Jelang Tahun Baru 2025, Harga Barang di Nunukan Naik Drastis
Tim Redaksi
NUNUKAN, KOMPAS.com
–
Harga barang
di
pasar tradisional
Nunukan
, Kalimantan Utara, mengalami kenaikan menjelang
Tahun Baru 2025
.
Kenaikan harga ini disebabkan oleh dua kapal swasta yang biasa melayani rute pelayaran Nunukan–Sulawesi–Nusa Tenggara Timur yang sedang melakukan perawatan mesin.
Ketersediaan sembako dan barang pokok penting (Bapokting) di Nunukan sangat bergantung pada pasokan dari Sulawesi Selatan, Surabaya, dan Malaysia.
Dengan terhentinya operasional dua kapal swasta, yaitu KM Thalia dan KM Pantokrator, distribusi barang menjadi tersendat. Hal ini berdampak pada stok barang di pasaran.
“Kalau tidak ada kapal masuk Nunukan, otomatis barang-barang kebutuhan menjadi langka. Hari ini saja, stok lama semua yang dijual di pasar. Dan per hari ini, kenaikan barang sudah terjadi,” ujar Akbar, salah satu penjual di Pasar Sentral Inhutani, saat ditemui pada Kamis (26/12/2024).
Kenaikan harga terlihat pada sejumlah komoditas, termasuk daging ayam yang sebelumnya dijual dengan harga Rp 45.000–48.000 per kilogram, kini merangkak naik menjadi Rp 60.000–63.000 per kilogram.
“Jadi memang ikut hukum ekonomi saja kalau penjual. Barang susah didapat, kita naikan. Kalau stok banyak, ya harga dijual normal,” tambah Akbar.
Ia juga memperkirakan kenaikan
harga barang
pokok dan bahan pokok penting di Nunukan dapat berlangsung hingga minggu kedua Januari 2025.
Hal ini disebabkan oleh waktu yang dibutuhkan untuk perawatan kapal swasta, yang tentu saja menghambat pemasukan Bapokting ke daerah tersebut.
“Kalau barang-barang dagangan dikirim dengan kapal Pelni, dia masuk ke Palksa, dan biayanya tidak murah. Itulah kenapa pengangkutan barang dagangan pasar sangat bergantung dengan kapal swasta,” jelasnya.
Kenaikan harga juga dibenarkan oleh Hendrik, penjual palawija dan sayuran di Pasar Sentral Inhutani.
Ia melaporkan, harga tomat yang sebelumnya Rp 17.000 per kilogram, kini meningkat menjadi Rp 22.000 per kilogram.
“Stok lama semua kita jual. Stok cabai juga kosong. Mungkin sudah mulai susah kita dapat barang. Besok, masih ada kapal yang masuk terakhir. Dan pastinya harga jualnya tidak sama dengan hari ini,” tutup dia.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.