Jenis Media: Ekonomi

  • Manjakan Nasabah di HUT ke-130, BRI Tebar Ragam Promo Diskon Spesial hingga Suku Bunga KPR Spesial 1,30 Persen

    Manjakan Nasabah di HUT ke-130, BRI Tebar Ragam Promo Diskon Spesial hingga Suku Bunga KPR Spesial 1,30 Persen

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Memasuki usia ke-130 tahun, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI memperkuat komitmennya untuk memberikan nilai tambah bagi nasabah melalui berbagai program promo nasional bertajuk “Belanja Bijak, Jadi Hemat, Berlimpah Promo”.

    Program ini berlangsung hingga 31 Desember 2025 dan menghadirkan berbagai penawaran menarik di lebih dari ratusan merchant ternama di seluruh Indonesia.

    Mengusung semangat perayaan perjalanan panjang BRI sebagai bank terbesar yang lahir dan tumbuh bersama rakyat, program ini memberikan beragam keuntungan bagi pengguna BRI Debit, BRI Kartu Kredit, dan QRIS BRImo.

    Mulai dari diskon hingga Rp1,3 juta, cashback hingga Rp130 ribu, hingga harga spesial mulai Rp13 ribu yang berlaku untuk kategori Food & Beverage, Fashion, Travel, Beauty & Wellness, Electronics, E-commerce, Home Living, Groceries, hingga Hobbies & Entertainment.

    Corporate Secretary BRI Dhanny, mengatakan bahwa promo HUT BRI ke-130 ini merupakan bentuk apresiasi kepada seluruh nasabah setia BRI. “Selama 130 tahun, BRI telah tumbuh sebagai bank yang selalu dekat dengan masyarakat. Melalui rangkaian promo ini, kami ingin menghadirkan pengalaman transaksi yang lebih hemat, mudah, dan menyenangkan, sekaligus memperluas manfaat layanan BRI dalam mendukung aktivitas sehari-hari masyarakat,” ungkapnya.

    Program promo BRI dalam rangka hari jadinya ini mencakup penawaran spesial, seperti:

    Diskon Rp130 ribu untuk berbagai restoran favorit, termasuk Kimukatsu, Paradise Dynasty, Pepper Lunch, Sushi Tei, dan lainnya.

    Cashback Rp13 ribu hingga Rp130 ribu untuk transaksi QRIS BRImo di merchant F&B, fashion, groceries, hingga travel.

    Harga spesial Rp13 ribu – Rp130 ribu untuk produk dan layanan dari brand seperti Rejuve, Mako, Roti’O, Monsieur Spoon, Point Coffee, hingga pendopo & Azko.

    Diskon besar hingga Rp1,3 juta di merchant seperti iBox, Samsung by Erafone, Erafone, Electronic City, Voila.id, hingga Jamtangan.com.

    Travel Deals yang mencakup diskon di Traveloka, Tiket.com, Agoda, ANA Airlines, D’Prima Hotel, serta Grab.

    BRI Special Offers untuk kredit konsumtif, asuransi, hingga biaya remitansi dengan tarif spesial 1,30 USD.

    Lebih lanjut, program HUT ini tidak hanya menarik dari sisi besaran promo, tetapi juga menghadirkan fleksibilitas pembayaran melalui cicilan hingga 24 bulan di berbagai kategori belanja seperti elektronik, gadget, dan home living.

  • PGN Dorong Hilirisasi Gas Bumi untuk Tingkatkan Nilai Tambah

    PGN Dorong Hilirisasi Gas Bumi untuk Tingkatkan Nilai Tambah

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai Subholding Gas Pertamina berkomitmen mendorong hilirisasi gas bumi untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi menjadi barang bernilai tinggi. Inisiatif ini diharapkan tidak hanya memperluas manfaat gas bumi bagi masyarakat, tetapi juga membuka peluang tumbuhnya industri baru di dalam negeri.

