Jenis Media: Ekonomi

  • Emas Antam, UBS, dan Galeri24 di Pegadaian turun pada Minggu

    Emas Antam, UBS, dan Galeri24 di Pegadaian turun pada Minggu

    Pegawai menunjukkan cincin emas bertahtakan berlian di PT Pegadaian (Persero) di Palu, Sulawesi Tengah. ANTARA FOTO/Basri Marzuki/wsj.

    Emas Antam, UBS, dan Galeri24 di Pegadaian turun pada Minggu
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 23 Maret 2025 – 10:23 WIB

    Elshinta.com – Harga emas yang dikutip dari laman resmi Pegadaian, Minggu (23/3/2025), menunjukkan perbedaan penurunan tiga produk logam mulia, yakni buatan Antam, UBS, dan Galeri24 dari sehari sebelumnya. Untuk harga jual emas Antam di Pegadaian kali ini mengalami penurunan Rp15.000, setelah terus melonjak sejak 17 Maret. Kini harga emas Antam menjadi Rp1.809.000 dari semula Rp1.824.000 per gram.

    Sementara, harga emas UBS dan Galeri24 mengalami penurunan masing-masing Rp6.000 dan Rp11.000. Untuk UBS dibanderol dengan harga Rp1.751.000, sementara Galeri24 menjadi Rp1.743.000 per gram. Emas buatan Antam dan Galeri24 dijual dengan kuantitas 0,5 gram hingga 1.000 gram atau 1 kilogram. Sementara emas UBS dijual dengan kuantitas 0,5 gram hingga 500 gram.

    Berikut daftar lengkap harga emas masing-masing produk:

    Harga emas Antam:

    -Harga emas Antam 0,5 gram: Rp956.000
    -Harga emas Antam 1 gram: Rp1.809.000
    -Harga emas Antam 2 gram: Rp3.555.000
    -Harga emas Antam 3 gram: Rp5.307.000
    -Harga emas Antam 5 gram: Rp8.810.000
    -Harga emas Antam 10 gram: Rp17.564.000
    -Harga emas Antam 25 gram: Rp43.780.000
    -Harga emas Antam 50 gram: Rp87.479.000
    -Harga emas Antam 100 gram: Rp174.878.000
    -Harga emas Antam 250 gram: Rp436.922.000
    -Harga emas Antam 500 gram: Rp873.628.000
    -Harga emas Antam 1000 gram: Rp1.747.215.000

    Harga emas UBS:

    -Harga emas UBS 0,5 gram: Rp947.000
    -Harga emas UBS 1 gram: Rp1.751.000
    -Harga emas UBS 2 gram: Rp3.474.000
    -Harga emas UBS 5 gram: Rp8.584.000
    -Harga emas UBS 10 gram: Rp17.078.000
    -Harga emas UBS 25 gram: Rp42.609.000
    -Harga emas UBS 50 gram: Rp85.042.000
    -Harga emas UBS 100 gram: Rp170.016.000
    -Harga emas UBS 250 gram: Rp424.914.000
    -Harga emas UBS 500 gram: Rp848.828.000

    Harga emas Galeri24:

    -Harga emas Galeri24 0,5 gram: Rp939.000
    -Harga emas Galeri24 1 gram: Rp1.743.000
    -Harga emas Galeri24 2 gram: Rp3.419.000
    -Harga emas Galeri24 5 gram: Rp8.455.000
    -Harga emas Galeri24 10 gram: Rp16.792.000
    -Harga emas Galeri24 25 gram: Rp41.938.000
    -Harga emas Galeri24 50 gram: Rp83.810.000
    -Harga emas Galeri24 100 gram: Rp167.601.000
    -Harga emas Galeri24 250 gram: Rp418.670.000
    -Harga emas Galeri24 500 gram: Rp837.339.000
    -Harga emas Galeri24 1.000 gram: Rp1.674.678.000.

    Sumber : Antara

  • Bonus Hari Raya Gojek Mulai Cair, Mitra Bisa Terima Hingga Rp1,6 Juta – Halaman all

    Bonus Hari Raya Gojek Mulai Cair, Mitra Bisa Terima Hingga Rp1,6 Juta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menjelang Lebaran 2025, Gojek Indonesia memberikan apresiasi mitra driver yang aktif, produktif dan berkinerja baik melalui program Bonus Hari Raya (BHR).

    BHR akan diterima oleh Mitra Driver yang memenuhi kriteria mulai tanggal 22 – 24 Maret 2025 melalui saldo GoPay Mitra.

    Artinya, H-9 menjelang Hari Raya Idul Fitri 2025, Gojek mulai menyalurkan BHR kepada para mitra. Besaran BHR yang diterima dalam kategori tertinggi adalah Rp 900.000 untuk mitra roda dua dan Rp 1.600.000 untuk mitra roda empat.

    Chief of Public Policy and Government Relations GoTo Ade Mulya, menyampaikan pemberian dana ini bukan Tunjangan Hari Raya (THR) sebagaimana untuk pekerja formal, namun merupakan kontribusi Gojek untuk mendukung Mitra Driver dalam merayakan Idul Fitri.

