TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Rizky Agam Putra, anak almarhum Ilyas Abdurahman, bos rental mobil yang tewas ditembak oleh oknum prajurit TNI AL, menceritakan bagaimana petugas Polsek Cinangka menolak memberi pendampingan saat mereka meminta bantuan pendampingan untuk mengejar pelaku penggelapan mobil rentalnya.
Rizky bercerita, pengejaran berawal saat posisi mobil Honda Brio keluarganya yang diduga akan digelapkan itu terdeteksi berada di wilayah Pantai Anyer, Banten.
Rizky Agam bercerita saat melakukan pengejaran terhadap pelaku penggelapan mobil rentalnya itu, ia bersama ayah dan kakaknya sempat ditodong pistol oleh pelaku.
Pelaku yang berhenti di kawasan Pantai Sambolo, Anyer, membuat Rizki dan ayahnya Ilyas Abdurrahman (49) berinisiatif mencari bantuan.
Mereka kemudian mendatangi markas Polsek Cinangka.
“Kita datang kasih tahu kronologinya kita pemilik rental mempunyai bukti kepemilikan BPKB dan kunci serep, mobil sudah dipindah tangankan dan orang tersebut membawa senjata api,” kata Rizki.
Saat itu, posisi pelaku pencurian mobil hanya berjarak 200 meter dari Polsek Cinangka.
“Ayah saya minta tolong pendampingan, tetapi dari Polsek Cinangka keberatan untuk mendampingi,” kata Rizki Agam.
Menurut Rizki, ayahnya Ilyas Abdurahman sampai memohon-mohon agar polisi bersedia membantu.
Ilyas Abdurahman bahkan sempat menjanjikan uang jika polisi menolongnya.
“Padahal bapak saya sudah mohon-mohon minta tolong pendampingan karena kita enggak bawa apa-apa (senjata),” katanya.
“Bapak saya sudah bilang dari awal, ‘bapak ikut saya nanti saya kasih uang kerja bapak’. Sudah ditawarkan seperti itu, tapi sudah menelepon Kapolsek tetap tidak dihiraukan,” tambah Rizki Agam.
Saat itu, aparat kepolisian yang piket dini hari itu menghubungi Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan Kurniawan, untuk meminta keputusan atas permintaan pendampingan itu.
Namun, Kapolsek justru menolak permintaan pendampingan itu.
Bahkan, polisi meminta Agam dan tim dari rental menangkap sendiri si pembawa kabur mobilnya, setelah itu baru dibawa ke Polsek Cinangka pelakunya.
Permintaan tersebut, menurut Agam, adalah sesuatu yang tidak masuk akal.
Pasalnya mereka tidak punya senjata dan juga kemampuan bela diri.
“Abang ke sono dulu aja, bawa orangnya ke sini,” kata si polisi seperti ditirukan Agam.
“Terus bapak saya bilang, ‘di dalam mobilnya ada senpinya. Enggak mungkin kita ke sana, karena waktu sebelumnya di Pandeglang kita sudah ditodong’. Ada penolakan saat kami minta pendampingan,” katanya.
“Kami tidak ada senjata dan tidak bisa bela diri.”
Setelah polisi menolak mendampingi, yang terjadi adalah Agam dan ayahnya serta tim dari rental terus membuntuti mobil Brio, sampai di rest area Balaraja, kilometer 45 Tol Tangerang-Merak.
Hingga kemudian Ilyas Abdurahman menjadi korban penembakan hingga tewas.
Bantahan Kapolsek
Adapun Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan Kurniawan sempat membuat video klarifikasi soal dugaan penolakan pendampingan saat Agam dan tim meminta pendampingan kepada anggotanya.
“Polsek Cinangka pada tanggal 2 Januari 2025 sekira jam 03.00 WIB, kedatangan satu unit mini bus yang berisikan kurang lebih enam sampai tujuh orang pria dewasa.”
“Yang saat itu ketika dikonfirmasi menyatakan dari leasing, sementara kawannya lagi menyatakan dari rental. Bermaksud untuk meminta pendampingan untuk melakukan satu unit kendaraan mobil di Cinangka,” kata Asep pada video yang diunggah di Instagram Polsek Cinangka (@polsek_cinangka_polres_cilegon) pada Jumat (3/1/2025).
Asep lantas menyebut Agam dan tim rental terburu-buru dan tidak menunjukkan surat-surat kendaraan yang hendak ditarik karena diduga akan digelapkan.
