Jenis Media: Ekonomi

  • Per 1 April 2025, jumlah wajib pajak yang lapor SPT capai 12,34 juta

    Per 1 April 2025, jumlah wajib pajak yang lapor SPT capai 12,34 juta

    Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Dwi Astuti. ANTARA/Imamatul Silfia (.)

    Per 1 April 2025, jumlah wajib pajak yang lapor SPT capai 12,34 juta
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 02 April 2025 – 12:31 WIB

    Elshinta.com – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan mencatat jumlah wajib pajak yang telah melaporkan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan (PPh) tahun pajak 2024 mencapai 12,34 juta per 1 April 2025. Angka itu terdiri dari 12 juta SPT Tahunan orang pribadi dan 338,2 ribu SPT Tahunan badan.

    Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP Dwi Astuti di Jakarta, Rabu, menyebut pelaporan SPT sebagian besar dilaporkan melalui sarana elektronik, dengan rincian 10,56 juta SPT melalui e-filling, 1,33 juta SPT melalui e-form, dan 629 SPT melalui e-SPT. Sedangkan 446,23 ribu SPT lainnya disampaikan secara manual melalui Kantor Pelayanan Pajak.

    Sebelumnya, Pemerintah melalui surat keputusan Direktur Jenderal Pajak (Kepdirjen Pajak) Nomor 79/PJ/2025 tanggal 25 Maret 2025 memutuskan untuk menghapus sanksi keterlambatan untuk pembayaran dan pelaporan pajak yang dilakukan hingga 11 April 2025. Keputusan itu mempertimbangkan tenggat waktu pembayaran dan pelaporan pajak bersinggungan dengan libur panjang dalam rangka Hari Suci Nyepi (Tahun Baru Saka 1947) dan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.

    “Kondisi libur nasional dan cuti bersama tersebut berpotensi menyebabkan terjadinya keterlambatan pembayaran PPh Pasal 29 dan pelaporan SPT Tahunan untuk Tahun Pajak 2024, mengingat jumlah hari kerja pada bulan Maret menjadi lebih sedikit,” ujar Dwi.

    Normalnya, batas waktu pembayaran PPh 29 dan pelaporan SPT Tahunan bagi wajib pajak orang pribadi yaitu tanggal 31 Maret. Namun, lantaran cuti bersama berlaku hingga 7 April, maka Pemerintah memberikan relaksasi untuk pembayaran dan pelaporan yang dilakukan setelah jatuh tempo 31 Maret hingga 11 April 2025.

    “Penghapusan sanksi administratif tersebut diberikan dengan tidak diterbitkan Surat Tagihan Pajak (STP),” tambah Dwi.

    DJP pun menetapkan target kepatuhan SPT Tahunan untuk penyampaian pada tahun 2025 sebanyak 16,21 juta SPT Tahunan atau sekitar 81,92 persen dari total wajib pajak. Bagi wajib pajak yang belum melakukan kewajiban melaporkan SPT, Dwi mengimbau agar segera melakukan pelaporan. Dia juga menyampaikan terima kasih kepada wajib pajak yang telah patuh dalam menjalankan kewajiban perpajakannya.

    Sumber : Antara

  • UMKM Waspada! Ini Tantangan Besar Pasca-Lebaran dan Cara Menghadapinya

    UMKM Waspada! Ini Tantangan Besar Pasca-Lebaran dan Cara Menghadapinya

    Jakarta: Setelah panen besar selama Ramadan dan Lebaran, banyak UMKM justru menghadapi tantangan serius. Tantangan itu merupakan penurunan permintaan. 
     
    Masyarakat yang sebelumnya berbelanja besar-besaran kini mulai mengerem pengeluaran, membuat omzet UMKM merosot.
     
    Direktur Utama Moladin Finance Indonesia (MOFI) Mulyadi menegaskan periode pasca-Lebaran menjadi momen krusial bagi pelaku usaha. 

    “Mengandalkan model bisnis tradisional saja dapat membatasi potensi pertumbuhan. Diversifikasi pendapatan bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan strategis,” ujar dia dikutip dari siaran pers, Rabu, 2 April 2025.
     
    Lalu, bagaimana UMKM bisa tetap bertahan dan bahkan tumbuh di tengah perubahan ini? Berikut strategi yang bisa diterapkan!
     

    1. Perluas lini produk atau layanan
    Jangan hanya bergantung pada satu jenis produk! UMKM perlu menambah variasi sesuai tren pasar. Misalnya, bisnis kuliner bisa menawarkan menu sehat atau katering harian agar arus pendapatan tetap stabil.