    “Sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto terkait pemberian bonus tambahan bagi mitra driver,” ungkap Ade melalui keterangan resmi, Minggu (23/3/2025).

    Dengan komitmen untuk terus menghadirkan solusi yang berkeadilan dan transparan, pemberian BHR ini disesuaikan dengan kapasitas finansial perusahaan agar tetap berkelanjutan.

    “Dengan menerapkan prinsip adil, Gojek membagi penerima BHR ke dalam lima kategori, dengan Mitra Juara Utama sebagai kategori tertinggi,” tuturnya.

    Sebagai catatan, mitra dalam kategori Mitra Juara Utama mendapatkan BHR yang dihitung sekitar 20 persen dari rata-rata penghasilan bersih di kategori tersebut.

    Agar manfaat ini dapat menjangkau lebih banyak Mitra, Gojek juga menghadirkan empat kategori tambahan, yaitu Mitra Juara, Mitra Unggulan, Mitra Andalan dan Mitra Harapan. 

    Nominal BHR di setiap kategori dihitung berdasarkan tingkat produktivitas, kontribusi dan tetap disesuaikan dengan kapasitas finansial perusahaan.

    “Dengan pembagian kategori ini, BHR diberikan secara tepat sasaran, memastikan apresiasi bagi Mitra Driver yang aktif dan terus berkontribusi dalam memberikan layanan terbaik bagi pelanggan,” kata Ade.

  • Sitta Kusuma Tekankan Pentingnya Manajemen Pemasaran Digital

    Sitta Kusuma Tekankan Pentingnya Manajemen Pemasaran Digital

    Jakarta: Entrepreneur dan dosen S2 Universitas Mitra Bangsa Sitta Kusuma menekankan pentingnya manajemen pemasaran di era digital. Pelaku bisnis juga harus menguasai strategi pemasaran yang relevan dengan perkembangan zaman.
     
    Hal itu diungkapkan Sitta saat meluncurkan buku terbarunya yang berjudul ‘Manajemen Pemasaran di Era Digitalisasi’ bersama puluhan anak yatim yang diselenggarakan Yayasan Sitta Kusuma Peduli Kasih.
     
    Buku itu diharapkan menjadi referensi bagi mahasiswa dan praktisi pemasaran dalam menghadapi tantangan di era digital.

    “Di era digital yang berkembang pesat, pemahaman mengenai manajemen pemasaran yang efektif menjadi sangat penting. Buku ini hadir sebagai panduan praktis bagi mahasiswa dan pelaku bisnis untuk menguasai strategi pemasaran yang relevan dengan perkembangan zaman,” kata Sitta.
     
    Menurut Sitta di era digital semua harus beradaptasi dan berinovasi. Buku ini hadir sebagai panduan untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di dunia pemasaran digital.
     
    “Saya berharap buku ini dapat menjadi inspirasi dan memberikan wawasan baru bagi para pembaca dalam mengembangkan strategi pemasaran yang inovatif dan efektif,” ujar Sitta.
     
    Kegiatan buka puasa bersama dan peluncuran buku ini satu dari banyaknya program Sitta Kusuma seperti ‘Program Pemberdayaan 1000 UMKM’.
     
    Program-program ini diharpkan berkontribusi positif bagi masyarakat, baik melalui kegiatan sosial maupun pengembangan ilmu pengetahuan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (FZN)

  • Ramadan jadi Momentum Transisi Energi Berkeadilan di Indonesia – Halaman all

    Ramadan jadi Momentum Transisi Energi Berkeadilan di Indonesia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah dan Pendiri Greefaith, Hening Parlan, mengatakan data dari berbagai riset menunjukkan muslim Indonesia percaya untuk melakukan perubahan dalam menjaga dan merawat bumi sebagai wujud wakil Allah di muka bumi.

    Hening menekankan bahwa sebagai khalifah maka sudah seharusnya umat Muslim berusaha memulai transisi energi sebagai upaya memulihkan bumi yang semakin rusak akibat penggunaan energi fosil yang berlebihan. 

    “Transisi energi yang berkeadilan adalah wujud pengamalan Al-Qur’an tentang adil yang ada banyak sekali kata adil di dalamnya,” kata Hening melalui keterangan tertulis, Minggu (23/3/2025).

    Hal tersebut diungkapkan oleh Hening pada dalam acara MOSAIC TALK bertema “Transisi Energi dalam Perspektif Islam,” yang diadakan di Perpustakaan Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

    Transisi energi dari ekonomi berbasis fosil (brown economy) menuju ekonomi hijau (green economy) berdampak signifikan terhadap sektor ketenagakerjaan.

    Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi, menegaskan bahwa perubahan ini memicu pergeseran kebutuhan tenaga kerja di berbagai sektor.

    “Kita melihat adanya tren yang meningkat, tren yang statis, dan tren yang menurun dalam berbagai sektor. Salah satu yang terdampak signifikan adalah sektor pertanian, terutama terkait dengan ketahanan pangan, energi, dan juga isu-isu lain seperti militerisasi,” ujar Anwar.

    Menurutnya, saat ini Indonesia memiliki sekitar 151 juta angkatan kerja, dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) sebesar 4,9 persen atau sekitar 7,4 juta orang.

