Jenis Media: Ekonomi

  • Di Balik Bunyi Gitar Ngrombo: Ekosistem Mikro yang Saling Bergantung – Halaman all

    Di Balik Bunyi Gitar Ngrombo: Ekosistem Mikro yang Saling Bergantung – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chrysnha Pradipha

    TRIBUNNEWS.COM, SUKOHARJO – Di Desa Ngrombo, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, dentingan gitar bukan sekadar melodi.

    Ia adalah suara kerja keras, ketekunan, dan tangan-tangan yang saling menggenggam dalam ekosistem sosial dan ekonomi yang berkelindan erat.

    Sebuah ekosistem mikro yang hidup dari satu kayu menjadi nada, dari satu mimpi menjadi warisan.

    Desa Ngrombo terletak di Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Lokasinya tak jauh dari pusat Kota Solo, berjarak sekitar 10 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih 25 menit jika mengendarai sepeda motor.

    Meski kecil, desa ini memiliki identitas yang kuat sebagai sentra industri gitar yang telah bertahan selama lebih dari setengah abad.

    Tugu gitar yang berdiri kokoh di kompleks Kantor Desa Ngrombo bukan sekadar simbol, melainkan bukti sejarah panjang yang mengakar di tanah ini.

    Sejak 1960-an, warga Ngrombo mulai menekuni industri pembuatan gitar.

    Bermula dari tangan-tangan terampil beberapa orang pengrajin, keterampilan ini berkembang menjadi industri rumahan yang diwariskan turun-temurun.

    Keahlian mereka bukan sekadar warisan keluarga, tetapi juga bagian dari identitas desa yang kini dikenal sebagai salah satu klaster ekonomi unggulan di Sukoharjo.

    Pada 2016, Desa Ngrombo resmi ditetapkan sebagai Desa Wisata Gitar.

    Status ini semakin mengukuhkan posisinya dalam industri alat musik di Indonesia.

    Produk-produk buatan pengrajin Ngrombo bahkan telah melanglang buana ke berbagai negara, seperti Filipina dan Yunani, membuktikan bahwa karya anak bangsa ini memiliki daya saing di pasar global.

    Satu Gitar, Banyak Tangan

    Sebuah gitar yang utuh adalah hasil kerja kolektif yang tak terhitung.

    Dimulai dari tukang potong kayu yang memilih bahan terbaik, pengrajin yang membentuk tubuhnya dengan telaten, pengecat yang memberi warna dan karakter, hingga perakit yang menyatukan senar dengan ketelitian seorang seniman.

    Proses ini tidak terjadi di satu tempat, melainkan tersebar di berbagai rumah produksi kecil yang saling terhubung, seperti kepingan puzzle yang membentuk sebuah mahakarya.

    Sistem kerja kolaboratif ini telah berlangsung sejak 1960-an, diwariskan dari generasi ke generasi.

    Namun, kini, bayangan suram mulai menggelayut. Menemukan penerus yang mau menekuni kerajinan ini semakin sulit.

    “Anak-anak muda lebih tertarik pada pekerjaan lain, sementara membuat gitar butuh kesabaran dan ketekunan,” keluh Sumardi, Ketua Paguyuban Klaster Gitar Amanah.

    Saat ini, sekitar 225 pengrajin masih bertahan di Desa Ngrombo.

    Mereka memproduksi ribuan gitar setiap bulannya, dengan variasi harga yang berkisar dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah, tergantung pada jenis dan kualitasnya.

    Namun, di tengah tantangan zaman, keberlanjutan industri ini semakin dipertaruhkan.

    Relasi Sosial & Ekonomi: Bukan Sekadar Bisnis

    Industri gitar di Ngrombo tidak sekadar urusan jual beli.

    Ia berdiri di atas jalinan relasi sosial yang erat.

    Paguyuban hadir bukan hanya sebagai wadah organisasi, tetapi juga sebagai rumah tempat para pengrajin bersandar.

