Jenis Media: Internasional

  • Ada Dugaan Sabotase, Pangkalan Militer di Jeman Ditutup

    Ada Dugaan Sabotase, Pangkalan Militer di Jeman Ditutup

    Berlin

    Sebuah pangkalan militer di Jerman terpaksa disegel atau ditutup ketika otoritas berwenang menyelidiki dugaan aksi sabotase yang memicu kontaminasi pada fasilitas setempat. Ribuan tentara yang bermarkas di pangkalan militer tersebut disarankan untuk tidak meminum air keran yang ada di sana.

    Seperti dilansir Reuters, Rabu (14/8/2024), penutupan pangkalan militer yang terletak di sebelah bandara Cologne itu dilaporkan oleh majalah ternama, Spiegel, dalam laporan terbarunya.

    Air keran yang bisa diminum pada pangkalan militer tersebut diduga telah terkontaminasi, setelah seseorang memaksa masuk ke dalam kompleks militer yang terletak berbatasan dengan bandara Cologne tersebut. Tidak disebutkan lebih lanjut soal motif maupun identitas penyusup tersebut.

    Laporan Express.co.uk menyebut sebuah lubang ditemukan pada pagar pembatas di pangkalan militer tersebut.

    Dampak dari situasi itu, memo internal dirilis yang isinya mengimbau ribuan tentara yang bekerja di pangkalan militer itu untuk tidak mengonsumsi air keran yang ada di kompleks tersebut.

    Memo tersebut juga menyarankan bahwa siapa saja yang masih ada di dalam pangkalan militer itu untuk menginterogasi “orang-orang tidak dikenal” dan melaporkan “setiap perilaku mencurigakan”.

    Sejauh ini, tidak ada tentara yang diizinkan memasuki lokasi tersebut. Pihak kepolisian setempat, kepolisian militer, dan badan intelijen militer Jerman, MAD, menurut laporan Spiegel, sedang menyelidiki lebih lanjut kasus tersebut.

    Pangkalan militer di area Cologne-Wahn yang kini ditutup itu menampung sekitar 4.300 tentara dan 1.200 pegawai sipil. Disebutkan juga bahwa pangkalan militer tersebut merupakan markas bagi armada pesawat militer yang digunakan untuk perjalanan Kanselir Jerman Olaf Scholz dan para menterinya.

    Kementerian Pertahanan Jerman dan badan intelijen militer MAD belum memberikan pernyataan resmi terkait laporan Spiegel tersebut.

    Sementara Kepolisian Cologne mengatakan pihaknya tidak bisa berkomentar apa pun.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Ukraina Akan Setop Penyerbuan Jika Rusia Sepakat Damai

    Ukraina Akan Setop Penyerbuan Jika Rusia Sepakat Damai

    Kyiv

    Pemerintah Ukraina menegaskan pasukannya tidak akan menduduki wilayah Rusia yang berhasil direbut dalam penyerbuan mengejutkan sejak pekan lalu. Kyiv justru menawarkan untuk menghentikan penyerbuannya jika Moskow menyetujui “perdamaian yang adil”.

    Seperti dilansir AFP, Rabu (14/8/2024), pasukan Ukraina menyerbu wilayah Kursk di Rusia sejak Selasa (6/8) dini hari lalu, merebut dua lusin area permukiman dalam serangan terbesar yang dilancarkan tentara asing di wilayah Rusia sejak Perang Dunia II.

    Moskow, pada Selasa (13/8), mengatakan bahwa pasukannya telah menangkal serangan baru di wilayah Kursk.

    Lebih dari 120.000 orang dilaporkan telah meninggalkan wilayah Kursk sejak penyerbuan terjadi. Panglima militer Ukraina, Oleksandr Syrsky, mengklaim bawa pasukannya telah menguasai wilayah Rusia sekitar 1.000 kilometer persegi.

    Menurut analisis data oleh AFP dari Institut Studi Perang yang berbasis di Amerika Serikat (AS), wilayah Rusia seluas setidaknya 800 kilometer persegi kini berada di bawah kendali Ukraina hingga Senin (12/8) waktu setempat.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Georgiy Tykhy, mengatakan pada Selasa (13/8) bahwa Kyiv tidak tertarik untuk “mengambil alih” wilayah Rusia. Dia membela operasi militer Ukraina itu sebagai tindakan yang “benar-benar sah”.

    “Semakin cepat Rusia setuju untuk memulihkan perdamaian yang adil… semakin cepat penyerbuan pasukan pertahanan Ukraina ke Rusia akan dihentikan,” tegas Tyky dalam pernyataan kepada wartawan.

    Otoritas Ukraina juga mengatakan bahwa pihaknya memberlakukan pembatasan pergerakan pada zona sepanjang 20 kilometer di wilayah Sumy yang terletak di sepanjang perbatasan dengan wilayah Kursk karena “peningkatan intensitas permusuhan” dan aktivis “sabotase”.

    Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim pasukannya telah “menggagalkan” serangan terbaru Ukraina di wilayah Kursk oleh “kelompok musuh yang menggunakan kendaraan lapis baja untuk menerobos jauh ke wilayah Rusia”.

    Kepala dinas keamanan Rusia, FSB, Alexander Bortinov menyebut Kyiv melancarkan serangan “dengan dukungan kolektif Barat”.

    Sebelumnya, otoritas Kursk dan Belgorod menetapkan keadaan darurat di wilayah masing-masing saat penyerbuan pasukan Ukraina terus berlanjut.

    Presiden Vladimir Putin, pada Senin (12/8), telah memerintahkan militer Rusia untuk “mengusir” pasukan Ukraina yang menyerbu negaranya.

    Dalam rapat dengan para pejabat Moskow seperti disiarkan televisi setempat, Putin mengatakan bahwa “salah satu tujuan yang jelas dari musuh adalah untuk menabur perselisihan” dan “menghancurkan persatuan dan kohesi masyarakat Rusia”.

    Putin juga menyebut Ukraina ingin “meningkatkan posisi negosiasinya” untuk setiap perundingan di masa depan dengan Rusia.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Pasukan Ukraina Serbu Rusia, Belgorod Umumkan Keadaan Darurat

    Pasukan Ukraina Serbu Rusia, Belgorod Umumkan Keadaan Darurat

    Moskow

    Otoritas Belgorod di Rusia menetapkan keadaan darurat pada Rabu (14/8) waktu setempat, saat penyerbuan pasukan Ukraina terus berlanjut. Otoritas Belgorod menyebut situasinya “sangat sulit” di wilayah perbatasan yang dibombardir oleh Ukraina tersebut.

    “Situasi di wilayah Belgorod masih sangat sulit dan tegang akibat gempuran dari Angkatan Bersenjata Ukraina. Rumah-rumah hancur, warga sipil tewas dan terluka,” tutur Gubernur Belgorod, Vyacheslav Gladkov, dalam pernyataan via Telegram, seperti dilansir AFP, Rabu (14/8/2024).

    Dia menambahkan bahwa mulai Rabu (14/8) waktu setempat, keadaan darurat akan mulai diberlakukan di Belgorod.

    “Keadaan darurat akan diberlakukan di tingkat regional, diikuti dengan permintaan kepada komisi pemerintah untuk mengumumkan keadaan darurat federal,” ucap Gladkov dalam pernyataannya.

    Wilayah Belgorod di Rusia yang berbatasan dengan Kharkiv di Ukraina, merupakan wilayah tetangga Kursk yang menjadi target penyerbuan awal Kyiv sejak pekan lalu. Penyerbuan Ukraina yang dilakukan secara mendadak itu tercatat sebagai serangan lintas perbatasan paling signifikan di Rusia sejak Perang Dunia II.

    Gladkov, dalam pernyataannya, menyebut Belgorod juga diserang oleh drone-drone militer Ukraina.

    “Dua permukiman di wilayah Belgorod diserang oleh drone-drone Angkatan Bersenjata Ukraina. Tidak ada korban jiwa,” sebutnya.

    “Di Shebekino, akibat beberapa serangan drone terhadap sebuah gedung apartemen, satu apartemen terbakar dan puing-puing bangunan runtuh. Jalur pasokan gas juga rusak,” imbuh Gladkov.

    Gubernur Kursk, Alexei Smirnov, telah menetapkan keadaan darurat di wilayahnya sejak pekan lalu, menyusul penyerbuan pasukan Ukraina, yang menurut otoritas setempat telah menembus setidaknya 12 kilometer ke dalam wilayah tersebut dan merebut 28 kota dan desa setempat.

    Presiden Vladimir Putin, pada Senin (12/8) waktu setempat, memerintahkan militer Rusia untuk “mengusir” pasukan Ukraina yang menyerbu negara tersebut.

    Laporan Smirnov menyebut sekitar 121.000 orang telah dievakuasi dari Kursk sejak dimulainya pertempuran. Dia melaporkan bahwa sedikitnya 12 warga sipil tewas dan 121 orang lainnya mengalami luka-luka akibat pertempuran itu.

    Otoritas Kursk mengumumkan pada Senin (12/8) bahwa mereka memperluas area evakuasi hingga mencakup distrik Belovsky, yang ditinggali sekitar 14.000 orang. Otoritas Belgorod juga mengatakan pihaknya sedang mengevakuasi distrik perbatasannya, Krasnoyaruzhsky.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Biden soal Penyerbuan Ukraina ke Rusia: Dilema untuk Putin

    Biden soal Penyerbuan Ukraina ke Rusia: Dilema untuk Putin

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengomentari penyerbuan pasukan Ukraina terhadap wilayah Rusia, yang memicu pertempuran sepekan terakhir. Biden menyebut penyerbuan Kyiv itu telah “menciptakan dilema nyata” bagi Presiden Vladimir Putin.

