Jenis Media: Ekonomi

  • Sleman dorong pengembangan padi varietas sembada merah

    Sleman dorong pengembangan padi varietas sembada merah

    Sumber foto: Izan Raharjo/elshinta.com.

    Sleman dorong pengembangan padi varietas sembada merah
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 29 Juli 2025 – 21:24 WIB

    Elshinta.com – Pemkab Sleman selalu mendukung upaya budidaya berbagai komoditi pertanian. Pemkab Sleman memiliki komitmen untuk terus membersamai petani dalam memajukan komoditas pertanian khususnya padi varietas sembada merah ini.

    Sebagai wujud dukungan untuk pengembangan budidaya pertanian, Pemkab Sleman melakukan Panen Raya Padi Varietas Sembada Merah pada Gapoktan Lestari Mulyo Padukuhan Kalirase Trimulyo Sleman, melakukan Panen Raya Padi Varietas Sembada Merah pada Selasa (29/7).

    Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa pada kesempatan tersebut mengungkapkan bahwa panen raya padi varietas sembada merah ini dilakukan dalam rangka mendukung padi varietas sembada merah menjadi produk pertanian unggulan Kabupaten Sleman. Varietas sembada merah dan sembada hitam telah diakui sebagai produk unggulan lokal Sleman berdasarkan SK Kementerian Pertanian No.125 dan No. 126 Tahun 2019.

    Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang manfaat dan keunggulan produk makanan organik dan berkualitas sehingga ini merupakan peluang yang harus dioptimalkan oleh petani Sleman untuk memenuhi kebutuhan pasar akan pangan yang sehat melalui produksi beras yang berkualitas.

    “Saya yakin dengan produk pertanian berkualitas akan memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan petani,” kata Danang seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Izan Raharjo, Selasa (29/7).

    Lebih lanjut, upaya Petani dalam meningkatkan produktivitas akan terus didukung Pemkab Sleman melalui program-program nyata mulai dari menyediakan sarana produksi pertanian, pelatihan teknologi tani, dan penguatan akses pasar. Selain itu juga perlu didukung dengan optimalisasi sumber daya lahan, penerapan teknologi dan peralatan mesin pertanian secara optimal efektif dan efisien.

    “Saya mengapresiasi dan memberi penghargaan setinggi- tingginya kepada seluruh petani yang telah memberikan dedikasi terbaiknya demi ketahanan pangan Kabupaten Sleman dan bangsa,” pungkas Danang

    Sementara itu, Lurah Trimulyo, Cholik Harmoko mengatakan panen raya ini diawali dengan wiwitan doa syukur serta menjadi simbol rasa syukur atas panen raya di Padukuhan Kalirase ini. Ia mewakili petani di Gapoktan Lestari Mulyo Trimulyo mengucapkan terimakasih atas pendampingan Pemkab Sleman melalui Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan yang dilakukan sejak bulan April. Dengan pendampingan oleh Penyuluh Pertanian, Ia berharap menjadi motovasi petani dalam mengembangkan padi varietas Sembada Merah ini.

    “Kami juga telah menginisiasi kerjasama dengan Bulog terkait serapan gabah dan jumlah gabah kami yang diserap Bulog merupakan tertinggi di Sleman yakni 115 ton,” pungkasnya. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Biang Kerok Investasi Asing di RI Turun Terungkap

    Biang Kerok Investasi Asing di RI Turun Terungkap

    Jakarta

    Realisasi investasi asing di Indonesia turun pada kuartal II 2025. Kondisi ini salah satunya dipicu gejolak ekonomi dan geopolitik global beberapa waktu terakhir.

    Kementerian Investasi mencatat, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) kuartal II 2025 sebesar Rp 202,2 triliun, turun 6,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (Year-on-Year/YoY) Rp 217,3 triliun, dan turun 12,2% dibandingkan realisasi kuartal-I 2025 Rp 230,4 triliun.

    Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani mengaitkan realisasi ini dengan tensi geopolitik. Kondisi ini juga turut mempengaruhi investasi di seluruh dunia.

    “Kalau kita lihat memang tidak bisa dipungkiri geopolitik yang meningkat. Ini tentunya mempengaruhi sekarang investasi di seluruh dunia,” kata Rosan, dalam acara Konferensi Pers Capaian Realisasi Investasi Triwulan II dan Semester I Tahun 2025 di Kantor Kementerian Investasi, Jakarta, Selasa (29/7/2025).