    “Selama ini, umumnya gas bumi hanya digunakan sebagai bahan bakar. Padahal, gas bumi (CH4) dapat diolah lebih lanjut menjadi produk bernilai seperti methanol, etil-glikol, formic acid, hydrogen dan lain sebagainya. Bahkan, dapat dikembangkan lagi menjadi etilen untuk bahan baku plastik, serta ammonia yang dapat diproses lagi menjadi urea dan nitric acid,” jelas Mirza Mahendra selaku Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN.

    Untuk meningkatkan nilai tambah gas bumi juga berhubungan erat dengan ekonomi hijau. Gas bumi dikenal sebagai salah satu sumber energi fosil dengan nilai emisi karbon terendah dibandingkan bahan bakar lainnya, sehingga berperan penting sebagai energi transisi menuju Net Zero Emission 2060 (NZE).

    “Manfaat dari gas bumi yang lebih ramah lingkungan menjadi peluang untuk menciptakan nilai tambah. PGN menyiapkan tiga inisiatif utama untuk mendukung NZE sekaligus menggerakan ekonomi hijau. Program pertama adalah pemanfaatan BioCNG dari limbah kelapa sawit yang digasifikasi menjadi biogas. Kemudian pengembangan Carbon Capture Storage, serta digitalisasi untuk efisiensi energi melalui jaringan,” jelas Mirza.

    PGN juga menjajaki pengembangan Hydrogen yang berasal dari beberapa sumber-sumber energi non fosil yang lebih ramah lingkungan. “PGN menginisiasi untuk pengembangan hidrogen dan mencoba memasarkan untuk menjadi bahan bakar masa depan,” ujar Mirza.

    Mirza menegaskan, PGN tetap memperkuat ekosistem gas bumi nasional yang optimal dan berkelanjutan, seiring dengan inisiasi hilirisasi gas bumi. Fokus utama PGN mencakup optimalisasi pemanfaatan gas bumi dalam negeri, pembangunan infrastruktur gas bumi di wilayah eksisting maupun wilayah baru dalam rangka unlocking new demand guna pemerataan akses, serta pengelolaan gas bumi yang terintegrasi untuk menciptakan pengelolaan gas bumi yang terjangkau dan berkeadilan.

    “PGN mendukung asta cita pemerintah yang fundamental untuk mendorong ketahanan dan swasembada energi nasional. Melalui hilirisasi gas bumi, kami berharap nilai tambah energi nasional meningkat, industri dalam negeri semakin berkembang dan transisi energi berjalan lancar, sehingga Indonesia semakin mandiri dan siap menuju Indonesia Emas 2045,” tutup Mirza.

  • Rupiah Hari Ini 15 Desember Ditutup Melemah 0,13 Persen ke Rp 16.667

    Rupiah Hari Ini 15 Desember Ditutup Melemah 0,13 Persen ke Rp 16.667

    Jakarta, Beritasatu.com – Nilai tukar rupiah tercatat melemah 21 poin atau 0,13% ke posisi Rp 16.667 per dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan Senin (15/12/2025).

    Research and Development Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Taufan Dimas Hareva menilai tekanan terhadap rupiah dipicu oleh sikap bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), yang belum sepenuhnya mengarah ke kebijakan dovish. 

    Kondisi tersebut membuat pergerakan rupiah masih sensitif terhadap dinamika sentimen global, meskipun tekanan eksternal tidak sekuat beberapa bulan terakhir.

    “Perhatian pelaku pasar masih tertuju pada ekspektasi kebijakan The Fed dan pergerakan indeks dolar AS. Selama sikap The Fed belum benar-benar dovish dan imbal hasil obligasi AS tetap menarik, aliran modal global cenderung berhati-hati masuk ke pasar negara berkembang, termasuk Indonesia,” ujar Taufan dikutip dari Antara, Senin (15/12/2025).

    Ia menjelaskan, penguatan rupiah yang sempat terjadi pada awal perdagangan hari ini lebih bersifat teknikal dan merupakan respons jangka pendek terhadap pelemahan dolar AS, bukan didorong oleh perubahan fundamental yang kuat.

