Jenis Media: Ekonomi

  • Tips Siapkan Dana Pensiun Mandiri buat Kamu yang Bukan PNS

    Tips Siapkan Dana Pensiun Mandiri buat Kamu yang Bukan PNS

    Jakarta

    Mencapai financial freedom di hari tua merupakan salah satu target penting yang harus dimiliki jika ingin menikmati masa pensiun dengan tenang, setidaknya dari sisi keuangan. Sebab pada periode ini biasanya seseorang sudah tidak se-produktif dulu saat masih muda untuk mencari penghasilan.

    Persiapan dana pensiun ini menjadi lebih penting lagi untuk mereka yang bukan PNS. Sebab untuk para abdi negara, mereka yang sudah pensiun akan tetap menerima sejumlah dana alias tunjangan pensiun dari pemerintah setiap bulan.

    Meski besaran tunjangan pensiun yang diberikan terbatas, namun setidaknya para mantan PNS yang sudah menyelesaikan pengabdiannya itu bisa mendapatkan pemasukkan rutin. Sementara hal itu tidak berlaku untuk para pegawai swasta.

    Karenanya mereka yang bukan PNS mau tak mau harus mempersiapkan dana pensiun secara mandiri jika tidak ingin masa tuanya susah secara finansial.

    Tips Menyiapkan Dana Pensiun Mandiri

    Melansir situs Sahabat Pegadaian, menyiapkan keuangan berkelanjutan untuk hari tua bisa dimulai kapan saja, baiknya dari sekadar. Jadi, mereka yang bukan PNS ini tidak perlu menunggu atau memiliki uang yang banyak terlebih dahulu.

    Semakin cepat pekerja memulainya, maka kemungkinan untuk mencapai tujuan finansial freedom demi menikmati masa pensiun yang lebih sejahtera pun semakin besar. Adapun beberapa cara menyiapkan dana pensiun yang dapat pekerja terapkan adalah sebagai berikut:

    1. Target Usia Pensiun

    Langkah pertama yang perlu diambil, yakni menetapkan target usia pensiun. Tujuannya adalah agar besaran dana yang diperlukan bisa diperkirakan dengan lebih mudah.

    Pekerja dapat memahami setiap kebutuhan dan merencanakan masa pensiun secara terukur sekaligus terstruktur. Sebagai contoh, usia sekarang adalah 25 tahun dan memiliki rencana pensiun di usia 60 tahun. Artinya, kamu memiliki waktu 45 tahun untuk menyiapkan tabungan hari tua.

    2. Menyusun Rencana Keuangan

    Setelah menetapkan target usia pensiun, rencana keuangan harus dibuat secara cermat. Buatlah anggaran terkait besaran uang yang akan dialokasikan untuk keperluan selama pensiun.

    Jangan lupa masukkan pengeluaran saat ini dengan kemungkinan angka inflasi di masa depan. Usahakanlah untuk menjaga pengeluaranmu sesuai anggaran tersebut.

    3. Mulai Menabung dan Investasi

    Selanjutnya, mulailah menabung untuk hari tua dan berinvestasi secara konsisten. Pekerja dapat melakukannya dengan menyisihkan sebagian penghasilan bulanan sekitar 10-20%.

    Ketika melakukan investasi dana pensiun, pertimbangkan potensi return dan tingkat risiko pada setiap instrumen yang hendak dipilih. Lebih lanjut, perhatikan pula jangka waktu investasi yang dibutuhkan untuk mencapai ketentuan target ke depannya.

    4. Meningkatkan Sumber Pendapatan

    Jika pekerja ingin proses pengumpulan dana pensiun berjalan dengan lancar dan cepat, maka upayakan untuk meningkatkan sumber pendapatan. Langkah yang dapat diambil, yaitu dengan mengembangkan skill atau mencari side hustle. Dengan demikian, pekerja bisa memperoleh penghasilan tambahan.

    5. Melunasi Cicilan dan Utang

    Di tengah membuat perencanaan dana pensiun, sebaiknya mulailah untuk membayar kewajiban cicilan dan utang satu per satu hingga lunas. Identifikasi seluruh tagihan, termasuk cicilan dan utang dari pinjaman pribadi, kartu kredit, atau cicilan kendaraan.

    Apabila terdapat beban bunga, prioritaskan untuk membayar utang dengan bunga paling tinggi. Lalu, lanjutkan pemenuhan kewajiban pelunasan cicilan lainnya. Cara menyiapkan dana pensiun ini tidak hanya dapat meminimalkan hambatan kemampuan untuk menabung, melainkan juga mencegah beban finansial selama masa pensiun.

    6. Mempunyai Asuransi

    Mendaftar asuransi termasuk cara menyiapkan dana pensiun yang perlu kamu pikirkan. Salah satu jenis asuransi yang penting untuk dimiliki, yaitu asuransi kesehatan.

