Jenis Media: Internasional

  • 3 Hari Terjebak Longsor di India, 4 Orang Berhasil Diselamatkan

    3 Hari Terjebak Longsor di India, 4 Orang Berhasil Diselamatkan

    New Delhi

    Empat orang berhasil diselamatkan sekitar tiga hari setelah tanah longsor mematikan melanda negara bagian Kerala di India. Operasi pencarian korban dipercepat oleh otoritas New Delhi setelah jembatan utama dibangun kembali untuk membantu mengangkut alat berat ke area terdampak.

    Seperti dilansir Reuters, Jumat (2/8/2024), hujan deras yang mengguyur Kerala, yang terletak di pesisir selatan India dan menjadi salah satu tujuan wisata populer, telah menyebabkan tanah longsor di area perbukitan distrik Wayanad pada Selasa (30/7) waktu setempat.

    Tanah longsor itu mengirimkan aliran air yang disertai lumpur dan bebatuan berukuran besar yang menerjang area bagian bawah bukit setempat, yang mengubur atau menyapu orang-orang hingga tewas saat mereka tidur.

    Otoritas setempat melaporkan bahwa sedikitnya 195 orang tewas dan hampir 200 orang lainnya masih hilang akibat longsor tersebut. Laporan media lokal Asianet TV menyebut korban tewas mencapai 292 orang.

    Bencana alam ini tercatat sebagai yang terburuk di Kerala sejak banjir mematikan tahun 2018 lalu.

    Dalam upaya pencarian yang terus berlanjut, personel militer India yang turut dikerahkan membantu operasi pada Jumat (2/8) berhasil menemukan empat orang dalam keadaan masih hidup di dalam rumah yang ada di area terpencil yang terdampak longsor.

    “Mereka tidak tertimbun, mereka hanya berada di area terpencil,” tutur komandan tinggi militer India, VT Mathew, saat berbicara kepada Reuters.

    Dia menambahkan bahwa salah satu dari empat orang yang diselamatkan itu dalam kondisi luka-luka.

    Upaya penyelamatan awalnya terhambat setelah area Mundakkai, yang terdampak paling parah, terputus dari kota terdekat Cooralmala karena jembatan utama yeng menghubungkan kedua wilayah itu tersapu longsor.

    Kendaraan-kendaraan berat kemudian dikerahkan untuk membangun kembali jembatan sepanjang 58 meter yang rusak tersebut, dengan melibatkan para insinyur militer.

    Militer India, dalam membantu upaya pencarian, juga mengerahkan drone dengan teknologi earth-sensing untuk mencari jenazah korban yang tertimbun lumpur di area-area terdampak.

    Sementara tim penyelamat mengerahkan pasukan tambahan, termasuk ahli renang, untuk fokus pada Sungai Chaliyar dan tepian sungai di mana kemungkinan besar menjadi lokasi mayat korban terjebak.

    Para pakar setempat, dalam pernyataan terpisah, menyebut Kerala diguyur hujan lebat dalam dua pekan terakhir yang membuat tanah di area itu melunak, sebelum hujan yang sangat deras mengguyur pada Senin (29/7) dan memicu tanah longsor.

    Menurut otoritas setempat, hampir 1.600 orang diselamatkan dari desa-desa yang ada di lereng bukit serta area perkebunan teh dan kapulaga selama dua hari terakhir. Nyaris 350 bangunan rusak akibat longsor di area terdampak.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Korut Banjir, Korsel Coba Tawarkan Bantuan Tapi Tak Ditanggapi

    Korut Banjir, Korsel Coba Tawarkan Bantuan Tapi Tak Ditanggapi

    Jakarta

    Pemerintah Korea Selatan (Korsel) mencoba menghubungi Korea Utara (Korut) untuk menawarkan bantuan kemanusiaan, menyusul laporan kematian dan kerusakan parah yang disebabkan oleh banjir. Namun, Korsel belum menerima tanggapan dari Korut.

    Kementerian unifikasi Seoul mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa mereka bersedia untuk “segera memberikan” bantuan kemanusiaan kepada “korban bencana Korea Utara” yang terkena dampak hujan lebat.

    Kementerian tersebut berusaha menghubungi Korea Utara untuk mengajukan tawaran bantuan melalui saluran komunikasi kantor penghubung Korea, tetapi Pyongyang belum menanggapi, kata Seoul pada hari Jumat.

    “Kami tidak akan membuat asumsi tentang situasi tersebut dan menantikan tanggapan segera (dari Korea Utara) atas tawaran kami,” kata Kim In-ae, wakil juru bicara Kementerian Unifikasi Korsel, kepada wartawan, dilansir kantor berita AFP, Jumat (2/8/2024).

    Korea Utara awal minggu ini mengatakan “hujan deras yang memecahkan rekor” melanda wilayah perbatasan utara dekat China pada 27 Juli, yang mengakibatkan “krisis serius yang menyebabkan lebih dari 5.000 penduduk terisolasi di zona yang rentan terhadap banjir”.

