Jenis Media: Ekonomi

  • PT Timah Cetak Laba Bersih Rp 300 M di Semester I

    PT Timah Cetak Laba Bersih Rp 300 M di Semester I

    Jakarta

    PT Timah Tbk membukukan laba bersih Rp 300,07 miliar di semester I 2025. Angka tersebut 93% dari target Rp 322,64 miliar.

    Dalam laporan keuangan konsolidasian untuk semester I 2025, PT Timah mencatat pendapatan sebesar Rp 4,22 triliun, dengan beban pokok pendapatan sebesar Rp 3,37 triliun. Perseroan membukukan laba usaha sebesar Rp 380 miliar dan EBITDA mencapai Rp 838 miliar. Dari sisi neraca, total aset perseroan tercatat sebesar Rp 12,33 triliun, dengan liabilitas sebesar Rp 5,03 triliun dan ekuitas sebesar Rp 7,29 triliun.

    Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, Fina Eliani mengatakan kinerja tersebut didukung oleh stabilisasi harga logam timah di London Metal Exchange (LME) dengan rata-rata US$ 32.116 per metrik ton, naik 9,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal ini didukung oleh keterbatasan pasokan global dan peningkatan ekspor Indonesia sebesar 177% secara tahunan (yoy) dalam enam bulan pertama 2025.

    Fina mengatakan penjualan logam timah domestik sebesar 8% dan ekspor logam timah sebesar 92% dengan 6 besar negara tujuan ekspor meliputi Jepang 20%, Korea Selatan 19%, Singapura 16%, Belanda 10%, Italia 5%, dan India 4%. Ia mengatakan PT Timah berhasil mempertahankan profitabilitas dan stabilitas keuangan, serta terus mendorong efisiensi di seluruh lini operasional.

    “Strategi efisiensi biaya, penurunan utang berbunga, serta penguatan pengelolaan arus kas menjadi kunci dalam menjaga kinerja keuangan tetap stabil,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (1/8/2025).

    PT Timah mencatatkan produksi bijih timah sebesar 6.997 ton Sn, sedangkan produksi logam mencapai 6.870 metrik ton. PT Timah terus berupaya untuk meningkatkan kinerja produksi dengan mengimplementasikan sejumlah langkah strategis seperti peningkatan jumlah tambang darat dan melakukan bor pandu arah penggalian pada blok rencana kerja.

    Sedangkan untuk penambangan laut, perseroan juga mengupayakan penambahan kerja sama Kapal Isap Produksi (KIP), pengolahan Sisa Hasil Pengolahan KIP maupun Ponton Isap Produksi dan penggunaan bor pandu menggunakan 1 unit kapal bor pada masing-masing area produksi (Area Bangka Utara, Area Bangka Selatan dan Area Kundur) untuk meningkatkan confident level dan efektifitas penggalian.

    “Perseroan terus berupaya mengoptimalkan volume produksi melalui peningkatan sumber daya dan cadangan, penambahan armada produksi dan jumlah tambang, pengamanan wilayah Izin Usaha Pertambangan, serta transformasi proses bisnis agar dapat mencapai target sebagaimana yang telah ditetapkan Perseroan.” ujar Fina.

    Lebih lanjut Fina menjelaskan, perseroan telah menetapkan target tahun 2025 yaitu produksi bijih timah sebesar 21.500 ton Sn, produksi logam timah sebesar 21.545 metrik ton, dan penjualan logam timah sebesar 19.065 metrik ton.

    Lihat juga Video: Korupsi Pengelolan Timah Rp 300 T, Alwin Albar Divonis 10 Tahun Bui

    (acd/acd)

  • BPS: Beras hingga tomat penyumbang utama inflasi bulanan Juli 2025

    BPS: Beras hingga tomat penyumbang utama inflasi bulanan Juli 2025

    penyumbang inflasi bulanan terbesar adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan inflasi sebesar 0,74 persen

    Jakarta (ANTARA) – Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini menyampaikan sejumlah komoditas pangan, termasuk beras, tomat, bawang merah, cabai rawit dan telur ayam ras, menjadi kontributor terbesar inflasi bulanan Juli 2025.