    Saat pesanan sepi, paguyuban menjadi tempat berbagi solusi.

    Saat harga pasaran anjlok akibat persaingan di dunia digital, mereka berdiskusi untuk mencari jalan keluar.

    Di tengah rantai produksi yang panjang, ada peran-peran informal yang tak kalah penting.

    Salah satunya adalah Sumardi yang menjadi jembatan antara bank dan para pengrajin.

    Ia membantu warga mendapatkan akses modal, memastikan roda produksi tetap berputar meski menghadapi badai ekonomi.

    Lebih dari sekadar industri, komunitas pengrajin gitar Ngrombo adalah jaringan sosial yang saling menopang.

    Saat salah satu pengrajin kesulitan membayar cicilan karena order menurun, yang lain bersedia menalangi sementara.

    Sebuah solidaritas yang membuat mereka tetap bertahan meski tantangan semakin besar.

    Di sisi lain, hubungan baik juga masih terjalin antara para pengrajin gitar Desa Ngrombo dengan BRI.

    Pendampingan dan pembinaan pun beberapa kali telah dilakukan bersama. Seperti halnya berupa workshop digitalisasi hingga pemasaran.

    BRI mensosialisasikan pentingnya digitalisasi dalam kegiatan perdagangan, dalam hal ini perihal transaksi pembayaran mulai merambah pada transaksi nontunai berupa pembayaran QRIS.

    BRI juga hadir membersamai para pengrajin yang merupakan pelaku UMKM yang kesulitan dalam permodalan atau ingin mengembangkan usaha.

    Layanan Kredit Usaha Rakyat alias KUR pun menjadi program terdepan untuk pengrajin gitar yang sudah menjadi satu klaster tersendiri. 

    Ketahanan Ekonomi Lokal Lewat Kemandirian

    Sebagai salah satu klaster ekonomi utama di Kabupaten Sukoharjo, Desa Ngrombo pernah merasakan kejayaan.

    Ribuan gitar dikirim ke berbagai penjuru dunia—Filipina, Yunani, dan negara-negara lainnya.

    Namun, dalam beberapa tahun terakhir, digitalisasi menghadirkan tantangan baru.

    Persaingan harga di media sosial membuat gitar-gitar lokal kesulitan bersaing.

    Harga yang anjlok bukan satu-satunya tantangan. Ketergantungan pada order luar negeri membuat ekonomi lokal rentan guncangan.

    Namun, di tengah tantangan ini, para pengrajin tetap bertahan dengan modal sendiri, mengandalkan kreativitas dan kepercayaan dari pelanggan setia.

    Di sisi lain, digitalisasi juga membawa peluang baru.

    Beberapa pengrajin mulai memanfaatkan media sosial untuk memperluas jangkauan pasar.

    Meski belum sepenuhnya optimal, langkah ini menjadi sinyal positif bahwa industri gitar Ngrombo bisa bertahan di tengah arus perubahan.

    “Kami harus terus beradaptasi. Media sosial bisa jadi ancaman, tapi juga bisa jadi peluang. Yang penting, kualitas harus tetap dijaga,” kata Sumardi dengan nada optimis.

    (*)

  • Jumlah PHK di Indonesia Meningkat, 40 Ribu Pekerja Terdampak dalam Dua Bulan

    Jumlah PHK di Indonesia Meningkat, 40 Ribu Pekerja Terdampak dalam Dua Bulan

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) melaporkan bahwa jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK) di Indonesia mengalami lonjakan signifikan.

    Dalam dua bulan pertama tahun 2025 saja, sebanyak 40 ribu pekerja telah kehilangan pekerjaan. Sementara itu, sepanjang tahun 2024, total pekerja yang terkena PHK mencapai 250 ribu orang.

    Lonjakan PHK di Beberapa Wilayah
    Ketua Bidang Ketenagakerjaan Apindo, Bob Azam, menyampaikan bahwa wilayah yang mengalami PHK terbanyak adalah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Tangerang. Menurutnya, sektor padat karya menjadi yang paling terdampak karena tekanan besar yang dihadapi oleh industri tersebut.

