Jenis Media: Ekonomi

  • Pengeluaran di Bawah Rp 20 Ribu Sehari Tak Layak Jadi Patokan Miskin

    Pengeluaran di Bawah Rp 20 Ribu Sehari Tak Layak Jadi Patokan Miskin

    Jakarta

    Angka kemiskinan di Indonesia menurut Badan Pusat Statistik (BPS) mengalami penurunan. Tercatat, angka penduduk miskin di Tanah Air ada sebanyak 23,85 juta orang. Angka ini mengalami penurunan 0,2 juta orang dibandingkan dengan September 2024.

    Dari sisi persentasenya, jumlah penduduk miskin terhadap total populasi atau total penduduk pada Maret 2025 mencapai 8,47%. Jika dibandingkan dengan September 2024 turun sebesar 0,1%.

    Untuk diketahui, penduduk miskin adalah saat pengeluarannya di bawah garis kemiskinan. Adapun garis kemiskinan pada Maret 2025 berdasarkan survei sosial ekonomi nasional (Susenas) sebesar Rp 609.160 per kapita per bulan, atau sebesar Rp 20.305 per hari.

    Menanggapi hal ini, ekonom senior dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad, mengatakan standar garis kemiskinan dinilai terlalu rendah. Hal ini berdampak pada angka kemiskinan yang mengalami penurunan.

    “Standarnya ini yang saya rasa terlalu rendah, Rp 20 ribu ya, terlalu rendah. Sehingga angka kemiskinannya turun. Karena itu kan nilai nominalnya, harusnya dihitung nilai realnya. Nilai real-nya untuk membeli itu harusnya lebih besar,” ujarnya kepada detikcom, Sabtu (26/7/2025).

    Selain itu, Tauhid bilang, parameter kemiskinan di Indonesia dinilai lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara lain. Menurutnya, pengukuran kemiskinan sudah bisa mengadopsi dari Bank Dunia ataupun lembaga lain yang relevan.

    “Kalau pengukurannya ya menurut saya ya standarnya harusnya sudah bisa diadopsi sebagian yang dari Bank Dunia, ataupun dari lembaga lain lah. Kalau BPS ‘kan masih menggunakan metode yang lama, sehingga pasti akan turun gitu,” tambahnya.

    Tauhid menilai ada pola konsumsi yang berubah yang secara rata-rata terjadi tiap 10 tahun. Kebutuhan makan memang dominan, namun ada kebutuhan lain di luar makanan yang juga perlu disertakan dalam penetapan garis kemiskinan.

    “Sekarang orang miskin itu non-makanannya juga cukup tinggi. Sederhananya, orang miskin sekarang rata-rata punya motor juga. Sekarang orang punya motor, mungkin menggunakan metode BPS, mungkin tidak dianggap orang miskin. Tapi sekarang rata-rata tiap keluarga walaupun orang miskin, tetap ada motor,” bebernya.

    “Misalnya kebutuhan untuk kendaraan, kebutuhan untuk pulsa dan sebagainya. Itu alat penghitungan yang nanti ujung-ujungnya adalah standar Rp 20 ribu itu jadi tidak layak. Ada non-makanannya yang harusnya sudah bisa diubah. Nah, ini yang tidak berubah sejak 1998,” tutupnya.

    (fdl/fdl)

  • Slow Living di Jakarta? Siap-siap Kantong Jebol!

    Slow Living di Jakarta? Siap-siap Kantong Jebol!

    Jakarta

    Konsep slow living bisa jadi eskapisme dari hustle culture yang rentan terjadi di kota besar. Tetapi sayangnya, buat penghuni kota besar layaknya Jakarta, agaknya butuh duit banyak untuk bisa menerapkan konsep slow living.

    Ekonom senior dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad, mengatakan bahwa konsep ini cenderung digandrungi oleh kalangan generasi milenial dan generasi Z. Namun, jika mau menerapkan konsep ini, ternyata justru butuh stabilitas finansial yang mumpuni.

    “Memang slow living ini dari segi persentase, yang bisa melakukan itu jumlahnya relatif kecil. Secara finansial, mereka itu relatif punya kapasitas. Orang yang mau slow living berarti ‘kan punya income yang relatif tetap,” ujarnya kepada detikcom, Sabtu (26/7/2025).