    Namun di sisi lain, kondisi sebaliknya justru terjadi pada investasi domestik. Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tumbuh signifikan dengan realisasi Rp 275,5 triliun atau 57,7% dari total investasi kuartal II.

    “Dalam rangka mereka juga ingin meningkatkan perannya berinvestasi di Indonesia. Karena yang kita sampaikan bahwa itung-itungannya jelas, potensinya ada, tentunya kita memberikan prioritas kepada investor dalam negeri juga,” ujar Rosan.

    Rosan menambahkan, kepercayaan investor lokal turut terdongkrak oleh kehadiran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) yang diharapkan bisa menjadi jembatan bagi modal dalam negeri untuk lebih ekspansif.

    “Kita lihat juga ini menimbulkan confidence yang lebih tinggi. Jadi kalau kami melihatnya yang penting angka itu tetap sesuai dengan target yang kami canangkan ke depannya,” tutur Rosan.

    (shc/hns)

  • Geser China, India Kini Jadi Eksportir Smartphone Terbesar ke AS

    Geser China, India Kini Jadi Eksportir Smartphone Terbesar ke AS

    Jakarta

    India berhasil menyalip China sebagai eksportir utama smartphone ke Amerika Serikat. Lonjakan pengiriman ponsel dari India terjadi di tengah pergeseran rantai pasok global dan ketegangan dagang antara Washington dan Beijing.

    Menurut laporan terbaru Canalys dikutip dari pemberitaan CNBC, Rabu (30/7/2025), smartphone yang dirakit di India menyumbang 44% dari total impor ponsel pintar AS pada kuartal II 2025. Angka itu melonjak drastis dari hanya 13% di periode yang sama tahun lalu. Volume ekspor smartphone dari India tercatat naik 240% dibanding tahun sebelumnya.

    Sebaliknya, pangsa ekspor smartphone dari China ke AS anjlok ke level 25% dari sebelumnya 61%. Bahkan, Vietnam juga melampaui China dengan kontribusi ekspor sebesar 30% ke pasar AS.

    Lonjakan ekspor dari India sebagian besar didorong oleh percepatan strategi Apple yang memindahkan produksi iPhone ke negara tersebut. Ini menandai kali pertama India mengalahkan China sebagai pengekspor smartphone terbanyak ke Amerika.

    Apple mempercepat rencana untuk memproduksi sebagian besar iPhone yang dijual di AS langsung dari pabrik di India. Dalam beberapa tahun ke depan, Apple menargetkan sekitar seperempat dari total produksi iPhone dilakukan di India.

    Langkah ini juga tak lepas dari tekanan Presiden AS Donald Trump, yang mengancam akan mengenakan tarif tambahan pada produk Apple dan mendesak CEO Tim Cook untuk merakit iPhone di dalam negeri. Meski iPhone dan MacBook sempat mendapat pengecualian dari kebijakan tarif Trump, pejabat AS memperingatkan bahwa pengecualian itu bisa sewaktu-waktu dicabut.

    Produsen global lain seperti Samsung dan Motorola juga mulai menggeser perakitan produk mereka ke India, meskipun pergeseran ini belum sebesar Apple.

    Tren perakitan tahap akhir atau last-mile assembly di India makin marak dilakukan oleh perusahaan global. Renaud Anjoran, Wakil Presiden Eksekutif Agilian Technology, mengungkapkan perusahaannya sedang merenovasi fasilitas di India untuk memindahkan sebagian produksi dari China.

    Meski begitu, tantangan masih ada. Tingkat efisiensi produksi atau yield rate di India dan Vietnam masih tertinggal dibandingkan dengan China. Namun, permintaan dari pasar AS terus mendorong manufaktur untuk mempercepat ekspansi.

    Pengiriman iPhone ke AS sendiri turun 11% secara tahunan menjadi 13,3 juta unit pada kuartal II, membalikkan pertumbuhan 25,7% di kuartal sebelumnya. Secara global, pengiriman iPhone turun 2% menjadi 44,8 juta unit dalam periode April-Juni.

    Saham Apple juga tertekan, sudah turun 14% sepanjang tahun ini, sebagian karena kekhawatiran atas ketergantungan pada China serta persaingan ketat di sektor smartphone dan kecerdasan buatan.

