TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Penunjukkan Arsjad Rasjid sebagai Presiden Komisaris operator PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk atau XLSmart dinilai jadi langkah yang menandai komitmen kuat perusahaan dalam mendorong transformasi digital di Indonesia.
Sebagai figur berpengalaman di dunia bisnis dan industri, Arsjad Rasjid memiliki visi besar untuk memperkuat ekosistem digital Indonesia agar lebih kompetitif di kawasan Asean.
“Melalui XLSmart, kami tidak hanya membangun infrastruktur digital yang lebih kuat, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai kekuatan ekonomi digital yang diperhitungkan di kawasan,” ujar Arsjad Rasjid dalam pernyataannya, Kamis (27/3/2025).
Diketahui PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) telah disetujui melebur menjadi PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Selasa (25/3/2025).
Seiring dengan resminya melebur menjadi XLSmart, ditetapkan pula susunan Komisaris yang telah disetujui dalam RUPSLB yakni Arsjad Rasjid, yang diangkat menjadi Presiden Komisaris XLSmart.
Dikatakan Arsjad, XLSmart berkomitmen untuk mempercepat digitalisasi melalui tata kelola yang kuat, sinergi strategis, dan pertumbuhan berkelanjutan.
“Kami mendorong transformasi digital nasional melalui tata kelola yang kuat, sinergi strategis, dan pertumbuhan berkelanjutan,” kata Arsjad.
Dalam konteks regional, ia juga menekankan pentingnya kolaborasi intra-Asean untuk memperkuat daya saing kawasan.
Profil Singkat Arsjad Rasjid
Arsjad Rasjid lahir di Jakarta, 16 Maret 1970. Ia merupakan putra dari pasangan H.M.N. Rasjid yang merupakan purnawirawan TNI AD, serta Hj. Suniawati.
Sejak kecil, Arsjad Rasjid tumbuh dalam didikan yang disiplin dan ditempa menjadi pribadi mandiri.
Tahun 1990, Arsjad mengambil studi Computer Engineering di University of Southern California.
Namun, setahun kemudian Arsjad pindah ke Pepperdine University untuk mempelajari Administrasi Bisnis.
Dengan fondasi akademik tersebut, membentuk visi kepemimpinan Arsjad yaitu menggabungkan pemahaman strategi bisnis dengan pola pikir teknis.
Ia membangun dan mengembangkan Indika Energy lalu kembali ke Tanah Air dan bekerja di perusahaan otomotif asal Jepang.
Namun, ia memiliki dorongan besar untuk menjadi pengusaha.
Bersama sang sahabat, Agus Lasmono, Arsjad memutuskan untuk berwirausaha dan mendirikan Indika Energy Group.
Kemudian pada tahun 1996, keduanya memulai usaha di sektor Media dan Informatika.
Indika Energy sendiri resmi berdiri pada 19 Oktober 2000 dengan fokus di sektor pertambangan batubara.
Arsjad Rasjid membawa legacy B20 Indonesia untuk mendorong digitalisasi dan pembangunan berkelanjutan di tingkat ASEAN.
Berkat kepiawaiannya dalam menjalin sinergi lintas kawasan dan sektor, berhasil mengoptimalkan dukungan kolektif sejumlah pemangku kepentingan.
Komitmen Arsjad Rasjid dalam pemberdayaan masyarakat tercermin melalui perannya sebagai salah satu Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI).
Program Rumah Wirausaha Masjid menjadi salah satu visi inovatif yang bertujuan mengoptimalkan potensi ekonomi di lingkungan masjid melalui transformasi digital serta katalis dalam menciptakan ekosistem wirausaha berbasis masjid yang berkelanjutan.
Arsjad Rasjid, sebagai salah satu pendiri 5P Global Movement, juga mengupayakan inisiatif kemanusiaan untuk anak-anak korban perang di Gaza dan Ukraina.
Dalam acara Unbroken Kids Alliance di Roma, ia menekankan pentingnya memberikan harapan baru bagi anak-anak yang terdampak konflik. Meski diinisiasi bersama rekan lintas organisasi dan negara, dorongan Arsjad turut memastikan program tersebut bergerak cepat. (Eko Sutriyanto)