Janji Pulang untuk Buka Puasa Itu Sirna Usai Kedatangan Kabar Duka dari Arena Judi Sabung Ayam Way Kanan…
Tim Redaksi
PALEMBANG, KOMPAS.com
– Suara telepon yang masuk pada Senin (17/3/2025) sore itu mengabarkan petaka. Sasnia, istri Kapolsek Negara Batin AKP Anumerta Lusiyanto, tak pernah menyangka hari itu menjadi akhir dari segalanya.
“Bu, nanti mau menggerebek sabung ayam. Doain lancar ya, nanti siapin juga makanan banyak buat anggota mau buka bersama di rumah,” kata Sasnia menirukan ucapan suaminya sebelum berangkat, saat ditemui
Kompas.com
di Palembang, Senin (16/6/2025).
Permintaan sederhana itu langsung ia penuhi. Sasnia yang senang memasak mulai menyiapkan hidangan untuk berbuka bersama di rumah. Tapi menjelang Magrib, kabar buruk datang. Suaminya, kata seorang anggota Polsek, tertembak.
“Awalnya anggota suami saya bilang hanya tertembak di kaki. Saya waktu itu minta agar bapak segera dikeluarkan dari lokasi saja agar bisa dibawa ke rumah sakit,” ujarnya.
Namun, harapan itu sirna. Lewat grup WhatsApp Polres Way Kanan, kabar duka menyebar. AKP Lusiyanto bersama dua anak buahnya, Bripka Petrus Apriyanto dan Bripda M Ghalib Surya Ganta, dinyatakan gugur saat penggerebekan arena
judi sabung ayam
di Kampung Karang Mani, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung.
Mereka ditembak oleh Kopda Bazarsah, Babinsa Sub Ramil Negara Batin yang melakukan perlawanan. Delapan peluru dari senjata laras panjang jenis SS1—yang dimodifikasi dari FNC—dilepaskan, menembus rompi antipeluru AKP Lusiyanto dan merobek dadanya. Bripka Petrus dan Bripda Ghalib tewas seketika akibat luka di kepala.
“Sekitar pukul 21.00 WIB tiga jenazah termasuk suami saya dibawa ke Polsek, setelah itu baru dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara,” kata Sasnia.
Di rumah sakit, ia tetap berharap satu di antara jenazah itu bukan suaminya. Tapi harapannya kandas.
“Saya tidak bisa ngomong apa-apa lagi. Hati saya begitu hancur, saya masih tidak percaya kalau suami tewas. Bapak adalah satu-satunya tulang punggung di keluarga kami,” katanya sambil menahan air mata.
Kematian sang suami juga membuyarkan rencana mereka untuk menghadiri wisuda putri semata wayangnya, Salsabila, yang akan menyandang gelar Ahli Madya Keperawatan di Universitas Indonesia Maju (UIMA), Jakarta.
“Memang bapak janji untuk mendampingi putrinya wisuda. Tapi semuanya batal akibat kejadian ini,” ujar Sasnia lirih.
Kini Sasnia belum memikirkan pekerjaan untuk menggantikan peran suaminya. Fokusnya hanya satu: memastikan dua pelaku, Kopda Bazarsah dan Peltu Yun Heri Lubis, dihukum seberat-beratnya.
“Belum mikir mau kerja apa, fokus dulu ke sidang ini. Kami hanya berharap pelaku bisa dihukum mati,” ucapnya.
Hal serupa dirasakan Milda Dwi Ani, istri dari almarhum Bripka Petrus Apriyanto. Mereka baru satu setengah tahun menikah dan dikaruniai seorang bayi perempuan yang saat kejadian baru berumur tujuh bulan.
“Saya mendengar kabar suami saya sudah tidak ada, rasanya sedih. Hidup saya hancur, anak saya masih berumur 7 bulan sudah ditinggalkan seorang ayah. Saya juga butuh sosok suami, kebutuhannya masih banyak. Masa depannya panjang,” ujar Milda.
Bripka Petrus dikenal sebagai orang kepercayaan AKP Lusiyanto dan selalu menemaninya dalam tugas.
“Suami saya tidak akrab dengan Bazar dan Lubis. Kemanapun Pak Lusiyanto bergerak, suami saya ikut. Jadi tidak benar bila dikatakan suami saya akrab dengan dua terdakwa tersebut,” jelasnya.
Kini, kebutuhan si kecil ditanggung oleh keluarga mereka. Milda yang tak bekerja berharap dukungan moral dan keadilan bagi keluarganya.
“Mau siapa lagi, saya tidak bekerja. Suami saya sudah meninggal, jadi sekarang keluarga yang membantu saya memenuhi kebutuhan anak,” katanya.
Permintaan maaf dari para terdakwa pun ditolak mentah-mentah oleh Milda. Baginya, kehilangan itu terlalu dalam untuk dimaafkan.
“Saya baru menikah, baru punya anak. Tapi suami saya sudah meninggal. Saya minta hukuman mati. Permintaan maaf Lubis dan Basar tidak saya maafkan sampai mati,” ujarnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Janji Pulang untuk Buka Puasa Itu Sirna Usai Kedatangan Kabar Duka dari Arena Judi Sabung Ayam Way Kanan… Regional 17 Juni 2025
/data/photo/2025/06/17/68504e73e0a03.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)