Jenis Media: Ekonomi

  • Kinerja Manufaktur Bulan Juli Naik, Efek Kesepakatan dengan Trump?

    Kinerja Manufaktur Bulan Juli Naik, Efek Kesepakatan dengan Trump?

    Jakarta

    Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan Juli mencatatkan kenaikan dibandingkan IKI bulan Juni 2025. IKI bulan Juli tercatat sebesar 52,89 (ekspansif), naik sebesar 1,05 poin dibandingkan dengan bulan Juni 2025 yang sebesar 51,84.

    Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arief menambahkan, nilai IKI juga meningkat 0,49 poin dibandingkan dengan nilai IKI Juli tahun lalu yang sebesar 52,40.

    “IKI pada bulan Juli 2025 mencapai 52,89, masih ekspansi dengan peningkatan sebesar 1,05 poin dibandingkan dengan bulan Juni 2025 yang sebesar 51,84. Selain itu, nilai IKI juga meningkat 0,49 poin dibandingkan dengan nilai IKI Juli tahun lalu yang sebesar 52,40,” kata Febri dalam konferensi pers di Kantor Kemenperin, Jakarta, Selasa (31/7/2025).

    Naiknya IKI pada bulan Juli terjadi di tengah kesepakatan tarif antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS). Pemerintahan Presiden Donald Trump sepakat menurunkan tarif bagi Indonesia menjadi 19% dari sebelumnya 32%.

    Namun saat dikonfirmasi apakah tarif Trump mempengaruhi nilai IKI, Febri menyebut hal itu belum terlihat. Pengaruh kesepakatan tarif AS baru terasa dalam beberapa bulan ke depan.

    “Pengumuman hasil kesepakatan tarif dagang antara Indonesia Amerika itu terjadi pada ujung-ujung kami menyelenggarakan IKI, kami menutup kuesioner yang diisi perusahaan industri pada 20 Juli 2025. Jadi untuk IKI kali ini dampak kesepakatan tarif ini belum dirasakan. Kami perkirakan dampaknya itu pada IKI bulan-bulan selanjutnya,” beber Febri.

    Secara rinci, dari 23 subsektor industri pengolahan yang dianalisis, terdapat 22 subsektor mengalami ekspansi dan 1 subsektor mengalami kontraksi. Subsektor yang ekspansi memiliki kontribusi sebesar 99,9% terhadap PDB Industri Pengolahan Nonmigas Triwulan 1 2025.

    “Dua subsektor dengan nilai IKI tertinggi adalah Industri Alat Angkutan Lainnya (KBLI 30) dan Industri Pengolahan Tembakau (KBLI 12). Sedangkan satu subsektor yang mengalami kontraksi adalah Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan (KBLI 33),” tambah Febri.

    Kemudian, nilai IKI variabel pesanan baru mengalami peningkatan sebesar 0,19 poin atau mencapai 54,40. Selanjutnya, nilai IKI variabel persediaan produk juga mengalami peningkatan sebesar 1,29 poin atau mencapai 54,99. Nilai IKI variabel produksi masih kontraksi namun mengalami peningkatan sebesar 2,35 poin atau mencapai 48,99.

    Lalu, IKI Ekspor pada bulan Juli 2025 tercatat sebesar 53,35, ekspansi dan meningkat 1,16 poin dibandingkan dengan Juni 2025 yang sebesar 52,19. Sebagai informasi, IKI ekspor mencerminkan kinerja industri yang produknya berorientasi ekspor.

    Sementara IKI domestik adalah yang produknya dijual di pasar domestik. Adapun IKI Domestik pad bulan Juli 2025 mencapai 52,16, ekspansi dan meningkat 0,84 poin dibandingkan dengan bulan Juni 2025 yang sebesar 51,32.