    “Data yang kami peroleh menunjukkan bahwa Jakarta dan Jawa Barat mencatat jumlah PHK tertinggi. Dalam periode Januari-Februari 2025, sekitar 40 ribu buruh telah kehilangan pekerjaan, sementara pada tahun 2024 jumlahnya mencapai sekitar 250 ribu,” ujar Bob kepada wartawan dikutip Senin (31/3/2025).

    Informasi ini dihimpun Apindo berdasarkan data pencairan jaminan hari tua (JHT) dan jaminan kehilangan pekerjaan (JKP) dari BPJS Ketenagakerjaan.

    Penyebab dan Dampak PHK
    Bob menegaskan bahwa sektor padat karya menjadi yang paling rentan terhadap gelombang PHK. Jika tidak ada kebijakan yang efektif dari pemerintah, jumlah pekerja yang terdampak diperkirakan akan terus bertambah.

    Salah satu kasus PHK massal yang mencuri perhatian pada awal 2025 adalah yang terjadi di PT Sri Rejeki Isman (Sritex). Perusahaan tekstil tersebut terpaksa memberhentikan puluhan ribu pekerjanya akibat penutupan pabrik. Namun, Bob mengaku belum bisa memastikan apakah jumlah 40 ribu PHK yang tercatat hingga Februari 2025 sudah termasuk pekerja dari Sritex atau belum.

  • Tarif Impor Trump: Lonjakan Harga Kendaraan di AS – Halaman all

    Tarif Impor Trump: Lonjakan Harga Kendaraan di AS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh mantan Presiden Donald Trump telah memberikan dampak besar pada pasar kendaraan di Amerika Serikat.

    Dengan dikenakannya tarif impor sebesar 25 persen bagi kendaraan asing, harga mobil diprediksi akan naik secara signifikan.

    Mari kita lihat lebih dekat bagaimana kebijakan ini mempengaruhi harga dan penjualan mobil di AS.

    Berapa Kenaikan Harga Kendaraan di AS?

    Menurut prediksi dari Cox Automotive, harga rata-rata mobil yang diproduksi di Amerika Serikat akan mengalami kenaikan sekitar 3.000 dolar AS atau setara dengan Rp49 juta.

    Kenaikan yang lebih signifikan diperkirakan terjadi pada kendaraan yang diproduksi di Kanada atau Meksiko, yang dapat naik hingga 6.000 dolar AS atau Rp99 juta per unit.

    Hal ini akan berimbas pada berbagai jenis kendaraan, terutama yang memiliki margin tipis, seperti Honda dan General Motors (GM).

    Apa Dampaknya pada Produsen Mobil?

    Produsen kendaraan mewah seperti Bentley atau Ferrari mungkin dapat mengalihkan beban biaya kepada konsumen.

    Namun, produsen dengan margin yang lebih kecil seperti Honda dan GM diperkirakan akan menghadapi kesulitan.

    “Model SUV murah seperti Honda CR-V dan Honda HR-V serta SUV buatan GM seperti Chevy Trax dan Chevy Equinox akan terpengaruh oleh kenaikan harga,” kata Erin Keating, analis dari Cox Automotive.

    Saat ini, diler mobil di AS masih memiliki stok kendaraan yang cukup untuk sekitar 90 hari ke depan.

    Namun, dengan banyaknya konsumen yang khawatir harga akan melonjak, permintaan mobil diperkirakan akan meningkat.

    Eric Mann, manajer penjualan di diler Szott M59 Jeep Michigan, menyatakan bahwa semakin banyak pelanggan yang membeli mobil karena ketakutan akan kenaikan harga.

    Bagaimana Kebijakan Ini Akan Berlanjut di Masa Depan?

    Tarif impor akan mulai berlaku pada 2 April 2025, dan ini dapat berdampak negatif pada penjualan mobil di AS.