    Pada hari Rabu, Pyongyang mengatakan banyak “gedung publik, fasilitas, jalan raya, dan rel kereta api, termasuk lebih dari 4.100 rumah tinggal dan hampir 3.000 hektar lahan pertanian” terendam banjir di wilayah Sinuiju dan Uiju.

    Pada hari yang sama, media pemerintah Korea Utara mengatakan pemimpin Kim Jong Un “mengusulkan untuk menghukum keras” pejabat yang mengabaikan tugas pencegahan bencana mereka, yang telah menyebabkan kematian atau cedera yang tidak disebutkan “yang tidak dapat dibiarkan”.

    Sebuah laporan oleh TV Korea Selatan, Chosun, juga mengatakan ratusan orang bisa saja tewas.

    Kim telah terlihat dalam beberapa video minggu ini menerjang banjir dengan menaiki perahu karet, mengawasi operasi penyelamatan yang melibatkan helikopter militer.

    Hubungan antara kedua Korea berada pada salah satu titik terendah dalam beberapa tahun ini. Namun, Kementerian Unifikasi pada hari Kamis (1/8) menyatakan “simpati yang mendalam” untuk para korban banjir di Korea Utara.

    Pyongyang secara sepihak memutus semua hubungan komunikasi militer dan politik resmi dengan Seoul pada tahun 2020, dan meledakkan kantor penghubung antar-Korea yang tidak digunakan lagi di sisi perbatasannya.

    Saluran kantor penghubung antar-Korea dipulihkan pada tahun 2021, tetapi Korea Utara belum menanggapi panggilan hotline tersebut sejak April 2023.

    Menurut kementerian unifikasi, meskipun Korea Utara tidak memberikan tanggapan, Seoul telah berupaya berkomunikasi dengan Korea Utara melalui saluran tersebut dua kali sehari, setiap hari.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Gempuran Israel Tewaskan Komandan Senior Jihad Islam di Gaza

    Gempuran Israel Tewaskan Komandan Senior Jihad Islam di Gaza

    Gaza City

    Militer Israel mengklaim seorang komandan senior kelompok militan Jihad Islam tewas dalam serangan udara mereka di Jalur Gaza bagian utara. Pasukan Israel terus melanjutkan operasi militer di area Rafah dan Koridor Netzarim, yang dibangun Tel Aviv untuk menghubungkan timur dan barat Jalur Gaza.

    Seperti dilansir The Times of Israel, Jumat (2/8/2024), Angkatan Bersenjata Israel (IDF), nama resmi militer Israel, menyebut Muhammad al-Jabari yang merupakan wakil kepala unit manufaktur senjata pada kelompok Jihad Islam telah tewas dalam serangan Tel Aviv di Jalur Gaza.

    Disebutkan oleh militer Israel bahwa Al-Jabari yang merupakan salah satu komandan senior Jihad Islam juga bertanggung jawab atas keuangan unit tersebut.

    Tidak disebutkan secara jelas soal kapan serangan yang menewaskan Al-Jabari itu dilancarkan. Jihad Islam merupakan sekutu kelompok Hamas, yang menguasai Jalur Gaza.

    “Dia (Al-Jabari) dipercayakan dengan produksi senjata organisasi tersebut di Jalur Gaza bagian utara, distribusi gaji dan uang kepada para teroris dari organisasi tersebut, dan mengambil bagian secara aktif dalam upaya memulihkan kemampuan dan infrastruktur produksi roket organisasi tersebut,” sebut militer Israel.

    Militer Israel mengatakan bahwa “banyak langkah” telah dilakukan untuk mengurangi kerugian warga sipil dalam serangannya tersebut, termasuk menggunakan pengintaian udara dan amunisi presisi.

    Belum ada tanggapan kelompok Jihad Islam atas klaim Israel tersebut.

    Kematian Al-Jabari diumumkan Israel setelah kematian dua pejabat tinggi kelompok Hamas dan Hizbullah pekan ini.

    Pemimpin biro politik Hamas Ismail Haniyeh tewas dalam serangan di Teheran, Iran, pada Rabu (31/7), sedangkan komandan senior Hizbullah Fuad Shukr tewas dalam serangan terpisah di pinggiran Beirut, Lebanon, pada Selasa (30/7).

    Tel Aviv mengklaim bertanggung jawab atas serangan udara yang menewaskan Shukr, yang diyakini oleh Israel sebagai dalang di balik serangan roket yang menewaskan 12 remaja dan anak-anak di area Dataran Tinggi Golan pada Sabtu (27/7) lalu.

    Hizbullah telah membantah keterlibatan dalam serangan itu, meskipun pada awalnya kelompok itu mengklaim telah melancarkan serangan terhadap pangkalan militer Israel di area tersebut, yang memicu dugaan bahwa serangan itu tidak tepat sasaran.

    Namun untuk kematian Haniyeh di Teheran, Israel belum juga memberikan komentarnya. Baik Iran maupun Hamas menuduh Tel Aviv sebagai dalang utama di balik pembunuhan Haniyeh.

