Jenis Media: Ekonomi

  • IHSG Anjlok Lagi Jelang Pengumuman Penting: Apa yang Sebenarnya Terjadi?

    IHSG Anjlok Lagi Jelang Pengumuman Penting: Apa yang Sebenarnya Terjadi?

    PIKIRAN RAKYAT – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mengalami koreksi tajam pada perdagangan Senin 24 Maret 2025. IHSG dibuka melemah 22,03 poin atau 0,35 persen ke posisi 6.236,15.

    Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 turun 5,79 poin atau 0,84 persen ke 686,23. Namun, tekanan semakin dalam seiring berjalannya sesi perdagangan.

    Hingga pukul 10.00 WIB, IHSG terjun bebas 2,27% ke level 6.116,15 atau turun 142 poin. Pada pukul 11.45 WIB, IHSG tercatat melemah lebih dalam lagi sebesar 169,35 poin atau 2,71 persen ke posisi 6.088,93.

    Sebanyak 93 saham naik, 585 saham turun, dan 279 saham stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp3,93 triliun dengan volume 3,91 miliar saham.

    Penyebab IHSG Tersungkur

    Ada beberapa faktor yang membuat IHSG tertekan. Salah satu pemicu utama adalah sentimen menjelang pengumuman penting dari Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) terkait susunan pengurus baru dan alih saham seri A ke PT Biro Klasifikasi Indonesia, yang kini menjadi bagian dari holding Danantara.

    Selain itu, aksi jual besar-besaran terjadi karena sebagian investor memilih taking profit dan menahan transaksi menjelang libur Lebaran. Dalam sepekan terakhir, IHSG telah jatuh 3,95%, memperpanjang pelemahan sepanjang 2025 yang kini mencapai 11,61%.

    Bahkan, pada Selasa 18 Maret 2025, IHSG sempat mengalami trading halt setelah jatuh 7,11% ke level 6.011,84.

    Data juga menunjukkan bahwa dalam sebulan terakhir, investor asing mencatat Net Foreign Sell hingga Rp19,85 triliun. Sepanjang 2025, dana asing yang keluar dari bursa sudah menembus Rp30,82 triliun.

    Pengumuman Danantara dan RUPST Himbara Jadi Kunci

    Menurut analis sekaligus Founder Stocknow.id, Hendra Wardana, pengumuman kebijakan strategis dari Danantara serta hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) akan menjadi penentu arah IHSG ke depan.

    “Jika kebijakan yang diumumkan tidak sesuai dengan ekspektasi pasar atau justru menambah ketidakpastian, maka pasar saham bisa kembali tertekan lebih dalam,” ucapnya.

    “Jika IHSG tidak mampu bertahan di level psikologis 6.000, kemungkinan besar akan menguji level support di 5.800. Pasar akan sangat memperhatikan hasil konferensi pers Danantara serta RUPST bank-bank besar seperti Mandiri, BRI, BNI, dan BTN,” ujar Hendra Wardana menambahkan.

    Sentimen Global Perparah Tekanan

    Dari sisi global, pelaku pasar juga cenderung wait and see menanti data ekonomi besar. Beberapa data yang dinanti adalah indeks manufaktur dari Jepang, India, Jerman, Uni Eropa, Inggris, dan AS. Uni Eropa masih dalam kontraksi, sementara India diprediksi tetap ekspansif.

    Investor juga menunggu data Consumer Confidence AS dan penjualan properti (25 Maret 2025), pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) AS (27 Maret 2025), serta data Price Consumer Index (PCE) AS (29 Maret 2025). Pidato pejabat The Fed juga menjadi perhatian karena bisa memberi sinyal arah suku bunga ke depan.

    Bisakah IHSG Rebound?

    Meski IHSG masih berada di zona merah, Hendra Wardana menilai peluang rebound tetap ada. Namun, ini bergantung pada apakah ada sinyal positif dari pemerintah dan korporasi besar.

    “Investor akan menunggu langkah konkret pemerintah dan sektor swasta menghadapi tekanan ekonomi. Jika responsnya positif, IHSG berpotensi rebound. Tapi, kalau kebijakan yang keluar malah menambah ketidakpastian, indeks bisa lanjut terkoreksi,” kata Hendra Wardana.

    Dia juga menyoroti masalah daya beli masyarakat yang melemah, penurunan penerimaan pajak, dan meningkatnya PHK sebagai pemicu tambahan yang menekan pasar.

    “Kalau pemerintah bisa menjaga stabilitas ekonomi dan memberikan kebijakan yang pro pasar, saya rasa IHSG masih punya peluang untuk bangkit. Namun, kalau IHSG jatuh ke bawah 6.000, bisa saja tembus support di 5.800,” tutur Hendra Wardana.