    Dengan beberapa model mobil murah yang berpotensi dihentikan karena harga jualnya menjadi kurang kompetitif, SP Global Mobility memperkirakan bahwa penjualan mobil tahunan di AS akan turun menjadi antara 14,5 juta hingga 15 juta unit pada beberapa tahun mendatang, dari 16 juta unit pada tahun 2024.

    Apa yang Dikatakan Trump Tentang Kebijakan Ini?

    Kenaikan harga kendaraan ini merupakan dampak dari perintah Trump untuk menerapkan tarif pajak 25 persen pada semua kendaraan yang tidak diproduksi di AS.

    “Apa yang akan kami lakukan adalah mengenakan tarif 25 persen untuk semua mobil yang tidak dibuat di Amerika Serikat. Jika mereka dibuat di Amerika Serikat, maka tidak akan dikenakan tarif sama sekali,” jelas Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih.

    Trump berpendapat bahwa langkah ini adalah untuk melindungi industri otomotif dalam negeri.

    “Saya tidak peduli jika mereka menaikkan harga karena orang-orang akan mulai membeli mobil Amerika,” tambahnya,

    Trump menegaskan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan pemerintah dan memberikan tekanan kepada negara lain agar memenuhi prioritas perdagangan AS.

    Kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Trump tidak hanya berdampak pada kenaikan harga kendaraan di pasar AS, tetapi juga berpotensi memengaruhi penjualan dan strategi bisnis produsen otomotif.

    Meskipun tujuan dari kebijakan ini adalah untuk melindungi industri dalam negeri, konsekuensinya mungkin akan dirasakan oleh konsumen dalam bentuk harga yang lebih tinggi untuk kendaraan baru dan bekas.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Hari Pertama Idulfitri, InJourney Prediksi Penumpang Pesawat Capai 377.000 Orang

    Hari Pertama Idulfitri, InJourney Prediksi Penumpang Pesawat Capai 377.000 Orang

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Angkasa Pura Indonesia (Persero) atau InJourney Airports memproyeksikan sebanyak 377.000 penumpang akan naik pesawat pada Hari Raya Idulfitri, Senin (31/3/2025) di 37 bandara yang dikelolanya.

    Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi mengatakan di hari pertama Idulfitri, jumlah penumpang pesawat diprediksi mencapai 377.000 jiwa. Dia mengatakan jumlah penumpang di hari pertama dan kedua Lebaran melandai dibandingkan dengan hari sebelumnya.

    “Jumlah penumpang pada hari pertama dan hari kedua Idul Fitri sedikit melandai dibandingkan dengan pada arus mudik,” kata Faik, Senin (31/3/2025).

    Meski demikian, kata Faik, jumlah penumpang akan kembali meningkat pada Rabu (2/4/2025) seiring dengan dimulainya arus balik Lebaran 2025.

    Sementara itu, berdasarkan data posko pusat Kementerian Perhubungan pukul 16.33 WIB jumlah penumpang di Bandara InJourney Airports tercatat sebesar 174.780 jiwa. Angka ini merupakan 54,9% dari total kapasitas tempat duduk sebesar 318.300.

    Adapun jumlah pergerakan pesawat yang tercatat sampai dengan pukul 16.33 WIB adalah sebanyak 1.863 penerbangan yang merupakan 64,6% dari 2.883 penerbangan yang terjadwal hari ini. Dari total keseluruhan penerbangan tersebut, 89 penerbangan merupakan penerbangan tambahan yang didominasi oleh Citilink, Lion Air, Super AirJet, dan Garuda Indonesia.

    Secara akumulasi jumlah penumpang di Bandara InJourney Airports mencapai 4.698.402 penumpang selama periode H-10 hingga H-1. Angka ini turun tipis dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar 4.704.300 penumpang.

