Jenis Media: Internasional

  • Kunjungi Vietnam, Putin Cari ‘Arsitektur Keamanan’ Asia Baru

    Kunjungi Vietnam, Putin Cari ‘Arsitektur Keamanan’ Asia Baru

    Jakarta

    Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa dia ingin membangun “arsitektur keamanan yang dapat diandalkan” di kawasan Asia Pasifik, dalam kunjungan kenegaraannya ke Vietnam pada Kamis (20/06). Kunjungan ini adalah bagian dari lawatan Putin ke Asia, yang dianggap sebagai bentuk perlawanan Rusia terhadap Barat.

    Sehari setelah menandatangani perjanjian pertahanan dengan Korea Utara, Putin menerima penghormatan militer di Vietnam, dan Putin terlihat dipeluk oleh Presiden Vietnam To Lam dan Perdana Menteri (PM) Vietnam Pham Minh Chinh.

    Kedua pemimpin negara ini menyepakati pertukaran 11 perjanjian dan nota kesepahaman, termasuk kesepakatan di bidang minyak dan gas, ilmu pengetahuan nuklir, dan pendidikan.

    Presiden Vietnam menyebut Putin telah ikut berkontribusi pada “perdamaian, stabilitas, dan pembangunan” di dunia.

    AS kritik kunjungan Putin ke Asia

    Kunjungan Putin ke Asia kali ini menuai kritik dari Amerika Serikat (AS) dan sekutunya. AS memprotes bahwa Putin seharusnya tidak diberi panggung untuk membela invasi Rusia di Ukraina.

    Rusia dan Vietnam menandatangani perjanjian-perjanjian mengenai berbagai isu termasuk energi, menggarisbawahi poros Moskow ke Asia setelah Barat menjatuhkan sanksi pada Moskow atas konflik di Ukraina.

    “Kami sangat berkomitmen untuk memperdalam kemitraan strategis yang komprehensif dengan Vietnam, yang tetap menjadi salah satu prioritas kebijakan luar negeri Rusia,” kata Putin, dikutip dari kantor berita TASS Rusia.

    Dalam sebuah konferensi pers untuk mengakhiri lawatannya di Asia, Putin juga menuduh aliansi militer NATO telah menciptakan ancaman keamanan bagi Rusia di Asia, lapor TASS.

    Pengadilan Kriminal Internasional pernah mengeluarkan surat perintah penangkapan Putin atas dugaan kejahatan perang di Ukraina, tuduhan itu dibantahnya.

    Zachary Abuza, seorang profesor di Sekolah Perang Nasional War AS. Abuza menggarisbawahi adanya kerbersamaan dalam sejarah Komunis antara Vietnam dan Rusia, di mana puluhan ribu kader Vietnam, termasuk anggota biro politik saat ini, pernah dilatih oleh Uni Soviet.

    AS akan perkuat hubungan dengan Vietnam

    Departemen Luar Negeri (Deplu) AS mengatakan diplomatnya akan mengunjungi Vietnam pekan ini untuk menekankan komitmen Washington dalam bekerja sama dengan Vietnam dan memastikan Indo-Pasifik akan tetap bebas dan terbuka.

    Dalam kunjungan asisten Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Daniel Kritenbrink ini “juga akan menegaskan kembali dukungan AS untuk Vietnam yang kuat, mandiri, tangguh, dan sejahtera”, kata departemen itu.

    Secara terpisah, Menteri Keuangan (Menkeu) AS Janet Yellen mengatakan bahwa mempererat kemitraan AS-Vietnam tidak mengharuskan Hanoi untuk memutus hubungannya dengan Rusia atau Cina.

    Seorang juru bicara delegasi Uni Eropa di Vietnam mengatakan bahwa Hanoi memiliki hak untuk mengembangkan kebijakan luar negerinya sendiri, tetapi juga menegaskan bahwa perang Rusia di Ukraina itu membuktikan bahwa Moskow tidak menghormati hukum internasional.

    “Perjalanan hubungan masyarakat yang sukses”

    Putin telah mengubah kunjungannya ke Asia ini menjadi “perjalanan hubungan masyarakat yang sangat sukses”. Presiden Rusia itu telah berhasil menandatangani perjanjian yang dengan Korea Utara dan Vietnam, kata ilmuwan politik Klaus Larres.

    “Apa yang Putin lakukan ini adalah solusinya untuk mengatasi keterasingan dirinya, yang merupakan sanksi akibat perang di Ukraina, invasi brutalnya ke negara tetangganya itu, dan kurangnya keberhasilan militer Rusia,” kata Larres, Jumat (21/06).

    “Dia benar-benar kehabisan amunisi dan dia bergantung pada negara-negara lain untuk mendapatkan amunisi, peralatan militer, dalam upaya memerangi Ukraina. Dan saya pikir bagi Putin, seluruh perjalanan ini adalah tentang memperkuat militernya dan juga meningkatkan kinerja ekonomi negaranya,” jelasnya.