    “Orang yang tidak punya pendapatan tetap, mereka akan mencari sumber, dan sumber itu ‘kan lebih banyak di perkotaan. Jadi, kalau misalnya kita dari desa, sekolah atau kuliah di desa (di luar Pulau Jawa) ‘kan selalu mengejarnya ke Jawa,” tambahnya.

    Bisa jadi, kata Tauhid, kondisi hadirnya slow living mengindikasikan adanya pelemahan ekonomi di suatu wilayah. Meskipun secara garis besarnya, konsep slow living dimaknai sebagai mengurangi kebutuhan atau gaya hidup yang terlalu tinggi.

    “Slow living juga dimaknai untuk mengurangi konsumsi-konsumsi yang tidak perlu. Mengurangi kebutuhan atau gaya hidup yang terlalu tinggi. Jadi, tinggal di pinggiran kota yang bisa dapat semuanya. Misalnya, para pekerja yang sifatnya bisa work from home, atau para pekerja di sektor informal itu lebih punya waktu untuk memanfaatkan slow living,” katanya.

    Tauhid bilang, slow living punya sejumlah perspektif. Salah satunya, ketika tekanan ekonomi sedang tinggi, maka slow living bisa dimanfaatkan untuk mengurangi biaya hidup. Tapi, slow living di kota besar justru butuh biaya lebih.

    “Slow living memang ada dua perspektif. Kalau tekanan ekonomi tinggi, dia bisa memanfaatkan slow living untuk mengurangi cost. Tapi slow living di kota besar biasanya membutuhkan biaya yang tinggi. Misalnya, mereka seringkali nongkrong di kafe itu kan butuh uang. Kemudian harus ke tempat gym, atau tempat olahraga yang tidak murah juga. Nah, itu yang di kota besar yang tidak disiapkan,” tutupnya.

    (fdl/fdl)

  • Pendapatan RI Bisa Tembus US$ 15 Ribu, Djarum Siap Panen di Negeri Sendiri

    Pendapatan RI Bisa Tembus US$ 15 Ribu, Djarum Siap Panen di Negeri Sendiri

    Jakarta

    PT Djarum berfokus untuk memasarkan produk rokoknya ke pasar dalam negeri. Hal ini didukung optimisme bahwa pendapatan per kapita RI bisa tembus hingga US$ 15.000 per tahun, dari yang sekarang baru sekitar US$ 4.960.

    Direktur Utama PT Djarum, Victor Rachmat Hartono percaya bahwa Indonesia akan menjadi negara skala besar dengan jumlah penduduk bisa tembus hingga 320 juta orang. Seiring dengan hal itu, ia percaya pendapatan per kapita RI bisa terus naik, seperti China yang kini sekitar US$ 13.000 dan Korea US$ 36.000.

    “Jadi kemungkinannya Indonesia jadi ke US$ 10.000 ke US$ 15.000 itu mungkin. Artinya bisnis size-nya akan double atau triple. Meaning yang kerja di Djarum dan yang punya Djarum akan double and triple kan bisnisnya,” ujar Victor, dalam acara Meet The Leaders by Universitas Paramadina di Trinity Tower, Jakarta Selatan, Sabtu (26/7/2025).

    Victor optimistis bahwa ekonomi Indonesia akan terus berkembang dan semakin besar. Oleh karena itu, pihaknya berfokus untuk menyasar investasi di dalam negeri sebagai pasar yang menurutnya paling potensial.

    Djarum sendiri tidak banyak melakukan aktivitas ekspor. Salah satu negara yang menjadi sasaran ekspornya ialah Amerika Serikat (AS) namun jumlahnya sakat kecil, hanya sekitar 1%.

    Pihaknya juga terus berupaya untuk beradaptasi dengan dinamika pasar dan membandingkannya dengan yang telah terjadi di luar negeri. Ia percaya, apa yang sudah terjadi di industri-industri yang ada di negara maju kelak juga akan terjadi di Indonesia.

    Misalnya industri susu. Djarum sendiri masuk ke industri susu melalui merek MilkLife, di mana saat ini produk susu konsumsi susu di Indonesia terbilang masih sangat tinggi. Hal ini didukung dengan populasi anak-anak di Indonesia yang cukup tinggi.