    Seiring dengan bertambahnya usia, biaya perawatan kesehatan akan semakin meningkat. Mempunyai asuransi yang memadai bermanfaat untuk melindungi diri dari risiko tidak terduga dan membantu mengurangi beban finansial.

    7. Menerapkan The 4% Rule

    Pada dasarnya, the 4% rule merupakan gagasan finansial untuk menentukan besaran uang yang bisa ditarik dari dana pensiun secara keseluruhan setiap tahun. Tujuannya adalah mempertahankan dana pensiun yang kamu miliki sehingga tidak perlu khawatir akan kehabisan uang selama berlangsungnya masa pensiun.

    Prinsip ini pun dapat dimanfaatkan sebagai pedoman dalam menetapkan jumlah dana pensiun yang diperlukan. Misalnya, pekerja berencana mempunyai pemasukan pensiun sebesar Rp 40.000.000, maka artinya dana pensiun yang perlu dimiliki sebanyak Rp 1.000.000.000.

    8. Disiplin dan Evaluasi Rutin

    Menyiapkan dana pensiun bukanlah hal yang bisa dikatakan mudah untuk dilakukan karena membutuhkan pelaksanaan secara disiplin dan konsisten. Pastikan untuk melakukan evaluasi keuangan secara berkala guna mempertimbangkan strategi yang lebih efektif. Dengan begitu, manajemen keuangan dapat dilakukan secara lebih baik.

    Tips Memilih Lembaga Dana Pensiun untuk Swasta yang Tepat

    Selain mengumpulkan dana secara mandiri, karyawan yang bukan PNS juga bisa ikuti program dana pensiun yang disediakan oleh lembaga keuangan swasta, seperti bank atau perusahaan asuransi. Program ini bertujuan untuk memberikan penghasilan pensiun yang stabil bagi karyawan setelah mereka pensiun.

    Program ini biasanya disediakan sebagai opsi tambahan bagi karyawan yang ingin memiliki program pensiun selain dari program pensiun yang disponsori oleh perusahaan. Karyawan biasanya harus membayar premi bulanan atau tahunan untuk mengikuti program ini.

    Bagi peserta yang mengikutinya, program ini dapat memberikan berbagai macam manfaat, seperti penghasilan pensiun yang stabil setelah pensiun, serta manfaat tambahan seperti asuransi kesehatan dan asuransi jiwa.

    Melansir situs resmi Prudential, memilih jenis dan penyedia dana pensiun yang tepat bisa menjadi hal yang rumit. Berikut adalah beberapa tip dalam memilih dana pensiun yang tepat:

    1. Pertimbangkan Biaya

    Biaya merupakan salah satu faktor utama dalam memilih dana pensiun. Pastikan untuk memeriksa biaya yang terkait dengan dana pensiun yang Anda pertimbangkan, seperti biaya administrasi, biaya manajemen, dan biaya lainnya. Selain itu, perlu diingat bahwa biaya yang lebih rendah tidak selalu berarti lebih baik, dan biaya yang lebih tinggi juga tidak selalu menjamin performa investasi yang lebih baik.

    2. Evaluasi Kinerja Investasi

    Kinerja investasi juga merupakan faktor penting dalam memilih dana pensiun yang tepat. Pastikan untuk memeriksa kinerja investasi penyedia dana pensiun dalam jangka waktu yang cukup lama, seperti dalam periode 5 tahun atau lebih. Perlu diingat bahwa kinerjanya pada masa lalu tidak menjamin kinerja yang sama pada masa depan.

    3. Perhatikan Risiko Investasi

    Investasi memiliki risiko, dan risiko ini juga berlaku untuk dana pensiun. Pastikan untuk memeriksa profil risiko dari dana pensiun yang Anda pertimbangkan, dan perhatikan risiko investasi yang terkait dengan jenis investasi yang dilakukan oleh penyedia dana pensiun. Pastikan juga bahwa risiko yang diambil sesuai dengan toleransi risiko Anda.

    4. Tinjau Pilihan Investasi

    Pastikan untuk memeriksa pilihan investasi yang tersedia pada dana pensiun yang Anda pertimbangkan. Pastikan bahwa pilihan investasi tersebut sesuai dengan tujuan investasi dan dapat memenuhi kebutuhan Anda dalam jangka waktu yang panjang.

    5. Tinjau Portofolio

    Pastikan untuk memeriksa portofolio investasi penyedia dana pensiun. Periksa apakah portofolio investasi tersebut cukup diversifikasi dan sesuai dengan profil risiko Anda.

    6. Tinjau Syarat dan Ketentuan

    Pastikan untuk memeriksa syarat dan ketentuan dari dana pensiun yang Anda pertimbangkan, seperti masa kontribusi, persyaratan pensiun, dan manfaat pensiun yang ditawarkan. Pastikan juga bahwa syarat dan ketentuan tersebut sesuai dengan kebutuhan dan tujuan investasi Anda.