    Dari jumlah tersebut, hampir 60 persen tenaga kerja bergerak di sektor informal, yang rentan terhadap perubahan kondisi ekonomi dan sosial.

    “Tantangan besar lainnya adalah hampir 50 persen dari angkatan kerja kita hanya memiliki pendidikan maksimal SMP. Ini menjadi perhatian khusus karena transisi energi juga memerlukan tenaga kerja dengan keterampilan yang lebih tinggi,” jelasnya.

    Anwar menekankan pentingnya konsep just transition, yaitu memastikan transisi menuju ekonomi hijau tetap berkeadilan bagi seluruh pekerja.

    Ia menyoroti perlunya peningkatan keterampilan tenaga kerja melalui upskilling dan reskilling agar mereka dapat beradaptasi dengan perubahan kebutuhan pasar kerja.

    “Kami melihat bahwa sektor energi, pangan, dan industri kreatif menjadi pilar utama ekonomi masa depan. Oleh karena itu, pelatihan dan pendidikan vokasi harus diperkuat untuk mempersiapkan tenaga kerja yang lebih siap menghadapi perubahan,” ujarnya.

    Mosaic Talk merupakan bagian ‘Ramadan Festival: Islamic Philanthropy for Climate Action’ sebuah mini festival kolaborasi MOSAIC dengan Departemen Politik dan Pemerintahan Universitas Gadjah Mada (DPP UGM) dan Pares yang berupaya untuk menggabungkan nilai-nilai Islam dengan aksi nyata untuk lingkungan seperti Sedekah Energi dan Hutan Wakaf. 

    Acara ini mengajak komunitas Muslim untuk belajar, berkolaborasi, dan berkontribusi dalam upaya dekarbonisasi dan keberlanjutan melalui talkshow, pertunjukan seni, dan aktivitas interaktif.

    “Sesi diskusi di Ramadhan Festival Islamic Philanthropy for Climate Action adalah salah satu upaya kami menggabungkan nilai-nilai Islam dengan aksi nyata untuk bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan,” jelas Abdul Gaffar Karim, Dewan Pembina MOSAIC sekaligus Kepala Departemen Politik dan Pemerintahan UGM. 

  • Industri Asuransi Bagikan Polis Jiwa Syariah Gratis ke Ratusan Driver Ojol – Halaman all

    Industri Asuransi Bagikan Polis Jiwa Syariah Gratis ke Ratusan Driver Ojol – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Memeriahkan bulan Ramadan sekaligus memperingati International Women’s Day (IWD), perusahaan asuransi Prudential Syariah mendistribusikan polis asuransi jiwa syariah secara gratis kepada 100 pengemudi ojek online perempuan.

    Polis ini diberikan secara cuma-cuma di acara Buka Puasa Bersama bertajuk “Panen Berkah Ramadhan” dengan Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al Azhar Aula Buya Hamka, Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta.

    Chief Customer and Marketing Officer Prudential Syariah, Vivin Arbianti Gautama mengatakan, kegiatan ini merupakan upaya perusahaan untuk menjangkau lebih banyak keluarga Indonesia dengan asuransi syariah, sekaligus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah sebagai pilar penting bagi kemajuan ekonomi syariah di Indonesia.

    Mengutip data Hasil Survei Angkatan Kerja (Sakernas) pada Februari 2024, jumlah pekerja informal di Indonesia mencapai 84,13 juta orang.

    Jumlah ini melonjak pasca pandemi Covid-19, meningkat signifikan dalam 5 tahun terakhir sejak Februari 2019 yang mencapai 74,09 juta orang, termasuk di dalamnya para pekerja ojek online (ojol) perempuan.

    Di sisi lain, para pengemudi ojol menghadapi berbagai tantangan dalam menjalani pekerjaannya seperti risiko kecelakaan lalu lintas. Hal ini membuat para pengemudi ojol, termasuk perempuan semakin rentan. 

    Perusahaan memberikan santunan berupa PRUTect Care (PTC) Santunan kepada 100  ojol perempuan di Jabodetabek untuk perlindungan selama 1 tahun dengan manfaat seperti santunan meninggal dunia sebesar Rp27.000.000, santunan cacat total akibat kecelakaan sebesar Rp54.000.000, serta santunan meninggal dunia akibat kecelakaan sebesar Rp27.000.000. 

    “Bulan suci Ramadan adalah bulan terbaik untuk menjaga makna Ramadan, salah satunya dengan berbagi kebaikan. Setiap kebaikan dan kontribusi akan memberikan manfaat yang berkelanjutan dan keberkahan bagi sesama,” ungkap Vivin Arbianti Gautama.

     

  • 325.000 Kendaraan Sudah Tinggalkan Jabotabek Melalui 4 Gerbang Tol Utama – Halaman all

    325.000 Kendaraan Sudah Tinggalkan Jabotabek Melalui 4 Gerbang Tol Utama – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sejak H-10 hingga H-9 Lebaran 2025 atau tepatnya 21-22 Maret, sebanyak 325.073 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek.

    Dari catatan PT Jasa Marga (Persero) Tbk, masyarakat keluar Jabotabek dari empat Gerbang Tol (GT) Utama, yaitu GT Cikampek Utama, GT Kalihurip Utama, GT Cikupa dan GT Ciawi.

