Jenis Media: Ekonomi

  • Harga Emas Antam Hari Ini Turun Tipis Jadi Rp 1,707 Juta Per Gram

    Harga Emas Antam Hari Ini Turun Tipis Jadi Rp 1,707 Juta Per Gram

    Jakarta, Beritasatu.com – Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau harga emas Antam hari ini turun tipis Rp 1.000 per gram pada perdagangan Jumat (21/2/2025). Hal ini membuat harga emas Antam hari ini mencapai Rp 1,707 juta per gram.

    Sebelumnya, harga emas Antam sempat melonjak tinggi mencapai Rp 17.000 per gram menjadi Rp 1,708 juta per gram.

    Hal yang sama berlaku untuk harga buyback emas Antam turun Rp 1.000 menjadi Rp 1,557  juta per gram. Harga buyback ini merupakan nilai yang diberikan jika pembeli ingin menjual emas kembali ke Antam.

    Dalam hal perpajakan, pembelian emas Antam mengikuti ketentuan yang tertuang dalam PMK Nomor 34/PMK.10/2017. Pajak Penghasilan (PPh) 22 dikenakan sebesar 0,45% bagi pemilik NPWP dan 0,9% bagi yang tidak memiliki NPWP. Setiap transaksi pembelian emas batangan juga disertai bukti potong PPh 22.

    Adapun untuk transaksi penjualan kembali emas Antam dengan nominal lebih dari Rp 10 juta, dikenakan PPh 22 sebesar 1,5% bagi pemilik NPWP dan 3% bagi yang tidak memiliki NPWP. Pajak ini akan langsung dipotong dari total nilai buyback yang diterima.

    Berikut harga emas Antam pada Jumat pagi hari ini:

    Harga emas 0,5 gram: Rp 903.500
    Harga emas 1 gram: Rp 1.707.000
    Harga emas 2 gram: Rp 3.354.000
    Harga emas 3 gram: Rp 5.006.000
    Harga emas 5 gram: Rp 8.310.000
    Harga emas 10 gram: Rp 16.565.000
    Harga emas 25 gram: Rp 41.287.000
    Harga emas 50 gram: Rp  82.495.000
    Harga emas 100 gram: Rp 164.912.000
    Harga emas 250 gram: Rp 412.015.000
    Harga emas 500 gram: Rp 823.820.000
    Harga emas 1.000 gram: Rp 1.647.600.000

    Harga emas antam hari ini yang turun tipis berbanding terbalik dengan harga emas dunia yang tercatat naik 0,1% menjadi US$ 2.936,38 per ons, setelah sempat menyentuh rekor tertinggi di angka US$ 2.954,69 per ons pada perdagangan Kamis (20/2/2025). Peningkatan harga emas dunia ini terjadi setelah permintaan terhadap aset save haven meningkat.

  • Harga Emas Dunia Emas Kembali Cetak Rekor setelah Meningkatnya Minat terhadap Aset Safe Haven

    Harga Emas Dunia Emas Kembali Cetak Rekor setelah Meningkatnya Minat terhadap Aset Safe Haven

    Jakarta, Beritasatu.com – Harga emas dunia kembali mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa pada perdagangan Kamis (20/2/2025). Hal itu menandai pencapaian tertinggi untuk ke-10 sepanjang 2025. Lonjakan harga emas ini didorong oleh permintaan yang meningkat terhadap aset safe haven di tengah ketidakpastian global, khususnya akibat kebijakan tarif yang diterapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    Melansir Reuters, Jumat (21/2/2025), harga emas spot tercatat naik 0,1% menjadi US$ 2.936,38 per ons, setelah sempat menyentuh rekor tertinggi di angka US$ 2.954,69 per ons. Sebelumnya, harga emas mencatat rekor tertinggi di angka US$ 2.946,85 per ons pada Rabu (19/2/2025).

    Sementara itu, kontrak berjangka emas AS ditutup dengan kenaikan 0,7%, mencapai US$ 2.956,1 per ons. Sepanjang 2025, emas telah mengalami kenaikan sekitar 12% sejak awal tahun.

    Petinggi dan analis senior Logam Zaner Metals Peter Grant mengatakan, ketegangan perdagangan yang terus berlanjut menimbulkan kekhawatiran terhadap inflasi dan perlambatan ekonomi. Hal ini semakin memperkuat daya tarik emas sebagai aset safe haven hingga harga emas dunia cetak rekor.