    Febri menyatakan, kegiatan usaha secara umum pada bulan Juli 2025 masih tergolong baik, sebanyak 77,1% responden menyampaikan kegiatan usahanya membaik dan stabil. Persentase pelaku usaha yang menyatakan kondisi usahanya menurun di bulan Juli 2025 naik 0,1% menjadi 22,9%.

    Proporsi industri yang menyatakan kondisi usahanya membaik pada bulan Juli 2025 sebanyak 31,2%, turun 0,9% dibandingkan bulan lalu. Sedangkan persentase responden yang menjawab kondisi usahanya stabil sebesar 45,9%.

    “Pada Juli 2025, optimisme pelaku usaha terhadap kondisi usahanya 6 bulan ke depan mulai menunjukkan adanya tren peningkatan, meskipun tipis, yaitu sebesar 67,6%. Angka ini naik 1,8% dibandingkan dengan persentase bulan sebelumnya,” ujar Febri.

    Kemudian, sebanyak 25,3% pelaku usaha menyatakan kondisi usahanya stabil selama 6 bulan mendatang. Angka ini meningkat 0,1% dibandingkan dengan persentase bulan sebelumnya.

    Persentase pesimisme pandangan pelaku usaha terhadap kondisi usaha 6 bulan ke depan sebesar 7,1%, menurun 1,9% dibandingkan dengan persentase bulan sebelumnya.

    Tonton juga video “RI Kena Tarif Trump 19%, Mendag Targetkan Pasar Eropa” di sini:

    (ily/kil)

  • Awas Hangus, Cairkan BSU Paling Lambat 3 Agustus 2025 – Page 3

    Awas Hangus, Cairkan BSU Paling Lambat 3 Agustus 2025 – Page 3

    Kantorpos buka tujuh hari dalam seminggu, yang artinya Kantorpos tidak mengenal libur. Layanan Kantorpos buka hingga pukul 20.00 WIB demi melayani para pekerja yang ingin mencairkan BSU. Komitmen ini  menjadi penegas Pos Indonesia merupakan BUMN yang tepat untuk menyaluran dana bantuan pemerintah.

    Dengan proses yang cepat, persyaratan sederhana, serta dukungan sistem berbasis digital seperti aplikasi Pospay, Kantorpos berhasil menunjukkan komitmen dalam menghadirkan layanan publik yang mudah diakses dan berdampak langsung bagi masyarakat. Kepercayaan dari pemerintah pun menjadi motivasi tambahan bagi Pos Indonesia untuk terus berinovasi dan hadir sebagai solusi nyata bagi rakyat.

     

  • Promo Tiket Kereta Hanya Rp69.000 di KAI Expo 2025, Cek Ketentuannya

    Promo Tiket Kereta Hanya Rp69.000 di KAI Expo 2025, Cek Ketentuannya

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta menawarkan tiket promo kereta mulai dari Rp69.000 di sela perhelatan KAI Expo 2025 yang akan berlangsung pada 2-3 Agustus 2025 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan.

    “Melalui KAI Expo 2025, masyarakat dapat menikmati pengalaman perjalanan kereta api yang nyaman dengan harga terjangkau,” ujar Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko di Jakarta, Kamis.

    Dia merinci harga tiket kereta api antarkota yang bisa dibeli dengan tarif promo flat antara lain Gunungjati relasi Gambir–Cirebon dengan harga Rp69.000 (ekonomi), lalu Parahyangan relasi Gambir–Bandung dengan harga Rp69.000 (ekonomi).

    Selain itu, ada juga Argo Bromo Anggrek relasi Gambir–Surabaya Rp329.000, Fajar Utama Solo relasi Pasar Senen–Solo Rp149.000 untuk kelas ekonomi dan Rp229.000 untuk kelas eksekutif, serta Luxury Class seperti Argo Lawu dan Gajayana Luxury mulai Rp449.000-Rp649.000.

