Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Jaksel dukung hak perempuan dan anak untuk tegakkan anti kekerasan

Jaksel dukung hak perempuan dan anak untuk tegakkan anti kekerasan

setiap bentuk kekerasan baik itu fisik, psikis, seksual, maupun ekonomi telah meninggalkan luka yang mendalam bagi korban

Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan mendukung penuh regulasi terkait kesejahteraan masyarakat yang memperhatikan hak-hak atas perempuan dan anak demi menegakkan kebijakan yang anti kekerasan.

Berbicara dalam diskusi bertema “Pencegahan Kekerasan Dalam Rangka Gerakan 16 Hari Anti Kekerasan Perempuan Dan Anak Di Provinsi DKI Jakarta” di ruang Antasari Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Tomy menyoroti masih besarnya tantangan untuk memerangi kekerasan terhadap perempuan dan anak.

“Maka itu, materi yang saya bawakan soal seputar kekerasan dalam rumah tangga (KDRT),” ucap Tomy.

Oleh karena itu pentingnya pencegahan kekerasan dengan melibatkan semua elemen masyarakat baik pemerintah hingga organisasi masyarakat.

“Saya percaya bahwa perubahan dimulai dari langkah-langkah kecil namun konsisten,” ucapnya.

Terlebih, dia mencontohkan salah satu kasus dimana seorang anak bisa melakukan kekerasan terhadap orang tuanya di kawasan Lebak Bulus, Cilandak.

Menurut dia, kurangnya komunikasi antar orangtua dan anak tidak maksimal sehingga berujung timbulnya kekerasan.

Sementara, Kepala Sudin PPAPP Kota Administrasi Jakarta Selatan, Darwoto mengatakan telah menyiapkan sejumlah program untuk menggencarkan anti kekerasan pada perempuan dan anak.

“Nanti 2025 kami sudah menyusun rencana kegiatan-kegiatan aksi, salah satunya memberikan perlindungan atau pendampingan kepada masyarakat yang mengalami kekerasan terhadap perempuan dan anak,” ujar Darwoto.

Pihaknya telah menyediakan Pos Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) yang tersebar di 62 Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA) Jakarta Selatan. Layanan ini tersedia gratis bagi masyarakat.

Sebanyak 275 peserta dari PKK, Dasawisma, Karang Taruna, Pengelola RPTRA, RT, RW, tokoh masyarakat, tokoh agama hingga komunitas atau pendamping disabilitas menghadiri diskusi tersebut.

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024