis Hindu-nya yang telah membuat oposisi gelisah dan semakin prihatin terhadap hak-hak minoritas.

    Exit poll menunjukkan Modi, 73 tahun, berada di jalur yang tepat untuk meraih kemenangan, setelah pemilihan suara dilakukan dalam tujuh tahap di negara dengan populasi terpadat di dunia ini. Pemilihan umum yang berlangsung selama enam minggu dan diikuti oleh 642 juta orang ini dipandang sebagai sebuah referendum bagi Modi.

    Jika dia menang, maka ini akan menjadi kali kedua seorang pemimpin India mempertahankan kekuasaan untuk masa jabatan ketiga setelah Jawaharlal Nehru, perdana menteri pertama India. Modi mengatakan pada akhir pekan lalu bahwa ia yakin “rakyat India telah memberikan suara dalam jumlah yang sangat besar” untuk memilih kembali pemerintahannya.

    Para pengamat percaya bahwa daya tariknya pada sentimen nasionalis Hindu yang sedang tumbuh akan memberinya masa jabatan ketiga dalam kekuasaan. Lawan Modi telah berjuang untuk melawan kampanye besar-besaran Partai Bharatiya Janata (BJP), dan telah dilumpuhkan oleh konflik kasus-kasus kriminal bermotif politik yang bertujuan untuk menghalau para penantang.

    Lawan politik Modi ditekan

    Lembaga think tank Amerika Serikat, Freedom House, mengatakan tahun ini bahwa BJP “semakin sering menggunakan institusi-institusi pemerintah untuk menargetkan lawan-lawan politiknya”.

    Pada hari Minggu (02/06), Arvind Kejriwal, politisi senior oposisi India dan pemimpin kunci dalam aliansi yang dibentuk untuk bersaing dengan Modi, kembali ke penjara.

    Kejriwal, 55 tahun, ditahan pada bulan Maret lalu atas penyelidikan korupsi yang telah berlangsung lama, tetapi kemudian dibebaskan dan diizinkan untuk berkampanye selama ia kembali ke tahanan setelah pemungutan suara berakhir.

    Menjelang pemilihan umum, banyak dari 200 juta lebih minoritas muslim semakin gelisah dengan masa depan mereka dan tempat mereka di negara yang secara konstitusional bersifat sekuler ini. Modi sendiri membuat sejumlah komentar keras tentang warga muslim di kampanyenya, dengan menyebut mereka sebagai “penyusup”.

    Partisipasi pemilih turun akibat gelombang panas

    Ketua Pemilu Kumar, pada hari Senin (03/06), menyatakan bahwa 642 juta suara yang masuk merupakan “rekor dunia”.

    Namun, berdasarkan angka komisi pemilihan umum, jumlah pemilih mencapai 66,3 persen dari 968 juta pemilih. Angka ini turun sekitar satu persen dari 67,4 persen pada jajak pendapat terakhir pada tahun 2019.

    Data pemilih akhir belum dirilis karena pemungutan suara ulang berlangsung di dua lokasi di negara bagian Benggala Barat pada hari Senin (03/06).

    Beberapa pakar mengatakan jumlah pemilih yang lebih rendah terjadi akibat gelombang panas di seluruh India utara, dengan suhu lebih dari 45 derajat Celsius.

    Sedikitnya 33 staf pemungutan suara meninggal akibat gelombang panas, dengan suhu mencapai 46,9 derajat Celsius, pada hari Sabtu (01/06), di negara bagian Uttar Pradesh saja.