    “Kenapa masuk susu saat ini? Masih panjang, karena saya tau kan statistiknya 2,4 children per family, dan saya bisa lihat anaknya Martin 3, saya 2. Emang kenyataannya gitu, kita masih banyak anaknya. Udah anaknya banyak, tapi terkonsentrasi dananya. Jadi bisa beli susu,” ujarnya.

    Namun kondisi berbeda terjadi di negara seperti Korea Selatan dengan sekitar 0,6 anak per keluarga, serta Jepang yang juga angka kelahirannya sangat rendah. Industri susu turun drastis.

    “Tolong liatin seluruh dunia. Contohnya susu, ini buat kita masuk bagus, tapi masa depan belum tentu. Begitulah, begitu cewek-cewek Indonesia pendidikannya sangat tinggi dan mau kerja, kemungkinan besar anaknya akan sedikit. Pada saat anaknya sedikit, bye-bye industri susu,” ujarnya lagi.

    Di samping itu, lini bisnis lain yang menurutnya saat ini cukup strategis ialah bisnis e-commerce. Adapun Djarum Group sendiri sudah merambah ke sektor platform belanja online dengan mendirikan PT Global Digital Niaga (BELI) atau Blibli.

    “Karena kita percaya kalau Indonesia ekonomi yang maju, bisnis e-commerce itu akan bagus. Tapi kalau bisa ke arah US$ 10.000 per kapita, jangan mandek US$ 5.000 gitu dong, mesti punya duit untuk belanja,” kata Victor.

    (shc/fdl)

  • Cegah Karhutla Riau, KLH Segel 4 Perusahaan & Tutup Satu Pabrik Sawit

    Cegah Karhutla Riau, KLH Segel 4 Perusahaan & Tutup Satu Pabrik Sawit

    Jakarta

    Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) melalui Deputi Bidang Penegakan Hukum Lingkungan Hidup (Gakkum) mengambil langkah tegas menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terus meluas di Riau.

    Berdasarkan hasil pengawasan dari Januari hingga Juli 2025, Tim Deputi Gakkum KLH/BPLH mendeteksi sejumlah titik panas (hotspot) di area konsesi enam perusahaan, yang kemudian ditindaklanjuti dengan penyegelan dan penghentian operasional.

    “Setiap pemegang izin wajib memastikan lahannya tidak terbakar. Tidak ada alasan pembiaran, karena mitigasi adalah kewajiban yang melekat pada setiap konsesi. Kami pastikan, siapa pun yang terbukti lalai atau sengaja membakar lahan akan berhadapan dengan proses hukum yang tegas dan transparan,” ujar Deputi Bidang Penegakan Hukum Lingkungan Hidup, Irjen Pol. Rizal Irawan dalam keterangan tertulis, Sabtu (26/7/2025)

    Empat perusahaan yang disegel merupakan pemegang izin konsesi kebun sawit dan PBPH (Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan), yaitu:

    1. PT Adei Crumb Rubber – ditemukan 5 hotspot dengan tingkat kepercayaan sedang

    2. PT Multi Gambut Industri – ditemukan 5 hotspot dengan tingkat kepercayaan sedang

    3. PT Tunggal Mitra Plantation – ditemukan 2 hotspot dengan tingkat kepercayaan sedang

    4. PT Sumatera Riang Lestari – ditemukan 13 hotspot dengan tingkat kepercayaan sedang

    Sementara itu, PT Jatim Jaya Perkasa, yang mengoperasikan pabrik kelapa sawit, juga terpantau memiliki 1 hotspot dengan tingkat kepercayaan tinggi.

    Verifikasi lapangan menemukan cerobong pabrik ini mengeluarkan emisi yang menyebabkan pencemaran udara di sekitar wilayah Kabupaten Rokan Hilir.

    Tim Deputi Gakkum KLH/BPLH telah menghentikan seluruh operasional pabrik tersebut sebagai tindakan pengamanan lingkungan.

    Dengan demikian, dari enam perusahaan yang diawasi, empat lokasi konsesi kebun sawit dan PBPH akan diberikan sanksi administratif dan penyegelan sedangkan satu pabrik sawit akan dikenakan sanksi administrasi dan penghentian kegiatan.

    Proses pengawasan masih berlangsung, dan Tim Deputi Gakkum KLH/BPLH sedang mengumpulkan bukti tambahan untuk langkah penegakan hukum berikutnya.

