TRIBUNJATIM.COM – Simak berita Jatim terpopuler yang mendapatkan banyak sorotan pada Jumat (22/11/2024).
Mulai dari pengakuan wanita misterius bawa pisau di gereja di Surabaya.
Hingga ancaman hukuman untuk pelaku carok di Sampang.
Simak berita terpopuler selengkapnya:
Pengakuan wanita misterius bawa pisau datangi gereja
Wanita misterius berperangai aneh yang mendatangi aktivitas pembacaan doa misa dengan membawa pisau di sebuah gereja Jalan Manukan Rukun, Lontar, Sambikerep, Surabaya, pada Rabu (20/11/2024), sempat diinterogasi oleh para jemaat dan pengurus gereja.
Video interogasi yang dilakukan para jemaat dan pengurus gereja terhadap wanita misterius tersebut sempat diunggah oleh akun Instagram (IG) @lyana.lukito.
Video berdurasi 1 menit 30 detik itu, sepertinya bukan video dalam proses perekaman yang utuh.
Diduga, video itu telah dilakukan proses editing pemangkasan sebanyak tiga kali, yakni pada detik ke 00:27, detik ke 00:55, dan terakhir pada menit ke 01:23.
Dari tiga bagian potongan video tersebut, diduga dilakukan penyambungan dengan bagian video yang dimungkinkan lebih utuh, tapi pada tempo waktu berbeda.
Pada detik ke 00:27, video tersebut menunjukkan momen wanita berbusana terusan lengan panjang motif kotak-kotak berwarna ungu dan berkerudung cokelat itu, diinterogasi dalam posisi duduk.
Kemudian, detik ke 00:55, menangkan momen yang begitu spontan si wanita tampak berdiri seraya mendekap jaket warna hitam yang membelit kedua tangannya.
Lalu wanita itu tampak menjawab semua pertanyaan yang disampaikan orang-orang di sekelilingnya.
Nah, pada menit ke 01:23 video mulai diarahkan pada objek lain yakni sebilah pisau dapur berukuran sejengkal orang dewasa.
Lalu besi mata pisau tersebut tampak berwarna hitam, dengan komponen bagian pegangan berbahan kayu berwarna cokelat.
Selama diinterogasi dengan dicecar pertanyaan secara bergantian oleh beberapa orang jemaat dan pengurus gereja, si wanita itu berusaha menjawabnya.
Video interogasi tersebut, sontak dimulai pada momen sebagai berikut. “Oh jatuh ya,” jawab si wanita seraya menengok ke bawah lantai seperti berusaha memastikan benda yang dimaksud.
Tapi tidak jelas, benda apa yang sedang dicari-cari oleh si wanita tersebut.
Namun, seorang pria berkemeja lengan pendek warna hijau menyebutkan, bahwa benda tersebut sudah diamankan oleh pihaknya.
Dan, dengan begitu ramahnya, pria tersebut menyebutkan bahwa si wanita tersebut masih memiliki niat baik.
“Sudah sudah kami amankan. Kami yakin anda orang baik,” kata pria yang duduk di bangku sisi belakang dari bangku kayu yang diduduki si wanita itu.
Kemudian, si wanita itu secara mendadak bertanya apakah dirinya bisa berada di area mimbar pemuka agama di ujung ruangan peribadatan.
“Saya boleh ke situ,” tanya si wanita seraya mengarahkan telunjuk tangan kanannya ke arah depan.
Lalu, pertanyaan itu dijawab oleh orang lain yang suaranya terdengar khas dari pita suara wanita.
“Jangan. Kita di sini. Di sana hanya orang tertentu,” jawab si wanita dari arah lain yang tak sempat tertangkap lensa kamera video amatir tersebut.
Kemudian, si wanita itu kembali bertanya dan seperti berusaha menjelaskan maksud kedatangannya.
Termasuk menjelaskan maksud dirinya yang berulang kali mengajukan pertanyaan kepada pemuka agama yang sedang memimpin jalannya doa.
“Tadi kan begini, pertanyaannya kan; mana kitabnya,” kata si wanita.
Lalu, video amatir interogasi tersebut menayangkan momen seorang wanita yang diduga jemaat gereja lain berusaha mengajukan pertanyaan kepada si wanita misterius tersebut
Jemaat wanita berambut panjang bergelombang, berkaus motif garis-garis horizontal dan bermasker hitam itu, bertanya mengenai cara si wanita misterius tersebut datang ke gereja.