    2. Maksimalkan saluran digital
    Di era digital, pemasaran online bukan lagi opsi, tetapi keharusan! Manfaatkan e-commerce, media sosial, hingga layanan pesan antar untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan interaksi dengan pelanggan.

    3. Bangun kemitraan strategis
    Kolaborasi dengan bisnis lain bisa jadi solusi cerdas. Misalnya, bisnis pakaian bisa menggandeng produsen aksesori untuk membuat paket bundling yang menarik.

    4. Akses pembiayaan yang fleksibel

    Pendanaan adalah faktor kunci untuk ekspansi dan inovasi. MOFI, bagian dari Moladin Group yang telah berizin dan diawasi oleh OJK, menyediakan solusi keuangan fleksibel bagi UMKM yang ingin tetap bertumbuh.
     
    Dengan strategi ini, UMKM bisa tetap tangguh menghadapi tantangan pasca-Lebaran. Ingat, adaptasi adalah kunci untuk bertahan dan berkembang!
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Ada Diskon Tarif Tol 20% Saat Arus Balik Lebaran di Jawa dan Sumatera

    Ada Diskon Tarif Tol 20% Saat Arus Balik Lebaran di Jawa dan Sumatera

    Jakarta

    Diskon tarif tol 20% akan segera berlaku di sejumlah ruas jalan tol pada arus balik Lebaran 2025. Sejumlah ruas tol yang menerapkan potongan tarif ini berada di Jawa dan Sumatera.

    Terdapat periode waktu yang perlu diperhatikan jika ingin mendapatkan diskon tarif tol 20%. Dengan mengetahui waktunya, pemudik bisa mengatur jadwal kepulangan.

    Dikutip dari unggahan di Instagram resmi @pupr_bpjt, Rabu (2/4/2025), berikut daftar ruas tol yang menerapkan diskon tarif 20% beserta waktunya:

    1. Pulau Jawa

    – Tol Tangerang-Merak: 8 April 2025 pukul 00.00 WIB sampai 9 April 2025 pukul 24.00 WIB
    – Tol Jakarta-Cikampek dan Jalan Layang MBZ: 3 April 2025 pukul 05.00 WIB sampai 5 April 2025 pukul 05.00 WIB, dan 8 April 2025 pukul 05.00 WIB sampai 10 April 2025 pukul 05.00 WIB
    – Tol Cikampek-Palimanan: 3 April 2025 pukul 05.00 WIB sampai 5 April 2025 pukul 05.00 WIB, dan 8 April 2025 pukul 05.00 WIB sampai 10 April 2025 pukul 05.00 WIB
    – Tol Palimanan-Kanci: 3 April 2025 pukul 05.00 WIB sampai 5 April 2025 pukul 05.00 WIB, dan 8 April 2025 pukul 05.00 WIB sampai 10 April 2025 pukul 05.00 WIB
    – Tol Kanci-Pejagan: 3 April 2025 pukul 05.00 WIB sampai 5 April 2025 pukul 05.00 WIB, dan 8 April 2025 pukul 05.00 WIB sampai 10 April 2025 pukul 05.00 WIB
    – Tol Pejagan-Pemalang: 3 April 2025 pukul 05.00 WIB sampai 5 April 2025 pukul 05.00 WIB, dan 8 April 2025 pukul 05.00 WIB sampai 10 April 2025 pukul 05.00 WIB
    – Tol Pemalang-Batang: 3 April 2025 pukul 05.00 WIB sampai 5 April 2025 pukul 05.00 WIB, dan 8 April 2025 pukul 05.00 WIB sampai 10 April 2025 pukul 05.00 WIB
    – Tol Batang-Semarang: 3 April 2025 pukul 05.00 WIB sampai 5 April 2025 pukul 05.00 WIB, dan 8 April 2025 pukul 05.00 WIB sampai 10 April 2025 pukul 05.00 WIB
    – Tol Semarang seksi ABC: 3 April 2025 pukul 05.00 WIB sampai 5 April 2025 pukul 05.00 WIB, dan 8 April 2025 pukul 05.00 WIB sampai 10 April 2025 pukul 05.00 WIB.

    Sebagai catatan, diskon tarif tol berlaku untuk perjalanan jarak jauh menerus (barrier gate to barrier gate) menggunakan metode pembayaran elektronik.