    Pada level saat ini, pasar dinilai masih mencari arah pergerakan yang lebih jelas. Kondisi tersebut membuat ruang penguatan rupiah relatif terbatas dan rentan mengalami koreksi dalam kisaran yang sempit.

    Dari sisi domestik, Taufan menilai stabilitas kebijakan Bank Indonesia (BI) serta data makroekonomi yang relatif terjaga masih menjadi penopang pergerakan rupiah. Namun, sinyal BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar lebih berperan sebagai peredam volatilitas, bukan sebagai pendorong penguatan yang signifikan.

    “Dengan kombinasi faktor tersebut, rupiah hari ini cenderung bergerak sideways dalam rentang terbatas, sambil menunggu katalis yang lebih kuat untuk menentukan arah selanjutnya,” katanya.

    Sejalan dengan pergerakan di pasar spot, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia pada hari ini juga melemah ke level Rp 16.669 per dolar AS, dari posisi sebelumnya Rp 16.652 per dolar AS.

  • Ekonomi Belum Membaik, Purbaya Masih Ogah Naikkan Pajak

    Ekonomi Belum Membaik, Purbaya Masih Ogah Naikkan Pajak

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyebut pihaknya belum akan menetapkan penyesuaian pajak pertambahan nilai (PPN) untuk tahun 2026.

    Menurut Purbaya, kebijakan tersebut masih memerlukan kajian mendalam, terutama dengan mempertimbangkan kinerja dan arah pertumbuhan ekonomi nasional ke depan.

    “Belum ada keputusan sampai sekarang. Kita masih melihat apakah ekonomi kita bisa tumbuh lebih cepat atau enggak,” ujar Purbaya saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (15/12/2025).

    Dia menekankan, pemerintah tidak ingin mengambil langkah spekulatif sebelum memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai capaian pertumbuhan ekonomi secara riil. Menurutnya, apabila pertumbuhan ekonomi nasional mampu menembus level di atas 6%, maka pemerintah akan memiliki ruang fiskal yang lebih longgar dalam mengelola kebijakan PPN.

    Dengan kondisi tersebut, menurutnya, opsi penyesuaian tarif dapat dilakukan secara lebih fleksibel, baik melalui kenaikan maupun penurunan, sesuai dengan kebutuhan perekonomian.

    “Kalau pertumbuhannya di atas 6%, seharusnya ada ruang untuk mengolah kebijakan PPN. Bisa dinaikkan, bisa juga diturunkan. Jadi bukan menebak-nebak, apakah mau menaikkan atau menurunkan,” jelasnya.

    Purbaya memang pernah menyampaikan pemerintah akan mengkaji ulang peluang penurunan tarif PPN. Pasalnya, setiap penurunan tarif PPN sebesar 1% berpotensi menyebabkan hilangnya penerimaan negara hingga Rp 70 triliun.

    Purbaya pun akan memantau perkembangan penerimaan negara setelah perbaikan sistem berjalan hingga triwulan II 2026. Evaluasi awal rencana penyesuaian tarif PPN direncanakan dilakukan paling lambat pada akhir triwulan I 2026.

    Ia menambahkan, secara konsep rencana tersebut sebenarnya sudah tertuang secara jelas di atas kertas. Purbaya menegaskan, sebagai Menteri Keuangan, dirinya harus bersikap sangat hati-hati dalam mengeksekusi kebijakan yang berdampak langsung terhadap perekonomian dan masyarakat luas.

  • IHSG Hari Ini 15 Desember Ditutup Melemah, Sektor Energi Merah

    IHSG Hari Ini 15 Desember Ditutup Melemah, Sektor Energi Merah

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan bursa awal pekan, Senin (12/12/2025).

    Berdasarkan data RTI Business, IHSG hari ini berakhir di level 8.649,66 atau turun 0,13%. Sepanjang perdagangan, indeks bergerak di rentang 8.622,98 hingga 8.720,68.