    (igo/fdl)

  • Kuburan Semakin Kecil, Bisnis Keluarga Hartono Semakin Besar

    Kuburan Semakin Kecil, Bisnis Keluarga Hartono Semakin Besar

    Jakarta

    Perjalanan keluarga konglomerat terkaya RI, Hartono, menyimpan kisah yang inspiratif. Salah satu pabrik rokok terbesar di Indonesia itu berangkat dari keluarga pebisnis yang sempat berkecimpung di industri minyak kacang tanah dan mercon.

    Direktur Utama PT Djarum, Victor Rachmat Hartono, bercerita sudah beberapa generasi keluarganya menjalankan bisnis bersama. Sebelum menjajaki bisnis rokok, kakek moyangnya memulai bisnis dengan masuk ke industri minyak kacang tanah.

    “Kita peres kacangnya jadi minyak kacang dan nanti dipakai buat masak sayur, dan lain-lain. Ini di zaman yang belum ada minyak sawit. Begitu minyak sawit keluar, minyak kacang tanah kalah saingan, jadi berkurang,” kata Victor dalam acara Meet The Leaders by Universitas Paramadina di Trinity Tower, Jakarta Selatan, Sabtu kemarin.

    Salah satu keunggulan sawit ialah waktu tanam dan panennya, yang bisa mencapai 12 kali dalam setahun, beda dengan kacang tanah hanya 2-3 kali. Menurutnya, hal ini menjadi tanda bahwa industri yang menjadi sumber nafkah belum tentu akan bertahan dalam jangka panjang.

    Victor mengatakan, bisnis minyak kacang tanah ini digarap oleh kakek buyutnya yang merupakan generasi keluarga ke-4. Lalu dari generasi ke generasi berikutnya, bisnis keluarganya terus terombang-ambing tanpa kejelasan. Uniknya, dia membandingkan kejayaan keluarganya dari ukuran makam kakek buyutnya.

    “Saya ini pengurus makam keluarga. Jadi saya tahu makam yang generasi keempat itu gede banget, yang pengusaha kacang. (Generasi) ke-5 makin kecil, ke-6 kok makin kecil ya. Ini nggak punya dana ini. Itu indikasi kenyataan. Real estatenya makin kecil,” kelakar Victor.

    Memasuki generasi ke-7, kakeknya Oei Wie Gwan memulai usaha mercon, hingga mampu mendirikan pabrik kembang api pada tahun 1927. Produk mercon tersebut dilabeli merek Cap Leo. Keluarganya memproyeksikan bisnis mercon punya prospek yang sangat baik, bahkan dalam sejarahnya di tempat lain sudah bertahan hingga ribuan tahun.

    Namun nasib berkata lain. Saat Jepang masuk ke Indonesia, Belanda melakukan antisipasi dengan melarang peredaran bubuk mesiu sehingga pabriknya harus tutup. Bahkan sampai hari ini, di Indonesia nggak ada perusahaan mercon legal yang boleh buka.

    Rentang tahun 1942 hingga 1951, keluarganya berusaha untuk bertahan dengan menggarap berbagai macam bisnis, termasuk sebagai kontraktor yang membangun landasan udara Ahmad Yani. Barulah pada tahun 1951, Oei Wie Gwan membeli sebuah pabrik rokok kretek kecil di Kudus.

    “Keluarga kita tuh bukan tipe yang nggak punya uang banget, terus tiba-tiba punya uang. Kita tuh pelan-pelan makin makmur. Dan saya lihat kuburannya abis-abisan juga. Saya ngurus dari generasi 1 sampe generasi 6, jadi saya bisa lihat dari kualitas kuburan. Ini pelan-pelan naik, sudah berapa generasi,” kata Victor.

    Victor sendiri merupakan generasi ke-9 dari silsilah besar keluarga yang ia paparkan. Sedangkan dari perhitungan keluarga kakeknya, ia masuk ke dalam generasi ke-3. Ia juga cukup beruntung di mana generasi kakeknya dalam kondisi ekonomi menengah.

    “Saya rasa semua orang tua mirip ya sama saya ya, yaitu keinginannya adalah generasi berikutnya lebih baik dari saya. Gitu aja kan? Manusiawinya begitu, generasi berikutnya lebih baik dari saya. So itu kejadian di keluarga saya, pelan-pelan naik,” ujar Victor.

    Kini, Djarum telah tumbuh menjadi salah satu produsen rokok terbesar di Indonesia. Tidak hanya itu, Djarum Group juga merambah bisnis di berbagai lini, mulai dari perbankan, properti, elektronik, bahkan hingga kesehatan.