    Kumar mengakui bahwa pemungutan suara seharusnya dijadwalkan untuk berakhir sebulan lebih awal. “Kami seharusnya tidak melakukannya dalam cuaca yang sangat panas,” katanya.

    pkp/ha (AFP, AP)

    (ita/ita)

  • Kekurangan Tentara, Australia Izinkan Warga Asing Masuk Militer

    Kekurangan Tentara, Australia Izinkan Warga Asing Masuk Militer

    Canberra

    Pemerintah Australia akan mengizinkan warga asing berstatus penduduk tetap atau permanent resident, yang bukan warga negara Australia, untuk bergabung dengan angkatan bersenjata negara tersebut mulai bulan depan. Aturan terbaru ini diberlakukan telah Canberra kesulitan untuk memenuhi target rekrutmen militer.

    Seperti dilansir AFP, Selasa (4/6/2024), Menteri Pertahanan (Menhan) Australia Richard Males mengatakan bahwa mulai Juli mendatang, kriteria kelayakan yang lebih longgar akan memungkinkan “penduduk tetap yang sudah tinggal di Australia selama 12 bulan” untuk bergabung dengan Angkatan Bersenjata Australia.

    Males menambahkan bahwa warga negara Inggris, Kanada, Selandia Baru dan Amerika Serikat (AS) akan lebih diunggulkan dalam rekrutmen militer.

    Australia memiliki garis pantai yang panjangnya setara dengan bentangan satu kali mengelilingi Bumi, namun total populasi negara itu hanya 26 juta jiwa.

    Canberra telah meningkatkan belanja pertahanannya dalam beberapa tahun terakhir, dengan membeli armada kapal selam, jet tempur dan sejumlah kendaraan tempur untuk menghadapi semakin meningkatnya ketegangan regional.

    Namun Australia masih kesulitan mendapatkan cukup pilot, marinir, dan tentara untuk mengoperasikan juga memelihara jet-jet tempur dan kapal-kapal militer itu.

    Para pakar telah memperingatkan bahwa terlalu sedikit warga Australia berseragam yang memenuhi persyaratan saat ini, apalagi untuk militer yang lebih kuat di masa depan.

    Menurut Institut Kebijakan Strategis Australia, Angkatan Bersenjata Australia saat ini bisa mengandalkan sekitar 90.000 personel, termasuk pasukan cadangan.

    Sebagai perbandingan, militer China diperkirakan memiliki sekitar dua juta personel.

    Marles mengatakan bahwa pertumbuhan Angkatan Bersenjata Australia “penting untuk memenuhi tantangan keamanan negara ini dalam dekade mendatang dan seterusnya”.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Pesta Pernikahan Berdarah, 20 Orang Tewas Akibat Serangan Junta Myanmar

    Pesta Pernikahan Berdarah, 20 Orang Tewas Akibat Serangan Junta Myanmar

    Naypyitaw

    Puluhan warga sipil tewas atau mengalami luka-luka akibat serangan udara junta militer Myanmar terhadap sebuah pesta pernikahan di wilayah Sagaing, Myanmar. Pesta pernikahan yang digempur serangan itu digelar di wilayah yang menjadi basis gerakan perlawanan terhadap junta Myanmar.

    Seperti dilaporkan kantor berita dpa dan dilansir The Star, Selasa (4/6/2024), juru bicara gerakan perlawanan terhadap junta Myanmar, Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF), menuturkan bahwa serangan udara yang dilancarkan oleh junta militer Myanmar itu menghantam area permukiman di area Mingin.

    Menurut juru bicara PDF, sedikitnya 20 orang tewas akibat serangan udara yang dilancarkan junta militer Myanmar yang merebut kekuasaan melalui kudeta pada Februari 2021 lalu,

    Disebutkan juga bahwa sekitar 30 orang lainnya mengalami luka parah akibat serangan yang sama pada Senin (3/6) waktu setempat. Dilaporkan terdapat wanita dan anak-anak di antara korban jiwa dalam serangan tersebut.

    Juru bicara PDF menuturkan bahwa serangan udara dilancarkan ketika orang-orang mulai berkumpul untuk menghadiri sebuah pesta pernikahan di area tersebut pada Senin (3/6) pagi waktu setempat.