    “Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan inflasi sebesar 0,74 persen dan memberikan andil inflasi sebesar 0,22 persen,” ujarnya di Jakarta, Jumat.

    Ia menuturkan bahwa beras menjadi salah satu komoditas yang dominan mendorong inflasi pada kelompok pengeluaran tersebut dengan andil inflasi sebesar 0,06 persen.

    Sementara tomat dan bawang merah memberikan andil inflasi masing-masing sebesar 0,05 persen, cabai rawit sebesar 0,04 persen, serta telur ayam ras sebesar 0,02 persen.

    Bensin dan biaya sekolah dasar merupakan komoditas lain di luar kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau yang juga menjadi penyumbang terbesar terhadap inflasi bulanan Juli 2025 dengan andil masing-masing sebesar 0,03 persen dan 0,02 persen.

    “Selain itu, masih terdapat juga komoditas yang masih memberikan andil deflasi pada Juli 2025 ini, yaitu seperti tarif angkutan udara dengan andil deflasi sebesar 0,03 persen,” kata Pudji.

    Sedangkan menurut komponen, ia menyatakan kenaikan inflasi bulanan pada Juli 2025 terutama didorong oleh inflasi komponen harga bergejolak.

    Ia menuturkan komponen tersebut mengalami inflasi sebesar 1,25 persen dan memberikan andil inflasi terbesar, yakni sebesar 0,20 persen.

    “Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi pada komponen harga bergejolak ini adalah beras, tomat, bawang merah dan cabai rawit,” ucap Pudji.

    Komponen dengan andil inflasi bulanan terbesar selanjutnya adalah komponen inti yang mengalami inflasi sebesar 0,13 persen dengan andil sebesar 0,08 persen.

    Ia mengatakan komoditas yang dominan memberikan andil inflasi pada komponen tersebut adalah biaya sekolah dasar, biaya sekolah menengah pertama, biaya sekolah menengah atas, biaya bimbingan belajar dan biaya taman kanak-kanak.

    Sedangkan komponen harga diatur pemerintah mengalami inflasi sebesar 0,09 persen dengan andil sebesar 0,02 persen.

    “Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi pada komponen harga diatur pemerintah ini adalah bensin, bahan bakar rumah tangga dan sigaret kretek mesin,” imbuh Pudji Ismartini.

    BPS melaporkan terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,27 pada Juni 2025 menjadi 108,60 pada Juli 2025, atau inflasi sebesar 0,3 persen secara bulanan (month-to-month/mtm) pada Juli 2025.

    Pewarta: Uyu Septiyati Liman
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Rupiah Terpuruk Lagi Hari Ini 1 Agustus 2025, Tembus Level Segini – Page 3

    Rupiah Terpuruk Lagi Hari Ini 1 Agustus 2025, Tembus Level Segini – Page 3

    Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) turun 23 poin atau 0,14% menjadi 16.428 pada perdagangan Kamis (31/7/2025). Rupiah sempat di posisi 16.405 per dolar AS.

    Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede menuturkan, pelemahan rupiah dipengaruhi sikap pasar yang mencerna keputusan kebijakan terbaru Federal Reserve (The Fed) dalam Federal Open Market Committee (FOMC) Juli 2025.

    “Seperti yang diantisipasi, Fed mempertahankan suku bunga kebijakan tidak berubah pada 4,25-4,50 persen,” kata dia seperti dikutip dari Antara di Jakarta, Kamis.

    The Fed merevisi prospek ekonomi AS dengan mencatat data terbaru menunjukkan moderasi dalam aktivitas ekonomi selama paruh pertama tahun ini, bergeser dari karakterisasi pertumbuhan sebelumnya sebagai “solid”.

    Dalam FOMC, Christopher Waller dan Michelle Bowman selaku dua pejabat The Fed mendukung penurunan suku bunga pada Juli 2025 yang sempat meningkatkan ekspektasi pasar atas potensi penurunan suku bunga pada September 2025.

