Jakarta, Beritasatu.com – Skandal yang melibatkan Chief People Officer Astronomer Kristin Cabot dan mantan CEO Astronomer Andy Byron di konser Coldplay belum lama ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga batasan profesional di tempat kerja.
Insiden kiss cam yang viral ini menyoroti risiko hubungan tidak pantas antara atasan dan karyawan, yang dapat memicu tuduhan pelecehan atau konflik kepentingan.
Bagi Anda atau karyawan yang sedang menghadapi bos atau atasan suka menggoda, berikut ini tujuh cara praktis untuk melindungi diri dan menjaga profesionalisme.
Cara Terhindar dari Atasan yang Suka Menggoda
1. Kenali tanda-tanda perilaku tidak pantas
Penting untuk mengenali perilaku atasan yang melewati batas profesional, seperti pujian berlebihan, komentar pribadi, atau undangan untuk acara nonkerja. Andy Byron diketahui pernah memuji Kristin Cabot secara berlebihan di LinkedIn, menyebutnya pemimpin yang sempurna sebelum skandal terjadi.
Jika atasan mulai menunjukkan perhatian yang tidak wajar, seperti pesan pribadi di luar jam kerja, waspadai dan catat interaksi tersebut sebagai bukti potensial.
2. Tetapkan batasan profesional
Jaga interaksi dengan atasan tetap formal dan terkait pekerjaan. Hubungan Byron dan Cabot tampak terlalu akrab di luar konteks profesional, yang memicu spekulasi. Hindari berbagi informasi pribadi, seperti detail kehidupan keluarga, dan tolak ajakan untuk bertemu di luar lingkungan kerja, seperti makan malam atau konser, kecuali dalam konteks resmi perusahaan.
3. Pahami kebijakan perusahaan tentang hubungan kerja
Sebelum menghadapi situasi sulit, pelajari kebijakan perusahaan tentang hubungan antarkaryawan dan pelecehan di tempat kerja. Banyak perusahaan besar mewajibkan pelaporan hubungan yang melibatkan atasan dan bawahan untuk menghindari konflik kepentingan.
Dalam kasus Cabot, sebagai kepala HR, dia seharusnya menjadi teladan dalam menegakkan etika, namun skandal tersebut menunjukkan kegagalan menjaga batasan. Pastikan Anda memahami hak dan kewajiban Anda sesuai pedoman HR.
4. Dokumentasikan interaksi yang mencurigakan
Jika atasan menunjukkan perilaku menggoda, catat setiap kejadian, termasuk tanggal, waktu, dan detail percakapan. Tuduhan pelecehan seksual sering kali sulit dibuktikan tanpa bukti konkret. Simpan email, pesan teks, atau catatan lain sebagai bukti jika Anda perlu melapor ke departemen HR atau pihak berwenang.
5. Laporkan ke departemen HR atau pihak ketiga
Jika perilaku atasan membuat Anda tidak nyaman, laporkan ke departemen HR atau supervisor lain yang tepercaya. Astronomer diketahui meluncurkan investigasi internal setelah insiden Byron–Cabot, menunjukkan pentingnya mekanisme pelaporan.
Jika HR tidak responsif, seperti dalam kasus Cabot yang ironisnya adalah kepala HR, pertimbangkan untuk menghubungi ombudsman perusahaan atau konsultan hukum eksternal.
6. Cari dukungan dari kolega atau profesional
Berbicara dengan kolega tepercaya atau konselor dapat membantu Anda mengevaluasi situasi dan mengambil langkah yang tepat. Mantan karyawan Astronomer bahkan menyebut Byron sebagai bos toksik, menunjukkan isu perilaku tidak pantas mungkin sudah diketahui di kalangan internal.
Bergabung dengan jaringan profesional atau mencari saran dari terapis dapat memberikan perspektif objektif dan strategi untuk menghadapi situasi tersebut.
7. Pertimbangkan langkah hukum jika perilaku berlanjut
Jika perilaku atasan berubah menjadi pelecehan yang jelas, seperti komentar atau tindakan yang tidak diinginkan, Anda berhak mencari perlindungan hukum. Pastikan ada bukti kuat, seperti pesan atau saksi, sebelum mengajukan keluhan formal ke pihak berwenang atau pengacara ketenagakerjaan.
Skandal “ColdplayGate” yang melibatkan Kristin Cabot dan Andy Byron menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya menjaga batasan profesional di tempat kerja. Dengan mengenali tanda-tanda perilaku tidak pantas, Anda dapat menghindari jebakan hubungan yang merugikan.
