Jenis Media: Internasional

  • Pengakuan Suami yang Rekrut Banyak Pria untuk Perkosa Istrinya

    Pengakuan Suami yang Rekrut Banyak Pria untuk Perkosa Istrinya

    Jakarta

    Artikel ini mengandung beberapa detail yang mungkin mengganggu Anda.

    Dominique Pelicot, pria 71 tahun yang didakwa membius istrinya hingga tertidur dan merekrut belasan pria untuk melakukan kekerasan seksual terhadap sang istri selama lebih dari 10 tahun, mengakui semua tuduhan terhadapnya.

    Pengakuan ini dibuka dalam kesaksian pertamanya sejak persidangan dibuka pada 2 September lalu.

    Merujuk pada 50 terdakwa lain yang dituduh melakukan perkosaan kepada perempuan yang sekarang menjadi mantan istrinya, Gisle, Pelicot berkata: “Saya adalah seorang pemerkosa, sama seperti pria-pria lain yang ada di ruangan ini.”

    “Mereka semua tahu, mereka tidak bisa mengatakan sebaliknya,” dia berucap.

    Tentang mantan istrinya, dia berkata, “Dia tidak pantas menerima semua ini.”

    “Saya sangat bahagia bersamanya,” kata dia di hadapan pengadilan.

    Meskipun kamera tidak diperbolehkan di dalam ruang sidang, pengadilan ini terbuka untuk umum atas permintaan Gisle Pelicot, yang melepaskan haknya atas anonimitas sejak awal persidangan.

    Tim hukum Gisle mengatakan, persidangan terbuka akan membalikkan “rasa malu” kepada para terdakwa.

    Pelicot, yang merupakan seorang ayah dan kakek, memulai kesaksiannya dengan menceritakan pengalaman traumatis di masa kecilnya, di mana dia dilecehkan oleh seorang perawat pria saat dia berusia sembilan tahun.

    Saat ditanya tentang kehidupan pernikahannya dengan Gisle, Pelicot berkata dia sempat mempertimbangkan melakukan bunuh diri saat dia mendapati istrinya berselingkuh.

    Dia berkata ingin menabrakkan mobilnya ke deretan pohon, tapi kemudian kehilangan keberanian. “Mungkin seharusnya saya melakukan itu,” dia menambahkan.

    Selama menyampaikan kesaksiannya pada Selasa pagi, Pelicot berulang kali meyakinkan pengadilan bahwa dia tidak pernah “membenci” istrinya dan bahwa dia sesungguhnya “sangat tergila-gila [padanya] saya sangat-sangat mencintainya dan saya masih mencintainya.”

    “Saya mencintainya dengan baik selama 40 tahun dan dengan buruk selama 10 tahun,” dia menambahkan, merujuk pada dekade saat dia membius dan melecehkan istrinya.

    Pelicot juga ditanya tentang ribuan video yang diambilnya, berisi para pria melecehkan istrinya yang sedang tak sadarkan diri. Video-video ini ditemukan oleh para penyidik dan sangat krusial dalam mengidentifikasi 50 pria yang sekarang didakwa sebagai pemerkosaan.

    Pelicot mengakui bahwa dia merekam pria-pria tersebut sebagiannya untuk alasan “kesenangan,” tetapi juga “sebagai jaminan, karena hari ini, berkat [video-video itu] kita dapat menemukan orang-orang yang terlibat.”

    Gisle Pelicot dan pengacaranya tiba di pengadilan pidana di Avignon pada Selasa (17/09). (EPA)

    Stephane Babonneau, salah satu pengacara Gisle, kemudian bertanya kepada Pelicot mengapa dia tidak bisa menemukan kemauan untuk berhenti melecehkannya, bahkan ketika istrinya mulai menunjukkan masalah kesehatan yang sebenarnya merupakan efek samping dari obat-obatan yang dia berikan.

    “Saya mencoba berhenti, tetapi kecanduan saya lebih kuat, kebutuhannya semakin besar,” dia menjawab.

    “Saya mencoba meyakinkannya, tetapi saya mengkhianati kepercayaannya. Saya seharusnya berhenti lebih cepat, sebenarnya saya seharusnya tidak pernah memulainya.”

    Pelicot juga dituduh membius dan melecehkan putrinya, Caroline, setelah ditemukan foto-foto setengah telanjang sang putri di laptop milik Pelicot.

    Sebelumnya, Pelicot telah membantah hal ini dan pada hari Selasa dia juga menyatakan bahwa dia tidak pernah melecehkan cucu-cucunya.

    “Saya bisa menatap keluarga saya dan mengatakan bahwa tidak ada hal lain yang terjadi,” katanya.

    Beatrice Zavarro, pengacara Pelicot, mengatakan kepada TV Prancis bahwa dia tidak tahu apa yang akan dipikirkan orang tentang kliennya, tetapi dia menekankan bahwa kliennya telah “membagikan kebenarannya.”

    Dia menambahkan bahwa Pelicot “sangat terpuruk” dan meskipun dia tidak tahu apa yang akan dipikirkan istrinya tentang permintaan maafnya, “pengakuan ini sedang berlangsung dan dia akan melanjutkannya.”

    Zavarro berkata, “Kami akan menyelesaikan persidangan ini dan kami akan mengetahui segalanya tentang Dominique Pelicot.”

    Pelicot, yang didiagnosis dengan infeksi ginjal dan batu ginjal, absen dari pengadilan selama hampir seminggu karena sakit. Dia dijadwalkan memberikan kesaksiannya sepanjang hari, meskipun dia akan diizinkan istirahat secara berkala.

    Kesaksian Gisle

    Gisle Pelicot, yang berusia 72 tahun, memberikan kesaksian pada hari ketiga persidangan di Avignon, Prancis tenggara. (AFP)

    Sebelumnya, Gisle Pelicot, menuturkan kengeriannya saat mengetahui bagaimana ia telah dianiaya.

    Gisle, yang berusia 72 tahun, memberikan kesaksian pada hari ketiga persidangan di Avignon, Prancis tenggara. Sidang itu mengadili 51 pria termasuk suaminya yang telah menikah bersamanya selama 50 tahun, Dominique.

    Semua pria dituduh melakukan pemerkosaan.