    2. Pulau Sumatera

    – Tol Bakauheni-Terbanggi Besar: 3 April 2025 pukul 07.00 WIB sampai 5 April 2025 pukul 07.00 WIB, dan 8 April 2025 pukul 07.00 WIB sampai 10 April 2025 pukul 07.00 WIB
    – Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung: 3 April 2025 pukul 07.00 WIB sampai 5 April 2025 pukul 07.00 WIB, dan 8 April 2025 pukul 07.00 WIB sampai 10 April 2025 pukul 07.00 WIB
    – Tol Kayu Agung-Palembang: 3 April 2025 pukul 07.00 WIB sampai 5 April 2025 pukul 07.00 WIB, dan 8 April 2025 pukul 07.00 WIB sampai 10 April 2025 pukul 07.00 WIB
    – Tol Indralaya-Prabumulih: 3 April 2025 pukul 07.00 WIB sampai 5 April 2025 pukul 07.00 WIB, dan 8 April 2025 pukul 07.00 WIB sampai 10 April 2025 pukul 07.00 WIB
    – Tol Pekanbaru-Dumai: 3 April 2025 pukul 07.00 WIB sampai 5 April 2025 pukul 07.00 WIB, dan 8 April 2025 pukul 07.00 WIB sampai 10 April 2025 pukul 07.00 WIB
    – Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa: 3 April 2025 pukul 07.00 WIB sampai 5 April 2025 pukul 07.00 WIB, dan 8 April 2025 pukul 07.00 WIB sampai 10 April 2025 pukul 07.00 WIB
    – Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi: 3 April 2025 pukul 07.00 WIB sampai 5 April 2025 pukul 07.00 WIB, dan 8 April 2025 pukul 07.00 WIB sampai 10 April 2025 pukul 07.00 WIB
    – Tol Indrapura-Kisaran: 3 April 2025 pukul 07.00 WIB sampai 5 April 2025 pukul 07.00 WIB, dan 8 April 2025 pukul 07.00 WIB sampai 10 April 2025 pukul 07.00 WIB
    – Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat: 3 April 2025 pukul 07.00 WIB sampai 5 April 2025 pukul 07.00 WIB, dan 8 April 2025 pukul 07.00 WIB sampai 10 April 2025 pukul 07.00 WIB.

    Sebagai catatan, diskon tarif tol berlaku untuk perjalanan jarak jauh menerus (barrier gate to barrier gate) menggunakan metode pembayaran elektronik.

    (kil/kil)

  • Tarif Listrik April 2025 Tak Naik, Cek Rinciannya! – Page 3

    Tarif Listrik April 2025 Tak Naik, Cek Rinciannya! – Page 3

    Selain itu, untuk tarif tenaga listrik 24 golongan pelanggan bersubsidi juga tidak mengalami perubahan dan tetap mendapat subsidi listrik. Golongan ini mencakup pelanggan sosial, rumah tangga miskin, industri kecil, serta pelanggan yang menggunakan listrik untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

    Sesuai Peraturan Menteri ESDM Nomor 7 tahun 2024 tentang Tarif Tenaga Listrik yang Disediakan oleh PT PLN (Persero), penyesuaian tarif tenaga listrik bagi pelanggan nonsubsidi dilakukan setiap 3 bulan dengan mengacu pada perubahan realisasi parameter ekonomi makro, yakni kurs, Indonesian Crude Price (ICP), inflasi, dan Harga Batubara Acuan (HBA).

    Adapun, tarif tenaga listrik triwulan II tahun 2025 ditetapkan menggunakan realisasi parameter ekonomi makro bulan November 2024 hingga Januari 2025, di mana secara akumulasi seharusnya menyebabkan kenaikan tarif listrik.

  • Pantau Arus Mudik Lebaran, Menhub Catat 2 Juta Kendaraan Lewat Tol Japek

    Pantau Arus Mudik Lebaran, Menhub Catat 2 Juta Kendaraan Lewat Tol Japek

    Jakarta

    Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat sebanyak 2 juta kendaraan yang melintasi Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek), pada periode mudik terhitung sejak tanggal 21 Maret hingga 1 April 2025. Kendaraan tersebut melintas empat gerbang tol utama, yaitu Cikampek Utama, Kalihurip Utama, Cikupa, dan Ciawi.

    Dikutip dari akun Instagram resmi Kemenhub @kemenhub151, data tersebut diambil dari Command Centre PJR Korlantas Polri di KM 29, Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Cikarang, secara real time.

    Dalam unggahan tersebut, Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi memastikan kelancaran perjalanan masyarakat sepanjang Jalan Tol Japek. Adapun pemantauan dilakukan bersama Dirgakkum, Kabag Ops Korlantas Polri Kombes Pol. Aris Syahbudin.

    “Sejak H-10 sampai dengan H2, tercatat 2 juta kendaraan telah keluar dari Jabodetabek melalui empat gerbang tol utama, yaitu Cikampek Utama, Kalihurip Utama, Cikupa, dan Ciawi,” tulis unggahan @kemenhub151, dikutip Rabu (2/4/2025).