    Menurut Larres, kunjungan Putin ke Hanoi “tidak akan mengarah ke Vietnam yang anti-Barat”. Justru menurutnya, “Vietnam memiliki kecenderungan untuk mencoba bersikap netral, berteman dengan semua pihak dan juga tidak menjalin aliansi formal dengan pihak mana pun.”

    Sementara lawatan Putin ke Korea Utara untuk mendapatkan dukungan dalam program senjata nuklir Pyongyang ini justru sangat membingungkan, kata Larres.

    “Kunjungan itu sangat mengancam keamanan global karena Kim dan Korea Utara adalah outlier di dunia. Kita tidak benar-benar tahu bagaimana cara berpikir Kim, apa yang akan dia lakukan, dan betapa impulsif dan emosionalnya dia,” ungkap Larres.

    Lebih lanjut, Larres mengatakan bahwa “semua pihak tahu, Rusia bukanlah negara yang didukung oleh AS. Secara struktural bahkan ekonomi negara itu lemah akibat invasinya ke Ukraina. Apakah Rusia akan berhasil dalam perang Ukraina, itu masih diragukan.”

    kp/hp (Reuters)

    (ita/ita)

  • Ngeri Kebakaran Hutan Hanguskan Desa Turki, 5 Orang Tewas-44 Luka

    Ngeri Kebakaran Hutan Hanguskan Desa Turki, 5 Orang Tewas-44 Luka

    Ankara

    Kebakaran hutan melanda beberapa desa di wilayah Turki bagian tenggara semalam. Nahas, sedikitnya lima orang tewas dan puluhan orang lainnya mengalami luka-luka, dengan 10 orang di antaranya luka parah.

    Seperti dilansir AFP, Jumat (21/6/2024), Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca dalam pernyataannya menyebut kebakaran hutan itu melalap dua wilayah di dekat kota Mardin, Turki bagian tenggara.

    “Lima orang tewas dan 44 orang lainnya mengalami luka-luka, dengan 10 orang di antaranya luka serius,” tutur Koca dalam pernyataan via media sosial X pada Jumat (21/6) waktu setempat.

    Koca tidak menjelaskan lebih lanjut soal dugaan penyebab kebakaran hutan yang memakan korban jiwa tersebut.

    Namun laporan media Al Jazeera menyebut kebakaran itu bermula dari aktivitas pembakaran sisa panen. Dengan semakin dikobarkan oleh angin, kebakaran bergerak cepat melintasi area desa Koksalan, Yazcicegi dan Bagacik.

    Sejumlah foto yang diunggah ke media sosial menunjukkan kobaran api sangat besar menerangi langit malam, dengan kepulan asap menjulang ke udara.

    Dalam pernyataannya, Koca juga menyebut bahwa empat tim darurat dan sedikitnya 35 ambulans telah dikerahkan ke lokasi terdampak kebakaran hutan.

    Menteri Dalam Negeri Turki, Ali Yerlikaya, dalam pernyataan terpisah, menyebut kebakaran hutan itu mulai terjadi pada Kamis (20/6) malam waktu setempat di area berjarak sekitar 30 kilometer di sebelah selatan kota Diyarbakir, dan dengan cepat menyebar karena angin kencang.

    Yerlikaya mengatakan bahwa kebakaran hutan itu berdampak pada lima desa di area antara Diyarbakir dan Madin.

    “Sayangnya, tiga warga area Diyarbakir dan dua warga area Mardin kehilangan nyawa mereka,” tulis Yerlikaya dalam pernyataan via media sosial X.

    Gubernur Diyarbakir, Ali Ihsan Su, dalam pernyataan terpisah pada Jumat (21/6) waktu setempat menyebut para petugas pemadam kebakaran telah berhasil mengendalikan kobaran api.

    Sementara itu, menurut laporan kantor berita Anadolu Agency, di wilayah Turki bagian barat laut, para petugas pemadam kebakaran berjuang memadamkan kebakaran hutan di dekat kota Ayvacik, Provinsi Canakkale.

    Tidak ada korban luka akibat kebakaran hutan di area tersebut, namun otoritas setempat terpaksa mengevakuasi warga desa kecil bernama Camkoy sebagai tindakan pencegahan.

    Kebakaran tersebut merupakan salah satu dari beberapa kebakaran hutan yang melanda Provinsi Canakkale dalam sepekan terakhir, saat angin kencang berhembus dan suhu musim panas sangat terik.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Armenia Resmi Akui Negara Palestina

    Armenia Resmi Akui Negara Palestina

    Jakarta

    Pemerintah Armenia mengumumkan pengakuannya terhadap Negara Palestina. Armenia mengikuti sejumlah negara lainnya yang memberikan pengakuan terhadap Negara Palestina selama perang di Gaza. Armenia pun menyatakan bahwa negara tersebut menentang “kekerasan terhadap penduduk sipil.”