    Sejalan dengan penurunan penumpang, jumlah pergerakan pesawat juga turun yaitu menjadi 35.101 penerbangan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yaitu sebanyak 37.233 penerbangan. Jumlah penerbangan tambahan (extra flight) dari maskapai yang dilayani di bandara InJourney Airports pada arus mudik total mencapai 1.529 extra flight.

  • Kepala OIKN Basuki Hadimuljono Berburu Pempek saat Lebaran

    Kepala OIKN Basuki Hadimuljono Berburu Pempek saat Lebaran

    Bisnis.com, JAKARTA – Tradisi halal bihalal Lebaran tak lepas dari ciri khas hidangan favorit. Apalagi dengan ragam budaya yang ada, banyak hidangan favorit dinanti saat Lebaran tiba. 

    Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa dirinya menjadikan pempek sebagai makanan favorit yang paling dinantikan untuk disantap pada momen hari raya Idulfitri atau Lebaran bersama keluarga.

    Berbeda dengan makanan Lebaran yang biasanya diinginkan kebanyakan orang, yaitu ketupat dan opor, Basuki mengatakan pempek menjadi favorit karena merupakan makanan khas dari kota asalnya, yaitu Palembang.

    “Saya orang Palembang, wah bahkan tiap Sabtu, Minggu, saya sarapan pempek,” kata Basuki, dikutip dari Antara, Senin (31/3/2025). 

    Kegemaran Basuki pada pempek begitu besar. Bahkan, mantan Menteri PUPR ini menyebut kepalanya akan pusing jika tidak mencicipi kuah cuko pendamping pempek.

    Tidak hanya dirinya, Basuki juga menyebut anggota keluarganya turut menjadikan pempek sebagai makanan favorit untuk setiap momen, tak terkecuali saat momen Lebaran. “Anak, cucu saya, pasti senang sama pempek,” katanya.

    Tidak hanya mengejar pempek di acara halal bihalal dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Basuki juga ingin mencicipi pempek di kediaman Megawati Soekarnoputri. 

    “Mau makan pempek,” ujar Basuki sambil tersenyum saat ditanya media hidangan apa yang akan disantap di kediaman Ketum PDIP tersebut. 

    Di sela momen Lebaran, Basuki juga turut membahas sedikit terkait progres pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

    Menurutnya, Presiden Prabowo Subianto meminta agar pembangunan IKN bisa dipercepat.

    Basuki menjelaskan seluruh pembangunan gedung lembaga yudikatif, lembaga legislatif, dan lembaga eksekutif harapannya bisa segera diselesaikan sehingga dapat digunakan tepat waktu.

    “Karena beliau (Presiden Prabowo) ingin pada 2028 kita benar-benar sudah beroperasi,” kata Basuki.

  • Sebanyak 1,7 juta kendaraan tinggalkan Jabotabek pada H-1 Lebaran

    Sebanyak 1,7 juta kendaraan tinggalkan Jabotabek pada H-1 Lebaran

    Jasa Marga mencatat arus lalu lintas menuju wilayah timur khususnya arah Trans Jawa pada hari Minggu (30/03) masih cukup tinggi.

    Jakarta (ANTARA) – PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mencatat sebanyak 1.765.102 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada H-10 sd H-1 libur Idul Fitri 1446 H/Lebaran 2025 yang jatuh pada periode Jumat-Minggu (21-30 Maret 2025).

    “Angka tersebut merupakan angka kumulatif arus lalu lintas dari empat Gerbang Tol (GT) Utama, yaitu GT Cikampek Utama (menuju arah Trans Jawa), GT Kalihurip Utama (menuju arah Bandung), GT Cikupa (menuju arah Merak), dan GT Ciawi (menuju arah Puncak),” ujar Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana, di Jakarta, Senin.

    Total volume lalu lintas yang meninggalkan wilayah Jabotabek ini naik 23,2 persen jika dibandingkan dengan lalu lintas normal (1.432.379 kendaraan) dan naik 0,4 persen dari lalu lintas Lebaran 2024 pada periode yang sama (1.757.857 kendaraan).