    Pada Rabu (19/2/2025), Trump mengumumkan rencana penerapan tarif baru dalam waktu satu bulan terhadap berbagai komoditas, seperti kayu, mobil, semikonduktor, dan farmasi. Sejak resmi menjabat pada 20 Januari 2025, Trump telah mengenakan tarif 10% pada impor dari China, serta tarif 25% untuk baja dan aluminium.

    Selain kebijakan tarif, meningkatnya pembelian emas oleh bank sentral juga turut mendukung lonjakan harga emas sepanjang tahun ini.

    “Kami terus mengamati adanya pembelian emas oleh bank sentral sepanjang tahun. Selain itu, aliran dana ke exchange-traded funds (ETF) emas juga mengalami peningkatan selama tiga hari berturut-turut,” ungkap Kepala Strategi Pasar Blue Line Futures Phillip Streible.

    Dalam perkembangan geopolitik, Trump kembali menjadi sorotan setelah menyebut Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, sebagai seorang diktator dan mendesaknya untuk segera mencapai kesepakatan damai guna menghindari ketidakstabilan lebih lanjut.

    Grant menilai bahwa kemungkinan tercapainya kesepakatan damai dapat mengurangi ketegangan geopolitik dalam jangka pendek, yang mungkin sedikit menekan harga emas.

    “Namun, harga emas dunia yang mencapai rekor tertinggi kemungkinan akan bertahan selama beberapa minggu ke depan, dengan tren kenaikan yang masih berlanjut karena faktor fundamental yang mendukung,” katanya.

    Sementara itu, risalah pertemuan kebijakan The Fed yang dirilis pada Rabu mengungkapkan bahwa kebijakan awal Trump meningkatkan kekhawatiran terhadap inflasi, sehingga bank sentral memilih untuk menunda pemangkasan suku bunga lebih lanjut.

    Selain emas dunia yang menguat, harga logam mulia lainnya juga mengalami penguatan. Harga perak spot naik 0,6% menjadi US$ 32,92 per ons, platinum naik 0,7% ke US$ 978,05 per ons, dan paladium menguat 1% menjadi US$ 978,02 per ons.
     

  • Harga Emas Hari Ini Jumat 21 Februari 2025, Lagi-Lagi Naik Sampai Rp17.000!

    Harga Emas Hari Ini Jumat 21 Februari 2025, Lagi-Lagi Naik Sampai Rp17.000!

    PIKIRAN RAKYAT – Harga emas mengalami kenaikan pada 21 Februari 2025 dibandingkan dengan hari sebelumnya. Tren kenaikan ini terlihat di berbagai penyedia emas, termasuk Pegadaian, Antam, UBS, dan penyedia lainnya.

    Kenaikan harga emas ini menjadi perhatian bagi para investor dan masyarakat yang ingin membeli atau menjual emas.

    Harga Emas Logam Mulia 99,99%

    Harga beli emas logam mulia 99,99% kini berada di angka Rp1.583.939 per gram, mengalami kenaikan sebesar Rp11.939 dari harga sebelumnya yang tercatat Rp1.572.000 per gram.

    Sementara itu, harga jual emas meningkat menjadi Rp1.546.000 per gram dari Rp1.533.000 per gram sehari sebelumnya, naik sebesar Rp13.000.

    Harga Emas di Pegadaian

    Harga emas batangan di Pegadaian juga mengalami kenaikan di hampir semua denominasi:

    Galeri24: Rp910.000 (naik Rp9.000) Antam: Rp927.000 (naik Rp8.000) UBS: Rp918.000 (naik Rp9.000) Galeri24: Rp1.687.000 (naik Rp15.000) Antam: Rp1.751.000 (naik Rp17.000) UBS: Rp1.697.000 (naik Rp17.000) Galeri24: Rp3.307.000 (naik Rp28.000) Antam: Rp3.440.000 (naik Rp34.000) UBS: Rp3.368.000 (naik Rp33.000) Galeri24: Rp8.180.000 (naik Rp70.000) Antam: Rp8.523.000 (naik Rp87.000) UBS: Rp8.319.000 (naik Rp80.000) Galeri24: Rp16.246.000 (naik Rp137.000) Antam: Rp16.990.000 (naik Rp174.000) UBS: Rp16.551.000 (naik Rp161.000) Galeri24: Rp81.082.000 (naik Rp682.000) Antam: Rp84.609.000 (naik Rp871.000) UBS: Rp82.420.000 (naik Rp799.000) Galeri24: Rp162.147.000 (naik Rp1.363.000) Antam: Rp169.138.000 (naik Rp1.743.000) UBS: Rp164.774.000 (naik Rp1.596.000) Harga Emas Batangan di Pasaran