    (shc/fdl)

  • Disbudpar Jayapura bangun wisata kampung untuk perkuat ekonomi lokal

    Disbudpar Jayapura bangun wisata kampung untuk perkuat ekonomi lokal

    Mahasiswa Universitas Cenderawasih Papua mengunjungi wisata alam Hutan Sagu di Kampung Sereh, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. (ANTARA/Agustina Estevani Janggo)

    Disbudpar Jayapura bangun wisata kampung untuk perkuat ekonomi lokal
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 26 Juli 2025 – 08:21 WIB

    Elshinta.com – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Jayapura Provinsi Papua membangun dan mengembangkan wisata alam di berbagai wilayah pada kampung-kampung di daerah ini agar dapat menjadi sumber ekonomi baru bagi masyarakat lokal. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayapura Elisa Yarusabra di Sentani, Jumat, mengatakan kekayaan alam dan keunikan budaya lokal harus terus digali dan dikembangkan sebagai destinasi wisata unggulan berbasis masyarakat.

    “Wisata alam seperti air terjun, danau, perbukitan, hingga kawasan adat di kampung-kampung merupakan aset ekonomi yang belum sepenuhnya tergarap,” katanya.

    Menurut Elisa, pengembangan wisata alam berbasis perkampungan harus disertai dengan partisipasi aktif masyarakat setempat agar manfaat ekonominya dirasakan langsung, termasuk membuka lapangan kerja baru.

    “Misalnya masyarakat bisa mengelola homestay, menyediakan makanan khas lokal, menjadi pemandu wisata, hingga menjual produk kerajinan khas kampungnya,” ujarnya.

    Dia menjelaskan, konsep pengembangan yang diusung oleh Disbudpar Kabupaten Jayapura menitikberatkan pada wisata berbasis komunitas dan pelestarian lingkungan.

    “Kita tidak hanya bicara soal kunjungan wisatawan, tetapi bagaimana masyarakat kampung menjadi pelaku utama dan penjaga Kearifan lokal yang menjadi daya tarik wisata itu sendiri,” katanya lagi.

    Dia menambahkan, pemerintah daerah juga terus mendorong pelatihan dan pendampingan bagi kelompok sadar wisata (pokdarwis) di kampung-kampung yang memiliki potensi wisata alam.

    “Kami berharap kerja sama lintas sektor, termasuk dengan pelaku usaha, lembaga adat, dan pemuda kampung dapat mempercepat terwujudnya desa wisata yang mandiri secara ekonomi dan berkelanjutan,” ujarnya lagi.

    Sumber : Antara

  • Care Economy, Ibu Rumah Tangga Diusulkan Raih Insentif dari Pemerintah

    Care Economy, Ibu Rumah Tangga Diusulkan Raih Insentif dari Pemerintah

    Semarang, Beritasatu.com — Peran ibu rumah tangga (IRT) dalam menopang kehidupan keluarga kini mulai mendapat perhatian serius dari pemerintah. Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN menyuarakan pentingnya penyusunan skema insentif bagi IRT sebagai bagian dari pendekatan care economy.

    Care economy sendiri mencakup aktivitas merawat anak, lansia, penyandang disabilitas, hingga orang sakit—jenis pekerjaan yang selama ini umumnya tidak dihargai dalam bentuk upah, meski punya kontribusi besar terhadap stabilitas sosial dan ekonomi.

    “Care economy ini tidak hanya merawat anak, tetapi juga merawat lansia, orang sakit, difabel, itu adalah care economy, karena ketika pekerjaan yang formal itu sudah jelas, ada angkanya di situ, tetapi yang informal itu enggak dibayar kan? Misalnya merawat orang tua, anak-anak kita, orang sakit, itu enggak dibayar, nah care economy ini mencoba untuk menghitung itu nilainya berapa,” jelas Deputi Bidang Pengendalian Kependudukan BKKBN, Bonivasius Prasetya Ichtiarto, saat ditemui di Ambarawa, Jawa Tengah, dilansir dari Antara, Sabtu (26/7/2025).

    Ia menambahkan, pemerintah telah menyiapkan sejumlah program untuk mendukung produktivitas perempuan, terutama ibu rumah tangga, di antaranya penyediaan tempat penitipan anak di lingkungan kerja melalui program Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya).

    “Kalau seorang ibu merawat anaknya, dia tidak bisa bekerja, berarti kan dia kehilangan pekerjaan, nah pandangannya begitu kurang lebih, lalu, apa yang pemerintah lakukan? Sekarang memang sudah dirancang rencana aksi untuk care economy ini, nanti setiap dukungan yang diberikan itu dihitung nilainya, kalau misal dia enggak bekerja tetapi merawat anaknya, ada dukungan dari pemerintah,” imbuhnya.

    Dukungan pemerintah tersebut, menurutnya, tidak selalu berupa uang. Ada kemungkinan diberikan dalam bentuk fasilitas atau layanan alternatif, seperti dukungan perawat bagi warga lanjut usia. Skema serupa sudah diterapkan di negara-negara Skandinavia.