    Sejumlah negara telah mengakui Negara Palestina di tengah perang antara Israel dan Hamas, sehingga menuai kritikan keras dari para pejabat Israel.

    “Menegaskan komitmennya terhadap hukum internasional, kesetaraan bangsa, kedaulatan dan hidup berdampingan secara damai, Republik Armenia mengakui Negara Palestina,” demikian pernyataan pemerintah Armenia pada Jumat, dilansir kantor berita AFP, Jumat (21/6/2024).

    Armenia menambahkan bahwa mereka “benar-benar tertarik untuk membangun perdamaian dan stabilitas jangka panjang di Timur Tengah.”

    Armenia, yang dilanda konflik dengan negara tetangganya Azerbaijan selama beberapa dekade, mengecam tindakan militer Israel di Gaza.

    “Armenia menyesalkan penggunaan infrastruktur sipil sebagai tameng selama konflik bersenjata dan kekerasan terhadap penduduk sipil,” kata pemerintah Armenia dalam pernyataannya.

    Mereka juga menyesalkan Hamas atas “penyanderaan warga sipil” dan mengatakan pihaknya bergabung bersama komunitas internasional yang mendesak pembebasan para sandera.

    Pejabat senior Otoritas Palestina, Hussein Al-Sheikh, menyambut baik langkah tersebut.

    “Ini adalah kemenangan atas hak, keadilan, legitimasi, dan perjuangan rakyat Palestina untuk pembebasan dan kemerdekaan,” kata Al-Sheikh di media sosial.

    “Terima kasih, teman kami, Armenia.”

    Israel adalah pemasok senjata utama ke tetangga musuh bebuyutan Armenia, Azerbaijan. Kedua negara tersebut telah terlibat dalam sengketa wilayah selama puluhan tahun atas wilayah Nagorno-Karabakh yang direbut kembali oleh militer Azerbaijan tahun lalu dari kelompok separatis Armenia.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • 70.000 Tentara Israel Cacat Akibat Perang Gaza, Ribuan Luka-luka

    70.000 Tentara Israel Cacat Akibat Perang Gaza, Ribuan Luka-luka

    Tel Aviv

    Militer Israel melaporkan bahwa jumlah tentaranya yang cacat, atau menjadi penyandang disabilitas, telah melampaui 70.000 ribu personel untuk pertama kalinya. Angka itu termasuk sekitar 8.000 tentara yang mengalami luka-luka sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu.

    Seperti dilansir Middle East Monitor dan Press TV, Jumat (21/6/2024), laporan militer Israel menyebut jumlah tentara yang luka-luka selama perang berkecamuk lebih dari delapan bulan terakhir mencapai sedikitnya 8.663 personel.

    Laporan media lokal Israel Channel 7 mengonfirmasi angka tersebut sedang menerima perawatan di departemen rehabilitasi pada Kementerian Pertahanan Israel. Disebutkan juga bahwa sekitar 35 persen dari mereka mengalami masalah kesehatan mental, sedangkan 21 persen lainnya mengalami cedera fisik.

    Channel 7 dalam laporannya menyebut departemen rehabilitasi pada Kementerian Pertahanan Israel sedang bersiap menerima sekitar 20.000 korban luka tambahan akibat perang yang terus berkecamuk, hingga akhir tahun 2024 ini.

    Menurut laporan itu, data yang diberikan oleh Konferensi Medis Israel menunjukkan bahwa lebih dari 1.000 tentara mendapatkan perawatan bulanan, dengan 95 persen di antaranya berjenis kelamin laki-laki dan 70 persen di antaranya merupakan tentara cadangan. Separuh dari mereka berusia antara 18-30 tahun.

    Disebutkan juga bawah 20 persen di antaranya mengalami reaksi mental dan gangguan stres pasca-trauma (PTSD).

    “Menurut analisis yang dilakukan oleh para spesialis, sekitar 40 persen korban luka yang akan dirawat di rumah sakit pada akhir tahun ini kemungkinan menghadapi berbagai reaksi mental, termasuk kecemasan, depresi, stres pasca-trauma dan kesulitan dalam adaptasi dan komunikasi,” demikian bunyi laporan itu.

    “Dari sekitar 70.000 tentara penyandang disabilitas yang dirawat di bangsal rehabilitasi, sebanyak 9.539 personel di antaranya mengalami reaksi pasca-trauma dan reaksi mental,” imbuh laporan tersebut.

    Saksikan juga ‘Ribuan Mahasiswa AS Tolak Kerja di Google dan Amazon’:

    Pada 7 Juni lalu, seorang tentara Israel yang diidentifikasi bernama Eliran Mizrahi menghabisi nyawanya sendiri, setelah dia dipanggil kembali untuk berperang di Jalur Gaza saat dia menderita PTSD dan mengalami dua cedera.