    Total volume lalin yang meninggalkan wilayah Jabotabek ini naik 29,4 persen atau 251.232 kendaraan, jika dibanding dengan periode libur Idul Fitri 2024, naik 0,3 persen atau 324.217 kendaraan dibandingkan dengan lalin normal.

    Sebanyak 146.711 kendaraan atau 45,1 persen menuju arah Timur menuju Trans Jawa dan Bandung, 102.016 kendaraan atau 31,4 persen menuju arah Barat ke Merak dan 76.346 kendaraan atau 23,5 persen menuju arah Selatan Puncak.

    Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana, menyampaikan pada H-9 libur Idul Fitri 2025 lalu lintas meninggalkan Jabotabek di empat gerbang tol utama tercatat mencapai 167.164 kendaraan atau meningkat 0,8 persen dari lalin normal 165.775 kendaraan.

    “Jasa Marga juga mencatat arus lalu lintas menuju wilayah Timur dan wilayah Barat khususnya arus lalu lintas ke arah Trans Jawa dan arah Merak pada hari Sabtu (22/3/2025) mulai ada peningkatan kendaraan untuk arah Trans Jawa dengan total 41.543 kendaraan atau naik 36 persen, dari lalu lintas normal 30.555 kendaraan. Sedangkan untuk arah Merak tercatat total 50.511 kendaraan atau naik 0,4 persen dari lalu lintas normal 50.305 kendaraan,” terang Lisye dalam keterangan, Minggu (23/3/2025).

    Lisye mengingatkan kembali kepada masyarakat yang memiliki kelonggaran waktu dapat menggeser perjalanan sekaligus memanfaatkan potongan tarif 20 persen yang diterapkan pada ruas tol Jasa Marga Group dan Non Jasa Marga Group (Cikopo-Palimanan, Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang).

    Diskon 20 persen tersebut diberlakukan mulai 24 Maret 2025 pukul 05.00 WIB hingga 26 Maret 2025 pukul 05.00 WIB.

    Sedangkan besaran potongan tarif tol 20 persen yang diterapkan hanya pada ruas tol Jasa Marga Group berlaku pada 26 Maret 2025 pukul 05.00 WIB sampai dengan 28 Maret 2025 pukul 05.00 WIB, untuk perjalanan menerus Jalan Tol Trans Jawa dari Jakarta menuju Semarang, hanya untuk asal GT Cikampek Utama menuju GT Kalikangkung.

    Untuk Jalan Tol Trans Sumatera mulai 24 Maret 2025 pukul 07.00 WIB – Jumat, 28 Maret 2025 pukul 07.00 WIB, untuk perjalanan menerus dari GT Tanjungpura/GT Pangkalan Brandan menuju GT Sinasak/GT Kisaran.

     

  • Asosiasi Driver Ojol Sebut Besaran Bonus Hari Raya Tak Adil

    Asosiasi Driver Ojol Sebut Besaran Bonus Hari Raya Tak Adil

    Bisnis.com, JAKARTA – Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) menilai besaran bonus hari raya (BHR) yang diberikan perusahaan aplikator transportasi online kepada mitra pengemudi tidak manusiawi. 

    Ketua SPAI Lily Pujiati menyampaikan, besaran BHR yang diberikan tidak sesuai dengan informasi yang diterima Presiden Prabowo Subianto, yang beberapa waktu lalu mengungkap bahwa pengemudi ojek online (ojol) akan menerima Rp1 juta per orang.

    “Nilai THR ojol tersebut tidak sesuai dengan pernyataan presiden mengenai kontribusi pengemudi ojol, taksol [taksi online], kurir yang sudah menghasilkan keuntungan selama ini bagi platform seperti Gojek, Grab, Shopee Food, Maxim, Lalamove, InDrive, Deliveree, Borzo, dan lainnya,” tegas Lily dalam keteranganya, Minggu (23/3/2025).

    Dari pengaduan yang masuk ke SPAI, Lily mengungkap bahwa seorang pengemudi ojol ada yang hanya mendapat BHR sebesar Rp50.000. Padahal, pendapatannya selama 12 bulan mencapai Rp33 juta. 

    Menurutnya, hal ini tidak adil lantaran perusahaan menentukan kategori yang diskriminatif seperti hari aktif 25 hari, jam kerja online 200 jam, tingkat penerimaan order 90% hingga tingkat penyelesaian trip 90% setiap bulannya.

    Ditambah lagi, kata dia, potongan platform hingga 50% yang kian membebani pendapatan pengemudi ojol serta membuat seolah-olah pengemudi tidak berkinerja baik.

    Untuk itu, SPAI mengajak seluruh pengemudi ojol, taksi online, dan kurir untuk mendatangi Kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dalam rangka menolak BHR yang dinilai tak manusiawi.

    “Kami menolak THR ojol yang tidak manusiawi,” ujarnya.

    Adapun, salah satu perusahaan yang mulai mencairkan BHR adalah Gojek Indonesia. Pencairan dilakukan mulai 22-24 Maret 2025. 

    Besaran BHR yang diterima pun bervariasi sesuai dengan kategori yang ditentukan perusahaan aplikator.