    AS telah menegaskan pihaknya tidak mengetahui dan tidak terlibat dalam operasi militer Ukraina, sekutunya, di dalam wilayah Rusia tersebut. Namun para pejabat Washington, seperti dilansir Reuters, Rabu (14/8/2024), terus berhubungan dengan otoritas Kyiv mengenai langkah militer tersebut.

    Sepekan setelah sekitar 1.000 tentara Ukraina menyerbu perbatasan Rusia pada dini hari tanggal 6 Agustus lalu, dengan melibatkan tank-tank dan kendaraan lapis baja, para pejabat AS mengatakan pihaknya masih berusaha mempelajari apa yang ingin dicapai Ukraina dengan serangannya tersebut.

    Saat menjawab pertanyaan wartawan soal penyerbuan Ukraina dalam kunjungannya di New Orleans, Biden mengatakan dirinya mendapatkan pengarahan setiap 4-5 jam selama 6 hari hingga 8 hari terakhir soal operasi militer sekutu AS tersebut.

    “Ini menciptakan dilema nyata bagi Putin,”sebut Biden dalam komentar substantif pertamanya soal operasi militer Ukraina terhadap wilayah Rusia tersebut.

    AS telah memasok persenjataan senilai miliaran dolar Amerika terhadap Ukraina, yang sebagian besar dimaksudkan untuk tujuan pertahanan, ketika Kyiv berupaya mengusir invasi Rusia sejak Februari 2022 lalu.

    Biden, pada Mei lalu, memberikan wewenang kepada Ukraina untuk meluncurkan senjata yang dipasok AS ke target-target militer di dalam wilayah Rusia.

    Dalam pernyataan terbaru, Gedung Putih mengatakan Kyiv tidak menyampaikan pemberitahuan sebelumnya soal penyerbuan terhadap wilayah Kursk di Rusia, yang berlangsung sejak Selasa (6/8) dini hari.

    Militer Rusia mengatakan pada Selasa (13/8) kemarin bahwa pasukannya menyerang balik pasukan Ukraina dengan rudal, drone dan serangan udara.

    Juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, saat berbicara kepada wartawan di dalam pesawat kepresidenan AS, Air Force One, menegaskan Washington tidak terlibat dalam operasi militer Ukraina tersebut.

    “Kami tidak ada hubungannya dengan ini,” ucapnya.

    “Kami tidak terlibat. Kami akan terus melakukan pembicaraan dengan pihak Ukraina mengenai pendekatan mereka, namun merekalah yang berhak untuk berbicara,” imbuh Jean-Pierre.

    Putin mengatakan dirinya meyakini penyerbuan Ukraina itu bertujuan untuk meningkatkan posisi negosiasi Kyiv menjelang kemungkinan perundingan dan memperlambat kemajuan pasukan Rusia di garis depan pertempuran.

    Namun para pejabat AS, yang enggan disebut namanya, menyebut tujuan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dengan penyerbuan itu masih belum diketahui.

    “Kami berusaha mencari tahu apa yang sebenarnya mereka lakukan dan tujuannya di sini, dan itu masih belum 100 persen jelas,” sebut salah satu pejabat AS itu.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Israel Kembali Gempur Lebanon, 2 Anggota Hizbullah Tewas

    Israel Kembali Gempur Lebanon, 2 Anggota Hizbullah Tewas

    Jakarta

    Gerakan Hizbullah mengatakan bahwa serangan udara Israel di Lebanon pada hari Minggu (11/8) waktu setempat, menewaskan dua anggota kelompok perlawanan di Lebanon yang didukung Iran tersebut.

    Hizbullah telah saling tempur hampir setiap hari dengan Israel untuk mendukung sekutunya Hamas, sejak serangan kelompok milisi Palestina itu ke Israel pada 7 Oktober, memicu perang di Gaza.

    Akhir bulan lalu, serangan di pinggiran selatan Beirut, ibu kota Lebanon menewaskan komandan militer tertinggi Hizbullah, Fuad Shukr. Ini terjadi hanya beberapa jam sebelum pembunuhan terhadap pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh dalam sebuah serangan di Teheran, ibh kota Iran. Iran menuding Israel berada di balik serangan tersebut. Namun pemerintah Israel tidak mengonfirmasi ataupun membantahnya.

    Dilansir kantor berita AFP, Senin (12/8/2024), Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan pada hari Minggu (11/8), bahwa “serangan Israel yang menargetkan desa Taybeh hari ini menewaskan dua orang.”

    Hizbullah mengonfirmasi bahwa mereka adalah para petempur kelompok tersebut, yang tewas di Taybeh dekat perbatasan dengan Israel.

    Militer Israel mengatakan telah “menyerang sepanjang hari beberapa bangunan militer Hizbullah di daerah Adaisseh”, yang berada di sebelah Taybeh.

    Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, sedikitnya satu warga Lebanon dan 11 warga Suriah terluka, dua di antaranya luka serius, dalam serangan Israel di Maaroub, dekat Derdghaiya.

    Secara terpisah, Kementerian Kesehatan menetapkan bahwa seorang pria Lebanon yang meninggal karena luka-luka yang diderita dalam serangan Israel “beberapa hari lalu” di desa selatan Beit Lif adalah seorang petempur Hizbullah, bukan warga sipil seperti yang dilaporkan sebelumnya.

    Hizbullah mengatakan pada Senin malam waktu setempat, bahwa mereka meluncurkan rentetan roket “sebagai tanggapan” terhadap tembakan Israel, yang menargetkan pasukan yang ditempatkan di Israel utara.

    “Sekitar 30 proyektil diidentifikasi melintas dari Lebanon menuju wilayah Kabri,” kata militer Israel pada Senin, melaporkan tidak ada korban jiwa dan mengumumkan serangan balasan.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Tentara AS Luka-luka Akibat Serangan Drone di Suriah

    Tentara AS Luka-luka Akibat Serangan Drone di Suriah

    Damaskus

    Posisi pasukan militer Amerika Serikat (AS) di wilayah Suriah dihantam serangan drone. Sejumlah tentara AS mengalami luka-luka akibat serangan itu, dengan beberapa menjalani pemeriksaan untuk cedera otak traumatis.

    Namun demikian, seperti dilansir Al Arabiya, Senin (12/8/2024), luka-luka yang dialami tentara-tentara AS itu tidak mengancam nyawa mereka. Serangan drone itu dilaporkan menghantam Zona Pendaratan Rumalyn di wilayah Suriah.

    Seorang pejabat pertahanan AS, yang tidak disebut namanya, mengungkapkan bahwa beberapa personel militer AS dan pasukan koalisi internasional sedang menjalani perawatan medis atas luka-luka ringan yang mereka alami, termasuk karena menghirup terlalu banyak asap, setelah serangan drone tersebut.

    “Tidak ada anggota militer AS yang mengalami luka serius kemarin ketika serangan drone menghantam Zona Pendaratan Rumalyn di Suriah,” tutur pejabat pertahanan AS tersebut.

    Disebutkan lebih lanjut bahwa beberapa tentara AS yang mengalami luka-luka menjalani pemeriksaan untuk mengetahui adanya cedera otak traumatis, sedangkan beberapa personel militer AS lainnya dievakuasi ke lokasi terpisah untuk menjalani evaluasi lebih lanjut “dalam langkah yang sangat berhati-hati”.

    Namun menurut pejabat pertahanan AS tersebut, tidak ada satu pun cedera yang mengancam nyawa para tentara AS.

    Disebutkan juga bahwa satu set fasilitas di area militer tersebut mengalami kerusakan akibat serangan drone itu. Para pejabat militer AS, menurut pejabat pertahanan tersebut, masih melakukan penilaian terhadap dampak yang ditimbulkan oleh serangan tersebut.

    “Meskipun mereka memuji langkah pencegahan yang cepat dan efektif bisa membatasi dampak drone tersebut,” sebut pejabat pertahanan AS itu.

    Sejauh ini belum ada kelompok maupun pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan terbaru terhadap pasukan AS di Timur Tengah tersebut.

    Serangan drone di Suriah itu terjadi setelah pangkalan udara Ain al-Asad yang ada di Irak dihantam serangan roket pada awal bulan ini, yang membuat lima tentara AS dan dua kontraktor militer AS mengalami luka-luka.

    Lima korban luka di antaranya dirawat di pangkalan udara tersebut, sedangkan dua korban luka lainnya telah dievakuasi untuk perawatan lebih lanjut. Pejabat setempat memastikan semuanya dalam kondisi stabil.

    Beberapa waktu terakhir, pasukan AS yang ditempatkan di Irak dan Suriah dihantam banyak serangan yang biasanya diklaim oleh kelompok milisi pro-Iran.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Kesaksian Warga Palestina Disiksa di Penjara Israel: Dipukuli Habis-habisan

    Kesaksian Warga Palestina Disiksa di Penjara Israel: Dipukuli Habis-habisan

    Jakarta

    Peringatan: Artikel ini berisi detail yang mungkin mengganggu kenyamanan Anda.

    Organisasi hak asasi manusia terkemuka di Israel mengatakan puluhan tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel mengalami penyiksaan dan kondisi mereka semakin memburuk sejak pertikaian tak berkesudahan di Gaza sejak Oktober 2023.

    Laporan B’tselem yang bertajuk Welcome to Hell, memuat kesaksian dari 55 tahanan Palestina yang baru saja dibebaskan. Mereka menggambarkan memburuknya kondisi di dalam penjara secara dramatis sejak dimulainya pertikaian di Gaza sejak 10 bulan lalu.

    Ini adalah laporan terbaru dari serangkaian laporan, termasuk laporan PBB, yang berisi tuduhan mengejutkan mengenai penyiksaan yang ditujukan terhadap tahanan Palestina.