    Meski kini Apple sudah mulai merakit model iPhone 16 Pro di India, pabrikan masih sangat bergantung pada infrastruktur manufaktur China yang lebih matang untuk memenuhi permintaan model premium dari AS.

    Sebagai catatan, Trump sempat menetapkan tarif 26% atas impor dari India pada April lalu-jauh lebih rendah dibanding tarif tiga digit untuk produk dari China-namun tarif ini ditangguhkan hingga 1 Agustus mendatang.

    (rrd/rrd)

  • Kronologi Data Nasabah-Karyawan Allianz Life Dibobol

    Kronologi Data Nasabah-Karyawan Allianz Life Dibobol

    Jakarta

    Perusahaan asuransi raksasa, Allianz Life, terkena serangan siber. Data pribadi sebagian besar nasabah penasihat keuangan, hingga karyawan perusahaan dicuri hacker.

    Dikutip dari BBC, Rabu (30/7/2025), peretas telah mencuri informasi pribadi dari sebagian besar nasabah perusahaan asuransi Allianz Life di Amerika Utara. Adapun secara keseluruhan jumlah nasabah mencapai 1,4 juta.

    Peristiwa tersebut terjadi pada pertengahan bulan Juli. Kabar tersebut juga telah dikonfirmasi langsung oleh induk perusahaan, Allianz.

    “Pada 16 Juli 2025, aktor jahat memperoleh akses ke sistem CRM berbasis cloud pihak ketiga yang digunakan oleh Allianz Life Insurance Company of North America (Allianz Life),” kata Allianz dalam sebuah pernyataan kepada BBC.

    Perusahaan induk asal Jerman tersebut menambahkan, para peretas berhasil memperoleh data identitas pribadi milik mayoritas nasabah Allianz Life, tenaga profesional keuangan, dan beberapa karyawan Allianz Life, menggunakan teknik rekayasa sosial.

    Allianz menegaskan bahwa kebocoran data tersebut hanya terkait dengan Allianz Life. Informasi ini tertuang dalam sebuah dokumen laporan hukum yang diajukan ke kantor Jaksa Agung Maine di Amerika Serikat (AS) pada Sabtu.

    Namun demikian, perusahaan tidak memberi rincian atas korban terdampak pencurian data tersebut.

    Dalam pernyataan tersebut, perusahaan juga menyatakan telah mengambil tindakan untuk mengatasi kondisi tersebut. Perusahaan juga mengklaim telah telah memberi tahu FBI.

    “Tidak ada bukti bahwa jaringan Allianz Life atau sistem perusahaan lainnya telah diakses, termasuk sistem administrasi polis kami,” kata perusahaan.

    Secara keseluruhan, Allianz memiliki lebih dari 125 juta nasabah di seluruh dunia. Sedangkan Allianz Life memiliki 1,4 juta nasabah.

    Saat ini Allianz tengah dalam proses menghubungi dan membantu individu yang terdampak kasus pencurian data tersebut.

    Tonton juga video “Terlalu! Analis Kredit Bank Jambi Bobol Rekening Nasabah Rp 7,1 M” di sini:

    (shc/rrd)

  • 30% Dana Desa Jadi Jaminan Pinjaman Kopdes Merah Putih, Begini Hitungannya

    30% Dana Desa Jadi Jaminan Pinjaman Kopdes Merah Putih, Begini Hitungannya

    Jakarta

    Dana desa menjadi jaminan angsuran pokok pinjaman Koperasi Desa/Kelurahan (KopDes/Kel) Merah Putih. Namun, hanya 30% dari dana desa yang bisa menjadi jaminan.

    Meski demikian, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) meyakini bisnis Kopdes Merah Putih akan untung, sehingga tak akan gagal bayar. Dengan begitu, Kopdes juga tidak akan menggangu dana desa.

    Pembiayaan maksimal yang dapat diajukan Kopdes maksimal Rp 3 miliar, dengan bunga 6%. Ketentuan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 49 tahun 2025 tentang Tata Cara Pinjaman dalam rangka Pendanaan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.

    “Kalau bisa harus bayar semua, kok mikirnya jelek, insyaallah koperasi ini akan bisa bayar,” tegas dia dalam konferensi pers di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta Pusat, Selasa (29/7/2025).