    Untuk distribusi lalu lintas meninggalkan Jabotabek menuju ketiga arah, yaitu mayoritas sebanyak 977.801 kendaraan (55,4 persen) menuju arah timur (Trans Jawa dan Bandung), 450.537 kendaraan (25,5.persen) menuju arah barat (Merak), dan 336.764 kendaraan (19,1 persen) menuju arah selatan (Puncak).

    Untuk lalu lintas meninggalkan Jabotabek menuju arah Trans Jawa melalui GT Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek, dengan jumlah 652.870 kendaraan, meningkat sebesar 134,9 persen dari lalu lintas normal.

    Lalu lintas meninggalkan Jabotabek menuju arah Bandung melalui GT Kalihurip Utama Jalan Tol Cipularang, dengan jumlah 324.931 kendaraan, lebih rendah 1,3.persen dari lalu lintas normal.

    Total lalu lintas meninggalkan Jabotabek menuju arah Trans Jawa dan Bandung melalui kedua GT tersebut adalah sebanyak 977.801 kendaraan, meningkat sebesar 61,0 persen dari lalu lintas normal.

    Kemudian lalu lintas meninggalkan Jabotabek menuju arah Merak melalui GT Cikupa Jalan Tol Tangerang-Merak adalah sebesar 450.537 kendaraan, lebih rendah 5,9 persen dari lalu lintas normal.

    Sementara itu, jumlah kendaraan yang meninggalkan Jabotabek menuju arah Puncak melalui GT Ciawi Jalan Tol Jagorawi sebanyak 336.764 kendaraan, lebih rendah 2,8 persen dari lalu lintas normal.

    Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana menjelaskan pada H-1 libur Idul Fitri 1446 H/Lebaran 2025 (Sabtu, 30 Maret 2025) lalu lintas meninggalkan Jabotabek di empat gerbang tol utama tercatat mencapai 126.459 kendaraan atau lebih rendah 0,7 persen dari lalu lintas normal (127.360 kendaraan).

    “Jasa Marga mencatat arus lalu lintas menuju wilayah timur khususnya arah Trans Jawa pada hari Minggu (30/03) masih cukup tinggi. Pada GT Cikampek Utama total 47.642 kendaraan meninggalkan Jabotabek atau naik 90,8 persen dari lalu lintas normal (24.969 kendaraan),” ujar Lisye.

    Pewarta: Aji Cakti
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

  • Mentrans: Peningkatan infrastruktur dukung transmigrasi Rempang

    Mentrans: Peningkatan infrastruktur dukung transmigrasi Rempang

    ANTARA – Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanegara menyampaikan bahwa pihaknya akan segera meningkatkan infrastruktur guna menjamin kualitas hidup para transmigran di Rempang dan sekitarnya. Pada penutupan kunjungan kerja menteri di perumahan relokasi Tanjung Banon, Kota Batam, Kepulauan Riau, Senin (31/3), Mentrans menyebut infrastruktur yang berupa tambatan perahu hingga dermaga untuk para nelayan akan dikerjakan secara bertahap.
    ​​​(Angiela Chantiequ/Soni Namura/Gracia Simanjuntak)

     

  • Sritex Bakal Dilelang ke BUMN, Menperin Buka Suara – Page 3

    Sritex Bakal Dilelang ke BUMN, Menperin Buka Suara – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengaku belum mengetahui kabar pasti terkait PT Sri Rezeki Isman (Sritex) bakal dilelang ke salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

    “Belum, harus yang pasti kalau gak salah dilelang,” kata Menperin kepada media, saat ditemui Jakarta, Senin (31/3/2025).

    Ketika dikonfirmasi mengenai potensi Sritex dikelola oleh Holding BUMN Transformasi dan Investasi pertama dan satu-satunya di Indonesia, yaitu Danareksa, Menteri Perindustrian belum dapat memberikan kepastian.

    Kendati begitu dia menyatakan keputusan resmi terkait hal tersebut akan diumumkan oleh pihak kurator.

