Jenis Media: Hiburan

  • Kronologi Meninggalnya Emilia Contessa, Ibu Denada yang Dijuluki Singa Panggung Asia

    Kronologi Meninggalnya Emilia Contessa, Ibu Denada yang Dijuluki Singa Panggung Asia

    Banyuwangi, Beritasatu.com – Artis senior juga mantan anggota DPD  Emilia Contessa meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan atas penyakit yang dideritanya di RSUD Blambangan, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (27/1/2025).

    Adik bungsu Emilia Contessa, Dino Rosano Hansa mengatakan artis legendaris yang lahir pada 27 September 1957 itu meninggal dunia setelah sempat dirawat di RSUD Blambangan.

    “Tadi pagi sekitar pukul 07.00 WIB dibawa ke RSUD Blambangan karena mengeluh sakit. Sebenarnya keluh kesah sakitnya sejak tadi malam, namun dibawa ke rumah sakit pagi tadi,” katanya kepada wartawan saat ditemui di rumah duka di Jalan Gajah Mada Nomor 20, Banyuwangi.

    Dino Rosano menceritakan, saat tiba di rumah sakit ibunda artis Denada Tambunan itu juga sudah mendapatkan penanganan medis tim dokter RSUD Blambangan.

    Namun, sejak pukul 07.00 WIB kondisi kesehatan Emilia Contessa terus menurun, dan sekitar pukul 18.00 WIB meninggal dunia.

    “Jadi almarhumah memang punya (penyakit) diabetes, dan dari hasil pemeriksaan tim dokter, diabetesnya naik terus mulai dari 400, 450, 500 sampai (drop),” kata Dino Rosano dikutip dari Antara.

    Emilia yang bernama asli Nur Indah Cintra Sukma Munsyi dikenal sebagai penyanyi, bintang film, dan model sejak era 1970-an, sebelum terjun ke dunia politik. Pada 1975, majalah Asia Week pernah menjuluki Emilia Contessa sebagai Singa Panggung Asia. 

  • Emilia Contessa Meninggal, Reza Artamevia: Beliau Panutan Saya

    Emilia Contessa Meninggal, Reza Artamevia: Beliau Panutan Saya

    Jakarta, Beritasatu.com – Kabar kepergian selebritas senior Nur Indah Citra Sukma Munsyi atau Emilia Contessa untuk selamanya membawa duka bagi kerabatnya. Tak terkecuali, bagi musisi ternama Reza Artamevia.

    “Telah berpulang ke Rahmatullah penyanyi legendaris Indonesia, Ibu Hajah Emilia Contessa dengan penilik nama lengkap Ibu Hajah Nur Indah Cintra Sukma Munsyi, kelahiran Banyuwangi 27 September 1957. Beliau adalah Ibunda dari penyanyi ternama Denada,” kata Reza Artamevia dikutip dari Instagram miliknya, Senin (27/1/2025).

    “Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya, semoga almarhumah husnul khotimah,” jelasnya.

    Mertua Thariq Halilintar itu mengatakan, semasa hidupnya ia kerap menjadikan Emilia Contessa sebagai panutannya dalam bermusik.

    “Beliau adalah salah satu idola dan panutan saya dalam bermusik,” tuturnya lagi.

    Bagi Reza Artamevia, meski Emilia Contessa telah berpulang ke pangkuan Sang Pencipta tetapi tidak akan membuat karya-karyanya dilupakan.

    “Karya-karyanya akan selalu dikenang sepanjang masa,” lanjutnya.

    “Selamat jalan tante Emil sayang, semoga Allah Swt memberikan tempat yang indah di sana. Diampuni dari segala dosa dan diterima seluruh amal ibadah tante Emil,” tutup Reza Artamevia yang menyebut Emilia Contessa sebagai panutannya.

  • Floating Night Market di Lembang, Pilihan Wisata Malam Terbaru di Libur Panjang

    Floating Night Market di Lembang, Pilihan Wisata Malam Terbaru di Libur Panjang

    Bandung Barat, Beritasatu.com – Floating Market Lembang, di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, menyambut libur panjang Isra Mikraj dan Imlek kali ini dengan suasana yang berbeda. Pada liburan kali ini, objek wisata yang dikenal dengan berbagai wahana dan kuliner tersebut buka hingga malam selama tiga hari berturut-turut.