    Chief of Public Policy & Government Relations GoTo Ade Mulya menyampaikan, pemberian BHR disesuaikan dengan kapasitas finansial perusahaan agar tetap berkelanjutan.

    “Dengan komitmen untuk terus menghadirkan solusi yang berkeadilan dan transparan, pemberian BHR ini disesuaikan dengan kapasitas finansial perusahaan agar tetap berkelanjutan,” kata Ade dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (23/3/2025).

    Ade mengatakan, dengan menerapkan prinsip adil, Gojek membagi penerima BHR ke dalam kategori yakni Mitra Juara Utama, Mitra Juara, Mitra Unggulan, Mitra Andalan, dan Mitra Harapan. 

    Nominal BHR di setiap kategori dihitung berdasarkan tingkat produktivitas, kontribusi, serta tetap disesuaikan dengan kapasitas finansial perusahaan.

    Mitra Juara Utama merupakan kategori tertinggi. Dalam kategori ini, Mitra Juara Utama mendapatkan BHR yang dihitung sekitar 20% dari rata-rata penghasilan bersih di kategori tersebut. Besaran BHR yang diterima dalam kategori tertinggi adalah Rp900.000 untuk mitra roda dua dan Rp1,6 juta untuk mitra roda empat.

    Berikut daftar lengkap besaran bonus hari raya yang diterima Mitra Gojek Indonesia sesuai kategori:

    Mitra Juara Utama

    Roda dua: Rp900.000

    Roda empat: Rp1,6 juta

    Mitra Juara

    Roda dua: Rp450.000

    Roda empat: Rp800.000

    Mitra Unggulan

    Roda dua: Rp250.000

    Roda empat: Rp500.000

    Mitra Andalan

    Roda dua: Rp100.000

    Roda empat: Rp100.000

    Mitra Harapan

    Roda dua: Rp50.000

    Roda empat: Rp50.000

  • Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Optimalisasi Kawasan Industri, BRI Jalin Kerja Sama dengan HKI

    Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Optimalisasi Kawasan Industri, BRI Jalin Kerja Sama dengan HKI

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menjalin sinergi untuk mendorong daya saing kawasan industri guna mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8% pada 2025-2029. Dukungan ini sejalan dengan misi Asta Cita Pemerintah ke-5, yakni melanjutkan hilirisasi dan mengembangkan industri berbasis sumber daya alam untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.

    Sebagai wujud komitmen, BRI menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Himpunan Kawasan Industri (HKI). MoU ini ditandatangani oleh Direktur Commercial, Small & Medium Business BRI Amam Sukriyanto dan Sekjen HKI Priyo Budianto, serta disaksikan oleh Wakil Menteri Perindustrian RI Faisol Riza, dalam Gathering Nasional Kawasan Industri 2025 di Menara BRILiaN, Jakarta (18/3/2025).

    Acara yang dihadiri oleh para pemangku kepentingan, termasuk dari pemerintah hingga pelaku usaha ini pun menjadi wadah bagi para peserta untuk berdiskusi mengenai tantangan dan peluang industri, serta merumuskan strategi dan rekomendasi kebijakan guna memperkuat daya saing kawasan industri di Indonesia.

    Direktur Commercial, Small & Medium Business BRI Amam Sukriyanto menegaskan bahwa dari sisi perbankan, BRI siap mendukung pertumbuhan industri manufaktur dengan layanan dan produk unggulan yang mendukung ekosistem bisnis kawasan industri. Ia juga optimistis bahwa pertumbuhan industri manufaktur ke depan akan semakin meningkat.

    “BRI selalu mendukung upaya-upaya positif yang dapat membawa industri Indonesia terus tumbuh pesat. Dengan sinergi bersama HKI, kami optimistis dapat mengoptimalkan pertumbuhan bisnis kawasan industri di seluruh Indonesia melalui layanan perbankan yang komprehensif,” ujarnya.

  • Bank Indonesia Makin Rajin Utangi Pemerintah, Apa Dampaknya ke Perekonomian?

    Bank Indonesia Makin Rajin Utangi Pemerintah, Apa Dampaknya ke Perekonomian?

    Bisnis.com, JAKARTA — Kepemilikan surat berharga negara atau SBN oleh Bank Indonesia terus meningkat sejak masa pandemi Covid-19. Bagi para ekonom, fakta tersebut bisa berdampak secara negatif sekaligus positif ke perekonomian nasional.

    Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan mencatat kepemilikan Bank Indonesia (BI) atas SBN mencapai Rp1.608,27 triliun atau setara 25,79% dari total surat berharga negara domestik yang diperdagangkan per 20 Maret 2025.

    Secara historis, nominal kepemilikan BI atas surat utang yang diterbitkan pemerintah memang melonjak tajam sejak 2020. Porsi kepemilikan BI atas SBN hanya berada di kisaran 9% hingga 10% selama 2015—2019, bahkan pada tahun-tahun sebelumnya kurang dari 4%. 

    Pandemi Covid-19 mengubah itu. Pada 31 Maret 2020, Presiden Joko Widodo menandatangani Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1/2020 yang memperbolehkan BI membeli SBN di pasar perdana sebagai upaya pemulihan ekonomi yang dihantam pandemi.