“Namun pada saat yang bersangkutan memohon. Meminta untuk pendampingan dari personel kita. Ya tentunya personel kita yang paling utama adalah menanyakan legalitas ataupun identitas kendaraan yang akan ditarik, kemudian dalam masalah apa.”
“Rupanya yang bersangkutan memburu waktu, atau tergesa-gesa, sehingga tidak sempat menunjukan dokumen yang diminta petugas,” kata Asep.
Asep mengatakan, pihaknya menawarkan untuk membuat laporan, namun Agam dan tim disebut terburu-buru sehingga menolaknya.
“Namun demikian Polsek Cinangka berusaha keras semaksimal mungkin melayani masyarakat. Tidak ada sedikitpun maksud untuk melakukan penolakan terhadap permohonan dari siapapun yang meminta pendampingan. Namun kami juga tidak mau melanggar aturan karena ini berkenaan dengan upaya paksa.”
“Jadi ditawarkan oleh anggota kita untuk membuat laporan polisi sebagai dasar penarikan mobil tersebut. Namun demikian yang bersangkutan tergesa-gesa, lanjut keluar dari Polsek Cinangka melanjutkan perjalanan,” kata Asep.
Pelaku Ditangkap
Polisi akhirnya berhasil menangkap total 4 orang terduga pelaku yang terlibat kasus penembakan bos rental mobil, Ilyas Abdurahman, yang terjadi di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak.
Para pelaku akan diperiksa lebih dalam, dan Polresta Tangerang akan mengungkap ke publik pada Senin 6 Januari 2025.
“Pelaku penembakan sudah diamankan. Hari senin akan dirilis,” kata Kapolresta Tangerang, Kombes Baktiar Joko Mujiono saat dikonfirmasi, Sabtu (4/1/2025).
“(Pelaku yang ditangkap) empat orang,” jelasnya.
Kasi Humas Polresta Tangerang, Ipda Purbawa menerangkan, 2 orang terduga pelaku yang ditangkap adalah pelaku penggelapan mobil.
“2 pelaku penggelapan yang diamankan,” kata dia.
Perihal keterlibatan oknum TNI dalam peristiwa penembakan ini, Purbawa enggan membicarakannya lebih lanjut.
Kewenangan mengumumkan pelaku yang berasal dari TNI, lanjutnya, adalah milik Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI.
“Dan bila ada dugaan oknum TNI yang terlibat, nanti baru pihak Pusat Polisi Militer Tentara Nasional Indonesia
Dalam hal ini, polisi membagi dua klaster pelaku.
Pertama yakni pelaku penggelapan mobil sewaan, dan kedua pelaku penembakan.
“Iya (pelaku dibagi dua klaster)” kata Ipda Purbawa.
Dalam klaster penggelapan mobil sewaan, polisi telah menetapkan Ajat Supriatna selaku penyewa mobil dan I selaku yang membantu menggelapkan mobil sebagai tersangka.
“Namun kita juga masih melakukan pendalaman untuk mengungkap pelaku lain,” tuturnya.
Sementara untuk klaster penembakan, pihak kepolisian berkoordinasi dengan pihak TNI karena adanya keterlibatan prajurit TNI di kasus penembakan.
“Terkait kasus penembakan di Km 45, kita sudah berkoordinasi dengan Puspom TNI AL. yang nantinya Puspom dan kami melakukan penyelidikan untuk mengumpulkan bukti bukti. Bila ada keterlibatan oknum dari TNI AL,” jelasnya.
Pihak Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Laut (Puspomal) sendiri sudah mengonfirmasi keterlibatan oknum prajurit TNI AL dalam kasus penembakan bos rental mobil itu.
“Pelaku sudah diamankan (ditangkap) di Puspomal,” kata Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI, Mayor Jenderal Yusri Nuryanto, dikonfirmasi, Jumat (3/1/2025).
Namun Yusri belum mengungkapkan identitas oknum prajurit TNI AL itu.
Keterlibatan oknum anggota TNI dalam kasus penembakan yang menewaskan bos rental mobil itu juga dibenarkan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Jenderal Agus membenarkan oknum anggotanya itu telah diamankan oleh Puspom TNI.
“Betul sudah diamankan,” kata Jenderal Agus, Jumat (3/1/2025).
Jenderal Agus mengatakan prajurit TNI AL itu juga sudah diproses.
Ia pun memastikan akan menindak tegas jika nantinya prajurit TNI itu terbukti terlibat dalam kasus tersebut.
“Akan segera diproses lebih lanjut apabila terbukti bersalah akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” ujarnya.