    Terlepas dari itu, militer Israel dalam pernyataannya melaporkan bahwa pasukannya melanjutkan operasi di Rafah, Jalur Gaza bagian selatan, yang diyakini menjadi benteng terakhir Hamas. Tel Aviv bersumpah menghancurkan Hamas setelah serangan mematikan pada Oktober tahun lalu.

    Dalam pernyataannya, militer Israel menyebut pasukan Divisi ke-162 telah menewaskan lebih dari 30 pria bersenjata dalam pertempuran jarak dekat dan dengan menyerukan serangan udara di area Rafah dalam sehari terakhir.

    Di Koridor Netzarim yang ada di Jalur Gaza bagian tengah, yang menjadi lokasi pasukan Divisi ke-252 dikerahkan, menurut militer Israel, pasukan cadangan Brigade Yerusalem dari divisi tersebut melihat sekelompok pria bersenjata muncul dari sebuah terowongan, dan menyerukan serangan drone di area tersebut.

    Pada area yang sama, sebut militer Israel, Brigade Lapis Baja Cadangan Harel menggelar operasi, dengan sebuah helikopter tempur menghantam sebuah bangunan yang digunakan sebagai gudang senjata oleh militan Gaza.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Penyelenggaraan Olimpiade Membuat Turis Hindari Paris

    Penyelenggaraan Olimpiade Membuat Turis Hindari Paris

    Jakarta

    Distrik Marais yang bersejarah di kota Paris biasanya menarik banyak wisatawan di liburan musim panas. Tapi butik, museum, dan restorannya sekarang tampak sepi. Turis menghindari Paris, salah satu kota tujuan wisata utama dunia, selama penyelenggaraan olimpiade.

    “Paruh kedua bulan Juli benar-benar bencana besar bagi kafe dan bar di Paris,” kata Remi Calmon, direktur SNEG and Co, serikat pekerja yang mewakili bisnis makanan dan minuman di Paris kepada DW. “Jalanan sepi, penduduk Paris malah melarikan diri. Beberapa ruas jalan dan stasiun metro ditutup dengan alasan keamanan, sehingga hanya sedikit atau bahkan tidak ada tamu sama sekali,” kata Calmon.

    Pemerintah Perancis telah berjanji untuk mengatasi kemungkinan kompensasi bagi para pelaku bisnis, namun pertanyaan besarnya adalah, apakah wisatawan akan berbondong-bondong kembali ketika pembatasan keamanan di sekitar upacara pembukaan olimpiade dilonggarkan.

    Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Angka-angka statistik sejauh ini tidak menggembirakan. Maskapai-maskapai penerbangan besar mengatakan Olimpiade telah mengurangi angka perjalanan liburan ke ibu kota Prancis, sehingga menyebabkan lesunya pemesanan dan kosongnya kursi.

    “Banyak orang menghindari Paris, karena mereka tidak ingin menghadapi desak-desakan yang mungkin terjadi di metro yang penuh sesak selama Olimpiade, kemacetan lalu lintas, kemungkinan mogok kerja, kemungkinan serangan teroris,” kata Gail Boisclair, yang mengelola PerfectlyParis, agen persewaan apartemen, kepada DW.

    Bahkan usaha pariwisata yang lebih kecil pun merasakan kesulitan. Misalnya saja Photo Perfect Paris, sebuah perusahaan yang menawarkan pemotretan kepada wisatawan. Pemilik bisnis dan fotografer, Sophia Pagan, mengatakan kepada DW bahwa penjualannya turun dari rata-rata 20 klien sebulan menjadi hanya tiga klien selama periode Olimpiade. “Semua orang yang saya ajak bicara di bidang pariwisata, semuanya awalnya sepakat bahwa akan terjadi demam emas selama Olimpiade, tahun yang sangat menakjubkan. Tapi kenyataannya sama sekali tidak seperti itu,” katanya.

    Harga yang tinggi membuat pengunjung enggan datang

    Proyeksi jumlah wisatawan telah turun dari 15 juta wisatawan menjadi 11 juta pengunjung. Kantor pariwisata Paris mengatakan, sekitar 1,5 juta pengunjung diperkirakan datang dari luar negeri untuk menghadiri Olimpiade, sementara sebagian besar pemegang tiket Olimpiade adalah warga negara Prancis.

    “Kebanyakan dari mereka hanya akan datang ke Paris untuk satu atau dua malam atau maksimal empat hingga lima malam. “Mereka juga mungkin punya teman, keluarga, atau teman dari teman di Paris,” kata Gail Boisclair. “Akibatnya, tidak banyak dari mereka yang menyewa apartemen atau menginap di hotel.”

    Melihat beberapa situs pemesanan populer menunjukkan ribuan apartemen sewaan masih kosong, karena harga anjlok dan penawaran masih jauh melebihi permintaan.