    Lebih jauh, Kemehub juga memastikan koordinasi bersama kementerian/lembaga terkait akan tetap dilakukan. Hal ini perlu untuk memastikan kelancaran arus mudik dan balik di periode Lebaran 2025.

    “Di hari kedua Lebaran, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi terus memastikan kelancaran perjalanan masyarakat,” tutup unggahan tersebut.

    (kil/kil)

  • Pemerintah Siapkan Bantuan Rumah Bersubsidi untuk Tenaga Kesehatan, Cek Syarat dan Kuotanya – Halaman all

    Pemerintah Siapkan Bantuan Rumah Bersubsidi untuk Tenaga Kesehatan, Cek Syarat dan Kuotanya – Halaman all

    Pemerintah Siapkan Bantuan Rumah Bersubsidi untuk Tenaga Kesehatan, Cek Syarat dan Kuotanya

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu 

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Pemerintah menyiapkan bantuan rumah bersubsidi bagi tenaga kesehatan, termasuk perawat, bidan, dan tenaga kesehatan masyarakat. 

    Berikut syarat dan kuotanya jika ingin menerima manfaat rumah subsidi untuk tenaga kesehatan tersebut. 

    Syarat Pengajuan Rumah Subsidi untuk Tenaga Kesehatan

    Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, program ini ditujukan bagi tenaga kesehatan dengan penghasilan tertentu. 

    Individu yang hidup sendiri atau belum menikah dapat mengajukan bantuan jika memiliki penghasilan maksimal Rp 7 juta per bulan. 

    Sementara bagi mereka yang memiliki keluarga, batas penghasilan yang diizinkan adalah Rp 8 juta per bulan.

    “Tenaga kesehatan adalah garda terdepan dalam kesehatan masyarakat, sehingga mereka pantas mendapatkan rumah yang layak untuk tempat tinggal mereka,” ujar Menkes dalam konferensi pers di Jakarta, baru-baru ini. 

    Sebelumnya, pemerintah telah menandatangani nota kesepahaman antara Kementerian Kesehatan, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), serta Badan Pusat Statistik (BPS). 

    RUMAH SUBSIDI (Endrapta Pramudhiaz/Tribunnnews)

    Kuota Rumah Subsidi untuk Tenaga Kesehatan

    Dalam kesepakatan ini, disiapkan kuota bantuan rumah bersubsidi sebanyak 30 ribu unit, dengan rincian 15 ribu unit untuk perawat, 10.000 unit untuk bidan, dan 5 ribu unit untuk tenaga kesehatan masyarakat. 

    “Kolaborasi ini sangat penting agar ekosistem mendukung pemenuhan kebutuhan rumah bagi tenaga kesehatan,” ujar Menteri PKP Maruarar Sirait. 

    .Untuk memastikan kebijakan ini berjalan efektif, pemerintah juga menggandeng BPS dalam melakukan pemutakhiran data tenaga kesehatan. 

    Pemerintah memastikan bahwa para perawat, bidan, dan tenaga kesehatan masyarakat tidak hanya memiliki peran penting dalam pelayanan kesehatan, tetapi juga bisa menikmati kehidupan yang layak. 

    Pemerintah berencana untuk terus memperluas cakupan bantuan rumah bersubsidi ini agar lebih banyak tenaga kesehatan yang bisa mendapatkan manfaatnya. 

  • Menhub Pastikan Pelabuhan Penyeberangan Siap Layani Arus Balik Lebaran

    Menhub Pastikan Pelabuhan Penyeberangan Siap Layani Arus Balik Lebaran

    Jakarta

    Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan sejumlah pelabuhan penyeberangan siap beroperasi saat arus balik Lebaran 2025. Adapun pelabuhan tersebut yakni Merak, Ciwandan, Bakauheni, dan BBJ Bojonegara.

    Hal itu diungkap Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi usai melakukan pengecekan di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, pada hari Lebaran, Senin (31/3) malam. Kala itu, Dudy memastikan kesiapan sistem penundaan atau delaying system untuk mengurai kemacetan di Pelabuhan Merak.

    “Saya ke sini untuk memastikan teman-teman di Pelabuhan Bakauheni menyiapkan segala sesuatunya agar menjadi lebih baik, seperti penyelenggaraan pelabuhannya, delaying system-nya, pengaturan flow, di situlah intinya salah satu tools kita supaya penyelenggaraannya jadi lebih baik,” kata Dudy dalam keterangannya dikutip dari laman resmi Kemenhub, Rabu (2/4).

