Jakarta, CNN Indonesia —
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Gaza mengaku khawatir dengan aksi pengepungan pasukan Israel di Rumah Sakit Kamal Adwan baru-baru ini, usai gencatan senjata Israel-Hamas berakhir.
Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Munir Al Bursh mengatakan tank dan penembak jitu Israel mengepung fasilitas medis tersebut.
“Kami takut pembantaian di dalam Rumah Sakit Kamal Adwan, seperti yang sudah terjadi [di RS Al Shifa dan RS Indonesia],” kata Al Bursh, dikutip Al Jazeera, Selasa (5/12).
Sebelum ke Kamal Adwan, Israel mengepung Rumah Sakit Al Shifa dan RS Indonesia di pekan-pekan awal agresi di Jalur Gaza. Mereka juga menyerang rumah sakit tersebut.
Tak hanya itu, pasukan Israel menembak siapa saja yang bergerak atau mencoba keluar dari fasilitas medis ini. Kini, dua RS tersebut beroperasi dengan sumber daya minimum, akibat kepungan Israel.
Di kesempatan ini, Al Bursh mengatakan terdapat sekitar 7.000 warga Palestina di RS Kamal.
Sejak Israel melancarkan agresi, banyak warga yang mengungsi di rumah sakit karena menganggap tempat itu aman.
Kamal Adwan merupakan satu dari enam rumah sakit yang masih beroperasi di Jalur Gaza.
Di tengah agresi dan keterbatasan alat medis, RS ini menerima ratusan korban luka per hari.
Israel melancarkan agresi pada 7 Oktober. Selama operasi, mereka menyerang warga dan objek sipil seperti rumah sakit hingga kamp pengungsian.
Imbas serangan Israel, sebanyak 16.000 warga di Palestina meninggal.
(isa/dna)
[Gambas:Video CNN]