    B’tselem mengatakan kesaksian yang dikumpulkan para peneliti sangat konsisten.

    “Semuanya berkali-kali menyampaikan hal yang sama kepada kami,” kata Yuli Novak, direktur eksekutif B’tselem.

    “Penganiayaan yang terus-menerus, kekerasan sehari-hari, kekerasan fisik dan kekerasan mental, penghinaan, kurang tidur, orang-orang kelaparan.”

    ‘Sel yang penuh sesak dan kotor’

    Sejak serangan mematikan Hamas pada tanggal 7 Oktober, yang menewaskan sekitar 1.200 warga Israel dan warga negara asing, jumlah tahanan Palestina meningkat dua kali lipat menjadi sekitar 10.000.

    Penjara-penjara Israel sebagian dijalankan oleh tentara, sisanya dikelola oleh petugas penjara sudah kewalahan.

    Penjara penuh sesak. Satu sel diisi puluhan narapidana yang dirancang untuk menampung tidak lebih dari enam orang.

    Laporan B’tselem menggambarkan sel-sel yang penuh sesak dan kotor, tempat beberapa narapidana terpaksa tidur di lantai, terkadang tanpa kasur atau selimut.

    Beberapa tahanan ditangkap segera setelah serangan Hamas. Yang lainnya ditangkap di Gaza ketika invasi Israel sedang berlangsung, atau ditangkap di Israel dan Tepi Barat yang diduduki.

    Banyak di antara mereka yang kemudian dibebaskan tanpa dakwaan.

    BBCFiras Hassan mengatakan “hidupnya berubah total” ketika menjadi tahanan di penjara Israel setelah serangan 7 Oktober

    Firas Hassan sudah dipenjara pada Oktober, dan ditahan di bawah “penahanan administratif”, sebuah tindakan yang memungkinkan tersangka meskipun banyak diterapkan pada warga Palestina dapat ditahan, tanpa batas waktu, tanpa dakwaan.

    Israel mengatakan bahwa penerapan kebijakan tersebut diperlukan dan mematuhi hukum internasional.

    Firas mengatakan dia melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana kondisi memburuk dengan cepat setelah tanggal 7 Oktober.

    “Hidup berubah total,” katanya kepada saya ketika kami bertemu di Tuqu’, sebuah desa di Tepi Barat di selatan Bethlehem.

    “Saya menyebut apa yang terjadi sebagai tsunami.”

    Hassan telah keluar masuk penjara sejak awal tahun sembilan puluhan, dua kali dituduh menjadi anggota Jihad Islam Palestina kelompok milisi yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Israel dan sebagian besar negara Barat.

    Dia tidak merahasiakan afiliasi masa lalunya, dengan mengatakan bahwa dia pernah “aktif”.

    Baca juga:

    Familier dengan kerasnya kehidupan di penjara, ia mengatakan bahwa ia tidak mempersiapkan apa pun untuk menghadapi apa yang terjadi ketika petugas memasuki selnya dua hari setelah tanggal 7 Oktober.

    “Kami dipukuli habis-habisan oleh 20 petugas, pria bertopeng menggunakan pentungan dan tongkat, anjing dan senjata api,” katanya.

    “Kami diikat dari belakang, mata kami ditutup, dan dipukuli dengan kejam. Darah mengucur dari wajah saya. Mereka terus memukuli kami selama 50 menit. Saya melihat mereka dari bawah penutup mata. Mereka merekam kami sambil memukuli kami.”

    Hassan akhirnya dibebaskan, tanpa dakwaan, pada April silam, dan saat itu dia mengatakan bahwa dia telah kehilangan 20kg berat badan nya.

    Sebuah video yang direkam pada hari pembebasannya menunjukkan sosok kurus.

    “Saya pernah menghabiskan 13 tahun di penjara,” katanya kepada peneliti B’tselem pada akhir bulan itu, “dan tidak pernah mengalami hal seperti itu.”

    BBCSari Khourieh, seorang warga Arab Israel, mengatakan tidak ada hukum atau ketertiban di dalam penjara Israel utara tempat dia ditahan selama 10 hari.

    Namun bukan hanya warga Palestina dari Gaza dan Tepi Barat yang berbicara tentang penyiksaan di penjara-penjara Israel.

    Warga negara Israel keturunan Arab, seperti Sari Khourieh, yang berprofesi sebagai pengacara, mengatakan hal itu juga terjadi pada mereka.

    Khourieh ditahan di Penjara Megiddo di Israel utara selama 10 hari pada bulan November lalu. Polisi mengatakan bahwa dua unggahan di akun Facebook miliknya mengagung-agungkan tindakan Hamas tuduhan yang segera dibantahnya.

    Namun pengalaman singkatnya di penjara yang pertama hampir menghancurkannya.

    “Mereka kehilangan akal,” katanya tentang pemandangan yang dia saksikan di Megiddo.