    Tim Deputi Gakkum KLH/BPLH menegaskan akan menggunakan seluruh instrumen penegakan hukum yang tersedia-pidana, perdata, dan administrasi-untuk memastikan para pemegang izin bertanggung jawab atas pencegahan karhutla di wilayah operasional mereka.

    “Setiap pemegang izin wajib memastikan lahannya tidak terbakar. Tidak ada alasan pembiaran, karena mitigasi adalah kewajiban yang melekat pada setiap konsesi. Kami pastikan, siapa pun yang terbukti lalai atau sengaja membakar lahan akan berhadapan dengan proses hukum yang tegas dan transparan,” terang Rizal Irawan.

    Menjelang puncak musim kemarau, KLH/BPLH mengingatkan seluruh pelaku usaha untuk memperkuat sistem pengawasan dan pencegahan karhutla. Upaya mitigasi seperti pembangunan sekat kanal, penyediaan embung air, serta patroli terpadu harus terus ditingkatkan dan dilaksanakan secara konsisten.

    “Kami tidak akan mentolerir kebakaran lahan oleh korporasi. Penegakan hukum akan dilakukan secara tegas agar korporasi tidak abai terhadap tanggung jawabnya dalam mecegah kebakaran lahan,” pungkas Direktur Pengaduan dan Pengawasan Kementerian Lingkungan Hidup, Ardyanto Nugroho.

    (hns/hns)

  • Fenomena Rojali-Rohana Merebak, BI Cari Cara biar Orang Mau Belanja

    Fenomena Rojali-Rohana Merebak, BI Cari Cara biar Orang Mau Belanja

    Jakarta

    Fenomena rojali atau rombongan jarang beli, dan rohana atau rombongan hanya nanya, banyak beredar di mal atau pusat perbelanjaan. Hal ini mengindikasikan adanya penurunan daya beli masyarakat. Ternyata tidak cuma kalangan menengah ke bawah, orang tajir pun turut jadi bagian dalam fenomena rojali dan rohana.

    Menurut catatan detikcom, Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alphonsus Widjaja, menyampaikan ada perbedaan faktor yang melatarbelakangi kelas menengah ke bawah dan ke atas ini masuk dalam segmentasi rojali.

    Orang tajir cenderung ngerem belanja karena kondisi ekonomi global yang tidak menentu. Tetapi bagi kelas menengah, rojali dan rohana membuktikan bahwa tengah terjadi penurunan daya beli di kalangan ini.

    “Kalau yang di kelas menengah atas, penyebabnya misalkan mereka lebih ke hati-hati dalam berbelanja. Apalagi kalau ada pengaruh makroekonomi, mikroekonomi dari global. Sehingga mereka (memilih) belanja atau investasi? ‘Kan itu juga terjadi,” ujar Alphonsus beberapa waktu lalu, dikutip kembali pada Sabtu (26/7/2025).

    “Kemudian sekarang memang terjadi ini lebih karena faktor daya beli, khususnya yang di kelas menengah bawah. Daya belinya berkurang, uang yang dipegang semakin sedikit, tapi mereka tetap datang ke pusat perbelanjaan. Makanya data APBBI menyatakan bahwa jumlah kunjungan ke pusat perbelanjaan tetap naik, meskipun tidak signifikan,” ungkapnya lanjut.

    Berkenaan dengan ini, Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa fenomena rojali dan rohana mencerminkan konsumen yang makin selektif dalam belanja. BI bilang, situasi ini menjadi sinyal bahwa masyarakat yang sedang menyesuaikan pola konsumsi dengan kondisi terkini.

    “Untuk menjaga agar roda ekonomi tetap bergerak, Bank Indonesia menurunkan BI-Rate. Tujuannya? Mendorong perbankan agar bisa menyalurkan kredit dengan bunga yang lebih terjangkau, sehingga konsumsi dan investasi tetap tumbuh di tengah tantangan,” ujar BI dalam akun Instagram resminya, dikutip Sabtu (26/7/2025).

    “Didukung sinergi berbagai pihak, kebijakan ini diharapkan dapat membuka ruang lebih banyak bagi peluang usaha, akses pembiayaan, dan perputaran ekonomi berkelanjutan,” tambahnya.