    Akibatnya, kepemilikan BI atas SBN domestik melonjak dari sebesar Rp273,21 triliun pada akhir 2019 menjadi Rp874,88 triliun pada akhir 2020. Jumlahnya terus meningkat pada tahun-tahun selanjutnya—kecuali 2023—hingga data terbaru mencapai Rp1.608,27 triliun.

    Terkait itu, Ekonom Bright Institute Awalil Rizky menjelaskan yang menarik adalah perubahan instrumen operasi moneter yang dipakai oleh BI. Peningkatan kepemilikan BI atas SBN ternyata sejalan dengan peningkatan operasi moneter BI.

    Data keuangan BI menunjukkan operasi moneter mencapai Rp273,21 triliun pada akhir 2019, kemudian meningkat tajam menjadi Rp874,88 triliun pada akhir 2020—sejalan dengan lebih lonjakan kepemilikan BI atas SBN. Data terakhir menunjuk posisi operasi moneter BI sebesar Rp945,56 triliun pada akhir 2024. 

    “Dapat disimpulkan bahwa salah satu sumber dana pembelian SBN adalah dari operasi moneter BI,” ujar Awalil dalam keterangannya, Minggu (23/3/2025).

    Apalagi, sambungnya, bank sentral memperkenalkan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) pada September 2023. SRBI merupakan surat utang BI berjangka pendek dengan tenor 6, 9, dan 12 bulan.

    Awalil menunjukkan bahwa SRBI kini telah menjadi instrumen utama operasi moneter BI dengan porsi selalu di kisaran 90% dari total hingga saat ini. Catatannya, SRBI memiliki underlying kepemilikan BI atas SBN.

    Risiko meningkatkan ketika kepemilikan investor asing atas SRBI cukup tinggi yaitu sekitar 25%. Tak hanya itu, rata-rata yield SRBI lebih tinggi dari SBN dan bahkan dari Surat Perbendaharaan Negara (SPN) yang merupakan SBN berjangka pendek.

    “Secara pengamatan sederhana, BI melakukan ‘transaksi rugi’ berutang kepada para pihak dengan bunga bersih lebih tinggi dibanding yang diperolehnya dari SBN yang dimiliki. SRBI yang dibeli pihak asing tercatat sebagai utang luar negeri Bank Indonesia,” ujarnya.

    Perbandingan posisi SRBI dan operasi moneter Bank Indonesia. / data Bank Indonesia diolah Bright Institute

    Dia tidak menampik bahwa peran aktif BI membeli surat utang yang diterbitkan dapat menjaga stabilitas pasar SUN (surat utang negara).

    Tanpa keterlibatan aktif BI, dikhawatirkan pasar sekunder SBN menjadi sangat bergejolak (volatile) yang bisa membawa penurunan harga atau kenaikan imbal hasil (yield) yang cukup liar sehingga berdampak negatif pada semua indikator moneter dan keuangan. 

    Hanya saja, Awalil tetap melihat kepemilikan BI atas SBN sudah terlanjur sangat banyak. Oleh sebab itu, dia mendorong pengurangan secara perlahan setidaknya secara porsi apabila belum bisa secara nominal.

    Jika tidak maka terjadi peningkatan risiko ke industri keuangan dan moneter. Dia mencontohkan, perbankan akan terkendala dalam penghimpunan dana.

    “Bahkan, menambah keengganan mereka [perbankan] untuk menyalurkan kredit lebih besar bagi sektor riil,” simpul Awalil.

    Stabilitas Rupiah

    Sementara itu, Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin mengaku khawatir kepercayaan investor kepada BI akan berkurang akibat otoritas moneter tersebut rajin membeli SBN.

    Wija menjelaskan bahwa jika BI terus-menerus membeli surat utang yang diterbitkan pemerintah maka akan merusak mekanisme alamiah pasar.

    “Investor akan mempertanyakan independensi BI, serta kualitas dan integritas kebijakannya,” ujar Wija kepada Bisnis, Kamis (20/3/2025).

    Staf khusus Wakil Presiden untuk ekonomi dan finansial periode 2014—2019 itu menjelaskan BI mempunyai dua tugas utama yaitu menjaga tingkat inflasi dan stabilitas nilai tukar rupiah.

    Caranya, lewat dua mekanisme utama yaitu menaikkan atau menurunkan suku bunga acuan dan menyerap atau melepas rupiah di pasar.

    Sementara itu, pemerintah memerlukan anggaran besar untuk membiayai program kerjanya. Masalahnya, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kerap mengalami defisit.

    Untuk menutup defisit APBN, pemerintah akan berutang dengan menerbitkan SBN. Dalam tahap ini, objektivitas BI dan pemerintah kerap berbeda.

    Wija menjelaskan jika pemerintah terus menerbitkan surat utang maka risiko SBN akan meningkat sehingga diperlukan suku bunga yang tinggi untuk tetap menarik investor. Jika risiko sudah teramat tinggi maka investor tidak akan membeli.

    “Mekanisme pasar ini membuat pemerintah terpaksa mengerem agresivitasnya dalam berutang, menghindarkannya dari debt trap [jebakan utang],” jelasnya.