    Mengusung konsep Floating Night Market, pengunjung bisa menikmati wisata malam di tengah kabut Lembang yang sejuk, sambil bercengkrama di pinggir danau alami sambil menikmati berbagai kuliner nusantara yang dijajakan dari atas perahu yang dihiasi lampu warna-warni.

    Public relation Floating Market Lembang, Intania Setiati menjelaskan, Floating Night Market hanya diadakan selama libur panjang Isra Mikraj dan Imlek 2025, dengan tujuan memberikan pengalaman wisata yang berbeda, terutama bagi mereka yang ingin menikmati suasana malam hari di Lembang.

    “Kami ingin memberikan pilihan baru bagi wisatawan untuk menikmati suasana malam di Lembang,” jelas Intania ditemui di Lembang pada Senin (27/1/2025) malam.

    Intania menambahkan, pengunjung tidak hanya bisa menikmati perjalanan menyusuri danau dengan perahu bajak laut, perahu kayu, atau perahu bebek, tetapi juga dapat mencicipi berbagai kuliner khas nusantara, khususnya dari tanah sunda, sambil menikmati hiburan musik yang dibawakan oleh seorang DJ.

    “Semua kuliner di Floating Market dijajakan di atas perahu, dan masakannya juga disiapkan di atas perahu. Kami menyediakan jajanan khas nusantara yang jarang ditemui di kota,” tambahnya.

    Salah satu keunikan lainnya adalah sistem transaksi yang menggunakan koin kayu. Pengunjung harus menukarkan uang mereka dengan koin kayu yang tersedia sebelum bisa berbelanja di pasar apung.

    “Di pasar apung kami menyediakan koin dengan tiga pecahan Rp 5.000, Rp 10.000, dan Rp 20.000. Koin tersebut digunakan untuk transaksi di sini,” ujarnya.

    “Untuk tiket masuk seharga Rp 20.000, pengunjung sudah mendapatkan welcome drink. Kami buka mulai pukul 18.00 WIB hingga 22.00 WIB,” tambah Intania.

    Wisatawan asal Kota Bandung, Syahda dan Aril mengungkapkan, Floating Night Market memberikan pengalaman wisata yang berbeda saat berkunjung ke Lembang. Menyantap kuliner di pinggir danau dengan udara Lembang yang sejuk memberikan ketenangan dan kesan yang unik.

    “Biasanya wisata siang, kali ini coba malam hari. Ternyata lebih tenang dan menyenangkan. Suasana semakin syahdu dengan perahu yang berlalu-lalang di danau. Banyak pilihan makanan, seperti kwetiau, bau, dan oleh-oleh juga ada,” kata Syahda dan Aril.

    “Satai juga ada, dan minuman seperti bandrek dan bajigur sangat pas untuk cuaca dingin seperti ini,” tambah Syahda menikmati kuliner malam di Floating Night Market Lembang.

  • Sebelum Meninggal, Emilia Contessa Sempat Berkomunikasi dengan Denada

    Sebelum Meninggal, Emilia Contessa Sempat Berkomunikasi dengan Denada

    Jakarta, Beritasatu.com – Manajer Denada, Risna Ories mengaku, Nur Indah Citra Sukma Munsyi atau Emilia Contessa sempat berkomunikasi dengan putrinya, Denada sebelum mengembuskan nafas terakhir.

    “Sore tadi Beliau (Emilia Contessa) masih sempat telepon-teleponan dengan Denada karena beliau masih di rumahnya di sana (Banyuwangi),” jelas manajer Denada, Risna Ories kepada awak media melalui Zoom, Senin (27/1/2025).

    Risna Ories mengatakan, setelah berkomunikasi dengan Denada ternyata putrinya mendapat kabar apabila ibunda tercintanya, Emilia Contessa dilarikan ke rumah sakit.

    “Kita tahunya sekira pukul 17.00 WIB mendapat kabar kalau Beliau dibawa ke rumah sakit,” lanjutnya.

    “Enggak lama kemudian, dikabarin Beliau sudah meninggal pukul 18.00 WIB,” ungkapnya.

    Hingga kini, Risna Ories belum bisa menerangkan penyebab pasti dari meninggalnya Emilia Contessa itu.