    Sebuah studi terbaru oleh para peneliti menyebut pada Maret lalu bahwa lebih dari setengah juta warga Israel berisiko terkena PTSD setelah perang yang memakan banyak korban jiwa berkecamuk di Jalur Gaza.

    Pada pertengahan April lalu, menurut laporan situs berita berbahasa Ibrani Walla, militer Israel mengakui bahwa lebih dari 2.000 tentara, polisi, dan personel keamanan telah dinonaktifkan sejak awal perang berkecamuk di Jalur Gaza.

    “Persentase orang-orang yang mengalami kesulitan tidur meningkat dari 18,7 persen pada musim panas lalu, menjadi 37,7 persen, meningkat sebesar 101 persen sementara laporan soal mereka yang mengalami stres berat meningkat menjadi 43,5 selama perang, peningkatannya sekitar 78 persen,” demikian laporan Institut Keselamatan dan Keamanan pada Kementerian Tenaga Kerja Israel pada April lalu.

    Sejak perang pecah antara Israel dan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, rentetan serangan terus dilancarkan militer Tel Aviv terhadap Jalur Gaza. Menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sedikitnya 37.343 orang tewas dan sekitar 85.372 orang lainnya luka-luka di daerah kantong Palestina tersebut.

    Sekitar 1,7 juta orang lainnya terpaksa mengungsi akibat perang di Jalur Gaza.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Rusia Hancurkan 114 Drone Ukraina dalam Semalam, 1 Orang Tewas

    Rusia Hancurkan 114 Drone Ukraina dalam Semalam, 1 Orang Tewas

    Moskow

    Rusia menyatakan pihaknya telah mencegat dan menghancurkan sedikitnya 114 drone tempur yang diluncurkan oleh militer Ukraina dalam semalam. Sedikitnya satu orang tewas akibat serangan drone Kyiv tersebut.

    Seperti dilansir AFP, Jumat (21/6/2024), Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa drone-drone tempur Ukraina itu terdeteksi mengudara di atas wilayah Krasnodar, Volgograd, Crimea — wilayah Ukraina yang dicaplok Rusia — dan Laut Hitam.

    “Sistem pertahanan anti-udara Rusia telah mencegat dan menghancurkan 70 drone di atas wilayah Crimea dan Laut Hitam, kemudian 43 drone di atas wilayah Krasnodar dan satu drone di wilayah Volgograd,” demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia pada Jumat (21/6) waktu setempat.

    Gubernur Daerah Krasnodar, Venyamin Kondratyev, dalam pernyataan via Telegram melaporkan bahwa seorang pegawai stasiun pemanas di wilayahnya tewas ketika sebuah drone menghantam fasilitas di dekat stasiun kereta Yuzhny.

    Tidak disebutkan lebih lanjut soal korban luka akibat serangan-serangan tersebut.

    Beberapa gedung administrasi di kompleks kilang minyak yang ada di distrik Severski, sebut Kondratyev, juga mengalami kerusakan.

    Belum ada pernyataan resmi dari militer Ukraina soal laporan serangan yang menghantam wilayah Rusia itu.

    Namun beberapa bulan terakhir, Ukraina yang telah berperang melawan Rusia selama lebih dari dua tahun terakhir, semakin meningkatkan serangan balasan terhadap Moskow. Serangan Kyiv dilaporkan kerap menargetkan target infrastruktur energi di wilayah Rusia.

    Sementara itu, rentetan serangan rudal dan drone Rusia yang juga ditargetkan terhadap infrastruktur energi Ukraina, telah melumpuhkan kapasitas pembangkit listrik di negara tersebut.

    Bahkan serangan-serangan Moskow memaksa Kyiv untuk memberlakukan pemadaman bergilir di beberapa wilayah dan mengimpor pasokan listrik dari kawasan Uni Eropa.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Putin Kembali Hadiahkan Limosin Mewah, Kim Jong Un Berikan Ini

    Putin Kembali Hadiahkan Limosin Mewah, Kim Jong Un Berikan Ini

    Pyongyang

    Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un saling bertukar hadiah dalam pertemuan di Pyongyang. Putin kembali menghadiahkan limosin mewah Aurus, sedangkan Kim Jong Un membalas Putin dengan memberikan karya seni dan sepasang anjing pemburu Pungsan.

    Seperti dilansir CNN dan Reuters, Jumat (21/6/2024), salah satu ajudan Putin, Yuri Ushakov, mengungkapkan bahwa Putin dan Kim Jong Un saling bertukar hadiah selama kunjungan berlangsung di Pyongyang sejak Rabu (19/6) waktu setempat. Kunjungan ini merupakan yang pertama kali dilakukan Putin ke Korut dalam 24 tahun terakhir.