    Terkait ketentuan dana desa yang hanya 30% menjadi jaminan angsuran Kopdes Merah Putih akan diatur dalam Peraturan Menteri Desa. Hal ini dipastikan oleh Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tinggal Yandri Susanto.

    “Kami atur di Permendes jadi dana desa yang ada itu maksimal dia menjadi jaminan 30%. Misalnya dana desa itu Rp 500 juta, maka maksimal yang ditanggung oleh jaminan dana desa itu Rp 150 juta. Nah semakin besar tentu semakin besar, maka tadi disepakati juga menjamin itu tidak sekaligus,” jelasnya.

    Untuk itu, Yandri menekankan untuk menghindari gagal bayar, kepada kepala desa dan jajaran dalam Kopdes sebagai penanggungjawab harus menyiapkan secara matang bisnis yang akan dijalankan Kopdes Merah Putih. Menurutnya, seharusnya itu telah dibahas dalam Musyawarah Desa Khusus (Musdesus).

    “Musdesus harus dicermati sangat detail kira kira layak atau tidak karena nanti kalau gagal bayar, kan dana desa yang akan menjadi jaminan. Nah jadi benar-benar teliti untung atau nggaknya. Tetapi menurut kami kalau untuk tujuh gerai, insyaallah untung semualah, jualan gas, pupuk, beras apotek,” terangnya.

    Tonton juga video “Peluncuran Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih” di sini:

    (ada/ara)

  • Percepat transaksi keuangan, Pemkab Boyolali terapkan KKI QRIS

    Percepat transaksi keuangan, Pemkab Boyolali terapkan KKI QRIS

    Sumber foto: Sarwoto/elshinta.com.

    Percepat transaksi keuangan, Pemkab Boyolali terapkan KKI QRIS
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 29 Juli 2025 – 21:33 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Kabupaten Boyolali Jawa Tengah mulai menerapkan penggunaan Kartu Kredit Indonesia (KKI) QRIS guna mewujudkan Pemerintah Daerah berakuntabilitas, terdigitalisasi dan transparansi.

    Penggunaan KKI QRIS tersebut akan lebih cepat penyerapan anggaran, dapat tiap hari dan tak harus tunggu waktu lama. Hal ini dapat berdampak pada perekonomian di Boyolali.

    Demikian hal ini di sampaikan Bupati Boyolali Agus Irawan dalam launching KKI QRIS tersebut di Pendopo Gede Boyolali, Selasa (29/7). 

    Penggunaan KKI tersebut merupakan kerjasama dengan Bank Jateng,

    “Penggunaan Kartu Kredit Indonesia tersebut diharapkan dapat memperkuat tata kelola keuangan dan elektronifikasi transaksi keuangan di Kabupaten Boyolali. Setelah KKI QRIS di launching di Boyolali, transaksi melalui digitalisasi dapat dilakukan. Sehingga uang akan dapat berputar lebih cepat dan belanja Pemerintah Daerah tak harus menunggu pencairan anggaran. Hal ini dikarenakan sudah digitalisasi dan transparansi,” kata Agus Irawan seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sarwoto.

    Sementara itu Direktur Digitalisasi dan Bisnis Bank Jateng Eko Triprasetyo mengatakan, untuk meningkatkan transaksi digital, pihaknya siap mengelola KKI QRIS. Pihaknya mengapresiasi atas digitalisasi yang dilakukan Pemkab Boyolali.

    “Kami berharap penerapan KKI QRIS di Boyolali,dapat memberikan inspirasi pemerintah Daerah lainnya .Kami berharap target penggunaan KKI QRIS tersebut bisa dilakukan di seluruh Jawatengah.” kata Eko Prasetyo .

    Sementara Kepala Kantor perwakilan Bank Indonesia Surakarta, Dwiyanto Cahyo Sumirat mengatakan diluncurkannya KKI tersebut sudah sesuai arah kebijakan Pemerintah, yakni percepatan perluasan digitalisasi daerah. Hal ini dengan harapan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang lebih cepat.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Allianz Life Kena Retas, 1,4 Juta Data Nasabah Bocor

    Allianz Life Kena Retas, 1,4 Juta Data Nasabah Bocor

    Jakarta

    Perusahaan asuransi raksasa Amerika Serikat, Allianz Life, mengonfirmasi bahwa data pribadi mayoritas nasabahnya di AS telah dicuri oleh peretas dalam insiden keamanan siber yang terjadi pada 16 Juli 2025. Informasi ini disampaikan dalam laporan resmi kepada jaksa agung negara bagian Maine dan dikonfirmasi kepada media.

