Jadi Korban Hipnotis, Warga Bandar Lampung Kehilangan Emas dan Dolar Rp327 Juta

Jadi Korban Hipnotis, Warga Bandar Lampung Kehilangan Emas dan Dolar Rp327 Juta

Liputan6.com, Bandar Lampung – Seorang warga Bandar Lampung bernama Elyana, 65 tahun menjadi korban hipnotis saat berbelanja di Pasar Gudang Lelang, Senin pagi (9/6/2025). Saat kejadian, Elyana kehilangan perhiasan emas, berlian, dan uang tunai dalam bentuk rupiah serta dolar Australia, dengan total kerugian mencapai Rp327 juta.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 08.00 WIB, saat Elyana tengah mencari kebutuhan sehari-hari. Tiba-tiba, dua perempuan yang tidak dikenal menghampirinya dan mengajak mengobrol. Salah satu dari mereka kemudian meminta Elyana untuk mengantarkannya ke penjual sereh merah yang disebut sebagai media pengobatan. “Mereka bilang, kalau yang minta sereh merah orang tua seperti saya, pasti dikasih, karena yang punya katanya kakek-kakek,” tutur Elyana usai membuat laporan di Mapolresta Bandar Lampung, Rabu (11/6/2025).

Tanpa curiga, Elyana mengikuti kedua perempuan itu dan naik ke sebuah mobil Toyota Innova berwarna abu-abu dengan pelat nomor wilayah Bengkulu (BD). Di dalam kendaraan, ternyata sudah ada dua pria lainnya. Elyana menuturkan, setelah berada di dalam mobil, salah satu pria pelaku memegang telapak tangannya dan mengatakan bahwa dirinya sedang diikuti roh jahat.

Bahkan, pria itu mengeklaim bahwa anak laki-laki korban terancam menjadi tumbal dari roh tersebut jika tidak segera ditangani. “Dia bilang saya bakal sial dan anak saya bisa jadi korban. Saya mulai panik karena dibujuk terus,” bebernya.

Pelaku kemudian menawarkan “jalan keluar” agar Elyana bisa terbebas dari gangguan roh jahat. Syaratnya, korban harus menyerahkan sejumlah uang tunai, perhiasan, dan satu genggam beras sebagai syarat ritual. “Saya diminta keluarkan uang tunai Rp6 juta dari tas, lalu kartu ATM dan PIN juga diminta, saldo sekitar Rp21 juta. Perhiasan emas, berlian, dan uang dolar total Rp300 juta juga mereka ambil. Semuanya dibawa kabur,” jelasnya.

Korban bilang, dia baru sadar setelah diturunkan di lokasi yang jauh dari pasar. Saat itu, seluruh barang berharganya sudah raib, termasuk saldo ATM yang hanya tersisa Rp145 ribu.