    “Ada dukungan dari pemerintah, tidak hanya berupa uang, tetapi misalnya berupa hal yang lain, misalnya ada insentif lah kepada ibu kita yang merawat anaknya atau merawat orang tua, atau nanti juga bisa seperti di kasus di negara Skandinavia, jadi kalau kita merawat orang tua kita, maka itu angkanya dinilai tetapi tidak berupa uang. Jadi, ketika kita nanti juga lansia, maka kita berhak meminta kepada pemerintah ada orang yang merawat kita,” tuturnya.

    Melalui pendekatan ini, pemerintah berharap peran besar ibu rumah tangga dalam pekerjaan domestik tak lagi dianggap remeh, melainkan dihargai setara dengan kontribusi di sektor formal.

  • Pemerintah Lakukan Monitoring Cegah BSU Digunakan untuk Judol

    Pemerintah Lakukan Monitoring Cegah BSU Digunakan untuk Judol

    Makassar, Beritasatu.com – Menteri Ketenagakerjaan Yassierli akan melakukan monitoring dan mewanti-wanti terhadap penerima BSU agar tidak menggunakannya untuk judi online (judol).

    Penegasan itu disampaikannya seusai meninjau penyaluran Bantuan Subsidi Upah (BSU) di Kantor PT Pos Indonesia, cabang Makassar di Jalan Slamet Riyadi, Sabtu (26/7/2025).

    “Monitoring BSU tidak digunakan bermain judol, kita monitor terus. Tadi ada yang mengatakan tidak ada itu Pak Menteri, kami enggak akan mungkin pakai judol. Namun, kita akan komitmen untuk kita monitor, kita lihat nanti,” ujarnya.

    Menurutnya, meski penggunaannya di luar kendali pemerintah, tetapi sebagai upaya, pemerintah terus bekerja untuk memastikan penyaluran BSU berjalan tepat waktu dan sasaran. BSU memang dirancang sebagai bantuan langsung kepada pekerja, dan yakin dana tersebut digunakan sesuai tujuan.

    Langkah itu dilakukan agar bantuan yang digagas Presiden Prabowo Subianto itu di kalangan pekerja penerima manfaat tidak disalahgunakan.

    “Kita campaign bahwa ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Tadi juga kita dengar masukan dari beberapa penerima bahwa besaran atau angka besar BSU itu sangat membantu mereka,” tuturnya.

    Hingga 26 Juli 2025, penyaluran BSU di Sulawesi Selatan telah mencapai 287.288 orang atau 65% dari total target 320.466. Sedangkan dari 132.668 target penerima, pihak PT Pos Indonesia sebagai pelaksana telah merealisasikan 90,31% atau 119.816 orang.

    Untuk penyaluran BSU bisa diterima melalui bank yang telah ditunjuk pemerintah. Sedangkan bagi masyarakat yang tidak memiliki nomor rekening bank bisa menerima BSU melalui kantor pos terdekat dengan dana yang diterima sebesar Rp 600.000 selama 2 bulan.

    “Skema penyaluran BSU harusnya sudah bisa selesai segera. Tadi 92% dan kita punya target akhir bulan ini akan bisa selesai,” tandasnya.

  • Pengeluaran di Bawah Rp 20 Ribu Sehari Tak Layak Jadi Patokan Miskin

    Pengeluaran di Bawah Rp 20 Ribu Sehari Tak Layak Jadi Patokan Miskin

    Jakarta

    Angka kemiskinan di Indonesia menurut Badan Pusat Statistik (BPS) mengalami penurunan. Tercatat, angka penduduk miskin di Tanah Air ada sebanyak 23,85 juta orang. Angka ini mengalami penurunan 0,2 juta orang dibandingkan dengan September 2024.

    Dari sisi persentasenya, jumlah penduduk miskin terhadap total populasi atau total penduduk pada Maret 2025 mencapai 8,47%. Jika dibandingkan dengan September 2024 turun sebesar 0,1%.

    Untuk diketahui, penduduk miskin adalah saat pengeluarannya di bawah garis kemiskinan. Adapun garis kemiskinan pada Maret 2025 berdasarkan survei sosial ekonomi nasional (Susenas) sebesar Rp 609.160 per kapita per bulan, atau sebesar Rp 20.305 per hari.

    Menanggapi hal ini, ekonom senior dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad, mengatakan standar garis kemiskinan dinilai terlalu rendah. Hal ini berdampak pada angka kemiskinan yang mengalami penurunan.

    “Standarnya ini yang saya rasa terlalu rendah, Rp 20 ribu ya, terlalu rendah. Sehingga angka kemiskinannya turun. Karena itu kan nilai nominalnya, harusnya dihitung nilai realnya. Nilai real-nya untuk membeli itu harusnya lebih besar,” ujarnya kepada detikcom, Sabtu (26/7/2025).