    Dengan demikian, semua mata kini tertuju pada pengumuman Danantara dan hasil RUPST Himbara dalam tiga hari ke depan. Pasar berharap ada kabar baik yang bisa menjadi katalis untuk membalikkan arah IHSG dari zona merah.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Bocoran Dividen hingga Nama-Nama Calon Kuat Pergantian Direksi

    Bocoran Dividen hingga Nama-Nama Calon Kuat Pergantian Direksi

    PIKIRAN RAKYAT – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) resmi menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Senin, 24 Maret 2025 pukul 14.00 WIB. Dua agenda utama yang mencuri perhatian publik adalah pembagian dividen besar serta kemungkinan perubahan susunan direksi.

    Dividen Jumbo, BRI Siap Tebar Rp51,54 Triliun

    Salah satu keputusan penting dalam RUPST ini adalah penetapan pembagian laba bersih tahun buku 2024. BRI mencatatkan laba tahun berjalan konsolidasian sebesar Rp60,15 triliun.

    Manajemen BRI mengusulkan pembagian dividen dengan rasio payout mencapai 85% dari laba bersih. Ini berarti pemegang saham akan menikmati dividen sebesar Rp51,54 triliun.

    Menariknya, BRI juga sudah lebih dulu membagikan dividen interim pada 15 Januari 2025 sebesar Rp135 per saham, dengan total Rp20,33 triliun. Dengan demikian, sisa dividen final yang akan dibagikan mencapai Rp31,21 triliun, membuat BRI tetap menjadi salah satu emiten dengan pembagian dividen terbesar di Indonesia.

    Sejarah Dividen BRI dalam Lima Tahun Terakhir

    Melihat rekam jejak pembagian dividen BRI, konsistensinya dalam membagikan laba patut diacungi jempol. Berikut ringkasan dividen BRI selama lima tahun terakhir:

    2019: Rp20,62 triliun (60% payout ratio) 2020: Rp12,12 triliun (65% payout ratio) 2021: Rp26,40 triliun (85% payout ratio) 2022: Rp43,49 triliun (85% payout ratio) 2023: Rp48,10 triliun (80,04% payout ratio)

    Tren dividen jumbo ini menunjukkan komitmen BRI dalam menjaga imbal hasil menarik bagi para pemegang saham.

    Perombakan Direksi, Siapa Pengganti Sunarso?

    Selain dividen, isu pergantian direksi juga menjadi sorotan utama. Direktur Utama BRI saat ini, Sunarso, telah memasuki akhir masa jabatannya setelah lima tahun memimpin. Nama-nama calon kuat penggantinya mulai bermunculan, di antaranya:

    Hery Gunardi
    Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), sebelumnya menjabat Wakil Direktur Utama Bank Mandiri. Catur Budi Harto
    Wakil Direktur Utama BRI sejak 2019, dikenal sebagai bankir karir yang pernah menjabat di BNI dan BTN. Alexandra Askandar
    Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, dikabarkan juga menjadi kandidat, meski santer disebut akan menempati posisi strategis di Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

    Nama Hery dan Catur disebut-sebut sebagai kandidat paling kuat untuk menduduki kursi Dirut BRI. Sementara itu, Alexandra kemungkinan besar akan mengisi jabatan Wakil Ketua Dewan Komisioner atau Ketua Dewan Komisioner LPS, seiring berakhirnya masa jabatan Lana Soelistyaningsih.

    Selain posisi Direktur Utama, beberapa posisi direksi lain juga berpotensi mengalami perombakan, mengingat sejumlah direksi sudah menjabat lebih dari satu periode, seperti Supari, Agus Sudiarto, Noorsanto, Ahmad Solichin Lutfiyanto, dan Handayani.

    Agenda Lain: Green Bond dan Recovery Plan

    RUPST BRI 2025 juga membahas agenda lain yang tak kalah penting, di antaranya:

    Laporan realisasi penggunaan dana Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Tahap III tahun 2024 dengan total Rp2,49 triliun. Persetujuan pengkinian Rencana Aksi Pemulihan (Recovery Plan) untuk menjaga ketahanan dan keberlanjutan operasional BRI di tengah tantangan ekonomi.

    RUPST BRI 2025 menegaskan posisi bank pelat merah ini sebagai salah satu emiten unggulan di pasar modal Indonesia. Dividen besar Rp51,54 triliun jadi kabar baik bagi investor, sementara pergantian direksi berpotensi membawa dinamika baru bagi arah strategi bisnis BRI ke depan.

    Dengan performa keuangan yang solid dan komitmen menjaga shareholder value, BRI tampaknya masih akan menjadi primadona di portofolio para investor dalam waktu lama. Kita tunggu saja, siapa yang akhirnya akan menduduki kursi panas Direktur Utama BRI!***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Dividen Rp51,74 Triliun, Segini Harga per Sahamnya

    Dividen Rp51,74 Triliun, Segini Harga per Sahamnya

    PIKIRAN RAKYAT – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 24 Maret 2025, yang menghasilkan beberapa keputusan strategis, termasuk pembagian dividen sebesar Rp51,74 triliun atau setara Rp345 per lembar saham.