    Untuk di Pelabuhan Bakauheni, Dudy memastikan kesiapan arus balik seperti clustering, delaying system, hingga buffer zone. Ia mengatakan, kesiapan ini dilakukan untuk memberi pelayanan optimal kepada para pemudik.

    “Kita juga harus menyiapkan kantong-kantong untuk parkir, kemudian delaying system supaya mereka juga tidak menunggu terlalu lama di pelabuhan. Jadi itu semua adalah langkah-langkah teknis yang disiapkan, yang pada ujungnya adalah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat,” katanya.

    Saat ini, kata Dudy, kapal dan pelabuhan penyeberangan cukup untuk menampung pemudik pada saat arus balik Lebaran dimulai. Adapun puncak arus balik diperkirakan terjadi pada tanggal 5 – 6 April 2025.

    “Ada 67 kapal, yang dikerahkan sekitar 40-an. Nanti dari Lampung juga ada tiga pelabuhan yang dioperasikan yaitu Pelabuhan Wika Beton, Pelabuhan Bandar Bakau Jaya, serta Pelabuhan Bakauheni,” ucapnya.

    Mengutip data PT. ASDP Indonesia Ferry, penyeberangan dari Jawa ke Sumatera dari H-10 hingga hari Lebaran terhitung sejak tanggal 21-31 Maret 2025, total jumlah kendaraan roda 2, roda 4, dan truk di pelabuhan Merak, Ciwandan, dan BBJ Bojonegara berjumlah 225.400 unit.

    Angka ini turun 0,1 persen dari 2024 yang berjumlah 225.637 unit. Sedangkan untuk jumlah penumpang mengalami kenaikan 3%, yakni 2025 berjumlah 885.828 orang dibanding 2024 sebesar 859.521 orang.

    Dudy berharap, pelaksanaan arus balik dari Pelabuhan Bakauheni ke Pelabuhan Merak berjalan baik seperti saat arus mudik dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauheni.

    “Teman-teman yang di Pelabuhan Merak alhamdulillah telah melaksanakan secara baik pengelolaan arus mudik, sehingga Pelabuhan Merak bisa melayani masyarakat secara lancar dan aman menyeberang dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauheni. Harapannya, itu juga akan bisa dilakukan pada saat arus balik lagi dari Pelabuhan Bakauheni ke Pelabuhan Merak,” pungkasnya.

    (kil/kil)

  • Asosiasi PKL: Angka Pemudik Turun, Ekonomi UMKM Lesu – Halaman all

    Asosiasi PKL: Angka Pemudik Turun, Ekonomi UMKM Lesu – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Asosiasi PKL Indonesia Ali Mahsun, melihat ekonomi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ikut lesu, karena jumlah pemudik lebaran 2025 yang menurun jika dibandingkan tahun sebelumnya.

    Ali melihat turunnya angka pemudik bisa jadi peringatan untuk pemerintah. Apalagi, ini terjadi meski diskon tarif tol, pesawat, hingga mudik gratis diberikan oleh pemerintah.

    “Kenyataan ini harus jadi warning bagi pemerintah,” ujar Ali saat dihubungi Rabu (2/4/2025).

    Seharusnya, kata Ali, mudik lebaran jadi peak season atau periode waktu di mana permintaan untuk produk atau layanan meningkat secara signifikan sehingga terjadi lonjakan perekonomian nasional.

    “Namun kenapa lebaran 2025 terjadi penurunan drastis pemudik sebesar 24 perseb? Banyak faktor yang jadi penyebabnya,” kata Ali.

    Menurutnya, saat ini perputaran ekonomi rakyat UMKM makin lesu akibatkan daya beli masyarakat melemah. Kemudian, lebih dari 9,8 juta kelas menengah jatuh miskin dan mereka perketat ikat pinggang atau efisiensi ditengah makin beratnya beban hidup.

    “Faktor lain, melonjaknya pengangguran akibat PHK marak dimana-mana sebelum dan jelang ramadhan 2025,” tutur Ali.

    Sebagian pelaku UMKM memilih tidak mudik lebaran 2025 daripada kehabisan modal usaha pasca lebaran. Dan, penggelontoran berbagai subsidi, bantuan sosial dan diskon tiket belum mampu mendongkrak jumlah pemudik kebaran 2025.

    “Turunnya pemudik lebaran 2025 hingga 24 persen akan berpengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan demikian harus jadi lampu kuning bagi pemerintah untuk memberikan solusi tercepat dongkrak perputaran ekonomi rakyat, juga perekonomian nasional,” sambungnya.

    Menurut hasil survei Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan, jumlah pemudik Lebaran 2025 diproyeksikan hanya sekitar 146,48 juta orang, turun 24,4 persen dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai 193,6 juta orang. Penurunan ini menjadi anomali karena dalam satu dekade terakhir tren jumlah pemudik cenderung meningkat setiap tahun, kecuali saat pandemi.

