Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Pakar: JagaSuara 2024 jadi instrumen pengawasan pilkada oleh publik
Dalam Negeri
Editor: Sigit Kurniawan
Selasa, 26 November 2024 – 20:12 WIB
Elshinta.com – Pakar kepemiluan dari Universitas Indonesia Titi Anggraini menilai JagaSuara 2024 menjadi instrumen bagi publik untuk turut mengawasi pemungutan suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
“Dengan punya instrumen ini (JagaSuara 2024), selain menjaga kemurnian dan otentisitas suara kita, kita juga sebagai publik menjadi benteng dari kecurangan,” ujar Titi dalam acara bertajuk “Menjaga Kemurnian Suara Pemilih dengan JagaSuara 2024”, yang dipantau dari Jakarta, Selasa (26/11).
JagaSuara 2024 adalah gerakan partisipasi publik untuk bergotong-royong memantau proses penghitungan suara pada Pemilu 2024. Hal ini dilakukan dengan cara mengumpulkan foto dan data perolehan suara dari setiap TPS menggunakan aplikasi mobile dan web.
Titi mengatakan bahwa JagaSuara 2024 menjadi bagian dari kontrol publik untuk memastikan integritas dan kredibilitas penyelenggara dalam melakukan kerja-kerja kepemiluan, utamanya pemungutan dan penghitungan suara.
Lebih lanjut, dengan publik yang secara aktif untuk melibatkan diri dalam mengawasi proses Pilkada 2024, maka Titi berkeyakinan gerakan tersebut akan mengokohkan peran para individu sebagai warga.
“Dan menempatkan pemilu ini punya kita, memang punya kita,” ucap dia.
Oleh karena itu, Titi menekankan bahwa penting bagi publik untuk turut mengambil peran di dalamnya sebagai auditor atas kerja-kerja para penyelenggara pemilihan umum (pemilu) di lapangan.
Pengawasan tersebut bertujuan untuk mencegah terjadinya gangguan atau distorsi penghitungan suara, utamanya ketika melakukan perekapan jumlah suara, sebab jumlah suara yang memengaruhi kemenangan tidak harus mencapai ratusan suara.
Titi merujuk pada perselisihan hasil pilkada di Kota Palembang yang lantas dimenangkan oleh Romi Herton-Harnojoyo dengan selisih sebanyak delapan suara.
Dengan demikian, ia berulang kali menegaskan bahwa tiap suara berpengaruh terhadap hasil Pilkada 2024.
“Supaya suara kita betul-betul tidak terdistorsi, dijaga kemurniannya, otentisitasnya betul-betul tidak terganggu,” ujar Titi.
Sumber : Antara