    Dokumen-dokumen di pengadilan menunjukkan bahwa Dominique Pelicot, 71 tahun, mengaku kepada polisi bahwa ia memperoleh kepuasan dari menonton pria lain berhubungan seks dengan istrinya yang pingsan.

    Banyak terdakwa dalam kasus tersebut menentang tuduhan pemerkosaan terhadap mereka, dengan mengklaim bahwa mereka mengira ikut serta dalam permainan seks atas dasar suka sama suka.

    Namun Gisle Pelicot mengatakan kepada pengadilan bahwa dia “tidak pernah terlibat” dalam tindakan seksual tersebut dan tidak pernah berpura-pura tidur.

    Kasus ini menggemparkan Prancis, terlebih lagi karena persidangannya diadakan secara terbuka.

    Gisle melepaskan hak anonimitasnya untuk memberikan “rasa malu” kepada para terdakwa, kata tim kuasa hukumnya.

    Saat bersaksi pada Kamis (05/09), Gisle mengatakan bahwa dia berbicara mewakili “setiap perempuan yang telah dibius tanpa menyadarinya… sehingga tidak ada perempuan yang harus menderita.”

    Bagaimana kasus ini terungkap?

    Gisle mengenang momen pada November 2020 ketika dia diminta oleh polisi untuk menghadiri sesi wawancara bersama suaminya.

    Suaminya ketika itu tertangkap basah penjaga keamanan merekam bagian bawah rok tiga perempuan di sebuah pusat perbelanjaan.

    Aksi Dominique memotret rok perempuan di supermarket membuat polisi bisa menyelidikinya dan menemukan ratusan foto dan video istrinya di komputernya. Dalam video tersebut, sang istri tampak tak sadarkan diri.

    Polisi mengatakan mereka memiliki bukti sekitar 200 pemerkosaan terhadap istrinya yang dilakukan antara 2011 dan 2020. Aksi pemerkosaan awalnya dilakukan di rumah mereka di luar Paris, tetapi sebagian besar di Mazan, tempat mereka pindah pada 2013.

    Gisle mengatakan kepada pengadilan bahwa kala itu dia yakin pertemuan dengan polisi hanyalah formalitas terkait aksi suaminya memotret di bawah rok perempuan.

    “Petugas polisi itu bertanya kepada saya tentang kehidupan seks saya,” katanya kepada pengadilan. “Saya mengatakan kepadanya bahwa saya tidak pernah melakukan tukar pasangan atau seks bertiga. Saya bilang saya perempuan yang hanya berhubungan dengan satu orang. Saya tidak tahan digerayangi pria mana pun selain suami saya.”

    “Tetapi setelah satu jam petugas itu berkata, ‘Saya akan menunjukkan beberapa hal yang tidak akan Anda sukai’. Dia membuka sebuah map dan menunjukkan sebuah foto kepada saya.”

    “Saya tidak mengenali pria atau perempuan yang sedang tidur di tempat tidur. Petugas itu bertanya: ‘Nyonya, apakah ini tempat tidur dan meja samping tempat tidur Anda?’”

    “Sulit untuk mengenali diri saya sendiri yang berpakaian dengan cara yang tidak biasa. Kemudian dia menunjukkan kepada saya foto kedua dan ketiga.”

    “Saya memintanya untuk berhenti. Itu tak tertahankan. Saya tidak berdaya, di tempat tidur, dan seorang pria memperkosa saya. Dunia saya hancur berantakan.”

    Gisle mengatakan kepada pengadilan bahwa aksi suaminya terungkap setelah sang suami tertangkap basah mengambil foto di bawah rok perempuan di sebuah supermarket. (AFP)

    Gisle mengatakan bahwa hingga saat itu pernikahan mereka pada umumnya bahagia, dan ia dan suaminya telah mengatasi sejumlah kesulitan keuangan dan kesehatan. Ia mengatakan bahwa ia telah memaafkan tindakan suaminya yang memotret bawah rok perempuan setelah suaminya berjanji bahwa itu hanya insiden yang terjadi sekali saja.

    “Semua yang telah kami bangun bersama telah sirna. Tiga anak kami, tujuh cucu. Kami dulunya adalah pasangan yang ideal.”

    “Saya hanya ingin menghilang. Namun, saya harus memberi tahu anak-anak saya bahwa ayah mereka ditahan. Saya meminta menantu laki-laki saya untuk tetap berada di samping putri saya ketika saya memberi tahu dia bahwa ayahnya telah memperkosa saya, dan menyuruh orang lain memperkosa saya.”

    “Putri saya menjerit, yang suaranya masih terukir di benak saya.”

    Bagaimana sang suami merekrut pria lain untuk memperkosa istrinya sendiri?

    Dalam beberapa hari mendatang, pengadilan akan mendengarkan lebih banyak bukti dari penyelidikan, tentang bagaimana Dominique diduga menghubungi pria melalui situs web obrolan seks dan mengundang mereka ke rumahnya di pinggiran kota Mazan, sebuah kota di timur laut Avignon.

    Polisi mengeklaim bahwa para pria tersebut diberi instruksi ketat. Mereka harus memarkir mobil agak jauh dari rumah agar tidak menarik perhatian, dan menunggu hingga satu jam agar obat tidur yang diberikannya kepada Gisle dapat bekerja.

    Polisi selanjutnya mengeklaim bahwa, begitu berada di rumah, para pria tersebut disuruh membuka pakaian di dapur, lalu menghangatkan tangan mereka dengan air panas atau di radiator. Mereka tidak boleh merokok dan memakai parfum karena bisa membangunkan Gisle. Mereka juga tidak perlu memakai kondom.

    Tidak ada uang yang berpindah tangan dari para pria itu ke Dominique.

    Menurut penyelidikan, Dominique menyaksikan dan memfilmkan proses pemerkosaan terhadap istrinya. Dia juga membuat berkas hard-drive berisi sekitar 4.000 foto dan video pemerkosaan.

    Baca juga:

    Penyidik menduga bahwa lebih dari setengah dari seluruh rangkaian aksi pemerkosaan dilakukan oleh suaminya. Sisanya dilakukan sejumlah pria yang tinggal hanya beberapa kilometer dari rumah pasutri tersebut.