    Harga emas di pasaran juga menunjukkan tren kenaikan:

    0,5 gram: Rp904.000 (naik Rp8.500) 1 gram: Rp1.705.000 (naik Rp14.000) 2 gram: Rp3.355.000 (naik Rp33.000) 5 gram: Rp8.345.000 (naik Rp115.000) 10 gram: Rp16.640.000 (naik Rp235.000) 25 gram: Rp41.475.000 (naik Rp588.000) 50 gram: Rp82.750.000 (naik Rp1.055.000) 100 gram: Rp165.200.000 (naik Rp2.088.000) Penyebab Kenaikan Harga Emas

    Kenaikan harga emas dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perubahan harga emas dunia, inflasi, kebijakan moneter bank sentral, serta kondisi ekonomi global. Tren kenaikan ini bisa menjadi peluang bagi investor yang telah berinvestasi dalam emas, namun bagi pembeli baru, penting untuk mempertimbangkan waktu yang tepat untuk membeli.

    Harga emas terus mengalami fluktuasi setiap hari. Memantau harga emas secara rutin sangat penting bagi mereka yang ingin berinvestasi atau melakukan transaksi jual beli emas. Dengan kenaikan harga yang terjadi hari ini, emas tetap menjadi salah satu instrumen investasi yang menarik.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Hanya Freeport yang Dipastikan Dapat Izin Ekspor Konsentrat Lagi

    Hanya Freeport yang Dipastikan Dapat Izin Ekspor Konsentrat Lagi

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan bahwa hanya PT Freeport Indonesia yang akan kembali mendapat izin ekspor konsentrat tembaga.

    Pemberian rekomendasi izin ekspor tersebut seiring terjadinya kondisi kahar akibat insiden kebakaran smelter baru Freeport di Gresik, Jawa Timur beberapa waktu lalu. Insiden itu menyebabkan Freeport belum bisa menyerap seluruh produksi konsentratnya untuk diolah di dalam negeri. Freeport pun kemudian kembali mengajukan izin ekspor.

    Adapun, pemerintah telah mengantongi laporan dari kepolisian dan pihak asuransi terkait hasil investigasi terhadap insiden kebakaran smelter Freeport. Berdasarkan laporan tersebut, pemerintah akhirnya memutuskan akan kembali memberikan izin ekspor bagi Freeport, tetapi dengan tarif bea keluar yang lebih tinggi.

    Keberlangsungan operasi produksi Freeport dan pendapatan negara juga menjadi pertimbangan pemerintah.

    Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Tri Winarno mengonfirmasi bahwa pemerintah tidak akan kembali memberikan izin ekspor kepada badan usaha lain yang izin ekspornya telah berakhir pada Desember 2024.

    “Hanya Freeport saja,” ujar Tri kepada Bisnis, Kamis (20/2/2025) malam.

    Selain Freeport, PT Amman Mineral Nusa Tenggara juga meminta fleksibilitas atau perpanjangan ekspor konsentrat tembaga. Hal ini seiring proses commissioning smelter yang dibangun Perusahaan berjalan lebih lambat dari rencana.

    Presiden Direktur Amman Mineral Rachmat Makkasau mengatakan, proses commissioning berjalan lambat lantaran pihaknya melakukan berbagai upaya untuk memastikan tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Apalagi, smelter merupakan teknologi baru bagi Amman yang memang sangat berbeda dengan kemampuan Perusahaan sebagai penambang.

    “Dengan itu kami juga berharap dapat diberikan fleksibilitas untuk melakukan ekspor mengingat banyaknya ketidakpastian dalam proses commissioning ini,” ungkap Rachmat dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi XII DPR RI, Rabu (19/2/2025).

    Dia menjelaskan, saat ini, smelter yang dibangun oleh Amman baru mencapai kapasitas operasi sekitar 48%. Padahal, smelter yang berlokasi di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat itu memiliki kapasitas pengolahan 900.000 ton konsentrat tembaga per tahun, dengan target produksi 220.000 ton katoda tembaga.

    Adapun, Amman memulai proses commissioning sejak Juni 2024. Ini dilakukan setelah menyelesaikan tahap mechanical completion pada Mei 2024.

    Namun, karena kompleksitas teknologi yang digunakan yakni menggabungkan teknologi dari Yanggu, China, serta beberapa penyedia lainnya seperti Merin dan Ototec, proses startup smelter mengalami kendala teknis.