    Masih berharap dan optimistis

    Beberapa pihak berharap keadaan akan kembali normal setelah acara pembukaan Olimpiade dan para fans olahraga serta pemegang tiket Olimpiade dapat menutupi kekurangan wisatawan.

    “Kami optimistis bar dan restoran masih dapat memulihkan kerugiannya jika jumlah pengunjung meningkat di bulan Agustus,” kata Remi Calmon. “Olimpiade sangat bagus untuk reputasi Prancis dan merupakan acara yang meriah. Namun sejauh ini, belum ada yang meriah bagi kami (pengusaha). Banyak hal bergantung pada langkah-langkah keamanan yang akan diterapkan dalam beberapa minggu mendatang.”

    Bagi fotografer Sophia Pagan, tantangan terbesarnya adalah menentukan lokasi foto untuk ketiga kliennya di bulan Agustus. Dia mengatakan, sebagian besar monumen ikonik yang banyak diminati, seperti Menara Eiffel atau Katedral Notre Dame, setidaknya sebagian ditutupi dengan instalasi olimpiade, logo, dan penghalang keamanan sehingga sulit untuk diakses.

    “Saya bahkan tidak yakin, di mana harus memotret klien saya yang datang untuk melihat pemandangan Paris yang indah ini. Saya rasa saya mungkin harus mencari lokasi yang benar-benar baru,” kata Pagan.

    (hp/as)

    (ita/ita)

  • Bukti Lain dari Sifat Teroris Israel

    Bukti Lain dari Sifat Teroris Israel

    Jakarta

    Kedutaan Besar Iran di Jakarta menyampaikan kecaman keras terhadap pembunuhan pemimpin biro politik Hamas Ismail Haniyeh dalam serangan di Teheran pada Rabu (31/7). Iran menyalahkan rezim Zionis atau Israel sebagai dalang di balik pembunuhan tersebut.

    “Pembunuhan Syahid Ismail Haniyeh oleh rezim Zionis adalah bukti lain dari sifat teroris, agresif, pelanggar hukum dan kriminal dari rezim pendudukan Al-Quds,” demikian pernyataan Kedutaan Besar Iran di Jakarta, seperti keterangan pers yang diterima detikcom, Jumat (2/8/2024).

    “Aksi teroris ini tidak hanya melanggar prinsip dan aturan hukum internasional dan Piagam PBB; melainkan hal ini dianggap sebagai ancaman serius terhadap perdamaian serta keamanan regional dan internasional,” imbuh pernyataan tersebut.

    Kelompok Hamas telah mengonfirmasi Haniyeh tewas dalam serangan Israel di Teheran, setelah menghadiri pelantikan Presiden baru Iran Masoud Pezeshkian. Garda Revolusi Iran juga telah mengumumkan kematian Haniyeh dalam serangan di wilayahnya.

    Selain menyampaikan kecaman, Kedutaan Besar Iran dalam pernyataannya juga menyebut langkah merespons pembunuhan Haniyeh menjadi “hak yang melekat”. Teheran juga menyerukan negara-negara lainnya bertindak tegas untuk menghukum Israel.

    “Republik Islam Iran Iran dengan mengutuk keras tindakan kriminal rezim Zionis dalam pembunuhan Syahid Ismail Haniyeh,” tegas Kedutaan Besar Iran dalam pernyataannya.

    “Menganggap respons yang tepat terhadap tindakan agresif Israel terhadap kedaulatan dan integritas wilayahnya sebagai hak yang melekat dan menyerukan semua negara dan organisasi internasional untuk mengambil tindakan politik dan hukum untuk menghukum rezim palsu dan illegal Zionis Israel,” cetus pernyataan tersebut.

    Sementara itu, meskipun Iran dan Hamas menuduh Israel mendalangi serangan yang menewaskan Haniyeh, Tel Aviv belum juga memberikan komentarnya, bahkan mengaku bertanggung jawab, atas kematian pemimpin Hamas tersebut.

    Hal itu memicu ancaman balas dendam terhadap Israel dari Hamas, Iran dan proksi-proksinya, yang semakin menambah kekhawatiran meluasnya perang yang berkecamuk di Jalur Gaza menjadi perang besar-besaran di kawasan Timur Tengah.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Pertukaran Tahanan Rusia, Siapa yang Dibebaskan?

    Pertukaran Tahanan Rusia, Siapa yang Dibebaskan?

    Jakarta

    Total sebanyak 26 tahanan, yang termasuk 24 orang dewasa dan dua anak di bawah umur, telah berhasil dibebaskan di Ankara, Turki. Dalam beberapa hari terakhir, beredar rumor tentang indikasi berlangsungnya pertukaran tahanan itu.

    Pertukaran itu termasuk tahanan asal Amerika Serikat (AS) Evan Gershkovich dan Paul Whelan, yang keduanya dipenjara atas tuduhan spionase. Selain itu, ada warga negara Jerman Rico Krieger, yang dijatuhi hukuman mati di Belarusia, sebelum akhirnya Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengampuninya awal pekan ini.