    “Pengumumannya nunggu kurator Sritex,” tambah dia.

    Sebagai informasi, sebanyak 8.400 karyawan PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan berhenti bekerja per 1 Maret 2025. Kondisi tersebut menjadi perhatian pemerintah, dengan salah satunya berupaya mempekerjakan mereka kembali, paling cepat dua minggu ke depan.

    Kurator PT Sritex Nurma Sadikin mengulas, pihaknya telah membuka opsi untuk penyewaan alat berat untuk meningkatkan harta pailit dan menjaga aset agar nilainya tidak turun.

    Sejauh ini, tim kurator telah membangun komunikasi dengan sejumlah investor, yang nantinya dalam dua minggu ke depan mereka akan memutuskan siapa pihak yang akan menyewa aset Sritex tersebut.

    “Yang mana ini akan menyerap tenaga kerja, yang mana juga ini bisa karyawan yang telah terkena PHK dapat di-hire kembali kemudian oleh penyewa yang baru,” jelas Nurma.

    Dia menegaskan, tim kurator Sritex berkomitmen untuk membayarkan seluruh hak para buruh yang terdampak PHK, yang masih dalam proses pendaftaran tagihan. “Di situ terdapat dari hak-hak buruh, termasuk dengan pesangon dan juga hak-hak lainnya,” ungkapnya.

     

     

     

     

  • Tiket Kereta Lebaran Sisa 23%, Ini Respons KAI

    Tiket Kereta Lebaran Sisa 23%, Ini Respons KAI

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat bahwa kebijakan work from anywhere (WFA) yang diterapkan pemerintah sejak 24 Maret 2025 berdampak pada kelancaran arus mudik Lebaran 2025. 

    Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menjelaskan bahwa sejak kebijakan WFA diberlakukan, jumlah penumpang kereta api terus meningkat. Kebijakan WFA membuat pergerakan penumpang lebih merata, sehingga kepadatan tidak hanya terjadi pada tanggal-tanggal tertentu.  

    “Pada 21 Maret 2025 terdapat 170.556 penumpang naik kereta api, hari berikutnya 22 Maret 2025 terjadi peningkatan menjadi 174.505 penumpang, lalu puncaknya terjadi pada 23 Maret 2025 dengan angka 183.123 penumpang,” ujar Anne, Senin (31/3/2025). 

    Anne menambahkan bahwa puncak awal pergerakan penumpang terjadi pada 23 Maret 2025 atau sehari sebelum WFA dimulai, dengan jumlah penumpang mencapai 183.123 orang. Setelah itu, jumlah penumpang tetap stabil tanpa lonjakan signifikan, menunjukkan efektivitas kebijakan WFA dalam mendistribusikan perjalanan secara lebih merata.  

    Secara keseluruhan, kepadatan pemudik tertinggi terjadi pada periode H-3 hingga H-1 Lebaran. Data menunjukkan bahwa pada 27 Maret 2025 (H-4), jumlah penumpang mencapai 202.202 orang, lalu meningkat menjadi 215.564 penumpang pada 28 Maret 2025 (H-3), dan 214.151 penumpang pada 29 Maret 2025 (H-2).  

    Meski terjadi peningkatan jumlah penumpang, Anne mengklaim kondisi arus mudik tahun ini lebih terkelola dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tidak ada lonjakan mendadak pada hari-hari tertentu, yang menandakan bahwa kebijakan WFA membantu pemerataan arus mudik menggunakan kereta api.  

    “Seiring dengan diberlakukannya kebijakan Work From Anywhere, pergerakan mudik menjadi lebih terdistribusi. Pemudik dapat memilih waktu perjalanan yang lebih fleksibel, sehingga kepadatan tidak hanya terjadi di satu atau dua hari tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan WFA berkontribusi positif dalam kelancaran arus mudik tahun ini,” jelas Anne.  