    “Tentunya tantangan teknis adalah tantangan yang terberat yang kami hadapi. Di mana kita rely pada pihak lain. Ini bukan teknologi yang memang sudah biasa buat kami,” kata Rachmat.

    Dengan kapasitas operasi yang masih di bawah target, Amman menilai relaksasi ekspor konsentrat tembaga akan membantu menjaga keseimbangan produksi dan operasional.

    “Saat ini bisa saya sampaikan juga bahwa kami ada inventory sekitar 200.000 ton konsentrat yang sebenarnya bisa dijual kalau memang diizinkan untuk ekspor dan bisa dimaksimalkan juga untuk pendapatan negara,” jelas Rachmat.

    Smelter Freeport

    Sebelumnya, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas mengungkapkan bahwa kebakaran pada fasilitas common gas cleaning plant (CGCP) di smelter baru Freeport mengakibatkan kerusakan parah di west electro-static precipitation vessels, ducting, valves, instalasi kelistrikan, dan instrumentasi.

    Dia menyebut, dari 3.500 item, 30% rusak dan perlu diganti. Sementara itu, 70% sisanya dapat diperbaiki atau digunakan kembali.

    Tony pun menargetkan perbaikan smelter bisa rampung pada Juni 2025 mendatang. Selain itu, kapasitas produksi bisa mencapai 100% pada Desember 2025.

    “Kami yakin bisa selesai di minggu ketiga Juni dan mulai rampung minggu keempat Juni dengan kapasitas [produksi] 40%, Agustus 50%, September 60%, Oktober 70%, November 80%, baru 100% Desember,” kata Tony dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi XII DPR RI, Rabu (19/2/2025).

    Lebih lanjut, Tony mengatakan, terbakarnya smelter membuat pihaknya mengajukan relaksasi ekspor konsentrat tembaga. Adapun, izin ekspor konsentrat tembaga PTFI telah berakhir pada 31 Desember 2024. 

    Tony menuturkan, belum terealisasinya izin ekspor seiring terbakarnya smelter, membuat stok konsentrat tembaga menumpuk di gudang penyimpanan Amamapare, Mimika, Papua. Selain itu, perusahaan juga telah menurunkan produksi konsentratnya sebesar 40%.

    Dia menyebut terdapat potensi konsentrat tembaga 1,5 juta ton yang tidak dapat dimurnikan di dalam negeri karena dampak terhentinya operasi smelter. Tony mengeklaim jika seluruh konsentrat tembaga itu bisa diekspor, negara bisa mendapat penerimaan dari dividen, pajak, bea keluar, dan royalti senilai US$4 miliar atau sekitar Rp65 triliun.

    “Kalau kita nilai dengan harga sekarang, nilainya bisa lebih dari US$5 miliar. Di mana US$5 miliar dolar itu berupa bea keluar, royalti, dividen, pajak perseroan badan akan bisa mencapai US$4 miliar atau Rp65 triliun,” kata Tony.

    Tony menegaskan bahwa berdasarkan perjanjian izin usaha pertambangan khusus (IUPK) Freeport, ekspor konsentrat dapat dilakukan apabila terjadi keadaan kahar. Namun, diperlukan penyesuaian Peraturan Menteri ESDM untuk mengatur ekspor karena keadaan kahar ini. (Lili Sunardi)

  • Kontribusi Industri Manufaktur Terhadap PDB 18,98 Persen di 2024 – Halaman all

    Kontribusi Industri Manufaktur Terhadap PDB 18,98 Persen di 2024 – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Manufaktur memegang peranan penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional. Tahun 2024 lalu saat ekonomi Indonesia tumbuh 5,03 persen, sektor manufaktur berkontribusi 0,90 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional.

    Pasca pandemi Covid-19, kontribusi industri manufaktur terhadap PDB atas dasar harga berlaku pada tahun 2022 sebesar 18,34 persen dan tahun 2023 kontribusinya 18,67 persen, sedangkan tahun 2024 lalu mencapai 18,98 persen. Artinya, kontribusinya terhadap PDB sejak tahun 2022 selalu meningkat. 

    Ekspor industri pengolahan non-migas mencapai 196,54 miliar dolar AS, menyumbang 74,3 persen terhadap ekspor nasional.

    Sedangkan di sisi investasi, sektor ini mampu menyerap Rp 721,3 triliun atau 42,1 persen dari total realisasi investasi nasional tahun 2024.

