Jenis Media: Hiburan

  • Kenang Ray Sahetapy, Ayu Azhari: Sosok Baik yang Berdedikasi

    Kenang Ray Sahetapy, Ayu Azhari: Sosok Baik yang Berdedikasi

    Jakarta, Beritasatu.com – Aktris Ayu Azhari turut hadir di Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Subroto, untuk menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Ray Sahetapy, yang meninggal dunia pada Selasa (1/4/2025) malam akibat komplikasi diabetes dan strok.

    Ayu mengenang Ray sebagai sosok baik yang memiliki pemikiran besar untuk masyarakat.

    “Turut berduka cita yang mendalam untuk keluarga almarhum. Saya bersaksi Mas Ray adalah orang yang sangat baik dan memiliki pemikiran yang bermanfaat bagi umat dan bangsa ini. Semoga kebaikannya diteruskan dan membawa kedamaian bagi kita semua,” ujar Ayu Azhari.

    Lahir dengan nama lengkap Ferenc Raymond Sahetapy pada 1 Januari 1957 di Donggala, Sulawesi Tengah, Ray menikah dengan Dewi Yull pada 1981 dan bercerai pada 2004. Ia kemudian menikah dengan Sri Respatini Kusumastuti.

    Karier Ray Sahetapy di dunia hiburan dimulai dengan membintangi film Gadis (1980), yang melejitkan namanya. Ia kemudian membintangi sejumlah film legendaris, seperti Ponirah Terpidana (1983), Tatkala Mimpi Berakhir (1987), dan Jangan Bilang Siapa-Siapa (1990).

    Sepanjang kariernya, Ray tercatat tujuh kali dinominasikan di Festival Film Indonesia (FFI), enam di antaranya untuk kategori aktor terbaik.

    Pada 2023, Ray mulai mengalami gangguan kesehatan akibat stroke. Meskipun sempat mendapatkan perawatan medis intensif, kondisi Ray Sahetapy terus memburuk dalam beberapa bulan terakhir.

  • Ray Sahetapy Meninggal, Adik: Kondisi Memburuk Sebulan Terakhir

    Ray Sahetapy Meninggal, Adik: Kondisi Memburuk Sebulan Terakhir

    Jakarta, Beritasatu.com – Dunia hiburan Tanah Air berduka. Aktor senior Ray Sahetapy meninggal pada Selasa (1/4/2025) malam di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Almarhum meninggal dunia akibat komplikasi diabetes dan strok yang telah dideritanya selama kurang lebih dua tahun terakhir.

    Sejumlah keluarga dan rekan sesama artis tampak hadir di Rumah Duka Sentosa di RSPAD Gatot Subroto pada Rabu dini hari. Aktris Ayu Azhari juga turut datang untuk menyampaikan belasungkawa kepada keluarga almarhum.

    Adik kandung Ray Sahetapy, Noudy Sahetapy, mengungkapkan kondisi kesehatan sang kakak memang memburuk dalam beberapa bulan terakhir.

    “Beliau sudah sakit hampir dua tahun. Sebulan terakhir sempat dirawat di RSPAD, tetapi Tuhan berkehendak lain. Selasa malam sekitar pukul 21.04 WIB, beliau mengembuskan napas terakhir,” ujar Noudy.

    “Kalau enggak salah tiga kali beliau kritis. Memang selama ini tidak diekspose dan terakhir tadi sudah enggak respons lagi. Jadi sempat di pompa,” tambahnya.

    Ray Sahetapy diketahui telah berwasiat kepada keluarganya untuk dimakamkan di pemakaman keluarga di Desa Sibowi, Sulawesi Tengah.

    Kabar duka ini pertama kali disampaikan oleh putranya, Surya Sahetapy, melalui unggahan di akun Instagram pribadinya.

    “Selamat jalan ayah. We always cherish the memories of our time with you,” tulis Surya dalam unggahannya.

    Ia juga menitipkan salam untuk kakaknya, Gisca Putri Agustina Sahetapy, yang lebih dahulu berpulang pada 2010.

    Ray Sahetapy lahir pada 1 Januari 1957 dan dikenal sebagai salah satu aktor terbaik Indonesia. Sepanjang kariernya, ia membintangi berbagai film layar lebar dan sinetron, meninggalkan jejak mendalam di industri perfilman nasional.