    Namun, rilis data ekonomi AS baru-baru ini mendominasi sentimen pasar. Perekonomian AS tumbuh 3,0 persen quartal to quartal (QtQ) pada kuartal kedua 2025, melampaui perkiraan konsensus sebesar 2,4 persen QtQ.

    “Kekuatan pasar tenaga kerja juga berlanjut, dengan laporan Automatic Data Processing (ADP) menunjukkan peningkatan lapangan kerja yang lebih besar dari perkiraan, yaitu 104 ribu pada Juli 2025,” kata Josua.

     

  • Bukti Kelas Menengah Makin Tahan Belanja: Bawa Bekal ke Kantor!

    Bukti Kelas Menengah Makin Tahan Belanja: Bawa Bekal ke Kantor!

    Jakarta

    Daya beli masyarakat Indonesia disebut-sebut terus melemah. Kini, belanja di pusat perbelanjaan bukan lagi rutinitas mingguan, melainkan jadi ajang cuci mata semata. Fenomena Rojali alias rombongan jarang beli dan Rohana atau rombongan hanya nanya makin sering terlihat di mal dan gerai-gerai besar.

    Ekonom senior INDEF, Tauhid Ahmad, menyebut sinyal penurunan daya beli bisa dilihat dari perubahan perilaku masyarakat sehari-hari. Salah satu yang paling nyata adalah bagaimana orang kini semakin cermat dan hemat dalam mengatur pengeluaran-bahkan untuk urusan makan.

    Menurutnya, banyak pekerja yang kini lebih memilih membawa bekal dari rumah atau membeli makanan di tempat yang lebih murah untuk dibawa ke kantor. Makan langsung di restoran, apalagi di dalam mal, mulai dianggap sebagai kemewahan yang harus ditekan.

    “Ujung-ujungnya karena memang mereka nggak punya dana. Harga yang ditawarkan lebih mahal dari kemampuan mereka. Harga makanan di mal itu kan selisihnya jauh dibanding kalau kita bawa sendiri dari rumah,” ujar Tauhid kepada detikcom, Jumat (1/8/2025).

    “Misalnya, ayam goreng di mal saja bisa Rp 30.000-40.000, sementara di warung dekat rumah cuma Rp 15.000 sudah kenyang. Itu kan beda banget,” tambahnya.

    Fenomena bawa bekal ini, kata Tauhid, bukan cuma terjadi di kalangan pekerja, tapi juga mahasiswa. Ia menyaksikannya langsung dari keseharian para mahasiswanya.

    “Saya punya mahasiswa yang cerita, ‘Pak, saya bawa makan sendiri atau beli di warung murah lalu dibawa, daripada mampir ke mal atau tempat makan mahal. Beda Rp 10.000-15.000, Pak’. Itu sudah bentuk penghematan nyata,” tuturnya.

    Tauhid menjelaskan, dalam kondisi daya beli menurun, masyarakat otomatis akan memutar otak untuk mengurangi pengeluaran. Dan yang paling mudah disesuaikan tentu saja adalah bujet makan sehari-hari.

    “Dalam situasi seperti ini, strategi mereka ya klasik: kencangkan ikat pinggang. Itu akan selalu dilakukan,” tegasnya.

    Lihat juga Video: Analisis Fenomena Rojali yang Kini Eksis

    (igo/fdl)

  • Tarif MRT, LRT, KRL Hanya Rp 80

    Tarif MRT, LRT, KRL Hanya Rp 80

    Jakarta

    Pemerintah menyiapkan hadiah spesial bagi masyarakat di Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2025. Ongkos naik transportasi umum di wilayah Jakarta dan sekitarnya bakal super murah, hanya Rp 80 sekali jalan!

    Wakil Menteri Sekretaris Negara Juri Ardiantoro mengumumkan bahwa tarif ini berlaku untuk berbagai moda angkutan publik di Jakarta. Mulai dari KRL Commuter Line, MRT Jakarta, LRT Jakarta, LRT Jabodebek, hingga JakLingko akan menerapkan tarif seragam cuma Rp 80.