    Keputusan ini diambil dari 85% laba bersih tahun buku 2024 yang tercatat sebesar Rp 60,64 triliun, mencerminkan komitmen BRI dalam memberikan imbal hasil menarik bagi para pemegang saham.

    Kinerja Keuangan 2024

    Sepanjang tahun 2024, BRI mencatatkan kinerja keuangan yang solid. Pendapatan bunga bersih mencapai Rp 142,05 triliun, naik 3,38% dibanding tahun sebelumnya.

    Penyaluran kredit tumbuh 7,98% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp1.348,21 triliun, dengan porsi besar tersalurkan ke sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebesar Rp1.110,37 triliun. Ini sejalan dengan fokus BRI yang terus mendukung sektor riil dan ekonomi kerakyatan.

    Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) BRI tetap terjaga di level 2,94% secara gross dan 0,75% secara net. Perseroan juga memperkuat perlindungan risiko dengan mencatat NPL coverage sebesar 215,01%. Sementara itu, total dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun mencapai Rp 1.365,45 triliun, didominasi dana murah (current account savings account/CASA) sebesar 67,30%.

    Rasio pinjaman terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) konsolidasi berada di angka 89,39%, menandakan pengelolaan likuiditas yang optimal.

    Strategi Pembagian Dividen

    Dari total dividen Rp51,74 triliun, BRI sebelumnya telah membayarkan dividen interim sebesar Rp20,46 triliun atau Rp135 per saham. Sisa dividen final yang akan dibagikan mencapai Rp 31,4 triliun atau setara Rp 208,4 per lembar saham.

    Strategi ini dirancang agar tetap menjaga keseimbangan antara imbal hasil pemegang saham dan kebutuhan permodalan untuk ekspansi bisnis di masa mendatang.

    Tantangan dan Proyeksi 2025

    Memasuki tahun 2025, BRI menghadapi tantangan di tengah pemulihan ekonomi yang belum sepenuhnya merata, khususnya di sektor UMKM. Penyaluran kredit per Februari 2025 tercatat Rp1.218,4 triliun, tumbuh 5,17% yoy — lebih rendah dari target awal 7-9%. Kondisi ini mendorong BRI untuk lebih realistis dalam mematok target pertumbuhan kredit tahun ini.

    Biaya risiko (credit cost) juga menjadi perhatian, di mana pada 2024 tercatat 3,23%, melebihi proyeksi BRI yang semula maksimal 3%. Untuk 2025, BRI memperkirakan credit cost berada di kisaran 3% hingga 3,2%, menyesuaikan dengan kondisi likuiditas perbankan yang lebih mahal.

    Di sisi profitabilitas, laba bersih BRI secara individual (bank only) per Februari 2025 tercatat Rp 8,27 triliun, turun 18,6% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ini seiring dengan turunnya pendapatan bunga 3,57% menjadi Rp 26,21 triliun.

    Meski beban bunga berhasil ditekan 5,92% menjadi Rp 7,95 triliun, net interest income (NII) tetap turun 2,46% menjadi Rp 18,26 triliun.

    Rencana Buyback Saham

    Selain pembagian dividen, RUPST BRI juga menyetujui rencana pembelian kembali saham (buyback) dengan total nilai hingga Rp3 triliun. Saham hasil buyback ini akan disimpan sebagai saham treasuri (treasury stock) dan dapat digunakan sesuai kebutuhan strategi korporasi di masa mendatang.

    Dengan fundamental yang kuat dan strategi bisnis yang adaptif, BRI tetap menjadi salah satu pilar utama dalam perbankan nasional. Meskipun menghadapi tantangan di 2025, perseroan optimistis mampu menjaga pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan sambil terus mendukung sektor UMKM sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Cara Pinjaman Online Langsung Cair di bluExtraCash, Syarat Mudah

    Cara Pinjaman Online Langsung Cair di bluExtraCash, Syarat Mudah

    PIKIRAN RAKYAT – Saat kebutuhan mendesak datang tanpa peringatan, memiliki akses ke pinjaman yang cepat dan praktis bisa menjadi solusi terbaik. Dengan perkembangan teknologi finansial, kini kamu dapat mengajukan pinjaman secara online tanpa perlu repot mengurus dokumen fisik atau mengunjungi kantor cabang. Salah satu layanan yang menawarkan kemudahan ini adalah bluExtraCash, yang memungkinkan kamu mendapatkan dana dalam waktu singkat langsung ke rekening.

