Jenis Media: Internasional

  • Saksi dan Korban Selamat Cerita Kengerian Tabrakan Kereta di India

    Saksi dan Korban Selamat Cerita Kengerian Tabrakan Kereta di India

    Jakarta

    Korban yang berhasil selamat dari peristiwa kecelakaan kereta di India yang menewaskan sejumlah orang menceritakan suasana ngeri saat kereta itu tabrakan dengan rangkaian kereta barang. Ternyata, sebelum kereta tabrakan masinis kereta tidak mendapat sinyal sehingga tabrakan itu terjadi.

    “Saya merasa tidak akan selamat,” kata salah satu penumpang, Arti Roy dilansir AFP, Rabu (19/6/2024).

    Arti Roy mengaku kehilangan barang-barangnya saat gerbong terjepit, terpelintir, dan kemudian terjungkal dari rel.

    Diketahui, tabrakan pada Senin (17/6) itu begitu kuat sehingga satu gerbong terlempar tinggi ke udara, dan tidak seimbang dengan gerbong lainnya. Gerbong-gerbong barang berat terlempar keluar rel, tergeletak tinggi di atas tumpukan rel yang tumbang.

    Insiden di negara bagian Benggala Barat ini merupakan kejadian terbaru yang menimpa jaringan kereta api di India, yang mengangkut jutaan penumpang setiap harinya — dan yang terbaru adalah kegagalan masinis kehilangan sinyal dasar.

    Korban selamat lainnya, Antara Das (35) juga mengatakan insiden itu adalah pengalaman yang mengerikan. Dia berterima kasih kepada Tuhan karena telah selamat dari peristiwa itu.

    “Itu adalah pengalaman yang mengerikan. Tuhan telah menyelamatkan kita,” kata Antara Das kepada AFP.

    “Kecelakaan yang terjadi ini sangat berbahaya,” katanya.

    “Setiap kali kami berpikir untuk bepergian dengan kereta api, kami merasa takut di dalam hati,” imbuhnya.

    Sementara itu, Chairman Kereta Api India, Jaya Varma Sinha, mengatakan pengemudi kereta barang “mengabaikan sinyalnya” dan menabrak bagian belakang kereta penumpang. Baik pengemudi maupun rekan pengemudinya tewas dalam kecelakaan tersebut.

    Sinha mengatakan jumlah korban bisa saja lebih buruk, namun sebuah gerbong penjaga dan dua orang lainnya yang membawa pos di belakang kereta penumpang menjadi korban paling parah dalam kecelakaan tersebut.

    Untuk diketahui saat ini kereta api kembali beroperasi di jalur paralel, dengan pekerjaan untuk memperbaiki jalur dan membersihkan puing-puing logam dari gerbong diperkirakan selesai pada Selasa (18/6) malam. Banyak gerbong yang telah dibersihkan dari jalur, didorong ke tepi berumput.

    (zap/yld)

  • Tanda Tanya Gencatan Senjata Gaza Usai Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang

    Tanda Tanya Gencatan Senjata Gaza Usai Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang

    Tel Aviv

    Gencatan senjata di Gaza, Palestina, kini menjadi tanda tanya. Hal itu menyusul langkah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membubarkan kabinet perang Israel.

    Netanyahu membubarkan kabinet perang usai tokoh berhaluan tengah, Benny Gantz, pergi dari pemerintahan. Dilansir Reuters, Al-Jazeera dan Associated Press, Selasa (18/6/2024), Netanyahu membubarkan kabinet perangnya pada Senin (17/6).

    Langkah Netanyahu ini sudah diperkirakan secara luas setelah kepergian Benny Gantz yang merupakan mantan panglima militer berhaluan tengah.

    Absennya Gantz dalam pemerintahan Netanyahu meningkatkan ketergantungan Netanyahu pada sekutu ultra-nasionalis yang menentang gencatan senjata dengan Hamas. Hal ini diprediksi menambah tantangan terhadap perundingan gencatan senjata untuk perang di Gaza, Palestina.

    Kabinet perang Israel dibentuk pada 11 Oktober 2023 setelah Israel menyatakan perang terhadap Gaza sebagai tanggapan atas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Serangan itu menewaskan 1.200 orang di Israel.