    Allianz Life mengungkapkan bahwa pihak yang tidak berwenang berhasil menyusup ke sistem manajemen relasi pelanggan (Customer Relationship Management/CRM) berbasis cloud yang digunakan pihak ketiga. Sistem tersebut menyimpan data milik pelanggan, tenaga keuangan, hingga sebagian karyawan Allianz Life Insurance Company of North America.

    “Pelaku ancaman menggunakan teknik social engineering untuk mendapatkan akses ke data yang dapat diidentifikasi secara pribadi dari sebagian besar nasabah kami,” ujar juru bicara Allianz Life dalam pernyataan tertulis kepada Reuters.

    Perusahaan yang berbasis di AS ini diketahui memiliki sekitar 1,4 juta pelanggan. Allianz memastikan bahwa pelanggaran ini hanya terjadi pada sistem cloud pihak ketiga dan tidak menyebar ke jaringan internal atau sistem administrasi polis milik Allianz Life.

    Dikutip dari pemberitaan Reuters, Rabu (30/7/2025), FBI telah diberitahu dan kini terlibat dalam penyelidikan bersama Allianz Life. Hingga saat ini, perusahaan menyatakan belum ditemukan bukti bahwa sistem internal lainnya ikut dibobol.

    Insiden ini pertama kali diungkap oleh TechCrunch dan menjadi perhatian besar karena menyangkut jutaan data sensitif yang dapat dimanfaatkan untuk tindak kejahatan siber lanjutan seperti penipuan identitas atau pembobolan keuangan.

    Langkah mitigasi dan investigasi lebih lanjut terus dilakukan Allianz untuk menanggulangi dampak dari peretasan ini. Namun, publik kini menyoroti kembali pentingnya keamanan data digital, terutama pada sektor industri keuangan yang menyimpan informasi sangat krusial.

    Tonton juga video “Terlalu! Analis Kredit Bank Jambi Bobol Rekening Nasabah Rp 7,1 M” di sini:

    (rrd/rrd)

  • Bisnis Thrifting Masih Marak, Pemerintah Klaim Produsen Lokal Rugi Besar

    Bisnis Thrifting Masih Marak, Pemerintah Klaim Produsen Lokal Rugi Besar

    Jakarta

    Bisnis thrifting barang impor ilegal menyebabkan industri dalam rugi merugi. Menurut Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Reni Yanita, nilai kerugiannya bisa mencapai triliunan rupiah.

    Barang-barang thrifting merebut pasar dalam negeri yang seharusnya bisa dimanfaatkan produsen lokal. Padahal secara harga, produk baru buatan dalam negeri mampu bersaing dan harganya pun bahkan ada yang lebih murah.

    “Iya (kerugian triliunan). Soalnya kan itu berdampak langsung dong terhadap produsen dalam negeri kan yang menghasilkan barang sejenis. Orang juga katanya, oh iya dengan penghasilan seperti ini dia sanggupnya beli yang thrifting. Nggak juga karena produk baru, yang murah berkualitas juga banyak,” katanya saat ditemui di kantor Kemenperin, Jakarta Selatan, Selasa (29/7/2025).

    Reni menjelaskan, produk thrifting masuk lewat jalur perbatasan yang minim pengawasan. Dalam hal ini ia menyebut pentingnya peningkatan pengawasan, mengingat kegiatan thrifting barang impor dilarang pemerintah.

    “Nah itu biasanya masuknya itu dari pintu-pintu kepulauan-kepulauan juga. Ada juga banyak dari China juga. Yang China kan kita tahu produk apa juga dia bisa buat,” sebut Reni.

    Meski dilarang secara aturan, fakta di lapangan berkata sebaliknya. Menurut Reni hingga saat ini banyak pakaian-pakaian bekas yang masih dijual bebas di pasaran.

    “Secara aturan kan udah jelas yang namanya pakaian bekas itu tidak boleh masuk di Indonesia kan. Tapi kita jumpai banyak sekarang di pasar-pasar juga ada banyak pakaian bekas kan itu yang dijual,” tuturnya.