    Turunnya jumlah pemudik berdampak pada berbagai moda transportasi. Data dari Sistem Informasi Angkutan dan Sarana Transportasi Indonesia (Siasati) menunjukkan akumulasi pergerakan penumpang dari lima moda transportasi umum hingga H-3 Lebaran sebesar 6,75 juta orang, atau turun 4,8 persen dari tahun lalu.

    Penurunan paling tajam terjadi pada moda bus antarkota antarprovinsi (AKAP), yakni 10,2 persen. Diikuti moda pesawat yang turun 6,8 persen dan kapal laut 4,8 persen.

    Pertumbuhan Ekonomi triwulan I 2025 Hanya 5,03 Persen

    Center of Economic and Law Studies (Celios) memaparkan sejumlah indikator pelemahan daya beli saat Lebaran 2025 melemah. Apa saja indikatornya?.

    Direktur Ekonomi Celios Nailul Huda menerangkan, terdapat beberapa indikator penyebab melemahnya daya beli. Misalnya, karena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang marak terjadi. 

    Pada Januari 2025, terjadi penurunan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) hingga 0,4 persen (month-to-month) dibandingkan IKK Desember 2024.

    “Situasinya cukup anomali. Jika kita mengacu pada periode 2022 hingga 2024, biasanya terjadi kenaikan IKK di bulan Januari karena ada optimisme konsumen di awal tahun. Kondisi keyakinan konsumen melemah juga terjadi di bulan Februari 2025,” ujar Huda saat dihubungi, Rabu (2/4/2025).

    Data lainnya juga menunjukkan hal yang serupa dimana ada penurunan angka Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Januari 2025. Pada Desember 2024, angka IPR sebesar 222 poin dan angka IPR turun menjadi 211,5 di Januari 2025.

    “Jika kita tengok pergerakan di Desember 2023 ke Januari 2024 masih bergerak positif. Artinya, konsumen yang tidak yakin akan perekonomian tahun 2025, mendorong penjualan eceran kita juga turun. Akibatnya, daya beli masyarakat kian terperosok di awal tahun 2025,” imbuh Huda.

    Dengan kondisi tersebut Huda menyampaikan bahwa perputaran uang di momen Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri akan melemah dibandingkan dengan tahun lalu.

    Tambahan Jumlah Uang yang Beredar (JUB) dalam artian sempit (M1) di momen Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 2025, akan melemah sebesar -16,5 persen dibandingkan momen yang sama di tahun 2024.

    “Tambahan uang beredar hanya di angka Rp114,37 triliun. Sedangkan tahun 2024, tambahan uang beredar ketika momen Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri mencapai Rp136,97 triliun,” terang Huda.

    Uang Beredar

    Direktur Eksekutif Celios, Bhima Yudhistira, menambahkan dengan penurunan tambahan uang beredar di momen Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri tahun ini, maka berdampak pada pembentukan PDB secara nasional yang tidak optimal.

    “Berdasarkan modelling yang dilakukan Celios pada tahun 2024, tambahan PDB akibat adanya momen Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri mencapai Rp168,55 triliun. Sedangkan tahun 2025 hanya Rp140,74 triliun atau turun 16,5 persen,” katanya.

    Sedangkan keuntungan pengusaha hanya Rp84,19 triliun, jauh di bawah tambahan pendapatan tahun lalu yang mencapai Rp100,83 triliun.

    Indikator lain yang memotret pelemahan daya beli masyarakat adalah menurunnya porsi simpanan perorangan yang hanya mencapai 46,4 persen terhadap total Dana Pihak Ketiga (DPK).

    Hal ini tidak pernah terjadi di awal pemerintahan sebelumnya. Pada awal periode Jokowi-JK, simpanan perorangan porsinya 58,5 persen dan Jokowi-Amin sebesar 57,4 persen.

    Pertumbuhan Ekonomi Stagnan

    Merosotnya porsi tabungan perorangan, mengindikasikan masyarakat cenderung bertahan hidup dengan menguras simpanan, karena upah riil terlalu kecil, tunjangan berkurang, dan ancaman PHK masih berlanjut.

    “Dengan berbagai indikator perekonomian tersebut, Celios memperkirakan pertumbuhan ekonomi triwulan I tahun 2025 hanya 5,03 persen (year-on-year). Angka ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi triwulan I 2024 yang mencapai 5,11 persen,” lanjut Bhima.