    Selain itu, Tauhid bilang, parameter kemiskinan di Indonesia dinilai lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara lain. Menurutnya, pengukuran kemiskinan sudah bisa mengadopsi dari Bank Dunia ataupun lembaga lain yang relevan.

    “Kalau pengukurannya ya menurut saya ya standarnya harusnya sudah bisa diadopsi sebagian yang dari Bank Dunia, ataupun dari lembaga lain lah. Kalau BPS ‘kan masih menggunakan metode yang lama, sehingga pasti akan turun gitu,” tambahnya.

    Tauhid menilai ada pola konsumsi yang berubah yang secara rata-rata terjadi tiap 10 tahun. Kebutuhan makan memang dominan, namun ada kebutuhan lain di luar makanan yang juga perlu disertakan dalam penetapan garis kemiskinan.

    “Sekarang orang miskin itu non-makanannya juga cukup tinggi. Sederhananya, orang miskin sekarang rata-rata punya motor juga. Sekarang orang punya motor, mungkin menggunakan metode BPS, mungkin tidak dianggap orang miskin. Tapi sekarang rata-rata tiap keluarga walaupun orang miskin, tetap ada motor,” bebernya.

    “Misalnya kebutuhan untuk kendaraan, kebutuhan untuk pulsa dan sebagainya. Itu alat penghitungan yang nanti ujung-ujungnya adalah standar Rp 20 ribu itu jadi tidak layak. Ada non-makanannya yang harusnya sudah bisa diubah. Nah, ini yang tidak berubah sejak 1998,” tutupnya.

    (fdl/fdl)

  • Slow Living di Jakarta? Siap-siap Kantong Jebol!

    Slow Living di Jakarta? Siap-siap Kantong Jebol!

    Jakarta

    Konsep slow living bisa jadi eskapisme dari hustle culture yang rentan terjadi di kota besar. Tetapi sayangnya, buat penghuni kota besar layaknya Jakarta, agaknya butuh duit banyak untuk bisa menerapkan konsep slow living.

    Ekonom senior dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad, mengatakan bahwa konsep ini cenderung digandrungi oleh kalangan generasi milenial dan generasi Z. Namun, jika mau menerapkan konsep ini, ternyata justru butuh stabilitas finansial yang mumpuni.

    “Memang slow living ini dari segi persentase, yang bisa melakukan itu jumlahnya relatif kecil. Secara finansial, mereka itu relatif punya kapasitas. Orang yang mau slow living berarti ‘kan punya income yang relatif tetap,” ujarnya kepada detikcom, Sabtu (26/7/2025).

    “Orang yang tidak punya pendapatan tetap, mereka akan mencari sumber, dan sumber itu ‘kan lebih banyak di perkotaan. Jadi, kalau misalnya kita dari desa, sekolah atau kuliah di desa (di luar Pulau Jawa) ‘kan selalu mengejarnya ke Jawa,” tambahnya.

    Bisa jadi, kata Tauhid, kondisi hadirnya slow living mengindikasikan adanya pelemahan ekonomi di suatu wilayah. Meskipun secara garis besarnya, konsep slow living dimaknai sebagai mengurangi kebutuhan atau gaya hidup yang terlalu tinggi.

    “Slow living juga dimaknai untuk mengurangi konsumsi-konsumsi yang tidak perlu. Mengurangi kebutuhan atau gaya hidup yang terlalu tinggi. Jadi, tinggal di pinggiran kota yang bisa dapat semuanya. Misalnya, para pekerja yang sifatnya bisa work from home, atau para pekerja di sektor informal itu lebih punya waktu untuk memanfaatkan slow living,” katanya.

    Tauhid bilang, slow living punya sejumlah perspektif. Salah satunya, ketika tekanan ekonomi sedang tinggi, maka slow living bisa dimanfaatkan untuk mengurangi biaya hidup. Tapi, slow living di kota besar justru butuh biaya lebih.

    “Slow living memang ada dua perspektif. Kalau tekanan ekonomi tinggi, dia bisa memanfaatkan slow living untuk mengurangi cost. Tapi slow living di kota besar biasanya membutuhkan biaya yang tinggi. Misalnya, mereka seringkali nongkrong di kafe itu kan butuh uang. Kemudian harus ke tempat gym, atau tempat olahraga yang tidak murah juga. Nah, itu yang di kota besar yang tidak disiapkan,” tutupnya.

    (fdl/fdl)

  • Pendapatan RI Bisa Tembus US$ 15 Ribu, Djarum Siap Panen di Negeri Sendiri

    Pendapatan RI Bisa Tembus US$ 15 Ribu, Djarum Siap Panen di Negeri Sendiri

    Jakarta

    PT Djarum berfokus untuk memasarkan produk rokoknya ke pasar dalam negeri. Hal ini didukung optimisme bahwa pendapatan per kapita RI bisa tembus hingga US$ 15.000 per tahun, dari yang sekarang baru sekitar US$ 4.960.