    Dalam pertemuan di Pyongyang, seperti dilansir AFP, kedua pemimpin membahas penguatan hubungan dan menandatangani “perjanjian kemitraan strategis” yang mencakup pakta pertahanan bersama. Putin sebelumnya memberi isyarat bahwa kedua negara menyiapkan dokumen yang akan menjadi “dasar” hubungan selama beberapa tahun ke depan.

    Ushakov, dalam pernyataan terpisah, mengungkapkan bahwa Putin menghadiahkan sebuah limosin mewah Aurus Senat buatan Rusia kepada Kim Jong Un dalam kunjungannya itu.

    Tidak hanya itu, pemimpin Kremlin itu juga memberikan sebuah belati Angkatan Laut Rusia dan satu set cangkir teh, yang digambarkan “sangat indah” oleh Ushakov, sebagai hadiah untuk sang pemimpin Korut.

    Putin telah memberikan hadiah limosin mewah Aurus kepada Kim Jong Un pada Februari lalu. Ini berarti, sang pemimpin Korut tersebut telah memiliki dua limosin mewah Aurus sejauh ini.

    “Keduanya telah bertukar hadiah. Kami memberikan Aurus,” ucap Ushakov dalam pernyataan kepada kantor berita Rusia, TASS. “Ini yang kedua, bukan yang ketiga, ini yang kedua pastinya,” imbuhnya.

    Limosin mewah Aurus Senat yang bergaya retro seperti limosin ZIL era Uni Soviet, merupakan mobil resmi kepresidenan Rusia dan digunakan Putin saat menghadiri seremoni pelantikannya sebagai Presiden Rusia untuk periode kelima di Kremlin pada Mei lalu.

    Ketika Kim Jong Un mengunjungi Rusia pada September tahun lalu, Putin menunjukkan limosin mewah Aurus kepadanya. Pada saat itu, Kim Jong Un duduk di samping Putin di dalam limosin itu, dan tampak menikmatinya.

    Pada Rabu (19/6) waktu setempat, kedua pemimpin ditampilkan saling bergantian menyopiri limosin mewah Aurus di ruas jalanan Pyongyang. Video yang dirilis kantor berita Korut, Korean Central News Agency (KCNA) menunjukkan Putin terlebih dahulu duduk di kursi pengemudi dan menyopiri Kim Jong Un, yang duduk di kursi penumpang. Setelah itu terlihat keduanya bertukar tempat.

    Ushakov, dalam pernyataannya, tidak menjelaskan secara spesifik soal hadiah yang diterima Putin dari Kim Jong Un.

    Namun dia mengisyaratkan bahwa hadiah balasan dari pemimpin Korut itu “ada kaitannya dengan citra presiden kita”. Dia menyebut ada sejumlah karya seni, termasuk beberapa patung, di antara hadiah itu.

    Ushakov memuji hadiah-hadiah dari Kim Jong Un untuk Putin sebagai “hadiah yang sangat bagus” dan “cukup cekatan”.

    Sementara itu, rekaman video yang dirilis KCNA juga menunjukkan Putin menerima sepasang anjing pemburu asli dari Pungsan sebagai hadiah dari Kim Jong Un. Anjing jenis yang sama dihadiahkan Kim Jong Un kepada mantan Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae In tahun 2018 lalu saat hubungan kedua Korea mengalami terobosan.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • AS Kecewa Dikritik Netanyahu di Tengah Ketegangan Soal Perang Gaza

    AS Kecewa Dikritik Netanyahu di Tengah Ketegangan Soal Perang Gaza

    Jakarta

    Gedung Putih menyatakan kekecewaan mendalam atas kritik dari Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu terhadap Amerika Serikat. Kritikan itu disampaikan Netanyahu di tengah ketegangan antara kedua sekutu tersebut mengenai perang Israel di Gaza.

    Tanggapan Gedung Putih ini muncul seiring penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken merencanakan pertemuan dengan dua pejabat senior kepercayaan Netanyahu untuk membahas konflik Gaza.

    Sebelumnya, Netanyahu pada hari Selasa lalu mengeluarkan video berbahasa Inggris di mana dia mengatakan Blinken telah meyakinkannya bahwa pemerintahan Biden sedang berupaya untuk mencabut pembatasan pengiriman senjata ke Israel. Blinken kemudian menolak mengonfirmasi hal tersebut.

    Dilansir Al Arabiya dan AFP, Jumat (21/6/2024), dalam percakapan diplomatik yang biasanya bersifat pribadi, Netanyahu juga mengatakan bahwa dia mengatakan kepada Blinken bahwa “tidak dapat dibayangkan” dalam beberapa bulan terakhir Washington menahan senjata dan amunisi untuk Israel.

    Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby menanggapi pernyataan Netanyahu tersebut dalam sebuah pengarahan dengan wartawan. Dia mengatakan bahwa AS secara langsung telah menyatakan ketidaksenangannya kepada Israel atas pernyataan tersebut.

