Kita kerahkan minimal dua sampai 10 personel Pasukan Hijau untuk penanganan per pohon di setiap kecamatan se-Jakarta Selatan
Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Tamhut) Jakarta Selatan melakukan monitoring secara internal untuk mengidentifikasi pohon rawan tumbang saat musim hujan.
“Penanganan ini dilakukan baik melalui hasil monitoring internal kami maupun dari aduan masyarakat,” kata Kepala Suku Dinas Tamhut Jakarta Selatan, Djauhar Arifien di Jakarta, Jumat.
Menurut Djauhar, dalam kondisi cuaca Jakarta akhir-akhir ini yang dilanda hujan disertai angin kencang, Sudin Tamhut Jakarta Selatan terus menggencarkan penanganan pohon rawan tumbang.
Salah satunya penanganan pohon meliputi lima kategori yakni, pohon dengan keadaan ringan, sedang, berat, tebang, dan tumbang.
Dijelaskan, sebelum dilakukan penanganan, pohon diperiksa dengan mengidentifikasi semua bahan atau organ tanaman yang layu atau mati, seperti daun, ranting, cabang, batang, tunas hingga buah.
“Kita lakukan identifikasi ini untuk mengetahui kondisi riil pohon dan langkah antisipatif yang bisa dilakukan,” ungkapnya.
Kini, Sudin Tamhut Jakarta Selatan sudah melakukan penanganan terhadap 1.817 pohon dalam periode November hingga 4 Desember 2024.
Ia merinci, penanganan pohon yang sudah dilakukan untuk kategori ringan sebanyak 297 pohon, sedang 1.035, dan berat mencapai 343 pohon.
Kemudian, untuk pohon yang ditebang sebanyak 73 pohon dan evakuasi pohon tumbang sebanyak 69 pohon.
“Kita kerahkan minimal dua sampai 10 personel Pasukan Hijau untuk penanganan per pohon di setiap kecamatan se-Jakarta Selatan. Kami juga ada tim buser dan tim taman untuk melakukan akselerasi penanganan pohon,” ujarnya.
Dari identifikasi dan upaya tersebut, nantinya laporan akan dikumpulkan lalu disampaikan ke Satpel Tamhut di setiap kecamatan atau aplikasi yang disediakan pemerintah.
Ia meminta masyarakat agar berhati-hati dan waspada saat hujan turun maupun terjadi angin kencang dengan tidak berteduh di bawah pohon.
“Meskipun ada asuransi akibat pohon tumbang, masyarakat tetap harus berhati-hati. Untuk klaim asuransi sesuai prosedur dapat dilihat di media sosial Instagram tamanhutandki,” tandasnya.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024