    Dengan sistem yang sepenuhnya digital pada bluExtraCash, kamu bisa mengajukan pinjaman kapan saja dan di mana saja melalui aplikasi. Tanpa prosedur yang rumit, layanan ini memastikan bahwa kebutuhan finansial kamu dapat terpenuhi dengan cepat dan tanpa kendala.

    Keunggulan lain dari bluExtraCash adalah kemudahannya dalam hal pencairan dana. Setelah pengajuan disetujui, dana pinjaman akan langsung masuk ke rekening tanpa perlu menunggu lama. Ini tentu sangat membantu bagi kamu yang membutuhkan dana darurat untuk keperluan mendesak, seperti biaya kesehatan, pendidikan, atau kebutuhan lainnya yang tidak bisa ditunda.

    Namun, sebelum mengajukan pinjaman, penting bagi kamu untuk memahami syarat yang berlaku. Dengan begitu, kamu bisa menggunakan layanan ini secara bijak dan sesuai dengan kemampuan finansial. Simak selengkapnya di bawah ini.

    Ingin mendapatkan pinjaman online dengan cepat melalui bluExtraCash? Berikut adalah langkah-langkah mudah yang bisa kamu ikuti:

    Buka aplikasi blu di smartphone kamu, lalu masuk ke menu ‘Portofolio’ dan pilih ‘Pinjaman’. Setelah itu, klik ‘Ajukan Sekarang’ untuk memulai proses pengajuan. Tentukan jumlah pinjaman yang ingin kamu ajukan serta pilih tenor atau jangka waktu pembayaran yang sesuai dengan kemampuan finansialmu. Pastikan memilih opsi yang paling sesuai dengan kebutuhanmu. Isi data diri yang diminta dengan lengkap dan benar. Informasi ini diperlukan untuk memproses pengajuan pinjaman dan memastikan kelayakan kamu sebagai peminjam. Setelah pengajuan disetujui, kamu akan menerima rincian penawaran pinjaman. Jika sudah sesuai, dana akan segera dicairkan ke rekening blu milikmu tanpa perlu menunggu lama.

    Pinjol BCA bluExtraCash Tangkapan layar blubybcadigital.id

    Dengan proses yang cepat dan mudah ini, bluExtraCash bisa menjadi solusi praktis bagi kamu yang membutuhkan dana tambahan secara instan!

    Jika kamu ingin mengajukan pinjaman melalui bluExtraCash, ada beberapa persyaratan utama yang harus dipenuhi. Berikut adalah daftar lengkapnya agar pengajuanmu bisa berjalan lancar:

    1. Wajib Memiliki E-KTP yang Masih Berlaku

    Sebagai dokumen identitas utama, kamu harus memiliki Kartu Tanda Penduduk elektronik (E-KTP) yang masih aktif. E-KTP berfungsi sebagai bukti keabsahan identitasmu dan digunakan dalam proses verifikasi data saat pengajuan pinjaman. Pastikan informasi di dalamnya sesuai dengan data yang kamu masukkan saat pendaftaran.

    2. Terdaftar sebagai Nasabah BCA Digital

    Untuk mengakses layanan pinjaman bluExtraCash, kamu harus sudah menjadi nasabah BCA Digital. Jika belum memiliki akun, kamu perlu mendaftar terlebih dahulu melalui aplikasi blu by BCA Digital. Memiliki rekening di BCA Digital akan memudahkan proses pencairan dana setelah pengajuan pinjaman disetujui.

    3. Berusia 21–55 Tahun Saat Pinjaman Lunas

    Usia peminjam juga menjadi salah satu pertimbangan dalam proses persetujuan pinjaman. Kamu harus berusia minimal 21 tahun saat mengajukan pinjaman dan tidak lebih dari 55 tahun pada saat pelunasan terakhir. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa peminjam masih dalam usia produktif dan memiliki kemampuan finansial untuk melunasi pinjaman.

    4. Tidak Terdaftar dalam Daftar Hitam dan Daftar Risiko Finansial

    Calon peminjam tidak boleh masuk dalam daftar hitam yang dikeluarkan oleh berbagai lembaga keuangan, termasuk:

    Daftar Hitam Nasional (DHN) Bank Indonesia Daftar Terduga Teroris dan Organisasi Teroris (DTTOT) Negative List Bank dan Daftar Anti-Money Laundering (AML) Blacklist Internal Bank

    Jika kamu pernah mengalami masalah finansial yang mengakibatkan pencatatan negatif di sistem perbankan, pengajuan pinjamanmu berisiko ditolak. Oleh karena itu, penting untuk menjaga riwayat kredit yang baik agar tetap memenuhi syarat.