    Permasalahan akan muncul ketika BI bisa membeli SBN di pasar perdana karena akan menyebabkan mekanisme pasar tidak bekerja. Akhirnya, pemerintah akan semakin agresif berutang.

    Jika BI menyerap SBN di pasar perdana, maka otoritas moneter tersebut sebenarnya sedang mengguyur pasar dengan rupiah (quantitative easing).

    “Semakin banyak rupiah yang diguyurkan maka nilai [tukar] rupiah akan semakin jatuh; BI gagal menjaga nilai tukar rupiah dan negara akan mengalami krisis nilai tukar mata uang,” ungkap Wijayanto.

    Lantas, bagaimana apabila BI menyerap SBN di pasar sekunder? Wija berpendapat sepanjang tidak ada komitmen awal sebenarnya tidak masalah.

    Hanya saja, jika ada komitmen awal seperti pada kasus rencana penerbitan SBN Perumahan maka artinya BI berperan sebagai standby buyer atau investor penjamin terselubung.

    “Ini tidak terlalu berbeda dengan membeli SBN di pasar perdana, sehingga independensi BI pun dipertaruhkan,” kata Wija.

  • Close Loop lawan hambatan perdagangan global

    Close Loop lawan hambatan perdagangan global

    Ilustrasi – Sejumlah warga mengikuti pelatihan pembuatan sabun cair dari bahan ramah lingkungan di Desa Meureubo, Aceh Barat, Aceh, Jumat (21/2/2025). Pelatihan diselenggarakan agar masyarakat mampu memproduksi dan menjual produk pembersih rumah tangga yang ramah lingkungan guna meningkatkan perekonomian masyarakat. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/nym.

    Koperasi Merah Putih: Close Loop lawan hambatan perdagangan global
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 23 Maret 2025 – 11:10 WIB

    Elshinta.com – Hambatan perdagangan global seperti tarif perdagangan baru dari Amerika Serikat dan Eropa serta gangguan rantai pasok akibat ketegangan geopolitik mengancam stabilitas ekonomi Indonesia. Tarif ini meningkatkan biaya impor dan melemahkan ekspor seperti sawit dan tekstil, sementara surplus neraca perdagangan senilai 3,12 miliar dolar AS pada Februari 2025 tak cukup melindungi perekonomian dari tekanan eksternal.

    Laporan sementara OECD Economic Outlook pada Maret 2025 menyebutkan, tarif baru tersebut menekan pertumbuhan dunia dan meningkatkan inflasi, terutama di negara berkembang.

    Bank Indonesia telah menjual 8 miliar dolar Amerika dari cadangan devisa dalam tiga bulan terakhir untuk menjaga stabilitas, namun ternyata efeknya terbatas. Cadangan devisa yang tercatat senilai 156,1 miliar dolar Amerika pada Januari 2025 tak mampu mengatasi akar masalah, yaitu ketergantungan pada impor dan pasar ekspor yang menyempit.

    Solusi instan sepertinya tak cukup. Indonesia butuh sistem yang tahan guncangan luar. Koperasi Merah Putih, inisiatif Presiden Prabowo untuk membentuk 70.000 koperasi di setiap desa dengan dana Rp350 triliun, menjadi harapan baru. Namun, tanpa skema tepat, koperasi ini berisiko menjadi toko sembako biasa yang menjual barang impor dari kapital besar. Tentu saja ini bukan solusi produktif yang dibutuhkan.

    Bila koperasi hanya menjual barang seperti mie instan atau sabun dari perusahaan besar yang dominan bahan bakunya justru dari impor, maka dana Rp5 miliar per koperasi tak akan mampu menjadikan desa lebih maju. Yang terjadi malah uang akan lari keluar dan ekonomi desa makin suram.

    Skema close loop economy adalah jawaban: sistem sederhana yang bikin desa mandiri dengan memproduksi, menjual, dan memakai barang sendiri, serta melawan proteksionisme global. Koperasi Merah Putih yang digagas Pemerintah dapat dirancang sebagai koperasi multipihak untuk menjalankan close loop economy.

    Bayangkan lingkaran di desa: petani, peternak, dan UMKM sebagai klaster produsen memproduksi barang—misalnya beras atau kain—dari bahan baku yang tersedia di sekitar mereka. Warga desa sebagai anggota klaster konsumen yang membeli barang-barang tersebut, sehingga kebutuhan sehari-hari terpenuhi tanpa disuplai dari luar desa.

    Tak ketinggalan, akademisi dan praktisi turut dilibatkan untuk ikut serta membantu memikirkan cara memproduksi barang dengan kualitas yang sesuai standar dan kuantitas yang terukur, sementara BUMDes mengatur urusan dana dan dukungan agar lingkaran ini dapat terlaksana dengan baik.

    Skema ini sederhana. Petani sebagai anggota klaster produsen koperasi misalnya menghasilkan 50 ton beras lokal atau UMKM memproduksi 10.000 kain tenun dari kapas desa. Kemudian barang dijual di gerai koperasi untuk keperluan warga dan sekolah, salah satunya dapat mensuplai program Makan Bergizi Gratis.

