Liputan6.com, Jakarta – Di balik hiruk-pikuk kota Yogyakarta yang dikenal sebagai pusat seni dan budaya Jawa, tersimpan sebuah kesenian tradisional yang bukan hanya memukau mata tetapi juga mengguncang jiwa penontonnya.
Jathilan lebih dari sekadar pertunjukan tari biasa, Jathilan adalah perwujudan dari semangat mistik, kekuatan supranatural, serta warisan budaya yang sarat akan makna dan simbolisme.
Tarian ini menggunakan properti berupa kuda tiruan yang terbuat dari anyaman bambu, yang disebut kuda lumping, dan dimainkan oleh para penari yang menirukan gerakan kuda dengan irama musik gamelan yang menghentak dan penuh dinamika. Meski tampak sederhana di permukaan, Jathilan menyimpan lapisan-lapisan makna yang lebih dalam, mulai dari semangat keprajuritan, pengorbanan, hingga percampuran antara dunia manusia dan dunia gaib.
Penonton tidak hanya disuguhi gerakan-gerakan lincah dan atraktif, tetapi juga diselimuti atmosfer magis, apalagi ketika penari mengalami kesurupan atau trance, yang menjadi ciri khas tak terpisahkan dari pertunjukan ini.
Jathilan sangat populer di wilayah Yogyakarta dan sering kali ditampilkan dalam berbagai acara, baik yang bersifat sakral seperti upacara adat, bersih desa, hingga acara hiburan rakyat atau festival budaya.
Dalam pertunjukan Jathilan, penonton akan melihat barisan penari laki-laki maupun perempuan yang menari dengan membawa kuda lumping di bawah terik matahari atau sorotan lampu malam, mengikuti irama kendang, gong, kenong, dan suling yang berpadu menciptakan suasana yang meriah sekaligus menegangkan.
Namun momen yang paling dinanti-nanti adalah ketika beberapa penari mulai menunjukkan tanda-tanda kesurupan. Mereka menari dengan mata nanar, tubuh gemetar, dan mulut mengucapkan kata-kata yang tidak dapat dimengerti.
Dalam kondisi ini, mereka sering kali melakukan hal-hal yang di luar batas kewajaran, seperti makan pecahan kaca, mengunyah bunga, bahkan memakan ayam hidup sebuah fenomena yang bagi masyarakat awam tampak mengerikan, namun justru diyakini sebagai bukti kehadiran kekuatan supranatural yang merasuki tubuh sang penari.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4430898/original/033031100_1684300299-WhatsApp_Image_2023-05-16_at_22.01.49.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)