    Adapun tiket promo dapat dibeli di booth KAI Expo 2025 yakni pada 2 Agustus 2025 untuk keberangkatan hingga 31 Oktober 2025 dan pada 3 Agustus 2025 untuk keberangkatan hingga 1 November 2025. Pembelian hanya dapat dilakukan di Loket Box KAI Expo 2025.

    Selain promo tarif flat, KAI Daop 1 Jakarta juga menawarkan potongan harga sebesar 10% melalui program khusus bertajuk “Diskon Loket Box KAI Expo 2025”.

    Potongan harga berlaku untuk KA komersial antarkota di Pulau Jawa dan Sumatra, dan tidak berlaku untuk kereta compartment, luxury, priority, imperial, panoramic, dan kereta wisata lainnya.

    Adapun KAI Expo merupakan ajang promosi tahunan dari KAI yang menghadirkan berbagai penawaran mulai dari tarif promo spesial hingga diskon tambahan bagi pelanggan.

    “Kami mengundang masyarakat untuk hadir, berburu tiket murah, dan mendukung transportasi yang lebih hijau. Naik kereta bukan sekadar perjalanan, tapi juga kontribusi untuk masa depan yang berkelanjutan,” kata Ixfan.

  • Nggak Setiap Waktu, Ini Musim-musim Robeli Serbu Mal RI

    Nggak Setiap Waktu, Ini Musim-musim Robeli Serbu Mal RI

    Jakarta

    Rombongan benar-benar beli atau Robeli disebut-sebut dapat menyerbu mal atau pusat-pusat perbelanjaan Tanah Air, menggantikan Rojali atau rombongan jarang beli dan Rohana atau rombongan hanya nanya. Namun fenomena ini tidak terjadi setiap waktu.

    Ketua Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budiharjo Iduansjah mengatakan terdapat sejumlah ‘musim’ di mana para Robeli atau mereka yang datang ke mal dan berbelanja lebih banyak daripada Rojali dan Rohana.

    Salah satunya adalah saat perayaan Lebaran karena banyak pekerja mendapat tunjangan hari raya (THR). Kemudian para Robeli ini juga banyak memadati pusat-pusat perbelanjaan saat Natal tahun baru (Nataru) atau saat yang bersangkutan mendapat gaji ke-13.

    “Terutama Lebaran dapat THR, langsung bagus penjualan kita. Lebaran dapat THR, Natal dan tahun baru atau saat dapat gaji 13 itu naik,” ucapnya kepada detikcom, ditulis Kamis (31/7/2025).

    Selain hari raya besar, menurutnya Robeli juga cukup banyak memadati mal saat akhir atau awal bulan, di mana banyak pekerja memperoleh gaji. Sebab pada periode ini banyak masyarakat bisa mengeluarkan dana lebih, terutama untuk belanja bulanan.

    “Paling penting sih Lebaran dan Natal. Terus kedua pas gajian ya. Tanggal 25 gini biasanya mal sudah mulai ramai, ya sedikit-sedikit ada lah. Terutama yang sektor supermarket, orang belanja bulanan,” paparnya.

    Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengatakan sejatinya Robeli alias rombongan benar-benar beli masih cukup banyak memadati mal-mal di Indonesia. Walau mereka masih terkonsentrasi di luar Pulau Jawa.

    Sebab menurutnya daya beli masyarakat luar Pulau Jawa saat ini masih lebih besar daripada daya beli masyarakat di Pulau Jawa. Sehingga perbedaan daya beli inilah yang kemudian membuat perbedaan jumlah Robeli di dalam dan luar Jawa.

    Namun dalam menyikapi faktor rendahnya daya beli masyarakat, maka strategi utama yang harus dilakukan perusahaan pengelola mal adalah dengan menopang daya beli tersebut melalui berbagai kegiatan ataupun promo. Terutama saat musim-musim di mana Robeli jarang mengunjungi mal.