    Direktur Utama PT Djarum, Victor Rachmat Hartono percaya bahwa Indonesia akan menjadi negara skala besar dengan jumlah penduduk bisa tembus hingga 320 juta orang. Seiring dengan hal itu, ia percaya pendapatan per kapita RI bisa terus naik, seperti China yang kini sekitar US$ 13.000 dan Korea US$ 36.000.

    “Jadi kemungkinannya Indonesia jadi ke US$ 10.000 ke US$ 15.000 itu mungkin. Artinya bisnis size-nya akan double atau triple. Meaning yang kerja di Djarum dan yang punya Djarum akan double and triple kan bisnisnya,” ujar Victor, dalam acara Meet The Leaders by Universitas Paramadina di Trinity Tower, Jakarta Selatan, Sabtu (26/7/2025).

    Victor optimistis bahwa ekonomi Indonesia akan terus berkembang dan semakin besar. Oleh karena itu, pihaknya berfokus untuk menyasar investasi di dalam negeri sebagai pasar yang menurutnya paling potensial.

    Djarum sendiri tidak banyak melakukan aktivitas ekspor. Salah satu negara yang menjadi sasaran ekspornya ialah Amerika Serikat (AS) namun jumlahnya sakat kecil, hanya sekitar 1%.

    Pihaknya juga terus berupaya untuk beradaptasi dengan dinamika pasar dan membandingkannya dengan yang telah terjadi di luar negeri. Ia percaya, apa yang sudah terjadi di industri-industri yang ada di negara maju kelak juga akan terjadi di Indonesia.

    Misalnya industri susu. Djarum sendiri masuk ke industri susu melalui merek MilkLife, di mana saat ini produk susu konsumsi susu di Indonesia terbilang masih sangat tinggi. Hal ini didukung dengan populasi anak-anak di Indonesia yang cukup tinggi.

    “Kenapa masuk susu saat ini? Masih panjang, karena saya tau kan statistiknya 2,4 children per family, dan saya bisa lihat anaknya Martin 3, saya 2. Emang kenyataannya gitu, kita masih banyak anaknya. Udah anaknya banyak, tapi terkonsentrasi dananya. Jadi bisa beli susu,” ujarnya.

    Namun kondisi berbeda terjadi di negara seperti Korea Selatan dengan sekitar 0,6 anak per keluarga, serta Jepang yang juga angka kelahirannya sangat rendah. Industri susu turun drastis.

    “Tolong liatin seluruh dunia. Contohnya susu, ini buat kita masuk bagus, tapi masa depan belum tentu. Begitulah, begitu cewek-cewek Indonesia pendidikannya sangat tinggi dan mau kerja, kemungkinan besar anaknya akan sedikit. Pada saat anaknya sedikit, bye-bye industri susu,” ujarnya lagi.

    Di samping itu, lini bisnis lain yang menurutnya saat ini cukup strategis ialah bisnis e-commerce. Adapun Djarum Group sendiri sudah merambah ke sektor platform belanja online dengan mendirikan PT Global Digital Niaga (BELI) atau Blibli.

    “Karena kita percaya kalau Indonesia ekonomi yang maju, bisnis e-commerce itu akan bagus. Tapi kalau bisa ke arah US$ 10.000 per kapita, jangan mandek US$ 5.000 gitu dong, mesti punya duit untuk belanja,” kata Victor.

    (shc/fdl)

  • Cegah Karhutla Riau, KLH Segel 4 Perusahaan & Tutup Satu Pabrik Sawit

    Cegah Karhutla Riau, KLH Segel 4 Perusahaan & Tutup Satu Pabrik Sawit

    Jakarta

    Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) melalui Deputi Bidang Penegakan Hukum Lingkungan Hidup (Gakkum) mengambil langkah tegas menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terus meluas di Riau.

    Berdasarkan hasil pengawasan dari Januari hingga Juli 2025, Tim Deputi Gakkum KLH/BPLH mendeteksi sejumlah titik panas (hotspot) di area konsesi enam perusahaan, yang kemudian ditindaklanjuti dengan penyegelan dan penghentian operasional.

    “Setiap pemegang izin wajib memastikan lahannya tidak terbakar. Tidak ada alasan pembiaran, karena mitigasi adalah kewajiban yang melekat pada setiap konsesi. Kami pastikan, siapa pun yang terbukti lalai atau sengaja membakar lahan akan berhadapan dengan proses hukum yang tegas dan transparan,” ujar Deputi Bidang Penegakan Hukum Lingkungan Hidup, Irjen Pol. Rizal Irawan dalam keterangan tertulis, Sabtu (26/7/2025)

    Empat perusahaan yang disegel merupakan pemegang izin konsesi kebun sawit dan PBPH (Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan), yaitu:

    1. PT Adei Crumb Rubber – ditemukan 5 hotspot dengan tingkat kepercayaan sedang

    2. PT Multi Gambut Industri – ditemukan 5 hotspot dengan tingkat kepercayaan sedang

    3. PT Tunggal Mitra Plantation – ditemukan 2 hotspot dengan tingkat kepercayaan sedang

    4. PT Sumatera Riang Lestari – ditemukan 13 hotspot dengan tingkat kepercayaan sedang

    Sementara itu, PT Jatim Jaya Perkasa, yang mengoperasikan pabrik kelapa sawit, juga terpantau memiliki 1 hotspot dengan tingkat kepercayaan tinggi.