    Aktivitas transaksi tercatat dengan volume perdagangan mencapai 58,49 miliar lembar saham dan nilai transaksi sebesar Rp 33,49 triliun.

    Frekuensi transaksi tercatat sebanyak 3,59 juta kali. Dari keseluruhan saham yang diperdagangkan, sebanyak 340 saham menguat, 329 saham melemah, dan 132 saham stagnan. Kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia tercatat sebesar Rp 15.816,52 triliun.

    Tekanan terhadap IHSG terutama datang dari sektor energi yang turun 3,45%. Sektor infrastruktur juga melemah 1,94%, diikuti sektor barang baku yang terkoreksi 1,40%. Sektor teknologi turut berada di zona merah dengan penurunan 0,94%, sementara sektor properti melemah 0,71%.

    Pada sisi lain, sejumlah sektor masih mampu menopang pergerakan indeks. Sektor kesehatan mencatat penguatan paling tinggi sebesar 3,50%. Sektor keuangan naik 2,20%, disusul sektor barang konsumsi nonprimer yang menguat 0,50%.

    Sektor industri juga bergerak positif dengan kenaikan 0,36%, sedangkan sektor konsumsi primer naik tipis 0,10%.

    Dari sisi emiten saham, PT PP Presisi Tbk mencatat lonjakan tertinggi dengan kenaikan 34,19%. Penguatan juga dialami PT Victoria Insurance Tbk sebesar 34,18% dan PT Eratex Djaja Tbk yang naik 34,03%.

    Saham PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk menguat 25,36%, sementara PT Metro Healthcare Indonesia Tbk naik 25,00%.

    Sebaliknya, tekanan jual terlihat pada saham PT Pinnacle Persada Investama yang turun 14,97%.

    Saham PT Danareksa Investment Management melemah 14,91%, disusul PT Bukit Uluwatu Villa Tbk yang turun 14,78%. Saham PT Fortune Indonesia Tbk terkoreksi 14,70%, sedangkan PT Hensel Davest Indonesia Tbk turun 14,44%.

  • Berkat Diskon Nataru, Purbaya Pede Ekonomi RI Menguat

    Berkat Diskon Nataru, Purbaya Pede Ekonomi RI Menguat

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa optimistis pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV 2025 akan menguat seiring pelaksanaan berbagai insentif pemerintah menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

    Menkeu Purbaya menjelaskan, penguatan daya dorong ekonomi juga ditopang oleh penyaluran bantuan langsung tunai sementara (BLTS) sejahtera dengan total anggaran Rp 31 triliun. Hingga saat ini, realisasi penyaluran BLTS sejahtera telah melampaui Rp 29 triliun, sementara sisa anggaran masih dalam proses distribusi kepada masyarakat.

    “Sekarang sudah lebih dari Rp 29 triliun, jadi tinggal sedikit lagi yang akan disalurkan. Seharusnya pada triwulan keempat, khususnya Desember ini, daya dorong ekonomi akan lebih baik dibandingkan tahun lalu,” ujar Purbaya di Istana, Senin (15/12/2025).

    Terkait libur akhir tahun, Purbaya menyebut pemerintah telah menyiapkan subsidi transportasi untuk mendukung mobilitas masyarakat, mencakup moda kereta api, jalan tol, kapal laut, hingga pesawat udara selama periode Nataru.

    Ia menegaskan, seluruh insentif tersebut telah diperhitungkan dari sisi anggaran. Pemerintah juga berharap kebijakan ini dapat terus disosialisasikan secara luas agar masyarakat mengetahui adanya dukungan negara terhadap aktivitas liburan akhir tahun.

    Pada sisi lain, Purbaya mengungkapkan melihat kondisi perekonomian terkini, secara umum situasi ekonomi menunjukkan perbaikan, meskipun masih terdapat sejumlah aspek yang perlu dikonsolidasikan.