    “Sejak pasca Idul Fitri, pusat perbelanjaan telah dan akan banyak menyelenggarakan berbagai program promo belanja sampai dengan menjelang Natal dan Tahun Baru nanti,” jelasnya.

    “Program promo belanja juga diselenggarakan sekaligus untuk memperpendek periode low season yang tahun ini berlangsung lebih panjang akibat Ramadan dan Idul Fitri datang lebih awal dari tahun-tahun sebelumnya,” sambung Alphonzus.

    Tonton juga video “Fenomena Rojali di Tengah Krisis Daya Beli” di sini:

    (igo/fdl)

  • Antrean BBM Mulai Normal, Pertamina Pastikan Pasokan di Jember Aman – Page 3

    Antrean BBM Mulai Normal, Pertamina Pastikan Pasokan di Jember Aman – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Kondisi antrean di sejumlah SPBU di Jember mulai menunjukkan perbaikan. Jika sebelumnya antrean kendaraan sempat mengular panjang akibat penutupan Jalur Gumitir, kini situasinya lebih terkendali. Pada 30 Juli, antrean kendaraan roda empat hanya sekitar 15 meter, sementara antrean motor mencapai 25 meter. Masyarakat pun tampak tertib saat menunggu giliran mengisi bahan bakar.

    Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi, menjelaskan bahwa Pertamina terus memastikan suplai BBM ke wilayah terdampak, termasuk Jember, tetap terpenuhi. “Segala skenario di lapangan masif kita lakukan, alhamdulillah terlihat antrian berangsur terurai dan SPBU beroperasi maksimal. Ini menjadi hasil nyata atas alternatif alih suplai yang sudah kita maksimalkan dalam rangka membanjiri kebutuhan BBM di Jember dan sekitarnya,” terang Ahad.

    Sejak penutupan Jalur Gumitir pada 24 Juli 2025, distribusi BBM sempat terkendala karena armada pengangkut Pertamina harus menempuh rute alternatif yang jauh lebih panjang. Jika biasanya mobil tangki menempuh rute Banyuwangi–Gumitir–Jember dalam waktu 4 jam, kini perjalanan harus melalui Banyuwangi–Situbondo–Arak-Arak–Bondowoso–Jember, dengan waktu tempuh hingga 11 jam.

    Perbesar

    Kondisi antrean BBM di Jember. … Selengkapnya

    Kondisi ini kemudian berimbas kepada ‘panic buying’ masyarakat dengan isu kelangkaan BBM. Nyatanya, stok energi masih aman mencukupi namun memang terkendala pada akses distribusi mobil tangki di jalanan.

    Beberapa hari di minggu pertama pasca penutup Jalur Gumitir, imbas ‘panic buying’ masyarakat menimbulkan antrian pembelian BBM yang mengular di SPBU dengan panjang antrian hingga 2 kilo meter. Segala mitigasi upaya memberikan pelayanan terbaik telah dilakukan oleh Pertamina melalui anak perusahaannya, Pertamina Patra Niaga. Alih suplai dilaksanakan sebagai mitigasi membanjiri penyaluran di Jember dan sekitarnya, yakni dari Surabaya dan Malang, termasuk dari lintas region, mulai dari Semarang, Boyolali, Rewulu hingga Maos, yang mana penyaluran normal berasal dari Terminal BBM di Banyuwangi.

    Terkait kondisi ‘panic buying’ sendiri nyatanya juga menjadi keresahan bagi masyarakat lainnya. Rizki (21), salah seorang konsumen masyarakat Jember menyampaikan keluhannya terkait masyarakat yang banyak melaksanakan aksi ‘panic buying’ ini. “Kondisi antrian yang parah disini sudah terlihat jelas, disebabkan 2 faktor utama. Yang pertama penutupan Jalur Gumitir itu sendiri dan faktor kedua yakni mayarakat yang ‘panic buying’. Kemudian selain itu perlu dilaksanakan solusi atas oknum-oknum yang mengambil kesempatan pada situasi ini,” ujarnya.