    “Di Hari Kemerdekaan akan ada hadiah untuk rakyat. Semua angkutan massal publik di Jakarta seperti JakLingko, MRT, LRT, KRL tarifnya hanya Rp 80,” kata Juri dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Jumat (1/8/2025).

    Kebijakan tarif murah ini bertujuan untuk memberikan semangat kebersamaan dan kebahagiaan kepada masyarakat dalam merayakan ulang tahun ke-80 Republik Indonesia. Diskon berlaku satu hari penuh pada 17 Agustus 2025.

    Tak hanya sektor transportasi, pesta diskon juga akan hadir di sektor ritel. Pemerintah menggandeng pelaku usaha ritel modern dan pusat perbelanjaan untuk menggelar Diskon Belanja Nasional hingga 80%.

    “Hadiah kemerdekaan lainnya adalah diskon belanja nasional sampai 80%. Ini akan berlangsung selama bulan kemerdekaan dan diinisiasi pelaku usaha ritel modern dan pusat perbelanjaan,” lanjut Juri.

    Dengan program ini, pemerintah berharap masyarakat semakin antusias merayakan kemerdekaan dan perekonomian nasional khususnya sektor konsumsi bisa ikut terdongkrak. Diskon transportasi dan belanja ini juga menjadi bagian dari perayaan nasional menuju Indonesia Emas 2045.

    Lihat juga Video: Ada HUT ke-79 Bhayangkara, Tarif TJ, MRT, LRT Jakarta Rp 1 Hari Ini

    (hal/rrd)

  • BPS: Inflasi Tahunan Naik Jadi 2,37% di Juli 2025 – Page 3

    BPS: Inflasi Tahunan Naik Jadi 2,37% di Juli 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahunan (year on year) pada Juli 2025 sebesar 2,37%. Angka ini mengalami kenaikan dari inflasi tahunan Juni 2025.

    Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini menyampaikan inflasi tahunan ini dicatat karena adanya kenaikan indeks harga konsumen menjadi 108,60 pada Juli 2025.

    “Secara year-on-year, pada Juli 2025 terjadi inflasi sebesar 2,37% atau terjadi kenaikan indeks harga konsumen dari 106,09 pada Juli 2024 menjadi 108,60 pada Juli 2025,” kata Pudji dalam konferensi pers Berita Resmi Statistik, di Jakarta, Jumat (1/8/2025).

    Mengutip data historis, inflasi tahunan Juli 2025 ini lebih tinggi ketimbang inflasi tahunan Juni 2025 sebesar 1,87%. Angka ini pun lebih tinggi dari inflasi tahunan pada Juli 2024 lalu dengan 2,13%

    Berdasarkan kelompok pengeluarannya, kata Pudji, inflasi tahunan ini utamanya didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami inflasi sebesar 3,75% dan memberikan andil inflasi Indonesia sebesar 1,08%.

    “Komoditas dengan andil inflasi terbesar pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau ini adalah bawang merah, tomat, dan beras,” ucap dia.

    Komoditas yang memberikan andil inflasi cukup dominan adalah emas perhiasan, tarif air minum, pam, nasi dengan lauk, dan bahan bakar rumah tangga.

     

  • Mitra Angkasa Sejahtera bidik penjualan Rp160 miliar tahun ini

    Mitra Angkasa Sejahtera bidik penjualan Rp160 miliar tahun ini

    Jakarta (ANTARA) – PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk (kode saham BAUT), perusahaan distribusi produk mur dan baut berskala nasional, membidik nilai penjualan sebesar Rp160 miliar pada 2025.

    Hingga akhir Juni, perusahaan telah membukukan penjualan senilai Rp61 miliar. Kinerja pada semester II diekspektasi lebih tinggi seiring mulai bergulirnya kembali berbagai proyek pembangunan nasional maupun swasta.