    Ketika ditanya oleh hakim pada Kamis (05/09) apakah dia mengenal salah satu terdakwa, Gisle mengatakan dia hanya mengenali satu orang.

    “Dia tetangga kami. Dia datang untuk memeriksa sepeda kami. Saya biasa melihatnya di toko roti. Dia selalu sopan. Saya tidak tahu dia akan datang untuk memperkosa saya.”

    Gisle kemudian diingatkan oleh hakim bahwa untuk menghormati praduga tak bersalah. Sebab telah disepakati di pengadilan untuk tidak menggunakan kata pemerkosaan tetapi “adegan seks”.

    Dia menjawab: “Saya hanya berpikir mereka harus mengakui faktanya. Ketika saya memikirkan apa yang telah mereka lakukan, saya diliputi rasa jijik. Mereka setidaknya harus memiliki tanggung jawab untuk mengakui apa yang mereka lakukan.”

    Apa dampak terhadap sang istri?

    Setelah aksi pemerkosaan terungkap, Gisle mendapati dirinya mengidap empat penyakit menular seksual.

    “Saya tidak pernah mendapat simpati dari salah satu terdakwa. Seorang yang positif HIV datang enam kali. Tidak sekali pun suami saya menyatakan kekhawatiran tentang kesehatan saya,” katanya.

    Saat ini, ia sedang dalam proses perceraian.

    Setelah berbicara selama dua jam di hadapan Dominique dan terdakwa lainnya, ia berkata: “Di dalam diri saya, ada kehancuran. Mungkin dari luar tampak kokoh… tetapi di baliknya…”

    Kasus pemerkosaan yang melibatkan puluhan orang ini mengejutkan Prancis (Getty Images)

    Kepolisian Prancis mengidentifikasi sedikitnya 92 kasus pemerkosaan terhadap Gisle yang dilakukan oleh 72 pria. Sebanyak 50 orang telah diidentifikasi serta diadili bersama sang suami.

    Kasus ini menggemparkan Prancis karena skala kejahatan berat tersebut yang begitu besar.

    Diperkosa berkali-kali selama satu dekade

    Terdakwa, Dominique P yang berusia 71 tahun, dituduh merekrut sejumlah pria secara daring untuk datang ke rumahnya dan melakukan kekerasan seksual terhadap korban, istrinya selama lebih dari satu dekade.

    Perempuan itu dibius hingga tak sadarkan diri sampai tidak menyadari bahwa pemerkosaan telah berulang kali terjadi, klaim pengacaranya.

    Korban, yang kini berusia 72 tahun, baru mengetahui penganiayaan tersebut pada tahun 2020 setelah diberitahu polisi.

    Persidangan ini akan menjadi “cobaan yang mengerikan” baginya, kata pengacara korban, Antoine Camus.

    Sebab, ini akan menjadi kali pertama baginya melihat bukti video atas pemerkosaan yang dilakukan terhadapnya.

    “Untuk pertama kalinya, dia harus menyaksikan pemerkosaan yang dialaminya selama lebih dari 10 tahun,” katanya kepada kantor berita AFP.

    Persidangan ini akan menjadi “cobaan yang mengerikan” baginya, kata pengacara korban, Antoine Camus. (Reuters)

    Dia mengaku kepada penyidik bahwa dia memberi istrinya obat penenang yang kuat termasuk obat untuk mengurangi kecemasan yang kemudian membuat istrinya tak sadarkan diri.

    Dia dituding turut serta dalam pemerkosaan, merekamnya, dan mendorong orang lain menggunakan bahasa yang merendahkan martabat, menurut jaksa.

    Namun demikian, jaksa menemukan aksi ini tidak melibatkan uang. Tidak ada uang yang berpindah tangan.

    Para terdakwa pemerkosa berusia antara 26 dan 74 tahun berasal dari semua lapisan masyarakat dan meskipun sebagian besar berpartisipasi satu kali, beberapa lainnya berpartisipasi hingga enam kali, menurut jaksa.

    Pembelaan mereka adalah bahwa mereka membantu pasangan tersebut mewujudkan fantasi mereka, tetapi Dominique P mengatakan kepada para penyelidik bahwa semua orang tahu bahwa istrinya telah diberi obat bius tanpa sepengetahuannya.

    Pengacara terdakwa, Beatrice Zavarro. (Reuters)

    Seorang pakar mengatakan kondisinya “lebih mendekati koma daripada tertidur”.

    Dominique P, yang mengatakan dia diperkosa saat berusia sembilan tahun, siap menghadapi “keluarganya dan istrinya”, kata pengacaranya Beatrice Zavarro kepada kantor berita AFP.

    Dia pernah didakwa atas tuduhan pembunuhan dan pemerkosaan pada 1991yang dibantahnya serta tuduhan percobaan pemerkosaan pada 1999, yang diakuinya setelah pengujian DNA.

    Sidang yang diadakan di Parc des Expositions di Avignon, Prancis selatan, akan berlangsung hingga 20 Desember mendatang.

    Dalam sidang perdana yang digelar pada Senin (02/09), korban muncul di pengadilan didampingi oleh ketiga anaknya, menurut kantor berita AFP.

    Pengacara perempuan tersebut, Antoine Camus, mengatakan bahwa dia bisa saja memilih persidangan secara tertutup, tetapi “itulah yang diinginkan para penyerangnya”.

    Namun Camus menambahkan bahwa korban menghendaki sidang ini digelar secara terbuka demi meningkatkan kesadaran publik akan kekerasan seksual dan pembiusan hingga tak sadarkan diri.

    (ita/ita)

  • Rusia Kutuk Ledakan Massal Pager Hizbullah: Pelanggaran Kedaulatan!

    Rusia Kutuk Ledakan Massal Pager Hizbullah: Pelanggaran Kedaulatan!

    Moskow

    Pemerintah Rusia menyampaikan kecaman keras terhadap apa yang disebutnya sebagai serangan mematikan ketika ribuan penyeranta atau pager yang digunakan kelompok Hizbullah meledak secara bersamaan di berbagai wilayah Lebanon. Moskow menyerukan “semua pihak yang terlibat untuk menahan diri”.