    Dari data Nilai Manufacturing Value Added (MVA) Indonesia juga sangat bersaing secara global dengan mencapai 255 miliar dolar AS pada tahun 2023 (data World Bank), menempatkan Indonesia di posisi ke-12 top manufacturing countries by value added di dunia.

    Posisi Indonesia ini mengungguli jauh dibandingkan negara anggota ASEAN lainnya, seperti Thailand dan Vietnam yang nilai MVA-nya hanya setengah dari Indonesia, yakni masing-masing 128 miliar dolar AS dan 102 miliar dolar AS.

    Pertumbuhan sektor industri manufaktur juga membuka lapangan kerja yang semakin luas. Jumlah tenaga kerja pada industri pengolahan nonmigas terus meningkat, dari 17,43 juta di tahun 2020 menjadi 19,96 juta di tahun 2024. 

    Indikator-indikator selanjutnya untuk kinerja sektor industri nasional adalah kenaikan nilai baik pada Purchasing Manager Index (PMI) manufaktur Indonesia dan Indeks Kepercayaan Industri (IKI), yang berada pada angka 51,9 dan 53,1 pada Januari 2025.

    Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan indikator pertumbuhan menggambarkan optimisme yang tinggi dari para pelaku industri di awal tahun 2025.

    “Artinya sektor manufaktur Indonesia menunjukkan tanda-tanda ekspansi yang menjanjikan dan ini adalah bukti nyata bahwa kita berada di jalur yang tepat,” tutur Agus di Jakarta, Kamis (20/2/2025).

    Agus juga mengatakan, data dan indikator tadi seharusnya bisa mematahkan apa yang dikatakan beberapa pihak yang menyatakan bahwa sedang terjadi deindustrialisasi.

    “Pernyataan tadi bisa dikonfirmasi dengan indikator-indikator yang menunjukkan pertumbuhan sektor industri hingga saat ini,” imbuhnya. 

     

  • Pemerintah Bakal Terbitkan SBN Biayai Program 3 Juta Rumah, Nilainya Bakal Jumbo – Page 3

    Pemerintah Bakal Terbitkan SBN Biayai Program 3 Juta Rumah, Nilainya Bakal Jumbo – Page 3

    Sebelumnya, Menteri Ara juga menyampaikan bahwa selain sektor perumahan, Bank Indonesia juga siap mendukung sektor hilirisasi serta pertumbuhan ekonomi, dengan adanya Peraturan Bank Indonesia (PBI) yang sudah disiapkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang diinginkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo sebesar 8%.

    “Saya terima kasih kepada Pak Gubernur Bank Indonesia, sangat gercep, sangat cepat untuk mensupport. Dan tadi juga sudah disampaikan bahwa Bapak menjawab bahwa ke depan juga bukan hanya sektor perumahan. Tapi juga soal hilirisasi, juga Bank Indonesia juga siap itu,” ujar Ara.

    Adapun kata Ara, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri BUMN Erick Thohir juga memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif ini. Dukungan tersebut mencakup penyiapan bank-bank penyalur, termasuk Himpunan Bank Negara (Himbara), seperti Bank Mandiri, BTN, Bank Syariah, BNI, serta bank-bank swasta lainnya yang diharapkan dapat mempercepat aliran dana untuk sektor perumahan.

    Selain itu, Ara menegaskan bahwa kerjasama antara otoritas fiskal dan moneter, yakni Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, dan Bank Indonesia, merupakan langkah terobosan yang sangat penting dalam mendukung keberhasilan program ini.

    “Mudah-mudahan besok sudah jelas bagaimana bentuknya, programnya apa saja, prosedurnya seperti apa. Kami bisa sampaikan besok sore sesudah tim teknis bekerja malam ini dipimpin Pak Suanas dan unsur dari BUMN ada, dari Departemen PKP, perumahan dan kawasan pemikiman ada, Departemen Keuangan yang koordinir di sini, dan juga dari Bank Indonesia,” pungkasnya.

  • Jelang Ramadan, Pertamina Sebut Stok BBM dan LPG Aman

    Jelang Ramadan, Pertamina Sebut Stok BBM dan LPG Aman

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Pertamina Patra Niaga menyatakan ketersediaan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) jelang Ramadan dan Idulfitri yang akan berlangsung dalam waktu dekat ini dalam kondisi aman.

    Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan mengungkapkan berdasarkan data perusahaan, ketersediaan stok energi yang dikelolanya dalam kondisi aman.