    Setelah awalnya melakukan pengeboman dari udara, sebut juru bicara PDF itu, junta militer Myanmar menindaklanjutinya dengan senjata berat.

    Hal tersebut, menurut laporan media-media lokal Myanmar, menghalangi bantuan medis diberikan kepada para korban luka dan mencegah evakuasi jenazah-jenazah di lokasi kejadian.

    Lihat juga Video ‘Duka Akibat 113 Orang Tewas dalam Kebakaran Pesta Pernikahan di Irak’:

    Salah satu laporan media lokal menyebut bahwa mempelai wanita dalam pernikahan yang digempur junta Myanmar itu merupakan anggota kelompok PDF setempat.

    Sang mempelai wanita dan sang mempelai pria dilaporkan terbunuh dalam serangan udara tersebut. Namun informasi-informasi itu belum bisa diverifikasi secara independen.

    Mingin yang menjadi lokasi serangan udara itu, diketahui terletak di wilayah Myanmar bagian barat. Wilayah Mingin muncul sebagai basis PDF beberapa waktu terakhir.

    Junta militer Myanmar secara rutin melancarkan serangan udara terhadap kelompok-kelompok perlawanan yang menentang kepemimpinan mereka di negara tersebut. Namun seringkali, serangan-serangan junta Myanmar menewaskan dan melukai banyak warga sipil.

    Pertempuran sengit menyelimuti sejumlah wilayah Myanmar sejak kudeta militer terjadi sekitar tiga tahun lalu, dengan kelompok-kelompok etnis bersenjata — yang beberapa terkait dengan China — bertempur melawan pasukan junta militer.

    Dewan Penasihat Khusus, yang terdiri atas para pakar internasional independen, mengatakan dalam laporan terbaru yang dirilis pekan lalu bahwa junta militer Myanmar telah sepenuhnya kehilangan kendali atas otoritas-otoritas lokal yang mencakup 86 persen wilayah negara tersebut dan menjadi tempat tinggal bagi 67 persen populasi Myanmar.

    Lihat juga Video ‘Duka Akibat 113 Orang Tewas dalam Kebakaran Pesta Pernikahan di Irak’:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Pertama Kali, Houthi Gempur Israel dengan Rudal Balistik

    Pertama Kali, Houthi Gempur Israel dengan Rudal Balistik

    Sanaa

    Kelompok pemberontak Houthi di Yaman mengklaim pasukannya menargetkan posisi militer Israel di wilayah kota pelabuhan Eliat di Israel. Houthi menyebut ini menjadi momen pertama kalinya mereka menyerang posisi militer Israel dengan rudal balistik terbaru.

    Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Selasa (4/6/2024), juru bicara militer Houthi Yahya Saree dalam pernyataan via media sosial X mengumumkan bahwa pasukan rudal kelompok Houthi menyerang posisi militer di Eliat dengan rudal balistik terbaru buatan domestik yang diberi nama “Palestina”.

    “Menargetkan posisi militer dengan rudal balistik ‘Palestina’ yang diungkapkan hari ini untuk pertama kalinya, dan operasi tersebut telah berhasil mencapai tujuannya,” sebut Saree dalam pidato yang disiarkan televisi lokal yang berafiliasi dengan Houthi pada Senin (3/6) waktu setempat.

    “Houthi akan melanjutkan operasi militer sebagai dukungan dan solidaritas terhadap rakyat Palestina yang tertindas, hingga agresi (Israel) berhenti dan pengepungan terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza dicabut,” tegas Saree dalam pidatonya.

    Tidak diketahui secara jelas apakah serangan rudal Houthi itu memicu kerusakan atau korban jiwa di wilayah Israel.

    Namun laporan media-media lokal Israel, seperti dikutip kantor berita Xinhua, menyebut bahwa pasukan Israel di wilayah Eliat telah mencegat sebuah rudal balistik yang datang dari arah Laut Merah pada Senin (3/6) waktu setempat.