    “Kami melihat indikator positif sejak awal semester II 2025 yang menunjukkan mulai bergeraknya aktivitas ekonomi, termasuk dari sektor swasta maupun pemerintahan,” ujar Direktur PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk Simon Hendiawan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

    Perusahaan sebelumnya sempat menghadapi tantangan akibat pengurangan belanja negara di sektor infrastruktur lebih dari 70 persen, yang berdampak pada turunnya permintaan mur dan baut hingga lebih dari 20 persen pada 2024.

    Namun, pasar utama BAUT masih ditopang sektor konstruksi yang dinilai akan terus tumbuh dalam 3-5 tahun ke depan.

    Sektor manufaktur furnitur, alat elektronik, hingga pertanian dan kereta api disebut juga menjadi kontributor penjualan yang signifikan.

    Maka, guna menjaga kelangsungan bisnis, BAUT mengusung berbagai strategi utama. Misalnya, dengan memperluas jaringan distribusi, meningkatkan efektivitas tim penjualan dengan fokus pada end-user, serta membuka outlet baru pada kuartal III/IV 2025.

    Selain itu, BAUT memasarkan produk-produk dengan margin optimal dan menjalankan efisiensi melalui pendekatan right sizing, menyesuaikan struktur tenaga kerja dengan kebutuhan aktual.

    “Meski bukan produsen, strategi digitalisasi tetap menjadi pilar penting perusahaan, BAUT telah mengimplementasikan sistem internal YAPOS, yang mengonsolidasikan proses penjualan, manajemen gudang, hingga aktivitas tim lapangan. Sistem ini membantu pengambilan keputusan berbasis data secara cepat dan tepat,” ujar dia.

    BAUT juga menargetkan keterlibatan dalam sejumlah proyek strategis nasional tahun ini, seperti pembangunan smelter, sistem pengolahan air limbah, kawasan industri (Kendal, Demak, Batam, JIIPE Gresik, PIER Pasuruan), hingga proyek jalan tol dan bandara. Di sisi ritel, BAUT juga memasok produk untuk jaringan Mr. DIY di seluruh Indonesia.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Wanita Ini Raup Puluhan Juta Sulap Limbah Jadi Perhiasan, Kok Bisa?

    Wanita Ini Raup Puluhan Juta Sulap Limbah Jadi Perhiasan, Kok Bisa?

    Jakarta

    ‘If you are doing what you love, its all worth it’. Kalimat sederhana namun punya makna mendalam bagi Zara Tentriabeng, wanita yang berhasil menyulap limbah menjadi aksesoris bernilai seni tinggi dan menghasilkan puluhan juta per bulan.

    Bisnis yang ia beri nama Hexagon ini lahir dan bertumbuh sejak tahun 2014 silam. Hexagon menjual berbagai macam produk perhiasan berupa anting, gelang, kalung. Uniknya, produk tersebut dibuat dari campuran warna yang diambil dari make up yang sudah kedaluwarsa.

    Zara memulai bisnisnya setelah resign dari pekerjaannya di salah satu perusahaan alas kaki (footwear). Setelah itu, ia mengumpulkan modal sekitar Rp 10 juta untuk mendirikan salah satu bisnis impiannya dengan prinsip ‘turn waste into love’.

    Wanita Ini Raup Puluhan Juta dari Sulap Limbah Jadi Perhiasan, Kok Bisa? Foto: Dok. Pribadi

    Make Up Bekas Jadi Pewarna

    Awalnya, Hexagon menggunakan bahan dari laser cut acrylic dan laser cut kayu yang sudah didaur ulang atau recycle. Seiring berjalannya waktu, tepatnya pada 2020, Zara mulai memanfaatkan make up yang sudah kedaluwarsa sebagai campuran warna perhiasannya.

    “Perhiasan kita dibuat dari campuran warna yang diambil dari make up yang sudah kedaluwarsa, dari eye shadow, blush on, bronzer. Jadi, bubuknya itu kita campur ke polymer clay-nya. Jadi produk kita itu somewhat sustainable,” kata Zara, kepada detikcom, Kamis (31/7/2025).