Padahal, diketahui bahwa si wanita misterius tersebut ternyata berasal dari Madura, dan mengendarai motor seorang diri dari Pulau Garam menuju ke lokasi gereja itu.
“Kok bisa kesini. Ow bisa naik motor. Kamu dari madura langsung ke sini,” tanya salah satu wanita jemaat gereja.
Lalu, dijawab oleh si wanita misterius tersebut, “iya.”
Kemudian, muncul pertanyaan susulan dari salah satu wanita jemaat gereja yang turut menginterogasi wanita misterius tersebut.
Jemaat itu bertanya bagaimana bisa si wanita misterius tersebut mengetahui alamat gereja tersebut. “Kok tahu alamat sini, siapa yang kasih tahu?”
Lalu si wanita misterius tersebut menjawab bahwa dirinya disuruh oleh seseorang untuk masuk ke gereja seraya membawa pisau.
Namun, tak jelas, siapa sosok yang memerintahkan dirinya untuk berperilaku demikian.
Dan, makin tampak tak jelas, saat si wanita misterius itu sekonyong-konyong bertanya-tanya perihal prosesi ibadah yang sempat berlangsung di dalam gereja.
“(Disuruh siapa) orang. Katanya disuruh masuk ke sini, disuruh bawa pisau. Katanya begini; itu bunda marianya itu punya anak kan. Bunda marianya itu bawa anak,” kata si wanita misterius tersebut.
Lalu, ia menjelaskan bahwa diri harus menjalankan perintah seseorang untuk menuju gereja.
Jikalau menolak dirinya mengaku bakal menerima ancaman penusukan dari sosok yang belum bisa dijelaskannya secara detail.
“Katanya kalau gak mau, saya digituin, ditusuk gitu,” kata si wanita misterius seraya memperagakan aksi menghunuskan pisau menggunakan tangan kanannya.
Sementara itu, Kapolsek Lakarsantri Polrestabes Surabaya Kompol M Akhyar mengatakan, wanita misterius tersebut menuju ke gereja tersebut mengendarai motor seorang diri.
“Iya, dia naik motor (sendirian dari Madura),” ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, pada Rabu (20/11/2024).
Sedangkan mengenai dugaan adanya pihak lain yang turut memerintahkan si wanita misterius tersebut memasuki gereja seraya membawa pisau dapur dan menganggu jalannya prosesi ibadah para jemaat.
M Akhyar mengatakan, belum ditemukan pihak-pihak yang diduga memerintahkan sosok si wanita misterius itu melakukan aksi memasuki gereja tersebut.
“Gak ada yang perintah,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, insiden dalam video viral tersebut, terjadi pada Rabu (20/11/2024) pagi.
Namun, kejadiannya sudah dapat ditangani oleh anggota kepolisian, dari Polsek Lakarsantri, Polrestabes Surabaya, dan Anggota Densus 88.
Kini sosok wanita tersebut sudah diamankan ke RSJ Menur Surabaya untuk menjalani pemeriksaan kondisi kejiwaan.
“Diperiksa kejiwaannya ya. Situasi di lokasi gereja, aman, kembali aktivitas normal,” kata mantan Kasi Humas Polrestabes Surabaya itu.
Lalu hal senada juga disampaikan oleh Kasi Humas Polrestabes Surabaya AKP Rina Shanty Dewi yang membenarkan adanya kejadian tersebut.
Si wanita tersebut sedang dirawat untuk dilakukan observasi oleh pihak RS Jiwa Menur Surabaya selama kurun waktu dua pekan mendatang.
“Benar ada kejadian itu. Yang bersangkutan sekarang di (RSJ) Menur, lagi diobservasi. (Durasi lama waktunya) Observasi 2 minggu,” ujar mantan Kanit Lantas Polsek Gubeng Polrestabes Surabaya itu, saat dihubungi TribunJatim.com
Sebelumnya, viral unggahan medsos di Instagram (IG) menyebut adanya seorang wanita misterius berperangai mencurigakan mendatangi aktivitas pembacaan doa misa di sebuah gereja kawasan Surabaya Barat, pada Rabu (20/11/2024) sore.
Unggahan tersebut dibuat oleh akun IG @dominic.id, pada hari ini. Unggahan itu, tampak menyertakan dua foto yang menangkap momen keberadaan sosok wanita tersebut.