  • Ridwan Kamil Diancam, Lisa Mariana Diduga Minta Rp 2,5 Miliar

    Ridwan Kamil Diancam, Lisa Mariana Diduga Minta Rp 2,5 Miliar

    Jakarta, Beritasatu.com – Sebuah rekaman percakapan yang diduga melibatkan Ridwan Kamil dengan selebgram Lisa Mariana beredar di media sosial. Dalam percakapan tersebut, Lisa Mariana diduga melakukan pemerasan terhadap Ridwan Kamil dengan meminta uang sebesar Rp 2,5 miliar.

    Dalam rekaman yang diunggah oleh akun TikTok riza falkha, Lisa Mariana terdengar meminta uang sebesar Rp 2,5 miliar dari Ridwan Kamil.

    “Begini saja kang, kalau akang (Ridwan Kamil) mau beres saya butuh uang Rp 2,5 miliar,” ucap Lisa Mariana, Selasa (1/4/2025).

    Menanggapi permintaan tersebut, Ridwan Kamil dengan tegas menegaskan bahwa anak yang disebut oleh Lisa Mariana bukanlah anaknya.

    “Tetapi itu kan bukan anak saya, buktinya saja sudah jelas kan kita juga sudah membuat perjanjian sebelumnya,” jawab Ridwan Kamil dalam rekaman tersebut.

    Tidak puas dengan penolakan tersebut, Lisa Mariana kembali mengancam akan membongkar bukti-bukti yang dimilikinya ke publik jika permintaannya tidak dipenuhi.

    Rekaman percakapan Ridwan Kamil dengan Lisa Mariana beredar di media sosial – (Beritasatu.com/TikTok @riza falkha)

    “Pokoknya begini kang, kalau duitnya enggak masuk minggu ini, ya maaf saja, maka aku bakal spill satu-satu buktinya setiap hari,” ancam Lisa.

    Mendapat ancaman tersebut, Ridwan Kamil langsung menanggapi dengan tegas.

    “Ini namanya sudah pemerasan. Kamu main ancam, main tekan, maka ini enggak benar,” balas Ridwan Kamil.

    Di akhir percakapan, Lisa Mariana menutup dengan kata-kata yang terkesan meremehkan, “Ih bodo lah,” sebagai respons atas tanggapan Ridwan Kamil.

  • Maia Estianty Rayakan Lebaran Bareng Anak-anak, Irwan Mussry Absen

    Maia Estianty Rayakan Lebaran Bareng Anak-anak, Irwan Mussry Absen

    Jakarta, Beritasatu.com – Selebritas Maia Estianty merayakan momen Lebaran bersama ketiga anaknya, Al Ghazali, El Rumi, dan Dul Jaelani, beserta pasangan masing-masing. Sayangnya, momen bahagia tersebut tidak dihadiri oleh suaminya, Irwan Mussry yang harus bekerja di luar negeri.

    Kabar tersebut diunggah oleh Maia Estianty melalui akun Instagram miliknya, yang menyebutkan dia hanya merayakan Lebaran bersama anak-anak dan calon menantunya.

    “Mendadak di hari pertama dan kedua, anak-anak dan calon menantu datang untuk bermaaf-maafan,” kata Maia Estianty, Senin (1/4/2025).

    “Namun, sayangnya Daddy Irwan masih harus bekerja di luar negeri,” tambahnya.

    Maia Estianty menyebutkan, dia baru bisa merayakan Lebaran secara lengkap setelah libur Lebaran berakhir.

    “Kami akan berkumpul di hari ke-6 Lebaran, tetapi sayangnya Tissa sudah pergi untuk ibadah umrah,” lanjut Maia.

    Meski demikian, Maia Estianty juga meminta maaf jika selama ini pernah melakukan kesalahan, baik yang disengaja maupun tidak.

    “Apapun yang terjadi, kami sekeluarga mengucapkan mohon maaf lahir dan batin. Selamat berlebaran, semoga yang mudik atau sedang traveling ke luar negeri tetap hati-hati,” ucapnya.