    “Saya pikir kami telah menyampaikan dengan jelas kepada rekan-rekan Israel kami melalui berbagai cara, kekecewaan kami yang mendalam terhadap pernyataan yang diungkapkan dalam video itu dan kekhawatiran kami atas keakuratan pernyataan yang dibuat,” kata Kirby.

    “Gagasan bahwa kami berhenti membantu Israel memenuhi kebutuhan pertahanan diri mereka sama sekali tidak akurat,” ujarnya.

    Sementara Blinken mengatakan pengiriman senjata – kecuali senjata yang memiliki bom besar – berjalan seperti biasa mengingat Israel menghadapi ancaman keamanan di luar Gaza, termasuk dari Hizbullah dan Iran. Dia menolak mengomentari percakapan pribadinya dengan Netanyahu selama konferensi pers pada hari Selasa.

    Pemerintah Amerika Serikat pada bulan Mei menghentikan pengiriman bom seberat 2.000 pon dan 500 pon karena kekhawatiran akan dampak bom tersebut di daerah padat penduduk. Namun, Israel masih akan menerima persenjataan AS senilai miliaran dolar.

    Sorotan terhadap perilaku Israel dalam operasi militernya di Gaza telah meningkat seiring jumlah korban tewas warga Palestina akibat perang tersebut telah melonjak hingga di atas 37.000 orang. Demikian menurut para pejabat kesehatan di wilayah yang dikuasai kelompok Hamas itu.

    Sebelumnya pada April lalu, Presiden AS Joe Biden mengingatkan Israel bahwa AS akan berhenti memasok senjata, jika pasukan Israel melakukan invasi besar-besaran ke Rafah, sebuah kota di Gaza selatan yang merupakan tempat perlindungan terakhir bagi banyak orang yang kehilangan tempat tinggal akibat perang.

    Netanyahu mengatakan pada hari Kamis (20/6) waktu setempat, bahwa negaranya membutuhkan amunisi dari Amerika dalam “perang demi eksistensinya.”

    “Saya siap menerima serangan pribadi asalkan Israel menerima amunisi dari AS yang dibutuhkan dalam perang demi eksistensinya,” katanya dalam sebuah pernyataan.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Momen Akrab Penuh Tawa Saat Putin Sopiri Kim Jong Un Pakai Limosin

    Momen Akrab Penuh Tawa Saat Putin Sopiri Kim Jong Un Pakai Limosin

    Pyongyang

    Presiden Rusia Vladimir Putin sempat menyopiri pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un saat keduanya menaiki limosin mewah buatan Moskow di jalanan Pyongyang, ibu kota Korut. Kim Jong Un juga bergantian menyopiri Putin dalam limosin yang sama.

    Seperti dilansir Reuters dan CNN, Jumat (21/6/2024), rekaman video yang dirilis kantor berita resmi Korut, Korean Central News Agency (KCNA), pada Kamis (20/6) waktu setempat menunjukkan kedua pemimpin terlihat tertawa dan menikmati kebersamaan saat menyusuri jalanan Pyongyang dengan limosin mewah Aurus.

    Limosin mewah Aurus Senat yang berlapis baja merupakan kendaraan resmi kepresidenan Rusia. Pada Februari lalu, Putin menghadiahkan sebuah limosin yang sama kepada Kim Jong Un, saat pemimpin Korut itu berkunjung langsung ke Rusia.

    Video serupa juga ditayangkan oleh televisi pemerintah Rusia, di mana Putin terlihat duduk di kursi pengemudi dan Kim Jong Un duduk di kursi penumpang.

    Penerjemah tampak duduk di kursi belakang, dengan Putin dan Kim Jong Un yang ada di kursi depan terlihat mengobrol diwarnai senyuman dan tawa.

    Video yang dirilis KCNA itu menunjukkan Putin terlebih dahulu duduk di kursi pengemudi dan menyopiri Kim Jong Un, yang duduk di kursi penumpang. Setelah itu terlihat keduanya bertukar tempat.

    Video itu juga menunjukkan momen saat limosin mewah Aurus itu disorot dari udara ketika melaju di ruas jalanan yang kanan-kirinya dipenuhi taman yang terawat dan rapi, sebelum kendaraan itu akhir berhenti di sebuah tujuan. Seorang pria Korut yang mengenakan jas dan memakai sarung tangan putih terlihat membukakan pintu mobil untuk Kim Jong Un, sebelum bergegas membukakan pintu lainnya untuk Putin.

    Putin dan Kim Jong Un kemudian ditampilkan sedang berjalan berdampingan dan mengobrol di jalan setapak di area hutan dengan didampingi dua pria lainnya, kemungkinan penerjemah, yang berjalan di belakang kedua pemimpin itu.

    Momen Kim Jong Un bergantian menyopiri Putin dalam limosin mewah Aurus Senat Foto: KCNA/AP

    Simak selengkapnya momen akrab antara Putin dan Kim Jong Un di halaman berikutnya.