    Perkiraan pertumbuhan memperhitungkan dampak dari momen Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 2025 yang secara siklus mendorong konsumsi rumah tangga lebih tinggi dibandingkan triwulan IV 2024. 

    Namun, faktor seasonal yang di ikuti pembagian THR tetap tidak mampu membuat ekonomi tumbuh lebih tinggi. Bahkan dikhawatirkan ekonomi bakal melambat paska lebaran, karena tidak ada lagi motor penggerak konsumsi yang signifikan.

    “Belanja pemerintah yang sedang efisiensi besar-besaran juga berpengaruh ke consumer confidences. Pelemahan kurs rupiah juga menambah kehati-hatian dari masyarakat untuk membelanjakan uangnya,” ujar Bhima.

    Hotel Sepi

    Okupansi atau jumlah hunian hotel yang terisi pada periode libur lebaran 2025 ini mengalami penurunan bila dibandingkan tahun lalu.

    Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengungkapkan penurunan okupansi kali ini kisarannya mencapai 20 persen jika dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu. Kondisi ini terjadi di beberapa daerah tujuan wisata, seperti Yogyakarta, Bali dan Solo.

    “(Penurunan okupansi hotel) seperti diduga lebih rendah dari tahun lalu. Saya tadi sempat telpon beberapa daerah Solo, Jogja, Bali memang turun,” tutur Hariyadi ditemui usai menghadiri halal bihalal di kediaman rumah dinas Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani di kawasan Widya Chandra Jakarta, Selasa (1/4).

    Ia menduga, penurunan okupansi hotel disebabkan daya beli masyarakat masih melemah tahun ini. Pasalnya, masa hunian hotel pada lebaran tahun ini lebih singkat bila dibandingkan tahun lalu.

    Hariyadi mencatat, rata-rata  waktu tinggal masyarakat di hotel hanya hingga h-2 lebaran saja, atau lebih pendek dan tidak menghabiskan waktu hingga libur selesai pada 7 Maret 2025.

    “Misalnya di Solo hanya sampai tanggal 4, tanggal 5 langsung check out, di Jogja tanggal 6. Bali turun juga nggak full sampai tanggal 7,” jelasnya.

    Lebih lanjut, untuk mengembalikan kondisi okupansi hotel setidaknya ke kondisi yang normal, ia berharap ada peranan pemerintah dalam eksekusi anggaran. Pasalnya, pasca adanya efisiensi anggaran, konsumsi perhotelan dari pemerintah menurun.

    Padahal pasar pemerintah untuk industri hotel masih cukup besar yakni mencapai 40 persen. Menurutnya, peranan pemerintah juga sangat penting agar hotel-hotel tidak banyak yang tutup, dan akhirnya berdampak pada PHK karyawan.

    “Jadi, kalau pemerintah tidak melakukan eksekusi untuk spending, pasti akan banyak yang tutup lagi (hotel),” ungkapnya.

  • CBDK Caplok CKBD, Perkuat Daya Saing dengan Hotel Premium di CBD PIK 2

    CBDK Caplok CKBD, Perkuat Daya Saing dengan Hotel Premium di CBD PIK 2

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) resmi mengumumkan transaksi afiliasi berupa akuisisi saham PT Citra Kirana Bisnis Distrik (CKBD).

    Dalam transaksi ini, CBDK membeli 99% kepemilikan saham CKBD dengan nilai nominal Rp1.000.000 per lembar saham, sehingga total nilai transaksi mencapai Rp99 miliar.

    Akuisisi ini bertujuan untuk memperkuat ekosistem bisnis MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions) di PIK 2.

    CKBD sendiri merupakan pengembang dan pemilik hotel bintang 5 dengan kapasitas 250 kamar yang akan berlokasi di area Nusantara International Convention Exhibition (NICE).

    Saat ini, proyek tersebut masih dalam tahap pra-pembangunan dan diperkirakan akan mulai beroperasi dalam dua tahun setelah konstruksi dimulai.

    Melalui akuisisi ini, CBDK berharap dapat menciptakan destinasi premium yang mendukung sektor pariwisata, bisnis, kuliner, dan hiburan di PIK 2.

    Hotel yang dikembangkan CKBD nantinya akan menjadi akomodasi bagi wisatawan domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke kawasan tersebut.

    Selain itu, masuknya CKBD sebagai anak usaha CBDK diyakini dapat memperluas sumber pendapatan perusahaan, terutama dalam hal pendapatan berulang. Hal ini juga diharapkan meningkatkan daya saing CBDK dalam pengembangan kawasan CBD PIK 2.