    Hingga 31 Maret 2025 pukul 14.00 WIB, sebanyak 3.538.738 tiket telah terjual atau setara dengan 77% dari total kapasitas yang disediakan. Dari jumlah tersebut, tiket KA Jarak Jauh yang telah terjual mencapai 3.130.477 tiket dengan tingkat okupansi 91%, sementara tiket KA Lokal terjual sebanyak 408.261 tiket atau 36% dari kapasitas yang tersedia.  

    Berdasarkan data kumulatif pada 21–31 Maret 2025 pukul 14.00 WIB, sebanyak 2.015.447 pelanggan telah menggunakan layanan kereta api, meningkat 8% dibandingkan periode yang sama tahun 2024 yang mencatat 1.873.254 pelanggan. 

  • Zulhas Sebut 70.000 Koperasi Merah Putih Beroperasi Juli

    Zulhas Sebut 70.000 Koperasi Merah Putih Beroperasi Juli

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyatakan sebanyak 70.000 koperasi desa (Kopdes) Merah Putih sudah terbentuk dan mulai beroperasi pada Juli 2025.

    Zulhas menyatakan saat ini pihaknya tengah menunggu Instruksi Presiden (inpres) terkait pembentukan kopdes Merah Putih, yang bertujuan untuk mempercepat rantai pasok dari kota ke desa.

    “Mungkin Juni-Juli udah bisa 70 ribu. Jadi, koperasi ini akan memangkas rantai pasok desa bisa langsung ke kota. Barang dari kota bisa langsung ke desa,” kata Zulhas, dikutip dari Antara, Senin (31/3/2025).

    Nantinya, pembiayaan diberikan kepada koperasi berkisar Rp3 miliar – Rp5 miliar, yang nantinya bisa dimanfaatkan untuk pinjaman bagi anggota koperasi, serta untuk menyerap hasil panen para petani, sehingga dapat memacu ekonomi di level desa.

    “Tapi, dari mana sumbernya, APBD atau APBN, lagi kita matangkan,” ujar Ketua Umum Partai Amanat Nasional ini.

    Menurut Zulhas, untuk inpres pembentukan kopdes Merah Putih akan rampung selama satu bulan.

    “Mudah-mudahan sebulan selesai,” kata dia pula.

    Sebelumnya, Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi memastikan koperasi desa Merah Putih dikelola dengan transparan, akuntabel, dan profesional.

    “Kita juga ingin ini prudent, karena saya berkali-kali wanti-wanti, koperasi desa Merah Putih ini harus dikelola dengan transparan, profesional, dan akuntabel,” kata Menkop.

    Lebih lanjut, Budi mengingatkan bahwa tata kelola koperasi desa Merah Putih ini nantinya harus tepat dan baik, sehingga, regulasi dan landasan hukumnya harus kuat.

    Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Tata Cara Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih. 

    Program ini merupakan inisiatif Presiden Prabowo Subianto dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan nasional dan mempercepat pengentasan kemiskinan di desa.

    Dalam SE tersebut, Presiden Prabowo menargetkan pembentukan 70.000 koperasi desa yang akan diluncurkan secara resmi pada 12 Juli 2025, bertepatan dengan Hari Koperasi Nasional.

    “Arahan ini dipertegas dalam rapat terbatas dengan menetapkan target pembentukan 70.000 koperasi desa di seluruh Indonesia, yang akan diluncurkan secara resmi pada 12 Juli 2025 bertepatan dengan peringatan Hari Koperasi Nasional,” demikian isi SE tersebut dikutip, Rabu (19/3/2025).  

    Adapun, proses pembentukan koperasi ini telah dimulai sejak Maret 2025 dan akan berlangsung hingga Juni 2025 dengan tahapan yang diawali dengan sosialisasi dan persiapan yang  dilakukan kepada pemerintah daerah hingga tingkat desa.   

    Nantinya, akan ada musyawarah desa sehingga setiap desa yang ditargetkan mengadakan musyawarah untuk menyepakati pendirian koperasi.