    Perbesar

    Kondisi antrean BBM di Jember. … Selengkapnya

    Selanjutnya Ahad menyampaikan kepada masyarakat Jember diharapkan dapat membeli BBM sesuai kebutuhan. “Saat ini proses normalisasi distribusi BBM sudah berjalan untuk area Jember dan sekitarnya, kami himbau agar masyarakat dapat membeli BBM sesuai kebutuhan. Jangan ‘panic buying’ karena kami pastikan stok aman dan tercukupi untuk proses distribusi,” tutup Ahad.

    Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan produk Pertamina, masyarakat dapat memanfaatkan layanan Pertamina Call Center di nomor 135.

  • Percepat Realisasi Investasi Sektor Energi di Kalimantan Utara, Kemenko Gandeng Taikun Petro Chemical – Page 3

    Percepat Realisasi Investasi Sektor Energi di Kalimantan Utara, Kemenko Gandeng Taikun Petro Chemical – Page 3

    Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dengan ExxonMobil Chemical International Major Growth Ventures (ExxonMobil) terkait pengembangan Carbon Capture and Storage (CCS), dan juga terkait dengan industri di petrochemicals, pada Rabu (22/1/2025).

    Penandatanganan ini diwakili oleh Deputi Bidang Koordinasi Energi dan Sumber Daya Mineral Elen Setiadi dan Vice President ExxonMobil Chemical International Major Growth Venture Zoe Barinaga.

    Kerja sama ini sebagai bentuk nyata komitmen pemerintah terhadap penerapan Carbon Capture and Storage (CCS) yang menjadi salah satu teknologi mitigasi pemanasan global dengan cara mengurangi emisi CO2 ke atmosfer.

    “Ini adalah signing daripada MOU, dimana MOU ini salah satu proyeknya adalah Carbon Capture and Storage, dan juga terkait dengan industri di petrochemicals. Plastic dan synthetic fiber, ya seperti itu, terutama plastik,” ungkap Airlangga dalam keterangan tertulis, Rabu (22/1/2025).

    Nota Kesepahaman tersebut menandai komitmen bersama untuk mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan di Indonesia, serta dinilai akan dapat membuka peluang besar bagi pengembangan sektor petrokimia di Indonesia. Selain itu, MoU tersebut bertujuan untuk mengeksplorasi potensi investasi ExxonMobil dalam pembangunan kompleks petrokimia kelas dunia di Indonesia, dengan nilai investasi yang diperkirakan mencapai USD10 miliar.

    Menko Airlangga menyampaikan bahwa proyek tersebut turut mendukung kebijakan hilirisasi dari Presiden Prabowo Subianto, membantu dalam penciptaan lapangan pekerjaan selama masa konstruksi, serta menjadi wujud komitmen pembangunan berkelanjutan karena pembangunan CCS tersebut diharapkan dapat mengurangi emisi CO2 hingga sebesar 90%. Selain itu, proyek tersebut juga diharapkan dapat menjadi proyek CCS yang dapat beroperasi pertama kali.

     

  • Sektor Tambang Lagi Banyak Tantangan, Ini yang Mesti Dilakukan

    Sektor Tambang Lagi Banyak Tantangan, Ini yang Mesti Dilakukan

    Jakarta

    Sektor industri pertambangan belakangan ini tengah menghadapi tantangan yang berat, mulai dari tren penurunan harga hingga adanya tekanan operasional akibat lonjakan biaya bahan bakar.

    Menyikapi kondisi tersebut, VP Marketing PT Pertamina Lubricants Nugroho Setyo Utomo mengatakan pelaku industri tambang perlu mengoptimalkan teknologi untuk meningkatkan produktivitasnya. Menurutnya, transformasi digital, manajemen alat berat berbasis data, dan teknologi pelumasan canggih penting dalam menciptakan operasi tambang yang lebih efisien, aman, dan berkelanjutan.