    Verifikasi lapangan menemukan cerobong pabrik ini mengeluarkan emisi yang menyebabkan pencemaran udara di sekitar wilayah Kabupaten Rokan Hilir.

    Tim Deputi Gakkum KLH/BPLH telah menghentikan seluruh operasional pabrik tersebut sebagai tindakan pengamanan lingkungan.

    Dengan demikian, dari enam perusahaan yang diawasi, empat lokasi konsesi kebun sawit dan PBPH akan diberikan sanksi administratif dan penyegelan sedangkan satu pabrik sawit akan dikenakan sanksi administrasi dan penghentian kegiatan.

    Proses pengawasan masih berlangsung, dan Tim Deputi Gakkum KLH/BPLH sedang mengumpulkan bukti tambahan untuk langkah penegakan hukum berikutnya.

    Tim Deputi Gakkum KLH/BPLH menegaskan akan menggunakan seluruh instrumen penegakan hukum yang tersedia-pidana, perdata, dan administrasi-untuk memastikan para pemegang izin bertanggung jawab atas pencegahan karhutla di wilayah operasional mereka.

    “Setiap pemegang izin wajib memastikan lahannya tidak terbakar. Tidak ada alasan pembiaran, karena mitigasi adalah kewajiban yang melekat pada setiap konsesi. Kami pastikan, siapa pun yang terbukti lalai atau sengaja membakar lahan akan berhadapan dengan proses hukum yang tegas dan transparan,” terang Rizal Irawan.

    Menjelang puncak musim kemarau, KLH/BPLH mengingatkan seluruh pelaku usaha untuk memperkuat sistem pengawasan dan pencegahan karhutla. Upaya mitigasi seperti pembangunan sekat kanal, penyediaan embung air, serta patroli terpadu harus terus ditingkatkan dan dilaksanakan secara konsisten.

    “Kami tidak akan mentolerir kebakaran lahan oleh korporasi. Penegakan hukum akan dilakukan secara tegas agar korporasi tidak abai terhadap tanggung jawabnya dalam mecegah kebakaran lahan,” pungkas Direktur Pengaduan dan Pengawasan Kementerian Lingkungan Hidup, Ardyanto Nugroho.

    (hns/hns)

  • Seleksi CPNS 2025 Dibuka Sebentar Lagi, Hati-hati Rawan Penipuan – Page 3

    Seleksi CPNS 2025 Dibuka Sebentar Lagi, Hati-hati Rawan Penipuan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) menjadi momen yang dinanti banyak masyarakat Indonesia untuk berkarier sebagai aparatur sipil negara. Badan Kepegawaian Negara (BKN) mencatat total pelamar CPNS 2024 mencapai 3.963.832 orang.

    Pada tahun ini, pemerintah akan kembali membuka Seleksi CPNS 2025. BKN sudah mulai bersiap-siap untuk memulai seleksi CASN 2025 (CPNS 2025). Hal ini sudah terlihat dalam laman sscasn.bkn.go.id.

    Dalam pantauan Liputan6.com, Sabtu (26/7/2025), laman tersebut sudah menginformasikan bahwa persiapan seleksi ASN 2025 telah dimulai.  “Segera Persiapkan Dokumen Anda dan Ikuti Informasi dari BKN dan Instansi Terkait,” tulis BKN.

    Namun, di tengah antusiasme yang tinggi ini, ancaman penipuan kian merajalela. Berbagai modus penipuan mengintai calon pelamar yang berharap bisa lolos seleksi.

    Para penipu memanfaatkan celah ini dengan menjanjikan kelulusan instan atau jalur khusus, seringkali dengan imbalan sejumlah uang yang tidak sedikit.

    Modus operandi mereka bervariasi, mulai dari pemalsuan dokumen resmi hingga pembuatan situs web atau akun media sosial palsu. Penting bagi setiap calon peserta untuk memahami ciri-ciri penipuan ini.

    Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan instansi terkait terus mengimbau masyarakat agar selalu waspada dan hanya mengacu pada informasi resmi. Informasi mengenai seleksi CPNS 2025 yang valid hanya akan diumumkan melalui kanal resmi pemerintah.

    Dengan mengenali berbagai bentuk penipuan, masyarakat dapat melindungi diri dari kerugian finansial dan waktu.