    Adegan selanjutnya dalam video itu menunjukkan Kim Jong Un, yang diyakini sebagai penggemar berat otomotif, menyopiri Putin dalam limosin yang sama.

    Video dan foto yang dirilis KCNA itu tampaknya dirancang untuk menyoroti ikatan erat di antara kedua pemimpin, yang sebelumnya mengatakan mereka telah meningkatkan hubungan ke “level baru” selama kunjungan langka dan pertama Putin dalam 24 tahun ke Pyongyang.

    Momen akrab itu disebut berlangsung pada Rabu (19/6) waktu setempat, tepatnya setelah keduanya menandatangani perjanjian yang mencakup pakta pertahanan bersama — salah satu langkah paling signifikan Rusia di Asia selama bertahun-tahun, yang menurut Kim Jong Un setara dengan “aliansi”.

    Sementara itu, dalam pernyataan pada Rabu (19/6) waktu setempat, salah satu ajudan Putin mengungkapkan bahwa Putin kembali menghadiahkan sebuah limosin Aurus buatan Rusia kepada Kim Jong Un. Ini berarti, sang pemimpin Korut itu telah memiliki dua limosin mewah Aurus.

    Limusin mewah Aurus Senat yang bergaya retro seperti limosin ZIL era Uni Soviet, merupakan mobil resmi kepresidenan Rusia dan digunakan Putin saat menghadiri seremoni pelantikannya sebagai Presiden Rusia untuk periode kelima di Kremlin pada Mei lalu.

    Ditambahkan ajudan Putin, Yuri Ushakov, bahwa Putin juga memberikan hadiah satu set cangkir teh mewah kepada Kim Jong Un dalam kunjungannya itu.

    Rekaman video KCNA, secara terpisah, menunjukkan Putin menerima sepasang anjing pemburu Pungsan sebagai hadiah balasan dari Kim Jong Un. Anjing jenis yang sama dihadiahkan Kim Jong Un kepada mantan Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae In tahun 2018 lalu saat hubungan kedua Korea mengalami terobosan.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Perang di Ukraina Terus Berkecamuk, Arab Saudi Bisa Jadi Mediator?

    Perang di Ukraina Terus Berkecamuk, Arab Saudi Bisa Jadi Mediator?

    Jakarta

    Pada akhirnya, sama seperti Indonesia, Arab Saudi tidak menandatangani dokumen final konferensi internasional tentang Ukraina di Swiss. Arab Saudi keberatan dengan frasa bahwa Rusia bertanggung jawab atas “perang yang sedang berlangsung melawan Ukraina”, yang terus menyebabkan “penderitaan dan kehancuran manusia yang luas”.

    Selama KTT di Swiss, Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan al Saud menyatakan keprihatinannya tentang formulasi itu. Arab Saudi menekankan mendukung upaya perdamaian, namun setiap proses yang kredibel memerlukan partisipasi Rusia, demikian tulis Al-Jazeera.

    Beberapa pengamat mengatakan, Rusia mungkin akan diundang dalam konferensi lanjutan. Di mana konferensi lanjutan itu akan dilaksanakan, masih belum ditetapkan. Selain Turki, Arab Saudi dianggap berpotensi menjadi tuan rumah pertemuan lanjutan dengan partisipasi Rusia.

    Ingin menjadi penengah di panggung internasional

    “Haluan politik Riyadh memang sesuai dengan kepentingan nasionalnya,” kata Sebastian Sons, pengamat politik di Pusat Penelitian Terapan dalam Kemitraan dengan Timur, CARPO, di Bonn. Arab Saudi sejauh ini tidak ingin memihak ke pihak mana pun dalam konflik tersebut dan tidak ingin dianggap pendukung salah satu kubu. “Sebaliknya, Arab Saudi mengandalkan otonomi strategis dan berusaha untuk tetap berhubungan dengan semua pemain dunia dan dengan demikian mendapatkan pengaruh diplomasi,” kata Sons.

    Cinzia Bianco, pakar Arab Saudi di lembaga pemikir Dewan Hubungan Luar Negeri Eropa ECFR, kurang setuju dengan pandangan itu. “Tentu ada beberapa harapan dari Ukraina terhadap Riyadh,” kata Cinzia, merujuk pada konferensi perdamaian sebelumnya dengan peserta dari lebih dari 40 negara – termasuk Cina – di Jeddah pada Agustus 2023.

    Rangkaian konferensi itu memang tidak membuahkan hasil yang konkrit. Namun menurut Saudi Press Agency, pihak kerajaan setidaknya merumuskan tujuan simbolis mereka, yaitu “menciptakan landasan bersama yang membuka jalan bagi perdamaian.”