    Namun, Reni menyebut ada pengecualian untuk kegiatan jual-beli barang bekas garage sale. Pasalnya produk pada garage sale umumnya bukan barang impor, melainkan barang bekas pakai yang kemudian dijual.

    Upaya pemberantasan thrifting sebenarnya sudah dilakukan sejak 2 tahun lalu. Namun, bisnis ini tetap berjalan dan menjamu, salah satunya yang berlokasi di Pasar Senen.

    “Nah satu-satunya strategi menurut saya kita mulai mengurangi nih, konsumen mulai sadar. Kan kalau namanya penjual kalau nggak ada pembeli kan dia akan tutup. Iya kan? Nah selagi konsumen kita masih cari dia akan terus menyajikan. Untuk itu pelan-pelan mungkin ya,” tutup Reni.

    Tonton juga video “Beasiswa Baju Bekas” di sini:

    (ily/kil)

  • Industri Padat Karya di Persimpangan Jalan, Badai PHK Masih Jadi Momok

    Industri Padat Karya di Persimpangan Jalan, Badai PHK Masih Jadi Momok

    Bisnis.com, JAKARTA – Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor padat karya masih terus terjadi seiring tekanan yang dihadapi industri.

    Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W Kamdani mengatakan, saat ini fenomena PHK di industri padat karya terus meningkat, terutama di industri tekstil dan produk tekstil (TPT) yang mengalami kesulitan.

    “Tapi memang kalau lihat kondisinya, PHK ini terus meningkat, dan terutama di dalam sektor-sektor yang juga menjadi sektor padat karya seperti TPT, tekstil, sektor-sektor yang sangat tertekan pada hari ini,” kata Shinta dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (29/7/2025).

    Untuk itu, menurutnya, pemerintah perlu menggelontorkan berbagai kebijakan dukungan agar sektor industri padat karya dapat bertahan dan terus menciptakan lapangan kerja.

    Dukungan tersebut mencakup insentif fiskal seperti pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN) jasa subkontrak dan bahan baku, percepatan restitusi PPN, penghapusan bea masuk bahan baku untuk industri, perluasan skema PPh 21 ditanggung pemerintah, serta akses pembiayaan yang lebih inklusif.

    Di samping itu, dunia usaha juga mengusulkan stimulus biaya tenaga kerja dan energi melalui subsidi iuran BPJS Kesehatan untuk sektor terdampak, diskon listrik, subsidi gas, serta pengembangan energi terbarukan melalui PLTS atap dengan skema net-metering.

    Shinta menjelaskan bahwa seluruh langkah ini dirancang untuk menjaga arus kas, mempertahankan kapasitas produksi, dan mencegah gelombang PHK lanjutan.

    “Industri padat karya kita tengah berada di persimpangan jalan. Jika tidak diberi perlindungan dan insentif yang cukup, maka kita berpotensi kehilangan sektor yang selama ini menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar,” kata Shinta.

    Adapun, dalam survei terbaru Apindo, 50% responden menyatakan telah mengurangi tenaga kerjanya atau melakukan PHK imbas ketidakpastian ekonomi yang tengah terjadi saat ini. Kondisi ini diperkirakan terus berlangsung ke depannya.

    Dalam kesempatan terpisah, Shinta menuturkan, situasi ekonomi global yang terus berubah, kondisi geopolitik yang semakin tinggi, hingga proyeksi pertumbuhan yang terus menurun, telah membuat banyak perusahaan tidak memiliki cukup informasi untuk mengambil keputusan.

    “Akhirnya, banyak yang bersikap dengan menahan ekspansi, memperlambat rekrutmen, dan fokus pada efisiensi dibanding mengambil risiko baru,” kata Shinta dalam sambutannya di Kantor BRIN, Jakarta Pusat, Senin (28/7/2025).

    Kondisi itu bahkan terbukti melalui survei terbaru yang dilakukan Apindo. Shinta mengungkapkan, survei Apindo menunjukkan bahwa lebih dari 50% responden menyatakan telah mengurangi tenaga kerja, dan masih akan terus melakukan hal ini dalam jangka waktu yang tidak dapat ditentukan.

    “Dalam survei Apindo yang baru saja kami lakukan, lebih dari 50% responden menyatakan telah mengurangi tenaga kerja, dan masih akan terus melakukan hal ini,” tuturnya.