    5. Memiliki Pekerjaan di Sektor yang Diperbolehkan

    Tidak semua jenis pekerjaan dapat mengajukan pinjaman di bluExtraCash. Pastikan bahwa profesimu tidak termasuk dalam kategori pekerjaan sensitif yang memiliki risiko tinggi atau bertentangan dengan kebijakan keuangan tertentu. Informasi lebih lanjut mengenai daftar pekerjaan yang dibatasi biasanya dapat ditemukan dalam syarat dan ketentuan yang berlaku di aplikasi blu.

    Dengan memenuhi semua persyaratan di atas, kamu bisa meningkatkan peluang mendapatkan persetujuan pinjaman bluExtraCash dengan cepat dan mudah. Pastikan kamu memahami seluruh ketentuannya sebelum mengajukan pinjaman agar prosesnya berjalan lancar.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Beli BBM, Dapat Bonus! Ini Daftar Promo Spesial Idulfitri dari Pertamina

    Beli BBM, Dapat Bonus! Ini Daftar Promo Spesial Idulfitri dari Pertamina

    Jakarta: Ramadan dan Idul Fitri selalu menjadi momen istimewa bagi masyarakat Indonesia. Untuk menyambut bulan penuh berkah ini, Pertamina Patra Niaga menghadirkan berbagai promo menarik dan program berbagi yang dapat dinikmati pelanggan setia. 
     
    Promo itu mulai dari cashback, e-voucher, hingga hadiah spesial, semuanya tersedia bagi pengguna MyPertamina.
     
    Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, mengungkapkan bahwa program ini bertujuan untuk memberikan manfaat lebih bagi pelanggan dalam menikmati bahan bakar berkualitas selama bulan Ramadan.

    “Kami menghadirkan beberapa program promo khusus selama Ramadan, di antaranya Promo Special THR, yaitu bonus e-voucher MyPertamina sebesar Rp100.000 untuk setiap pembelian e-voucher MyPertamina senilai Rp1 juta (periode 22 Maret–5 April 2025), serta Promo Beli Pertamax Dapat Snack Gratis, di mana pelanggan bisa mendapatkan paket snack dari Bright Store untuk setiap pembelian Pertamax minimal Rp300 ribu (periode 24–30 Maret 2025),” jelas Heppy dalam keterangan tertulis, Senin, 24 Maret 2025.
     

    Cashback dan keuntungan berlipat 

    Pelanggan MyPertamina juga bisa menikmati berbagai cashback menarik selama Ramadan dan Idul Fitri, di antaranya:
     
    – Cashback Rp45.000 untuk pembayaran dengan kartu kredit Co-Brand MyPertamina-BNI.
    – Cashback Rp25.000 untuk kartu kredit BNI kategori Platinum, Precious, World, Signature, Ultimate, dan Infinite.
    – Cashback hingga Rp30.000 untuk kartu kredit Co-Brand MyPertamina-Mandiri dan kartu kredit Mandiri Platinum Above.
    – Cashback 15.000 OVO Points untuk pembayaran dengan OVO.
    – Cashback 20 persen (maksimal Rp50.000) untuk pembayaran MyPertamina yang terhubung dengan AstraPay.
    – Cashback Rp8.000 saldo LinkAja untuk transaksi perdana di MyPertamina.

    Nikmati kenyamanan di Serambi MyPertamina saat mudik
    Tak hanya promo dan cashback, Pertamina Patra Niaga juga memastikan kenyamanan pelanggan saat mudik dengan menghadirkan Serambi MyPertamina di beberapa rest area utama, yaitu:

    Rest Area Tol Japek-Karawang KM 57A
    Rest Area Tol Jakarta-Merak KM 43A
    Rest Area Tol Pemalang-Batang KM 379A
    Rest Area Tol Pemalang-Pejagan KM 260B
    Rest Area Tol Malang-Pandaan KM 66A

    Selain itu, fasilitas Mini Serambi MyPertamina juga tersedia di 8 bandara dan 14 kawasan wisata untuk memberikan kenyamanan lebih bagi pelanggan yang bepergian selama Ramadan dan Idul Fitri.
     
    “Melalui berbagai program ini, kami ingin memberikan manfaat lebih bagi masyarakat dalam menjalani Ramadan dan Idul Fitri dengan nyaman dan penuh berkah,” ucap Heppy.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Pengurus Danantara Diumumkan, Arief Rosyid: Prabowo Tunaikan Komitmen Agar Terlepas Titipan Politik – Page 3

    Pengurus Danantara Diumumkan, Arief Rosyid: Prabowo Tunaikan Komitmen Agar Terlepas Titipan Politik – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), Rosan Roeslani, mengumumkan daftar pengurus lengkap BPI Danantara pada Senin (24/3/2024). Beberapa nama profesional dalam dan luar negeri masuk di dalamnya.

    Komandan Tim Kampanye Nasional (TKN) Fanta Arief Rosyid Hasan menjelaskan, susunan pengurus Danantara merupakan refleksi dari komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan Danantara lepas dari titipan politik.