    Kelompok Houthi yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman dan didukung Iran ini, mulai marak melancarkan serangan rudal dan drone terhadap wilayah Israel bagian selatan dan apa yang mereka sebut sebagai kapal-kapal terkait Tel Aviv yang transit di Laut Merah sejak November tahun lalu.

    Houthi telah berulang kali menjelaskan bahwa serangan-serangannya bertujuan menunjukkan solidaritas terhadap warga Palestina di Jalur Gaza, yang terus digempur Israel dalam perangnya melawan Hamas.

    Beberapa kapal dilaporkan mengalami kerusakan akibat serangan-serangan Houthi.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Palestina Kritik Komentar Khamenei Soal Serangan Hamas ke Israel

    Palestina Kritik Komentar Khamenei Soal Serangan Hamas ke Israel

    Ramallah

    Kepresidenan Palestina mengkritik komentar pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, yang memuji serangan mengejutkan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober tahun lalu. Khamenei menyebut serangan itu diperlukan untuk menggagalkan rencana yang didukung Amerika Serikat (AS) di kawasan Timur Tengah.

    Seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (4/6/2024), Khamenei dalam komentarnya memuji serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober lalu, yang memicu perang berkelanjutan di Jalur Gaza. Dia bahkan menggambarkan serangan Hamas itu sebagai “hal yang dibutuhkan oleh kawasan tersebut”.

    Dalam tanggapannya, kantor kepresidenan Palestina menyebut komentar semacam itu bertujuan untuk “mengorbankan darah orang-orang Palestina” dan tidak akan mengarah pada pembentukan negara Palestina yang merdeka.

    “Rakyat Palestina telah berjuang dan berupaya selama seratus tahun, dan mereka tidak membutuhkan perang yang tidak memenuhi ambisi mereka untuk kebebasan dan kemerdekaan,” tegas kantor kepresidenan Palestina dalam pernyataannya, seperti dikutip kantor berita Palestina, WAFA News Agency.

    “Apa yang kami inginkan adalah mengakhiri pendudukan dan mendirikan negara Palestina yang merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, bukan kebijakan-kebijakan yang tidak memenuhi tujuan nasional Palestina,” sebut kantor kepresidenan Palestina.

    Rentetan serangan Israel telah memicu kehancuran dan banyak kematian di wilayah Jalur Gaza sejak perang berkecamuk pada Oktober tahun lalu. Laporan terbaru Kementerian Kesehatan Gaza, yang dikuasai Hamas, seperti dilansir Al Jazeera, menyebut sedikitnya 36.439 orang tewas selama delapan bulan terakhir.

    Sekitar 82.627 orang lainnya mengalami luka-luka dalam perang yang terus berkecamuk di Jalur Gaza.

    “Operasi Banjir Al-Aqsa adalah hal yang diperlukan oleh kawasan ini. Kawasan kita membutuhkan operasi ini,” ucap Khamenei dalam komentarnya soal serangan mematikan Hamas terhadap wilayah Israel bagian selatan pada Oktober tahun lalu. Sekitar 1.200 orang dilaporkan tewas di Israel akibat serangan Hamas itu.

    “Operasi ini merupakan pukulan telak bagi rezim Zionis,” sebut Khamenei saat berbicara dalam acara memperingati 35 tahun meninggalnya pendiri Republik Islam Iran, mendiang Ayatollah Ruhollah Khomeini.

    Dia bahkan mengklaim bahwa serangan Hamas telah menggagalkan rencana multinasional yang didukung AS, yang bertujuan memampukan Israel untuk “mendominasi politik dan ekonomi” di kawasan Timur Tengah.

    “Skema ini telah mencapai saat-saat terakhirnya. Pada saat-saat kritis seperti itu, serangan Banjir Al-Aqsa dimulai dan telah menghancurkan semua rencana musuh,” ucap Khamenei merujuk pada serangan Hamas terhadap Israel pada Oktober tahun lalu.