    “Kami mengutuk keras serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Lebanon dan warga negaranya, yang merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan mereka dan menjadi tantangan serius bagi hukum internasional melalui penggunaan senjata yang tidak konvensional,” tegas juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP dan kantor berita TASS, Rabu (18/9/2024).

    Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan sedikitnya sembilan orang tewas dan 2.750 orang lainnya, termasuk Duta Besar Iran untuk Lebanon, mengalami luka-luka dalam insiden pada Selasa (17/9) waktu setempat.

    Kebanyakan korban merupakan para anggota Hizbullah dan keluarga mereka, dengan salah satu korban tewas dilaporkan sebagai seorang bocah perempuan berusia 10 tahun yang merupakan anak salah satu anggota Hizbullah.

    “Kami menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada para korban dan mengharapkan pemulihan segera bagi para korban luka,” ucap Zakharova dalam pernyataannya.

    Rusia menyebut insiden ledakan massal di Lebanon sebagai serangan siber besar-besaran. Zakharova, dalam pernyataannya, menekankan bahwa Moskow menganggap ledakan pager secara massal itu “sebagai aksi perang hybrid terhadap Lebanon, yang telah berdampak pada ribuan orang yang tidak bersalah”.

    “Kemungkinan besar perancang serangan berteknologi tinggi ini secara sengaja berupaya mengobarkan konfrontasi bersenjata skala besar dengan tujuan memprovokasi perang besar di Timur Tengah,” sebut Zakharova dalam pernyataannya.

    Dia tidak menyebut nama Israel dalam pernyataannya.

    Namun kelompok Hizbullah sebelumnya menegaskan bahwa Israel akan menerima “hukuman yang adil” atas ledakan massal di Lebanon tersebut. Sedangkan Menteri Informasi Lebanon Ziad Makary mengecam ledakan massal di wilayahnya sebagai “agresi Israel”.

    Tel Aviv sejauh ini belum berkomentar apa pun soal insiden di Lebanon tersebut.

    Dalam pernyataannya, Zakharova juga mengatakan bahwa dengan latar belakang meningkatnya ketegangan di perbatasan Lebanon-Israel, maka “tindakan tidak bertanggung jawab semacam itu memiliki konsekuensi yang sangat berbahaya, karena memprovokasi babak baru eskalasi”.

    “Penting untuk melakukan penyelidikan komprehensif terhadap kejahatan ini dan membawa semua pihak yang bertanggung jawab ke pengadilan untuk memastikan bahwa aksi terorisme ini tidak disembunyikan, seperti yang telah berusaha dilakukan oleh negara-negara Barat sehubungan penyelidikan ledakan pipa gas Nord Stream,” cetusnya.

    “Kami menyerukan semua pihak yang terlibat untuk menahan diri dan menahan dari tindakan-tindakan yang dapat semakin mengganggu stabilitas situasi militer dan politik di Timur Tengah,” ucap Zakharova.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Serangan Bom di Pangkalan Militer Kolombia, 2 Tentara Tewas-26 Luka

    Serangan Bom di Pangkalan Militer Kolombia, 2 Tentara Tewas-26 Luka

    Jakarta

    Setidaknya dua tentara tewas dan 26 lainnya luka-luka dalam serangan bom di sebuah pangkalan militer di Kolombia. Militer Kolombia menyalahkan gerilyawan sayap kiri Tentara Pembebasan Nasional (ELN) atas serangan bom itu.

    ELN telah mengintensifkan serangan terhadap target militer sejak Agustus, ketika mereka memutuskan untuk tidak memperbarui gencatan senjata yang telah berlaku dengan pasukan militer sejak 2023, sebagai bagian dari negosiasi yang diadakan secara tidak menentu sejak tahun sebelumnya.

    “Dalam praktiknya, ini adalah tindakan yang menutup proses perdamaian dengan darah,” kata Presiden Gustavo Petro tentang serangan itu, tanpa memberikan rincian.

    Serangan bom itu terjadi di kota Puerto Jordan di wilayah Arauca timur, di perbatasan dengan Venezuela, tulis militer Kolombia di media sosial X, dilansir kantor berita AFP, Rabu (18/9/2024).

    Kementerian Pertahanan Kolombia mengatakan bahwa dua tentara berpangkat rendah tewas, dan 26 lainnya luka-luka termasuk lima tentara yang luka parah.

    Kepala angkatan bersenjata, Jenderal Luis Emilio Cardozo, mengatakan bahwa bahan peledak itu diledakkan di sebuah truk sampah.

    ELN adalah kelompok bersenjata terbesar yang masih aktif di Kolombia sejak pemerintah berdamai dengan kelompok pemberontak Marxis yang jauh lebih besar, Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC), pada tahun 2016.

    Kesepakatan dengan FARC bertujuan untuk mengakhiri perang yang telah merenggut lebih dari 200.000 nyawa sejak tahun 1960-an.

    Namun, kelompok-kelompok pecahan FARC dan ELN menolak untuk berdamai.

    Petro, presiden sayap kiri pertama Kolombia, berjanji saat terpilih pada tahun 2022 lalu, untuk membawa perdamaian total ke negara itu dengan melibatkan berbagai kelompok dalam dialog, termasuk ELN.

    Namun pada bulan Agustus, Menteri Pertahanan Ivan Velasquez mengatakan militer akan melanjutkan operasi terhadap ELN setelah gencatan senjata berakhir, karena para pemberontak memilih untuk tidak memperbarui gencatan senjata tersebut.

    ELN menuduh pemerintah gagal memenuhi persyaratan perjanjian yang ditandatangani selama putaran perundingan perdamaian sebelumnya.

    Kelompok tersebut juga menuntut agar pemerintah menghapusnya dari daftar kelompok bersenjata terorganisir.

    Badan intelijen militer Kolombia memperkirakan ELN memiliki sekitar 5.800 anggota.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Ledakan Massal Pager Hizbullah, Iran: Israel Lakukan Pembunuhan Massal

    Ledakan Massal Pager Hizbullah, Iran: Israel Lakukan Pembunuhan Massal

    Teheran

    Pemerintah Iran menuduh Israel telah melakukan “pembunuhan massal” setelah ribuan unit penyeranta atau pager milik kelompok Hizbullah, yang bersekutu dengan Teheran, meledak secara bersamaan. Ledakan massal itu menewaskan sedikitnya sembilan orang dan melukai nyaris 3.000 orang lainnya.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanani, dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Rabu (18/9/2024), menyatakan Teheran “mengutuk tindakan teroris rezim Zionis… sebagai contoh pembunuhan massal”.