    “Alhamdulillah, profisiat kepada seluruh Bapak Rosan Roeslan dan segenap jajaran Danantara yang hari ini mengumumkan susunan lengkap pengurusnya. Kita lihat nama-nama yang diperkenalkan kaliber dunia, berbagai latar belakang dan rekam jejak mumpuni sesuai keahlian di bidang masing-masing,” ucapnya, dalam keterangan tertulis.

    “Susunan nama-nama ini merupakan refleksi konkret dari komitmen Presiden Prabowo Subianto yang memastikan kepengurusan Danantara terlepas dari titip menitip politik, sebaliknya, mengedepankan rekam jejak dan merit system. Presiden Prabowo secara tegas dan lugas menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8% di masa kepemimpinan beliau, di mana Danantara yang dikelola oleh ekspert kelas dunia, adalah satu wujud nyata ikhtiar menuju ke sana,” lanjut Arief yang merupakan Ketua Umum PB HMI 2013-2015.

    Lebih lanjut, Arief mengatakan, hadirnya Danantara akan memastikan konsolidasi aset-aset strategis negara yang dikelola secara profesional, transparan, dan berkelanjutan. “Insya Allah terus amanah dan istiqomah untuk umat dan bangsa.”

    “Lima tahun kemarin, kita lihat bagaimana transformasi BUMN di bawah pimpinan Bapak Menteri Erick Thohir berjalan dengan luar biasa. Tidak berhenti di situ, sesuai arahan Bapak Presiden Prabowo, insya Allah Bapak Erick Thohir dan Pimpinan Danantara, yaitu Bapak Rosan Roeslani, Bapak Pandu Sjahrir, dan Bapak Dony Oskaria beserta segenap jajaran, dapat secara sinergis berkolaborasi, baik dari sisi regulator maupun pengelola (BUMN),” tuturnya lagi.

    “Hadirnya Danantara akan memungkinkan optimalisasi penggunaan deviden BUMN, pengembangan usaha BUMN, penyehatan BUMN, fundraising dan investasi. Sehingga ke depannya, diharapkan BUMN akan semakin agile dalam menghadapi tantangan-tantangan ekonomi yang akan datang, dan tentunya akan semakin kokoh lagi,” ucap Arief yang juga merupakan penggiat ekonomi syariah.

    “Mari kita dukung ikhtiar pemerintah untuk meningkatkan perekonomian nasional, yang muaranya adalah kemaslahatan umat dan bangsa,” tutupnya.

     

  • Lembaga Pengelola Dana Bergulir Dukung Kemandirian Ekonomi Pondok Pesantren Melalui Koperasi – Halaman all

    Lembaga Pengelola Dana Bergulir Dukung Kemandirian Ekonomi Pondok Pesantren Melalui Koperasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) terus berkomitmen dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan dan umat melalui penguatan ekosistem koperasi syariah di Indonesia. 

    Salah satu fokus utama LPDB adalah memberikan dukungan pembiayaan dana bergulir kepada koperasi, khususnya yang berbasis syariah dan berorientasi pada pengembangan pondok pesantren.

    Koperasi terbukti menjadi wadah yang efektif dalam menggerakkan ekonomi kerakyatan dan memberdayakan umat. Dengan prinsip gotong royong dan kebersamaan, koperasi mampu menciptakan peluang usaha dan meningkatkan kesejahteraan anggota serta masyarakat luas. 

    Dalam konteks ekonomi syariah, koperasi memiliki peran strategis dalam mengembangkan model bisnis yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam, termasuk dalam pengelolaan dana dan kegiatan usaha.

    Direktur Utama LPDB Supomo mengungkapkan melalui penyaluran dana bergulir, LPDB berupaya mendorong kemandirian ekonomi pondok pesantren dan koperasi terutama koperasi pondok pesantren yang memang memiliki karakteristik kekuatan dari sisi emosional dan spiritual yang dibangun oleh pendiri atau pengasuhnya.

    Dukungan pembiayaan ini memungkinkan pondok pesantren untuk mengembangkan unit usaha yang sehat dan berkelanjutan, seperti unit usaha perdagangan, pertanian, peternakan, jasa, dan lainnya. 

    Hal ini tidak hanya memberikan sumber pendapatan bagi pondok pesantren, tetapi juga menciptakan lapangan kerja bagi santri dan masyarakat sekitar.

    “LPDB sangat antusias dalam memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan ekonomi syariah melalui pembiayaan syariah kepada koperasi di seluruh Indonesia. Kami melihat potensi besar dalam koperasi sebagai pilar penting dalam mewujudkan ekonomi yang berkeadilan dan mensejahterakan umat. Dukungan kami ini sejalan dengan visi pemerintah dalam memperkuat ekonomi syariah nasional,” ujar  Supomo saat kunjungan kerja bersama Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono ke BMT Al-Bahjah Cirebon, Jawa Barat, Senin(24/3/2025).