    Inspirasi awal Zara memutuskan untuk memanfaatkan produk tersebut karena melihat banyak sekali limbah makeup yang tidak terpakai dan berpotensi merusak lingkungan. Berbekal rasa keingintahuan, ia pun mencoba berinovasi dengan media baru.

    “Sebagai designer juga kan saya bosen ya medianya itu terus, akrilik, laser cut kayu, sempat juga waktu itu tutup botol plastik. Nah, ketika 2020 saya lihat ada media namanya polymer clay dan sempat belajar sebentar,” ujarnya.

    Wanita Ini Raup Puluhan Juta dari Sulap Limbah Jadi Perhiasan, Kok Bisa? Foto: Dok. Pribadi

    Zara mencoba mempelajari hal tersebut lewat YouTube, kemudian menemukan bahwa pigmen warna bisa diambil dari pewarna bubuk. Ia kemudian memutar otak untuk mencari hal apa yang sejalan dengan produk perhiasan buatannya yang berbahan dasar produk daur ulang.

    Sampai akhirnya, Zara mencoba menggunakan make up bubuk yang sudah kedaluwarsa dan mendapatkan hasil pewarnaan yang bagus. Konsumen pun memberikan respons positif atas inovasi yang dilakukannya, hingga akhirnya produk tersebut terus dikembangkan hingga saat ini.

    “Pertama-tama (dapat suplai bahan baku make up kedaluwarsa) punya ibu sama ipar saya. Cuma sekarang sering dapat donasi ya dari customer saya,” kata dia.

    Namun perjalanannya tidaklah mudah. Kala pandemi datang, Hexagon sempat membukukan nol penjualan dalam dua bulan. Meski begitu, Zara percaya akan selalu ada berkah di setiap bencana, di mana saat itulah ide menjual perhiasan berbahan pewarna makeup kedaluwarsa muncul.

    Zara juga mulai mengembangkan produk-produk lainnya untuk terus mempertahankan bisnisnya, salah satunya dengan menjual tali masker berbahan polymer clay dari limbah makeup tersebut. Usahanya pun perlahan-lahan mulai bangkit kembali.

    Omzet Puluhan Juta Per Bulan

    Foto: Dok. Pribadi

    Kini, Hexagon telah tumbuh menjadi produsen perhiasan berbahan dasar limbah yang berhasil menembus pasar luar negeri. Beberapa negara menjadi sasaran ekspor Hexagon, mulai dari Jepang, Australia, hingga ke Chicago, Amerika.

    Hexagon menjual beragam perhiasan, mulai dari anting, gelang, dan kalung. Harganya pun bervariasi, mulai dari Rp 175.000-250.000 untuk produk kecil seperti anting. Sedangkan kalung bisa mencapai Rp 1 juta, bergantung pada kompleksitas desain.

    Omzet Hexagon juga melesat, dari yang semula hanya sekitar Rp 5-6 jutaan per bulan di masa awal beroperasi, kini mampu menembus belasan bahkan puluhan juta per bulannya.

    “Alhamdulillah kita sekarang sudah sebulan tuh bisa sampai Rp 30 juta, tapi kalau misalnya kalau ada pameran. Kalau misalnya dibagi rata dalam setahun per bulan tuh sekarang kita udah alhamdulillah sekitar Rp 12-15 juta lah ya sebulan,” kata Zara.

    Selain itu, Hexagon juga menyasar pasar ekspat atau orang-orang asing yang tinggal di Indonesia. Zara mengatakan, perhiasan buatannya sangat digemari oleh orang-orang Jepang, Eropa, hingga Amerika Latin. Hal ini juga dimanfaatkannya sebagai strategi dalam menghadapi kondisi perekonomian yang kini tengah gonjang-ganjing.

    “Jadi kalau misalnya ikut bazar kita harus cari bazar yang memang pembelinya itu ekspat. Jadi saya bekerja sama-sama banyak banget EO bazar yang memang kayak mereka menyentuh komunitas ekspat,” ujar dia.