    Hal tersebut diungkapkannya dalam seminar teknis terkait Optimalisasi Efisiensi di Pertambangan Batubara: Strategi dan Teknologi untuk Peningkatan Produktivitas yang digelar yang digelar PT Pertamina Lubricants di Novotel Balikpapan beberapa waktu lalu.

    Nugroho menjelaskan bahwa dari hasil seminar tersebut menyebutkan bahwa salah satu komponen utama penyumbang tingginya operasional industri batubara adalah pengoperasian armada dan alat berat.

    “Efisiensi operasional tidak lagi hanya soal mengurangi biaya, tapi tentang bagaimana kita merancang ulang proses kerja dengan pendekatan yang lebih cerdas, digital, dan terintegrasi,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (31/7/2025).

    Nugroho juga menyampaikan bahwa pelumas berkualitas tinggi juga memiliki peran vital dalam mendukung efisiensi dan kinerja alat berat. Teknologi pelumasan modern bukan hanya menjaga stabilitas mesin dalam berbagai kondisi kerja ekstrem, tetapi juga membantu memperpanjang masa pakai komponen dan mengurangi frekuensi perawatan.

    Ia mengatakan selama ini pelumas mungkin hanya menyumbang 3% dari total biaya pemeliharaan, namun memiliki peran krusial dalam mengendalikan hingga 70% kegagalan mekanis yang dapat dicegah. Pasalnya sebagian besar kegagalan mesin justru disebabkan oleh kesalahan dalam pemilihan dan penggunaan pelumas (43%) serta kesalahan perakitan dan penyelarasan komponen (27%).

    “Dengan sistem pelumasan yang dikelola dengan baik, perusahaan dapat meminimalkan kerusakan, mengurangi downtime, dan meningkatkan keandalan serta efisiensi operasional secara signifikan,” katanya.

    Sementara itu, Head of Tire Engineer dari PT Masabaru Gunapersada Andri Heryadi menambahkan pentingnya optimalisasi ban armada dan alat berat sebagai salah satu komponen strategis. Menurutnya overload yang umum terjadi di lapangan menyebabkan umur ban berkurang hingga 30%.

    “Solusinya adalah dengan penggunaan ban berkapasitas lebih tinggi dan penerapan teknologi iTrack untuk memantau tekanan, suhu, dan distribusi beban secara langsung. Hasilnya, umur pakai ban meningkat, risiko kecelakaan menurun, dan efisiensi keseluruhan dapat dijaga,” katanya.

    Tonton juga video “Tak Berizin, Pertambangan Pasir di Pulau Citlim Riau Dihentikan KKP” di sini:

    (acd/acd)

  • Bahlil Tiba-tiba ke Kantor Sri Mulyani, Bahas Apa?

    Bahlil Tiba-tiba ke Kantor Sri Mulyani, Bahas Apa?

    Jakarta

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyambangi kantor Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Keduanya melakukan pertemuan kurang lebih sekitar dua jam.

    Usai pertemuan, Bahlil mengatakan kedatangannya untuk menyaksikan perjanjian kerja sama (PKS) terkait cara meningkatkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) di sektor mineral dan batu bara (minerba) maupun minyak dan gas (migas). Penandatanganan dilakukan antara Direktorat Jenderal Minerba Kementerian ESDM, SKK Migas dan Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan.

    “Tadi kita membahas beberapa program-program pemerintah dengan ibu Menkeu. Pertama bagaimana meningkatkan PNBP baik dari sektor minerba maupun dari migas. Kedua bagaimana tukar informasi data perjanjian kerja sama antara Dirjen Minerba dan DJP, kemudian dari SKK migas juga,” kata Bahlil di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (31/7/2025).

    Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Anggito Abimanyu menambahkan perjanjian kerja sama dilakukan untuk pertukaran data atau informasi sampai dengan penagihan bersama terkait PNBP di sektor minerba dan migas.