Foto pertama tampak menunjukkan si wanita berbusana terusan warna biru dongker, dan berkerudung warna ungu, yang sedang duduk di salah satu bangku jemaat, dan dikelilingi oleh empat orang wanita.
Para wanita yang tampak berdiri itu, seperti sedang berkomunikasi dengan sosok wanita misterius yang sedang duduk itu
Kemudian, foto kedua, tampak si wanita misterius tersebut duduk di lantai, meringkuk bersandar dinding salah satu ruangan gereja.
Lalu di depannya terdapat seorang anggota kepolisian berseragam dinas luar sedang melakukan dokumentasi untuk berkoordinasi dengan pimpinan di markas.
Akun tersebut mengulas melalui narasi keterangan unggahannnya bahwa sosok wanita itu diduga berusia kisaran 20-30 tahun.
Wanita itu memasuki ruang gereja dan duduk di salah satu deretan bangku jemaat yang terpantau kosong, dan turut menyimak prosesi pembacaan doa yang sedang dipandu oleh pemuka agama.
Sepanjang jalannya proses pembacaan doa, akun tersebut menjelaskan, si wanita berusaha hendak mengajukan pertanyaan.
Namun, disusul kemudian, wanita itu tampak menangis. Lalu sempat juga berteriak-teriak.
Bahkan, si wanita itu juga sempat muntah sehingga menyebabkan jemaat lainnya terganggu.
“Ada teror di gereja katolik manukan Surabaya. Ijin menjelaskan. Jadi tadi pagi saat mau misa ada wanita. (masih muda umur 20-30 tahun). Pakai hijab dan cadar masuk ke gereja,” tulis akun @doominic.id, seperti yang dilihat TribunJatim.com, Rabu (20/11/2024).
“Kami yg disana sudah arahkan untuk keluar tapi wanita ini memberontak gak mau. Akhirnya ada 2 ibu-ibu mendampingi wanita ini sepanjang misa sambil megang tangan wanita ini. Sepanjang misa wanita ini bereaksi aneh dari mulai ijin mau bertanya ketika romo berbicara, menangis, teriak2, muntah,” terangnya.
Saat para jemaat lain dan pengurus gereja mulai mencoba berkomunikasi dengan si wanita tersebut.
Ternyata, akun itu kembali menceritakan, si wanita mendadak berupaya memasukkan tangan ke dalam pakaiannya.
Namun, upaya tersebut dihalangi oleh para jamaat wanita yang sudah berada di dekatnya.
Dan, tak dinyana-nyana, sebuah pisau jatuh dari balik pakaian si wanita tersebut.
Lalu, pisau itu, diamankan oleh jemaat laki-laki yang sudah bersiaga di dekat si wanita.
“Ditengah2 dia histeris ada moment si wanita ini mau memasukan tangannya ke baju tapi ditahan. Pas moment itu ada pisau jatuh dan segera diambil oleh bapak2 lain yg memang menjaga disekitar wanita ini,” tulis akun tersebut.
2. Ancaman hukuman carok di Sampang
Ketersinggungan dan termakan informasi hoaks menjadi motif ketiga tersangka melakukan pembacokan terhadap pendukung sekaligus saksi dari Paslon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 2 Slamet-Mahfudz di Desa Ketapang Laok, Ketapang, Sampang, Jatim.
Informasinya, ketiga tersangka tersebut, berinisial FS, AR dan MS. Mereka ditangkap oleh Anggota Tim Gabungan dari Polda Jatim dan Satreskrim Polres Sampang, dalam kurun waktu berbeda.
Dari tangan ketiganya, petugas berhasil menyita tiga bilah celurit berukuran panjang sekitar dua jengkal tangan orang dewasa.
Celurit itu merupakan senjata yang dipakai ketiga tersangka melukai korban dalam kemelut kejadian di lokasi tersebut pada Minggu (17/11/2024) sore.
Direktur Ditreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Farman mengatakan, insiden pembacokan terhadap korban ditengarai karena adanya kesalahpahaman dan hasutan berita bohong.
Kubu massa dari ketiga tersangka termakan hasutan adanya isu pemukulan yang dilakukan oleh kubu dari korban tewas Jimmy Sugito terhadap kiai mereka, bernama Kiai Hamduddin.