    Menurutnya, beberapa pos anggaran memang belum sepenuhnya berjalan lancar, tetapi akan terus diperbaiki agar perputaran uang dalam sistem ekonomi ke depan dapat semakin optimal.

    “Secara keseluruhan kondisinya membaik. Memang masih ada sedikit kelemahan, tetapi ke depan terlihat ada perbaikan. Beberapa anggaran akan dikonsolidasikan agar penyalurannya lebih lancar dan uang bisa semakin berputar di sistem ekonomi,” pungkas dia.

  • Mobil Listrik Vietnam Jadi Penyumbang Investasi Terbesar

    Mobil Listrik Vietnam Jadi Penyumbang Investasi Terbesar

    Subang, Beritasatu.com – Produsen kendaraan listrik asal Vietnam, VinFast, resmi mengoperasikan fasilitas manufaktur terbarunya di Desa Padaasih, Kecamatan Cibogo, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin (15/12/2025).

    Peresmian ini menjadi tonggak penting ekspansi global VinFast sekaligus menegaskan komitmen perusahaan dalam membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

    Pabrik yang berdiri di atas lahan seluas 170 hektare tersebut merupakan fasilitas produksi pertama VinFast di Asia Tenggara dan yang kedua di luar Vietnam. Dengan beroperasinya pabrik di Subang, VinFast kini memiliki empat fasilitas manufaktur aktif di berbagai negara.

    Peresmian pabrik turut dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto. Ia menilai investasi VinFast sejalan dengan agenda pemerintah dalam mempercepat transisi energi serta pengembangan industri kendaraan listrik nasional.

    “Sesuai namanya, VinFast, pembangunan pabrik ini memang sangat cepat. Tidak semua manufaktur mampu melakukannya,” ujar Airlangga.

    Airlangga berharap VinFast dapat terus meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dengan melibatkan pelaku industri lokal agar manfaat ekonomi dapat dirasakan lebih luas.

    Ia juga menyampaikan VinFast berkomitmen menambah investasi hingga US$ 1 miliar untuk meningkatkan kapasitas produksi. Dari kapasitas awal sekitar 50.000 unit per tahun, VinFast menargetkan ekspansi hingga 350.000 unit.

    Menurut Airlangga, pemberian stimulus pemerintah bertujuan mendorong pembangunan pabrik di dalam negeri. Dengan berdirinya fasilitas produksi, biaya struktur dapat ditekan sehingga harga kendaraan menjadi lebih terjangkau.

    “Karena ada kebijakan ini, kini ada mobil dengan harga di bawah Rp 200 juta. Sebelum kebijakan tersebut, belum ada mobil yang harganya di bawah Rp 200 juta,” pungkasnya.

    Pabrik VinFast Subang dirancang untuk memproduksi kendaraan listrik berbasis baterai dengan teknologi efisiensi tinggi serta standar ramah lingkungan. Selain memenuhi kebutuhan pasar domestik, fasilitas ini juga diproyeksikan menjadi pusat ekspor ke negara-negara Asia Tenggara dan kawasan sekitarnya.

  • BP Taskin Monitoring Dampak Kemiskinan Akibat Bencana Sumatera

    BP Taskin Monitoring Dampak Kemiskinan Akibat Bencana Sumatera

    Tangerang, Beritasatu.com – Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) mulai melakukan monitoring dan menghitung dampak kemiskinan yang diakibatkan bencana banjir dan longsor yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara (Sumut) dan Sumatera Barat (Sumbar).

    “Tugas Kita itu pascabencana, bukan saat bencana, makanya kami sedang berkoordinasi untuk mengumpulkan informasi, dan data,” ujar Wakil Kepala BP Taskin Iwan Sumule di Tangerang, Senin (15/12/2025).

    Menurutnya, bencana alam yang terjadi di Aceh dan sejumlah daerah di Sumatera itu berdampak pada tingginya angka kemiskinan ekstrem, sebab peristiwa alam itu mengganggu roda perekonomian di daerah terdampak.