    Diketahui, transaksi ini melibatkan pihak-pihak yang memiliki hubungan afiliasi, yaitu CBDK, PT Amantara Sinar Pesona, dan PT Tunas Mekar Jaya. Ketiga perusahaan ini memiliki kesamaan dalam kepemilikan manfaat utama dan manajemen pada saat transaksi dilakukan.

  • Tarif Listrik PLN untuk Semua Golongan per April 2025 Terbaru, Ada Diskon 50 Persen? – Halaman all

    Tarif Listrik PLN untuk Semua Golongan per April 2025 Terbaru, Ada Diskon 50 Persen? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Simak tarif listrik PLN untuk semua golongan per April 2025 terbaru.

    Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan tarif tenaga listrik untuk bulan April 2025.

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mengatakan, tarif litrik PLN untuk semua golongan baik bersubsidi maupun nonsubsidi per April adalah tetap alias tidak berubah.

    Dengan demikian, tarif listrik PLN pada April 2025 sama seperti bulan-bulan sebelumnya.

    Kebijakan tidak adanya perubahan tarif listrik PLN ini berlaku pada triwulan II yaitu April, Mei, dan Juni 2025.

    “Untuk menjaga daya beli masyarakat dan daya saing usaha, diputuskan tarif tenaga listrik triwulan II tahun 2025 tetap, yaitu sama dengan tarif tenaga listrik periode triwulan I tahun 2025, sepanjang tidak ditetapkan lain oleh Pemerintah,” kata Bahlil dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (2/4/2025).

    Tarif Listrik PLN untuk Semua Golongan per April 2025 Terbaru

    Selengkapnya, berikut rincian tarif tarif listrik PLN untuk semua golongan per bulan April 2025 terbaru, dikutip dari situs resmi PLN.

    Tarif Listrik PLN untuk Golongan Pelanggan Subsidi per April 2025

    Pelanggan rumah tangga daya 450 VA bersubsidi sebesar Rp 415 per kWh 
    Pelanggan rumah tangga daya 900 VA bersubsidi sebesar Rp 605 per kWh 
    Pelanggan rumah tangga daya 900 VA RTM (Rumah Tangga Mampu) sebesar Rp 1.352 per kWh 
    Pelanggan rumah tangga daya 1.300-2.200 VA sebesar Rp 1.444,70 per kWh 
    Pelanggan rumah tangga daya 3.500 ke atas sebesar Rp 1.699,53 per kWh.

    Tarif Listrik PLN untuk Golongan Pelanggan Nonsubsidi per April 2025

    Golongan rumah tangga kecil (R-1/TR) daya 900 VA, tarif listrik per kWh reguler dan prabayar Rp 1.352 
    Golongan rumah tangga kecil (R-1/TR) daya 1.300 VA, tarif listrik per kWh reguler dan prabayar Rp 1.444,70 
    Golongan rumah tangga kecil (R-1/TR) daya 2.200 VA, tarif listrik per kWh reguler dan prabayar Rp 1.444,70 
    Golongan rumah tangga menengah (R-2/TR) daya 3.500-5.500 VA, tarif listrik per kWh reguler dan prabayar Rp 1.699,53 
    Golongan rumah tangga besar (R-3/TR) daya 6.600 VA ke atas, tarif listrik per kWh reguler dan prabayar Rp 1.699,53 
    Golongan bisnis menengah (B-2/TR) daya 6.600 VA-200 kVA, tarif listrik per kWh reguler dan prabayar Rp 1.444,70 
    Golongan kantor pemerintah sedang (P-1/TR) daya 6.600 VA-200 kVA, tarif listrik per kWh reguler dan prabayar Rp 1.699,53 
    Golongan penerangan jalan umum (P-3/TR) daya di atas 200 kVA, tarif listrik per kWh reguler dan prabayar Rp 1.699,53

    Ada Diskon 50 Persen?

    Sebelumnya, pemerintah juga memberikan diskon tarif listrik sebesar 50 persen pada Januari dan Februari 2025.

    Stimulus biaya listrik itu merupakan bagian dari paket insentif di bidang ekonomi yang diberikan kepada pelanggan Rumah Tangga PLN dengan daya sampai dengan 2.200 VA.

    Nah, apakah pada April 2025, diskon tarif listrik 50 persen masih berlaku?

    Jawabannya, tidak.

    Bahlil mengatakan, diskon biaya listrik 50 persen telah berakhir pada 28 Februari 2025. Sehingga sejak 1 Maret, tarif listrik PLN kembali normal.

    “Sejak 1 Maret 2025 tarif listrik Rumah Tangga daya sampai dengan daya 2.200 VA sudah kembali normal. Tarif normal atau tetap ini berlanjut di triwulan II 2025,” ujar Bahlil.

    (Tribunnews.com/Sri Juliati)