    Bukan hal mudah bagi Zara untuk menjaga Hexagon lebih dari 10 tahun. Meski badai berkali-kali menerpa, namun ia tetap tidak menyerah dan terus berusaha mengerjakan yang ia sukai.

    Ia juga menyampaikan pesan untuk masyarakat yang ingin mengikuti jejaknya, mengikuti kata hati dengan keluar dari pekerjaan dan menggeluti bidang yang disukainya. Satu hal yang paling penting ialah semangat dan jangan pernah menyerah.

    “Do what you love. Kalau cuma mau ikut-ikut mendingan jangan. Mendingan terima UMR kalo ikut-ikut doang, karena punya usaha sendiri steps-nya banyak, tapi if you are doing what you love its all worth it,” kata Zara.

    Lihat juga Video: Berkah Minyak Jelantah

    Halaman 2 dari 2

    (shc/ara)

  • Kemenhub Keluarkan Aturan Baru Kapal Penyeberangan, Begini Respons Pengusaha

    Kemenhub Keluarkan Aturan Baru Kapal Penyeberangan, Begini Respons Pengusaha

    Jakarta

    Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap) menyatakan dukungan terhadap upaya pemerintah meningkatkan keselamatan pelayaran. Namun, Gapasdap mengingatkan agar kebijakan yang diambil tetap adil, realistis, dan tidak mengganggu distribusi logistik nasional.

    Ketua Umum Gapasdap Khoiri Soetomo mengapresiasi terbitnya Surat Edaran SE-DJPL 22 Tahun 2025 dari Ditjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan. Ia menyebut kebijakan ini sebagai respons penting atas kecelakaan kapal penyeberangan yang baru-baru ini terjadi.

    “Keselamatan pelayaran adalah prioritas yang tidak bisa ditawar, namun implementasinya harus disertai dengan kesiapan sistem pendukung,” ujar Khoiri dalam keterangan tertulis, Jumat (1/8/2025).

    Khoiri memaparkan lima catatan penting untuk mendukung implementasi kebijakan keselamatan kapal tanpa menimbulkan masalah baru.

    Pertama, audit dan pembatasan operasional kapal sebaiknya dilakukan secara terukur dan bertahap. Ia menilai pelarangan mendadak dapat menimbulkan kekurangan armada, menghambat mobilitas masyarakat, dan mengganggu jalur logistik seperti di lintas Ketapang-Gilimanuk.

    Kedua, aturan pembatasan muatan 75% dinilai tidak bisa diterapkan secara seragam. Ia menekankan perlunya mempertimbangkan garis muat (Plimsoll Mark) dan hasil uji stabilitas masing-masing kapal agar kebijakan tidak merugikan operator dan efisiensi tetap terjaga.

    Ketiga, infrastruktur dermaga masih belum memadai. Menurut Gapasdap, keselamatan tidak cukup hanya dari sisi kapal, tetapi juga dermaga dan pelabuhan. Tanpa revitalisasi dermaga LCM menjadi moving bridge atau pembangunan breakwater, antrean dan kemacetan berisiko meningkat.

    Keempat, masa transisi dan pendampingan teknis wajib diberikan. Operator kapal membutuhkan waktu untuk menyesuaikan standar teknis baru. Karena itu, Gapasdap mendorong adanya tahapan transisi dan dukungan pembiayaan dari pemerintah.

    Kelima, pentingnya kolaborasi antar pemangku kepentingan. Gapasdap meminta diadakannya forum konsultasi resmi yang melibatkan pemerintah, asosiasi pengusaha, pengelola pelabuhan, BKI, dan pengguna jasa. Tujuannya, merumuskan kebijakan komprehensif yang mencakup keselamatan, kelaikan kapal, dan kelancaran logistik.

    Khoiri menegaskan komitmen Gapasdap dalam mendukung peningkatan keselamatan pelayaran, namun menolak jika seluruh beban kebijakan dibebankan kepada operator kapal.

    “Keselamatan tidak bisa hanya dibebankan ke operator. Infrastruktur, penegakan aturan muatan, dan transisi yang adil harus jadi perhatian utama agar tidak menimbulkan masalah baru yang merugikan masyarakat dan ekonomi nasional,” kata Khoiri.