    “Karena bahwa masyarakat rentan miskin ini banyak juga, karena goncangan ekonomi, akibat bencana alam itu masyarakat yang berada di rentan miskin menjadi miskin,” jelasnya.

    Iwan menjelaskan, BP Taskin terus memonitoring dampak ekonomi yang ditimbulkan akibat bencana di Aceh dan Sumatera. Hasil monitoring itu nantinya akan menjadi dasar untuk menangani kemiskinan di daerah terdampak.

    “Kami harus mendapat informasi yang sebaik-baiknya untuk kita bisa mencari solusi dalam bentuk program-program pemberdayaan,” pungkasnya.

  • CALIBER 2025, Upaya Chandra Asri Group Dorong Peran Generasi Muda dalam Industri Rendah Karbon

    CALIBER 2025, Upaya Chandra Asri Group Dorong Peran Generasi Muda dalam Industri Rendah Karbon

    Cilegon, Beritasatu.com – Komitmen terhadap inovasi dan keberlanjutan kembali diwujudkan PT Chandra Asri Pacific Tbk (Chandra Asri Group) melalui penyelenggaraan Chandra Asri Limitless Innovation & Business Strategy (CALIBER) Challenge 2025. Program ini menjadi ruang bagi mahasiswa dari seluruh Indonesia untuk menuangkan gagasan strategis dalam menjawab tantangan industri. Pada tahun keduanya, CALIBER mengangkat tema “The Journey to a Zero-Carbon Building in the Era of Industry 4.0”, dengan fokus pada pengembangan strategi menuju penerapan bangunan rendah karbon sebagai bagian dari upaya mendorong transformasi industri yang berkelanjutan.

    Head of Corporate Communications Chandra Asri Group, Chrysanthi Tarigan, mengungkapkan, Chandra Asri Group berkomitmen untuk menjadi Mitra Pertumbuhan #YourGrowthPartner bagi para pemangku kepentingannya. 

    “Melalui pelaksanaan CALIBER ini, kami membuka ruang kolaborasi bagi generasi muda untuk bertumbuh, mengasah kemampuan teamwork, problem solving, hingga berpikir analitis yang akan menjadi bekal penting ketika berkecimpung di dunia profesional. Tidak hanya itu, studi kasus yang diangkat dalam CALIBER juga mendorong lahirnya inovasi yang relevan dan aplikatif bagi keberlanjutan industri di masa depan,” ungkap Chrysanthi.

    Kegiatan dimulai dengan proses registrasi peserta sejak September 2025, hingga pelaksanaan sesi final presentasi dan plant tour pada 10–11 Desember di Cilegon, Banten, untuk memberikan kesempatan bagi para finalis untuk melihat secara langsung operasional kompleks petrokimia terintegrasi. Tak hanya itu, antusiasme peserta CALIBER 2025 meningkat signifikan, tercermin dari peningkatan jumlah pendaftar sebesar 252% dibandingkan tahun 2024, dengan total 363 kelompok dari 81 universitas di seluruh Indonesia. Setelah melalui proses seleksi yang mencakup administrasi serta penilaian proposal ide dan strategi oleh tim Chandra Asri Group, 10 kelompok terbaik terpilih untuk mengikuti presentasi final sekaligus plant tour ke fasilitas produksi Chandra Asri Group.  

    Kesepuluh finalis mengikuti presentasi akhir, telah merumuskan dan menyampaikan strategi berbasis data, teknologi, serta praktik keberlanjutan secara langsung di hadapan para juri yang merupakan praktisi berpengalaman dari Chandra Asri Group. Setelah melalui proses penilaian menyeluruh, Chandra Asri Group menetapkan tiga kelompok terbaik yang dinilai mampu memberikan ide dan strategi paling komprehensif dan aplikatif, yaitu:

    – Juara 1: KonsultanITS – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
    – Juara 2: Casting Crowns – Institut Teknologi Bandung (ITB)
    – Juara 3: Thunderbolts – Institut Teknologi Bandung (ITB)

