Jakarta, CNBC Indonesia – Israel meluncurkan serangan udara terhadap basis Hizbullah di Lebanon pada hari Sabtu setempat, usai mencegat tembakan roket lintas batas. Media pemerintah Lebanon melaporkan seorang wanita tewas.
Mengutip AFP, tentara Israel mengatakan tiga roket ditembakkan dari Lebanon ke Israel utara. Serangan Lebanon itu memicu sirene serangan udara di wilayah Israel untuk pertama kalinya sejak gencatan senjata November antara Israel dan Hizbullah yang didukung Iran.
Perdana Menteri Lebanon Nawaf Salam memperingatkan negara itu berisiko terseret ke dalam “perang baru” setelah berbulan-bulan relatif tenang.
Militer Israel mengatakan ketiga roket itu dapat dicegat dan tidak ada klaim tanggung jawab langsung dari kelompok mana pun atas serangan itu.
Namun demikian, kepala pertahanan Israel mengatakan mereka menganggap pemerintah Lebanon bertanggung jawab atas semua tembakan musuh dari wilayahnya terlepas dari siapa yang meluncurkannya.
“Kami tidak dapat membiarkan tembakan dari Lebanon mengenai masyarakat Galilea,” kata Menteri Pertahanan Israel Katz, dikutip dari AFP, Sabtu (22/3/2025).
Ia merujuk pada kota-kota dan desa-desa di utara, yang banyak di antaranya dievakuasi setelah Hizbullah mulai menembaki Israel untuk mendukung Hamas pada Oktober 2023.
“Pemerintah Lebanon bertanggung jawab atas serangan dari wilayahnya. Saya telah memerintahkan militer untuk menanggapinya sebagaimana mestinya,” kata Katz.
“Kami menjanjikan keamanan bagi masyarakat Galilea, dan itulah yang akan terjadi. Nasib Metula sama dengan Beirut.”
Sementara itu, Kepala angkatan bersenjata Eyal Zamir memperingatkan militer akan “menanggapi dengan tegas”.
“Negara Lebanon memikul tanggung jawab untuk menegakkan perjanjian tersebut,” katanya.
Zamir merujuk pada gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah yang ditandatangani oleh pemerintah di pihak Lebanon.
Kantor Berita Nasional resmi Lebanon mengatakan serangan udara dan penembakan Israel telah menargetkan beberapa wilayah di selatan. Satu serangan Israel menewaskan seorang wanita di Touline.
NNA melaporkan, ada tiga orang lainnya terluka di kota selatan tersebut. Sebelumnya dilaporkan serangan Israel melukai dua orang di desa perbatasan Kfarkila.
(pgr/pgr)