    Di antara ribuan orang yang luka-luka dalam insiden pada Selasa (17/9), terdapat Duta Besar Iran untuk Lebanon Motjaba Amani, yang menurut laporan media lokal Teheran, mengalami luka-luka “di bagian tangan dan wajah”.

    Televisi pemerintah menyebut Amani hanya mengalami luka ringan.

    Bulan Sabit Merah Iran, dalam pernyataan terpisah pada Rabu (18/9), mengatakan pihaknya telah mengirimkan “tim penyelamat dan ahli bedah mata” ke Lebanon untuk merawat para korban luka.

    Sejauh ini, belum ada komentar resmi dari Israel mengenai gelombang ledakan yang merenggut sembilan nyawa dan melukai sedikitnya 2.750 orang lainnya di berbagai wilayah Lebanon.

    Kebanyakan korban merupakan para anggota Hizbullah dan keluarga mereka, dengan salah satu korban tewas dilaporkan sebagai seorang bocah perempuan berusia 10 tahun yang merupakan anak salah satu anggota Hizbullah.

    Kanani, dalam pernyataannya, menyatakan solidaritas kepada keluarga korban tewas dan korban luka dalam insiden ledakan massal di Lebanon.

    “Memerangi aksi teroris rezim (Israel) dan ancaman yang ditimbulkannya merupakan suatu kebutuhan yang jelas. Komunitas internasional perlu bertindak cepat untuk melawan impunitas otoritas kriminal Zionis,” cetusnya.

    Ledakan massal yang melanda ribuan unit pager atau penyeranta di Lebanon itu terjadi hanya beberapa jam setelah Israel mengumumkan pihaknya memperluas tujuan perang yang dipicu serangan Hamas pada Oktober lalu lalu.

    Tel Aviv kini memasukkan perjuangan melawan Hizbullah, sekutu Hamas, di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon sebagai salah satu tujuan perang, terutama memulangkan warganya yang mengungsi dari wilayah utara negara tersebut akibat meningkatnya serangan dari Lebanon.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Pertama Kali, Kapal Induk China Lintasi Pulau-pulau di Jepang

    Pertama Kali, Kapal Induk China Lintasi Pulau-pulau di Jepang

    Tokyo

    Sebuah kapal induk China dan dua kapal Angkatan Laut lainnya kedapatan berlayar di perairan Jepang, tepatnya di antara dua pulau, yang terletak dekat wilayah Taiwan.

    Militer Jepang dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Rabu (18/9/2024), menyebut itu sebagai momen pertama kalinya bagi sebuah kapal induk China berlayar di antara pulau-pulau di wilayahnya.

    “Ini pertama kalinya sebuah kapal induk milik Angkatan Laut China dikonfirmasi berlayar melalui perairan di antara Yonaguni dan Iriomote,” sebut staf gabungan Kementerian Pertahanan Jepang dalam pernyataannya.

    Disebutkan oleh staf gabungan Kementerian Pertahanan Jepang bahwa kapal induk China, Liaoning, bersama “dua kapal penghancur rudal kelas Luyang III” terlihat berlayar ke arah selatan di antara pulau-pulau di wilayah selatan Okinawa sejak Selasa (17/9) hingga Rabu (18/9) waktu setempat.

    Televisi terkemuka Jepang, NHK, dan media lokal lainnya yang mengutip sumber pertahanan setempat melaporkan bahwa ini adalah pertama kalinya sebuah kapal induk China memasuki perairan Jepang yang berdekatan.

    Perairan yang berdekatan merujuk pada jalur perairan sepanjang 12 mil laut, atau setara 22 kilometer, yang melampaui perairan teritorial.

    Dalam pernyataan terpisah, pemerintah Taiwan juga melaporkan kehadiran formasi Angkatan Laut China yang dipimpin oleh kapal induk Liaoning yang berlayar melintasi perairan timur laut Taiwan pada Rabu (18/9) waktu setempat dan melanjutkan pelayaran menuju ke Pulau Yonaguni di Jepang.

    Semakin meningkatnya kekuatan ekonomi dan militer China di kawasan Asia-Pasifik dan ketegangan Beijing dalam sengketa wilayah — yang terbaru dengan Filipina — telah mengguncang Amerika Serikat (AS) dan sekutu-sekutunya.

    Insiden menegangkan yang melibatkan kapal-kapal Jepang dan China terjadi di area-area sengketa beberapa waktu terakhir, terutama di area Kepulauan Senkaku di Laut China Timur, yang juga disebut oleh Beijing sebagai Diayou.

    Tokyo telah melaporkan keberadaan kapal-kapal Penjaga Pantai China, kapal Angkatan Laut China dan kapal selam bertenaga nuklir di gugusan kepulauan terpencil tersebut.

    Bulan ini, Jepang menyatakan “keprihatinan dan protes yang kuat” ketika sebuah kapal Angkatan Laut China terdeteksi berlayar memasuki perairan teritorialnya.

    Pemerintah Jepang, pada Agustus lalu, mengecam aksi yang disebutnya sebagai penyusupan pertama oleh pesawat militer China terhadap wilayah udara negara tersebut, sebagai “pelanggaran serius” terhadap kedaulatannya.

    Tokyo meningkatkan belanja pertahanannya dengan dorongan dari AS, berupaya mendapatkan kemampuan serangan balik dan melonggarkan aturan ekspor senjata. Jepang juga menyediakan dana dan peralatan seperti kapal patroli ke negara-negara lainnya di kawasan.

    Pada Juli lalu, otoritas Jepang mencapai kesepakatan dengan Filipina yang mengizinkan penempatan pasukan di wilayah masing-masing.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Pager Hizbullah yang Meledak Massal Diproduksi di Hungaria

    Pager Hizbullah yang Meledak Massal Diproduksi di Hungaria

    Taipei

    Nama perusahaan Taiwan, Gold Apollo, menjadi sorotan setelah disebut sebagai produsen pager atau penyeranta, yang digunakan Hizbullah, yang meledak massal di Lebanon. Namun, Gold Apollo membantah telah memproduksi ribuan pager yang meledak secara serentak di berbagai wilayah Lebanon.