    “Kami belum tahu apakah itu penyebab beliau meninggalnya itu karena apa,” tutup manajer Emilia Contessa, Risna Ories yang menyebut Emilia Contessa sempat berkomunikasi dengan Denada sebelum meninggal dunia.

  • Emilia Contessa Meninggal, Denada Langsung Terbang ke Banyuwangi

    Emilia Contessa Meninggal, Denada Langsung Terbang ke Banyuwangi

    Jakarta, Beritasatu.com – Kepergian ibunda tercinta, Emilia Contessa untuk selamanya, membuat selebritas Denada langsung terbang ke Banyuwangi. Hal itu diutarakan oleh manajer Denada, Risna Ories.

    “Innalillahi wa inna Ilaihi rojiun. Telah meninggal dunia ibu Nur Indah Citra Sukma Munsyi atau Emilia Contessa (ibunda dari artis kami Denada Elizabeth Tambunan) pada sore hari ini, Senin tanggal 27 Januari 2025 pukul 18.00 WIB di Banyuwangi,” ungkap manajer Denada, Risna Ories di Instagram miliknya, Senin (27/1/2025).

    Dalam unggahannya, ia meminta doa agar arwah almarhumah diterima di sisi Tuhan YME.

    “Mohon kirimkan doa Alfatihah untuk ibunda Emilia Contessa ya. Terima kasih atas kemurahan hati-nya untuk mengirimkan doa untuk beliau,” tegasnya.

    Risna Ories menyebut, kini Denada bersiap untuk berangkat ke Banyuwangi.

    “Saat ini beliau (Denada) tengah berangkat ke Banyuwangi menggunakan pesawat Udara ke Surabaya dilanjutkan perjalanan darat ke Banyuwangi,” pungkas manajer Emilia Contessa, Risna Ories terkait Denada langsung terbang ke Banyuwangi.

  • Lontong Osek Daging, Sarapan Khas Lumajang yang Menggugah Selera

    Lontong Osek Daging, Sarapan Khas Lumajang yang Menggugah Selera

    Lumajang, Beritasatu.com – Jika Anda bingung memilih menu sarapan, di Lumajang, Jawa Timur ada satu warung yang selalu ramai pengunjung di pagi hari. Warung ini menyajikan menu andalan, yaitu lontong osek daging.

    Kudapan tersebut adalah masakan khas Jawa Timur yang terbuat dari lontong dengan kuah santan, potongan daging sapi, dan telur. Menu ini sangat cocok untuk mengisi perut di pagi hari.

    Warung Osek Cak Bachroel menawarkan berbagai pilihan osek, mulai dari daging, telur, hingga jeroan. Setiap pagi, warung ini selalu dipenuhi pengunjung dan bahkan bisa menjual ratusan porsi dalam satu hari.

    Menu favorit di sini adalah lontong osek daging. Berbeda dengan lontong sayur karena menggunakan kuah santan yang kaya rempah dan potongan daging sapi sebagai lauk. Kemudian, ditambahkan serundeng, kacang bubuk, dan sambal petis yang membuat rasa masakan ini semakin khas.

    Pemilik warung, Bachroel menjelaskan, menu osek daging memang menjadi favorit banyak orang karena cita rasanya yang kaya akan rempah dan keotentikannya.

    “Ini berbeda dengan lontong sayur. Lontong osek daging menggunakan lauk daging sapi tanpa sayur. Di sini, memang sudah menjadi kebiasaan untuk makan lontong di pagi hari,” kata Bachroel kepada Beritasatu.com, Senin (27/1/2025).

    Salah satu pembeli sedang menikmati sarapan dengan lontong osek daging di Lumajang, Jawa Timur. – (Beritasatu.com/Rifqi Danwanus)

    Daging yang dimasak dalam kuah santan memberikan aroma yang khas dan rasa gurih yang lezat. Potongan dagingnya pas, dengan tingkat kematangan yang sempurna, sehingga teksturnya empuk. Taburan serundeng, kacang bubuk, dan petis khas Jawa Timur menambah kenikmatan rasa, sementara rempah-rempah dalam kuah Osek Daging semakin menggugah selera.

    Nia, salah seorang pengunjung mengaku memilih osek daging untuk sarapan lantaran rasanya yang autentik dan menggugah selera. Porsinya yang pas juga cukup untuk mengisi perut sebelum memulai aktivitas.