    “Antara DJP dan Dirjen Minerba, juga DJP dengan SKK Migas dalam rangka untuk pertukaran data, pertukaran informasi, melakukan joint analysis, sampai dengan penagihan bersama,” beber Anggito.

    Sementara itu, Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengatakan pertemuan juga sempat membahas insentif yang bisa diberikan untuk mengundang investasi dan meningkatkan produksi migas. Sayangnya tidak disampaikan insentif apa yang kemungkinan bisa diberikan.

    “Untuk mengoptimalkan penerimaan negara terutama dari sektor pajak dan insentif yang bisa diberikan untuk membuat stimulus, buat undang investasi dan produksi migas,” bebernya.

    Sebagai informasi, realisasi PNBP sektor ESDM pada 2024 melebihi target hingga 115% atau sebesar Rp 269,6 triliun. Secara rinci, subsektor minerba menyumbang kontribusi terbesar yakni 52,1% dari total PNBP sektor ESDM, senilai 140,5 triliun. Subsektor migas menyusul sebesar Rp 110,9 triliun, kemudian EBTKE Rp 2,8 triliun dan sektor lainnya sebesar Rp 15,4 triliun.

    Tonton juga video “Pramono Punya Panggilan untuk Bahlil: Adinda Ketum Menteri” di sini:

    (acd/acd)

  • Siapa Robeli yang Disebut-sebut Bakal Serbu Mal di RI?

    Siapa Robeli yang Disebut-sebut Bakal Serbu Mal di RI?

    Jakarta

    Di tengah ramainya istilah rombongan jarang beli alias Rojali dan rombongan hanya nanya atau Rohana, kini muncul istilah baru yakni Robeli atau rombongan benar-benar beli. Namun siapa yang dimaksud sebagai Robeli itu?

    Ketua Bidang Perdagangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Anne Patricia Sutanto menyebut Robeli sebagai simbol optimisme akan meningkatnya daya beli masyarakat berkat pertumbuhan ekonomi nasional ke depan. Apalagi jika cita-cita pertumbuhan ekonomi Presiden Prabowo Subianto sebesar 8% per tahun dapat benar tercapai.

    “Bapak Presiden kan keinginannya adalah growth Indonesia 8% per tahun. Kalau kita growth-nya tiap tahun 8% harusnya Rohana atau Robeli?” ucap Anne kepada detikcom, ditulis Kamis (31/7/2025).

    Meski begitu, menurutnya kondisi ini baru bisa tercapai jika industri-industri dalam negeri, khususnya sektor padat karya dapat terus berkembang dan memiliki daya saing. Sebab melalui sektor padat karya inilah banyak lapangan pekerjaan bisa tercipta yang secara langsung akan meningkatkan daya beli masyarakat.

    Dalam hal ini Anne menekankan pentingnya peran pemerintah yang bekerja sama dengan para pelaku usaha guna menjaga daya saing industri dalam negeri. Dengan begitu Indonesia dapat menarik investasi, membuka lapangan kerja, dan memperkuat daya beli masyarakat.

    “Nah dengan adanya kemungkinan itu, Robeli bisa atau ada kemungkinan tercapai, dan kalau Robeli itu tercapai retail juga akan sangat berdaya saing. Karena pengunjung bukan hanya mengelus-elus, membelai-belai, memfoto-foto atau hanya lihat-lihat, tapi benar-benar membeli,” terangnya.

    Sementara itu, Ketua Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budiharjo Iduansjah mengatakan mereka yang bisa menjadi rombongan benar-benar beli atau Robeli pastilah yang memiliki kemampuan finansial lebih. Misal masyarakat kelas menengah atas hingga turis mancanegara yang datang berkunjung ke Tanah Air.

    “Yang pasti beli ya yang punya duit. Ditanya yang rombongan pasti beli, ya yang orang kaya, orang menengah atas, yang turis, yang ada dana,” ucapnya.