    “Tidak ada hukum. Tidak ada ketertiban di dalam.”

    Baca juga:

    Khourieh mengatakan dia terhindar dari penyiksaan terburuk. Namun dia mengaku terkejut dengan perlakuan yang diterima sesama narapidana.

    “Mereka memukuli mereka dengan kejam tanpa alasan,” katanya kepada kami.

    “Mereka berteriak, ‘kami tidak melakukan apa-apa. Anda tidak perlu memukul kami.’”

    Saat berbicara dengan tahanan lain, dia segera mengetahui bahwa apa yang dilihatnya tidak normal.

    “Itu bukanlah perlakuan terbaik sebelum 7 Oktober, kata mereka kepada saya, namun setelahnya semuanya berbeda.”

    Saat berada di sel isolasi yang dikenal oleh para tahanan sebagai Tora Bora (merujuk pada jaringan gua al-Qaeda di Afghanistan), Khourieh mengatakan dia mendengar seorang narapidana yang dipukuli memohon bantuan medis di sel yang berdekatan.

    Menurut Khourieh, dokter mencoba menyelamatkannya, namun dia meninggal tak lama kemudian.

    Menurut laporan PBB, “pengumuman oleh Layanan Penjara Israel (IPS) dan organisasi tahanan menunjukkan bahwa 17 warga Palestina telah tewas dalam tahanan IPS antara tanggal 7 Oktober dan 15 Mei”.

    Sementara itu, pengacara militer Israel mengatakan pada tanggal 26 Mei bahwa mereka sedang menyelidiki kematian 35 tahanan Gaza dalam tahanan tentara.

    Beberapa bulan setelah pembebasan Khourieh sekali lagi, tanpa dakwaan pengacara tersebut masih kesulitan memahami apa yang ia saksikan di Megiddo.

    “Saya orang IsraelSaya seorang pengacara,” katanya kepada kami.

    “Saya telah melihat dunia di luar penjara. Sekarang saya di dalam. Saya melihat dunia lain.”

    Baca juga:

    Keyakinannya terhadap kewarganegaraan dan supremasi hukum, katanya, telah hancur.

    “Semuanya hancur setelah pengalaman ini.”

    Kami menyampaikan klaim mengenai penganiayaan yang meluas terhadap tahanan Palestina kepada pihak berwenang yang terlibat.

    Tentara mengatakan mereka “menolak tuduhan terang-terangan mengenai penganiayaan sistematis terhadap tahanan”.

    “Keluhan nyata mengenai pelanggaran atau kondisi penahanan yang tidak memuaskan,” kata pihak militer kepada kami, “akan diteruskan ke badan terkait di IDF, dan ditangani sebagaimana mestinya.”

    Sementara itu, layanan penjara mengatakan mereka “tidak mengetahui klaim yang Anda jelaskan, dan sejauh yang kami tahu, tidak ada kejadian seperti itu yang terjadi”.

    Channel 13The Israeli Prison Service denies the allegations of abuse, saying “no such events have occurred”

    Sejak 7 Oktober, Israel menolak memberikan akses terhadap tahanan Palestina kepada Komite Palang Merah Internasional (ICRC), sebagaimana diwajibkan oleh hukum internasional.

    Tidak ada penjelasan yang diberikan atas penolakan ini, namun pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sering mengungkapkan rasa frustrasinya atas kegagalan ICRC dalam mendapatkan akses terhadap sandera Israel dan sandera lainnya yang ditahan di Gaza.

    Asosiasi Hak Sipil di Israel (ACRI) menuduh pemerintah “secara sadar menentang hukum internasional”.

    Perlakuan terhadap tahanan Palestina memicu kemarahan publik, ketika para demonstran sayap kanan termasuk anggota parlemen Israel berusaha keras untuk mencegah penangkapan tentara yang dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap seorang tahanan dari Gaza di pangkalan militer Sde Teiman.

    Beberapa dari mereka yang melakukan protes adalah pengikut menteri keamanan garis keras Israel, Itamar Ben Gvir, orang yang bertanggung jawab atas layanan penjara.

    Ben Gvir sering berkoar-koar bahwa di bawah pengawasannya, kondisi para tahanan Palestina semakin memburuk.

    “Saya bangga bahwa pada masa saya, kami telah mengubah semua kondisi,” katanya kepada anggota parlemen Israel, Knesset, dalam sesi di parlemen pada Juli.

    Bagi B’Tselem, Ben Gvir memikul tanggung jawab yang berat atas pelanggaran yang kini dilaporkan.

    “Sistem ini berada di tangan kelompok sayap kanan, menteri paling rasis yang pernah dimiliki Israel,” kata Yuli Novak kepada kami.

    Baginya, perlakuan Israel terhadap tahanan, setelah peristiwa traumatis tanggal 7 Oktober, merupakan indikator berbahaya dari kemerosotan moral bangsa.