    Kabinet tersebut dibentuk sebagai badan yang lebih kecil dalam kabinet keamanan, yang merupakan bagian dari kabinet koalisi yang lebih luas. Kabinet perang tersebut terdiri dari Netanyahu, Benny Gantz, Menteri Pertahanan Yoav Gallant, dan tiga pengamat: menteri Pemerintah Aryeh Deri dan Gadi Eisenkot, dan Menteri Urusan Strategis Ron Dermer.

    Kabinet perang itu ditujukan untuk membuat keputusan cepat tentang jalannya perang, yang kemudian akan dikirim untuk disetujui oleh kabinet yang lebih luas. Meski demikian, kabinet perang ini sering kali tidak mencapai kesepakatan dan perselisihan terus merajalela di dalam tubuh yang lebih kecil.

    Nasib Gencatan Senjata di Gaza

    Netanyahu diyakini bergantung pada mitranya dari kubu ultranasionalis yang dikenal menolak gencatan senjata dengan Hamas. Kebijakan perang besar-besaran sekarang hanya akan disetujui oleh Kabinet Keamanan Netanyahu.

    Badan itu didominasi oleh kelompok garis keras dan dikenal menentang proposal gencatan senjata yang didukung AS serta ingin melanjutkan perang di Gaza, Palestina. Serangan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 37.000 warga.

    Netanyahu diperkirakan akan berkonsultasi mengenai beberapa keputusan dengan sekutu dekatnya dalam pertemuan ad-hoc, kata seorang pejabat Israel yang berbicara tanpa mau disebutkan namanya karena mereka tidak berwenang memberi pengarahan kepada media. Pertemuan tertutup ini dapat menumpulkan pengaruh kelompok garis keras.

    Netanyahu sendiri tidak menunjukkan antusiasme terhadap rencana gencatan senjata. Bergantung pada kabinet keamanan secara penuh dapat memberinya perlindungan untuk memperpanjang keputusan soal perang.

    Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Pembubaran kabinet perang ini diyakini semakin menjauhkan Netanyahu dari politisi garis tengah yang lebih terbuka terhadap perjanjian gencatan senjata dengan Hamas. Pembicaraan gencatan senjata selama berbulan-bulan telah gagal menemukan titik temu antara Hamas dan para pemimpin Israel.

    Baik Israel maupun Hamas enggan untuk sepenuhnya mendukung rencana yang didukung Amerika Serikat (AS). Perjanjian itu antara lain berisi pembebasan sandera, membuka jalan untuk mengakhiri perang, dan memulai upaya pembangunan kembali wilayah Gaza yang hancur.

    Netanyahu sekarang bergantung pada anggota kabinet keamanannya, yang beberapa di antaranya menentang perjanjian gencatan senjata dan menyuarakan dukungan untuk menduduki kembali Gaza. Setelah kepergian Gantz, Menteri Keamanan Nasional ultranasionalis Israel, Itamar Ben-Gvir, menuntut dirinya masuk ke kabinet perang yang diperbarui.

    Langkah yang diambil Netanyahu dengan membubarkan kabinet perang diyakini dapat membantu menjaga jarak dari Ben-Gvir, tetapi hal itu tidak dapat mengesampingkannya sama sekali. Langkah ini juga memberi Netanyahu kelonggaran untuk mengakhiri perang agar tetap berkuasa.

    Para pengkritik Netanyahu menuduhnya menunda berakhirnya perang berarti penyelidikan atas kegagalan pemerintah pada 7 Oktober 2023 dan meningkatkan kemungkinan diadakannya pemilu baru ketika popularitas perdana menteri sedang rendah.

    “Ini berarti bahwa dia akan membuat semua keputusan sendiri, atau dengan orang-orang yang dia percayai dan tidak menentangnya,” kata Ketua Departemen Ilmu Politik di Universitas Ibrani Yerusalem, Gideon Rahat.

    “Dan ketertarikannya adalah melakukan perang yang lambat,” ujar Rahat.

    Ben-Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich merupakan perwakilan dari konstituen ultra-Ortodoks dan sayap kanan dalam politik Israel. Mereka terkait erat dengan gerakan pemukim, yang berupaya membangun di tanah Palestina.