    “Maaf Daddy @irwanmussry belum bisa bergabung di foto ini,” tutup Maia Estianty, yang merayakan Lebaran tanpa kehadiran suaminya, Irwan Mussry.

  • Rekaman Ridwan Kamil dan Lisa Mariana Beredar, Ini Isi Percakapannya

    Rekaman Ridwan Kamil dan Lisa Mariana Beredar, Ini Isi Percakapannya

    Jakarta, Beritasatu.com – Dunia maya dikejutkan dengan beredarnya rekaman percakapan yang diduga melibatkan selebgram Lisa Mariana dengan Ridwan Kamil. Rekaman percakapan keduanya berdurasi 1 menit 1 detik.

    Rekaman tersebut pertama kali diunggah oleh akun TikTok @riza falkha dan langsung menjadi sorotan publik. Dalam percakapan yang terekam, Lisa Mariana terdengar meminta uang sebesar Rp 2,5 miliar dari Ridwan Kamil.  

    “Begini saja kang, kalau akang mau beres maka saya butuh uang Rp 2,5 miliar,” ujar Lisa Mariana dengan tegas, Selasa (1/3/2025).

    Namun, Ridwan Kamil langsung menanggapi permintaan tersebut dengan menegaskan bahwa anak yang disebut-sebut oleh Lisa bukanlah anaknya.

    “Tetapi itu kan bukan anak saya, buktinya saja sudah jelas kan kita juga sudah membuat perjanjian sebelumnya,” ujar Ridwan Kamil.

    Lisa Mariana yang mendapat penolakan tegas dari Ridwan Kamil langsung menantang untuk melakukan tes DNA sebagai pembuktian.

    Rekaman percakapan Ridwan Kamil dengan Lisa Mariana beredar di media sosial – (Beritasatu.com/TikTok @riza falkha)

    “Ya sudah kita tes DNA saja biar semuanya jelas,” balas Lisa Mariana.

    Ridwan Kamil pun menjawab dengan tegas, “Urusan ini kan sudah jelas, tes DNA itu buat apalagi? Bapaknya kan sudah mengakui, bukti sudah ada. Semuanya sudah terang, kamu cuma mau bikin ribut.”

    Tidak puas dengan penolakan tersebut, Lisa Mariana mengancam akan membongkar bukti-bukti yang dimilikinya jika permintaannya tidak dipenuhi.

    “Pokoknya begini kang, kalau duitnya enggak masuk minggu ini, ya maaf saja, maka aku bakal spill satu-satu buktinya setiap hari,” ancam Lisa.

    Ridwan Kamil yang merasa terancam tidak tinggal diam dan menanggapi ancaman tersebut.

    “Ini namanya sudah pemerasan. Kamu main ancam, main tekan maka ini enggak benar,” jawab Ridwan Kamil dengan tegas.

    “Ih bodo lah,” tutup Lisa Mariana dalam rekaman percakapan dengan Ridwan Kamil yang bocor di media sosial

  • Ulun Danu Beratan Favorit Wisatawan Selama Libur Lebaran di Bali

    Ulun Danu Beratan Favorit Wisatawan Selama Libur Lebaran di Bali

    Tabanan, Beritasatu.com – Libur Lebaran tempat wisata di Bali diserbu wisatawan, baik lokal maupun internasional. Salah satunya adalah Ulun Danu Beratan yang terletak di Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan.

    Kawasan ini dipadati wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam danau Beratan. Kepadatan wisatawan di Ulun Danu Beratan sudah terlihat. Kebanyakan datang dari luar Bali yang memanfaatkan libur Lebaran.

    Ulun Danu Beratan terkenal dengan danau luas serta pura di tengahnya, menjadi daya tarik utama bagi pengunjung yang ingin mengabadikan keindahan alamnya.

    Rachel dan Naomi, rombongan wisatawan dari Malang dan Surabaya, mengatakan meski sudah beberapa kali berlibur ke Bali, mereka ingin terus mengeksplor keindahan Pulau Dewata.

    “Kunjungan ke Ulun Danu Beratan ini baru pertama kali kami lakukan. Kami tertarik karena melihat pura yang ada di uang kertas lima puluh ribu rupiah,” kata Rachel dan Naomi kepada wartawan, Selasa (1/4/2025).