Wajah dua pelaku (jongkok) pembacok yang tewaskan saksi Paslon Nomor Urut 2 Slamet Junaidi-Ahmad Mahfudz (Jimad Sakteh) saat diamankan polisi di wilayah Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura. (istimewa)
Padahal isu adanya pemukulan terhadap ulama tersebut, tidak pernah terjadi.
Sehingga, kubu tersangka sekonyong-konyong melakukan penghadangan dan pengeroyokan disertai pembacokan menggunakan celurit terhadap kubu Jimmy.
Luka parah disekujur tubuhnya membuat Jimmy meninggal dunia meskipun sudah sempat menjalani perawatan medis di RSUD Ketapang Sampang.
Berdasarkan hasil visum dari RSUD Ketapang Sampang, korban mengalami luka bacok pada bagian kepala atas 12 cm, luka bacok pipi kanan sampai leher 21 cm.
Kemudian, luka bacok paha luar kanan 15 cm, luka bacok paha luar kiri enam sentimeter, luka iris lengan kiri tiga sentimeter.
Fakta-fakta carok di Sampang, Madura, korban tak berkutik saat dibacok sejumlah orang yang membawa celurit (Tribunjatim.com/Hanggara Pratama)
Selanjutnya, luka bacok punggung bagian tengah 10 cm, luka bacok pantat kiri 12 cm, dan luka bacok jempol kiri hampir putus lima sentimeter.
“Nah tersangka ketiga ini memang termasuk santrinya Kiai Hamduddin. Ketika kiainya mereka dengar, dipukul sehingga mereka spontan mengejar yang diduga dilakukan oleh Jimmy ini yang dianggap memukul jadi begitu kejadiannya. Sudah ada (celurit dibawa 3 tersangka). Iya (sudah disiapkan),” ujarnya dalam pers rilis di Gedung Bidhumas Mapolda Jatim, Kamis (21/11/2024).
Ketiga tersangka bakal dikenakan persangkaan Pasal Pasal 170 Ayat 2 ke-3e KUHP, tentang kekerasan menyebabkan orang meninggal dunia. Ancamannya, pidana penjara maksimal 10 tahun.
Disinggung mengenai adanya dugaan motif perseteruan berkelindan dengan perbedaan kubu pilihan Pilkada Serentak 2024 di Kabupaten Sampang.
3 pelaku pembacokan saksi Paslon Pilkada Sampang nomor urut 2 Slamet-Mahfudz di Desa Ketapang Laok, Ketapang, Sampang, berhasil ditangkap Anggota Polda Jatim (TRIBUNJATIM/LUHUR PAMBUDI)
Farman cuma menegaskan, hasil penyelidikan kasus yang berhasil dilakukan mendapati adanya motif ketersinggungan dan kesalahpahaman yang dipicu adanya kabar hoaks terkait pemukulan terhadap figur pemuka agama atau kiai.
“Ini hasil dari penyelidikan yang kami lakukan dan keterangan ini juga kami dapatkan dari saksi-saksi di sekitar,” pungkasnya.
Bahkan, saat Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto ditanyai mengenai adanya kemungkinan penambahan tersangka lain. Ia belum dapat menjelaskannya, dan memilih bungkam.
“Sampai sekarang itulah hasil penyelidikan dan penyidikan,” ujar mantan Kapolsek Wonokromo itu, seusai pers rilis di Gedung Bidhumas Mapolda Jatim.
Namun, Dirmanto menjelaskan mengenai upaya Polda Jatim dalam mengembalikan kondusivitas di Sampang.
Termasuk, upaya pihaknya mengantisipasi adanya aksi balasan susulan atas kejadian pembacokan tersebut.
Ia menjelaskan, pihaknya sudah menggandeng para tokoh masyarakat dan agama di kawasan Sampang untuk meredam gejolak susulan yang berpotensi terjadi pascakejadian pengeroyokan tersebut.
“Kita sudah berupaya, semua tokoh-tokoh di sana sudah kami hubungi, sudah kita kumpulkan dan deklarasi itu salah satu upaya kita. Jangan sampai berdampak yang lainnya,” katanya.
Bahkan, sebagai antisipasi keamanan selama jalannya tahapan Pilkada Serentak 2024. Dirmanto menjelaskan, pihaknya sudah mengerahkan sekitar 500 orang personel gabungan dari Brimob, TNI AD dan Marinir.