    Perusahaan Gold Apollo, seperti dilansir AFP dan Sky News, Rabu (18/9/2024), menjelaskan bahwa pager dengan model yang diduga digunakan oleh para anggota Hizbullah di Lebanon, yang meledak secara bersamaan dan menewaskan sedikitnya sembilan orang, diproduksi oleh rekanannya di Hungaria.

    Dalam pernyataannya, pada Rabu (18/9) waktu setempat, Gold Apollo menyebut pihaknya telah menjalin “kemitraan jangka panjang” dengan BAC Consulting KFT, yang berbasis di Budapest, Hungaria, untuk menggunakan merek dagangnya.

    Pager dengan model yang disebutkan dalam laporan sejumlah media, menurut Gold Apollo, “diproduksi dan dijual oleh BAC”.

    Pendiri dan presiden Gold Apollo, Hsu Ching-Kuang, saat berbicara kepada wartawan di kantornya di New Taipei pada Rabu (18/9), menyebut pager model AR924, yang dilaporkan meledak massal di Lebanon, diproduksi dan dijual di bawah lisensi di Eropa oleh BAC, dengan menggunakan nama Gold Apollo.

    “Apollo Gold Corporation telah menjadi otorisasi label privat untuk jangka panjang dan kerja sama agensi regional dengan BAC,” demikian pernyataan perusahaan Gold Apollo kepada Sky News.

    “Sesuai perjanjian, kami mengizinkan BAC untuk menggunakan merek dagang kami untuk penjualan produksi di wilayah-wilayah tertentu, namun desain dan pembuatan produk sepenuhnya ditangani oleh BAC,” jelas pernyataan tersebut.

    Pihak Gold Apollo tidak memberikan informasi lebih detail soal perusahaan BAC tersebut.

    Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan sedikitnya sembilan orang tewas dan 2.750 orang lainnya, termasuk para petempur Hizbullah dan Duta Besar Iran untuk Lebanon, mengalami luka-luka dalam insiden pager meledak massal tersebut.

    Menteri Informasi Lebanon Ziad Makary mengecam ledakan massal yang melanda ribuan unit pager di wilayahnya tersebut sebagai “agresi Israel”. Sementara Hizbullah menegaskan bahwa Israel akan menerima “hukuman yang adil” atas ledakan-ledakan tersebut.

    Tel Aviv sejauh ini belum berkomentar apa pun soal insiden di Lebanon tersebut.

    Namun laporan sejumlah media menyebut pager atau penyeranta yang meledak itu dimodifikasi atau disabotase, dengan ditanam sejumlah kecil peledak di dalamnya, oleh badan intelijen Israel sebelum tiba di wilayah Lebanon.

    Menurut analis militer dan keamanan Elijah Magnier, yang berbasis di Brussels, hal itu meningkatkan kemungkinan bahwa pihak ketiga yang menjual perangkat itu merupakan “front intelijen” yang dibentuk Israel untuk tujuan tersebut.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Israel Tanam Peledak ke Pager Pesanan Hizbullah Sebelum Tiba di Lebanon

    Israel Tanam Peledak ke Pager Pesanan Hizbullah Sebelum Tiba di Lebanon

    Beirut

    Badan intelijen Israel diduga menanam peledak ke dalam ribuan pager atau penyeranta yang dipesan Hizbullah sebelum pengiriman itu tiba di wilayah Lebanon. Hal itu meningkatkan kemungkinan bahwa pihak ketiga yang menjual perangkat itu merupakan “front intelijen” yang dibentuk Israel untuk tujuan tersebut.

    Laporan media ternama Amerika Serikat (AS), The New York Times (NYT), yang mengutip sumber dari kalangan pejabat AS dan negara lainnya, seperti dilansir AFP, Rabu (18/9/2024), menyebut pager atau penyeranta yang meledak massal di Lebanon itu dipesan dari perusahaan Taiwan bernama Gold Apollo.

    Sejumlah sumber juga mengatakan kepada NYT bahwa pager-pager itu dimodifikasi oleh Israel sebelum tiba di wilayah Lebanon.

    Salah satu sumber yang dekat dengan Hizbullah mengatakan kepada AFP bahwa “pager-pager yang meledak berkaitan dengan pengiriman 1.000 perangkat yang baru-baru ini diimpor oleh Hizbullah”, yang tampaknya telah “disabotase pada sumbernya”.

    Laporan NYT menyebut ada sekitar 3.000 unit pager dipesan oleh Hizbullah dari Gold Apollo, dengan sebagian besar model AR924.

    “Agar Israel bisa menanam pemicu ledakan ke dalam pager batch terbaru, mereka mungkin memerlukan akses ke rantai pasokan perangkat ini,” ucap analis militer dan keamanan Elijah Magnier, yang berbasis di Brussels, Belgia, saat berbicara kepada AFP.

    “Intelijen Israel telah menyusup ke dalam proses produksi, menambahkan komponen peledak dan mekanisme pemicu jarak jauh ke dalam pager tanpa menimbulkan kecurigaan,” sebutnya.

    Magnier menambahkan bahwa hal tersebut semakin meningkatkan kemungkinan pihak ketiga yang menjual perangkat tersebut adalah “front intelijen” yang dibentuk oleh Israel untuk tujuan khusus tersebut.

    Belum ada komentar langsung dari Israel atas insiden ledakan massal di Lebanon tersebut.

    Secara terpisah, laporan serupa juga disampaikan oleh media Reuters, yang mengutip sejumlah sumber keamanan Lebanon, yang menyebut perangkat yang dipesan Hizbullah itu dimodifikasi oleh dinas mata-mata Israel atau Mossad “pada tingkat produksi” sebelum dibawa ke Lebanon.

    Menurut laporan Reuters, Mossad menanam sejumlah kecil bom — disebut seberat hanya tiga gram — ke dalam 5.000 unit pager yang dipesan Hizbullah dari perusahaan bernama Gold Apollo yang berbasis di Taiwan, beberapa bulan sebelum insiden terjadi di Lebanon pada Selasa (17/9) waktu setempat.