    Arab Saudi, yang juga ingin memperbaiki citra negatifnya di panggung internasional mengenai isu hak asasi manusia, bersedia melakukan mediasi tidak hanya terkait dengan Ukraina. Menurut laporan media, menteri luar negeri Saudi mengambil bagian dalam pertemuan virtual dengan rekan-rekannya dari negara-negara lain di kawasan pada tanggal 3 Juni, yang membahas upaya mediasi Qatar, Mesir dan Amerika Serikat dalam perang Gaza. Menteri Luar Negeri Saudi kembali menegaskan kesediaan negaranya untuk mendukung upaya tersebut. Riyadh memelihara kontak tidak hanya dengan Palestina dan “negara-negara saudara” Arabnya, tetapi juga – meskipun masih secara informal – dengan pihak Israel, yang dengannya mereka berupaya melakukan normalisasi.

    Arab Saudi makin percaya diri

    “Namun demikian, inisiatif diplomatik Riyadh menunjukkan seberapa besar kepercayaan diri Saudi dalam beberapa tahun terakhir,” kata Sebastian Sons. “Pemerintah di Riyadh, tidak lagi ingin dianggap sebagai agen perwakilan dan mitra junior Barat, dan tentu saja bukan Amerika Serikat. Sebaliknya, mereka ingin dihormati sebagai aktor independen yang dapat memainkan peran penting di panggung politik dunia sebagai sebuah negara mediator.”

    Cinzia Bianco berpandangan serupa. Arab Saudi ingin mengkonsolidasikan perannya sebagai kekuatan menengah di dunia multipolar, katanya. Artinya, negara ini ingin selalu hadir ketika topik-topik seperti masa depan perdagangan dunia, penggunaan teknologi, energi, dan iklim dibahas di forum-forum penting. “Jika Riyadh memainkan kartunya dengan cerdik dalam perundingan ini, tentu saja setidaknya sebagian tujuannya dapat tercapai,” pungkas Cinzia Bianco.

    (hp/as)

    (ita/ita)

  • Memanas! Hizbullah Kembali Tembakkan Puluhan Roket ke Israel

    Memanas! Hizbullah Kembali Tembakkan Puluhan Roket ke Israel

    Beirut

    Kelompok Hizbullah menembakkan rentetan roket ke wilayah Israel bagian utara. Serangan roket itu dimaksudkan untuk membalas serangan mematikan Israel terhadap wilayah Lebanon bagian selatan, yang menewaskan salah satu petempurnya.

    Seperti dilansir Al Arabiya, Jumat (21/6/2024), Hizbullah yang didukung Iran terlibat serangan lintas perbatasan dengan Israel hampir setiap hari sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu. Hizbullah merupakan sekutu Hamas, yang sedang berperang melawan Israel di Jalur Gaza.

    Kelompok Hizbullah, pada Kamis (20/6) waktu setempat, mengklaim pasukannya telah menargetkan barak militer Israel dengan “puluhan roket Katyusha”.

    “Sebagai respons atas pembunuhan yang dilakukan oleh musuh Israel di desa Deif Kifa,” demikian pernyataan Hizbullah.

    Kantor berita Lebanon, National News Agency (NNA), melaporkan sedikitnya satu orang tewas akibat serangan “drone musuh” yang menghantam sebuah kendaraan di area Deir Kifa, Lebanon bagian selatan.

    Hizbullah, dalam pengumumannya, menyebut bahwa salah satu petempurnya terbunuh. Seorang sumber yang dekat dengan kelompok itu menuturkan kepada AFP bahwa satu petempur Hizbullah itu tewas dalam serangan di Deir Kifa.

    Militer Israel dalam pernyataannya menyebut serangan udara mereka telah “memusnahkan” seorang anggota Hizbullah di area Deif Kifa, Lebanon. Disebutkan Tel Aviv bahwa anggota Hizbullah yang tewas itu “bertanggung jawab dalam merencanakan dan melancarkan serangan teror terhadap Israel, dan memimpin pasukan darat Hizbullah” di area Jouaiyya, Lebanon bagian selatan.

    Serangan roket Hizbullah terhadap Israel itu terjadi di saat kekhawatiran akan terjadinya perang regional semakin meningkat, setelah pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah pada Rabu (19/6) memperingatkan bahwa “tidak ada tempat” di Israel yang akan terhindar jika perang total terjadi dengan kelompoknya.

    Nasrallah juga mengancam Siprus jika negara kepulauan itu membuka bandaranya untuk Israel.

    Sementara itu, militer Israel dalam pernyataan terpisah, menyebut jet-jet tempur mereka menyerang target yang disebut sebagai “peluncur rudal permukaan-ke-udara milik Hizbullah yang menimbulkan ancaman bagi pesawat yang beroperasi di Lebanon”.

    Aksi saling serang antara Hizbullah dan Israel itu, yang pernah berperang tahun 2006 lalu, semakin meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Militer Israel menyatakan pada Selasa (18/6) waktu setempat bahwa “rencana operasional untuk serangan di Lebanon telah disetujui dan divalidasi”.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)