    Ditambahkan oleh Khamenei bahwa serangan Hamas telah menempatkan Israel pada “jalur yang hanya akan berakhir dengan pembusukan dan kehancuran”.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Memanas! Roket Hizbullah Picu Kebakaran Hutan Dahsyat di Israel

    Memanas! Roket Hizbullah Picu Kebakaran Hutan Dahsyat di Israel

    Tel Aviv

    Otoritas Israel sedang memerangi kebakaran hutan dahsyat di bagian utara wilayahnya pada Selasa (4/6) waktu setempat. Kebakaran hutan itu terjadi tak lama setelah rentetan serangan roket dan drone ke Israel yang dikirimkan oleh kelompok Hizbullah dari wilayah Lebanon, negara tetangganya.

    Kebakaran hutan itu bahkan memaksa evakuasi sebagian penduduk di salah satu kota yang ada di wilayah Israel bagian utara.

    “Unit pemadam kebakaran, dibantu oleh berbagai lembaga, sekarang berupaya memadamkan api,” sebut Kepolisian Israel dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Selasa (4/6/2024).

    Disebutkan juga bahwa para penghuni beberapa rumah di area Kiryat Shmona telah dievakuasi ke lokasi yang aman.

    Seorang fotografer AFP di kota timur laut di Israel melaporkan dirinya melihat kobaran api hebat melalap sebagian besar wilayah yang berbatasan dengan Lebanon. Kebakaran hutan terjadi di area yang dilanda serangan lintas perbatasan antara militer Israel dan kelompok Hizbullah, yang terjadi hampir setiap hari.

    Serangan lintas perbatasan antara Israel dan Hizbullah semakin marak sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu.

    Militer Israel, dalam pernyataannya, mengatakan pihaknya telah mengerahkan pasukannya untuk mendukung para petugas pemadam kebakaran yang kewalahan dengan skala kebakaran hutan yang terjadi.

    “Enam tentara cadangan IDF (Angkatan Bersenjata Israel) mengalami luka ringan akibat menghirup asap kebakaran dan dipindahkan ke rumah sakit untuk menerima perawatan medis,” demikian pernyataan militer Israel.

    “Pasukan menguasai lokasi kebakaran, dan pada tahap ini, tidak ada nyawa manusia yang terancam,” imbuh pernyataan tersebut.

    Para pemimpin Komando Utara pada militer Israel telah tiba di Kiryat Shmona pada malam hari, dan pihak militer sedang “melakukan penilaian situasi” di area yang dilanda kebakaran tersebut.

    Kantor Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pihaknya memantau dengan cermat, bersama dengan pihak militer, atas perkembangan situasi kebakaran, yang terjadi pada Senin (3/6) waktu setempat setelah serangan roket dan drone dilancarkan dari Lebanon ke wilayah Israel.

    Sebagai pembalasan, militer Israel mengumumkan telah melancarkan serangan udara terhadap apa yang disebutnya sebagai target-target Hizbullah di Lebanon bagian selatan.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Lagi-lagi, 23 Pesawat Militer China ‘Kepung’ Taiwan

    Lagi-lagi, 23 Pesawat Militer China ‘Kepung’ Taiwan

    Jakarta

    Kementerian Pertahanan Taiwan pada Selasa (4/6) mengatakan pihaknya telah mendeteksi 23 pesawat militer China di sekitar pulau itu dalam waktu kurang dari tiga jam.

    China mempertahankan kehadiran militer hampir setiap hari di sekitar Taiwan yang mempunyai pemerintahan sendiri, yang diklaim Beijing sebagai bagian dari wilayahnya.

    “Sejak pukul 08.20 (0020 GMT), kami secara berturut-turut telah mendeteksi total 23 pesawat… termasuk 16 yang melintasi garis median,” kata Kementerian Pertahanan Taiwan, mengacu pada garis yang membagi dua Selat Taiwan yang memisahkan pulau itu dari China.