“Kapolda sudah menyampaikan di sana. Ada 2 SSK brimob. 2 SSK TNI AD dan 1 SSK Marinir. Rencananya begitu,” pungkasnya.
Sementara itu, TribunJatim.com berupaya mencecar ketiga tersangka dengan pertanyaan mengenai alasannya melakukan aksi penyerangan terhadap korban menggunakan celurit.
Namun, ketiga tersangka tetap saja bungkam seraya menundukkan kepala selama berjalan menyibak kerumunan belasan orang awak media yang berjejal menutupi langkah kakinya saat digelandang Anggota Polda Jatim meninggalkan ruangan.
Di lain sisi, dikutip dari TribunMadura.com, kematian Jimmy Sugito Putra, korban pembunuhan oleh sekelompok orang di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura menjadi luka terdapat bagi pihak keluarga.
Mengapa tidak, korban yang juga sebagai pendukung sekaligus saksi dari Paslon Cabup Nomor urut 2 Slamet-Mahfudz itu dikenal memiliki kepribadian yang baik dan selalu mengedepankan sopan santun
Hal tersebut disampaikan Paman Korban, Abu Sidik. Dimana dirinya sangat mengenal keponakannya tersebut.
Abu Sidik mengatakan bahwa, dari kecil sampai korban berkeluarga hingga memiliki anak tidak pernah neko-neko dengan orang lain, termasuk tetangga dan warga lainnya.
“Keponakanan (korban) saya ini sangat ramah, adat sopan santun ketimuran yang diterapkan oleh keponakan saya ini,” ujarnya, Senin (18/11/2024).
Bahkan, dirinya sempat bertanya kepada warga lainnya di tempat tinggal korban.
Korban dinilai sangat baik dan taat bekerja. Sebab, meskipun tengah malam korban pergi ke lokasi kerja misalkan ada panggilan.
“Pekerjaan keponakan saya, petugas PLN jadi saat ada panggilan dari atasan ke lapangan dia langsung menuju ke lokasi,” terangnya.
Pihaknya mewakili keluarga meminta kepada penegak hukum untuk menangkap seluruh pelaku dan menghukumnya seadil-adilnya karena, persoalan ini telah menghilangkan nyawa orang.
“Insyallah kalau dari keluarga tidak akan melakukan tuntutan seperti balas dendam, karena kita orang berpendidikan,” tuturnya.
“Jadi kami hanya memohon kepada penegak hukum agar seluruh pelaku diamankan karena sejumlah pelaku telah terekam video dan jelas ciri-cirinya,” imbuhnya.
3. Petani temukan jasad di tanaman padinya
Warga Desa Demung, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, dihebohkan penemuan jasad, Kamis (21/11/2024).
Jasad pria ini ditemukan di areal persawahan desa setempat.
Belakangan diketahui sosok jasad penuh lumpur diketahui bernama Marsudi, warga Kampung Malang, Desa Kalianget, Kecamatan Banyuglugur.
Pria berusia 62 tahun ini diketahui pertama kali oleh Sarifuddin (70) warga setempat saat melewati jalan pematang sawahnya.
Kapolres Situbondo, AKBP Resi Dharmawan melalui Kapolsek Besuki, AKP Abdullah membenarkan penemuan jasad pria di areal perswahan tersebut.
“Iya benar tadi sekitar pukul 06.00 WIB,” ujarnya.
Menurutnya, saat pemilik sawah datang, dia dikagetkan dengan tanaman padinya banyak yang rusak.
Karena curiga, kata AKP Abdullah, pemilk sawah mencoba melihat dan melihat jasad itu dalam kondisi tertelungkup di tengah tanaman padinya.
Melihat yang ditemukan mayat, lanjutnya, Sarifuddin atau pemilik sawah memberitahukan dan meminta bantuan kepada warga yang lain.
Setelah itu, sambungnya, anggotanya mendatangi lokasi dan mengevakuasi jasad pria itu ke RSU Besuki untuk dilakukan visum luar.
“Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan luka atau lebam di tubuhnya,” jelasnya.
AKP Abdullah menegaskan, karena keluarga menolak dilakukan pemeriksaan luar, pihaknya meminta keluarga membuat surat pernyataan.
Selain itu, lanjutnya, berdasarkan keterangan anaknya bernama Muhammad Rizal, ayahnya memiliki riwayat gangguan kejiwaan.
“Jasad korban sudah diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan,” pungkasnya