    Peluang dari Tarif Trump

    Negosiasi Indonesia dan Amerika Serikat (AS) yang menghasilkan kesepakatan penurunan tarif dagang resiprokal dari 32% menjadi 19% untuk produk Indonesia dinilai dapat meminimalisir risiko lonjakan PHK di industri padat karya.

    Shinta menilai jika Indonesia dikenai tarif impor yang lebih tinggi maka akan berdampak pada ekspor TPT yang dikhawatirkan bisa memicu gelombang PHK.

    “Kalau sekarang kita enggak punya tarif yang lebih baik dari kompetitor dan ada pengalihan order, itu kan jelas akan mengganggu nantinya tenaga kerja di Indonesia juga, nanti PHK akan semakin lagi bertambah. Jadi ini hal-hal contoh yang coba dilakukan untuk meminimalisir PHK yang sudah ada,” ujarnya.

    Dengan tarif resiprokal yang dikenakan terhadap Indonesia lebih kompetitif dibandingkan negara kompetitor, menurut Shinta, dapat menjadi peluang Indonesia untuk menarik investasi di industri TPT.

    “Ke depan, kita masih melihat berbagai peluang seperti contohnya kalau memang tarif resiprokal Indonesia ini lebih rendah daripada negara kompetisi di industri TPT, seperti Bangladesh, Vietnam, dan lain-lain,” kata Shinta.

    Menurutnya, jika pengenaan tarif resiprokal terhadap Indonesia lebih rendah, maka peluang investor asing mengalihkan investasi ke Indonesia akan meningkat.

    Bahkan, Shinta menyebut beberapa perusahaan asing dari China sudah mulai mengalihkan investasi ke Tanah Air, terutama di sektor ritel.

    “Kalau ini [tarif resiprokal Trump] memang kita bisa lebih kompetitif, tidak menutup kemungkinan kita ada juga relokasi investasi untuk industri ini, seperti China juga ada beberapa saya rasa yang mulai masuk investasi ke TPT,” ungkapnya.

    Insentif untuk Industri Padat Karya

    Peneliti Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menilai pemerintah perlu mempertimbangkan kembali pemberian paket insentif fiskal ke sejumlah sektor industri padat karya, seperti keringanan pajak hingga subsidi energi.

    Hanya saja, Yusuf menilai usulan insentif fiskal untuk industri padat karya perlu dilakukan secara selektif dan berbasis pemetaan sektoral. Menurutnya, situasi ekonomi saat ini berbeda dengan masa pandemi Covid-19 yang mendorong insentif diberikan secara luas.

    “Tidak semua sektor padat karya mengalami tekanan yang sama. Misalnya, sektor tekstil dan produk tekstil [TPT] mungkin lebih tertekan dibandingkan sektor makanan-minuman atau alas kaki. Pemetaan ini penting untuk memastikan bahwa insentif tidak diberikan secara menyamaratakan, melainkan tepat sasaran,” ujar Yusuf kepada Bisnis.

    Dia menjelaskan bahwa meskipun ketidakpastian global masih tinggi akibat konflik geopolitik, kebijakan tarif AS, perlambatan ekonomi China, dan tekanan nilai tukar serta suku bunga, dampaknya saat ini bersifat lebih sektoral dan tidak menyeluruh seperti saat pandemi.

    Kendati demikian, ada satu persamaan yang menurutnya signifikan yaitu perlambatan permintaan—baik dari pasar ekspor maupun domestik. Perlambatan permintaan, sambungnya, menekan daya saing dan keberlangsungan sektor padat karya yang menyerap banyak tenaga kerja informal dan berupah rendah.

    Di samping itu, Yusuf mengingatkan bahwa ruang fiskal pemerintah saat ini tidak seleluasa masa pandemi. Oleh karena itu, insentif harus diprioritaskan untuk sektor yang memiliki efek pengganda (multiplier effect) yang tinggi terhadap penyerapan tenaga kerja dan pemulihan permintaan dalam negeri.

    “Insentif seperti PPh 21 Ditanggung Pemerintah [DTP] untuk pekerja upah rendah dan relaksasi PPh Badan bisa saja dipertimbangkan lagi, tetapi skalanya mungkin tidak sebesar saat pandemi,” ucapnya.

    Tak hanya keringanan pajak, Yusuf juga menilai pemerintah bisa mempertimbangkan subsidi biaya energi industri, seperti listrik dan gas pada jam sibuk, yang menurutnya merupakan komponen signifikan dalam struktur biaya produksi.

