Polewali Mandar, Beritasatu.com – Menjelang Lebaran, pembuat dan penjual kue kering Fahmi Bakery and Cake di Jalan Haji Andi Depu, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat ini sudah mulai kebanjiran orderan.
Pekerja mulai sibuk memproduksi kue kering untuk Lebaran. Tingginya permintaan dari konsumen membuat perajin kue kering mengaku kewalahan hingga mereka terpaksa harus menambah jumlah karyawan dan bahkan harus lembur hingga malam hari untuk menyelesaikan pesanan konsumen.
Setiap hari perajin kue kering ini mampu memproduksi ratusan toples kue kering berbagai jenis varian. Hingga H-3 Lebaran, pembuat kue kering telah menerima order pesanan kue kering hingga ratusan toples.
Saat mendekati Lebaran omzetnya meningkat hingga 300 persen atau tiga kali lipat dari hari biasanya. Jika hari biasanya mereka hanya mampu memproduksi puluhan toples saja, tetapi mendekati Lebaran produksinya meningkat hingga 100 toples setiap hari.
Pembuatan kue kering di Fahmi Bakery and Cake di Jalan Haji Andi Depu, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat. – (Beritasatu.com/Muhammad Asyharuddin Arbab)
Kue kering yang diproduksi bermacam-macam jenis varian, seperti kue nastar, cokelat stik, palem sugar, lidah kucing, cokelat beng-beng, dan beberapa jenis varian lainnya tergantung permintaan konsumen. Umumnya kue kering yang paling banyak diminati konsumen adalah kue nastar, cokelat stik, beng-beng, dan kue yang berbahan dasar cokelat.
Harganya pun sangat terjangkau, mulai dari Rp 40.000 hingga Rp 50.000 per toples. Konsumen umumnya warga Polewali Mandar, tetapi ada juga pemesan yang berasal dari luar daerah seperti dari Kabupaten Mamuju, Majene, Pinrang, Kota Makassar, dan beberapa daerah lainnya.
Salah satu konsumen bernama Tika mengatakan sengaja membeli kue kering untuk kebutuhan Lebaran. Ia lebih memilih membeli kue Lebaran daripada harus membuat sendiri di rumah karena sibuk bekerja dan tidak mau repot.
“Saya lagi cari kue buat Lebaran. Saya lebih pilih beli karena lebih praktis dan banyak pilihan daripada harus bikin sendiri. Harganya juga tidak terlalu mahal, standar lah. Kue yang saya beli ini jenisnya lidah kucing,” kata Tika kepada wartawan.
Pembuatan kue kering di Fahmi Bakery and Cake di Jalan Haji Andi Depu, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat. – (Beritasatu.com/Muhammad Asyharuddin Arbab)
Menurutnya, ia lebih memilih belanja kue untuk kebutuhan di rumah karena ia tidak memiliki waktu untuk membuat sendiri lantaran sibuk bekerja.
“Saya beli karena lebih praktis. Saya beli sekitar tujuh toples hanya untuk kebutuhan di rumah saja,” ujarnya soal pesanannya kepada pembuat kue kering.
Sementara pemilik usaha kue kering Rusman toni mengatakan, saat mendekati bulan Ramadan omzetnya meningkat hingga 300% dibanding hari biasanya. “Sekitar 10 hari sebelum Lebaran biasanya sudah banyak permintaan jadi stok memang sudah siapkan untuk antisipasi. Bahkan saat malam Lebaran masih ada yang mencari,” ujarnya.
“Kalau menjelang Lebaran kami biasanya siapkan 100 toples lebih per hari, menjelang Lebaran itu bisa sampai 1.500 toples biasanya,” tambahnya..
Menurutnya, sistem penjualannya dipasarkan secara offline di galeri tokonya di Jalan Andi Depu serta secara online melalui akun media sosial.
“Kami juga biasanya mengirim keluar daerah karena kita juga jajakan kue di media online, jadi biasanya ada pesanan dari reseller kemudian mereka jual kembali,” uja Rusman Toni yang memiliki usaha pembuatan kue kering di Polman ini.