Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Isu Penyusutan Lahan Pertanian di Debat Publik Pilkada Sleman 2024 Regional 13 November 2024

Isu Penyusutan Lahan Pertanian di Debat Publik Pilkada Sleman 2024
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        13 November 2024

Isu Penyusutan Lahan Pertanian di Debat Publik Pilkada Sleman 2024
Tim Redaksi
YOGYAKARTA, KOMPAS.com –

Penyusutan lahan pertanian
di Kabupaten Sleman menjadi salah satu isu utama dalam debat publik putaran ketiga Pilkada Kabupaten Sleman 2024 yang berlangsung pada Selasa malam, 12 November 2024.
Laju
penyusutan lahan pertanian
di daerah ini mencapai sekitar 50 hingga 75 hektar per tahun.
Meskipun sudah ada Peraturan Daerah Kabupaten Sleman nomor 6 tahun 2020 tentang perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan, masalah ini terus berlanjut akibat ketiadaan
penegakan hukum
, terutama terkait pembagian kewenangan di antara pihak-pihak yang berwenang memberikan sanksi atas pengalihan lahan.
Harda Kiswaya menegaskan bahwa ia akan segera menindaklanjuti peraturan yang belum ada agar menjadi pegangan bagi masyarakat.
“Yang belum ada segera ditindaklanjuti agar itu sebagai pegangan masyarakat. Bahwasanya pengajuan terkait alih fungsi ini betul-betul sesuai peraturan yang sudah ada,” tambahnya.
Danang Maharsa menekankan pentingnya penertiban dan pengawasan terhadap peraturan yang ada.
“Kalau tidak sesuai dengan tata ruang jangan diizinkan dan jangan dialihfungsikan untuk pembangunan yang tidak penting,” tegasnya.
Sementara itu, pasangan
calon bupati
dan calon wakil bupati nomor urut 1, Kustini Sri Purnomo dan Sukamto, juga memberikan tanggapan.
Kustini juga mengusulkan pemberian insentif berupa pengurangan pajak bumi dan bangunan (PBB) kepada pemilik lahan pertanian untuk mengurangi beban finansial.
“Mengajak masyarakat untuk mengoptimalkan pekarangan di area pemukiman dengan menanam ketahanan pangan,” ungkapnya.
Kustini juga menekankan perlunya sosialisasi kepada masyarakat mengenai manfaat lahan pertanian berkelanjutan.
Di akhir debat, Harda Kiswaya kembali menegaskan pentingnya penegakan peraturan dan pengawasan yang masif untuk menghentikan pelanggaran di lapangan.
“Sedikit ada gerakan pelanggaran di lapangan segera dihentikan, intinya itu,” ujarnya.
Debat ini menunjukkan keseriusan para calon dalam menangani isu penyusutan lahan pertanian yang menjadi tantangan besar bagi Kabupaten Sleman.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.