Liputan6.com, Jakarta – Tubuh Apid, warga Desa Sirnagalih, Kecamatan Sindangbarang, ditemukan mengambang di sungai. Korban sebelumnya dilaporkan hilang terbawa arus sungai saat menyeberang jembatan, Kamis (25/12).
Kapolsek Sindangbarang AKP Dadang Rustandi mengatakan, pertama kali mendapat laporan dari warga pada Senin (22/12), sehingga pihaknya bersama petugas gabungan melakukan pencarian dengan cara menyusuri pinggiran sungai.
“Kami mendapat laporan awal tiga hari yang lalu, di mana korban sempat terlihat sedang menyeberang jembatan di atas sungai yang debit airnya tiba-tiba tinggi. Warga tidak sempat memberikan pertolongan karena risiko tinggi,” kata Dadang. Dikutip dari Antara, Jumat (26/12/2025).
Selama tiga hari pencarian, tepatnya Kamis petang, warga melihat jasad korban mengambang di pinggir sungai yang berjarak lebih dari 1 kilometer dari lokasi pertama dilaporkan hilang terbawa arus, sehingga petugas langsung menuju lokasi.
Jasad korban langsung dievakuasi petugas gabungan dan dibawa ke puskesmas setempat guna divisum, pihak keluarga yang datang memastikan korban Apid yang sempat pamit hendak pergi ke kebun pada Senin siang.
“Hari ketiga pencarian, warga melaporkan melihat jasad mengambang di pinggir sungai, sehingga petugas langsung mendatangi lokasi dan mengevakuasi jasad korban yang dipastikan Api yang dilaporkan hilang terbawa arus sungai,” lanjutnya.
Setelah dilakukan visum, jasad korban selanjutnya dibawa pihak keluarga guna dimakamkan di pemakaman umum yang tidak jauh dari rumahnya. “Jasad korban langsung dibawa pulang pihak keluarga guna dimakamkan,” beber Dadang.
Seiring cuaca ekstrem yang masih melanda wilayah selatan Cianjur, pihaknya mengimbau masyarakat terutama yang tinggal di sepanjang aliran sungai membatasi kegiatan, karena debit air dapat meningkat secara tiba-tiba terlebih saat hujan turun deras.
Bahkan, pihaknya melakukan patroli ke sejumlah wilayah termasuk pantai selatan guna melakukan pengawasan dan mengimbau masyarakat terutama wisatawan yang diperkirakan meningkat saat libur panjang akhir tahun tidak berenang dan bermain di pantai.
“Seiring cuaca ekstrem memicu terjadinya gelombang tinggi di sepanjang pantai selatan Cianjur, sehingga kami menggencarkan patroli guna melakukan pengawasan dan antisipasi masyarakat terutama wisatawan mendekati bibir pantai terlebih berenang,” pungkas Dadang.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5455548/original/059838400_1766703434-Penemuan_jasad_warga_Cianjur_di_Sungai.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)