    “Trauma dan kecemasan menyertai kita setiap hari,” katanya.

    “Tetapi membiarkan hal ini mengubah kita menjadi sesuatu yang tidak manusiawi, tidak melihat manusia, menurut saya tragis.”

    (ita/ita)

  • Singapore Airlines Berasap Saat Mendarat, Landasan Bandara Jepang Ditutup

    Singapore Airlines Berasap Saat Mendarat, Landasan Bandara Jepang Ditutup

    Tokyo

    Sebuah pesawat yang dioperasikan maskapai Singapore Airlines mengeluarkan asap saat melakukan pendaratan di Bandara Narita, Jepang. Akibatnya, landasan Bandara Narita terpaksa ditutup sementara pada Senin (12/8) pagi waktu setempat.

    Seperti dilansir AFP, Senin (12/8/2024), laporan para pejabat bandara dan dinas pemadam kebakaran Jepang menyebut asap berwarna putih mengepul dari salah satu mesin pesawat Singapore Airlines, yang jenisnya tidak disebut lebih lanjut, saat pendaratan berlangsung di landasan B pada Bandara Narita.

    Kepulan asap itu memicu pengerahan cepat enam mobil pemadam kebakaran dan dua ambulans ke landasan pacu.

    Landasan B pada Bandara Narita terpaksa ditutup sementara pada Senin (12/8) pagi, sekitar pukul 07.40 waktu setempat, atau sesaat setelah penerbangan Singapore Airlines itu mendarat.

    “Kami menerima laporan asap putih mengepul dari mesin sebelah kiri,” tutur seorang pejabat dinas pemadam kebakaran Narita, yang enggan disebut namanya, saat berbicara kepada AFP.

    Namun demikian, para petugas cepat tanggap setempat tidak menemukan tanda-tanda kebakaran pada pesawat tersebut, dan tidak ada korban luka dalam insiden ini. Pesawat tersebut membawa 276 penumpang dan awak saat insiden ini terjadi.

    Para petugas pemadam kebakaran meninggalkan lokasi setelah mengamati pesawat itu selama lebih dari satu jam.

    Pemicu munculnya asap putih pada mesin pesawat itu pun belum diketahui secara jelas. Salah satu pejabat Bandara Narita menuturkan kepada AFP bahwa penerbangan Singapore Airlines itu melaporkan kepulan asap ke otoritas bandara setelah mendarat.

    “Ini mengkomunikasikan bahwa ada kemungkinan pesawat mengalami masalah saat mendarat,” ucap juru bicara Bandara Internasional Narita kepada AFP.

    Serpihan ban, menurut juru bicara Bandara Narita, ditemukan di landasan pacu. Namun dia tidak menjelaskan lebih lanjut kaitan antara serpihan ban itu dengan kepulan asap pada pesawat Singapore Airlines yang melakukan pendaratan.

    Tidak ada informasi lebih lanjut dari otoritas Bandara Narita soal insiden yang terjadi.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Israel Yakin Iran Rencanakan Serangan, Bisa Terjadi Beberapa Hari Lagi

    Israel Yakin Iran Rencanakan Serangan, Bisa Terjadi Beberapa Hari Lagi

    Tel Aviv

    Komunitas intelijen Israel meyakini Iran telah memutuskan untuk melancarkan serangan langsung terhadap pihaknya sebagai pembalasan atas pembunuhan tokoh penting Hamas di wilayahnya dua pekan lalu. Teheran diperkirakan akan melancarkan pembalasannya terhadap Tel Aviv dalam beberapa hari ke depan.

    Seperti dilansir Al Arabiya, Senin (12/8/2024), keyakinan Israel itu diungkapkan oleh dua sumber yang dikutip oleh reporter Axios Barak Ravid dalam laporan terbarunya pada Minggu (11/8) waktu setempat.

    Ravid, dalam laporannya via media sosial X, menyebut bahwa Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Yoav Gallant telah berbicara dengan Menhan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin, dan memberitahunya soal persiapan militer Iran yang menunjukkan negara itu mempersiapkan serangan skala besar terhadap Israel.

    Ditambahkan oleh Ravid bahwa serangan balasan Iran terhadap Israel bisa saja terjadi sebelum 15 Agustus, tanggal yang ditetapkan oleh AS, Mesir dan Qatar untuk perundingan gencatan senjata Gaza terbaru. Tel Aviv telah mengonfirmasi akan berpartisipasi dalam perundingan itu, sedangkan Hamas belum menanggapi.

    Timur Tengah dalam situasi siaga tinggi sejak pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran dan pembunuhan komandan senior Hizbullah Fuad Shukr di pinggiran Beirut dua pekan lalu. Iran dan proksi regionalnya, termasuk Hizbullah, menyalahkan Israel atas kedua pembunuhan itu dan bersumpah akan membalas.

    Meskipun Tel Aviv sendiri belum berkomentar apa pun soal kematian Haniyeh. Sejauh ini, Israel hanya mengaku bertanggung jawab atas kematian Shukr.