    Menyusul ditahannya Krieger di Belarusia, ayahnya meminta agar identitasnya tidak dipublikasikan sampai ia tiba dengan selamat di Jerman.

    Beberapa kritikus Kremlin dan politisi oposisi Rusia, termasuk Ilya Yashin dan Vladimir Kara-Murza, juga ikut dibebaskan. Yashin ditahan di penjara wilayah Smolensk. Ia dijatuhi hukuman 8,5 tahun penjara pada 2022 lalu, karena “menyebarkan informasi palsu” tentang tentara Rusia.

    Sebanyak delapan warga negara Rusia juga telah dikembalikan ke negaranya. Mereka termasuk tersangka agen intelijen Rusia, Vadim Krasikov, yang menjalani hukuman seumur hidup di Jerman atas pembunuhan seorang warga negara Rusia lainnya di taman Tiergarten, Berlin, pada 2019.

    Menurut laporan kantor berita, sebanyak tujuh pesawat diturunkan dalam operasi pertukaran ini. Dinas rahasia Turki mengatakan bahwa para tahanan dari penjara di Polandia, Slovenia, Norwegia, dan Belarusia juga ikut dalam pertukaran kali ini.

    Operasi tersebut berakhir pada Kamis (01/08) malam. Pernyataan resmi pemerintah Turki menyebut operasi kali ini sebagai “pertukaran tahanan terbesar antara Timur dan Barat sejak Perang Dunia ke-II.”

    Reaksi Washington dan Moskow

    Putin juga telah menandatangani sebanyak dua belas pengampunan, termasuk pengampunan untuk Gershkovich dan Whelan, dengan kesepakatan bahwa tahanan Rusia lainnya akan dipulangkan dari penjara-penjara di luar negeri sebagai gantinya.

    Mantan Presiden Dmitry Medvedev, yang merupakan wakil ketua Dewan Keamanan Rusia, mengatakan dia secara pribadi menginginkan “pengkhianat Rusia membusuk di ruang bawah tanah atau mati di penjara,” tetapi akan lebih bermanfaat bagi Rusia jika bisa mengembalikan warganya yang telah bekerja “demi tanah air.”

    Presiden AS Joe Biden menyatakan bahwa ia tidak perlu lagi berbicara dengan Putin karena pertukaran tahanan telah selesai. Dia berterima kasih kepada Kanselir Jerman Olaf Scholz atas konsesi yang diberikan Jerman, di mana tanpa usaha Scholz itu pertukaran ini tidak akan mungkin terjadi, katanya. Jerman telah setuju untuk menyerahkan Krasikov, yang dikenal sebagai “pembunuh Tiergarten”, kembali ke Rusia.

    Hilang kontak jelang pertukaran?

    Kontak dengan beberapa kritikus Kremlin yang ditahan di penjara Rusia, termasuk Kara-Murza dan Yashin, sempat terputus beberapa hari menjelang pertukaran. Baik pengacara maupun keluarga mereka tidak tahu di mana mereka berada.

    Nasib dari para tokoh oposisi lain yang dipenjara juga sempat tidak jelas. Mereka termasuk Lilia Chanysheva, mantan koordinator regional dari markas besar tim oposisi mendiang politisi Alexei Navalny di kota Ufa. Chanysheva telah dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara pada 2021, yang diperpanjang pada April lalu menjadi 9,5 tahun.

    Beberapa hari yang lalu, suami Chanysheva, Almaz Gatin, mencoba mengantarkan sebuah paket untuk istrinya ke penjara tempat dia ditahan. Tetapi, Gatin diberitahu bahwa istrinya telah dipindahkan ke penjara lain yang tidak ia ketahui.

    Kantor berita AFP melaporkan bahwa Chanysheva termasuk di antara mereka yang dibebaskan, bersama dengan Ksenia Fadeyeva, yang dijatuhi hukuman sembilan tahun penjara karena menjalankan markas kampanye Navalny di Tomsk.

    Pengacara musisi Aleksandra Skochilenko telah berupaya keras untuk menghubungi kliennya beberapa hari sebelum pembebasan. Kesehatan Skochilenko menjadi perhatian khusus, karena ia menderita penyakit kronis yang memburuk sejak dipenjara, mulai dari gangguan afektif bipolar, penyakit celiac, dan penyakit jantung. Seniman ini menjalani hukuman penjara selama tujuh tahun karena mengganti label harga di supermarket dengan pesan-pesan yang menentang perang Rusia di Ukraina.

    Oleg Orlov, mantan wakil ketua organisasi HAM dan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian, Memorial, juga telah dibebaskan. Dia menjalani hukuman 2,5 tahun perjara karena “berulang kali mendiskreditkan” tentara Rusia.

    Kevin Lick, seorang pemuda berdarah Jerman-Rusia, juga berhasil dibebaskan. Lick ditangkap di bandara Sochi pada Februari 2023 dan dijatuhi hukuman empat tahun penjara atas tuduhan “pengkhianatan tingkat tinggi”. Penyelidikan menemukan bukti bahwa ia telah mengambil foto-foto instalasi militer Rusia.