    Keduanya telah mengancam akan mengundurkan diri jika Israel tidak melancarkan serangan ke Rafah di Gaza. Keduanya juga mengancam akan mundur jika Netanyahu melanjutkan perjanjian gencatan senjata yang didukung AS sebelum mereka menganggap Hamas ‘hancur’.

    Ben-Gvir dan Smotrich juga mendukung pendirian permukiman ilegal di Gaza, menyusul ‘migrasi sukarela’ warga Palestina yang tinggal di sana. Posisi itu sangat kontras dengan kebijakan perang resmi Israel.

    Tak satu pun sekutu Israel, termasuk AS, yang kemungkinan akan terlibat dengan salah satu politisi tersebut. Namun, Ben-Gvir dan Smotrich memiliki gabungan 14 kursi di parlemen Israel, Knesset. Jumlah itu lebih banyak dibandingkan dengan Partai Persatuan Nasional pimpinan Gantz yang memiliki 12 kursi.

    Penarikan diri dua menteri ultranasionalis itu akan menyebabkan runtuhnya kabinet koalisi dan berakhirnya masa jabatan Netanyahu. Netanyahu diyakini akan membentuk kabinet dapur yang lebih kecil, di mana diskusi dan konsultasi sensitif dapat dilakukan.

    Menurut surat kabar Yedioth Ahronoth, badan baru tersebut akan mencakup Menteri Pertahanan Yoav Gallant, Menteri Urusan Strategis Ron Dermer, serta Ketua Dewan Keamanan Nasional Tzachi Hanegbi. Ini juga akan menghalangi upaya Smotrich dan Ben-Gvir untuk bergabung dengan badan tersebut.

    Halaman 2 dari 2

    (haf/haf)

  • Cuaca Panas Ekstrem, 323 Jemaah Haji Mesir Meninggal di Arab Saudi

    Cuaca Panas Ekstrem, 323 Jemaah Haji Mesir Meninggal di Arab Saudi

    Makkah

    Cuaca panas ekstrem tengah melanda wilayah Arab Saudi di tengah ibadah haji. Sebanyak 323 jemaah haji Mesir dilaporkan meninggal dunia karena cuaca ekstrem tersebut.

    “Setidaknya 323 jemaah Mesir meninggal selama ibadah haji di Arab Saudi bagian barat, sebagian besar dari mereka meninggal karena penyakit yang berhubungan dengan panas,” kata dua diplomat Arab yang mengoordinasikan tanggapan negara mereka, seperti dilansir AFP, Rabu (19/6/2024).

    “Semuanya meninggal karena kepanasan, kecuali satu orang yang menderita luka fatal dalam kerumunan kecil,” sambung salah seorang diplomat.

    Dia juga menambahkan bahwa jumlah total tersebut berasal dari kamar mayat rumah sakit di lingkungan Al-Muaisem di Mekkah.

    Selain jemaah haji Mesir, sebanyak 60 warga Yordania juga dilaporkan tewas. Jumlah itu dikabarkan naik dari penghitungan resmi sebanyak 41 orang yang diberikan pada Selasa waktu setempat.

    Kematian baru ini menjadikan total kematian yang dilaporkan sejauh ini oleh berbagai negara menjadi 577, menurut penghitungan AFP. Para diplomat mengatakan total jenazah di kamar mayat di Al-Muaisem, salah satu kamar mayat terbesar di Mekkah, adalah 550 orang.

    (maa/maa)

  • 3 Remaja Laki-laki di Prancis Ditahan karena Diduga Perkosa Bocah Perempuan

    3 Remaja Laki-laki di Prancis Ditahan karena Diduga Perkosa Bocah Perempuan

    Paris

    Pihak berwenang Prancis menahan tiga anak laki-laki. Ketiga anak laki-laki itu ditahan atas dugaan pemerkosaan terhadap seorang gadis berusia 12 tahun.

    Dilansir AFP, Rabu (19/6/2024), ketiga anak laki-laki tersebut berusia antara 12 dan 13 tahun. Mereka ditangkap pada hari Senin waktu setempat karena dicurigai memperkosa korban di Courbevoie, pinggiran barat laut Paris.