    Selain itu, dia juga menilai bahwa insentif non fiskal seperti fasilitasi ekspor dapat menjadi opsi yang berdampak nyata. Yusuf menyarankan langkah-langkah seperti pengurangan tarif logistik, simplifikasi dokumen ekspor, hingga percepatan restitusi PPN dapat membantu pelaku usaha.

    “Insentif semacam ini tidak langsung mengurangi beban fiskal, tapi memberi ruang napas cukup besar bagi pengusaha,” tutupnya.

  • Tarif Trump Bikin Harga Barang Rumah Tangga di AS Meroket!

    Tarif Trump Bikin Harga Barang Rumah Tangga di AS Meroket!

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump resmi memberlakukan tarif impor baru yang menyasar berbagai barang konsumsi. Akibatnya, perusahaan-perusahaan raksasa seperti Procter & Gamble (P&G), Nestle, hingga PepsiCo mengumumkan akan menaikkan harga produk mereka untuk mengimbangi beban tambahan dari kebijakan tersebut.

    Mengutip Reuters, P&G, produsen kebutuhan rumah tangga seperti tisu Bounty dan deterjen Tide, telah mengumumkan bahwa harga sekitar seperempat produk mereka akan naik mulai pekan depan. Kenaikannya berada di kisaran satu digit menengah secara persentase, dan akan langsung dirasakan konsumen Amerika Serikat.

    Langkah ini bukan kejutan. Sejak musim semi, para produsen besar telah memperingatkan bahwa tarif baru akan menghimpit margin keuntungan dan memaksa mereka memilih antara menekan pendapatan atau membebankan biaya lebih tinggi kepada pembeli. Kini, pilihan mereka jelas: harga naik.

    Di tengah kenaikan tajam indeks saham AS berkat euforia saham teknologi, saham-saham perusahaan konsumsi justru tertekan. Sejak pengumuman tarif pada 2 April-yang oleh Trump disebut sebagai “Hari Pembebasan” harga saham P&G turun 19%, Nestle anjlok 20%, Kimberly-Clark melemah 11%, dan PepsiCo jatuh hampir 7%. Padahal, indeks S&P 500 justru naik lebih dari 13% dalam periode yang sama.

    Perusahaan makanan dan barang konsumen memang menghadapi tekanan ganda sejak pandemi Covid-19. Penjualan lesu karena konsumen makin ogah membayar mahal untuk produk bermerek. Nestle pekan lalu mengakui bahwa konsumen Amerika Utara masih enggan menghadapi harga yang terus membengkak.

    Kenaikan harga ini dikhawatirkan makin memperburuk sentimen investor terhadap kemampuan brand besar bertahan di tengah konsumen irit dan ongkos produksi yang makin tinggi akibat perang dagang.

    “Walmart, Amazon, Best Buy, semuanya akan terpaksa menaikkan harga di konsumen,” ujar Bill George, mantan CEO Medtronic sekaligus peneliti eksekutif di Harvard Business School. Ia menegaskan bahwa dampak tarif belum benar-benar terasa di masyarakat luas, tapi akan segera muncul dan memburuk.

    Antara 16-25 Juli, perusahaan-perusahaan yang dilacak oleh Reuters melalui global tariff tracker memperkirakan kerugian gabungan antara US$ 7,1 miliar hingga US$ 8,3 miliar untuk tahun ini. Perusahaan otomotif seperti GM dan Ford sudah merasakan miliaran dolar beban tambahan akibat tarif dan belum seluruhnya diteruskan ke harga mobil.

    Sebagian perusahaan sempat menimbun barang dan bahan baku sebelum tarif diberlakukan, yang membantu menunda kenaikan harga. Namun para ekonom memperkirakan inflasi baru akan terlihat nyata pada kuartal IV 2025 atau awal tahun depan saat stok tersebut habis.

    Andrew Wilson dari Kamar Dagang Internasional menyebut bahwa dampak nyata baru akan terasa setelah persediaan berkurang. Saat itulah, rakyat Amerika benar-benar akan merasakan mahalnya kebijakan tarif dari Gedung Putih.

    Tonton juga video “RI Kena Tarif Trump 19%, Mendag Targetkan Pasar Eropa” di sini:

    (rrd/rrd)