    Sebelum memasuki area danau, pengunjung disambut taman bunga yang indah, tempat yang sangat populer untuk berfoto dengan latar belakang candi bentar.

    Bagi wisatawan yang mencari tantangan, mereka juga dapat merasakan sensasi berkeliling danau dengan menaiki speed boat atau bersepeda air.

    Valen dan Vanesia, wisatawan lain yang sedang menikmati liburan sekolah, menyatakan bahwa Bali selalu menjadi pilihan utama mereka untuk liburan.

    “Bali memiliki pemandangan alam yang menakjubkan, dan kami ingin mengeksplorasi tempat-tempat baru di sini,” ujar mereka.

    Liburan kali ini didominasi wisatawan lokal, meski beberapa wisatawan asing juga terlihat, terutama dari Australia, China, dan India. Sejak hari pertama Lebaran, jumlah pengunjung ke Ulun Danu Beratan terus meningkat.

    “Kemarin ada sekitar 2.500 pengunjung, semoga hari ini bisa tembus 3.000. Setiap pengunjung kami berikan air mineral, dan di The Blooms Garden ada pertunjukan budaya Bali seperti tari kecak,” kata Agus Teja Saputra, Humas Marketing DTW Ulun Danu Beratan.

    Untuk memasuki kawasan wisata Ulun Danu Beratan di Bali, wisatawan domestik cukup membayar tiket Rp 50.000, sedangkan wisatawan asing dikenakan Rp 75.000.

  • Kebun Raya Bali, Tempat Favorit Wisatawan dengan Spot Foto Cantik

    Kebun Raya Bali, Tempat Favorit Wisatawan dengan Spot Foto Cantik

    Tabanan, Beritasatu.com – Kebun Raya Bali yang terletak di Puncak Bedugul menjadi salah satu daya tarik wisata (DTW) favorit bagi wisatawan selama libur Lebaran 2025.

    Sejak Hari Raya Nyepi hingga libur Lebaran, jumlah pengunjung yang datang ke Kebun Raya Bali mencapai 3.000 hingga 5.000 orang per hari. Kondisi ini menjadikan Kebun Raya Bali sebagai tempat liburan yang ramai dan menyenangkan, terutama bagi keluarga ingin menikmati suasana alam yang sejuk.

    Dengan luasnya taman dan pemandangan indah yang didominasi pohon pinus, Kebun Raya Bali menawarkan udara sejuk yang membuat para pengunjung betah berlama-lama. Banyak pengunjung yang membawa bekal makanan dari rumah, bermain bola, dan menikmati waktu bersama keluarga di area terbuka yang aman untuk anak-anak.

    Bayu, salah satu pengunjung, mengungkapkan ia memilih Kebun Raya Bali sebagai tempat liburan karena lokasinya mudah dijangkau dan ramah bagi keluarga.

    “Memilih Kebun Raya karena dekat, rumputnya banyak, dan aman untuk anak kecil. Jadi, mereka bisa merasakan sensasi injak rumput,” ujar Bayu yang datang bersama keluarganya kepada wartawan, Selasa (1/4/2025).

    Selain itu, ada pula pengunjung seperti Abdul Munif yang menjadikan liburan di Kebun Raya Bali sebagai tradisi setiap tahun.

    “Kami sudah lama datang ke sini setiap Lebaran. Pemandangannya bagus, udara sejuk, dan meski ada tiket masuk, kami tetap memilih liburan di sini karena tidak ingin ke tempat lain,” katanya.

    Pengunjung juga bisa menikmati kebun raya dengan cara berkeliling menggunakan sepeda gunung yang dapat disewa di lokasi. Dengan harga sewa Rp 35.000 per jam, pengunjung seperti Jihan merasa sangat senang bisa menjelajahi Kebun Raya Bali dengan sepeda.

    “Tempatnya luas dan adem, cocok untuk kumpul bersama keluarga. Sepeda yang disewa di sini membuat kami bisa keliling tanpa perlu membawa sepeda dari rumah,” ujar Jihan.