    “Rasanya gurih, kuahnya sedap. Dagingnya lembut, itu yang bikin nikmat. Porsinya juga pas untuk sarapan,” ujar Nia pencinta lontong osek daging untuk sarapan.

    Pengunjung lainnya, Maria, juga mengaku menikmati rasa kuah santan yang gurih, dipadukan dengan petis, serundeng, dan bubuk kacang. Kombinasi rasa ini memberikan pengalaman kuliner yang unik dan berkesan, terutama bagi pecinta makanan berkuah.

    “Kuah santannya sedap, gurihnya pas, dan lauknya juga tidak terlalu kuat. Semua rasa ini cocok banget,” katanya.

    Bagi Anda yang ingin mencoba lontong osek daging, bisa memasaknya sendiri di rumah atau langsung mengunjungi Warung Cak Bachroel yang terletak di Jalan KH. Wachid Hasyim, Kelurahan Tompokersan, Kecamatan Lumajang. 

    Namun, sebaiknya datang lebih pagi karena warung ini selalu ramai saat jam sarapan. Harga lontong osek daging dibanderol mulai Rp 15.000 per porsinya. Selamat mencoba.

  • Cerita Emilia Contessa yang Sempat Menuliskan Wasiat untuk Keluarga Sebelum Meninggal Dunia

    Cerita Emilia Contessa yang Sempat Menuliskan Wasiat untuk Keluarga Sebelum Meninggal Dunia

    Jakarta, Beritasatu.com – Sebelum meninggal, ternyata selebritas senior Emilia Contessa sempat menuliskan wasiat untuk keluarganya yang dititipkan kepada suaminya.

    Emilia Contessa mengutarakannya kepada Indra Herlambang bahwa dirinya sudah menuliskan wasiat untuk keluarganya tercinta di saat terkena penyakit frozen shoulder.

    “Aku sakit frozen shoulder di bagian bahu sebelah kiri. Itu penyakit tidak pernah membuat orang mati tetapi sakitnya nauzubillah. Aduh,” kata Emilia Contessa dikutip dari channel YouTube, Senin (27/1/2025).

    “Penyebabnya kurang aktif, ototnya. Dua hari sekali saya disuntik paint killer di rumah sakit. Bahkan, saya sempat mengumpulkan keluarga, anak-anak lalu kemudian suamiku sudah saya pesankan kalau terjadi apa-apa sama saya maka ini pesan saya,” lanjutnya.

    Ibunda Denada itu menceritakan, wasiat yang sudah dititipkan kepada suaminya itu akibat tidak kuat menahan rasa sakit.

    “Saya sudah sampai begitu (menulis wasiat untuk keluarga), karena frozen shoulder itu tidak akan mematikan tetapi sakitnya nauzubillah berapa lama saya bisa bertahan dengan kesakitan itu,” tuturnya.

    “Apalah saya untuk terapi, kok bisa dilala sakitnya hilang. Saya tidak makan obat apapun, terapi tidak apapun dan belum sempat berobat sudah hilang,” tandasnya.

    Sebelumnya, Kabar duka datang dari selebritas senior Nur Indah Cintra Sukma Munsyi atau dikenal Emilia Contessa yang juga merupakan ibunda tercinta Denada meninggal dunia.

    “Kabar itu benar (Emilia Contessa meninggal),” kata manajer Emilia Contessa, Risna Ories saat dihubungi awak media, Senin (27/1/2025).

  • Monkey Forest Bali Jadi Tujuan Wisata Utama, Pengunjung Capai 2.500 Per Hari

    Monkey Forest Bali Jadi Tujuan Wisata Utama, Pengunjung Capai 2.500 Per Hari

    Gianyar, Beritasatu.com – Pada momen libur panjang Isra Mikraj atau Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek 2025, Bali semakin dipadati oleh wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Salah satu lokasi wisata yang banyak dikunjungi adalah Monkey Forest yang terletak di Ubud, Gianyar, Bali. 

    Tempat wisata satu ini juga dikenal dengan nama Mandala Suci Wenara Wana, yang merupakan kawasan cagar alam sekaligus kompleks candi.

    General Manager Monkey Forest Anak Agung Bhaskara mengatakan, jumlah wisatawan baik domestik maupun asing, mengalami peningkatan pada liburan panjang kali ini. 