    Selain itu, BI membeberkan efek jika adanya penurunan dari BI rate; yaitu Cost of Fund (COF) atau biaya dana yang juga dapat menjadi turun. Dampak lanjutannya dari COF yang turun yakni bunga kredit yang disalurkan ke masyarakat juga menjadi turun.

    Dengan bunga kredit atau pembiayaan yang turun itu, BI mengharapkan dapat terjadinya kenaikan dalam permintaan kredit atau pembiayaan. Sejalan dengan meningkatkan penyaluran dana ke masyarakat melalui kredit, diharapkan mampu mendorong sektor produksi dan meningkatkan belanja masyarakat.

    Dampak susulan yang diharapkan BI dari penurunan BI rate yakni ekonomi dapat terus bergeliat, dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini diharapkan mendorong rojali dan rohana mulai merogoh koceknya, supaya membelanjakan uangnya dan ekonomi dapat terus tumbuh.

    (fdl/fdl)

  • Seleksi CPNS 2025 Dibuka Sebentar Lagi, Hati-hati Rawan Penipuan – Page 3

    Seleksi CPNS 2025 Dibuka Sebentar Lagi, Hati-hati Rawan Penipuan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) menjadi momen yang dinanti banyak masyarakat Indonesia untuk berkarier sebagai aparatur sipil negara. Badan Kepegawaian Negara (BKN) mencatat total pelamar CPNS 2024 mencapai 3.963.832 orang.

    Pada tahun ini, pemerintah akan kembali membuka Seleksi CPNS 2025. BKN sudah mulai bersiap-siap untuk memulai seleksi CASN 2025 (CPNS 2025). Hal ini sudah terlihat dalam laman sscasn.bkn.go.id.

    Dalam pantauan Liputan6.com, Sabtu (26/7/2025), laman tersebut sudah menginformasikan bahwa persiapan seleksi ASN 2025 telah dimulai.  “Segera Persiapkan Dokumen Anda dan Ikuti Informasi dari BKN dan Instansi Terkait,” tulis BKN.

    Namun, di tengah antusiasme yang tinggi ini, ancaman penipuan kian merajalela. Berbagai modus penipuan mengintai calon pelamar yang berharap bisa lolos seleksi.

    Para penipu memanfaatkan celah ini dengan menjanjikan kelulusan instan atau jalur khusus, seringkali dengan imbalan sejumlah uang yang tidak sedikit.

    Modus operandi mereka bervariasi, mulai dari pemalsuan dokumen resmi hingga pembuatan situs web atau akun media sosial palsu. Penting bagi setiap calon peserta untuk memahami ciri-ciri penipuan ini.

    Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan instansi terkait terus mengimbau masyarakat agar selalu waspada dan hanya mengacu pada informasi resmi. Informasi mengenai seleksi CPNS 2025 yang valid hanya akan diumumkan melalui kanal resmi pemerintah.

    Dengan mengenali berbagai bentuk penipuan, masyarakat dapat melindungi diri dari kerugian finansial dan waktu.

  • Gubernur Bobby Nasution Respon Cepat Keluhan Petani Taput

    Gubernur Bobby Nasution Respon Cepat Keluhan Petani Taput

    Bisnis.com, TAPANULI UTARA – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution mendengarkan dan memberikan solusi, serta respons cepat terhadap berbagai keluhan petani di Tapanuli Utara (Taput).

    Termasuk memberikan bantuan alat pertanian (Alsintan), pupuk, serta benih dan bibit, untuk petani.

    Awalnya, Bobby Nasution bersama Bupati Taput Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat mengunjungi Desa Hutatinggi, Kecamatan Parmonangan, Kabupaten Taput, Jumat (25/7/2025), untuk menghadiri acara Gerakan Tanam Jagung Kolaborasi Sumut Berkah Menuju Swasembada Pangan.

    Namun, sebelum melakukan penanaman, orang nomor satu di Sumut itu mengajak berdialog dan berdiskusi para petani yang hadir.

    Bobby mendengar langsung apa saja yang ingin disampaikan para petani jagung. Ia pun memanggil beberapa petani. Dia mendapati keluhan para petani tentang harga pupuk yang dijual tidak sesuai dengan HET.