    Lebih lanjut, Supomo menjelaskan bahwa LPDB telah menjalin kemitraan dengan berbagai koperasi syariah yang berbasis pondok pesantren di berbagai daerah, seperti Jawa Barat dan Jawa Timur.

    “Kami melihat banyak contoh sukses koperasi syariah yang telah berkembang pesat dengan dukungan pembiayaan dari LPDB. Koperasi-koperasi ini tidak hanya mampu meningkatkan kesejahteraan anggotanya, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat. Kami berharap, semakin banyak pondok pesantren dan koperasi di seluruh Indonesia yang dapat memanfaatkan dukungan LPDB untuk mengembangkan potensi ekonominya,” tambahnya.

    Supomo menjelaskan, LPDB menyediakan berbagai skema pembiayaan syariah yang fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan koperasi, termasuk pembiayaan modal kerja dan investasi. 

    Proses pengajuan yang transparan dan didukung dengan pendampingan yang berkelanjutan menjadi komitmen LPDB dalam memastikan keberhasilan pemanfaatan dana bergulir oleh mitra koperasi.

    Dengan adanya dukungan dari LPDB, diharapkan pondok pesantren dan koperasi di Indonesia dapat terus bertumbuh dan berkontribusi dalam mewujudkan ekonomi syariah yang kuat dan berkelanjutan, serta memberikan dampak positif bagi kesejahteraan umat dan kemajuan bangsa.

  • Profil Hery Gunardi, Sosok Direktur Utama BRI yang Baru

    Profil Hery Gunardi, Sosok Direktur Utama BRI yang Baru

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) resmi melakukan perubahan dalam struktur direksinya dengan menunjuk Hery Gunardi sebagai direktur utama Bank BRI yang baru.

    Dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang digelar pada Senin (24/3/2025), diumumkan bahwa Hery Gunardi diangkat sebagai direktur utama Bank BRI, menggantikan Sunarso.

    Sebelumnya, Hery menjabat sebagai direktur utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dan pernah mengemban posisi wakil direktur utama Bank Mandiri. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut profil lengkapnya!

    Profil Hery Gunardi

    Hery Gunardi adalah seorang bankir berpengalaman yang lahir di Bengkulu pada 26 Juni 1962. Ia menyelesaikan pendidikan sarjananya di Universitas 17 Agustus 1945 dengan fokus pada Administrasi Niaga pada tahun 1987.

    Hery kemudian melanjutkan studi ke jenjang magister di University of Oregon, Amerika Serikat, dengan konsentrasi Finance and Accounting pada tahun 1991. Tidak berhenti di situ, Hery meraih gelar doktor dalam bidang Manajemen Bisnis dari Universitas Padjadjaran pada tahun 2021.

    Perjalanan Karier

    Hery Gunardi memulai kariernya di dunia perbankan sejak 1991 dengan bergabung di Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo). Kariernya terus menanjak, hingga akhirnya ia dipercaya menduduki berbagai posisi strategis di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Beberapa posisi yang pernah diembannya antara lain:

    EVP Coordinator Consumer Finance dan Senior Executive Vice President Bank Mandiri (2013)Direktur Micro & Retail Banking Bank Mandiri (2013-2015)Presiden Komisaris PT AXA Mandiri Financial Services (2013-2015)Direktur Micro & Business Banking Bank Mandiri (2015)Direktur Consumer Banking Bank Mandiri (2015-2016)Direktur Distributions Bank Mandiri (2016-2018)Direktur Bisnis Kecil & Jaringan Bank Mandiri (2018-2019)Direktur Bisnis & Jaringan Bank Mandiri (2019)Direktur Consumer & Retail Transaction Bank Mandiri (2019-2020)Wakil Direktur Utama Bank Mandiri (2020)

    Pada tahun 2020, Hery ditunjuk sebagai Direktur Utama Bank Syariah Mandiri. Tak lama berselang, ia dipercaya untuk memimpin PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) sejak 2021 hingga 2025.

    Selama kepemimpinannya, ia sukses mengawal proses merger tiga bank syariah BUMN (Bank Syariah Mandiri, BRI Syariah, dan BNI Syariah) yang melahirkan Bank Syariah Indonesia.

    Keahlian dalam Proses Merger

    Salah satu pencapaian terbesar Hery Gunardi adalah kemampuannya dalam menangani proses merger. Ia memiliki peran penting dalam penggabungan beberapa unit bisnis perbankan, termasuk dalam pembentukan Bank Mandiri yang merupakan hasil merger empat bank besar.