    Per 19 Februari 2025, rata-rata total ketahanan BBM jenis Pertalite mencapai 21 hari dan cukup untuk memenuhi kebutuhan Ramadan dan Idulfitri. Kemudian untuk Pertamax dalam kondisi ketahanan 19 hari ke depan, Solar dapat bertahan hingga 17 hari, dan Avtur dalam ketahanan stok untuk 21 hari.

    Sementara untuk LPG, Riva mengungkapkan ketahanan stok dapat mencapai 14 hari.

    “Pertalite itu ada di angka 21 hari, Pertamax 19 hari, Pertamax Turbo di 23 hari dan juga biosolar,” ungkap Riva dalam dalam rapat bersama Komisi XII DPR-RI di gedung Parlemen, Jakarta, Kamis (20/2/2025).

    “Untuk LPG saat ini secara coverage days itu berada di angka 14,63 hari. Sementara untuk supply berikutnya ini sudah dalam perjalanan,” sambungnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Riva mengungkapkan pihaknya memproyeksikan konsumsi energi pada periode Ramadan dan Idulfitri 2025 mengalami peningkatan.

    Dengan adanya prediksi peningkatan tersebut, Pertamina akan membentuk Satuan Tugas Ramadan-Idulfitri (Satgas Rafi) pada periode 17 Maret-13 April 2025. Hal ini agar distribusi dan keamanan stok kebutuhan energi dalam kondisi aman terkendali.

    “Satgas Ramadan dan Idulfitri akan kami mulai di tanggal 17 Maret hingga tanggal 13 April, yaitu dua minggu sebelum hari raya dan dua minggu setelah hari raya,” ungkap Riva.

    Dirinya melanjutkan, untuk proyeksi peningkatan permintaan atau konsumsi produk LPG pada periode Ramadan dan Idulfitri akan meningkat sebesar 6,7%, dibandingkan periode normal.

    Sejumlah produk BBM yang dijual Pertamina diprediksi juga akan mengalami peningkatan. Untuk BBM dengan kadar oktan 92 atau Pertamax, akan meningkat 16,7% dibandingkan periode normal.

    Sementara, untuk Pertalite juga akan mengalami peningkatan konsumsi, yakni di angka 11,2%. Riva mengungkapkan, meningkatnya konsumsi BBM dikarenakan banyak masyarakat yang melakukan kegiatan mudik lebaran.

    Lain halnya dengan Pertamax dan Pertalite, konsumsi Solar atau Biosolar mengalami penurunan. Ini dikarenakan operasional kegiatan truk muatan logistik akan berkurang dari periode normal. Walau begitu, Pertamina memastikan stok BBM dan LPG masih aman jelang Ramadan ini.

  • Biayai Program 3 Juta Rumah, Pemerintah Bakal Terbitkan Surat Berharga Negara

    Biayai Program 3 Juta Rumah, Pemerintah Bakal Terbitkan Surat Berharga Negara

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah akan menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) untuk membiayai beberapa program Asta Cita milik Presiden Prabowo Subianto khususnya program pembangunan 3 juta rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

    “Untuk meningkatkan kemampuan dalam mendukung MBR inidengan penerbitan surat berharga negara (SBN) perumahan yang nanti akan dialokasikan terutama di dalam pembiayaan MBR ini,” kata Sri Mulyani di kantornya, Kamis (20/2/2025).

    Dia mengatakan mekanisme ini merupakan modifikasi dari skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang akan ditingkatkan skalanya.

    Selain itu, Kemenkeu juga terus bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) guna memperkuat pembiayaan sektor perumahan melalui fasilitas kredit berbasis Giro Wajib Minimum (GWM) hingga Rp 80 triliun.

    “Jadi dengan ini, kita berharap akan meningkatkan lebih banyak lagi kemampuan untuk dari sisi demand masyarakat yang mau membeli rumah dengan fasilitas ataupun yang komersial,” jelasnya.

    Dalam hal ini, pemerintah akan terus mengembangkan berbagai instrumen pembiayaan kreatif agar APBN tetap disiplin secara fiskal namun tetap mampu memberikan daya dukung maksimal bagi sektor perumahan dan sektor lainnya.

    “Kita akan terus men-develop berbagai kreativitas financing yang nanti akan kita kembangkan bersama sehingga dari sisi APBN disiplin fiskalnya tetap terjaga namun responsif dan mampu memiliki daya dukung yang lebih besar, tidak hanya perumahan tapi juga sektor lain,” ucapnya.