    Menurut para sumber yang dikutip Reuters, ribuan unit pager itu dibawa ke Lebanon pada awal tahun ini, dan selama berbulan-bulan, peledak yang ada di dalamnya “tidak terdeteksi” oleh Hizbullah.

    Gold Apollo Bantah Produksi Pager yang Meledak Massal di Lebanon

    Sejumlah foto pager yang hancur usai meledak di Lebanon itu telah dianalisis oleh Reuters, yang hasilnya menunjukkan format dan stiker di bagian belakang yang konsisten dengan pager buatan Gold Apollo yang berkantor di New Taipei, Taiwan.

    Namun Gold Apollo membantah telah memproduksi pager-pager yang meledak massal di Lebanon. Dijelaskan oleh Gold Apollo, seperti dilansir Reuters dan Sky News, bahwa pager model AR924 diproduksi dan dijual di bawah lisensi di Eropa oleh sebuah perusahaan bernama BAC, dengan menggunakan merek Gold Apollo.

    “Produk itu bukan buatan kami. Hanya saja ada merek kami di dalamnya,” ucap pendiri dan presiden Gold Apollo, Hsu Ching-Kuang, saat berbicara kepada wartawan di kantornya pada Rabu (18/9).

    “Kami hanya memberikan otorisasi merek dagang dan tidak terlibat dalam desain atau pembuatan produk ini,” imbuh pernyataan Gold Apollo.

    Gold Apollo mengatakan bahwa BAC merupakan perusahaan Eropa yang berkantor di Budapest, ibu kota Hungaria. Namun informasi lebih detail soal perusahaan BAC itu tidak diberikan oleh Gold Apollo.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Cuma Presiden Penting yang Ditembak

    Cuma Presiden Penting yang Ditembak

    Jakarta

    Calon presiden (capres) Amerika Serikat dari partai Republik, Donald Trump kembali berkampanye pada hari Selasa (17/9) waktu setempat, untuk pertama kalinya sejak upaya pembunuhan kedua terhadap dirinya. Mantan presiden AS itu membanggakan diri dengan mengatakan “hanya presiden penting yang ditembak”.

    Trump pun memuji capres partai Demokrat, Kamala Harris karena menelepon untuk menanyakan keadaannya.

    “Dan kemudian Anda bertanya-tanya mengapa saya ditembak, bukan? Anda tahu, hanya presiden penting yang ditembak,” kata Trump dalam pidato kampanyenya di kota Flint, negara bagian Michigan, dilansir kantor berita AFP, Rabu (18/9/2024).

    Sebelumnya, Harris, yang berkampanye di negara bagian Pennsylvania, mengatakan pada hari Selasa bahwa dia telah menghubungi Trump setelah upaya pembunuhannya di lapangan golfnya di Florida.

    “Saya menanyakannya untuk memastikan dia baik-baik saja. Dan saya katakan kepadanya apa yang telah saya katakan di depan umum — tidak ada tempat untuk kekerasan politik di negara kita,” kata Harris dalam sebuah wawancara dengan National Association of Black Journalists (NABJ).

    Gedung Putih menggambarkannya sebagai “percakapan yang ramah dan singkat.”

    Trump mengatakan tersangka pelaku penembakan dirinya tersebut adalah pengikut apa yang disebutnya retorika Presiden Joe Biden dan Harris, yang menegaskan bahwa dia adalah ancaman bagi demokrasi AS.

    Pada acara kampanye tersebut, para pendukung Trump mengatakan serangan yang digagalkan itu membuat mereka semakin mendukungnya.

    “Saya yakin mereka ingin membunuh Trump agar Trump tidak dapat mencoba untuk menjalani masa jabatan keduanya,” kata pensiunan pekerja otomotif Donald Owen, 71 tahun.ini.”

    Sebelumnya pada hari Minggu lalu, Trump dilarikan oleh Secret Service AS setelah pria bersenjata, Ryan Routh ditemukan di pagar tanaman di lapangan golfnya di Florida.

    Itu adalah kejadian kedua yang nyaris menimpa capres dari Partai Republik itu dalam beberapa bulan, setelah sebuah peluru menyerempet telinganya dalam sebuah penembakan di acara kampanye di Pennsylvania. Insiden yang terjadi pada bulan Juni itu menewaskan satu orang.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Gempar Ledakan Pager Hizbullah, Penerbangan ke Lebanon-Israel Ditunda

    Gempar Ledakan Pager Hizbullah, Penerbangan ke Lebanon-Israel Ditunda

    Beirut

    Maskapai Air France dan Lufthansa menunda penerbangan tujuan Beirut di Lebanon dan Tel Aviv di Israel, saat meningkatnya kekhawatiran keamanan di kawasan Timur Tengah. Penundaan penerbangan diberlakukan setelah ledakan massal melanda ribuan unit pager atau penyeranta di wilayah Lebanon.

    Maskapai Air France, seperti dilansir Reuters dan Gulf News, Rabu (18/9/2024), mengumumkan pihaknya menangguhkan layanan dari Bandara Charles de Gaulle di ibu kota Prancis untuk rute Beirut dan Tel Aviv mulai Selasa (17/9) hingga Kamis (19/9) besok.

    Operasional penerbangan menuju ke dua rute tersebut, menurut maskapai asal Prancis itu, akan kembali dilanjutkan setelah penilaian situasi terkini dilakukan.

    Air France menambahkan bahwa para pelanggan yang terkena dampak penundaan penerbangan itu telah diberitahu dan ditawarkan pengembalian uang atau penerbangan lainnya di tanggal yang berbeda.

    Maskapai Lufthansa yang berasal dari Jerman, secara terpisah, mengumumkan penangguhan penerbangan dari dan ke Tel Aviv dan Teheran di Iran.

    Disebutkan juga oleh Lufthansa Group bahwa layanan penerbangannya untuk sementara akan menghindari wilayah udara Israel dan Iran hingga Kamis (19/9) besok.

    Maskapai-maskapai penerbangan internasional harus menghadapi lanskap geopolitik yang terus berubah di kawasan Timur Tengah, yang membuat operasional penerbangan menjadi lebih rumit, dan sebelumnya memicu penangguhan penerbangan ke sejumlah tujuan dalam waktu singkat.