    Empat bank tersebut yakni, Bank Bapindo, Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, dan Bank Exim. Keberhasilannya dalam menyatukan tiga bank syariah BUMN menjadi BSI juga menunjukkan kepiawaiannya dalam mengelola transformasi bisnis perbankan.

    Kini, dengan pengalamannya yang luas, Hery Gunardi dipercaya untuk memimpin Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai direktur utama terhitung sejak Senin (24/3/2025). Dengan rekam jejaknya yang gemilang, ia diharapkan mampu membawa BRI ke tingkat yang lebih tinggi dalam industri perbankan nasional maupun global.

  • Menkop Pastikan Kopdes Merah Putih Tak Geser BUMDes – Page 3

    Menkop Pastikan Kopdes Merah Putih Tak Geser BUMDes – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi memastikan rencana pembentukan 80.000 Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih akan menjadi stimulus bagi pemerintah desa untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat desa.

    Menkop mengatakan, keberadaan Kopdes Merah Putih justru akan menjadi pelengkap keberadaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam rangka pemerintah desa mengakselerasi program peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.

    Menurutnya, BUMDes dan Kopdes Merah Putih nantinya akan berjalan beriringan untuk membangun perekonomian di desa agar terus berkembang.

    Lantaran, kata Menkop, selama ini masih banyak desa yang belum mengetahui potensi desanya secara utuh, sehingga pengembangan perekonomian di desa tidak dapat maksimal.

    BUMDes sebagai lembaga milik desa dan Kopdes sebagai entitas usaha milik masyarakat desa akan bersinergi untuk bersama bersama-sama menggali potensi desa tersebut untuk dijadikan sebagai modal dasar pembangunan desa.

    “Dari segi kepemilikan itu sudah berbeda (antara BUMDes dan Kopdes), jadi nanti kita harapkan Kopdes yang merupakan milik masyarakat dapat bahu-membahu membangun ekonomi kerakyatan melalui koperasi ini (Kopdes Merah Putih), kata Menkop Budi Arie di Kementerian Koperasi, Senin (24/3/2025).

    Menkop Budi optimis dengan kerja sama yang erat antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah khususnya pemerintah tingkat desa, visi untuk membesar usaha BUMDes dan Kopdes dapat berjalan dengan baik.

    Diharapkan kedua entitas ini dapat bersama-sama berperan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat dan memangkas kemiskinan ekstrim yang terjadi di desa.

    “Setiap desa itu punya keunikan, yang pasti Kopdes ini tujuannya untuk memangkas rantai kemiskinan ekstrim di desa, memberantas tengkulak atau rentenir dan pinjol yang menyengsarakan masyarakat didesa,” kata Menkop Budi Arie.

     

     

     

     

  • Hery Gunardi Ditunjuk Jadi Dirut BRI Gantikan Sunarso

    Hery Gunardi Ditunjuk Jadi Dirut BRI Gantikan Sunarso

    Jakarta, Beritasatu.com – Hery Gunardi ditunjuk sebagai direktur utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menggantikan Sunarso dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) BRI di Menara BRILiaN, Jakarta, Senin (24/3/2025).

    Menteri BUMN Erick Thohir setuju dengan pengangkatan Hery Gunardi yang selama ini menjabat sebagai direktur utama PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk atau BRIS menjadi dirut BRI.

    RUPST BRI memberhentikan dengan hormat Sunarso sebagai direktur utama BRI dan mengangkat Hery Gunardi sebagai penggantinya.

    Perubahan posisi direktur utama BRI tersebut masih harus disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk pelaksanaan penilaian kemampuan dan kepatuhan atau fit and proper test.

    Profil Hery Gunardi

    Hery Gunardi merupakan seorang bankir ternama di Indonesia yang sudah malang melintang di dunia perbankan dan sektor keuangan.

    Lahir di Bengkulu pada 26 Juni 1962, Hery yang merupakan lulusan master bidang finance and accounting di University of Oregon USA, memulai kariernya di dunia perbankan dengan bergabung di Bank Bapindo pada 1991.

    Dia menjadi sosok sentral dalam marger tiga bank milik negara menjadi Bank Mandiri.

    Saat krisis moneter melanda Indonesia pada 1998, Hery ditunjuk menjadi bagian dari core team merger Bank Bapindo dengan tiga bank, yakni Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, dan Bank Exim menjadi Bank Mandiri.

    Hery pernah menduduki sejumlah jabatan penting di Bank Mandiri. Dia pernah menjadi EVP coordinator consumer finance, senior executive vice president Bank Mandiri pada 2013, direktur micro & retail banking Bank Mandiri 2013-2015, hingga presiden komisaris AXA Mandiri Financial Services pada 2013-2015.

    Hery Gunardi kemudian diangkat menjadi direktur utama Bank BSI dalam RUPS Luar Biasa BRIS pada 15 Desember 2020 dan sekarang dipercaya sebagai dirut BRI.