    Pada kesempatan yang sama, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo turut menjelaskan, lewat insentif likuiditas makropudensial (KLM), BI terus mendukung bagian dari program Asta Cita ini.

    BI memutuskan untuk meningkatkan insentif KLM bagi perbankan secara bertahap, dari sebelumnya Rp 23,19 triliun menjadi Rp 80 triliun guna mendukung pembiayaan sektor perumahan.

    Selain memberikan insentif likuiditas, BI juga akan mendukung pendanaan dengan membeli SBN perumahan di pasar sekunder. Dana yang diperoleh dari penerbitan SBN ini digunakan untuk membiayai sektor perumahan.

    “Kami sudah bicara dengan bu menteri keuangan, dananya dapat digunakan tidak hanya untuk debt switching untuk SBN yang jatuh tempo dari eks Covid, tapi juga untuk pendanaan program perumahan,” terangnya.

    Perry menambahkan, sektor perumahan memiliki dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Pembangunan rumah tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga mendorong berbagai sektor industri terkait, seperti semen, baja, dan tenaga kerja konstruksi.

    “Itu menunjukkan bagaimana komitmen kami yang sangat tinggi dan dukungan Bank Indonesia tidak hanya dari kebijakan, tapi juga pendanaan untuk kesuksesan program-program dalam Asta Cita,” jelasnya terkait pendanaan dari Surat Berharga Negara (SBN) untuk program 3 juta rumah. 

  • Harga Minyak Merangkak Naik Dampak Penurunan Stok Bensin AS – Page 3

    Harga Minyak Merangkak Naik Dampak Penurunan Stok Bensin AS – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – harga minyak naik kembali naik pada perdagangan kamis dan merupakan hari ketiga kenaikan setelah sebelumnya terus menerus mengalami tekanan.

    Kenaikan harga minyak mentah ini terjadi setelah data menunjukkan penurunan stok bensin dan sulingan di Amerika Serikat (AS). Selain itu, kekhawatiran tentang gangguan pasokan di Rusia juga mendukung harga minyak dunia.

    Mengutip CNBC, Jumat (21/2/2025), harga minyak berjangka Brent naik 44 sen atau 0,58% ditutup pada USD 76,48 per barel. Sedangkan harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Maret naik 32 sen atau 0,44% ditutup pada USD 72,57 per barel.

    Badan Informasi Energi AS merilis data pada Kamis bahwa stok minyak mentah AS naik sedikit dari yang diprediksi sementara persediaan bahan bakar turun minggu lalu karena pemeliharaan musiman di kilang menyebabkan pemrosesan yang lebih rendah.

    “Peningkatan minyak mentah sedikit lebih besar dari yang diharapkan, tetapi ada penurunan yang moderat dalam bensin dan penurunan yang lebih besar dalam sulingan, menjaga total persediaan tetap datar,” kata analis UBS Giovanni Staunovo.

    Minyak mentah berjangka sedikit menguat menyusul laporan tersebut.

    Pertemuan AS dan Rusia

    Rusia dan AS telah mengadakan pertemuan pertama mereka sejak dimulainya perang Ukraina. Pertemuan ini bertujuan memulihkan hubungan dan mempersiapkan jalan untuk mengakhiri konflik.

    Namun, gangguan pasokan minyak membuat harga tetap tinggi.

    Menteri Energi Ukraina German Galushchenko mengatakan, Rusia menyerang infrastruktur gas Ukraina dan merusak fasilitas produksi gas semalam.

    Selain itu, Rusia mengatakan aliran minyak Caspian Pipeline Consortium, rute utama ekspor minyak mentah dari Kazakhstan, berkurang 30%-40% pada hari Selasa setelah serangan pesawat nirawak Ukraina di sebuah stasiun pompa.

     

  • The Fed Wanti-Wanti Kebijakan Trump Bisa Hambat Penurunan Inflasi AS

    The Fed Wanti-Wanti Kebijakan Trump Bisa Hambat Penurunan Inflasi AS

    Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah pejabat The Federal Reserve (The Fed) menyebut ketidakpastian dari dampak beragam kebijakan Presiden Donald Trump berisiko menghambat upaya penurunan inflasi yang diperlukan bank sentral untuk melakukan pemangkasan suku bunga lebih lanjut.

    Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan ekspektasi dasarnya adalah The Fed masih dapat melakukan penurunan suku bunga sebanyak dua kali masing-masing sebesar 25 basis poin pada akhir tahun ini. 