    Kemudian, para petani jagung meminta bantuan kepada Gubernur, mesin pemipil jagung yang berskala sedang. Bukan hanya itu, para petani juga membutuhkan mesin pengering jagung.

    Persoalan irigasi juga menjadi keluhan para petani. Sehingga mereka meminta mesin pompa air. Sebab, saat ini Tapanuli Utara, cuacanya memasuki musim panas, yang membuat tanaman jagung mereka kesulitan mendapatkan air.

    Bukan hanya soal pertanian saja, masyarakat Taput juga melaporkan kepada Bobby Nasution tentang infrastruktur jalan di Siborong-borong yang belum dihotmix. Juga tentang pengaspalan Jalan Hutaraja dan Paniaran.

    Mendengar kebutuhan para petani itu, Gubernur Sumut langsung menginstruksikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Holtikultura Sumut Razali untuk segera mengadakan lima unit mesin pemipil jagung berukuran sedang.

    Kemudian, Gubernur juga meminta kesediaan Bank Sumut untuk segera menggelontorkan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk pengadaan mesin pengering jagung ukuran sedang.

    “Nanti berhubungan dengan pimpinan cabang Bank Sumut Tapanuli ya. Kalau harganya di bawah Rp70 juta belikan dua unit ya Pak,” ucap Bobby Nasution.

    Sebelumnya Yunus Purba, petani jagung mengatakan mesin pengering jagung yang diinginkan para petani adalah mesin yang kadar airnya sudah sesuai dengan standar pabrik.

    “Di Tapanuli ini untuk tempat penjemuran saja sangat sulit. Sehingga membutuhkan alat yang simpel dan efisien,” ujarnya petani, dengan luas lahan 25 hektare itu.

    Dirinya merasa puas karena permintaannya langsung dikabulkan oleh Gubernur Sumut saat itu juga. “Kami ucapkan terima kasih Bapak Gubernur, yang luar biasa. Semoga kunjungan ini diharapkan membawa dampak buat para petani,” ucapnya.

    Selain mengabulkan bantuan Alsintan, Pemprov Sumut juga memberikan bantuan berupa benih jagung, pestisida, benih kacang, dan lainnya.

    Usai berdialog dan berdiskusi dengan para petani jagung, Bobby Nasution bersama Bupati Taput, Kapolres, pimpinan perangkat daerah Sumut dan Taput, menanam jagung di areal lahan seluas 25 hektare.

    Mengenakan sepatu bot dan topi caping, Bobby dan pimpinan lainnya menanam benih jagung dengan menggunakan alat tanam. Kegiatan seperti ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk para petani sehingga menghasilkan produksi pertanian yang lebih baik.

  • Pakar dan Investor EBT Global Kumpul di Indonesia November 2025, Bidik Peluang Investasi Energi Bersih – Page 3

    Pakar dan Investor EBT Global Kumpul di Indonesia November 2025, Bidik Peluang Investasi Energi Bersih – Page 3

    Diberitakan sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, buka suara soal target Presiden Prabowo Subianto dalam mencapai bauran energi baru terbarukan (EBT) hingga 100 persen pada 2035 mendatang.

    Bahlil mengatakan, Kementerian ESDM telah memiliki Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 untuk kebutuhan 10 tahun ke depan, termasuk yang berasal dari EBT.

    “Oh gini, sampai dengan 2040 kemarin, di dalam pertemuan dengan Presiden Brasil, itu rencana pemerintah ke depan, 2040 kita menambah kurang lebih sekitar 100 gigawatt. Tapi sekarang kan sudah sekitar 70 gigawatt, di 2025 sampai dengan 2034,” jelasnya di Kompleks DPR RI, Jakarta, Senin (14/7/2025).

    Untuk eksekusi, pemerintah menyiapkan sumber daya EBT yang berasal dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Itu nantinya akan disalurkan hingga ke pelosok desa yang belum tersambung listrik.

    “Ini salah satu di antaranya adalah kita penetrasi untuk masuk solar cell, di daerah-daerah desa-desa yang belum ada listriknya. Kita akan memastikan arahan dari Presiden, untuk desa-desa itu segera kita harus pasang listriknya, sambung listriknya ke rumah,” ungkap Bahlil.