    Dalam pernyataan yang dirilis tak lama setelah kematian Haniyeh, pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menegaskan bahwa menjadi tugas Teheran untuk membalas kematian Haniyeh mengingat pembunuhan itu terjadi di wilayah Iran.

    Wakil komandan Garda Revolusi Iran (IRGC), Ali Fadavi, dalam pernyataan pada Jumat (9/8) lalu mengatakan bahwa perintah Khamenei soal Israel harus “dihukum” atas pembunuhan Haniyeh akan dilaksanakan “dengan cara terbaik”.

    “Perintah (Khamenei) mengenai hukuman berat terhadap Israel dan balas dendam atas darah martir Ismail Haniyeh sudah jelas dan eksplisit,” ucapnya.

    “Akan dilaksanakan dengan cara terbaik,” tegas Fadavi dalam pernyataannya.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Tragis Helikopter Tabrak Atap Hotel di Australia, Pilot Tewas

    Tragis Helikopter Tabrak Atap Hotel di Australia, Pilot Tewas

    Canberra

    Sebuah helikopter terjatuh dan menabrak atap salah satu hotel, hingga memicu ledakan yang diwarnai bola api besar, di kota wisata Cairns di Australia pada Senin (12/8) dini hari. Kecelakaan ini menewaskan sang pilot helikopter dan memaksa evakuasi ratusan tamu yang menginap di hotel tersebut.

    Seperti dilansir AFP dan media lokal news.com.au, Senin (12/8/2024), para petugas darurat dipanggil ke lokasi kejadian, tepatnya di Hotel Double Tree Hilton di Cairns bagian utara, pada Senin (12/8) dini hari, sekitar pukul 02.00 waktu setempat setelah mendapat laporan sebuah helikopter bermesin ganda jatuh ke atap.

    Kota Cairns yang merupakan kota wisata ternama di Australia, dianggap sebagai pintu gerbang menuju ke Great Barrier Reef.

    Seorang pria yang diidentifikasi sebagai pilot helikopter, dan satu-satunya orang di dalam helikopter tersebut, dinyatakan tewas seketika di lokasi kejadian. Kepolisian setempat menyatakan para penyelidik forensik sedang berupaya untuk mengidentifikasi korban tewas secara resmi.

    Kebakaran sempat terjadi di atap hotel usai helikopter itu terjatuh, namun tidak ada laporan korban luka. Meskipun sedikitnya 400 tamu hotel itu terpaksa dievakuasi keluar bangunan sebagai antisipasi situasi buruk.

    “Bangunan itu dievakuasi sebagai langkah pencegahan dan tidak ada luka-luka yang dialami orang-orang yang ada di daratan,” sebut Kepolisian Negara Bagian Queensland dalam pernyataannya.

    Penyebab jatuhnya helikopter tersebut belum diketahui secara jelas. Penyelidikan sedang dilakukan oleh otoritas berwenang setempat.

    “Polisi telah berada di lokasi kejadian untuk menyelidiki insiden tersebut,” imbuh Kepolisian Negara Bagian Queensland.

    Salah satu video yang diposting ke media sosial menunjukkan kebakaran terjadi di atap hotel tersebut. Laporan media lokal Australia menyebut dua baling-baling helikopter yang jatuh itu copot dan salah satunya mendarat di bagian kolam renang hotel.

    Laporan sejumlah saksi mata, yang dikutip news.com.au, menyebut helikopter itu terdeteksi terbang rendah dalam kecepatan tinggi sebelum tiba-tiba menabrak bagian atap hotel pada dini hari.

    “Helikopter itu sepertinya datang dari dermaga di sana dan lurus ke bawah di atas laut, terbang lurus, dan kecepatannya sangat, sangat cepat. Saya berpikir, ‘wow, itu sepertinya tidak beres’. Helikopter itu terbang cukup rendah, jadi saya… Saya berusaha merekamnya dalam video, tetap kecepatannya terlalu cepat. Dan kemudian helikopter itu menghilang sekitar 5-10 menit. Lalu saya kaget, helikopter itu kembali lagi,” tutur saksi mata bernama Veronica Knight.

    “Helikopter itu kembali menyusuri lautan lagi. Dan The Esplanade, dan kemudian tiba-tiba berbelok ke kanan. Saya baru saja melihat ledakan besar, dan seperti, kebakaran besar dan saya berpikir, iya, helikopter itu langsung menghantam motel,” sebutnya.

    Tidak hanya itu, laporan news.com.au juga menyebut helikopter itu ternyata dicuri dari bandara Cairns. Aaron Finn, selaku CEO maskapai Nautilus Aviation pemilik helikopter tersebut, mengatakan bahwa helikopter itu diambil dari bandara pada dini hari.

    Namun otoritas bandara Cairns mengatakan sejauh ini tidak ada “kompromi terhadap keamanan bandara” yang ditemukan.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)