Jabar Fasilitasi Pemkot dan KBB Bahas Limbah Sapi yang Cemari Sungai Cikapundung Bandung 25 Juli 2025

Jabar Fasilitasi Pemkot dan KBB Bahas Limbah Sapi yang Cemari Sungai Cikapundung
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        25 Juli 2025

Jabar Fasilitasi Pemkot dan KBB Bahas Limbah Sapi yang Cemari Sungai Cikapundung
Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com
— Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan memfasilitasi pertemuan antara Pemerintah Kota Bandung dan Pemerintah Kabupaten
Bandung Barat
untuk membahas pencemaran
Sungai Cikapundung
akibat limbah kotoran sapi.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, menyebut pencemaran tersebut berdampak pada kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Ir H Djuanda dan Curug Dago, yang merupakan aset milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Karena ini lintas kabupaten, nanti kami fasilitasi. Kami (Pemerintah Provinsi Jawa Barat) berkepentingan karena direct. Ini melalui Tahura dan Curug Dago yang notabene aset kami,” ujar Herman di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (25/7/2025).
Ia menjelaskan, limbah berasal dari peternakan sapi di wilayah Kabupaten Bandung Barat, sementara aliran sungai yang tercemar melewati wilayah Kota Bandung dan kawasan wisata milik Pemprov Jabar.
“Ini kewajiban Pemda untuk mengendalikan pembangunan, menyinkronkan pembangunan, mengkonsolidasikan pembangunan agar sinergi antara Kota Bandung dengan Bandung Barat. Nanti kita akan undang dua-duanya untuk secepatnya menyelesaikan persoalan, terutama tadi peternakan sapi, pengolahan
limbah ternak
sapi,” ucap Herman.
Ia menambahkan, persoalan limbah kotoran sapi ini telah berlangsung lama dan belum tuntas. Karena itu, kolaborasi antarpemerintah daerah dibutuhkan agar kualitas air Sungai Cikapundung dapat dipulihkan dan tidak menimbulkan dampak yang lebih luas ke masyarakat.
“Salah satu kekurangan
Tahura Djuanda
dan Curug Dago adalah airnya tercemar. Sumbernya dari atas, dari Kabupaten Bandung Barat, karena di sana ada peternakan sapi kemudian pengolahan limbah kotorannya kurang bagus sehingga ada yang masuk ke sungai ini,” jelasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.