    Mereka rencananya akan hadir di hadapan hakim investigasi pada Selasa malam waktu setempat. “Dengan tujuan untuk didakwa dengan pemerkosaan berat yang dimotivasi oleh afiliasi agama korban,” kata jaksa.

    Menurut sumber polisi, gadis tersebut mengatakan bahwa dia didekati oleh tiga remaja dan diseret ke dalam gudang saat dia berada di taman dekat rumahnya bersama seorang temannya.

    “Para tersangka memukulinya dan memaksanya melakukan penetrasi anal dan vagina, sambil melontarkan ancaman pembunuhan dan pernyataan anti-Semit,” kata sumber polisi yang sama.

    “Temannya berhasil mengidentifikasi dua penyerang,” lanjut dia.

    (maa/maa)

  • Berkendara Sambil Mabuk di New York, Artis Justin Timberlake Ditangkap

    Berkendara Sambil Mabuk di New York, Artis Justin Timberlake Ditangkap

    New York

    Artis ternama Justin Timberlake ditangkap oleh kepolisian New York City. Dia ditangkap lantaran mengemudi sambil mabuk.

    Dilansir AFP, Selasa (18/6/2024), Justin Timberlake ditangkap dan didakwa pada hari Selasa atas tuduhan mengemudi sambil mabuk di kota mewah di timur New York City. Pria berusia 43 tahun itu ditahan di Sag Harbor.

    CBS, mengutip dokumen pengadilan, yang menyebut Timberlake dalam kondisi mabuk ketika dia diberhentikan setelah melewati tanda berhenti.

    “Mata Timberlake merah dan berkaca-kaca, dan dia berperforma buruk pada semua tes kesadaran lapangan standar,” CBS melaporkan.

    Penyanyi sekaligus aktor tersebut mengatakan kepada polisi bahwa dia minum satu martini dan mengikuti teman-temannya pulang. Polisi setempat tidak segera mengkonfirmasi laporan penangkapan tersebut ketika dihubungi oleh AFP.

    (maa/maa)

  • Gempa M 4,9 Guncang Iran, 4 Orang Tewas dan 120 Luka-luka

    Gempa M 4,9 Guncang Iran, 4 Orang Tewas dan 120 Luka-luka

    Kashmar

    Gempa berkekuatan magnitudo (M) 4,9 terjadi di timur laut Iran. Gempa tersebut menewaskan empat orang.

    Dilansir AFP, Selasa (18/6/2024), sebanyak empat orang tewas dan 120 orang terluka pada Selasa waktu setempat imbas gempa tersebut. Gempa melanda kota Kashmar di timur laut Iran.

    “Gempa terjadi pada pukul 13.24 siang (09.54 GMT),” kata gubernur Kashmar, Hajatollah Shariatmadari, yang menyebutkan jumlah korban jiwa, melalui televisi pemerintah.

    “Tiga puluh lima orang dirawat di rumah sakit,” lanjutnya.

    Dia menambahkan gempa tersebut merusak sebagian besar bangunan bobrok di wilayah perkotaan dan pedesaan di kota tersebut. Televisi pemerintah menayangkan tayangan setelah gempa yang menunjukkan petugas pertolongan pertama bekerja di jalan di mana semua bangunan menjadi puing-puing.

    Survei Geologi Amerika Serikat menyebutkan gempa terjadi pada kedalaman 10 kilometer (enam mil).

    Sebagai informasi, Iran berada di atas berbagai lempeng tektonik dan sering dilanda gempa bumi.

    (maa/maa)

  • Puja Puji Putin Jelang Kunjungan ke Korut Usai 24 Tahun

    Puja Puji Putin Jelang Kunjungan ke Korut Usai 24 Tahun

    Pyongyang

    Presiden Rusia Vladimir Putin melontarkan pujian ke Korea Utara (Korut) jelang kunjungannya. Kunjungan ke Korut ini jadi yang pertama dilakukan Putin dalam 24 tahun terakhir.

    Dilansir BBC, Selasa (18/6/2024), Putin memuji Korut yang dianggapnya ‘dengan tegas mendukung’ perang di Ukraina. Putin diperkirakan melakukan kunjungan di Korut selama 2 hari, yakni 18 dan 19 Juni.