    “Namun ketidakpastian mengenai hal ini (kebijakan-kebijakan Trump) cukup signifikan. Ada banyak hal yang dapat terjadi yang dapat mempengaruhi kedua arah tersebut,” katanya dikutip dari Reuters, Jumat (21/2/2025).

    Bostic, yang bukan anggota komite penetapan suku bunga The Fed tahun ini, mengatakan perekonomian AS tidak sedang menghadapi ledakan inflasi baru. Dia juga mencatat bahwa tingkat pengangguran yang masih rendah sebesar 4% menunjukkan pasar tenaga kerja dalam keadaan sehat. 

    Namun, lanjutnya, ada antusiasme dan kekhawatiran luas di kalangan dunia usaha mengenai bagaimana pajak impor baru, peraturan imigrasi, dan perubahan peraturan akan mempengaruhi prospeknya.

    Sejak menjabat pada 20 Januari 2025, Trump telah melakukan serangkaian tindakan – atau ancaman terhadap tindakan tersebut – untuk mengenakan tarif terhadap barang-barang dari mitra dagang utama AS, termasuk China, Meksiko, dan Kanada.

    “Singkatnya, para pelaku usaha khawatir bahwa tarif dapat meningkatkan biaya. Banyak yang merasa yakin bahwa jika hal itu terjadi, maka mereka dapat menanggung biaya yang lebih tinggi dalam harga mereka,” kata Bostic.

    Adapun, upaya menurunkan inflasi menuju target The Fed sebesar 2% terbukti lebih sulit dibandingkan perkiraan banyak orang. Indeks harga konsumen tercatat meningkat 3% dari secara year on year (yoy) pada Januari lalu, laju tercepat sejak Juni 2024.

    Sementara itu, Presiden Fed St. Louis Alberto Musalem melihat perubahan kebijakan ke depan akan meningkatkan risiko bahwa inflasi akan terhenti di atas target bank sentral sebesar 2%, atau bergerak lebih tinggi. Hal ini akan mengharuskan bank sentral untuk menahan inflasi lebih lama. 

    Selain itu, dalam skenario terburuk jika pasar kerja juga melemah, mereka akan terpaksa memilih antara melawan inflasi dengan tingkat suku bunga yang lebih tinggi atau melindungi perekonomian dengan kebijakan yang lebih longgar.

    Musalem, yang berbicara kepada Economic Club of New York, tidak memberikan ekspektasi dasar mengenai jumlah penurunan suku bunga yang mungkin dilakukan pada tahun ini, meskipun dia mengatakan bahwa kebijakan suku bunga harus diturunkan setelah konvergensi inflasi ke target 2% The Fed sudah terjamin.

    “Pasar dan beberapa survei menunjukkan bahwa ekspektasi inflasi jangka pendek telah meningkat selama tiga bulan terakhir,” kata Musalem.

    Dia menambahkan, jika inflasi terjebak pada tingkat di atas target saat ini atau ekspektasi meningkat, jalur kebijakan moneter yang lebih ketat dibandingkan dengan jalur kebijakan moneter dasar (baseline) mungkin merupakan pilihan yang tepat.

    Sementara itu, Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee, yang biasanya merupakan salah satu pengambil kebijakan bank sentral yang lebih dovish, mengatakan sebelum kebijakan baru-baru ini dan ketidakpastian geopolitik, inflasi secara keseluruhan terlihat cukup baik dan turun secara substansial dari puncaknya pada pertengahan 2022. 

    Tarif yang diberlakukan Trump pada masa jabatan pertamanya tidak memiliki dampak material terhadap inflasi, kata Goolsbee, sebagian karena tarif tersebut lebih sempit dan mencakup cukup pengecualian sehingga jaringan pasokan tidak terpengaruh.

    Namun jika melihat rencana kebijakan tarif Trump yang lebih luas dan lebih tinggi, hal ini tergantung pada berapa banyak negara yang akan menerapkan tarif tersebut dan seberapa besar tarif yang akan diterapkan.

    “Dan semakin besar dampaknya terhadap dampak Covid-19, maka Anda akan semakin merasa gugup mengenai hal tersebut,” ujarnya.

    The Fed mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25%-4,50% pada pertemuan kebijakan bulan lalu. 

    Bank sentral AS diperkirakan akan kembali menahan suku bunga pada pertemuan 18-19 Maret mendatang karena para pejabat menunggu kejelasan lebih lanjut tentang bagaimana kebijakan baru pemerintah mempengaruhi perekonomian. Pasar keuangan sekarang memperkirakan hanya satu kali penurunan suku bunga Fed tahun ini.