    Ia optimistis jika semua pihak duduk bersama dan berkolaborasi, kebijakan keselamatan bisa diterapkan secara berkelanjutan dan memberi manfaat maksimal bagi Indonesia sebagai negara kepulauan.

    Lihat juga Video: Kapal Cepat Banyuwangi-Denpasar Mulai Beroperasi Hari Ini

    (rrd/rrd)

  • BPS: Impor Indonesia pada Juni 2025 capai 19,33 miliar dolar AS

    BPS: Impor Indonesia pada Juni 2025 capai 19,33 miliar dolar AS

    Peningkatan nilai impor secara tahunan didorong oleh kenaikan impor non-migas dengan andil kenaikan sebesar 9,94 persen

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia pada Juni 2025 mencapai 19,33 miliar dolar AS atau naik 4,28 persen dibandingkan dengan Juni 2024 yang sebesar 18,54 miliar dolar AS.

    Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan nilai impor migas sebesar 2,22 miliar dolar AS atau turun 32,07 persen secara tahunan, sementara nilai impor non-migas senilai 17,11 miliar dolar AS dan mengalami peningkatan secara tahunan sebesar 12,07 persen.

    “Peningkatan nilai impor secara tahunan didorong oleh kenaikan impor non-migas dengan andil kenaikan sebesar 9,94 persen,” kata Pudji di Jakarta, Jumat.

    Pada Juni 2025, terjadi peningkatan impor untuk golongan penggunaan barang konsumsi dan barang modal secara tahunan.

    Nilai impor barang konsumsi naik sebesar 1,18 persen, dari 1,78 miliar dolar AS pada Mei 2025, menjadi 1,80 miliar dolar AS.

    Nilai impor bahan baku penolong turun sebesar 2,74 persen, menjadi 13,35 miliar dolar AS pada 2025.

    Sedangkan barang modal sebagai pendorong utama peningkatan impor mengalami peningkatan sebesar 37,8 persen menjadi 4,18 miliar dolar AS.

    Total impor pada Januari-Juni 2025 mencapai 115,94 miliar dolar AS, meningkat 5,25 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    Tiga komoditas utama non-migas yang diimpor Indonesia pada Januari-Juni 2025, yaitu peralatan mekanis, mesin perlengkapan elektrik, serta kendaraan dan bagiannya.

    Sepanjang Januari-Juni 2025, nilai impor ketiga komoditas tersebut memberikan share sekitar 36,94 persen terhadap total impor non-migas Indonesia.

    Nilai impor komoditas utama mengalami peningkatan baik dari sisi nilai maupun dari sisi volume jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

    Nilai impor mesin atau peralatan mekanis sebesar 17,09 miliar dolar AS dengan volume 2,22 juta ton. Kemudian nilai impor mesin atau perlengkapan elektrik adalah sebesar 14,53 miliar dolar AS dengan volume 0,89 juta ton.

    Sementara nilai impor untuk kendaraan dan bagiannya adalah sebesar 5,35 miliar dolar AS dengan volume sebesar 0,80 juta ton.

    Tiga besar negara asal impor yakni Tiongkok, Jepang, dan Amerika Serikat dengan share sekitar 52,30 persen dari total impor non-migas Indonesia dalam periode Januari hingga Juni 2025.

    Impor non-migas dari Tiongkok mencapai 40,00 miliar dolar AS terdiri atas mesin dan peralatan mekanis, mesin dan perlengkapan elektrik, serta kendaraan dan bagiannya.

    Jepang tercatat 7,47 miliar dolar AS terdiri dari mesin dan peralatan mekanis, kendaraan dan bagiannya, serta besi dan baja.

    Dari Amerika Serikat nilai impor tercatat sebesar 4,87 miliar dolar AS, terdiri atas mesin dan peralatan mekanis, mesin dan perlengkapan elektrik, serta biji dan buah mengandung minyak.

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.