    Putin juga diprediksi akan bertemu dengan Pemimpin Korut, Kim Jong Un. Kedua pemimpin terakhir kali bertemu pada bulan September 2023 di kosmodrom Vostochny di timur jauh Rusia. Kunjungan Putin ini merupakan kunjungan pertama Putin ke Pyongyang sejak tahun 2000.

    Dalam surat yang diterbitkan di media pemerintah Korea Utara, Putin berjanji membangun sistem perdagangan dan keamanan dengan Pyongyang ‘yang tidak dikendalikan oleh Barat’.

    Putin juga disebut berjanji mendukung upaya Pyongyang untuk membela kepentingannya meskipun ada apa yang disebutnya sebagai ‘tekanan, pemerasan, dan ancaman militer AS’, dalam artikel yang dicetak di Rodong Sinmun, corong partai berkuasa di Korea Utara. Putin mengatakan kedua negara terus ‘menentang dengan tegas’ apa yang dia gambarkan sebagai ambisi Barat ‘menghalangi pembentukan tatanan dunia multipolarisasi berdasarkan rasa saling menghormati keadilan’.

    Kremlin sendiri menggambarkan kunjungan itu sebagai ‘kunjungan kenegaraan persahabatan’ dengan media Rusia melaporkan bahwa Putin dan Kim mungkin menandatangani perjanjian kemitraan, termasuk mengenai masalah keamanan, dan akan memberikan pernyataan bersama kepada media. Sebuah parade di alun-alun Kim Il Sung sudah disiapkan untuk menyambut Putin.

    Putin juga diperkirakan akan menonton konser dan mengunjungi Gereja Ortodoks Tritunggal Pemberi Kehidupan di Pyongyang, satu-satunya gereja ortodoks di Korea Utara. Ada laporan bahwa Putin akan menginap di wisma Kumsusan di Pyongyang, tempat terakhir kali pemimpin Tiongkok Xi Jinping menginap selama kunjungan kenegaraannya ke Korut pada tahun 2019.

    Putin diperkirakan akan tiba bersama Menteri Pertahanan baru, Andrei Belousov, sementara Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov dan Wakil Perdana Menteri Alexander Novak juga akan menjadi bagian dari delegasi tersebut. Kim mengatakan pekan lalu bahwa hubungan dengan Rusia telah ‘berkembang menjadi hubungan kawan seperjuangan yang tidak dapat dipatahkan’.

    Dalam pertemuan mereka tahun lalu, Putin mengatakan dia melihat ‘kemungkinan’ untuk kerja sama militer dengan Korea Utara, sementara Kim berharap presiden Rusia ‘menang’ di Ukraina.

    Gedung Putih mengaku tak khawatir dengan kunjungan Putin. Namun, AS prihatin dengan hubungan yang lebih erat antara Rusia dan Korut.

    “Kami tidak khawatir dengan perjalanan yang dilakukan Putin,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby kepada wartawan pada hari Senin.

    “Yang kami khawatirkan adalah semakin dalamnya hubungan antara kedua negara,” sambungnya.

    Pada awal karir kepresidenannya di tahun 2000, Putin bertemu dengan ayah Kim, Kim Jong Il, yang masih menjadi pemimpin tertinggi Korut. Hubungan antara kedua negara ini meningkat dalam beberapa tahun terakhir, terutama sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina.

    Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Korut diketahui membutuhkan bantuan dalam bidang teknologi luar angkasa setelah kegagalannya baru-baru ini dalam menempatkan satelit mata-mata kedua ke orbit – serta makanan, bahan bakar, dan mata uang asing. Sementara, Rusia terus menghadapi kekurangan senjata dalam perangnya di Ukraina.

    Washington dan Seoul menuduh Pyongyang memasok artileri dan peralatan lainnya ke Moskow, kemungkinan besar dengan imbalan makanan, bantuan militer, dan teknologi. Baik Korea Utara maupun Rusia menyangkal adanya kesepakatan senjata.

    Penerbangan Jadi Jadi Teka-teki

    Rencana perjalanan Putin, termasuk pesawat yang membawa Putin pun masih menjadi teka-teki. Otoritas Rusia dan Korut belum memberi penjelasan kapan tepatnya pemimpin Rusia itu akan tiba di Pyongyang. Meski demikian, kunjungannya dijadwalkan dimulai pada Selasa malam.