    Masalahnya menurut Budiharjo saat ini banyak orang kaya atau menengah atas di Indonesia yang memilih belanja di luar negeri daripada di pusat-pusat perbelanjaan Tanah Air. Kondisi ini bisa disebabkan oleh sejumlah faktor seperti ketersediaan barang yang kurang lengkap karena perizinan sulit hingga mahalnya harga barang karena ongkos modal hingga operasional yang tinggi.

    Belum lagi saat ini menurutnya salah satu penyebab banyaknya Rohana dan Rojali di mal-mal Indonesia adalah karena mereka sudah membeli produk yang dibutuhkan mulai dari peralatan rumah tangga sampai fesyen secara online. Sehingga dengan adanya perbaikan regulasi, masyarakat kelas menengah atas mau kembali belanja di dalam negeri.

    “Kalau bisa diperbaiki online itu bersaing sama offline, fair budget, fair masuk import barang. Kami impor resmi jual di toko, tapi yang sebelah juga harus resmi, nggak boleh,” terang Budiharjo.

    “Jadi romongan pasti beli itu, satu menengah atas yang nggak keluar negeri karena di Indonesia barangnya ada. Mereka punya uang, mereka makan di mal belanja di mal. Makanya dikerahkan oleh kita belanja di Indonesia saja. Nah kalau turis datang ke Indonesia, datang makan, belanja di pasar malam, belanja di mal, itu juga punya duit,” sambungnya.

    Tonton juga video “Analisis Fenomena Rojali yang Kini Eksis” di sini:

    (igo/fdl)

  • Harga Referensi CPO Naik, Biji Kakao Malah Merosot – Page 3

    Harga Referensi CPO Naik, Biji Kakao Malah Merosot – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Harga Referensi (HR) minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) periode Agustus 2025 ditetapkan sebesar USD 910,91 per metrik ton (MT). Untuk penetapan Bea Keluar (BK) dan tarif Badan Layanan Umum Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BLU BPDP-KS), atau biasa dikenal sebagai pungutan ekspor (PE).

    Nilai ini meningkat USD 33,02 atau 3,76 persen dari harga referensi minyak sawit mentah (HR CPO) periode Juli 2025, yang tercatat sebesar USD 877,89 per metrik ton.

    Penetapan HR tersebut tercantum dalam Keputusan Menteri Perdagangan (Kepmendag) Nomor 1694 Tahun 2025 tentang HR CPO yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Layanan Badan Layanan Umum Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit. Regulasi ini berlaku untuk 1-31 Agustus 2025.

    Sementara itu, BK CPO periode Agustus 2025 merujuk pada Kolom Angka 6 Lampiran Huruf C Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 38 Tahun 2024, sebesar USD 74 per metrik ton. Kemudian, PE CPO periode Agustus 2025 merujuk pada Lampiran I PMK Nomor 30 Tahun 2025, yaitu sebesar 10 persen dari HR CPO periode Agustus 2025 atau menjadi USD 91,0912 per metrik ton.

    “Saat ini, HR CPO naik menjauhi ambang batas sebesar USD 680 per MT. Merujuk pada PMK yang berlaku. Pemerintah mengenakan BK CPO sebesar USD 74 per MT dan PE CPO sebesar 10 persen dari HR CPO periode Agustus 2025, yaitu sebesar USD 91,0912 per MT untuk periode Agustus 2025,” papar Plt Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Tommy Andana, Kamis (31/7/2025).

    Tommy memaparkan, sumber penetapan HR CPO diperoleh dari rerata harga selama 25 Juni–24 Juli 2025 pada bursa CPO di Indonesia yang sebesar USD 857,24 per MT, bursa CPO di Malaysia sebesar USD 964,59 per MT, dan harga port CPO Rotterdam sebesar USD 1.179,79 per MT.