    Pada Selasa (17/9), kekhawatiran akan terjadinya perang besar-besaran mencuat setelah kelompok Hizbullah, yang bermarkas di Lebanon dan didukung Iran, menuduh Israel mendalangi ledakan ribuan unit pager atau penyeranta yang digunakan oleh para petempur Hizbullah dan pihak-pihak lainnya.

    Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan sedikitnya sembilan orang tewas dan nyaris 3.000 orang lainnya, atau tepatnya 2.750 orang, termasuk para petempur Hizbullah dan Duta Besar Iran untuk Lebanon, mengalami luka-luka dalam insiden tersebut.

    Ledakan ribuan unit pager itu terjadi kebanyakan di wilayah Lebanon bagian selatan, pinggiran selatan Berut yang dikenal sebagai Dahiyeh dan Lembah Bekaa bagian timur — semuanya merupakan markas kelompok Hizbullah.

    Menurut laporan Reuters, ledakan itu melukai banyak petempur Hizbullah di Lebanon, dengan para pria mengalami luka-luka dengan kondisi yang bervariasi di bagian wajah, ada yang kehilangan jari, dan ada yang menderita luka menganga di bagian pinggul yang menjadi tempat pager kemungkinan dipakai.

    Dua sumber keamanan setempat menuturkan kepada Reuters bahwa salah satu petempur Hizbullah yang tewas merupakan anak laki-laki dari salah satu anggota Hizbullah di parlemen Lebanon.

    Pager merupakan alat telekomunikasi yang secara wireless bisa menerima dan menampilkan pesan teks, tetapi tidak bisa melakukan panggilan telepon.

    Para petempur Hizbullah, menurut dua sumber yang memahami operasi kelompok itu seperti dikutip Reuters, telah menggunakan pager atau penyeranta sebagai sarana komunikasi berteknologi rendah dalam upaya menghindari pelacakan lokasi oleh Israel.

    Laporan Reuters juga menyebut Hizbullah mendistribusikan pager atau penyeranta kepada para anggotanya di berbagai cabang dalam kelompok tersebut, mulai dari petempur hingga petugas medis yang bekerja pada layanan bantuan mereka.

    Menteri Informasi Lebanon Ziad Makary mengecam ledakan massal yang melanda ribuan unit pager di wilayahnya tersebut sebagai “agresi Israel”. Hizbullah sendiri menegaskan bahwa Israel akan menerima “hukuman yang adil” atas ledakan-ledakan tersebut.

    Militer Israel sejauh ini belum memberikan komentar resmi atas insiden ledakan massal di Lebanon tersebut.

    Namun laporan Reuters, yang mengutip sejumlah sumber keamanan Lebanon, menyebut badan intelijen Israel, Mossad, menanam sejumlah kecil bom — disebut seberat hanya tiga gram — ke dalam 5.000 unit pager yang dipesan Hizbullah dari perusahaan bernama Gold Apollo yang berbasis di Taiwan.

    Menurut para sumber, ribuan pager itu dibawa ke Lebanon pada awal tahun ini, dan selama berbulan-bulan, peledak yang ada di dalamnya “tidak terdeteksi” oleh Hizbullah. Sumber keamanan senior Lebanon menyebut perangkat yang dipesan Hizbullah itu dimodifikasi oleh Mossad “pada tingkat produksi” sebelum dibawa ke Lebanon.

    Disebutkan juga oleh sumber tersebut bahwa sebanyak 3.000 pager di Lebanon meledak pada Selasa (17/9) ketika pesan berkode dikirimkan kepada mereka, yang sekaligus mengaktifkan peledak yang ada di dalamnya.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • AS Gempur Suriah Usai Pangkalan Militernya Diserang 2 Roket

    AS Gempur Suriah Usai Pangkalan Militernya Diserang 2 Roket

    Damaskus

    Militer Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan udara terhadap wilayah Suriah, setelah dua serangan roket menargetkan sebuah pangkalan militer yang menampung pasukan Amerika dan koalisinya di negara tersebut.

    Seorang pejabat pertahanan AS, yang enggan disebut namanya, seperti dilansir Al Arabiya, Rabu (18/9/2024), mengatakan bahwa serangan dua roket menargetkan Zona Pendaratan Rumalyn di wilayah Suriah, yang menampung pasukan AS dan koalisi internasional.

    Serangan roket itu tidak mengenai secara langsung pangkalan militer tersebut. Tidak ada laporan korban luka pada personel militer atau kerusakan peralatan di pangkalan itu.

    Tidak diketahui juga secara jelas siapa atau kelompok mana yang mendalangi serangan roket tersebut.

    Namun menyusul serangan roket itu, menurut pejabat pertahanan AS itu, Komando Pusat AS (CENTCOM) berhasil mengidentifikasi sumber serangan atau lokasi peluncuran serangan dengan menggunakan aset Uncrewed Intelligence, Surveillance, and Reconnaissance (ISR).

    Militer AS, sebut pejabat pertahanan tersebut, melancarkan respons terhadap lokasi itu pada Minggu (15/9) malam.

    “Menetralisir persenjataan yang tidak meledak, yang merupakan ancaman bagi warga sipil dan pasukan kami,” ucap pejabat pertahanan AS itu.

    “Kami mempunyai hak untuk membela diri dan tidak akan ragu dalam melindungi para anggota militer kami pada waktu yang kami pilih,” tegasnya.

    Pasukan AS telah menjadi target ratusan serangan di wilayah Suriah dan Irak sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu. Hampir semua serangan yang menargetkan pasukan AS dikaitkan dengan milisi yang didukung Iran di wilayah Suriah dan Irak.

    AS diketahui memiliki sekitar 2.500 tentara di wilayah Irak dan 900 tentara lainnya di wilayah Suriah, yang semuanya merupakan bagian dari koalisi internasional melawan kelompok radikal Islamic State (ISIS).

    Pada Januari lalu, sebuah serangan drone menewaskan tiga tentara AS dan melukai puluhan orang lainnya. AS membalasnya dengan melancarkan puluhan serangan terhadap berbagai lokasi di Irak dan Suriah yang terkait dengan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) atau milisi yang didukungnya.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)