    Sebelumnya, dalam sebuah wawancara dengan DW, pengacara Rusia yang diasingkan, Ivan Pavlov, memperkirakan bahwa pertukaran tahanan ini akan terjadi. Ketika ditanya tentang para tahanan yang “menghilang”, dia berspekulasi bahwa “mereka mungkin akan datang ke Moskow, di mana rezim dapat menjamin kerahasiaan mutlak tentang keberadaan mereka.”

    Paspor dan pengampunan dari presiden nantinya dapat disiapkan untuk para tahanan itu, meski Pavlov juga berpendapat bahwa pengampunan itu dapat diberikan tanpa permintaan sebelumnya, seperti dalam kasus pilot Ukraina Nadiya Savchenko.

    Kembali ke era Soviet

    Aktivis HAM yang berbasis di Berlin, Olga Romanova, sekaligus pendiri organisasi hak-hak sipil “Russia Behind Bars” atau “di balik jeruji besi Rusia”, juga mengatakan kepada DW beberapa hari yang lalu bahwa ia yakin semua tanda mengarah pada “pertukaran besar”, dan bahwa pihak berwenang Jerman juga ikut terlibat.

    Di akun Telegram miliknya, ilmuwan politik Rusia Stanislav Belkovsky menulis bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin baru-baru ini mengadakan pertemuan mendadak dengan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko di pulau Valaam Rusia, Danau Ladoga. Belkovsky menduga pertemuan itu bisa jadi tentang pertukaran Krieger.

    Ilmuwan politik Rusia Dmitry Oreshkin juga meyakini bahwa pertukaran tahanan ini merupakan upaya pemerintah Rusia untuk menghidupkan kembali praktik lama Soviet dalam memaksa konsesi di luar negeri dan mencegah perbedaan pendapat di dalam negeri. Oreshkin menambahkan bahwa ia memperkirakan praktik ini akan terus berlanjut.

    “Putin adalah perwakilan dari sistem ini,” katanya. “Dia mengembalikan formula yang jelas dan familiar tentang bagaimana warga Soviet harus menjalani kehidupan mereka.”

    (kp/rs)

    (ita/ita)

  • Gedung 5 Lantai Terbakar di Ibu Kota Filipina, 11 Orang Tewas

    Gedung 5 Lantai Terbakar di Ibu Kota Filipina, 11 Orang Tewas

    Manila

    Sebuah gedung lima lantai di kawasan pecinan di Manila, Filipina, dilanda kebakaran mematikan. Sedikitnya 11 orang tewas dalam kebakaran yang melalap gedung permukiman dan komersial tersebut.

    Seperti dilansir Reuters, Jumat (2/8/2024), kebakaran yang menyelimuti gedung di area distrik Binondo, Manila itu berhasil dipadamkan sekitar tiga jam setelah petugas pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi sekitar pukul 07.30 pagi waktu setempat.

    Penyebab kebakaran tersebut belum diketahui secara jelas.

    “Istri pemilik gedung itu termasuk di antara mereka yang tewas,” tutur seorang pejabat setempat, Nelson Ty, kepada stasiun radio DZRH.

    Dia menambahkan bahwa para pedagang setempat menggunakan gedung tersebut untuk menyimpan barang-barang mereka pada malam hari.

    Namun, sebut Ty, belum diketahui jelas apakah ada lebih banyak orang yang terjebak di dalam gedung saat kebakaran terjadi dan dikhawatirkan tewas.

    Filipina memiliki catatan buruk dalam menerapkan standar keselamatan kebakaran terhadap gedung-gedung, rumah dan perkantoran.

    Insiden kebakaran yang terjadi pada Agustus tahun lalu menghanguskan gedung permukiman dan gudang setempat hingga menewaskan sedikitnya 16 orang.

    Pada Mei 2023, kebakaran besar-besaran menghanguskan gedung Kantor Post Pusat yang bersejarah di ibu kota Filipina.

    Sementara tahun 2017 lalu, sedikitnya 37 agen call center dan seorang petugas keamanan tewas setelah kebakaran menghanguskan sebuah pusat perbelanjaan di kota Davao bagian selatan.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Teleponan dengan Biden, Erdogan Bilang Israel Coba Perluas Perang Gaza

    Teleponan dengan Biden, Erdogan Bilang Israel Coba Perluas Perang Gaza

    Jakarta

    Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan kepada Presiden Amerika Serikat Joe Biden bahwa Israel berusaha menyebarkan perang Gaza ke wilayah yang lebih luas dan tidak menginginkan gencatan senjata.

    Hal itu disampaikan Erdogan kepada Biden dalam percakapan via telepon pada Kamis (2/8) waktu setempat, menurut kantor kepresidenan Turki seperti dilansir Al Arabiya dan Reuters, Jumat (2/8/2024).