    Kunjungan ke Kebun Raya Bali mulai ramai sejak sehari setelah Nyepi dan terus meningkat sepanjang libur Lebaran. Menurut Adelia Septiani, bagian dari Corporate Communications & Marketing (Corcomm & Marcomm) Kebun Raya Bali, jumlah pengunjung tahun ini lebih tinggi dibandingkan dengan liburan Lebaran 2024.

    “Sejak 30 Maret, rata-rata pengunjung mencapai 3.000 hingga 5.000 orang per hari. Cuaca cerah tahun ini membuat jumlah pengunjung lokal meningkat signifikan, dan diperkirakan puncaknya akan terjadi antara 30 Maret hingga 7 April,” jelasnya.

    Selain menikmati keindahan alam, pengunjung juga dapat membeli tanaman hias di bazar tanaman yang digelar di lokasi. Kebun Raya Bali menjadi tempat yang ideal untuk berburu oleh-oleh sekaligus bersua foto dengan latar belakang alam yang indah, menjadikan liburan Lebaran di sini semakin berkesan.

  • The Raid, Jejak Akhir Ray Sahetapy di Layar Lebar

    The Raid, Jejak Akhir Ray Sahetapy di Layar Lebar

    Jakarta, Beritasatu.com – Aktor senior Indonesia, Ray Sahetapy meninggal dunia hari ini pukul 21.04 WIB di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, pada usia 68 tahun, setelah berjuang melawan penyakit strok sejak 2023.

    Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi dunia perfilman Indonesia, mengingat kontribusinya yang luar biasa dalam industri hiburan tanah air.

    Kepergian Ray disampaikan oleh sang anak Surya Sahetapy melalui akun Instagram miliknya @Suryasahetapy.

    “Selamat jalan, Ayah! @Raysahetapy. We always cherish the memories of our time with you. Titip salam kangen dan cinta ke kak Gisca!,” ujar @Suryasahetapy.

    Ray Sahetapy dikenal sebagai aktor yang sangat berdedikasi terhadap profesinya. Dengan gaya akting yang mendalam dan karakter yang kuat, dia selalu mampu menghidupkan peran yang dimainkannya dengan sangat apik.

    Lalu, bagaimana sosok Ray Sahetapy? Berikut ini profilnya.

    Profil Ray Sahetapy

    Lahir dengan nama lengkap Ferenc Raymond Sahetapy pada 1 Januari 1957 di Donggala, Sulawesi Tengah, Ray menikah dengan penyanyi dan aktris Dewi Yull pada 1981 dan bercerai pada 2004. Tidak lama setelahnya, Ray menikah dengan Sri Respatini Kusumastuti.

    Dari pernikahan dengan Dewi Yull, mereka dikaruniai empat orang anak bernama Gisca Sahetapy, Rama Sahetapy, Surya Sahetapy, dan Raya Sahetapy. Salah satu anaknya, Surya Sahetapy dikenal sebagai seorang aktivis tuli yang aktif memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas di Indonesia.

    Pada 2023, Ray mulai mengalami gangguan kesehatan akibat strok yang menyerangnya. Meski sempat mendapatkan perawatan medis intensif, kondisinya semakin memburuk dalam beberapa bulan terakhir.

    Namun, di balik kondisi kesehatannya, Ray tumbuh menjadi seorang pria yang memiliki minat besar terhadap dunia seni peran. Sejak muda, dia sudah menunjukkan bakatnya dalam dunia akting dan mulai menapaki kariernya di industri film pada awal 1980-an.

    Perjalanan Ray di dunia hiburan dimulai ketika dia membintangi film “Gadis” pada 1980. Sejak itu, namanya mulai dikenal dan semakin diperhitungkan di dunia perfilman Indonesia.

    Ia kemudian membintangi berbagai film legendaris, termasuk “Ponirah Terpidana” (1983), “Tatkala Mimpi Berakhir” (1987), dan “Jangan Bilang Siapa-Siapa” (1990).

    Berkat aktingnya yang menawan dan penuh karakter, Ray menjadi salah satu aktor papan atas yang sering tampil dalam berbagai film dan sinetron.

    Selain itu, Ray juga dinominasikan untuk Piala Citra di Festival Film Indonesia tujuh kali, enam di antaranya untuk Aktor Terbaik, dan memegang rekor nominasi terbanyak dalam kategori tersebut tanpa kemenangan.