    Lalu setelah kebutuhan desa terpenuhi, sisa produksi bisa dijual ke desa atau kota tetangga baik melalui mekanisme pemasaran offline maupun online. Skema ini akan menambah peluang tambahan penghasilan bagi warga. Keuntungan—misalnya Rp 200 juta per bulan— setelah diambil untuk tambahan kesejahteraan warga, dapat dipakai untuk keperluan menambah kapasitas produksi, bukan lari ke luar negeri.

    Hal ini akan menghemat devisa dan menekan impor pangan yang tinggi, sehingga skema close loop ini dapat mendukung ekonomi semakin stabil. Tidak perlu jauh-jauh untuk melihat contoh sukses.

    Di Kulon Progo, program “Bela Beli” yang dijalankan oleh pemerintah daerahnya juga menunjukkan bukti nyata. Petani menjual beras dan kain lokal ke koperasi, yang memasok barang ke warga, sekolah, dan kantor pemerintah. Pasok untuk kebutuhan lokal ini menjadi prioritas utama, sebelum sisa produksi dijual ke luar daerah.

    Program ini terbukti mampu menurunkan inflasi daerah dari 6,96% pada 2013 menjadi 3,35% pada 2015 atau lebih rendah dari angka inflasi nasional, karena barang impor berkurang, dan harga stabil. Di sisi lain, petani lebih untung karena bisa menjual produknya tanpa melalui tengkulak sehingga pendapatan naik dan kehidupan mereka lebih baik.

    Contoh sukses lain bisa ditemukan di Italia. Coop Italia, koperasi konsumen dengan 6,7 juta anggota dan 1.100 toko retail, yang membeli barang dari petani lokal dengan harga murah, sehingga bersaing dengan barang impor, dan saat dijual ke anggota pun keuntungannya kembali masuk ke koperasi untuk menjadi SHU.

    Skema close loop ini akan membantu graduasi kelompok masyarakat desa, mengangkat warga miskin menjadi mandiri. Petani dan UMKM tidak lagi sekadar berperan sebagai buruh atau pedagang kecil, namun bisa menjadi produsen aktif. Mereka dilatih, diberi alat, dan punya pasar pasti melalui koperasi, naik kelas dari hidup pas-pasan menjadi punya usaha sendiri. Ini berbeda dari bantuan biasa, bukan cuma memberi ikan, tapi mengajarkan memancing dan ikut memastikan ikannya laku.

    Keuntungan juga diperoleh warga sebagai konsumen karena mereka bisa menghemat biaya dengan membeli produk langsung dari produsen, dan keuntungan pun kembali ke desa untuk membantu keluarga miskin jadi lebih sejahtera. Skema ini tentu butuh pendampingan intensif. Kuantitas dan kualitas jadi kunci karena tanpa itu, koperasi tak akan mampu melawan barang impor.

    Diawali dengan membuat peta potensi desa untuk mempelajari apa yang bisa ditanam atau dibuat dan apa yang dibutuhkan warga supaya produksi sesuai dengan kebutuhan. Kemudian dilakukan pendampingan ke lapangan: petani dilatih menanam lebih baik, UMKM diajari berproduksi dengan menggunakan alat sederhana, dan bisnis diatur ketat. Pendampingan yang dilakukan bukan cuma teori, namun hasil bisa diukur dan cara diperbaiki.

    Struktur koperasi perlu melibatkan akademisi dan praktisi sebagai pengurus. Hal ini karena SDM di desa terbatas, sehingga satu orang dapat menjadi anggota dan pengurus di beberapa koperasi—misalnya lima desa terdekat.

    Dengan kompetensi dan pengalaman yang dimiliki, mereka diharapkan dapat membawa gagasan baru dan memastikan bisnis mencapai pertumbuhan yang harmonis. Dengan tenaga dan waktu yang diberikan, mereka pantas mendapat upah layak sesuai keahlian dan kinerja bisnis yang dicapai.

    Sehingga setelah operasional usaha dapat berjalan tersistem, koperasi berhasil menjadi wadah inkubator bisnis yang melahirkan lebih banyak orang di desa menjadi kompeten dalam berbisnis. Hal ini juga akan menekan potensi terjadinya korupsi karena good corporate governance yang diterapkan dalam bisnis.

    Hambatan perdagangan global tak terelakkan. Tarif perdagangan yang diberlakukan AS akan menekan ekspor sawit, sementara biaya impor yang mahal mengancam terjadinya inflasi.

    Apabila Koperasi Merah Putih tak menggunakan skema close loop, boleh jadi malah menjadi saluran dana kepada kapital besar. Tapi, dengan skema ini—produksi sendiri, pakai sendiri, sisa dijual— melalui 70.000 koperasi yang dibentuk, Indonesia bisa menghemat devisa, menekan impor, dan mendukung target 8 persen pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan Presiden Prabowo.

    Ini fondasi baru, bukan tambalan sementara. Saatnya bertindak. Koperasi Merah Putih harus menjadi mesin produktif, dengan pendampingan intensif dan pengurus kompeten, mengubah desa jadi mandiri. Lawan proteksionisme, wujudkan kesejahteraan dari desa.

     

    Sumber : Antara