    Dalam sebuah pernyataan, kantor kepresidenan Turki mengatakan Erdogan memberi tahu Biden bahwa pemerintah Israel telah menunjukkan keengganannya untuk mencapai gencatan senjata di Gaza “di setiap langkah”.

    Erdogan juga mengatakan bahwa pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kepada Kongres AS beberapa waktu lalu telah memicu “kekecewaan yang mendalam” di Turki dan dunia.

    Erdogan juga mengatakan bahwa pembunuhan Ismail Haniyeh, kepala biro politik kelompok Hamas, telah memberikan “pukulan berat” bagi upaya gencatan senjata. Dalam percakapan telepon dengan Biden tersebut, Erdogan juga berjanji untuk terus berupaya meningkatkan hubungan antara sekutu-sekutu NATO tersebut.

    Pembunuhan Haniyeh dan tewasnya komandan utama Hizbullah dalam serangan Israel di Beirut, Lebanon telah membuat Timur Tengah mendidih. Terkait perkembangan ini, Presiden Amerika Serikat Joe Biden memerintahkan militer Amerika Serikat untuk mengerahkan “aset-aset pertahanan” baru di Timur Tengah.

    Ini dilakukan setelah Iran dan kelompok Hizbullah bersumpah untuk membalas dendam terhadap Israel dan “mereka yang berada di balik” pembunuhan dua petinggi Hizbullah dan Hamas tersebut.

    “Presiden membahas upaya untuk mendukung pertahanan Israel terhadap ancaman-ancaman, termasuk terhadap rudal balistik dan drone, dengan mencakup pengerahan militer AS yang baru untuk pertahanan,” kata Gedung Putih dalam pernyataan tentang percakapan telepon antara Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dilansir Al Arabiya, Jumat (2/8/2024).

    Rencana baru tersebut disusun selama pertemuan mingguan antara menteri pertahanan AS, ketua Kepala Staf Gabungan, dan komandan Komando Pusat Amerika Serikat (CENTCOM) sebagai tanggapan atas kemungkinan serangan balasan oleh Iran dan Hizbullah. Demikian disampaikan sumber yang mengetahui perencanaan tersebut kepada Al Arabiya English.

    Gedung Putih mengatakan, sementara Biden menekankan komitmen AS untuk membantu pertahanan Israel, ia juga “menekankan pentingnya upaya berkelanjutan untuk meredakan ketegangan yang lebih luas di kawasan tersebut.”

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Pelayat Berebut Angkat Peti Mati Komandan Hizbullah yang Dibunuh Israel

    Pelayat Berebut Angkat Peti Mati Komandan Hizbullah yang Dibunuh Israel

    Beirut

    Pemakaman komandan kelompok Hizbullah, Fuad Shukr, digelar di Lebanon dengan dihadiri ratusan pelayat. Beberapa pelayat bahkan tampak berebut mengangkat peti jenazah Shukr.

    Seperti dilansir Associated Press dan BBC, Jumat (2/8/2024), kerumunan besar orang yang mengenakan pakaian serba hitam bergabung dalam pemakaman Shukr yang digelar di pinggiran selatan Beirut pada Kamis (1/8) waktu setempat.

    Para pelayat tampak membawa poster bergambar wajah mendiang Shukr, sembari mengibarkan bendera Hizbullah yang berwarna kuning-hijau. Ada juga pelayat yang meneriakkan sejumlah slogan kelompok yang didukung Iran tersebut, terkadang dengan kepalan tangan terangkat ke udara.

    Ketika peti jenazah Shukr dibawa ke lokasi seremoni pemakaman, beberapa pelayat bergerak mendekat untuk menyentuh atau ikut mengangkat peti jenazah tersebut.

    Ratusan pelayat kemudian menghadiri seremoni pemakaman Shkur yang digelar di sebuah auditorium di Beirut. Para pengawal memakai baret merah mengangkat peti jenazah Shukr yang diselimuti bendera Hizbullah, menyusuri lorong dengan diiringi band militer kelompok tersebut.

    Shukr menjadi komandan senior Hizbullah yang paling terkenal, sejauh ini, yang tewas dibunuh oleh Israel sejak konflik memanas beberapa bulan terakhir.

    Israel telah mengaku bertanggung jawab atas serangan udara yang menewaskan Shukr di Beirut pada Selasa (30/7) waktu setempat. Seorang penasihat militer Iran dan beberapa warga sipil tewas dalam serangan yang sama.

    Disebutkan oleh Tel Aviv bahwa Shukr merupakan dalang di balik serangan roket yang menewaskan 12 remaja dan anak-anak di sebuah lapangan sepakbola di area Dataran Tinggi Golan pada Sabtu (27/7) lalu.

    Seremoni pemakaman komandan Hizbullah, Fuad Shukr, yang tewas dibunuh Israel Foto: AP Photo/Hussein Malla

    Hizbullah telah membantah keterlibatan dalam serangan itu, meskipun pada awalnya kelompok itu mengklaim telah melancarkan serangan terhadap pangkalan militer Israel di area tersebut, yang memicu dugaan bahwa serangan itu tidak tepat sasaran.