    Pesawat apa yang akan dinaiki Putin juga masih menjadi teka-teki. Hal ini membuat para pengamat di seluruh dunia terus memantau situs pelacak penerbangan.

    Media Rusia mengatakan Putin akan singgah di kota Yakutsk, Rusia, di Siberia timur. Putin diperkirakan akan menghabiskan beberapa jam di sana dan dijadwalkan bertemu dengan kepala daerah Yakutia serta menghadiri berbagai pameran. Dia mungkin berada di RSD201, yang sebelumnya lepas landas dari Moskow.

    Pesawat tersebut kini telah mendarat di Yakutsk dan diperkirakan akan mendarat di Pyongyang dalam waktu sekitar 3 jam. Namun, ada kemungkinan dia berada di dalam pesawat RSD 389, yang juga lepas landas dari Moskow dan kini terbang di atas Rusia. Pesawat itu baru akan tiba di Pyongyang sekitar 6 jam.

    Putin diperkirakan melakukan banyak hal penting di Korut pada Rabu (19/6) besok. Upacara penyambutan resmi antara delegasi kedua negara, di mana Putin juga akan menerima pengawal kehormatan bakal digelar besok.

    Pembicaraan besar akan dimulai setelah itu. Sebagai bagian dari kunjungan dua hari tersebut – Putin akan disuguhi konser gala.

    Dia juga dijadwalkan mengunjungi satu-satunya gereja ortodoks di Korea Utara – Gereja Tritunggal Pemberi Kehidupan – dalam perjalanan kembali ke bandara. Pemimpin Rusia tersebut diperkirakan akan langsung melakukan perjalanan ke Vietnam untuk kunjungan kenegaraan lainnya.

    Pyongyang Bersolek Sambut Putin

    Korut pun telah bersiap menyambut Putin. Foto Putin dan bendera Rusia terlihat menghiasi jalanan di ibu kota Korut, Pyongyang.

    Pyongyang telah didekorasi untuk menyambut Putin. Jalan-jalan di kota dipenuhi bendera Rusia dan potret Putin.

    Gambar dan rekaman yang dibagikan oleh kantor berita milik negara Rusia, RIA Novosti, menunjukkan spanduk menyambut Putin di sepanjang jalan bebas hambatan, dilapisi dengan poster propaganda Korea Utara.

    “Persahabatan antara Korea Utara dan Rusia abadi,” demikian tulisan salah satu spanduk di luar Bandara Internasional Sunan Pyongyang.

    “Kami dengan hangat menyambut Kamerad Presiden Rusia Vladimir Vladimirovich Putin,” demikian isi spanduk lainnya.

    Halaman 2 dari 2

    (haf/haf)

  • Foto Putin-Bendera Rusia Hiasi Jalanan Pyongyang Jelang Kunjung Langka

    Foto Putin-Bendera Rusia Hiasi Jalanan Pyongyang Jelang Kunjung Langka

    Pyongyang

    Korea Utara (Korut) bersiap menyambut Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto Putin dan bendera Rusia terlihat menghiasi jalanan di ibu kota Korut, Pyongyang.

    Dilansir BBC, Selasa (18/6/2024), Pyongyang telah didekorasi untuk menyambut Putin. Jalan-jalan di kota dipenuhi bendera Rusia dan potret Putin.

    Gambar dan rekaman yang dibagikan oleh kantor berita milik negara Rusia, RIA Novosti, menunjukkan spanduk menyambut Putin di sepanjang jalan bebas hambatan, dilapisi dengan poster propaganda Korea Utara.

    “Persahabatan antara Korea Utara dan Rusia abadi,” demikian tulisan salah satu spanduk di luar Bandara Internasional Sunan Pyongyang.

    “Kami dengan hangat menyambut Kamerad Presiden Rusia Vladimir Vladimirovich Putin,” demikian isi spanduk lainnya.

    NK News, sebuah situs spesialis yang berpusat di Korea Utara, melaporkan otoritas Korut telah membersihkan landasan pacu di luar bandara Pyongyang seminggu yang lalu. Hal itu diketahui dari rekaman satelit.

    Jadwal Putin tiba di Korut sendiri masih menjadi teka-teki. Meski demikian, kunjungannya dijadwalkan dimulai pada Selasa malam.