    Menurutnya, peningkatan wisatawan ini lebih signifikan dibandingkan dengan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) lalu. 

    Sejumlah wisatawan domestik maupun mancanegara mengunjungi Monkey Forest Bali pada momen libur panjang. Senin 27 Januari 2025. – (Beritasatu.com/Sopian Hadi)

    “Liburan panjang kali ini kami mengalami lonjakan yang cukup signifikan, terutama untuk wisatawan domestik dan asal China, yang lebih tinggi dibandingkan Nataru kemarin,” ujar Anak Agung Bhaskara katanya kepada Beritasatu.com, Senin (27/1/2025).

    Ia menjelaskan, lonjakan pengunjung terjadi pada Jumat, (24/1/2025). Saat ini, Monkey Forest menerima sekitar 2.500 pengunjung setiap hari yang datang untuk menikmati suasana alam, baik wisatawan domestik maupun mancanegara.

    Pihak pengelola Monkey Forest juga menawarkan pengalaman baru bagi pengunjung. Salah satunya adalah layanan foto keliling yang dinamakan Jungle Snap. Dengan layanan ini, pengunjung dapat mengabadikan momen liburan mereka di dalam kawasan hutan.

    “Ini adalah inovasi terbaru kami yang disebut Jungle Snap. Pengunjung bisa langsung mendapatkan foto ketika berkeliling di dalam hutan di Monkey Forest Bali,” tambah Anak Agung Bhaskara.

    Monkey Forest menawarkan keindahan alam yang dapat dinikmati dengan berkeliling di tengah hutan yang luasnya mencapai 27 hektare. Hutan ini dihuni lebih dari 115 spesies tumbuhan serta berbagai jenis satwa, termasuk monyet, yang membuat suasana semakin menarik bagi para wisatawan.

    Kenyamanan pengunjung juga sangat diperhatikan. Salah satu pengunjung dari  Jawa Tengah, Irfan asal Wonogiri, Jawa Tengah mengungkapkan, dirinya sengaja datang berlibur bersama keluarga pada momen libur panjang Isra Mikraj dan Tahun Baru Imlek 2025. 

    Wisatawan mancanegara berinteraksi dengan monyet di Monkey Forest Bali. Senin 27 Januari 2025. – (Beritasatu.com/Sopian Hadi)

    “Tempatnya bagus, nyaman, dan enak untuk berkeliling. Pelayanannya juga ramah,” katanya.

    Kenyamanan yang sama juga dirasakan oleh wisatawan asing asal Malaysia, Emili. Ia mengaku senang liburan di Bali dan Monkey Forest menjadi salah satu tujuan destinasi wisatanya saat liburan ke Indonesia.

    “Kami sudah enam hari di Bali, suka dengan makanannya, tempatnya nyaman, dan orang-orangnya sangat ramah,” ungkap Emili.

    Selain berkeliling menikmati keindahan hutan, pengunjung juga bisa berswafoto dengan latar belakang pura yang ada di tengah kawasan Monkey Forest. Salah satu daya tarik unik adalah sesi foto bersama monyet. 

    Dengan membayar Rp 50.000, pengunjung dapat berfoto selfie dengan monyet yang duduk di pangkuan mereka. Petugas akan memberikan makan jagung untuk menarik perhatian monyet agar berpose, seolah-olah monyet tersebut sedang memegang ponsel dan berfoto bersama pengunjung.

    Untuk masuk ke kawasan Monkey Forest, pengunjung  membayar tiket dengan tarif yang bervariasi. Untuk wisatawan asing, tiket masuk pada Sabtu dan Minggu adalah Rp 120.000, sementara pada Senin hingga Jumat dibanderol Rp 100.000. 

    Untuk wisatawan domestik yang datang ke Monkey Forest Bali, tiket masuk adalah Rp 100.000 pada akhir pekan dan Rp 80.000 pada hari kerja.

  • Beredar Video Jonathan Frizzy Lamar Ririn Dwi Ariyanti di Medsos, Netizen: Gosip Adalah Fakta yang Tertunda

    Beredar Video Jonathan Frizzy Lamar Ririn Dwi Ariyanti di Medsos, Netizen: Gosip Adalah Fakta yang Tertunda

    Jakarta, Beritasatu.com – Dunia maya kembali dibuat heboh. Pasalnya di media sosial beredar cuplikan video yang memperlihatkan Jonathan Frizzy alias Ijonk diduga melamar Ririn Dwi Ariyanti. 