    Sosok Shukr yang juga dikenal sebagai al-Hajj Mohsin, merupakan penasihat dekat pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.

    Dalam pidatonya via video link saat seremoni pemakaman Shukr, Nasrallah memuji Shukr sebagai seorang komandan veteran dan kembali membantah bahwa Hizbullah mendalangi serangan mematikan di Golan.

    “Kita memiliki keberanian untuk bertanggung jawab atas tindakan yang kita lakukan, meskipun itu sebuah kesalahan. Jika kita melakukan kesalahan, kita akan mengakuinya dan meminta maaf. Musuh menjadikan dirinya sebagai hakim, juri, dan algojo tanpa bukti apa pun,” tegas Nasrallah.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Iran dan Kawan-kawan Bertemu Bahas Pembalasan untuk Israel

    Iran dan Kawan-kawan Bertemu Bahas Pembalasan untuk Israel

    Teheran

    Para pejabat tinggi Iran menggelar pertemuan dengan perwakilan sekutu regional Teheran dari Lebanon, Yaman dan Irak. Pertemuan itu dimaksudkan untuk membahas potensi pembalasan terhadap Israel, setelah pembunuhan pemimpin biro politik kelompok Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran.

    Seperti dilansir Reuters, Jumat (2/8/2024), kawasan Timur Tengah menghadapi risiko konflik yang meluas antara Israel, Iran dan proksi-proksinya usai pembunuhan Haniyeh di Teheran pada Rabu (31/7) dan pembunuhan komandan senior Hizbullah, Fuad Shukr, dalam serangan di pinggiran Beirut pada Selasa (30/7).

    Lima sumber yang dikutip Reuters mengungkapkan bahwa para perwakilan dari sekutu-sekutu Iran di Palestina, Hamas dan Jihad Islam, kemudian dari kelompok Houthi di Yaman, kelompok Hizbullah di Lebanon, dan kelompok perlawanan Irak menghadiri pertemuan di Teheran pada Kamis (1/8) waktu setempat.

    “Iran dan para anggota perlawanan akan melakukan penilaian menyeluruh setelah pertemuan di Teheran untuk menemukan cara terbaik dan paling efektif untuk membalas rezim Zionis (Israel),” sebut seorang pejabat senior Iran yang enggan disebut namanya, tapi mengetahui secara langsung pertemuan itu.

    Seorang pejabat Iran lainnya, yang juga tidak bersedia disebut namanya, mengatakan bahwa pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei dan anggota senior Garda Revolusi Iran akan turut hadir dalam pertemuan tersebut.

    “Bagaimana respons Iran dan kelompok perlawanan saat ini sedang ditinjau… Ini sudah pasti akan terjadi dan rezim Zionis (Israel) pasti akan menyesalinya,” tegas Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Jenderal Mohammad Baqeri, saat berbicara kepada televisi pemerintah Teheran pada Kamis (1/8).

    Iran dan Hamas menuduh Israel mendalangi serangan yang menewaskan Haniyeh, hanya beberapa jam setelah dia menghadiri seremoni pelantikan Masoud Pezeshkian sebagai Presiden baru Teheran. Namun Tel Aviv belum memberikan komentar, bahkan mengaku bertanggung jawab, atas kematian Haniyeh.

    Hal itu memicu ancaman balas dendam terhadap Israel dari Hamas, Iran dan proksi-proksinya, yang semakin menambah kekhawatiran meluasnya perang yang berkecamuk di Jalur Gaza menjadi perang besar-besaran di kawasan Timur Tengah.

    “Semua front perlawanan akan membalas dendam untuk darah Haniyeh,” tegas Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, Ali Akbar Ahmadian, saat berbicara kepada kantor berita Mehr.

    Pada 13 April lalu, Iran melancarkan rentetan serangan rudal dan drone terhadap Israel untuk membalas dugaan serangan mematikan Tel Aviv terhadap kompleks kedutaannya di Damaskus, Suriah, pada 1 April. Namun hampir semua serangan rudal dan drone Teheran diklaim berhasil ditembak jatuh oleh Tel Aviv.

    “Respons Iran terhadap pembunuhan Haniyeh yang mati syahid akan lebih kuat dari sebelumnya,” cetus mantan komandan senior Garda Revolusi Iran, Esmail Kosari, saat berbicara kepada televisi pemerintah Teheran.

    Sementara itu, Panglima Angkatan Udara Israel, Tomer Bar, saat berbicara dalam seremoni wisuda militer di Israel pada Rabu (31/7) malam, memperingatkan bahwa Tel Aviv akan mengambil tindakan terhadap siapa saja yang berencana melukai warganya.

    “Kita juga sangat siap dalam pertahanan. Ratusan tentara pertahanan udara, bersama dengan para personel kendali udara, ditempatkan di seluruh negeri dengan sistem terbaik, siap menjalankan misinya,” tegasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)