     

  • Promo Kopi 10%, Cuma Ada di Transmart Full Day Sale

    Promo Kopi 10%, Cuma Ada di Transmart Full Day Sale

    Jakarta

    Transmart Full Day Sale hadir lagi pada Minggu (27/7/2025), mulai dari toko buka hingga pukul 22.00 waktu setempat. Terdapat diskon gede-gedean untuk produk aneka kopi.

    Ada diskon spesial untuk aneka kopi yang berlaku sebesar 10% untuk produk tertentu.

    Merek kesayangan anda seperti Kapal Api, Excelso, Pikopi, Nescafe, Good Day, Tora Bika Duo, dan Indocafe varian tertentu masuk dalam promo ini, lho.

    Promo ini tidak berlaku diskon Allo Bank dan Bank Mega. Jadi tunggu apa lagi? Segera merapat ke Transmart terdekat, lalu nikmati diskon melimpah khusus di Transmart Full Day Sale!

    (fdl/fdl)

  • Festival UMKM, Gubernur Bobby Nasution Hadiahi UMKM Bebas Cicilan Setahun

    Festival UMKM, Gubernur Bobby Nasution Hadiahi UMKM Bebas Cicilan Setahun

    Bisnis.com, TAPANULI UTARA – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution memberikan hadiah kepada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), yakni berupa gratis cicilan kredit usaha selama setahun.

    Hal tersebut sebagai bentuk dukungan Gubernur terhadap kegiatan Festival Kemudahan dan Perlindungan Usaha Mikro.

    Kegiatan festival tersebut berlangsung di Perkampungan Pemuda HKBP Jetun Silangit, Desa Pohan Tonga, Kecamatan Siborong-borong, Kabupaten Tapanuli Utara, Jumat (25/7/2025).

    Adapun penerima hadiah cicilan kredit usaha yakni Kristo Sinaga, Monalisa Hutasoit, Makmur Sianipar, Juliner Sihombing, dan Santi Farida Hutabarat. Mereka adalah pelaku UMKM kuliner dan kerajinan tangan seperti pembuat ombus-ombus dan penenun ulos.

    “Tadi ada lima pelaku UMKM kita beri hadiah cicilan usaha kredit gratis,” ucap Bobby Nasution.

    Di Provinsi Sumut, kata Bobby, ada 870 ribu pelaku UMKM. Sebanyak 3% yang sudah mempunyai NIB, dan 7,7% pelaku UMKM yang sudah mengadopsi akses pembiayaan. Kemudian sebanyak 19% pelaku UMKM sudah mengadopsi teknologi dan 4% sudah mengakses pasar digital.

    “Ini angka yang menjadi pembelajaran bagi kami Sumut. Karena kita ketahui, Presiden menetapkan pertumbuhan ekonomi 8% tingkat nasional. Sebagai provinsi terbesar keempat, Sumut juga harus memberikan dukungan agar pertumbuhan ekonomi nasional bisa mencapai 8%,” ucapnya.

    Bobby juga menyebutkan kegiatan usaha dan investasi per tahun harus mencapai Rp56 triliun dalam satu tahun. “Kami yakin dari sektor UMKM bisa menyumbang sektor luar biasa,” katanya.

    Menteri UMKM Maman Abdurrahman menyampaikan acara tersebut menjawab aspirasi pelaku UMKM yang kesulitan dalam proses perizinan. “Maka Kementerian UMKM harus bisa mencari solusi dan langkah kita bisa mengantisipasi terkait wewenang perizinan,” katanya.

    Oleh sebab itu, Kementerian UMKM berkolaborasi dengan kementerian terkait untuk memudahkan pelaku UMKM mengurus perizinan. “Ada perintah dari Pak Presiden untuk mengoptimalkan kolaborasi dan menghilangkan ego sektoral dari setiap kementerian,” katanya.

    Hadir juga Menteri Hukum Supratman Andi Agtas, Bupati Taput Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat, pimpinan BUMN dan BUMD, serta pimpinan perangkat daerah Sumut dan Taput.

    Festival tersebut juga diramaikan dengan kehadiran 1.200 pelaku UMKM dari Tapanuli Utara, yang dimeriahkan dengan sejumlah pameran produk stan milik pelaku usaha, hingga promosi layanan unggulan setiap BUMN seperti Bank Sumut, BRI, Bank Mandiri, BNI, Jamkrindo, Askrindo, BPJS Ketenagakerjaan, dan lainnya.