    Dilansir kantor berita AFP, Selasa (4/6/2024), pernyataan kementerian yang dikeluarkan pada pukul 10:40 waktu setempat menyebutkan bahwa pesawat-pesawat militer China tersebut termasuk jet tempur, pesawat angkut, dan drone.

    Militer Taiwan menggunakan metode pengawasan dan pengintaian intelijen gabungan untuk memantau situasi secara seksama.

    Sebelumnya China juga mengerahkan 19 pesawat, delapan kapal angkatan laut, dan empat kapal penjaga pantainya di sekitar Taiwan dalam periode 24 jam yang berakhir pada pukul 6 pagi waktu setempat pada hari Selasa (4/6), menurut laporan harian Taipei.

    Ketegangan di selat tersebut telah meningkat sejak pelantikan Presiden baru Taiwan Lai Ching-te pada tanggal 20 Mei.

    Tiga hari kemudian, militer China melancarkan latihan perang di sekitar Taiwan, mengelilingi pulau itu dengan pesawat tempur dan kapal sebagai “hukuman” atas “tindakan separatis”.

    Pemerintah China telah menegaskan bahwa pihaknya tidak akan pernah mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk mengambil alih Taiwan.

    (ita/ita)

  • AS Desak DK PBB Dukung Resolusi Gencatan Senjata Hamas-Israel

    AS Desak DK PBB Dukung Resolusi Gencatan Senjata Hamas-Israel

    Jakarta

    Amerika Serikat mengumumkan rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB yang mendukung rencana gencatan senjata Israel-Hamas, yang diuraikan oleh Presiden Joe Biden pekan lalu, dan mendesak kelompok Hamas untuk menerimanya.

    “Banyak pemimpin dan pemerintahan, termasuk di kawasan ini, telah mendukung rencana ini,” kata Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, dikutip dari AFP dan Al Arabiya, Selasa (4/6/2024).

    Draf teks tersebut, yang dilihat oleh AFP, “menyambut baik kesepakatan baru yang diumumkan pada 31 Mei lalu, dan menyerukan Hamas untuk menerimanya sepenuhnya dan melaksanakan ketentuannya tanpa penundaan dan tanpa syarat.”

    Sebelumnya pada hari Jumat lalu, Biden menguraikan apa yang dia sebut sebagai rencana Israel, yang dalam tiga fase akan mengakhiri perang di Gaza, membebaskan semua sandera dan mengarah pada pembangunan ulang wilayah Palestina tersebut tanpa Hamas berkuasa lagi.

    Namun, perpecahan antara AS dan Israel muncul ketika kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menekankan, bahwa perang yang sedang berlangsung di Gaza akan terus berlanjut sampai semua “tujuan Israel tercapai,” termasuk penghancuran kemampuan militer dan pemerintahan Hamas.

    Media Israel mempertanyakan sejauh mana pidato Biden soal gencatan senjata dan beberapa rincian pentingnya telah dikoordinasikan dengan tim Netanyahu, termasuk berapa lama gencatan senjata akan berlangsung dan berapa banyak tawanan yang akan dibebaskan serta kapan.

    Sebelumnya pada hari Senin, Gedung Putih menyampaikan bahwa Biden mengatakan kepada emir Qatar selaku mediator, bahwa dia melihat Hamas sebagai “satu-satunya hambatan bagi gencatan senjata total” di Gaza.