    Putin mungkin berada di RSD201, yang sebelumnya lepas landas dari Moskow. Pesawat tersebut kini telah mendarat di Yakutsk dan diperkirakan akan mendarat di Pyongyang dalam waktu sekitar 3 jam.

    Namun, ada kemungkinan dia berada di dalam pesawat RSD 389, yang juga lepas landas dari Moskow dan kini terbang di atas Rusia. Pesawat itu baru akan tiba di Pyongyang sekitar 6 jam.

    Putin diperkirakan melakukan banyak hal penting di Korut pada Rabu (19/6) besok. Upacara penyambutan resmi antara delegasi kedua negara, di mana Putin juga akan menerima pengawal kehormatan bakal digelar besok.

    (haf/imk)

  • Putin Bakal Kunjungi Korut, Penerbangannya Jadi Teka-teki

    Putin Bakal Kunjungi Korut, Penerbangannya Jadi Teka-teki

    Pyongyang

    Presiden Rusia Vladimir Putin bakal melakukan kunjungan langka ke Korea Utara (Korut). Rencana perjalanan, termasuk pesawat yang membawa Putin pun masih menjadi teka-teki.

    Dilansir BBC, Selasa (18/6/2024), belum ada penjelasan kapan tepatnya pemimpin Rusia itu akan tiba di Pyongyang. Meski demikian, kunjungannya dijadwalkan dimulai pada Selasa malam.

    Pesawat apa yang akan dinaiki Putin juga masih menjadi teka-teki. Hal ini membuat para pengamat di seluruh dunia terus memantau situs pelacak penerbangan.

    Rusia belum mengungkapkan penerbangan apa yang akan membawa Putin ke Korea Utara. Meski demikian, media Rusia mengatakan Putin akan singgah di kota Yakutsk, Rusia, di Siberia timur.

    Putin diperkirakan akan menghabiskan beberapa jam di sana. Dia dijadwalkan bertemu dengan kepala daerah Yakutia dan menghadiri berbagai pameran. Dia mungkin berada di RSD201, yang sebelumnya lepas landas dari Moskow.

    Pesawat tersebut kini telah mendarat di Yakutsk dan diperkirakan akan mendarat di Pyongyang dalam waktu sekitar 3 jam. Namun, ada kemungkinan dia berada di dalam pesawat RSD 389, yang juga lepas landas dari Moskow dan kini terbang di atas Rusia. Pesawat itu baru akan tiba di Pyongyang sekitar 6 jam.

    Putin diperkirakan melakukan banyak hal penting di Korut pada Rabu (19/6) besok. Upacara penyambutan resmi antara delegasi kedua negara, di mana Putin juga akan menerima pengawal kehormatan bakal digelar besok.

    Dia juga dijadwalkan mengunjungi satu-satunya gereja ortodoks di Korea Utara – Gereja Tritunggal Pemberi Kehidupan – dalam perjalanan kembali ke bandara. Pemimpin Rusia tersebut diperkirakan akan langsung melakukan perjalanan ke Vietnam untuk kunjungan kenegaraan lainnya.

    (haf/imk)

  • Putin Puji Korut Jelang Kunjungan Pertamanya dalam 24 Tahun

    Putin Puji Korut Jelang Kunjungan Pertamanya dalam 24 Tahun

    Pyongyang

    Presiden Rusia Vladimir Putin melontarkan pujian ke Korea Utara (Korut) jelang kunjungannya. Ini merupakan kunjungan pertama Putin ke Korut dalam 24 tahun terakhir.

    Dilansir BBC, Selasa (18/6/2024), Putin memuji Korea Utara karena ‘dengan tegas mendukung’ perang Moskow di Ukraina. Putin diperkirakan tiba di ibu kota Korut untuk bertemu dengan Pemimpin Korut, Kim Jong Un, Selasa malam.

    Kedua pemimpin terakhir kali bertemu pada bulan September 2023 di kosmodrom Vostochny di timur jauh Rusia. Kunjungan ini merupakan kunjungan pertama Putin ke Pyongyang sejak tahun 2000.