    Namun, dia tidak hanya berperan dalam film drama, tetapi juga sering tampil dalam film laga, horor, dan thriller, menunjukkan fleksibilitasnya sebagai aktor.

    Salah satu peran paling ikonik dalam kariernya adalah saat dia bermain dalam film “The Raid” (2011), yang mendunia dan mendapat banyak apresiasi dari para kritikus internasional.

    Dalam film ini, Ray Sahetapy berperan sebagai Tama Riyadi, seorang bos kriminal yang mengendalikan sebuah gedung apartemen yang dijadikan markas oleh para penjahat.

    Perannya sebagai Tama Riyadi begitu mencuri perhatian dengan akting yang penuh kharisma, menghidupkan karakter penjahat yang cerdas, licik, dan tak kenal ampun.

    Salah satu momen paling diingat dari film ini adalah ketika Tama Riyadi dengan santai menembak anak buahnya bernama Ari (Ananda George) setelah bermain dengan pistol kosong, menunjukkan betapa berbahayanya sosok tersebut.

    Sejak awal kemunculan Tama Riyadi, gerak-geriknya sudah menarik perhatian, menciptakan kesan mendalam tanpa harus mengikuti stereotip bos mafia klasik. Berbeda dari gambaran umum yang sering mengenakan pakaian serba hitam dengan rambut tersisir rapi, karakter Tama justru tampil dengan ciri khasnya sendiri, membuatnya lebih otentik dan tak terduga.

    Perannya dalam film tersebut membawa Ray menjadi pemenang dalam kategori Pemeran Pendukung Pria Terbaik pada Indonesian Movie Actors Awards (2013).

    Selain aktif sebagai aktor, Ray Sahetapy juga dikenal sebagai mentor bagi banyak aktor muda di Indonesia. Ia sering berbagi ilmu tentang seni peran dan mendorong generasi muda untuk lebih serius dalam mendalami dunia akting.

  • Profil Ray Sahetapy: Aktor Legendaris yang Konsisten di Dunia Peran

    Profil Ray Sahetapy: Aktor Legendaris yang Konsisten di Dunia Peran

    Jakarta, Beritasatu.com –  Dunia perfilman Indonesia kembali berduka dengan wafatnya aktor Ray Sahetapy (68 tahun) di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, pada Selasa (1/4/2025) malam.

    Ferenc Raymon Sahetapy atau yang lebih dikenal sebagai Ray Sahetapy (1 Januari 1957 – 1 April 2025) adalah seorang aktor senior Indonesia yang disegani. Ia dikenal karena perannya yang mendalam dan kompleks dalam berbagai film drama. Dengan karier yang berlangsung lebih dari empat dekade, Ray menjadi salah satu aktor terbaik di generasinya.

    Ray Sahetapy memulai debutnya di dunia film melalui Gadis (1980), garapan sutradara Nya’ Abbas Akup. Dalam film ini, ia beradu akting dengan Dewi Yull, yang kemudian menjadi istrinya.

    Selama kariernya, Ray membintangi berbagai film populer, termasuk:
     

    – Ponirah Terpidana (1983)
    – Tatkala Mimpi Berakhir (1987)
    – Jangan Bilang Siapa-Siapa (1990)
    – Noesa Penida (1988)
    – Secangkir Kopi Pahit (1985)
    – Kerikil-Kerikil Tajam (1985)
    – Opera Jakarta (1986) 

    Dikutip dari Wikipedia, Ray Sahetapy memegang rekor sebagai aktor dengan nominasi terbanyak di Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) tanpa pernah menang. Ia dinominasikan tujuh kali dalam kategori Aktor Terbaik.

    Ketika industri film Indonesia mengalami stagnasi pada era 1990-an, Ray Sahetapy tetap aktif di dunia seni peran. Ia mendirikan sanggar teater dan membentuk komunitas seni, berkontribusi pada perkembangan teater di Indonesia.

    Pada tahun 2006, ia kembali ke dunia film dengan membintangi Dunia Mereka. Pada tahun yang sama, ia terpilih sebagai salah satu ketua dalam kongres PARFI (Persatuan Artis Film Indonesia).