    Hamas pekan lalu mengatakan mereka memandang positif garis besar gencatan senjata yang disampaikan Biden. Namun sejak itu, Hamas tidak lagi memberikan komentar resmi mengenai negosiasi yang terhenti tersebut, sementara mediator Qatar, Mesir dan Amerika Serikat belum mengumumkan adanya pembicaraan baru.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Marak Seruan Boikot karena Gaza, Resto Amerika di Irak Diserang

    Marak Seruan Boikot karena Gaza, Resto Amerika di Irak Diserang

    Baghdad

    Puluhan pria menyerbu dan menyerang dua restoran terkait Amerika Serikat (AS) yang ada di Baghdad, ibu kota Irak, pada Senin (3/6). Penyerangan ini terjadi saat seruan untuk memboikot merek-merek AS semakin meningkat terkait perang yang berkecamuk di Jalur Gaza.

    Seperti dilansir AFP, Selasa (4/6/2024), insiden itu menjadi yang terbaru dari rentetan serangan yang menargetkan merek-merek terkait negara Barat di wilayah Irak, yang dimulai sejak pekan lalu.

    Sumber keamanan setempat mengatakan bahwa sekelompok orang, yang terdiri dari “30 pria”, menyerang cabang jaringan makanan cepat saji AS, Kentucky Fried Chicken atau KFC dan restoran Chilli House yang ada di area Jalan Palestina di Baghdad.

    Pasukan keamanan setempat melepaskan beberapa tembakan ke udara untuk membubarkan sekelompok penyerang itu, sebelum menangkap sedikitnya dua orang di antaranya.

    Menurut sumber keamanan setempat, aksi penyerangan itu menyebabkan kerusakan material, namun tidak ada laporan korban jiwa.

    Media-media lokal membagikan video-video yang menunjukkan pria-pria yang memakai penutup wajah memecahkan kaca jendela dan merusak furnitur yang ada di salah satu cabang KFC di area tersebut.

    Sebagai respons atas aksi penyerangan itu, otoritas pasukan keamanan Baghdad meningkatkan pengerahan personel ke area-area yang menjadi lokasi restoran merek AS berada.

    Pada Kamis (30/5) pekan lalu, dua granat kejut meledak di depan sebuah dealer perusahaan peralatan konstruksi AS, Caterpillar, juga di depan Cambridge Institute, yang diidentifikasi oleh warga setempat sebagai pusat belajar bahasa milik Irak.

    Sebelum itu, atau pada 26 Mei lalu, sebuah bom rakitan dilemparkan ke salah satu cabang KFC hingga memicu kerusakan ringan. Keesokan harinya, tepatnya pada malam hari, sekelompok pria bertopeng menyerbu cabang KFC lainnya dan memecahkan kaca jendela di sana.

    Duta Besar AS untuk Irak, Alina Romanowski, menyampaikan kecaman terhadap rentetan “serangan terhadap bisnis AS dan internasional” di Baghdad.

    Irak tidak mengakui negara Palestina, dan semua partai politik di negara tersebut mendukung perjuangan Palestina.

    Sesaat sebelum serangan melanda restoran terkait AS di Baghdad pada Senin (3/6) waktu setempat, kelompok Kataeb Hizbullah yang pro-Iran di Irak menyerukan warga untuk “memboikot dan mengusir” apa yang mereka kecam sebagai entitas “mata-mata” yang berafiliasi dengan “pendudukan” yang merujuk pada Israel.

    Kataeb Hizbullah, yang ditetapkan oleh Washington sebagai organisasi teroris itu, telah berulang kali menyerukan agar pasukan militer AS ditarik mundur dari Irak.

    Bulan lalu, ulama berpengaruh Irak, Moqtada Sadr, memperbarui seruan untuk menutup Kedutaan Besar AS di Baghdad “melalui cara-cara diplomatik tanpa pertumpahan darah” setelah serangan Israel menewaskan puluhan warga sipil di sebuah kamp pengungsi di Jalur Gaza.

    Sejak perang Gaza berkecamuk pada Oktober tahun lalu, gerakan boikot yang dipelopori oleh para aktivis pro-Palestina telah menargetkan merek-merek besar asal Barat, seperti Starbucks dan McDonald’s.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)