    Selain tiga pemenang utama, Chandra Asri Group juga memberikan kategori penghargaan tambahan bagi tim dengan performa unggul:

    – Honorable Mention 1: Gasskeun – Universitas Gadjah Mada (UGM)
    – Honorable Mention 2: Visioneer – Universitas Indonesia (UI)

    CALIBER Challenge 2025 menjadi sarana pembelajaran strategis yang memungkinkan mahasiswa memperdalam pemahaman mengenai operasional industri serta urgensi transformasi menuju penerapan teknologi rendah karbon. Melalui keterlibatan generasi muda, Chandra Asri Group terus menghadirkan ekosistem  kompetisi yang mendorong lahirnya talenta unggul, yang siap bersaing dan berkontribusi dalam mewujudkan masa depan industri yang berkelanjutan.

  • Purbaya Yakin Anggaran Bencana Tak Hambat Pertumbuhan Ekonomi

    Purbaya Yakin Anggaran Bencana Tak Hambat Pertumbuhan Ekonomi

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan anggaran untuk penanganan bencana Sumatera dan Aceh tidak menghambat pertumbuhan ekonomi nasional.

    Menurutnya, belanja penanganan bencana justru dapat memberikan dampak netral hingga positif terhadap perekonomian. Purbaya menjelaskan, meskipun bencana menimbulkan kerugian di wilayah terdampak, aktivitas pembangunan kembali akan memunculkan tambahan pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.

    “Kalau dihitung-hitung, betul-betul bisa mendorong sedikit. Memang kan lost di sana, tetapi ada pembangunan perumahan dan lain-lain. Itu akan ada pertumbuhan ekonomi tambahan,” ujar Purbaya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/12/2025).

    Menurutnya, proses rekonstruksi pascabencana, termasuk pembangunan perumahan dan infrastruktur pendukung, akan meningkatkan aktivitas ekonomi di tingkat lokal. Adanya belanja tambahan di daerah terdampak dinilai mampu menahan dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi agar tidak terlalu dalam.

    Dalam konteks pembangunan kembali, pemerintah juga mendorong pemanfaatan berbagai skema pembiayaan yang telah tersedia. Salah satunya melalui pinjaman pemerintah daerah kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak, seperti jalan dan jembatan.

    Purbaya menekankan pemerintah siap memberikan keringanan, bahkan pembebasan kewajiban, apabila infrastruktur yang dibiayai melalui skema tersebut mengalami kerusakan berat atau hilang akibat bencana.

    “Kita lihat kalau infrastrukturnya sudah hilang, ya kita bebasin. Tetapi, kalau masih ada, akan dikurangi sesuai dengan kondisi daerahnya. Kalau jembatannya masih utuh, masa dibebasin. Kita akan lihat kondisinya, tetapi kita siap untuk mengenolkan,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Menkeu memastikan anggaran untuk penanganan bencana, termasuk pembangunan rumah sementara maupun permanen bagi masyarakat terdampak, telah tersedia dan mencukupi. Dana tersebut disalurkan melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

    Ia menyebut BNPB telah mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp 1,6 triliun. Selain itu, masih terdapat sisa anggaran sekitar Rp 1,3 triliun yang dapat dimanfaatkan apabila kebutuhan penanganan bencana meningkat.

    “Kalau dari BNPB anggarannya ada karena kan dipersiapkan BNPB. Masih ada (anggaran), sudah ngajuin Rp 1,6 triliun tambahan, masih ada Rp 1,3 triliun lagi jika diperlukan. Untuk tahun depan, sudah ada tinggal mereka buat program,” kata Purbaya.

    Dengan kesiapan anggaran tersebut, pemerintah memastikan proses penanganan dan pemulihan pascabencana dapat berjalan optimal tanpa mengganggu stabilitas fiskal maupun laju pertumbuhan ekonomi nasional.