Jalan di Cengkareng Rusak, Pedagang Rugi Rp 7 Juta karena Tak Bisa Jualan Megapolitan 23 Januari 2025

Jalan di Cengkareng Rusak, Pedagang Rugi Rp 7 Juta karena Tak Bisa Jualan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 Januari 2025

Jalan di Cengkareng Rusak, Pedagang Rugi Rp 7 Juta karena Tak Bisa Jualan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Ayu (49), bukan nama sebenarnya, pedagang di Jalan Rusun BCI Raya, Jakarta Barat, rugi sekitar Rp 7 juta karena jalanan di wilayah tersebut rusak. 
Pasalnya, akibat jalan rusak, Ayu menutup lapaknya selama lebih dari dua minggu, terhitung sejak awal Januari 2025. 
Sebab, tidak ada pengendara yang melintasi jalan tempat Ayu berjualan. Pengendara lebih memilih memutar melalui jalan lain. 
“Sehari bisa (dapat uang) Rp 500.000. Harusnya bisa buat muter (modal). Gara-gara jalan begini, jadi kecil untungnya,” kata Ayu saat ditemui di lokasi, Kamis (23/1/2025).
Kondisi ini membuat Ayu kebingungan. Pasalnya, sang suami juga membantu Ayu berdagang di jalan tersebut.
Dengan demikian, tak ada pendapatan yang masuk ke keluarga Ayu. Padahal, Ayu memiliki tiga anak yang masih bersekolah. 
“Iya saya bener-bener libur. Kalau saya enggak pinter manajemen (uang)-nya, makan apa saya sama anak-anak,” kata dia.
Meski begitu, Ayu mengaku sungkan untuk protes mengenai jalan rusak tersebut ke pemerintah. Pasalnya, lahan yang dia tempati untuk berjualan bukan milik pemerintah, melainkan pengembang atau swasta.
“Kalau saya protes, saya kan di sini nebeng jualan. Di sini kan nebeng semua, jadi kalau protes ya gimana,” tambah dia.
Diberitakan sebelumnya, Jalan Rusun BCI Raya dekat SMK 2 Cengkareng, Jakarta Barat yang sempat viral di media sosial karena rusak dan berlumpur kini sedang diperbaiki.
Sebelumnya, sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan kondisi Jalan Rusun BCI berlumpur dan digenangi air sehingga sulit dilalui.
Video tersebut dibuat oleh seorang siswa SMK 2 Cengkareng. Dalam video itu, ia mengeluh sulit mengakses sekolah karena jalan yang begitu rusak.
Siswa tersebut meminta Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Pendidikan untuk membenahi jalan tersebut.
“Saya minta bantuannya Pak Menteri Pendidikan. Saya minta bantuannya akses jalan masuk sekolahnya penuh lumpur. Hari Senin celana putih, takut kotor, mama saya cucinya capek. Tolong bantuannya.” kata siswa itu dalam video.
“Ini di Jakarta Barat sekolah kayak pelosok Pak. Pak Prabowo Subianto, saya minta tolong ya,” lanjut siswa tersebut.
Pantauan
Kompas.com
di lokasi, Kamis (23/1/2025), jalan sepanjang sekitar 140 meter itu kini sudah tidak berlumpur karena diuruk menggunakan batu dan tanah.
Tampak kerikil dan batu berukuran lebih besar dipadatkan di jalan tersebut, sehingga tak tampak lagi lumpur atau genangan air.
Warga mengatakan, proses pengurukan jalan sudah berlangsung sejak tiga hari lalu, tak lama setelah video yang dibuat siswa SMK viral.
Menurut warga, jalanan tersebut sudah rusak sejak lama. Jika hujan turun, jalan sangat sulit dilalui karena becek dan berlumpur.
“Kalau hujan bukan becek lagi, hancur. Enggak bisa buat jalan sama sekali. Banyak yang jatuh,” kata warga bernama Juningsih (30) saat ditemui di lokasi, Kamis (23/1/2025).
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.