    Dalam surat yang diterbitkan di media pemerintah Korea Utara, Putin berjanji untuk membangun sistem perdagangan dan keamanan dengan Pyongyang ‘yang tidak dikendalikan oleh Barat’.

    Putin juga berjanji mendukung upaya Pyongyang untuk membela kepentingannya meskipun ada apa yang disebutnya sebagai ‘tekanan, pemerasan, dan ancaman militer AS’, dalam artikel yang dicetak di Rodong Sinmun, corong partai berkuasa di Korea Utara. Putin mengatakan kedua negara akan terus ‘menentang dengan tegas’ apa yang dia gambarkan sebagai ambisi Barat ‘untuk menghalangi pembentukan tatanan dunia multipolarisasi berdasarkan rasa saling menghormati keadilan’.

    Amerika Serikat mengatakan pihaknya prihatin dengan ‘mendalamnya hubungan antara kedua negara’. Kremlin sendiri menggambarkan kunjunga tersebut sebagai ‘kunjungan kenegaraan persahabatan’ dengan media Rusia melaporkan bahwa Putin dan Kim mungkin menandatangani perjanjian kemitraan, termasuk mengenai masalah keamanan, dan akan memberikan pernyataan bersama kepada media.

    Sebuah parade di alun-alun Kim Il Sung sudah disiapkan untuk menyambut Putin. Putin juga diperkirakan akan menonton konser dan mengunjungi Gereja Ortodoks Tritunggal Pemberi Kehidupan di Pyongyang, satu-satunya gereja ortodoks di Korea Utara.

    Putin diperkirakan akan tiba bersama Menteri Pertahanan baru, Andrei Belousov, sementara Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov dan Wakil Perdana Menteri Alexander Novak juga akan menjadi bagian dari delegasi tersebut.

    Kim mengatakan pekan lalu bahwa hubungan dengan Rusia telah ‘berkembang menjadi hubungan kawan seperjuangan yang tidak dapat dipatahkan’.

    Dalam pertemuan mereka tahun lalu, Putin mengatakan dia melihat ‘kemungkinan’ untuk kerja sama militer dengan Korea Utara, sementara Kim berharap presiden Rusia ‘menang’ di Ukraina.

    Gedung Putih mengatakan AS prihatin dengan hubungan yang lebih erat antara Rusia dan Korea Utara.

    “Kami tidak khawatir dengan perjalanan yang dilakukan Putin,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby kepada wartawan pada hari Senin.

    “Yang kami khawatirkan adalah semakin dalamnya hubungan antara kedua negara,” sambungnya.

    John Nilsson-Wright, kepala program Jepang dan Korea di Pusat Geopolitik Universitas Cambridge, mengatakan Putin ‘memperkuat hubungan dengan mitra lamanya dalam Perang Dingin’ dalam upaya untuk ‘melawan anggapan bahwa AS dan sekutunya telah mampu melakukan hal tersebut untuk mengisolasi Moskow’.

    “Dia memperkuat hubungan antara rezim otoriter pada saat pemerintahan demokratis berada dalam posisi defensif, menghadapi tantangan keamanan global di Timur Tengah, Asia Timur dan Ukraina,” ujarnya.

    Pada tahun 2000, di awal karir kepresidenannya, Putin bertemu dengan ayah Kim, Kim Jong Il, yang masih menjadi pemimpin tertinggi Korut. Hubungan antara kedua negara ini meningkat dalam beberapa tahun terakhir, terutama sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina.

    Korea Utara membutuhkan bantuan dalam bidang teknologi luar angkasa setelah kegagalannya baru-baru ini dalam menempatkan satelit mata-mata kedua ke orbit – serta makanan, bahan bakar, dan mata uang asing. Sementara, Rusia terus menghadapi kekurangan senjata dalam perangnya di Ukraina.

    Washington dan Seoul menuduh Pyongyang memasok artileri dan peralatan lainnya ke Moskow, kemungkinan besar dengan imbalan makanan, bantuan militer, dan teknologi. Baik Korea Utara maupun Rusia menyangkal adanya kesepakatan senjata.

    Setelah Korea Utara, Putin diperkirakan akan mengunjungi Vietnam, negara Komunis dan sekutu lamanya, di mana kedua negara diperkirakan akan membahas isu-isu seperti perdagangan.

    (haf/imk)