    Ray Sahetapy menghabiskan masa kecilnya di Panti Asuhan Yatim Warga Indonesia, Surabaya. Sejak remaja, ia bercita-cita menjadi aktor. Demi mewujudkan mimpinya, ia melanjutkan pendidikan di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) pada 1977, seangkatan dengan Deddy Mizwar dan Didik Nini Thowok.

    Ray Sahetapy menikah dengan Dewi Yull pada 16 Juni 1981. Pernikahan mereka sempat mendapat penolakan dari keluarga Dewi karena perbedaan agama. Pada 1992, Ray menjadi mualaf. Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai empat anak, yaitu Giscka Putri Agustina Sahetapy (1982–2010), Rama Putra Sahetapy (1992), Surya Sahetapy (1994), dan Muhammad Raya Sahetapy (2000).

    Namun, pernikahan mereka berakhir pada 24 Agustus 2004 karena Dewi menolak poligami setelah Ray berniat menikah lagi dengan Sri Respatini Kusumastuti, seorang pengusaha kafe dan katering. Pada Oktober 2004, Ray resmi menikah dengan Sri.

    Selain aktif di dunia seni peran, Ray juga dikenal sebagai pemimpin Perhimpunan Seniman Nusantara.

    Ray Sahetapy bukan hanya aktor berbakat, tetapi juga sosok yang berkontribusi besar dalam dunia seni Indonesia. Keberaniannya dalam memilih peran yang menantang serta dedikasinya dalam dunia teater menjadikannya legenda di perfilman Indonesia.

    Kepergian Ray Sahetapy pada 1 April 2025 meninggalkan duka mendalam bagi industri film dan seni peran di Indonesia. Namun, karya-karyanya akan terus dikenang oleh generasi mendatang.
     

  • Penyakit Strok Jadi Penyebab Ray Sahetapy Meninggal

    Penyakit Strok Jadi Penyebab Ray Sahetapy Meninggal

    Jakarta, Beritasatu.com – Aktor senior Ray Sahetapy meninggal dunia hari ini, Selasa (1/4/2025). Penyebab meninggal Ray Sahetapy diduga akibat mengidap strok sejak Juni 2023.

    “Jadi sekitar 1,5 bulan lalu ayah terserang strok,” kata anak Ray Sahetapy, Rama Sahetapy dikutip dari channel YouTube pada 7 Agustus 2023.

    Rama Sahetapy menjelaskan, pada saat itu ayahnya sedang berada di rumah saudara.

    “Papa lagi di rumah saudara. Dia lagi tidur. Biasanya dibantu jalan, tiba-tiba ayah turun karena posisi ayah lagi di lantai dua dan semua saudara lagi di bawah,” jelasnya.

    “Ayah turun tiba-tiba dari tangga dan tanpa dipegangin, semua pada kaget. Ayah seperti orang kebingungan, dia duduk tiba-tiba bicara mulai susah, dan dibawa ke UGD,” ujarnya.

    Rama Sahetapy mengatakan, penyakit strok yang diidap ayahnya baru diketahui saat di rumah sakit.

    “Di rumah sakit itulah, dokter mengatakan kepada kami bahwa ternyata ayah terkena strok,” ungkapnya.

    “Jadi, ayah ada penyumbatan pada pembuluh darah di bagian otak,” lanjutnya.

    Rama mengakui, selama mendapat perawatan di rumah sakit akibat penyakit strok membuat kondisi tubuh Ray Sahetapy menjadi terbatas.

    “Bicara masih terbata-bata. Kalau mengingat masih agak susah. Kesulitan dalam berpikir,” tambahnya.

    Seperti diketahui, Kabar duka datang dari dunia hiburan Tanah Air. Aktor senior Ray Sahetapy dikabarkan meninggal dunia pada Selasa (1/4/2025) malam.

    Informasi ini disampaikan langsung oleh putranya, Surya Sahetapy, melalui unggahan di akun Instagram pribadinya. Surya membagikan foto kenangan bersama sang ayah dengan ucapan perpisahan penuh haru.

    “Selamat jalan ayah. We always cherish the memories of our time with you,” tulis Surya dalam unggahannya soal meninggalnya sang ayah, Ray Sahetapy.