    Kabar tersebut diunggah pertama kali oleh akun Instagram @lambe.pedes.official, Senin (27/1/2025). Pada video singkat itu, terlihat Ijonk menggunakan pakaian serbahitam sedangkan Ririn Dwi Ariyanti terlihat menggunakan kemeja putih hitam.

    Pada momen itu terlihat sejumlah bunga yang menghiasi bagian dinding tepat di belakang Ririn Dwi Ariyanti. Pada momen itu terlihat, dihadiri oleh sejumlah kerabat keduanya. Bahkan, terlihat Jonathan Frizzy sedang menggunakan cincin di jari manis Ririn Dwi Ariyanti.

    Setelah dipakai, mantan istri Aldi Bragi itu terlihat tampak gembira akibat diberikan cincin oleh Jonathan Frizzy.

    “This is special,” tulis Ririn Dwi Ariyanti.

    Melihat unggahan itu membuat netizen langsung membanjiri kolom komentar.

    “Siapa yang login ya?” tulis netizen.

    “Enggak ada malunya ya, ngambil suami orang kok bangga. Bakal enggak langgeng,” tulis netizen.

    “Pantesan istrinya ngamuk,” tulis netizen lagi.

    “Gosip adalah fakta yang tertunda,” tulis netizen.

    Hingga berita ini diturunkan, baik Jonathan Frizzy dan Ririn Dwi Ariyanti belum buka suara terkait beredarnya video tersebut.

  • Kehilangan Ibunda Tercinta, Ruben Onsu: Sampai Sekarang Gue Masih Hancur

    Kehilangan Ibunda Tercinta, Ruben Onsu: Sampai Sekarang Gue Masih Hancur

    Jakarta, Beritasatu.com – Selebritas Ruben Onsu mengaku, hingga saat ini dirinya masih merasa masih hancur dalam menjalankan hidupnya. Mantan suami Sarwendah itu merasa akibat kehilangan Ibunya, Helmiah yang meninggal pada 29 Juni 2006. 

    “Kalau bicarakan tidak ada mama, sampai sekarang ini gue masih merasa hancur. Kenapa? Karena, semasa hidup dia gue tidak bisa membelikan apa pun,” ucap Ruben Onsu sambil menangis dikutip dari YouTube Nanda Persada, Senin (27/1/2025).

    Bahkan, Ruben Onsu kerap mempertanyakan kepada Sang Pencipta mengapa pertemuannya dengan orang tua harus selalu di tempat pemakaman.

    “Terkadang, gue bawa kembang ke makam dia dan selalu berpikir apa sih efeknya kembang. Tahu enggak kembang itu bagaimana, beliau tahu enggak soal kembang ini. Segitu, gue itu jalan melangkah ke makam sampai memikirkan segitunya,” ujarnya.

    “Jadi, orang yang gue beli kembang pun dia tahu itu Ruben Onsu. Namun, dia biasa saja dan tidak pernah mempertanyakan apa pun. Karena, saat sampai makam gue cuma berdiam diri, gue selalu bertanya kenapa pertemuan gue sama orang tua gue ada di sini (tempat pemakaman),” jelasnya sambil meneteskan air mata.

    Ruben Onsu mengatakan, hingga saat ini ketika melihat kebersamaan orang lain dengan ibunya membuat dirinya merasa iri.

    “Kalau ditanya, sampai sekarang ini gue tetap tidak suka melihat pandangan orang yang jalan sama ibunya. Bukan gue benci, tetapi gue itu seperti terpukul. Gue ingin sekali seperti mereka yang bisa menikmati hidup bersama orang tua,” ungkapnya menangis.

    Bahkan, apabila masih mengizikan orang tuanya masih ada maka akan membuat Ruben lebih mengutamakan kebahagiaan orang tua ketimbang orang lain.

    “Orang itu kalau dimarahin sama orang tua jangan anggap orang tua itu jahat. Buat gue orang tua itu penting, kalau orang tua gue masih ada, gue akan membahagiakan mereka terlebih dahulu baru orang lain. Namun, ini sudah jalannya Tuhan untuk gue,” tandas Ruben Onsu.